20120806 lembar informasi debat bahasa 2 (1)

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA
SISWA SMK TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2012

LEMBAR INFORMASI

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2012

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.1 Latar belakang............................................................................2
1.2 Subtema.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................3
1.4 Hasil yang Diharapkan.................................................................4
II. MATERI DAN PENYAJIAN........................................................................5
2.1 Materi.........................................................................................5
2.2 Penyajian....................................................................................6

2.3 Tugas Pemegang Posisi...............................................................7
2.4 Alokasi Waktu Penyajian..............................................................7
III. PENUTUP..............................................................................................8

1

I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keikutsertaan Debat Bahasa Indonesia sebagai sebuah mata lomba dalam
kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing, Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Tingkat Nasional memiliki arti yang sangat
strategis. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan agar siswa SMK
menjadi insan cerdas, terampil, dan kompetitif serta mampu
memecahkan persoalan kehidupan yang dihadapinya, terutama persoalan
kehidupan bernegara, peran bahasa Indonesia tidak perlu diragukan.
Bahkan, peran bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai keniscayaan.
Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 36) menyatakan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa negara. Pernyataan konstitusi Negara Kesatuan
Republik Indonesia itu menyuratkan bahwa posisi bahasa Indonesia
sangat penting sebagai lambang kedaulatan negara. Jika pernyataan

konstitusi Indonesia itu dibandingkan dengan konstitusi negara lain, akan
diketahui bahwa dari sejumlah negara di dunia (sekitar 200 negara), tidak
lebih dari seperempatnya yang berdaulat seperti Indonesia. Negaranegara seperti Amerika Serikat, Australia, Swiss, dan Singapura ternyata
tidak memiliki bahasa negara yang diambil dari dalam negerinya. Dalam
konstitusi mereka masing-masing, tidak ada bahasa Amerika, bahasa
Australia, bahasa Swiss, dan bahasa Singapura. Mereka telah memilih
bahasa negara yang namanya diambil dengan merujuk pada nama
bahasa negara lain.
Beruntunglah negara Indonesia. Sebagai sebuah negara yang berdaulat,
Indonesia memiliki bahasa negara yang diambil dari dalam negeri sendiri.
Negara-negara seperti Filipina dan Rwanda, meskipun telah mengambil
langkah konstitusional untuk menjadikan bahasa Pilipino dan bahasa
Rwanda sebagai bahasa negaranya, masih memilih bahasa lain yang
berasal dari luar negeri sebagai bahasa kedua. Terdapat dua bahasa
resmi, bahasa Rwanda dan bahasa Prancis, di Rwanda. Di Filipina, bahasa
Inggris masih mengintervensi situasi resmi pemakaian bahasa Pilipino.
Situasi di sana tentu sangat jauh berbeda dari Indonesia. Dengan memilih
bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa negara, para pendiri
negara Indonesia tidak setengah-setengah (setengah hati) membentuk
Indonesia sebagai negara yang berdaulat penuh.

Sebelum menguasai bahasa asing hendaknya generasi muda sudah
memiliki pemahaman yang benar akan pentingnya bahasa Indonesia.
Sebagai generasi muda sebaiknya setiap individu menguasai bahasa
daerah, bahasa Indonesai, dan bahasa asing. Bahasa ibu diperlukan
sebagai pembentuk karakter budaya anak bangsa dan akar pembentuk
watak individu. Bahasa Indonesia diperlukan sebagai bahasa negara dan

2

bahasa nasional yang akan meningkatkan rasa nasionalisme sebagai anak
bangsa, dan bahasa asing dikuasai sebagai tuntutan perkembangan hidup
di jaman globalisasi, untuk meningkatkan daya saing dalam kehidupan
modern.
Kondisi saat ini semakin kuat dengan diberlakukannya UU No. 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. Untuk itu, pengembangan dan pembinaan bahasa yang
dilakukan perlu didukung oleh generasi muda yang akan menguatkan
kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang. Untuk
itu, aspek kecintaan bahasa Indonesia sebelum menguasai bahasa asing
perlu dikedepankan.

Oleh karena itu, kegiatan Debat Bahasa Indonesia SMK Tingkat Nasional
sangat tepat dilaksanakan sebagai ajang untuk meningkatkan kecintaan
terhadap bahasa Indonesia sebagai salah satu wujud kecintaan terhadap
bangsa dan negara. Dengan kuatnya kecintaan terhadap bangsa dan
negara, generasi muda ini akan menjadi siap dalam menerima estafet
kepemimpinan yang akan mereka emban kelak.
1.2 Subtema
Subtema Lomba Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional
adalah sebagai berikut.
Debat Bahasa Indonesia sebagai Wujud Kecintaan Generasi
Penerus Bangsa terhadap Bangsa dan Negara

1.3 Tujuan
Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tahun 2012 memiliki tujuan sebagai
berikut.
(1) Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia secara
terus-menerus.
(2) Meningkatkan gairah apresiasi sastra Indonesia di kalangan siswa.
(3) Meningkatkan daya guna bahasa Indonesia di dalam dunia usaha dan
dunia industri.

(4) Meningkatkan daya saing dengan berlatih menggunakan logika
berpikir yang dituangkan dalam sikap berbahasa yang santun.
(5) Melatih kemampuan Bahasa Indonesia siswa dalam ragam resmi
sebagai sarana komunikasi formal dan intelektual;
(6) Menunjukkan kepada siapa saja bahwa Bahasa Indonesia pada
dasarnya sederajat dengan bahasa lain, yang mempunyai
kemungknan untuk dipergunakan dalam suatu debat yang elegan dan
bercita rasa memadai; serta

3

(7) Mengondisikan dunia pendidikan pada umumnya bahwa Bahasa
Indonesia merupakan suatu bahasa yang lengkap, yang salah satu
fungsinya dapat dipergunakan sebagai sarana berdebat.
1.4 Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam Debat Bahasa Indonesia SMK Tingkat
Nasional adalah sebagai berikut.
(1) Motivasi siswa belajar bahasa Indonesia dapat meningkat agar
tercapai penguasaan bahasa Indonesia yang setinggi-tingginya.
(2) Gairah apresiasi siswa dapat meningkat sehingga siswa mampu

menikmati karya seni sastra Indonesia (karya nasional dan lokal)
dalam kehidupannya.
(3) Daya guna bahasa Indonesia di dunia usaha dan dunia industri dapat
meningkat sehingga dengan bahasa Indonesia siswa sebagai penutur
bahasa itu mempunyai daya saing dan keunggulan kompetitif.
(4) Daya ungkap yang baik melalui logika berbahasa yang runut akan
menghasilkan cara komunikasi yang baik dalam rangka meningkatkan
potensi dan daya saing.

4

II MATERI DAN PENYAJIAN
2.1 Materi
Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu
hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Setiap provinsi dalam Debat Bahasa ini diwakili oleh
seorang peserta yang tiap-tiap peserta dapat berperan sebagai pihak
yang mendukung, pihak yang menyanggah, dan pihak yang netral
terhadap pernyataan topik yang diperoleh dalam setiap sesinya.
Materi Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional Tahun 2012

adalah isu-isu yang hangat yang ada di masyarakat yang meliputi isu-isu
politik, hukum, pendidikan, sosial budaya, dan lain-lain.
Topik-topik untuk tahap penyisihan.
1. Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia tidak mungkin menjadi bahasa internasional
sekalipun di Asia Tenggara.
3. RSBI mengerdilkan bahasa Indonesia.
4. Urusan bahasa tidak perlu diatur dengan undang-undang.
5. Bahasa Indonesia tidak perlu diajarkan di tingkat perguruan tinggi.
6. Penggunaan bahasa asing di media luar ruang cermin masyarakat
modern.
7. Pelajaran bahasa Indonesia di SMK tidak perlu memasukkan unsur
sastra.
8. Tes bahasa Indonesia sebagai salah satu persyaratan menjadi
pejabat negara atau pejabat pemerintah.
9. Masyarakat modern tidak perlu belajar bahasa daerah.
10. Motto “Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa” sudah tidak
relevan dengan kehidupan modern.
11. Bahasa media massa perusak bahasa Indonesia.
12. Surat-menyurat antarperusahaan swasta biarlah berbahasa asing.

13. Bahasa Alay memperkaya bahasa Indonesia.
14. Penggunaan Bahasa di jejaring sosial ( facebook dan twitter)
kurang mendidik.
15. Dalam persaingan global, bahasa asing lebih penting daripada
bahasa Indonesia.

5

16. Ciri masyarakat terpelajar adalah menggunakan istilah asing ketika
berbicara dalam bahasa Indonesia.
17. Pidato Presiden dan Wakil Presiden harus dalam bahasa Indonesia,
baik di dalam maupun di luar negeri.
18. Status bahasa Indonesia harus ditingkatkan menjadi bahasa
internasional.
19. Warga Negara Indonesia tidak perlu belajar bahasa Indonesia di
sekolah.
20. Untuk melestarikan bahasa daerah pemda mewajibkan
penggunaan bahasa daerah dalam pelayanan masyarakat pada
hari-hari tertentu.
21. Ujian nasional bahasa Indonesia harus dihapuskan.

22. Bahasa asing lebih penting daripada bahasa Indonesia dan bahasa
daerah.
2.2. Penyajian
Penyajian soal debat bahasa dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap
penyisihan, tahap semifinal, dan tahap final. Setiap sesi penyajian
(penyisihan) akan ditampilkan tiga peserta yang mewakili provinsinya
dan setiap peserta dapat memperoleh peran pada (1) posisi mendukung,
(2) posisi menyanggah, dan (3) posisi netral terhadap pernyataan topik
yang disoalkan. Pada tahap semifinal dan tahap final peserta hanya akan
memperoleh peran pada posisi mendukung atau posisi menyanggah.
Penentuan penyaji, soal, dan posisi dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Penentuan Penyaji Setiap Sesi
Penyaji dipilih dengan mengundi nomor urut daftar hadir peserta.
Daftar hadir diurutkan sesuai dengan nama provinsi; satu provinsi
hanya diwakili oleh satu peserta. Setiap undian diambil tiga nomor
peserta yang akan menyajikan satu topik yang dipersoalkan.
2. Penentuan Soal
Satu dari lima belas topik yang disoalkan dipilih oleh seorang penyaji
dalam setiap sesi. Topik telah diambil tidak dikembalikan sehingga

topik itu tidak masuk dalam undian sesi penyajian berikutnya.
3. Penentuan Posisi
Penentuan posisi penyajian dilakukan dengan pengundian dari tiga
alternatif posisi yaitu posisi mendukung, posisi menyanggah, dan
posisi netral terhadap pernyataan topik yang disoalkan.

6

2.3 Tugas Pemegang Posisi
1. Peserta pada posisi mendukung bertugas menyetujui pernyataan topik
yang terpilih dan memberikan sekurang-kurangnya dua alasan
persetujuannya.
2. Peserta pada posisi menyanggah bertugas menolak pernyataan topik
yang terpilih dan memberikan sekurang-kurangnya dua alasan
penolakannya.
3. Peserta pada posisi netral bertugas memberikan sekurang-kurangnya
satu alasan yang mendukung dan satu yang alasan menolak
pernyataan topik isu hangat yang dipilih.
2.4 Alokasi Waktu Penyajian
Alokasi waktu setiap penyajian adalah 30 menit dengan pemerincian

sebagai berikut.
(1) Sembilan menit (3 menit x 3 orang) pertama digunakan oleh setiap
peserta untuk menyampaikan pendapatnya terhadap pernyataan
topik yang disoalkan sesuai dengan posisinya. Peserta yang
memegang posisi netral diberi kesempatan pertama untuk
menyampaikan pendapat. Kesempatan berikutnya diatur oleh
pemandu.
(2) Dua belas menit (4 menit x 3 orang) berikutnya digunakan oleh
setiap peserta untuk menanggapi pendapat dua peserta lainnya.
Tanggapan itu harus memperkuat posisi masing-masing.
(3) Lima menit digunakan oleh seorang anggota dewan juri untuk
memberikan ulasan mengenai isu hangat yang telah didebatkan.
(4) Empat menit digunakan untuk peralihan penyajian berikutnya.

7

Penilaian aspek Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional
Tahun 2012 adalah sebagai berikut.
Aspek yang Dinilai
Bobot
A. Penguasaan Materi
1.
Pemenuhan
kriteria
posisi
2.
Keluasan pendapat
30%
3.
Kelengkapan materi
4.
Penggunaan
sumber
rujukan
B. Sikap Berbahasa
1. Ketepatan kosakata
2. Ketepatan kalimat
40%
3. Kefasihan ucapan
4. Penggunaan gaya bahasa
C. Penyajian
1. Kepercayaan diri
2. Reaksi mitra bicara
3. Kesesuaian ekspresi
4. Penggunaan gestur

30%

Jumlah nilai

100%

III PENUTUP

1. Pemenang lomba Debat Bahasa Indonesia ditentukan berdasarkan
nilai kumulatif tertinggi dari aspek yang dinilai.
2. Lomba ini diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran budaya
antardaerah. Untuk itu, pada akhir pelaksanaan lomba ini juga akan
diadakan undian kado kenang-kenangan khas daerah bagi semua
peserta lomba. Agar semua peserta memperoleh kado, setiap peserta
lomba wajib membawa satu bingkisan kado kenang-kenangan khas
daerah masing-masing. Kado kenang-kenangan yang diperoleh dari
undian itu tidak akan menjadi milik peserta secara pribadi, tetapi
milik sekolah peserta yang bersangkutan.

8