LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN TAHUN
LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
BUDIDAYA TANAMAN KAKAO
(THEOBREMA CACAO L.)
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 7
KETUA KELOMPOK
1
No
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hikmatul Amni
Anggota Kelompok
Haris Munandar
Hasan Basri
Hendri Wijaya
Hidayatullaily Sulastri
Husnitalia Mayantika
Husnul Hakim
I Gede Asena Pradana
I Komang Tri Juniartha W.
Ibnu Fahmi Saif
:
C1M013076
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Nim
C1M013068
C1M013069
C1M013070
C1M013074
C1M013078
C1M013079
C1M013080
C1M013081
C1M013083
PROGRAM STUDI AGROEOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
BUDIDAYA TANAMAN KAKAO (THEOBREMA CACAO L.)
Laporan ini diterima sebagai salah satu syarat yang diperlukan guna menyelesaikan
praktikum dan mengikuti Ujian Akhir Mata Kuliah Budidaya Tanaman Tahunan, pada tanggal
29 Mei 2015 s/d 3 Juli 2015.
Mataram, 6 Juli 2015
Mengetahui,
Koordinator Praktikum
Budidaya Tanaman Tahunan
Ir. I KETUT NGAWIT, MP
NIP :
Praktikan
HARIS MUNANDAR
C1M 013 068
HUSNITALIA MAYANTIKA
C1M 013 078
HASAN BASRI
C1M 013 069
HUSNUL HAKIM
C1M 013 079
HENDRI WIJAYA
C1M 013 070
I GEDE ASENA PRADANA
C1M 013 080
HIDAYATULLAILY SULASTRI
C1M 013 074
I KOMANG TRI JUNIARTA W.
C1M 013 081
HIKMATUL AMNI
C1M 013 076
IBNU FAHMI SAIF
C1M 013 083
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan dan kelancaran sehingga laporan ini bisa selesai dengan tepat
waktu. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengaruh pemupukan terhadap
pertumbuhan salah satu tanaman tahunan yakni tanaman kakao.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing praktikum sekaligus
koordinator praktikum budidaya tanaman tahunan yakni Ir. I Ketut Ngawit, MP,. dan terima
kasih sebesar-besarnya kepada para rekan-rekan praktikan yang membantu baik dalam proses
praktikum dan penyusunan laporan ini.
Kami menyadari, dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,
hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengalaman, pemgetahuan yang kami
miliki selaku mahasiswa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini diwaktu yang mendatang dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Mataram, 06 juli 2015
Penyusun
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
I.
PENDAHULUAN
Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan dan tempat tumbuhnya di hutan hujan
tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun.
Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan.
Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao
sejak lama, yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian Mesoamerika
yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang dicampur dengan air dan
kemudian diberi perasa seperti: merica, vanili, dan rempah-rempah lainnya. Minuman ini
merupakan minuman spesial yang biasanya dipersembahkan untuk pemerintahan Mayan dan
untuk upacara-upacara special. Masyarakat Mayan menggunakan biji kakao sebagai mata
uang (sebagai alat pembayaran). Pada abad ke-16 sesuai riwayat orang Spanyol seekor
kelinci seharga 10 buah kakao dan seekor anak keledai seharga 50 buah kakao. Masyarakat
Spanyol belajar tentang kakao dari masyarakat Indian Aztec pada tahun 1500-an dan mereka
kembali ke Eropa dengan membawa makanan baru yang menggoda ini. Pada Spanyol, kakao
adalah minuman yang dipersembahkan hanya untuk raja. Mereka meminumnya selagi masih
panas dengan diberi rasa gula dan madu. Secara perlahan tetapi pasti kakao berkembang ke
kerajaan-kerajaan di Eropa dan pada abad ke-17 kakao menjadi persembahan khusus untuk
masyarakat kelas atas.
Prosfek pengembangan tanaman kakao di Indonesia sangat signifikan untuk
dikembangkan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar akan hasil pasca panen dari
tanaman kakao ini. Hasil pasca panen tanaman kakao yang banyak dikenal oleh masyarakat
yakni coklat baik berupa coklat batangan, cair, atau serbuk. Oleh karena itu,diperlukan
pengembangan tanaman kakao secara luas dengan proses budidaya yang tepat terutama pada
aspek pemeliharaan tanaman kakao sehingga dapat menghasilkan hasil produksi secara
optimal dengan kualitas dan kuantitas yang baik di pasaran.
II.
A.
Acara praktikum
ACARA PRAKTIKUM
: pengaruh pemupukkan terhadap pertumbuhan bibit tanaman
kakao.
B.
Tujuan praktikum
:
untuk
mengetahui
pengaruh
pemupukkan
terhadap
pertumbuhan bibit tanaman kakao.
C.
Pelaksanaan praktikum :
D.
1. Hari/ tanggal
: Jumat, 29 Mei 2015
2. Tempat
:
- Halaman Percobaaan, Fakultas Pertanian, Universitas mataram
- Rumah praktikan, Pagesangan-Mataram
Tinjauan pustaka
Tanaman kakao merupakan komoditas perkebunanan yang memegang peranan penting
dalam perekonomian indonesia karena merupakan penghasil devisa perkebunan nomor tiga
setelah kelapa sawit dan karet. Indonesia merupakan negara penghasil biji kakao terbesar
ketiga dunia setelah cote d’Ivoire atau Ivory Coast (Pantai Gading) dan Ghana.
(http://www.icco.org). Sebanyak 40% produksi kakao berasal dari Pantai Gading, Ghana Dan
Indonesia masing-masing menghasilkan 15% buah kakao, Brasil, Nigeria, Kamerun,
Guatemala, Honduras, Ekuador, Kolombia, dan Venezuela memproduksi dalam jumlah yang
lebih kecil.
Menurut dewanto (1989), kakao dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan,
karena memiliki cita rasa yang khas, bahan baku kosmetik, dan bahan baku pembuat obat.
Dalam buku yang berjudul medical herb index in indonesia disebut bahwa, beberapa negara
penghasil kakao seperti Ghana, Meksiko, Panama, dan Venezuela telah mengembangkan
kakao sebagai bahan baku obat antideuretik, antiseptik, reumatik, antibisa ular, penambah
nafsu makan, dan obat batuk (PT. Essai Indonesia, 1995 ; prmeswari, 2004).
Sebagai bahan makanan, kakao kerap disebut dengan istilah coklat yang bersal dari
bahasa aztec yaitu chocolat yang berarti air yang pahit. Suku aztec percaya bahwa dewa
Quetzalquatl yaitu naga besar penjaga kebun disurga membawa biji kakao dari surga kebumi
dan mengajarkan mereka cara menanamnya. Cokelat merupakan salah satu produk makanan
olahan tertua didunia
yang ditemukan pertamakali oleh bangsa Amerika Tengah Dan
memiliki niali gizi yang tinggi. Suku aztec dan beberapa suku bangsa Meksiko, Guetemala,
dan Honduras memproses biji kakao menjadi minuman coklat yang telah berlangsung di
Amerika Tengah sejak 4.600 tahun yang lalu (Smith, 2005). Minuman coklat Pada awalnya
disajikan
tarbatas
pada
kalangan
tertentu
saja
yaitu
bangsawan,
prajurit
dan
pedagang(http://heartsmuseum.berkeley.edu).
Terdapat dua pendapat mengenai asal muasal tanaman kakao. Pendapat pertama
menyatakan bahwa tanaman kakao berasal dari Meksiko Tenggara dan disebarkan ke lembah
Amazon yaitu ke Lacandon di Amerika Tengah dan daratan rendah Orinoco di Amerika
Selatan. Pendapat kedua berdasarkan study genetik tanaman kakao, tanaman tersebut
diperkirakn berasal dari Amazon dan didistribusikan ke Amerika Tengah. Minuman coklat
diyakini telah dikonsumsi sejak tahun 800-1.100 SM oleh penduduk asli Amerika yaitu suku
Maya dan suku Aztec (http://heartsmuseum.berkeley.edu). Tanaman kakao masuk ke
Indonesia tahun 1560 dibawa oleh bangsa Spnayol ke daerah Sulawesi tepatnya ke kepulauan
Sangir dan Minahasa. Berdasarkan letak geografisnya, tanaman kakao akan tumbuh dengan
baik di daerah yang terletak antara 10o LU – 10o LS, dengan ketinggian kurang dari 600 m di
atas pemukaan laut dan di daerah yang beriklim tropis dengan kondisi pH tanah netral (Chatt,
1953).
Perkebunan kakao di pulau Jawa secara besar-besaran dimulai tahun 1880 ketika
penyakit daun kopi merajalela, sehingga sejak itu tanaman kopi diganti secara bertahap
dengan tanaman kakao (Siregar, 1964).
E.
F.
1.
Alat dan bahan praktikum
6 bibit kakao (cokelat)
3 bungkus pupuk NPK masing-masing 15 gram
6 Pot plastik/ polibag
Cangkul
Garu
Kertas etiket
Prosedur kerja/ pelaksanaan percobaan
Persiapan Pot Percobaan
a. Tanah dihaluskan, kemudian dibersihkan dan dimasukkan ke dalam pot plastik
sebanyak ±10 kg.
b. Pada setiap pot diberi pupuk NPK pada 3 pot plastik dan 3 pot plastik lainnya tanpa
pupuk.
c. Masing-masing pot ditanami bibit coklat yang telah disiapkan sesuai masing masing
2.
perlakuan.
Perlakuan
Perlakuan cara tanam yang diujikan adalah
a. P1
: Pupuk NPK 15 gram/ pot
b. P2
: Tanpa pemupukan
:
3.
Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan sesuai dengan keadaan tanah. Tanah diusahakan selalu dalam
keadaan lembab, kurang lebih pada kondisi tanah kapasitas lapang. Pengontrolan ini
dilakukan pada umur tanaman 7 hari setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap
minggu (pagi dan sore).
b. Penyiangan dilakukan apabila ada tumbuhan gulma di dalam pot dengan cara
mengambil atau mencabut gulma yang tumbuh. Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan dengan insektisida dan fungisida sesuai dengan adanya gejala serangan
hama dan infeksi penyakit.
Hasil pengamatan
Tabel pengamatan
G.
1.
0
14
28
A1
A2
A3
A4
A1
A2
A
3
P
2
56
0
5
2
58
2
6
2
60
2
5
2
P
2
13
3
0
3
1
13
5
0
3
1
13
7
0
3
1
P
2
61
0
3
3
63
0
5
3
65
0
3
3
P
1
62
5
5
2
64
5
6
2
66
10
7
2
P
1
84
0
4
3
86
1
5
3
87
1
3
3
P
1
81
0
2
3
83
0
4
3
85
0
2
3
A4
A1
A2
A3
A4
Keterangan:
A1=tinggi tanaman
A2=tunas tumbuh
A3=jumlah daun
A4=jumlah cabang
2.
Gambar pengamatan
Perlakuan Tanpa Pupuk
Perlakuan Pupuk NPK
3.
Perhitungan dan analisis data
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
Mean
Variance
Observations
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
df
t Stat
P(T
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
BUDIDAYA TANAMAN KAKAO
(THEOBREMA CACAO L.)
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 7
KETUA KELOMPOK
1
No
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Hikmatul Amni
Anggota Kelompok
Haris Munandar
Hasan Basri
Hendri Wijaya
Hidayatullaily Sulastri
Husnitalia Mayantika
Husnul Hakim
I Gede Asena Pradana
I Komang Tri Juniartha W.
Ibnu Fahmi Saif
:
C1M013076
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Nim
C1M013068
C1M013069
C1M013070
C1M013074
C1M013078
C1M013079
C1M013080
C1M013081
C1M013083
PROGRAM STUDI AGROEOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
BUDIDAYA TANAMAN KAKAO (THEOBREMA CACAO L.)
Laporan ini diterima sebagai salah satu syarat yang diperlukan guna menyelesaikan
praktikum dan mengikuti Ujian Akhir Mata Kuliah Budidaya Tanaman Tahunan, pada tanggal
29 Mei 2015 s/d 3 Juli 2015.
Mataram, 6 Juli 2015
Mengetahui,
Koordinator Praktikum
Budidaya Tanaman Tahunan
Ir. I KETUT NGAWIT, MP
NIP :
Praktikan
HARIS MUNANDAR
C1M 013 068
HUSNITALIA MAYANTIKA
C1M 013 078
HASAN BASRI
C1M 013 069
HUSNUL HAKIM
C1M 013 079
HENDRI WIJAYA
C1M 013 070
I GEDE ASENA PRADANA
C1M 013 080
HIDAYATULLAILY SULASTRI
C1M 013 074
I KOMANG TRI JUNIARTA W.
C1M 013 081
HIKMATUL AMNI
C1M 013 076
IBNU FAHMI SAIF
C1M 013 083
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan dan kelancaran sehingga laporan ini bisa selesai dengan tepat
waktu. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengaruh pemupukan terhadap
pertumbuhan salah satu tanaman tahunan yakni tanaman kakao.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing praktikum sekaligus
koordinator praktikum budidaya tanaman tahunan yakni Ir. I Ketut Ngawit, MP,. dan terima
kasih sebesar-besarnya kepada para rekan-rekan praktikan yang membantu baik dalam proses
praktikum dan penyusunan laporan ini.
Kami menyadari, dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,
hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengalaman, pemgetahuan yang kami
miliki selaku mahasiswa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini diwaktu yang mendatang dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Mataram, 06 juli 2015
Penyusun
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
I.
PENDAHULUAN
Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan dan tempat tumbuhnya di hutan hujan
tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun.
Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan.
Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao
sejak lama, yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian Mesoamerika
yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang dicampur dengan air dan
kemudian diberi perasa seperti: merica, vanili, dan rempah-rempah lainnya. Minuman ini
merupakan minuman spesial yang biasanya dipersembahkan untuk pemerintahan Mayan dan
untuk upacara-upacara special. Masyarakat Mayan menggunakan biji kakao sebagai mata
uang (sebagai alat pembayaran). Pada abad ke-16 sesuai riwayat orang Spanyol seekor
kelinci seharga 10 buah kakao dan seekor anak keledai seharga 50 buah kakao. Masyarakat
Spanyol belajar tentang kakao dari masyarakat Indian Aztec pada tahun 1500-an dan mereka
kembali ke Eropa dengan membawa makanan baru yang menggoda ini. Pada Spanyol, kakao
adalah minuman yang dipersembahkan hanya untuk raja. Mereka meminumnya selagi masih
panas dengan diberi rasa gula dan madu. Secara perlahan tetapi pasti kakao berkembang ke
kerajaan-kerajaan di Eropa dan pada abad ke-17 kakao menjadi persembahan khusus untuk
masyarakat kelas atas.
Prosfek pengembangan tanaman kakao di Indonesia sangat signifikan untuk
dikembangkan, hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar akan hasil pasca panen dari
tanaman kakao ini. Hasil pasca panen tanaman kakao yang banyak dikenal oleh masyarakat
yakni coklat baik berupa coklat batangan, cair, atau serbuk. Oleh karena itu,diperlukan
pengembangan tanaman kakao secara luas dengan proses budidaya yang tepat terutama pada
aspek pemeliharaan tanaman kakao sehingga dapat menghasilkan hasil produksi secara
optimal dengan kualitas dan kuantitas yang baik di pasaran.
II.
A.
Acara praktikum
ACARA PRAKTIKUM
: pengaruh pemupukkan terhadap pertumbuhan bibit tanaman
kakao.
B.
Tujuan praktikum
:
untuk
mengetahui
pengaruh
pemupukkan
terhadap
pertumbuhan bibit tanaman kakao.
C.
Pelaksanaan praktikum :
D.
1. Hari/ tanggal
: Jumat, 29 Mei 2015
2. Tempat
:
- Halaman Percobaaan, Fakultas Pertanian, Universitas mataram
- Rumah praktikan, Pagesangan-Mataram
Tinjauan pustaka
Tanaman kakao merupakan komoditas perkebunanan yang memegang peranan penting
dalam perekonomian indonesia karena merupakan penghasil devisa perkebunan nomor tiga
setelah kelapa sawit dan karet. Indonesia merupakan negara penghasil biji kakao terbesar
ketiga dunia setelah cote d’Ivoire atau Ivory Coast (Pantai Gading) dan Ghana.
(http://www.icco.org). Sebanyak 40% produksi kakao berasal dari Pantai Gading, Ghana Dan
Indonesia masing-masing menghasilkan 15% buah kakao, Brasil, Nigeria, Kamerun,
Guatemala, Honduras, Ekuador, Kolombia, dan Venezuela memproduksi dalam jumlah yang
lebih kecil.
Menurut dewanto (1989), kakao dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan,
karena memiliki cita rasa yang khas, bahan baku kosmetik, dan bahan baku pembuat obat.
Dalam buku yang berjudul medical herb index in indonesia disebut bahwa, beberapa negara
penghasil kakao seperti Ghana, Meksiko, Panama, dan Venezuela telah mengembangkan
kakao sebagai bahan baku obat antideuretik, antiseptik, reumatik, antibisa ular, penambah
nafsu makan, dan obat batuk (PT. Essai Indonesia, 1995 ; prmeswari, 2004).
Sebagai bahan makanan, kakao kerap disebut dengan istilah coklat yang bersal dari
bahasa aztec yaitu chocolat yang berarti air yang pahit. Suku aztec percaya bahwa dewa
Quetzalquatl yaitu naga besar penjaga kebun disurga membawa biji kakao dari surga kebumi
dan mengajarkan mereka cara menanamnya. Cokelat merupakan salah satu produk makanan
olahan tertua didunia
yang ditemukan pertamakali oleh bangsa Amerika Tengah Dan
memiliki niali gizi yang tinggi. Suku aztec dan beberapa suku bangsa Meksiko, Guetemala,
dan Honduras memproses biji kakao menjadi minuman coklat yang telah berlangsung di
Amerika Tengah sejak 4.600 tahun yang lalu (Smith, 2005). Minuman coklat Pada awalnya
disajikan
tarbatas
pada
kalangan
tertentu
saja
yaitu
bangsawan,
prajurit
dan
pedagang(http://heartsmuseum.berkeley.edu).
Terdapat dua pendapat mengenai asal muasal tanaman kakao. Pendapat pertama
menyatakan bahwa tanaman kakao berasal dari Meksiko Tenggara dan disebarkan ke lembah
Amazon yaitu ke Lacandon di Amerika Tengah dan daratan rendah Orinoco di Amerika
Selatan. Pendapat kedua berdasarkan study genetik tanaman kakao, tanaman tersebut
diperkirakn berasal dari Amazon dan didistribusikan ke Amerika Tengah. Minuman coklat
diyakini telah dikonsumsi sejak tahun 800-1.100 SM oleh penduduk asli Amerika yaitu suku
Maya dan suku Aztec (http://heartsmuseum.berkeley.edu). Tanaman kakao masuk ke
Indonesia tahun 1560 dibawa oleh bangsa Spnayol ke daerah Sulawesi tepatnya ke kepulauan
Sangir dan Minahasa. Berdasarkan letak geografisnya, tanaman kakao akan tumbuh dengan
baik di daerah yang terletak antara 10o LU – 10o LS, dengan ketinggian kurang dari 600 m di
atas pemukaan laut dan di daerah yang beriklim tropis dengan kondisi pH tanah netral (Chatt,
1953).
Perkebunan kakao di pulau Jawa secara besar-besaran dimulai tahun 1880 ketika
penyakit daun kopi merajalela, sehingga sejak itu tanaman kopi diganti secara bertahap
dengan tanaman kakao (Siregar, 1964).
E.
F.
1.
Alat dan bahan praktikum
6 bibit kakao (cokelat)
3 bungkus pupuk NPK masing-masing 15 gram
6 Pot plastik/ polibag
Cangkul
Garu
Kertas etiket
Prosedur kerja/ pelaksanaan percobaan
Persiapan Pot Percobaan
a. Tanah dihaluskan, kemudian dibersihkan dan dimasukkan ke dalam pot plastik
sebanyak ±10 kg.
b. Pada setiap pot diberi pupuk NPK pada 3 pot plastik dan 3 pot plastik lainnya tanpa
pupuk.
c. Masing-masing pot ditanami bibit coklat yang telah disiapkan sesuai masing masing
2.
perlakuan.
Perlakuan
Perlakuan cara tanam yang diujikan adalah
a. P1
: Pupuk NPK 15 gram/ pot
b. P2
: Tanpa pemupukan
:
3.
Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan sesuai dengan keadaan tanah. Tanah diusahakan selalu dalam
keadaan lembab, kurang lebih pada kondisi tanah kapasitas lapang. Pengontrolan ini
dilakukan pada umur tanaman 7 hari setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap
minggu (pagi dan sore).
b. Penyiangan dilakukan apabila ada tumbuhan gulma di dalam pot dengan cara
mengambil atau mencabut gulma yang tumbuh. Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan dengan insektisida dan fungisida sesuai dengan adanya gejala serangan
hama dan infeksi penyakit.
Hasil pengamatan
Tabel pengamatan
G.
1.
0
14
28
A1
A2
A3
A4
A1
A2
A
3
P
2
56
0
5
2
58
2
6
2
60
2
5
2
P
2
13
3
0
3
1
13
5
0
3
1
13
7
0
3
1
P
2
61
0
3
3
63
0
5
3
65
0
3
3
P
1
62
5
5
2
64
5
6
2
66
10
7
2
P
1
84
0
4
3
86
1
5
3
87
1
3
3
P
1
81
0
2
3
83
0
4
3
85
0
2
3
A4
A1
A2
A3
A4
Keterangan:
A1=tinggi tanaman
A2=tunas tumbuh
A3=jumlah daun
A4=jumlah cabang
2.
Gambar pengamatan
Perlakuan Tanpa Pupuk
Perlakuan Pupuk NPK
3.
Perhitungan dan analisis data
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
Mean
Variance
Observations
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
df
t Stat
P(T