BAB II LANDASAN TEORI (1)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:10) ”secara sederhana, suatu sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, kompenen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain
dan terpadu.”Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang
dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi
untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari
ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan.
2.1.2.Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20)”model umum suatu sistem adalah input,
proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat
sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.
Selain itu sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
9
10
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,artinya
saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar
atau sering disebut “supra system”.
2. Batas Sistem (Boundary)
Ruang lingkup ssitem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sitem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan .
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap
dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau
tidak, maka akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
11
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,
didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance inputyang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6. Kuluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan Keputusan atau hal-hal lain yang
menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.
Suatau sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.
12
2.1.3. Klasifikasi Sistem
System dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
menurut Sutabri (2012:22), adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran
hubungan antara manusia dan Tuhan, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik,sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem
administrasi personalia dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam (system
matahari, system luar angkasa, system reproduksi, dan lain-lain), Sistem Buatan
Manusia adalah system yang dirancang oleh manusia sedangkan sistem buatan
manusia yang melibatkan mesin disebut human machine system (sistem
informasi).
3. Sistem Determinasidan Sistem Probabilistik.
Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi
disebut sistem deterministic. Sistemkomputer adalah contoh dari sistem yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program kompuetr yang
dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
13
Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
campur tangan pihak luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Menurut Tata Sutabri
(2012:29) dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informsi : “Informasi
adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.”
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : informasi harus
akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan
tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada
kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat waktu (Timelines)
14
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat
maka berakibat fatal bagi organisasi.
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk orang satu dengan orang lain berbeda, misalnya informasi sebab
musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalh kurang
relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjuk kepada ahi teknik perusahaan.
Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik
merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk
seorang akuntan perusahaan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Tata Sutabri (2012:46) sistem informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentudengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem ,
keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran:
15
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang
dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakaian sistem.
4. Blok Teknologi (Control Block)
Teknologi merupakan “tool-box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(brainware), perangkat lunak (software),dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data
16
didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas.
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri,
ketidak
efisienan,
sabotase,
dan
lain
sebagainya.
Beberapa
penegndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bia terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.6. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Tata Sutabri (2012:46) sistem informasi manajemen (SIM)
merupakan peranan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk semua tingkatan manajemen. Telah
diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
didalam pengambilan keputusan.Sistem Informasi Manajemen merupakan
penerapan sisitem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasiinformasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
2.1.7. Pengertian Koperasi dan Koperasi Simpan Pinjam
Menurut Sari Juliasty (2009:6) memberikan penjelasan koperasi dan
koperasi simpan pinjam sebagai berikut,“Koperasi sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegitannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
17
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dapat menjadi alternatif
pembiayaan untuk menambah modal kerja dan investasi bagi perusahaan mikro
kecil dan menengah, sedangkan Koperasi Simpan Pinjam merupakan koperasi
dengan bidang usaha pelayanan tabungan dan pinjaman bagi anggotanya.
2.1.8. Basis Data (Database)
Menurut Sri Sulistiyani dalam buku yang berjudul Paduan Aplikasi dan
Solusi (PAS) Micrososft Visual Basic 2010dan MySQL untuk Aplikasi Point of
Sales (2011:3) secara harfiah database merupakan sekumpulan data yang tersusun
dengan aturan tertentu dalam bentuk tabel. Adapun secara fungsi, database
merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data
dalam format tertentu.
2.1.9. Pengembangan Perangkat Lunak dengan Model Waterfall
Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:28) memberikan definisi bahwa
“Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support), berikut adalah gambar model air terjun:
18
Sistem / Rekayasa
Informasi
Analisis
Analis
Desain
Pengodean
Pungujian
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2015:29)
Gambar II.1.
Model Waterfall
a.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses
pengumpulan
kebutuhan
dilakukan
secara
intensif
untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b.Desain
Desain perngkat lunak adalah proses perangkat multi langkah yang fokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak termaksud struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur
pengkodean.
c.
Pembuatan Kode Program
19
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d.
Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
e.
Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Hal psositifdari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas,
dokumentasi yang dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap
dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang tindih
pelaksanaan tahap).
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam penulisan Tugas Akhir Semester ini penulisan menggunakan
peralatan pendukung (Tools System) berupa symbol, lambang, diagram. Adapun
peralatan pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut :
20
2.2.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahuddindalam bukunya yang berjudul Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2015:70) “Data Flow
Diagram (DFD)atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD)
adalah
representasi
grafik
yang
menggambarkan
aliran
informasi
dan
transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output)”.
1. Ketentuan yang digunakan dalam Diagram Alir Data
Menurut Kendall (2010:264) emapt simbol dasar yang digunakan untuk
memetakan gerakan diagram alir data adalah :
a.
Entitas
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.2.
Simbol Entitas
Entitas eksternal, atau hanya entitas, disebut juga sumber atau tujuan
data, dan dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan.
Setiap entitas diberi label dengan sebuah nama yang sesuai.
21
b.
Alir Data
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.3.
Alir Data
Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titikLainnya,
dengan kepala tanda panah mengarah ketujuan data. Aliran data yang
muncul simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda
panah pararel. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang,
tempat, atau sesuatu, maka harus digambarkan dalam kata benda.
c.
Proses
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.4.
Proses
Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk
menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu
menunjukkan suatu perubahan dalam didalam atau perubahan data: jadi,
22
aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda
dari aliran data yang masuk.
d.
Penyimpana Data
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.5.
Penyimpanan Data
Simbol dasar terakhir yang digunakan dalam diagram alir data
adalah bujur sangkar dengan ujung terbuka, yang menunjukkan penyimpanan
data. Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file,
atau sebuah file atau basisdata terkomputerisasi
Dalam Diagram Alir Logika, jenis penyimpanan manual seperti lemari
file (missal disk) tidak ditetapkan. Penyimpanan dapat berupa penyimpanan
manual seperti lemari file atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi.
Didalam Diagram Alir Dataterdapat aturan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Didalam Diagram Alir Data tidak boleh menghubungkan Antara external
entity dengan external entity secara langsung.
2. Didalam Diagram Alir Data tidak boeh menghubungkan data store dengan data
data store secara langsung.
23
3. Setiap Diagram Alir Data tidak boleh menghubugkan external entity dengan
data store secara langsung.
4. Setiap proses harus ada alir data yang masuk da nada data yang keluar.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan Diagram Alir Data dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu :
1. Diagram Konteks
Diagram Konteks dibuat untuk menggambaerkan sumber serta tujuan data
yang akan diproses untuk menggambarkan system secara umum.
2. Diagram Nol
Diagram Nol menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram
konteks, tetapi penjabarannya lebih terinci.
3. Diagram Detail
Diagram Detail dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail lagi
dari diagram nol.
Teknik atau cara yang lazim digunakan di dalam membuat Diagram Alir
Data adalah sebagai berikut :
1. Mulai dari yang umum atau tingkatan yang lebih tinggi, kemudian diuraikan
atau dijelaskan sampai yang lebih detail atau tingkatan yang lebih rendah, yang
lebih dikenal dengan istilah Top Down Analysis.
2. Jabarkan proses yang terjadi didalam alir sedetail mungkin sampai tidak dapat
diuraikan lagi.
3. Peliharalah konsistensi proses yang terjadi di dalam Diagram Alir Data, mulai
dari Diagram yang tingkatannya lebih tinggi sampai dengan diagram yang
tingkatannya lebih rendah.
24
4. Berikan label yang bermakna untuk setiap symbol yang digunakan seperti :
a. Nama yang jelas untuk External Entity
b. Nama yang jelas untuk Process
c. Nama yang jelas untuk Data Store
d. Nama yang jelas untuk Data Flow
Bentuk-bentuk kesalahan umum dalam pembuatan Diagram Alir Data
(DAD) :
1. Black Hole
Adalah kesalahan pada proses yang memiliki input tetapi tidak menghasilkan
output.
2. Miracle
Adalah keajaiban yakni kesalahan ketika ada output terapi tidak memiliki
input.
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Frieyadie (2007:10) pemodelan
Entity Relationship Diagram (ERD) banyak digunakan dalam merancang tabel
dan database serta relasinya.
1.
Berikut
simbol-simbol
menggunakan ERD:
a. Entitas
yang
digunakan
dalam
merancang
dengan
25
Entitas adalah suatu data yang dapat disimpan dan berguna bagi badan atau
perusahaan, dengan kata lain, suatu objek yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya.
NAMA ENTITAS
Sumber: Frieyadie (2007:10)
Gambar II.6.
Simbol Entitas
b. Atribut
Atribut menunjukkan karakteristik dari tiap-tiap entitas.
Sumber: Frieyadie (2007:11)
Gambar II.7.
Simbol Atribut
c. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan yang terjadi antar entitas.
26
Sumber: Frieyadie (2007:11)
Gambar II.9.
Simbol Relasi
d. Line Connector
Line Connectordigambarkan dengan bentuk garis tunggal.
:
Sumber :Frieyadie (2007:11)
Gambar II.10.
Line Connector
2.
Kardinalitas atau derajat relasi
Menurut Frieyadie (2007:12)kardinalitas merupakan tingkat hubungan yang
terjadi antara didalam sebuah sistem. Terdapat juga tingkat hubungan yang terjadi,
yaitu :
a.
Hubungan satu pada satu (One to One atau 1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu pada satu, jika satu kejadian pada entitas
pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan suatu kejadian pada
entitas kedua. Demikian juga sebaliknya.
Contoh : Setiap satu mobil mempunyai satu STNK.
MOBIL
1
PUNYA
1
STNK
27
Gambar II.9.
Hubungan One to one
b.
Hubungan Satu pada Banyak (One to Many atau 1:M )
Tingkat hubungan pada satu kbanyak (1:M), adalah sama dengan banyak
pada satu (M:!) , tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Untuk satu
kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Contoh : Satu bus di naiki banyak penumpang.
BUS
1
NAIK
M
PENUMPANG
Gambar II.10.
Hubungan One to Many
c.
Hubunga banyak pada banyak (Many to Many atau M:N)
Tingkat hubungan banyak pada banyak (M:N), terjadi jika setiap kejadian
pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun
dilihat dari sisi entitas yang kedua.
PEDAGANG
M
JUAL
N
BARANG
28
Gambar II.11.
Hubungan Many to Many
2.2.3. Logical Relationship Structure (LRS)
Menurut Frieyadi (2007:13) “LRS (Logical Relationship Structure)
merupakan hasil dari pemodelan Entity Relatinship (ER), berserta atributnya
sehingga bisa terlihat hubungan–hubungan antar entitas”. Dapat diartikan bahwa
Logical Record adalah suatu set dari field yang berisi dari seseorang, benda,
tempat, atau kejadian. Sebagai contoh , sebuah Logical Record pelanggan berisi
spesifikasi isi field untuk seorang pelanggan, termaksud nomerpelanggan, nama,
alamat. Program aplikasi melihat logical record sebagai kesatuan dari field saling
berelasi tanpa memperhatikan bagaimana atau dimana data disimpan secara fisik.
2.2.4. Kamus Data (Data Dictionary)
Menururut Kendall (2010:333) kamus data adalah suatu aplikasi khusus
dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari.
Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya,
metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing
mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai dokumen, kamus data
mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu , dan menjelaskan
apa artinya setiap istilah yang ada.
Sebagai tambahan untuk dokumentasi serta mengurangi redudansi, kamus
data bisa digunakan untuk :
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan kekuratan.
29
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporanlaporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram alir data.
Isi kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data
yang dicatat. Maka data harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram alir
data, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data. Sehingga
mereka yang membaca diagram alir data dan memerlukan lebih lanjut tentang
suatu arus data tertentu di diagram alir data dapat langsung mencarinya dengan
di kamus data.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias
perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk
orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.
3. Bentuk Data
Data yang mengalir dari luar hasil suatu proses ke proses lainnya dalam bentuk
dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan computer, laporan
tercetak, tampilan layar monitor, variable, parameter dan field-field adalah
bentuk data dari arus data yang mengalir yang perlu dicatat di kamus data.
4. Arus Data
30
Arus data menujukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data, fungsinya untuk
memudahkan mencari arus data di dalam Diagram Alir Data (DAD).
5. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat di kamus data,
maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus
data tersebut.
6. Periode
Peiode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode dicatat di kamus
data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus
dimasukan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan
laporan—aporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus
data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak
menunjukan
volume
yang
terbanyak.
Volume
ini
digunakan
untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas
dan jumlah dari alat input, dan pemroses dan alat output.
8. Struktur Data
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri
dari item-item atau elemen-elemen data.
31
2.2.4. Notasi Kamus Data
Selain hal-hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk
untuk mempersingkat arti makna dari symbol yang dijelaskan, yang disebut
notasi. Notasi atau symbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
1. Notasi Tipe Data
Notasi Tipe Data digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun
output suatu data. Notasi yang umum digunakan berada dalam table dibawah
ini
Table II.1
Notasi Tipe Data
NOTASI
KETERANGAN
X
9
Setiap karakter
Angka numeric
A
Karakter alphabet
Z
Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
.
Titik, sebagai pemisah ribuan
,
Koma, sebagai pemisah pecahan
~
Hypen, sebagai tanda penghubung
/
Slash, sebagai tanda pembagi
Sumber : Sutabri (2010:172)
2. Notasi Struktur Data
32
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Sehingga secara
prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama
dari item datanya. Notasi yang umum digunakan berada pada table dibawah
ini.
Table II.2
Notasi Struktur Data
NOTASI
KETERANGAN
=
Terdiri dari
+
And (dan)
[]
Pilih salah satu pilihan, pemisah pilihan didalam tanda
{}
[]
Iterasi / pengulangan
()
Pilihan (Ya atau Tidak)
*
Keterangan atau catatan
@
Petunjuk (key field)
Sumber : Sutabri (2010:172)
2.2.5. Pengkodean
Menurut Fathansyah (2012:105) menyimpulkan bahwa “Pengkodean
adalah cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk
lain untuk efisiensi ruang penyimpanan”. Pengkodean tidak hanya dapat
diterapkan pada pembuatan key alternatif seperti kode_dosen, tapi juga dapat
diterapkan pada atribut data lain (non-key) yang memang dikelola.
33
Ada 3 (tiga) bentuk pengkodean diantaranya :
1.
Sekuensial
Dimana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode
Terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai
mutu kuliah (‘Sempurna’, ‘baik’, ‘Cukup’, ‘Kurang’, ‘Buruk’) dikodekan
dengan ‘A’, ‘B’, ‘C’, ‘D’, dan ‘E’.
2.
Mnemonic
Dimana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkata dan
data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis kelamin(‘Laki-laki’ dan ‘
Perempuan’) dikodekan dengan ‘L’ dan ‘P’.
3.
Blok
Dimana pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data
no.induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang terbentuk atas XX,
dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY = no.urut mahasiswa.
2.2.6. Hipo (Hierarchy Input Process Output)
Menurut Hanif Al Fattah (2007:147) menyebutkan dalam bukunya
Analis dan Perancangan Sistem Informasi bahwa “HIPO (Hierarchy Input
Process Output)merupakan teknik untuk mendokumentasikan pengembangan
suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM (International Business Machine
Corporation)”.HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa
pengguna untuk kepentingan berbeda-beda, antara lain :
34
a.
Seorang manajer dapat menggunakan dokumen HIPO untuk memeroleh
gambaran umum sistem.
b.
Seorang programer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi-fungsi
dalam program yang dibuatnya.
c.
Programer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi
yang dimodifikasikan dengan cepat.
Jenis diagram HIPO terdiri dari 3 jenis diagram yaitu : Diagram Daftar Isi
Visual (Visual Table of Content), Diagram Ringkas (Overview Diagram), dan
Diagram Rinci (Detail Diagram).
1.
Diagram Daftar Isi Visual (DIV)
Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem berikut nama
dan nomornya, yang nantinya akan diperinci dalam diagram diagram
ringkas dan diagram rinci. Dalam DIV juga bisa dilihat fungsi-fungsi
utama yang menyususn sebuah sistem dan hubungan antar fungsi tersebut.
35
Sistem Presensi
Karywan
1.0
Pengisian
Data
bagian
3.1
Pengisian data non
citra wajah
3.0
Pengisian
data
2.0
Pengisian
Data jabatan
3.2
Pengisiandat
a citra wajah
5.0
Pembuatan
laporan presensi
4.0
Presensi
karyawan
4.1
Pengambilan citra
wajah sebagai
input
4.1.1
Pencocokan
wajah
dengan
database
5.1
Seleksi data
karyawan
5.2
Seleksi bulan
dan tahun
Peluang kerja
dibidang teknologi
4.1.1.1
Transaksi
presensi
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:148)
Gambar II.12.
Diagram Daftar Isi Visual DIV
2.
Diagram Ringkas
Diagram ringkas menerangkan input, proses, dan output dari sistem.
Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari fungsi-fungsi yang
telah didefinisikan dalam daftar isi visual.
36
3.1
Pengisian
citra non
wajah
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.2
Pengisian
citra wajah
File citra
wajah
Tabel
karyawan
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:149)
Gambar II.13.
Diagram Ringkas
3.
Diagram Rinci
Diagram rinci HIPO digunakan untuk memperinci input, proses, dan
output yang telah digambarkan dalam diagram ringkas. Dalam diagram
input data dijelaskan field-field datanya secara detail.untuk fungsi, juga
dideskripsikan proses apa yang dilakukan oleh fungsi-fungsi tersebut.
Rincian field-field data output juga dijelaskan dengan lebih detail.
37
3.1
Pengisian
citra non
wajah
Data
Karyawan
(Raw Data)
Data
Karyawan
Terdiri atas :
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
3.2
Pengisian
citra wajah
Pengisian Citra Non
Wajah
Mengambil foto dari
karyawan dengan kamera
Pengisian citra wajah
Digunakan untuk
melakukan entry data
karyawan
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:150)
Gambar II.14.
Diagram Daftar Rinci
File citra
wajah
Tabel
karyawan
Tabel karyawan
terdiri dari :
ID karyawan
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
File citra wajah terdiri
dari :
Kumpulan foto
karyawan
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:10) ”secara sederhana, suatu sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, kompenen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain
dan terpadu.”Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang
dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi
untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari
ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan.
2.1.2.Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20)”model umum suatu sistem adalah input,
proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat
sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.
Selain itu sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
9
10
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,artinya
saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar
atau sering disebut “supra system”.
2. Batas Sistem (Boundary)
Ruang lingkup ssitem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sitem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan .
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap
dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau
tidak, maka akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
11
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,
didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance inputyang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6. Kuluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan Keputusan atau hal-hal lain yang
menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.
Suatau sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.
12
2.1.3. Klasifikasi Sistem
System dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
menurut Sutabri (2012:22), adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran
hubungan antara manusia dan Tuhan, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik,sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem
administrasi personalia dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam (system
matahari, system luar angkasa, system reproduksi, dan lain-lain), Sistem Buatan
Manusia adalah system yang dirancang oleh manusia sedangkan sistem buatan
manusia yang melibatkan mesin disebut human machine system (sistem
informasi).
3. Sistem Determinasidan Sistem Probabilistik.
Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi
disebut sistem deterministic. Sistemkomputer adalah contoh dari sistem yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program kompuetr yang
dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
13
Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
campur tangan pihak luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Menurut Tata Sutabri
(2012:29) dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informsi : “Informasi
adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.”
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : informasi harus
akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan
tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada
kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat waktu (Timelines)
14
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat
maka berakibat fatal bagi organisasi.
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk orang satu dengan orang lain berbeda, misalnya informasi sebab
musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalh kurang
relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjuk kepada ahi teknik perusahaan.
Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik
merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk
seorang akuntan perusahaan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Tata Sutabri (2012:46) sistem informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentudengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem ,
keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran:
15
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang
dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakaian sistem.
4. Blok Teknologi (Control Block)
Teknologi merupakan “tool-box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(brainware), perangkat lunak (software),dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data
16
didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas.
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri,
ketidak
efisienan,
sabotase,
dan
lain
sebagainya.
Beberapa
penegndalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bia terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.6. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Tata Sutabri (2012:46) sistem informasi manajemen (SIM)
merupakan peranan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk semua tingkatan manajemen. Telah
diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
didalam pengambilan keputusan.Sistem Informasi Manajemen merupakan
penerapan sisitem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasiinformasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
2.1.7. Pengertian Koperasi dan Koperasi Simpan Pinjam
Menurut Sari Juliasty (2009:6) memberikan penjelasan koperasi dan
koperasi simpan pinjam sebagai berikut,“Koperasi sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegitannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
17
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dapat menjadi alternatif
pembiayaan untuk menambah modal kerja dan investasi bagi perusahaan mikro
kecil dan menengah, sedangkan Koperasi Simpan Pinjam merupakan koperasi
dengan bidang usaha pelayanan tabungan dan pinjaman bagi anggotanya.
2.1.8. Basis Data (Database)
Menurut Sri Sulistiyani dalam buku yang berjudul Paduan Aplikasi dan
Solusi (PAS) Micrososft Visual Basic 2010dan MySQL untuk Aplikasi Point of
Sales (2011:3) secara harfiah database merupakan sekumpulan data yang tersusun
dengan aturan tertentu dalam bentuk tabel. Adapun secara fungsi, database
merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data
dalam format tertentu.
2.1.9. Pengembangan Perangkat Lunak dengan Model Waterfall
Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:28) memberikan definisi bahwa
“Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support), berikut adalah gambar model air terjun:
18
Sistem / Rekayasa
Informasi
Analisis
Analis
Desain
Pengodean
Pungujian
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2015:29)
Gambar II.1.
Model Waterfall
a.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses
pengumpulan
kebutuhan
dilakukan
secara
intensif
untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b.Desain
Desain perngkat lunak adalah proses perangkat multi langkah yang fokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak termaksud struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur
pengkodean.
c.
Pembuatan Kode Program
19
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d.
Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
e.
Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Hal psositifdari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas,
dokumentasi yang dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap
dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang tindih
pelaksanaan tahap).
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam penulisan Tugas Akhir Semester ini penulisan menggunakan
peralatan pendukung (Tools System) berupa symbol, lambang, diagram. Adapun
peralatan pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut :
20
2.2.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahuddindalam bukunya yang berjudul Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2015:70) “Data Flow
Diagram (DFD)atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD)
adalah
representasi
grafik
yang
menggambarkan
aliran
informasi
dan
transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output)”.
1. Ketentuan yang digunakan dalam Diagram Alir Data
Menurut Kendall (2010:264) emapt simbol dasar yang digunakan untuk
memetakan gerakan diagram alir data adalah :
a.
Entitas
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.2.
Simbol Entitas
Entitas eksternal, atau hanya entitas, disebut juga sumber atau tujuan
data, dan dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan.
Setiap entitas diberi label dengan sebuah nama yang sesuai.
21
b.
Alir Data
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.3.
Alir Data
Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titikLainnya,
dengan kepala tanda panah mengarah ketujuan data. Aliran data yang
muncul simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda
panah pararel. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang,
tempat, atau sesuatu, maka harus digambarkan dalam kata benda.
c.
Proses
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.4.
Proses
Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk
menunjukkan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu
menunjukkan suatu perubahan dalam didalam atau perubahan data: jadi,
22
aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda
dari aliran data yang masuk.
d.
Penyimpana Data
Sumber : Kendall (2010:265)
Gambar II.5.
Penyimpanan Data
Simbol dasar terakhir yang digunakan dalam diagram alir data
adalah bujur sangkar dengan ujung terbuka, yang menunjukkan penyimpanan
data. Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file,
atau sebuah file atau basisdata terkomputerisasi
Dalam Diagram Alir Logika, jenis penyimpanan manual seperti lemari
file (missal disk) tidak ditetapkan. Penyimpanan dapat berupa penyimpanan
manual seperti lemari file atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi.
Didalam Diagram Alir Dataterdapat aturan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Didalam Diagram Alir Data tidak boleh menghubungkan Antara external
entity dengan external entity secara langsung.
2. Didalam Diagram Alir Data tidak boeh menghubungkan data store dengan data
data store secara langsung.
23
3. Setiap Diagram Alir Data tidak boleh menghubugkan external entity dengan
data store secara langsung.
4. Setiap proses harus ada alir data yang masuk da nada data yang keluar.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan Diagram Alir Data dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu :
1. Diagram Konteks
Diagram Konteks dibuat untuk menggambaerkan sumber serta tujuan data
yang akan diproses untuk menggambarkan system secara umum.
2. Diagram Nol
Diagram Nol menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram
konteks, tetapi penjabarannya lebih terinci.
3. Diagram Detail
Diagram Detail dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail lagi
dari diagram nol.
Teknik atau cara yang lazim digunakan di dalam membuat Diagram Alir
Data adalah sebagai berikut :
1. Mulai dari yang umum atau tingkatan yang lebih tinggi, kemudian diuraikan
atau dijelaskan sampai yang lebih detail atau tingkatan yang lebih rendah, yang
lebih dikenal dengan istilah Top Down Analysis.
2. Jabarkan proses yang terjadi didalam alir sedetail mungkin sampai tidak dapat
diuraikan lagi.
3. Peliharalah konsistensi proses yang terjadi di dalam Diagram Alir Data, mulai
dari Diagram yang tingkatannya lebih tinggi sampai dengan diagram yang
tingkatannya lebih rendah.
24
4. Berikan label yang bermakna untuk setiap symbol yang digunakan seperti :
a. Nama yang jelas untuk External Entity
b. Nama yang jelas untuk Process
c. Nama yang jelas untuk Data Store
d. Nama yang jelas untuk Data Flow
Bentuk-bentuk kesalahan umum dalam pembuatan Diagram Alir Data
(DAD) :
1. Black Hole
Adalah kesalahan pada proses yang memiliki input tetapi tidak menghasilkan
output.
2. Miracle
Adalah keajaiban yakni kesalahan ketika ada output terapi tidak memiliki
input.
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Frieyadie (2007:10) pemodelan
Entity Relationship Diagram (ERD) banyak digunakan dalam merancang tabel
dan database serta relasinya.
1.
Berikut
simbol-simbol
menggunakan ERD:
a. Entitas
yang
digunakan
dalam
merancang
dengan
25
Entitas adalah suatu data yang dapat disimpan dan berguna bagi badan atau
perusahaan, dengan kata lain, suatu objek yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya.
NAMA ENTITAS
Sumber: Frieyadie (2007:10)
Gambar II.6.
Simbol Entitas
b. Atribut
Atribut menunjukkan karakteristik dari tiap-tiap entitas.
Sumber: Frieyadie (2007:11)
Gambar II.7.
Simbol Atribut
c. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan yang terjadi antar entitas.
26
Sumber: Frieyadie (2007:11)
Gambar II.9.
Simbol Relasi
d. Line Connector
Line Connectordigambarkan dengan bentuk garis tunggal.
:
Sumber :Frieyadie (2007:11)
Gambar II.10.
Line Connector
2.
Kardinalitas atau derajat relasi
Menurut Frieyadie (2007:12)kardinalitas merupakan tingkat hubungan yang
terjadi antara didalam sebuah sistem. Terdapat juga tingkat hubungan yang terjadi,
yaitu :
a.
Hubungan satu pada satu (One to One atau 1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu pada satu, jika satu kejadian pada entitas
pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan suatu kejadian pada
entitas kedua. Demikian juga sebaliknya.
Contoh : Setiap satu mobil mempunyai satu STNK.
MOBIL
1
PUNYA
1
STNK
27
Gambar II.9.
Hubungan One to one
b.
Hubungan Satu pada Banyak (One to Many atau 1:M )
Tingkat hubungan pada satu kbanyak (1:M), adalah sama dengan banyak
pada satu (M:!) , tergantung dari arah mana hubungan itu dilihat. Untuk satu
kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Contoh : Satu bus di naiki banyak penumpang.
BUS
1
NAIK
M
PENUMPANG
Gambar II.10.
Hubungan One to Many
c.
Hubunga banyak pada banyak (Many to Many atau M:N)
Tingkat hubungan banyak pada banyak (M:N), terjadi jika setiap kejadian
pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun
dilihat dari sisi entitas yang kedua.
PEDAGANG
M
JUAL
N
BARANG
28
Gambar II.11.
Hubungan Many to Many
2.2.3. Logical Relationship Structure (LRS)
Menurut Frieyadi (2007:13) “LRS (Logical Relationship Structure)
merupakan hasil dari pemodelan Entity Relatinship (ER), berserta atributnya
sehingga bisa terlihat hubungan–hubungan antar entitas”. Dapat diartikan bahwa
Logical Record adalah suatu set dari field yang berisi dari seseorang, benda,
tempat, atau kejadian. Sebagai contoh , sebuah Logical Record pelanggan berisi
spesifikasi isi field untuk seorang pelanggan, termaksud nomerpelanggan, nama,
alamat. Program aplikasi melihat logical record sebagai kesatuan dari field saling
berelasi tanpa memperhatikan bagaimana atau dimana data disimpan secara fisik.
2.2.4. Kamus Data (Data Dictionary)
Menururut Kendall (2010:333) kamus data adalah suatu aplikasi khusus
dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari.
Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya,
metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing
mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai dokumen, kamus data
mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu , dan menjelaskan
apa artinya setiap istilah yang ada.
Sebagai tambahan untuk dokumentasi serta mengurangi redudansi, kamus
data bisa digunakan untuk :
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan kekuratan.
29
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporanlaporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram alir data.
Isi kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data
yang dicatat. Maka data harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram alir
data, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data. Sehingga
mereka yang membaca diagram alir data dan memerlukan lebih lanjut tentang
suatu arus data tertentu di diagram alir data dapat langsung mencarinya dengan
di kamus data.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias
perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk
orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.
3. Bentuk Data
Data yang mengalir dari luar hasil suatu proses ke proses lainnya dalam bentuk
dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan computer, laporan
tercetak, tampilan layar monitor, variable, parameter dan field-field adalah
bentuk data dari arus data yang mengalir yang perlu dicatat di kamus data.
4. Arus Data
30
Arus data menujukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data, fungsinya untuk
memudahkan mencari arus data di dalam Diagram Alir Data (DAD).
5. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat di kamus data,
maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus
data tersebut.
6. Periode
Peiode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode dicatat di kamus
data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus
dimasukan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan
laporan—aporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukan banyaknya arus
data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak
menunjukan
volume
yang
terbanyak.
Volume
ini
digunakan
untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas
dan jumlah dari alat input, dan pemroses dan alat output.
8. Struktur Data
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri
dari item-item atau elemen-elemen data.
31
2.2.4. Notasi Kamus Data
Selain hal-hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk
untuk mempersingkat arti makna dari symbol yang dijelaskan, yang disebut
notasi. Notasi atau symbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
1. Notasi Tipe Data
Notasi Tipe Data digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun
output suatu data. Notasi yang umum digunakan berada dalam table dibawah
ini
Table II.1
Notasi Tipe Data
NOTASI
KETERANGAN
X
9
Setiap karakter
Angka numeric
A
Karakter alphabet
Z
Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
.
Titik, sebagai pemisah ribuan
,
Koma, sebagai pemisah pecahan
~
Hypen, sebagai tanda penghubung
/
Slash, sebagai tanda pembagi
Sumber : Sutabri (2010:172)
2. Notasi Struktur Data
32
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Sehingga secara
prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama
dari item datanya. Notasi yang umum digunakan berada pada table dibawah
ini.
Table II.2
Notasi Struktur Data
NOTASI
KETERANGAN
=
Terdiri dari
+
And (dan)
[]
Pilih salah satu pilihan, pemisah pilihan didalam tanda
{}
[]
Iterasi / pengulangan
()
Pilihan (Ya atau Tidak)
*
Keterangan atau catatan
@
Petunjuk (key field)
Sumber : Sutabri (2010:172)
2.2.5. Pengkodean
Menurut Fathansyah (2012:105) menyimpulkan bahwa “Pengkodean
adalah cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk
lain untuk efisiensi ruang penyimpanan”. Pengkodean tidak hanya dapat
diterapkan pada pembuatan key alternatif seperti kode_dosen, tapi juga dapat
diterapkan pada atribut data lain (non-key) yang memang dikelola.
33
Ada 3 (tiga) bentuk pengkodean diantaranya :
1.
Sekuensial
Dimana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode
Terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai
mutu kuliah (‘Sempurna’, ‘baik’, ‘Cukup’, ‘Kurang’, ‘Buruk’) dikodekan
dengan ‘A’, ‘B’, ‘C’, ‘D’, dan ‘E’.
2.
Mnemonic
Dimana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkata dan
data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis kelamin(‘Laki-laki’ dan ‘
Perempuan’) dikodekan dengan ‘L’ dan ‘P’.
3.
Blok
Dimana pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data
no.induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang terbentuk atas XX,
dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY = no.urut mahasiswa.
2.2.6. Hipo (Hierarchy Input Process Output)
Menurut Hanif Al Fattah (2007:147) menyebutkan dalam bukunya
Analis dan Perancangan Sistem Informasi bahwa “HIPO (Hierarchy Input
Process Output)merupakan teknik untuk mendokumentasikan pengembangan
suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM (International Business Machine
Corporation)”.HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa
pengguna untuk kepentingan berbeda-beda, antara lain :
34
a.
Seorang manajer dapat menggunakan dokumen HIPO untuk memeroleh
gambaran umum sistem.
b.
Seorang programer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi-fungsi
dalam program yang dibuatnya.
c.
Programer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi
yang dimodifikasikan dengan cepat.
Jenis diagram HIPO terdiri dari 3 jenis diagram yaitu : Diagram Daftar Isi
Visual (Visual Table of Content), Diagram Ringkas (Overview Diagram), dan
Diagram Rinci (Detail Diagram).
1.
Diagram Daftar Isi Visual (DIV)
Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem berikut nama
dan nomornya, yang nantinya akan diperinci dalam diagram diagram
ringkas dan diagram rinci. Dalam DIV juga bisa dilihat fungsi-fungsi
utama yang menyususn sebuah sistem dan hubungan antar fungsi tersebut.
35
Sistem Presensi
Karywan
1.0
Pengisian
Data
bagian
3.1
Pengisian data non
citra wajah
3.0
Pengisian
data
2.0
Pengisian
Data jabatan
3.2
Pengisiandat
a citra wajah
5.0
Pembuatan
laporan presensi
4.0
Presensi
karyawan
4.1
Pengambilan citra
wajah sebagai
input
4.1.1
Pencocokan
wajah
dengan
database
5.1
Seleksi data
karyawan
5.2
Seleksi bulan
dan tahun
Peluang kerja
dibidang teknologi
4.1.1.1
Transaksi
presensi
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:148)
Gambar II.12.
Diagram Daftar Isi Visual DIV
2.
Diagram Ringkas
Diagram ringkas menerangkan input, proses, dan output dari sistem.
Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari fungsi-fungsi yang
telah didefinisikan dalam daftar isi visual.
36
3.1
Pengisian
citra non
wajah
Data
Karyawan
(Raw Data)
3.2
Pengisian
citra wajah
File citra
wajah
Tabel
karyawan
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:149)
Gambar II.13.
Diagram Ringkas
3.
Diagram Rinci
Diagram rinci HIPO digunakan untuk memperinci input, proses, dan
output yang telah digambarkan dalam diagram ringkas. Dalam diagram
input data dijelaskan field-field datanya secara detail.untuk fungsi, juga
dideskripsikan proses apa yang dilakukan oleh fungsi-fungsi tersebut.
Rincian field-field data output juga dijelaskan dengan lebih detail.
37
3.1
Pengisian
citra non
wajah
Data
Karyawan
(Raw Data)
Data
Karyawan
Terdiri atas :
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
3.2
Pengisian
citra wajah
Pengisian Citra Non
Wajah
Mengambil foto dari
karyawan dengan kamera
Pengisian citra wajah
Digunakan untuk
melakukan entry data
karyawan
Sumber : Hanif Al Fattah (2007:150)
Gambar II.14.
Diagram Daftar Rinci
File citra
wajah
Tabel
karyawan
Tabel karyawan
terdiri dari :
ID karyawan
NIK
Nama
Bagian
Jabatan
File citra wajah terdiri
dari :
Kumpulan foto
karyawan