LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS ASP
LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
USAHA KERAJINAN TANGAN MINIATUR JFC “SI BOE-BOE”
(Diajukan untuk memenuhi tugas akhir studi kelayakan bisnis kelas B)
Oleh:
Mohammad Iqbal As’ad Mauludy
150810301074
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2017
PENDAHULUAN
Bisnis ini merupakan suatu kesempatan emas yang dapat dijadikan wadah
untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya bagi mahasiswa yang disebut
sebagai agent of change. Dimana para pemuda diminta untuk segera melakukan
pembenahan dan meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi pasar bebas
Asean yang telah di depan mata. Dimana daya tangkal yang paling baik dalam
menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah dengan
memperkenalkan dan menampilkan kebudayaan Indonesia dimata dunia. Maka
bisnis ini merupakan sarana yang tepat untuk menuangkan ide-ide kreatif
mahasiswa yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar. Selain itu, ajang ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengaplikasian
Tridarma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Motivasi utama kami menciptakan ide-ide kreatif adalah membantu
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar yaitu dengan pelatihan wirausaha
dalam pembentukan industri kreatif yang berhubungan dengan tradisi daerah
setempat, sehingga harapannya selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
dilingkungan civitas akademika, juga dapat melestarikan budaya setempat. Dalam
proses realisasi program ini, kami juga akan melibatkan para mahasiswa yang
nantinya akan menjadi mentor dan pendamping dalam proses pelatihan
kewirausahaan.
Industri kreatif yang kami buat adalah berkaitan dengan pemanfaatan
limbah menjadi lebih bernilai dan bermanfaat, baik dari segi ekonomi maupun
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Sehingga, dengan mengikuti
bisnis ini, kami dapat melakukan berbagai macam kegiatan positif dalam satu
program yang nantinya dapat bermanfaat secara luas baik oleh masyarakat
setempat maupun masyarakat sekitar. Pemanfaatan limbah kertas ini kami
tuangkan dalam bentuk boneka kertas yang kami beri nama Si Boe-Boe. Si BoeBoe ini kami desain menjadi miniatur peserta Jember Fashion Carnival (JFC)
yang mengenakan kostum JFC yang berasal dari limbah. Diharapkan dengan
adanya Si Boe-Boe ini dapat dijadikan sebagai cinderamata bagi turis domestik
maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Jember serta sekaligus dapat
dijadikan sebagai pengenalan budaya Jember di mata daerah maupun negara lain.
Visi Perusahaan :
“ Memanfaatkan limbah kertas sehingga bernilai jual tinggi “
Misi Perusahaan :
1.
Pemanfaatan limbah kertas menjadi produk bernilai jual tinggi.
2.
Mendorong minat wirausaha mahasiswa.
3.
Pelestarian budaya Jember
Kami sangat yakin bahwa prospek usaha ini akan bagus, karena kami
sudah merencanakan beberapa strategi salah satunya yaitu, mengembangkan
kerjasama yang intensif melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dalam kerjasama ini
tokoh-tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengembangannya. Tokohtokoh masyarakat yang dianggap penting dan dihormati dilingkungan tersebut
akan dengan mudah menyatu dengan masyarakatnya. Kerjasama ini dilakukan
harapanya adalah masyarakat dapat memahami akan peluang usaha yang dapat
dilakoni dengan memanfaatkan potensi pariwisata yang berada didaerah tersebut.
Kemudian melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang masih menjadi
pengangguran untuk berpartisipasi dalam pengelolaan industri/pariwisata daerah
setempat dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan cara memanfaatkanya,
cara merawatnya, teknis pelaksanaanya dsb, selanjutnya yaitu menanamkan rasa
sadar dan cinta akan warisan dan potensi pariwisata lokal. Dengan begitu
masyarakat akan lebih antusias dalam berpartisipasi dan terlibat dalam industri
dan pariwisata di daerahnya masing-masing.
Kemudian adapun cara dalam peningkatan kualitas masyarakat lokal agar
mampu memberikan produk dan layanan terbaik, yaitu :
1. Memberikan pemahaman dan pelatihan tentang teknik pembuatan produk.
Dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara memproduksi,
cara memberikan pelayanan yang baik, bahan yang dibutuhkan, dan lainlain. Jika telah paham tentang semua teknisnya selanjutnya tentang
pelatihan penerapan secara langsung dalam pembuatan produk, serta
sekaligus melakukan praktek langsung.
2. Menanamkan jiwa disiplin dan bekerja keras. Dengan kedisiplinan dan
kerja keras seseorang akan secara continue memberikan hasil yang terbaik.
Karena mereka akan beranggapan bahwa waktu adalah uang dan kerja
keras atas keringat akan mendapat hasil yang sepadan. Jadi masyarakat
akan lebih berkualitas dari segi waktu dan pelayanan.
3. Menguatkan motivasi dan apresiasi bagi masyarakat. Selain kedua cara
diatas menguatkan motivasi dan juga apresiasi juga akan efektif digunakan
untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Masyarakat akan
bersaing dan berlomba lomba dalam kebaikan dan menjadi yang paling
baik dari yang lain.
LATAR BELAKANG
Tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan keahliannya masing-masing. Menurut UU No 13 tahun 2003 tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
atau jasa dan guna untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Selain
itu tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai penduduk yang berada dalam batas
usia kerja , tenaga kerja yang produktif yakni sudah memasuki usia 15-65 tahun.
Tenaga kerja ada dua macam yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kera, yang
termasuk angkatan kerja yaitu orang yang bekerja dan pengangguran sedangkan
yang bukan angkatan tenaga kerja yaitu pelajar, ibu rumah tangga dan orang yang
sudah pensiun. Pada saat ini pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi
sehingga kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan suatu pekerjaan semakin
kecil
karena
persaingannya
juga
semakin
ketat.
Dengan
melonjaknya
pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabkan terjadinya pengangguran
karena pemerintah juga kurang memadai mengenai lapangan pekerjaan. Meskipun
pemerintah sudah berusaha untuk mengatasi hal ini tetapi belum bisa
menyediakan lapangan pekerjaan untuk para tenaga kerja yang saat ini masih
membutuhkan suatu pekerjaan yang layak.
Minimalnya lapangan pekerjaan di Indonesia menyebabkan munculnya
imigrasi tenaga kerja, yaitu tenaga kerja Indonesia yang berpindah ke tempat lain
untuk bekerja di luar negeri. Tenaga kerja Indonesia (TKI) baik laki-laki maupun
perempuan tersebar di beberapa negara seperti negara Taiwan, Singapura,
Jepang,Arab Saudi dan Malaysia. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
dilakukan karena permintaan yang tinggi dari negara tersebut, dengan adanya
pengiriman
Tenaga
Kerja
Indonesia
(TKI)
dapat
mengurangi
jumlah
pengangguran.
Dengan permasalahan yang demikian, kita dituntut untuk mampu bisa
membuka usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Permasalahan semacam ini akan dapat daiatasi salah satunya dengan ekonomi
kreatif.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan
ide
dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang
menjadi dasarnya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai
pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi
dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama
dalam pengembangan ekonomi.
Dimulai
pada
tahun 2006 di
Yudhoyono menginstruksikan
untuk
mana
Presiden Susilo
mengembangkan
Bambang
ekonomi
kreatif
di Indonesia. Proses pengembangan ini diwujudkan pertama kali dengan
pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk
membantu
pengembangan
ekonomi
kreatif
di
Indonesia.
Pada
tahun 2007 dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif
Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia.
Pada tahun 2008, dilakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan
Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Cetak Biru Pengembangan 14 Subsektor
Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, dilakukan pencanangan tahun Indonesia
Kreatif 2009 Untuk mewujudkan Indonesia Kreatif, tahun 2009 diadakan Pekan
Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif ysng berlangsung setiap tahunnya.
Salah satu sarana pengembangan ekonomi kreatif yaitu melalui
pemanfaatan kondisi potensial Jember sebagai kota yang perekonomiannya
berkembang melalui event JFC (Jember Fashion Carnaval,dengan adanya JFC
maka banyak wisatawan yang masuk ke kota jember baik wisatawan asing
maupun lokal, dengan demikian ada potensi ekonomi yang besar melalui usaha
menjual cinderamata lokal yaitu miniatur JFC itu sendiri. Konsep bisnis yang
dibangun selain profit oriented, sosial dan lingkungan menjadi isu yang penting
untuk diperhatikan yaitu pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan limbah tak
terpakai. Melalui usaha daur ulang kertas inilah usaha ini didirikan untuk
menjawab permasalahan permasalahan diatas.
h
l
P
/
j
g
e
M
a
t
n
m
A
i
s
k
u
d
o
r
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Data lengkap perusahaan
Nama Perusahaan : Boe-Boe
Bidang Usaha : Handicraft ( Boneka Kertas )
Model Bisnis yang Diterapkan : Pemberdayaan masyarakat berbasis
Investasi Syariah.
2. Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan adalah sebagai berikut :
-
Memberikan solusi terhadap permasalahn limbah kertas dilingkungan
kampus Universitas Jember pada khususnya dan lingkungan luarbpada
umumnya,.
-
Mengoptimalkan manfaat limbah kertas menjadi produk yang
memiliki nilai jual tinggi.
-
Memperkenalkan kekayaan budaya Jember, yaitu Jember Fashion
Carnival (JFC) melalui boneka kertas Si Boe-Boe.
-
Menumbuhkan motivasi berwirausaha dikalangan mahasiswa.
-
Membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat
umum
dan
membangun
jaringan
sebagai
mengembangkan usaha di masa mendatang.
3. Struktur organisasi dalam perusahaan
salah
satu
cara
BAB 1
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1.1 ASPEK PASAR
1.2 ASPEK PEMASARAN
BAB 2
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
A. PEMILIHAN DAN PERENCANAAN
B. RENCANA KUALITAS
C. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Spesifikasi mesin atau alat yang dibutuhkan
D. PERENCANAAN LETAK USAHA
E. PERENCANAAN TATA LETAK (LAYOUT)
F. PERENCANAAN KAPASITAS JUMLAH PRODUKSI
BAB 3
ASPEK MANAJEMEN
A. TIMELINE KEGIATAN USAHA
B. IMPLEMENTASI BISNIS
BAB 4
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
BAB 5
ASPEK FINANSIAL
A. KEBUTUHAN DANA DAN SUMBERNYA
B. ANALISIS TINGKAT PULANG POKOK (BREAK EVENT POINT)
BAB 6
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK
A. DAMPAK EKONOMI
B. DAMPAK SOSIAL
C. DAMPAK POLITIK
BAB 7
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP DAN INDUSTRI
A. DAMPAK EKONOMI
Pelaksanaan bisnis ini akan memberikan dampak secara ekonomi
diantaranya:
1. Peningkatan penghasilan dari karyawan
Dengan terlaksananya usaha ini maka akan memberikan penghasilan
baru bagi karyawan baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat
umum yang ikut andil bekerja secara aktif maupun pasif (penyertaan
modal)
2. Penghematan penanganan limbah kertas
Umumnya dengan kertas yang menumpuk selain menambah biaya
kebersihan suatu instansi maka dengan di manfaatkannya melalui
usaha ini bisa meringankan biaya penanganan limbah
3. Memunculkan ide bisnis baru yang mungkin akan berkembang lebih
besar ketika pembukaan cabang baru
B. DAMPAK SOSIAL
1. Terciptanya lapangan pekerjaan
Lapangan kerja baru yang menyerap pekerja baru sehingga kegiatan
usaha ini menguntungkan bagi pemberi kerja dan pekerja sebagai
solusi permasalahan sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia
2. Terjadinya perubahan perilaku kehidupan
Semakin baik progres usaha dalam menghasilkan laba sehingga
menaikkan upah karyawan tentu akan meningkatkan usaha karyawan
untuk bekerja lebih baik dan giat
3. Terciptanya kesejahteraan dan daya saing masyarakat
Penghasilan yang tercipta melalui kegiatan bisnis ini secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi kesejahteraan pekerja
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta menciptakan daya saing
bagi pelaku bisnis untuk mampu mempertahankan eksitensi usaha
C. DAMPAK POLITIK
Tidak ada dampak secara langsung terhadap politik yang terjadi di negara,
namun dengan kondisi ekonomi dan sosial yang baik akan memberikan
kontribusi kebaikan terhadap kondisi politik yang terjadi di negara.
KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis ini dilaksanakan untuk membeirkan gambaran
mengenai perncanaan usaha yang akan dilaksanakan. Sehingga selain untuk
menilai kelayakan suatu bisnis, studi ini dapat dijadikan sandaran standar minimal
dalam pelaksanaan kegiatan usaha kedepannya untuk menghindari kerugian yang
dapat terjadi.
Setelah pengkajian kelayakan bisnis melalui aspek aspek yang telah
dijelaskan, kegiatan bisnis ini dapat dikatakan layak untuk di laksanakan dengan
asumsi atas estimasi yang telah dipaparkan dapat tercapai melalui distorsi yang
rendah atas realitas usaha nantinya yang akan dilaksanakan dengan analisis yang
telah dilaksanakan.
USAHA KERAJINAN TANGAN MINIATUR JFC “SI BOE-BOE”
(Diajukan untuk memenuhi tugas akhir studi kelayakan bisnis kelas B)
Oleh:
Mohammad Iqbal As’ad Mauludy
150810301074
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2017
PENDAHULUAN
Bisnis ini merupakan suatu kesempatan emas yang dapat dijadikan wadah
untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya bagi mahasiswa yang disebut
sebagai agent of change. Dimana para pemuda diminta untuk segera melakukan
pembenahan dan meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi pasar bebas
Asean yang telah di depan mata. Dimana daya tangkal yang paling baik dalam
menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah dengan
memperkenalkan dan menampilkan kebudayaan Indonesia dimata dunia. Maka
bisnis ini merupakan sarana yang tepat untuk menuangkan ide-ide kreatif
mahasiswa yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar. Selain itu, ajang ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengaplikasian
Tridarma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Motivasi utama kami menciptakan ide-ide kreatif adalah membantu
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar yaitu dengan pelatihan wirausaha
dalam pembentukan industri kreatif yang berhubungan dengan tradisi daerah
setempat, sehingga harapannya selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
dilingkungan civitas akademika, juga dapat melestarikan budaya setempat. Dalam
proses realisasi program ini, kami juga akan melibatkan para mahasiswa yang
nantinya akan menjadi mentor dan pendamping dalam proses pelatihan
kewirausahaan.
Industri kreatif yang kami buat adalah berkaitan dengan pemanfaatan
limbah menjadi lebih bernilai dan bermanfaat, baik dari segi ekonomi maupun
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Sehingga, dengan mengikuti
bisnis ini, kami dapat melakukan berbagai macam kegiatan positif dalam satu
program yang nantinya dapat bermanfaat secara luas baik oleh masyarakat
setempat maupun masyarakat sekitar. Pemanfaatan limbah kertas ini kami
tuangkan dalam bentuk boneka kertas yang kami beri nama Si Boe-Boe. Si BoeBoe ini kami desain menjadi miniatur peserta Jember Fashion Carnival (JFC)
yang mengenakan kostum JFC yang berasal dari limbah. Diharapkan dengan
adanya Si Boe-Boe ini dapat dijadikan sebagai cinderamata bagi turis domestik
maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Jember serta sekaligus dapat
dijadikan sebagai pengenalan budaya Jember di mata daerah maupun negara lain.
Visi Perusahaan :
“ Memanfaatkan limbah kertas sehingga bernilai jual tinggi “
Misi Perusahaan :
1.
Pemanfaatan limbah kertas menjadi produk bernilai jual tinggi.
2.
Mendorong minat wirausaha mahasiswa.
3.
Pelestarian budaya Jember
Kami sangat yakin bahwa prospek usaha ini akan bagus, karena kami
sudah merencanakan beberapa strategi salah satunya yaitu, mengembangkan
kerjasama yang intensif melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dalam kerjasama ini
tokoh-tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengembangannya. Tokohtokoh masyarakat yang dianggap penting dan dihormati dilingkungan tersebut
akan dengan mudah menyatu dengan masyarakatnya. Kerjasama ini dilakukan
harapanya adalah masyarakat dapat memahami akan peluang usaha yang dapat
dilakoni dengan memanfaatkan potensi pariwisata yang berada didaerah tersebut.
Kemudian melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang masih menjadi
pengangguran untuk berpartisipasi dalam pengelolaan industri/pariwisata daerah
setempat dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan cara memanfaatkanya,
cara merawatnya, teknis pelaksanaanya dsb, selanjutnya yaitu menanamkan rasa
sadar dan cinta akan warisan dan potensi pariwisata lokal. Dengan begitu
masyarakat akan lebih antusias dalam berpartisipasi dan terlibat dalam industri
dan pariwisata di daerahnya masing-masing.
Kemudian adapun cara dalam peningkatan kualitas masyarakat lokal agar
mampu memberikan produk dan layanan terbaik, yaitu :
1. Memberikan pemahaman dan pelatihan tentang teknik pembuatan produk.
Dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara memproduksi,
cara memberikan pelayanan yang baik, bahan yang dibutuhkan, dan lainlain. Jika telah paham tentang semua teknisnya selanjutnya tentang
pelatihan penerapan secara langsung dalam pembuatan produk, serta
sekaligus melakukan praktek langsung.
2. Menanamkan jiwa disiplin dan bekerja keras. Dengan kedisiplinan dan
kerja keras seseorang akan secara continue memberikan hasil yang terbaik.
Karena mereka akan beranggapan bahwa waktu adalah uang dan kerja
keras atas keringat akan mendapat hasil yang sepadan. Jadi masyarakat
akan lebih berkualitas dari segi waktu dan pelayanan.
3. Menguatkan motivasi dan apresiasi bagi masyarakat. Selain kedua cara
diatas menguatkan motivasi dan juga apresiasi juga akan efektif digunakan
untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Masyarakat akan
bersaing dan berlomba lomba dalam kebaikan dan menjadi yang paling
baik dari yang lain.
LATAR BELAKANG
Tenaga kerja adalah orang yang mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan keahliannya masing-masing. Menurut UU No 13 tahun 2003 tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
atau jasa dan guna untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Selain
itu tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai penduduk yang berada dalam batas
usia kerja , tenaga kerja yang produktif yakni sudah memasuki usia 15-65 tahun.
Tenaga kerja ada dua macam yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kera, yang
termasuk angkatan kerja yaitu orang yang bekerja dan pengangguran sedangkan
yang bukan angkatan tenaga kerja yaitu pelajar, ibu rumah tangga dan orang yang
sudah pensiun. Pada saat ini pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi
sehingga kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan suatu pekerjaan semakin
kecil
karena
persaingannya
juga
semakin
ketat.
Dengan
melonjaknya
pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabkan terjadinya pengangguran
karena pemerintah juga kurang memadai mengenai lapangan pekerjaan. Meskipun
pemerintah sudah berusaha untuk mengatasi hal ini tetapi belum bisa
menyediakan lapangan pekerjaan untuk para tenaga kerja yang saat ini masih
membutuhkan suatu pekerjaan yang layak.
Minimalnya lapangan pekerjaan di Indonesia menyebabkan munculnya
imigrasi tenaga kerja, yaitu tenaga kerja Indonesia yang berpindah ke tempat lain
untuk bekerja di luar negeri. Tenaga kerja Indonesia (TKI) baik laki-laki maupun
perempuan tersebar di beberapa negara seperti negara Taiwan, Singapura,
Jepang,Arab Saudi dan Malaysia. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
dilakukan karena permintaan yang tinggi dari negara tersebut, dengan adanya
pengiriman
Tenaga
Kerja
Indonesia
(TKI)
dapat
mengurangi
jumlah
pengangguran.
Dengan permasalahan yang demikian, kita dituntut untuk mampu bisa
membuka usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Permasalahan semacam ini akan dapat daiatasi salah satunya dengan ekonomi
kreatif.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan
ide
dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.
Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang
menjadi dasarnya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi sampai
pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi
dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama
dalam pengembangan ekonomi.
Dimulai
pada
tahun 2006 di
Yudhoyono menginstruksikan
untuk
mana
Presiden Susilo
mengembangkan
Bambang
ekonomi
kreatif
di Indonesia. Proses pengembangan ini diwujudkan pertama kali dengan
pembentukan Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk
membantu
pengembangan
ekonomi
kreatif
di
Indonesia.
Pada
tahun 2007 dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif
Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia.
Pada tahun 2008, dilakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan
Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Cetak Biru Pengembangan 14 Subsektor
Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, dilakukan pencanangan tahun Indonesia
Kreatif 2009 Untuk mewujudkan Indonesia Kreatif, tahun 2009 diadakan Pekan
Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif ysng berlangsung setiap tahunnya.
Salah satu sarana pengembangan ekonomi kreatif yaitu melalui
pemanfaatan kondisi potensial Jember sebagai kota yang perekonomiannya
berkembang melalui event JFC (Jember Fashion Carnaval,dengan adanya JFC
maka banyak wisatawan yang masuk ke kota jember baik wisatawan asing
maupun lokal, dengan demikian ada potensi ekonomi yang besar melalui usaha
menjual cinderamata lokal yaitu miniatur JFC itu sendiri. Konsep bisnis yang
dibangun selain profit oriented, sosial dan lingkungan menjadi isu yang penting
untuk diperhatikan yaitu pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan limbah tak
terpakai. Melalui usaha daur ulang kertas inilah usaha ini didirikan untuk
menjawab permasalahan permasalahan diatas.
h
l
P
/
j
g
e
M
a
t
n
m
A
i
s
k
u
d
o
r
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Data lengkap perusahaan
Nama Perusahaan : Boe-Boe
Bidang Usaha : Handicraft ( Boneka Kertas )
Model Bisnis yang Diterapkan : Pemberdayaan masyarakat berbasis
Investasi Syariah.
2. Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan adalah sebagai berikut :
-
Memberikan solusi terhadap permasalahn limbah kertas dilingkungan
kampus Universitas Jember pada khususnya dan lingkungan luarbpada
umumnya,.
-
Mengoptimalkan manfaat limbah kertas menjadi produk yang
memiliki nilai jual tinggi.
-
Memperkenalkan kekayaan budaya Jember, yaitu Jember Fashion
Carnival (JFC) melalui boneka kertas Si Boe-Boe.
-
Menumbuhkan motivasi berwirausaha dikalangan mahasiswa.
-
Membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat
umum
dan
membangun
jaringan
sebagai
mengembangkan usaha di masa mendatang.
3. Struktur organisasi dalam perusahaan
salah
satu
cara
BAB 1
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1.1 ASPEK PASAR
1.2 ASPEK PEMASARAN
BAB 2
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
A. PEMILIHAN DAN PERENCANAAN
B. RENCANA KUALITAS
C. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Spesifikasi mesin atau alat yang dibutuhkan
D. PERENCANAAN LETAK USAHA
E. PERENCANAAN TATA LETAK (LAYOUT)
F. PERENCANAAN KAPASITAS JUMLAH PRODUKSI
BAB 3
ASPEK MANAJEMEN
A. TIMELINE KEGIATAN USAHA
B. IMPLEMENTASI BISNIS
BAB 4
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
BAB 5
ASPEK FINANSIAL
A. KEBUTUHAN DANA DAN SUMBERNYA
B. ANALISIS TINGKAT PULANG POKOK (BREAK EVENT POINT)
BAB 6
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK
A. DAMPAK EKONOMI
B. DAMPAK SOSIAL
C. DAMPAK POLITIK
BAB 7
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP DAN INDUSTRI
A. DAMPAK EKONOMI
Pelaksanaan bisnis ini akan memberikan dampak secara ekonomi
diantaranya:
1. Peningkatan penghasilan dari karyawan
Dengan terlaksananya usaha ini maka akan memberikan penghasilan
baru bagi karyawan baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat
umum yang ikut andil bekerja secara aktif maupun pasif (penyertaan
modal)
2. Penghematan penanganan limbah kertas
Umumnya dengan kertas yang menumpuk selain menambah biaya
kebersihan suatu instansi maka dengan di manfaatkannya melalui
usaha ini bisa meringankan biaya penanganan limbah
3. Memunculkan ide bisnis baru yang mungkin akan berkembang lebih
besar ketika pembukaan cabang baru
B. DAMPAK SOSIAL
1. Terciptanya lapangan pekerjaan
Lapangan kerja baru yang menyerap pekerja baru sehingga kegiatan
usaha ini menguntungkan bagi pemberi kerja dan pekerja sebagai
solusi permasalahan sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia
2. Terjadinya perubahan perilaku kehidupan
Semakin baik progres usaha dalam menghasilkan laba sehingga
menaikkan upah karyawan tentu akan meningkatkan usaha karyawan
untuk bekerja lebih baik dan giat
3. Terciptanya kesejahteraan dan daya saing masyarakat
Penghasilan yang tercipta melalui kegiatan bisnis ini secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi kesejahteraan pekerja
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta menciptakan daya saing
bagi pelaku bisnis untuk mampu mempertahankan eksitensi usaha
C. DAMPAK POLITIK
Tidak ada dampak secara langsung terhadap politik yang terjadi di negara,
namun dengan kondisi ekonomi dan sosial yang baik akan memberikan
kontribusi kebaikan terhadap kondisi politik yang terjadi di negara.
KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis ini dilaksanakan untuk membeirkan gambaran
mengenai perncanaan usaha yang akan dilaksanakan. Sehingga selain untuk
menilai kelayakan suatu bisnis, studi ini dapat dijadikan sandaran standar minimal
dalam pelaksanaan kegiatan usaha kedepannya untuk menghindari kerugian yang
dapat terjadi.
Setelah pengkajian kelayakan bisnis melalui aspek aspek yang telah
dijelaskan, kegiatan bisnis ini dapat dikatakan layak untuk di laksanakan dengan
asumsi atas estimasi yang telah dipaparkan dapat tercapai melalui distorsi yang
rendah atas realitas usaha nantinya yang akan dilaksanakan dengan analisis yang
telah dilaksanakan.