Menganalisis Aspek Aspek Dalam Keterampi (1)

Menganalisis Aspek-Aspek Dalam Keterampilan Membaca
Andi Sriwahyuni Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Unisofia31@gmail.com
Abstrak
Dalam penggunaan bahasa terdapat empat keterampilan dasar bahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca adalah keterampilan
reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri,
terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara. Tetapi pada masyarakat yang
memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, seringkali keterampilan membaca
dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara.
Membaca akan meningkatkan kemampuan memahami kata dan meningkatkan
kemampuan berpikir, meningkatkan kreatifitas dan juga berkenalan dengan gagasangagasan baru. Jenis tulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah library
research yang bersifat deskriptif dengan menjelaskan aspek-aspek dalam keterampilan
membaca. Proses membaca terdiri atas delapan aspek yaitu aspek sensori
(kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis), Aspek perseptual (aspek
kemampuan untuk menginterpretasi apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata),
Aspek sekuensial (kemampuan mengikuti pola urutan, logika, dan gramatikal teks),
Aspek asosiasi (aspek kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan
antara kata-kata dan yang dipresentasikan), Aspek pengalaman (aspek kemampuan
menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan

makna), Aspek berpikir (membuat interferensi dan evaluasi dari materi yang
dipelajari), Aspek belajar (kemampuan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan
menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari), Aspek afektif
(aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap keinginan
membaca).
Keyword: Membaca, Keterampilan Membaca, Aspek-Aspek Membaca.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu pintu utama untuk dapat mengakses pengetahuan.
Pengetahuan ini tentunya akan dapat dipahami dan dikuasai secara maksimal melalui proses
belajar yang giat, tekun, dan terus menerus. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
dengan melakukan aktivitas membaca itu sendiri. Dengan bekal pengetahuan itulah manusia
mampu menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya. Tanpa
pengetahuan, tentunya manusia akan banyak menemui kesulitan dalam memecahkan setiap
masalah yang dihadapinya. Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun
merupakan lembaga pendidikan pertama yang menekankan siswa belajar membaca, menulis
dan berhitung. Kecakapan ini merupakan landasan, wahana,dan syarat mutlak bagi siswa

untuk belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan
tersebut bagi siswa akan mengalami kesulitan menguasai ilmu pengetahuan.
Membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui
kegiatan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Tujuan membaca
menurut Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan mempengaruhi pemerolehan
pemahaman bacaan (http://id.shvoong.com). Jika semakin kuat tujuan seseorang dalam
membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya.
Tujuan membaca menurut Blanton dkk dan Irwin (Farida Rahim, 2008: 11) sebagai berikut :
a. Kesenangan. b. Menyempurnakan startegi tertentu. c. Mempergunakan strategi tertentu.
10 d. Memperbaharui pengetahuan tentang suatu topik. e. Mengaitkan informasi baru
dengan informasi yang telah diketahuinya. f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau
tertulis. g. Mengkonfirmasi atau menolak prediksi. h. Menampilkan suatu eksperimen atau
mengaplikasikan suatu informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain
dan mempelajari tentang struktur teks, menjawab pertanyaan – pertanyaan yang spesifik.
Nurhadi (1987: 11) berpendapat bahwa tujuan membaca dibedakan secara umum dan
khusus. Secara umum antara lain (1) mendapatkan informasi, (2) memperoleh pemahaman,
dan (3) memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah (1) memperoleh
informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis,
(3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, (4) memperoleh kenikmatan
emosi, dan (5) mengisi waktu luang.

Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk
memperluas pengetahuan tentang banyak hal mengenai kehidupan. Membaca akan
meningkatkan kemampuan memahami kata dan meningkatkan kemampuan berpikir,
meningkatkan kreatifitas dan juga berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Membaca
adalah sebuah kegiatan yang ringan dan sederhana karena dengan membaca akan memiliki
banyak manfaat. Fajar Rachmawati (2008: 4) menyebutkan manfaat membaca adalah
sebagai berikut : a. Meningkatkan kadar intelektual. b. Memperoleh berbagai pengetahuan
hidup. c. Memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas. 11 d. Memperkaya
perbendaharaan kata. e. Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan

dunia. f. Meningkatkan keimanan. g. Mendapatkan hiburan. Ngalim Purwanto (1997: 27)
mengungkapkan ada faedah dan nilai membaca yaitu sebagai berikut : a. Di sekolah,
membaca itu mengambil tempat sebagai pembantu bagi seluruh mata pelajaran. b.
Mempunyai nilai praktis. Bagi perorangan, membaca itu merupakan alat untuk penambah
pengetahuan. c. Sebagai penghibur. Untuk mengisi waktu terluang ( seperti membaca syair –
syair, sajak – sajak, roman, majalah dan sebagainya). d. Memperbaiki akhlak dan bernilai
kegamaan. Jika yang dibaca adalah buku – buku yang bernilai etika ataupun keagamaan. e.
Bernilai fungsional artinya berguna bagi pembentukan fungsi – fungsi kejiwaan. Misalnya
membentuk daya ingatan, daya fantasi, daya pikir (akal), berbagai jenis perasaan dan

sebagainya. Sehubungan dengan uraian diatas , tulisan ini fokus pada aspek-aspek dalam
membaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek-aspek yang dianalisa dalam membaca?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam membaca.
D. Manfaat Penulisan
Agar kita mengetahui aspek-aspek dalam keterampilan membaca.

BAB II
TELAAH PUSTAKA
A.

Pengertian Membaca

Membaca adalah suatu interpretasi simbol – simbol tertulis atau membaca adalah
menangkap makna dari serangkaian simbol – simbol (Nurhadi, 1995: 34). Membaca menurut
Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007: 3) bahwa membaca adalah keterampilan
mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang – lambang grafis dan
perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam – diam atau

pengujaran keras – keras. Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata atau bahasa lisan (Tarigan, 1990: 7). Sehingga membaca dapat diartikan
sebagai mengidentifikasi simbol – simbol dan mengasosiakannya dengan makna.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83) bahwa membaca adalah mengeja atau
melafalkan apa yang tertulis. Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22) mengungkapkan bahwa
membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata – kata,
menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai
maksud jawaban. 9 Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang
– lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa,
kalimat dan seterusnya (Kholid A. H dan Lilis S 1997: 140). Membaca merupakan rangkaian
huruf – huruf yang dibunyikan sehingga memiliki makna. Berdasarkan beberapa pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu aktifitas membunyikan rangkaian
lambang – lambang berupa huruf yang dihubungkan menjadi kata yang memiliki suatu
makna tersendiri..
B. Tujuan Membaca
Membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui
kegiatan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Tujuan membaca
menurut Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan mempengaruhi pemerolehan
pemahaman bacaan (http://id.shvoong.com). Jika semakin kuat tujuan seseorang dalam

membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaannya.
Tujuan membaca menurut Blanton dkk dan Irwin (Farida Rahim, 2008: 11) sebagai
berikut : a. Kesenangan. b. Menyempurnakan startegi tertentu. c. Mempergunakan strategi
tertentu. 10 d. Memperbaharui pengetahuan tentang suatu topik. e. Mengaitkan informasi
baru dengan informasi yang telah diketahuinya. f. Memperoleh informasi untuk laporan
lisan atau tertulis. g. Mengkonfirmasi atau menolak prediksi. h. Menampilkan suatu
eksperimen atau mengaplikasikan suatu informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam
beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang spesifik. Nurhadi (1987: 11) berpendapat bahwa tujuan membaca

dibedakan secara umum dan khusus. Secara umum antara lain (1) mendapatkan informasi,
(2) memperoleh pemahaman, dan (3) memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan
membaca adalah (1) memperoleh informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang
sesuatu yang khusus dan problematis, (3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis
seseorang, (4) memperoleh kenikmatan emosi, dan (5) mengisi waktu luang.
C. Manfaat Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Membaca
tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas
pengetahuan tentang banyak hal mengenai kehidupan. Membaca akan meningkatkan
kemampuan memahami kata dan meningkatkan kemampuan berpikir, meningkatkan

kreatifitas dan juga berkenalan dengan gagasan-gagasan baru. Membaca adalah sebuah
kegiatan yang ringan dan sederhana karena dengan membaca akan memiliki banyak
manfaat.
Fajar Rachmawati (2008: 4) menyebutkan manfaat membaca adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kadar intelektual. b. Memperoleh berbagai pengetahuan hidup. c. Memiliki
cara pandang dan pola pikir yang luas. 11 d. Memperkaya perbendaharaan kata. e.
Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia. f. Meningkatkan
keimanan. g. Mendapatkan hiburan. Ngalim Purwanto (1997: 27) mengungkapkan ada
faedah dan nilai membaca yaitu sebagai berikut : a. Di sekolah, membaca itu mengambil
tempat sebagai pembantu bagi seluruh mata pelajaran. b. Mempunyai nilai praktis. Bagi
perorangan, membaca itu merupakan alat untuk penambah pengetahuan. c. Sebagai
penghibur. Untuk mengisi waktu terluang ( seperti membaca syair – syair, sajak – sajak,
roman, majalah dan sebagainya). d. Memperbaiki akhlak dan bernilai kegamaan. Jika yang
dibaca adalah buku – buku yang bernilai etika ataupun keagamaan. e. Bernilai fungsional
artinya berguna bagi pembentukan fungsi – fungsi kejiwaan. Misalnya membentuk daya
ingatan, daya fantasi, daya pikir (akal), berbagai jenis perasaan dan sebagainya.
D. Aspek Keterampilan Membaca
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat
dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara.
Tetapi pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah berkembang, seringkali

keterampilan membaca dikembangkan secara terintegrasi dengan keterampilan menyimak
dan berbicara. Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca antara
lain sebagai berikut : 1) Mengenal sistem tulisan yang digunakan 2) Mengenal kosakata 3)
Menentukan kata-kata kunci yang mengidentifikasikan topik dan gagasan utama 4)
Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata sulit, dari konteks tertulis 5) Mengenal
kelas gramatikal , kata benda, kata sifat,dsb. 6) Menentukan kostituen-konstituen dalam
kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi,dsb. 7) Mengenal bentuk-bentuk dasar
sintaksis. 8) Merekrontuksi dan menyimpulkan situasi, tujuan-tujuan, dan partisipan 9)

Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna menarik kesimpulankesimpulan 10) Menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif leksikal dan
gramatikal untuk memahami topik utama atau informasi utama 11) Membedakan ide utama
dari detail-detail yang disajikan 12) Menggunakan strategi membaca yang berbeda tujuantujuan membaca yang berbeda, seperti skimminguntuk mencari ide-ide utama atau
melakukan studi secara mendalam.
Setiap guru haruslah menyadari serta memahami benar bahwa membaca adalah suatu
keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencakup serangkaian keterampilanketerampilan yang lebih kecil-kecil.Sebagai garis besarnya Menurut Broughteen dua aspek
penting dalam membaca, yaitu : 1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills)
yang dianggap berada pada urutan lebih rendah (lower order),aspek ini mencakup : 1)
Pengenalan huruf 2) Pengenalan unsur-unsur linguistic (fonem, kata, frase, pola klausa,
kalimat,dll) 3) Pengenalan hubungan korespodensi pola ejaan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis atau “ to baskat print “) 4) Kecepatan membaca bertaraf lambat.

2. Keterampilan bersifat pemahaman ( Comprehension skills) yang dianggap berada pada
urutan yang lebih tinggi ( higher order ), aspek ini mencakup: 1) Memahami pengertian
sederhana (leksikel, gramatikal, reforikal ) 4 Ica Cahyani,Pembelajaran bahasa Indonesia
( Jakarta : Direktorat Pendidikan Islam Depag RI,2009),hal. 127-128 2) Memahami
signifikansi atau makna ( maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan,
reaksi pembaca ) 3) Evaluasi penilaian ( isi, bentuk) 4) Kecepatan membaca yang fleksibel,
yang mudah disesuaikan denagan keadaan.5 Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam
ketermpilan mekanis tersebut, aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring dan
membaca bersuara.

BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis tulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah library research yang
bersifat deskriptif dengan menjelaskan aspek-aspek dalam keterampilan membaca.
B. Objek Tulisan
Objek tulisan ini adalah terkait dengan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam
keterampilan membaca.
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Tulisan ini berupa data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku,

laporan jurnal dll.
1) Studi Kepustakaan
Dalam hal ini penulis mengkaji hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu
mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan
hal yang akan diteliti.
2) Internet Searching
Dalam hal in penulis mendapatkan informasi atau referensi terkait dengan masalah
yang sedang diteliti dengan bantuan media internet.
D. Tekhnik Analisis Data
Tehknis analisis data yang digunakan penulis dalam tulisan ini yaitu analisis data
kualitatif yang mana analisis tersebut dilakukan dalam tahap-tahap berikut.
1. Mengolah data
Adalah proses proses persiapan sebelum dilakukan analisis data, yaitu pencocokan
(checking), pembenahan (editing), pemberian label (labeling) dan memberikan
kode (coding).
2. Menganalisis data
Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data yang meliputi mengklasifikasi data,
menyajikan data dan melakukan analisis statistik atau presentase.
3. Menemukan hasil atau kesimpulan

Kesimpulan dilakukan dengan tujuan untuk merangkum hasil analisis data yang
telah diperoleh selama melakukan penelitian.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aspek-Aspek Dalam Membaca
Menurut Hairuddin, dkk. (2007: 3.22) yang berpendapat sama dengan Puji Santosa (2009:
6.3) dan Syafi’ie (Farida Rahim, 2008: 12) bahwa proses membaca melibatkan kegiatan fisik
dan mental. Lebih lanjut menurut Burns (Hairuddin, dkk., 2007: 3.22) proses membaca terdiri
atas delapan aspek. Aspek tersebut, adalah sebagai berikut. a. Aspek sensori, yakni
kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis. b. Aspek perseptual, yakni aspek
kemampuan untuk menginterpretasi apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata. c. Aspek
sekuensial, yakni kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan gramatikal teks. d.
Aspek asosiasi, yakni aspek kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan
antara kata-kata dan yang dipresentasikan. e. Aspek pengalaman, yakni aspek kemampuan
menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna.
f. Aspek berpikir, yakni kemampuan untuk membuat interferensi dan evaluasi dari materi
yang dipelajari. g. Aspek belajar, yakni aspek kemampuan untuk mengingat apa yang telah
dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari. h. Aspek
afektif, yakni aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap
keinginan membaca.
B. Jenis-jenis Membaca
Sukirno (2009: 6) mengatakan bahwa secara umum jenis membaca ada dua macam, yaitu
membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan diberikan kepada siswa
semenjak di Taman Kanak-kanak, kelas 1, dan kelas 2 Sekolah Dasar, sedangkan untuk
membaca lanjut diberikan kepada siswa kelas 3 Sekolah Dasar sampai di Perguruan Tinggi.
Membaca permulaan disajikan malalui dua cara yaitu membaca permulaan tanpa buku dan
membaca permulaan dengan buku. Membaca permulaan tanpa buku, artinya seseorang saat
membaca tidak menggunakan buku, akan tetapi menggunakan media lain. Hal tersebut
berbeda dengan membaca permulaan dengan menggunakan buku, artinya seseorang saat
membaca sudah dengan menggunakan buku. Anderson, dkk. (Sabarti Akhadiah, dkk.,
1992/1993: 23-24) mengemukakan ciriciri membaca permulaan bahwa membaca, sebagai
berikut. 19 a. Merupakan proses konstruktif. b. Harus lancar. c. Harus dilakukan dengan
strategi yang tepat. d. Memerlukan motivasi. e. Merupakan keterampilan yang harus
dikembangkan secara berkesinambungan. Menurut Supriyadi, dkk. (1992: 127) pada
membaca permulaan terdapat satu jenis membaca, yaitu membaca teknis (membaca nyaring).
Di Sekolah Dasar jenis membaca dengan cara menyaringkan atau menyuarakan apa yang
dibaca sebagian besar atau bahkan sepenuhnya dilakukan pada kelas I dan II, sedangkan pada
kelas yang lebih tinggi frekuensi kegiatan membaca teknis semakin dikurangi karena pada
kelas tinggi mengutamakan aspek pemahaman. Membaca teknis ini juga bertujuan untuk

melatih siswa dalam menyuarakan lambang-lambang tertulis (Sabarti Akhadiah, dkk.,
1992/1993: 30). Pelaksanaan membaca teknis (membaca nyaring) dilakukan dengan
vokalisasi. Kegiatan membaca teknis (membaca nyaring) di samping berfungsi untuk
pemahaman diri sendiri juga untuk orang lain. Dengan demikian, pelaksanaan pengajarannya
menekankan pada segi penguasaan, sebagai berikut. a. Lafal bahasa Indonesia dengan baik
dan benar. b. Jeda, lagu, dan intonasi yang tepat. c. Penggunaan tanda-tanda baca. d.
Mengelompokan kata / frase ke dalam satuan-satuan ide. e. Menggerakan mata dan
memlihara kontak mata. f. Berekspresi (membaca dengan perasaan). (Supriyadi, dkk., 1992:
137) Hal yang serupa juga disampaikan oleh Sabarti Akhadiah, dkk. (1992/1993: 30) bahwa
melalui kegiatan membaca teknis (membaca nyaring) siswa dibiasakan 20 membaca dengan
intonasi yang wajar, tekanan yang baik, dan lafal yang benar. Selain itu, membaca teknis
(membaca nyaring) dilakukan dengan suara keras. Menurut Munawir Yusuf (2003: 72) di
dalam membaca teknis (membaca nyaring) terdapat proses pengenalan kata yang menuntut
kemampuan, sebagai berikut. a. Mengenal huruf kecil dan besar pada alphabet. b.
Mengucapkan bunyi (bukan nama) huruf, terdiri atas: 1) konsonan tunggal (b, d, h, k, …), 2)
vokal (a, i, u, e, o), 3) konsonan ganda (kr, gr, tr, …), dan 4) diftong (ai, au, oi). c.
Menggabungkan bunyi membentuk kata (saya, ibu). d. Variasi bunyi (/u/ pada kata “pukul”, /
o/ pada kata “toko” dan “pohon”). e. Menerka kata menggunakan konteks. f. Menggunakan
analisis struktural untuk identifikasi kata (kata ulang, kata majemuk, imbuhan).

BAB V
KESIMPULAN
Membaca adalah suatu aktifitas membunyikan rangkaian lambang – lambang berupa
huruf yang dihubungkan menjadi kata yang memiliki suatu makna tersendiri..Proses
membaca terdiri atas delapan aspek. Aspek tersebut adalah sensori (kemampuan untuk
memahami simbol-simbol tertulis), Aspek perseptual (aspek kemampuan untuk
menginterpretasi apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata), Aspek sekuensial
(kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan gramatikal teks), Aspek asosiasi (aspek
kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan antara kata-kata dan yang
dipresentasikan), Aspek pengalaman (aspek kemampuan menghubungkan kata-kata dengan
pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna), Aspek berpikir (kemampuan
untuk membuat interferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari), Aspek belajar (aspek
kemampuan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan
gagasan dan fakta yang baru dipelajari), Aspek afektif (aspek yang berkenaan dengan minat
pembaca yang berpengaruh terhadap keinginan membaca).

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Henry,Guntur. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
S Ratno. (2012). Upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui metode
struktural analitik sintetik (SAS) siswa kelas 1 di sd negeri 1 gebangsari kebumen. Diperoleh
dari: http://eprints.uny.ac.id/9905/2/bab2.pdf