PELATIHAN BERKEBUN SAYURAN DENGAN METODE

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PELATIHAN BERKEBUN SAYURAN DENGAN METODE
VERTIKULTUR BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI PANTI
ASUHAN BINA SIWI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:
Siti Nur Hasanah
12312241011/Angkatan 2012
Renita
13103241079/Angkatan 2013
Titik Wulandari
13312241017/Angkatan 2013
Siti Khoirunnisa’
12306141014/Angkatan 2012
Rifa Hidayatun
12308141007/Angkatan 2012


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014

ii

1.

2.
3.

4.
5.

6.
7.

4


iiii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
RINGKASAN ................................................................................................

i
ii
iii
iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................

1.4 Potret Kondisi Masyarakat Sasaran ..................................................
1.5 Profil Masyarakat Sasaran.................................................................
1.6 Potensi Wilayah Masyarakat Sasaran................................................
1.7 Luaran yang Diharapkan....................................................................
1.8 Manfaat Kegiatan...............................................................................

1
2
2
2
3
3
3
3

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran .............................................................

5


BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik/Metode Pelaksanaan..............................................................
3.2 Tahapan/Prosedur Pelaksanaan..........................................................
3.3 Pencapaian Tujuan Program.... .........................................................

6
6
8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................

9
9

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ....................
Lampiran 2. Justifikasi Aggaran Kegiatan .....................................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ..............................................
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra .....................................
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ..............................................

10
17
21
22
23
24

iii

iv

RINGKASAN
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami gangguan
dalam perkembangan baik secara interindividual maupun intra-individual
sehingga memerlukan program layanan khusus untuk mengembangkan potensinya
secara optimal. Panti Asuhan Bina Siwi yang berada di daerah Pajangan, Bantul,

Yogyakarta merupakan salah satu panti asuhan di Yogyakarta yang mengasuh
anak-anak berkebutuhan khusus, yang sebagian besar terdiri dari anak-anak
dengan keterbatasan mental (anak berkebutuhan khusus), dan beberapa
merupakan anak-anak dengan keterbatasan fisik (tunadaksa) dan keterbatasan
pendengaran (tunarungu). Jumlah anak berkebutuhan khusus yang terdapat di
panti asuhan Bina Siwi saat ini adalah 30 orang, mulai dari anak-anak sampai
dewasa. Untuk meningkatkan kemampuan motorik dan keterampilan anak-anak
berkebutuhan khusus, pengasuh panti asuhan secara rutin memberikan pelatihan
untuk membuat berbagai kerajinan tangan, seperti aneka asesoris dan boneka
sederhana dari kain flanel, merangkai bunga, menyablon, membatik, dan kerajinan
tangan lainnya. Selain untuk meningkatkan kemmapuan motorik anak-anak
berkebutuhan khusus di panti asuhan ini, produk kerajinan tangan anak-anak ini
djual/dipasarkan di outlet-outlet terdekat oleh para pengurus panti guna
menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab jumlah
subsisi dana dari desa yang didapatkan masih relatif kecil dan belum dapat memback up kebutuhan panti asuhan.
Sejauh ini, pelatihan yang diberikan oleh para pengasuh panti asuhan adalah
pelatihan tersebut diatas. Hal tersebut cepat atau lambat akan membuat anak
berkebutuhan khusus merasa bosan, sehingga diperlukan pelatihan lain yang dapat
dijadikan sebagai variasi kegiatan anak berkebutuhan khusus sehari-hari.
Pelatihan tentang tata cara berkebun aneka sayur menggunakan metode vertikultur

merupakan salah satu alternatif yang dapat diberikan. Metode vertikultur dipilih
sebagai jawaban dari permasalahan lahan di panti asuhan Bina Siwi yang cukup
sempit. Anak-anak berkebutuhan khusus di panti asuhan ini akan dilatih menanam
berbagai jenis sayur yang dapat ditanam dengan metode vertikultur seperti
kangkung, tomat, cabai, bayam dan kemangi yang tidak membutuhkan waktu
lama untuk dipanen. Pelatihan dimulai dari penyiapan media tanam,
menyemaikan benih, penanaman bibit sayuran hasil semaian, pemeliharaan yang
meliputi penyiraman dan pemupukan, serta pemanenan
Tanaman hasil panen dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara pribadi
oleh pengelola panti asuhan untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari,
sehingga dapat mengurangi pengeluaran dana panti. Selain itu, diharapkan
kegiatan berkebun sayur dengan metode vertikultur ini dapat terus ditingkatkan
sehingga tidak hanya dimanfaatkan secara pribadi melainkan dapat dijadikan
sebagi sumber penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sayur
masyarakat sekitar/pasar. Lebih dari itu, kegiatan ini juga berpotensi bisnis untuk
dikembangkan sebagai salah satu objek agrowisata yang dapat dikelola secara
mandiri oleh anak-anak berkebutuhan khusus dan pengasuh panti asuhan Bina
Siwi Bantul Yogyakarta.

iv


1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami
gangguan dalam perkembangan baik secara interindividual maupun intraindifidual sehingga memerlukan program layanan khusus untuk
mengembangkan potensinya secara optimal. Mereka yang digolongkan anak
berkebutuhan khusus dapat dikelompokan berdasarkan gangguan atau
kelainan dalam aspek (1) fisik/ motorik : cereberal palsy, polio; (2) kognitif
: mental retardasi/ tunagrahita (kecerdasan di bawah rata-rata), anak
berbakat (kecerdasan diatas rata-rata);(3) bahasa dan bicara; (4)
pendengaran (tunarungu); (5) penglihatan (tunanetra).
Masih banyak orang yang menganggap anak berkebutuhan khusus
adalah anak yang tidak mampu berkembang, hidupnya selalu bergantung
pada orang lain, dan tidak mampu hidup mandiri. Padahal, bila anak
berkebutuhan khusus diberi pelayanan yang sesuai dan diberi kesempatan
yang sama dengan anak lainnya, mereka dapat menunjukan potensi yang
masih dimiliki dan dapat bersaing dengan anak yang lainnya. Dengan diberi

pelayanan yang khusus pula, seperti diberi ketrampilan anak berkebutuhan
khusus dapat hidup tanpa harus selalu bergantung pada orang lain bahkan
potensi yang dimiliki mereka, dapat memberikan manfaat yang produktif
untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Berkebun secara vertikultur merupakan salah satu cara berkebun
berbagai tanaman sayuran yang berumur pendek dan tidak memerlukan
lahan yang luas. Selain itu, berkebun cara vertikultur tidak mengenal musim
dan tidak memerlukan teknik yang terlalu rumit. Sehingga, semua lapisan
masyarakat dapat melakukannya. Berkebun secara vertikultur hanya
memerlukan perawatan secara rutin dan teratur.Meskipun memiliki banyak
keunggulan, teknik berkebun cara vertikultur ini belum banyak
dikembangkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang berbagai macam alternatif teknik
berkebun. Masyarakat masih sangat bergantung dengan lahan yang cukup
untuk berkebun. Padahal, kepadatan penduduk yang semakin bertambah
memungkinkan ketidaktersediaannya lahan yang cukup untuk berkebun.
Sementara itu, semakin banyaknya jumlah penduduk justru semakin
meningkat pula kebutuhan akan pangan terutama sayuran.
Panti Asuhan Bina Siwimerupakan salah satu panti asuhan yang
mengasuh anak-anak penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan

khusus. Di panti asuhan ini menampung anak berkebutuhan khusus dengan
berbagai jenis kelainan seperti cereberal palsy, tunagrahita, dan tunarungu.
Bentuk
pelatihan ketrampilan yang diberikan oleh pengelola panti
diantaranya membuat berbagai kerajinan tangan, seperti aneka asesoris,

2

merangkai bunga, menyablon dan membatik. Kehidupan mereka sangat
bergantung dari hasil penjualan kerajinan tangan yang dibuat anak-anak dan
pengasuh panti. Dari hasil penjualan kerajinan tangan itu tentu saja masih
kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anak di panti terutama
kebutuhan pangan mereka. Apalagi, anak berkebutuhan khusus sangat
memerlukan makanan yang bergizi seperti berbagai sayuran organik untuk
menjaga kesehatan mereka.
Apabila untuk pemenuhan kebutuhan pangan berupa sayuran dipenuhi
dengan cara berkebun sendiri pasti akan sangat membantu meringankan
beban perekonomian di Panti Asuhan Bina Siwi. Akan tetapi, panti asuhan
ini tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk berkebun. Oleh karena itu,
teknik berkebun dengan cara vertikultur perlu dikembangkan di Panti

Asuhan Bina Siwi. Selain itu karena cara berkebunnya yang sederhana,
teknik ini juga dapat dilakukan oleh anak berkebutuhan khusus. Dari latar
belakang tersebut, kami memiliki gagasan untuk menyelenggarakan
pelatihan ketrampilan berkebun dengan teknik vertikultur pada anak
berkebutuhan khusus di Panti Asuhan Bina Siwi.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang teridentifikasi
adalah kebutuhan sayuran organik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di
panti asuhan Bina Siwi, serta pendanaan panti asuhan yang masih dilakukan
secara mandiri. Jumlah subsidi dana yang didapatkan dari desa belum
mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di panti asuhan Bina Siwi. Selain
itu, panti asuhan Bina Siwi juga belum mempunyai donatur tetap yang dapat
meringankan beban pendanaan di panti asuhan.
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui program pelatihan ini adalah untuk
mengenalkan metode berkebun sayuran dengan metode vertikultur yang
sesuai dengan kondisi lahan di panti asuhan Bina Siwi yang relatif sempit.
Selain itu melalui pelatihan ini, anak-anak berkebutuhan khusus di panti
asuhan Bina Siwi mempunyai pengetahuan dan keterampilan baru yakni
dalam hal berkebun. Lebih lanjut, hasil panen dari kegiatan ini dapat
mengurangi beban kebutuhan sehari-hari, bahkan dapat dijual/dipasarkan
untuk menambah penghasilan.
1.4. Potret Kondisi Masyarakat Sasaran
Secara kuantitatif, jumlah anak berkebutuhan khusus di panti asuhan
Bina Siwi Bantul sebanyak 30 anak yang sebagian besar mengalami
keterbatasan mental (tungrahita) dan sebagian kecil yang lain mengalami
keterbatasan fisik (tunadaksa) dan keterbatasan pendengaran (tunarungu).

3

Anak-anak berkebutuhan khusus di panti asuhan ini diasuh oleh 6 pengasuh.
Secara kualitatif, meski mengalami keterbatasan, anak-anak berkebutuhan
khusus di pati asuhan ini memiliki kemampuan merawat diri dan
kemampuan motorik lainnya seperti beribadah (sholat), membuat aneka
kerajinan tangan, bermusik (hadroh dan band modern) yang baik.
1.5. Profil Masyarakat Sasaran
Panti Asuhan Bina Siwi beralamat di Kompleks Balai Desa Sendang
Sari, kecamatan Pajangan, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Panti asuhan Bina Siwi termasuk panti asuhan swasta yang pengelolaannya
masih dilakukan secara mandiri oleh para pengasuh panti. Pendanaan panti
asuhan ini sebagian kecil diperoleh dari subsidi desa dan sebagian besar
dilakukan secara mandiri oleh pengurus panti dalam arti belum ada
instansi/institusi/perorangan yang menjadi donatur tetap.
1.6. Potensi Wilayah Masyarakat Sasaran
Para anak berkebutuhan khusus di panti asuhan Bina Siwi memiliki
semangat, solidaritas dan kreatifitas yang cukup tinggi. Mereka sudah
terbiasa untuk membuat berbagai kerajinan tangan seperti asesoris dari kain
flanel, boneka wisuda dari kain flanel, merangkai bunga akrilik, dan
membuat keset dari kain perca serta membatik dan menyablon kaos.
Produk-produk tersebut dipasarkan oleh para pengurus panti di outlet
terdekat sehingga menjadi salah satu sumber penghasilan sehari-hari panti
asuhan. Oleh karena itu, pelatihan berkebun sayuran dengan metode
vertikultur dapat diterapkan
di panti asuhan tersebut mengingat
keterampilan motorik tunagrahita ringan di panti ini cukup baik.
1.7. Luaran yang Diharapkan
Dengan pelatihan berkebun sayuran dengan metode vertikultur ini
diharapkan para anak berkebutuhan khusus di panti asuhan Bina Siwi
memiliki pengalaman dan keahlian yang lain. Selain itu, diharapkan
kegiatan berkebun sayuran dengan metode vertikultur ini dapat terus
dikembangkan sehingga hasil panennya dapat memenuhi kebutuhan sayuran
organik sehari-hari dan menjadi salah satu sumber penghasilan untuk panti
asuhan Bina Siwi.
1.8. Manfaat Kegiatan
Manfaat pelatihan ini bagi masyarakat sasaran adalah untuk
menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan motorik dan
keterampilan para anak berkebutuhan khusus di panti asuhan Bina Siwi
Bantul. Kegiatan ini juga bermanfaat bagi pengelola panti asuhan Bina Siwi
karena dengan kegiatan ini pengelola panti memiliki alternatif kegiatan lain

4

yang dapat menghindarkan anak panti dari kebosanan. Selain itu, hasil
panen dari pelatihan ini mampu memenuhi kebutuhan sayuran organik
untuk dikonsumsi anak-anak berkebutuhan khusus di panti asuhan Bina
Siwi. Lebih lanjut, kegiatan ini berpotensi bisnis yang dapat dijadikan
sebagai sumber penghasilan lain.
Selain bermanfaat untuk masyarakat sasaran, kegiatan ini juga
bermanfaatbagi tim pelatihan, yakni dapat mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah kami dapatkan. Meningkatkan
jiwa sosial dan kepekaan tim terhadap lingkungan sekitar. Pelatihan
berkebun sayur dengan metode vertikultur ini juga bermanfaat bagi
lingkungan karena merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap
lingkungan hidup (go green).

5

BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran
Panti Asuhan Bina Siwi terletak di Kompleks Balai Desa Sendang sari
Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Panti ini mengasuh 30 anak dengan
berbagai keterbatasan. Para Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK di panti
asuhan ini sebagian besar terdiri dari keterbatasan mental (tuna grahita), juga
terdapat beberapa anak yang memiliki keterbatasan fisik (tuna daksa), dan
keterbatasan dalam pendengaran (tuna rungu).
Lokasi panti asuhan jauh dari keramaian perkotaan, sehingga panti
asuhan ini kurang perhatian. Panti Asuhan Bina Siwi dikelola secara mandiri
oleh para pengasuhnya. Panti asuhan ini belum memiliki donatur tetap yang
dapat menopang jalannya kehidupan panti dengan 30 anak panti dan 6 orang
pengasuh panti. Selama ini pendanaan panti asuhan sebagian berasal dari
subsidi desa yang jumlahnya masih relatif sedikit untuk dapat memenuhi
semua kebutuhan panti asuhan.
Demi mencukupi kekurangan subsidi dana dari desa, para pengasuh di
Panti Asuhan Bina Siwi melatih keterampilan kepada para anak berkebutuhan
khusus atau difabel untuk memproduksi berbagai kerajinan. Keterampilan
yang diajarkan antara lain membuat souvenir seperti bros, gantungan kunci,
tempat pensil dari kain perca dan kain flanel. Selain keterampilan membuat
kerajinan tangan, para anak berkebutuhan khusus tersebut juga diajarkan cara
membatik kain dengan pewarna alami dan tekstil serta menjahit baju untuk
dipasarkan dan dititipkan di outlet terdekat.
Pada saat ini para anak berkebutuhan khusus belum dikenalkan/dilatih
inovasi kegiatan yang lain selain membuat aneka kerajinan tangan tersebut,
sehingga anak-anak sering merasa bosan selama pelatihan. Salah satu inovasi
yang dapat dijadikan sebagai alternatif kegiatan bagi anak berkebutuhan
khuss di panti asuhan ini adalah pelatihan berkebun sayuran dengan metode
vertikultur. Melalui kegiatan ini para anak penyandang difabel akan dilatih
menanam tanaman sayuran organik dengan metode vertikultur. Metode
vertikultur ini dapat dijadikan sebagai upaya untuk menambah pengalaman
dan pengetahuan, meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas serta
memperoleh hasil panenan yang sehat dan berkualitas. Hasil panen berupa
sayuran organik sangat dibutuhkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk
konsumsi sehari-hari. Selain itu, hasil dari panenan tersebut dapat bernilai
ekonomis dan menambah pendapatan keuangan panti asuhan.

6

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik/Metode Pelaksanaan
Pelatihan berkebun sayuran bagi anak-anak berkebutuhan khusus di panti
asuhan Bina Siwi menggunakan pola tanam ke atas atau vertikultur. Metode
vertikultur dipilih karena panti asuhan Bina Siwi memiliki lahan yang tidak
terlalu luas (sempit). Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor1).
Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan
konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas.
3.2 Tahapan/Prosedur Pelaksanaan
Tahapan/prosedur pelatihan berkebun sayuran dengan metode vertikultur
adalah sebagai berikut:
3.2.1 Pengadaan rak tanam vertikultur
Susunan rak tanam vertikultur yang akan digunakan adalah
vertikultur bertingkat. Rak vertikultur ini memiliki ukuran lebar ke
samping 1 m, ke belakang 0,5 m dan tinggi 1,5 m. Bahan rak terbuat
dari talang PVC, sedangkan kaki rak terbuat dari bambu atau kayu2).
Jumlah rak dalam satu unit dibuat 5 tingkat/level.

Gambar 1. Rak Tanam Vertikultur
Oleh karena memerlukan proses pengerjaan yang cukup rumit,
wadah tanam vertikultur ini tidak dibuat oleh para anak berkebutuhan
khusus sendiri, melainkan dibuat oleh para pengrajin rak tanaman
(pesan), namun desain wadah tanam vertikultur dibuat oleh tim.
3.2.2 Pengadaan media tanam
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang
sistem perakaran1). Media tanam yang digunakan adalah campuran
antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1.
Setelah semua bahan terkumpul dilakukan pencampuran hinga merata.
Campuran media tanam selanjutnya dimasukkan kedalam paralon
dan dipastikan tidak ada ruang kosong, namun tidak terlalu padat agar
air tetap dapat mengalir dan akar tanaman dapat lebih leluasa bernafas.
1)Liferdi, Lukman. 2014. Teknologi BudidayaTanaman Sayuran secara Vertikultur. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
2)Asep, Wahyu. 2012.Rak Vertikultur Solusi Pekarangan Sempit. Banten: BPTP Banten.
3)Soeparwan, Soeleman. 2009. Panduan Menanam Sayuran/Herbal/Bunga dari Biji/Benih. Diakses dari www.farmorganic.com.

7

3.2.3 Penyemaian benih sayuran
Penyemaian benih memerlukan wadah dan media tanam. Wadah
yang digunakan adalah wadah khusus persemaian yang disebut “tray”
dengan jumlah lubang 200 buah, sementara itu media tanam yang dapat
digunakan untuk menyemaikan benih adalah media tanam dari produk
jadi yang bersifat organik1).

Gambar 2. Penyemaian Benih
Penyemaian benih dimulai dengan menyiapkan wadah semai
berupa tray-semai. Kemudian mengisi setengah bagian tray-semai
dengan media tanam berupa tanah, pasir halus, sekam halus, dan pupuk
organik serta sedikit air agar lembab. Selanjutnya benih dimasukkan
disetiap lubang tray-semai, kemudian menutupnya dengan media tanam
dan menyemprot dengan air dalam sprayer serta menutupnya dengan
kardus atau plastik warna solid3). Penyemaian dilakukan selama dua
sampai tiga minggu atau jika benih sudah berkecambah dan
mengeluarkan 4-5 helai daun.
3.2.4 Penanaman bibit tanaman hasil semaian
Bibit tanaman hasil semaian selanjutnya ditanam dalam media
tanam yang telah disiapkan dalam wadah tanam vertikultur (pot
bertingkat). Sebelum ditanam dalam wadah vertikultur, terlebih dahulu
bibit tanaman hasil semaian disiram air hingga jenuh (meneteskan air
dari bawah). Setelah disiram, baru kemudian bibit tanaman tersebut
dipindahkan/ditanam dalam lubang-lubang yang terdapat pada wadah
vertikultur. Setiap jenis bibit sayuran ditanam dalam paralon yang
berbeda.
3.2.5 Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi penyiraman,
pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan
dua kali sehari, yakni setiap pagi dan sore. Selain penyiraman tanaman
setiap hari, juga perlu dilakukan pemupukan. Agar sayuran yang
dihasilkan adalah jenis sayuran organik, maka pupuk yang digunakan
adalah pupuk kompos/pupuk kandang/pupuk bokhasi. Sementara itu,
pengendalian hama dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida
nabati yang ramah lingkungan.

1) Liferdi, Lukman. 2014. Teknologi BudidayaTanaman Sayuran secara Vertikultur. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
2) Asep, Wahyu. 2012.Rak Vertikultur Solusi Pekarangan Sempit. Banten: BPTP Banten.
3) Soeparwan, Soeleman. 2009. Panduan Menanam Sayuran/Herbal/Bunga dari Biji/Benih. Diakses dari www.farmorganic.com.

8

3.2.6 Pemanenan
Pemanenan sayuran dilakukan dengan cara memotong sebagian
daunnya (tidak dicabut) agar tanaman sayuran dapat bertahan lebih
lama dan bisa dipanen berulang-ulang.
3.3 Pencapaian Tujuan Program
Tercapainya tujuan dari program pelatihan berkebun sayuran dengan
metode vertikultur ditandai dengan didapatkannya hasil panen yang baik dan
berkualitas dari sayur-sayuran yang ditanam dan dipelihara oleh anak-anak
berkebutuhan khusus di panti asuhan Bina Siwi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga mampu menanam sayuran mulai
dari pengadaan media tanam, penyemaian benih, penanaman bibit tanaman
hasil semaian, pemeliharaan tanaman, sampai dengan memanen tanaman
yang mereka tanam sendiri. Lebih lanjut, sayur-sayuran hasil panen tersebut
dapat dikonsumsi sendiri bahkan dapat pula dipasarkan/dijual ke masyarakat
sekitar panti asuhan.

9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
1 Peralatan Penunjang (27%)
2 Bahan Habis Pakai (48%)
3 Perjalanan (15%)
4 Lain-Lain (10%)
Jumlah

Biaya (Rp)
2.800.000
4.950.000
1.500.000
1.000.000
10.250.000

B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No

Jenis Kegiatan

1

Persiapan:
Pendekatan dengan
ABK dan pengasuhnya
di panti asuhan
Pengadaan peralatan
penunjang dan bahanbahan pelatihan

2

Pelaksanaan:
Pembuatan wadah
media vertikultur
Pengolahan media
tanam
Penyemaian benih

3
4

Penanaman bibit
tanaman hasil
penyemaian
Pemeliharaan
Pemanenan
Evaluasi kegiatan dan
feedback
Peyusunan laporan

Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
ke-4
ke-1
ke-2
ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10
10

11
11

12
12

13

14

15

Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Jurusan
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-Mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang
Nama Institusi
Bidang
Tahun Lulus

Satino, S.Si., M.Si.
L
Pendidikan Biologi
0031086505
Cilacap, 31 Agustus 1965
[email protected]
085879845444

S1
Universitas Jenderal
Soedirman
Biologi Lingkungan
1993

C. Bidang Pengabdian
No
Jenis/Nama Kegiatan
1
Pelatihan Bioplastik bagi Penduduk
di Kecamatan Kemadang Wonosari
Gunung Kidul DIY
2

3

4

5

6

PPM Penuntasan WAJAR 9 Tahun
Melalui Babonisasi di Nglipar
Gunung Kidul
Pendalaman Materi IPA Biologi
untuk Guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman
Pelatihan Penyusunan Karya Ilmiah
Guru Biologi SMU Se-Kabupaten
Sleman
PPM Peningkatan Kemampuan
Guru Mengembangkan Media
Peraga untuk Pembelajaran IPABiologi SD di Kodya Yogyakarta
Pelatihan Kulturisasi Objek
Mikroorganisme bagi Para Guru
IPA SMP di Kabupaten Bantul

S2
Universitas Gadjah
Mada
Ekologi
2005

Tempat
Kemandang
Wonosari
Gunung Kidul
DIY
Nglipar
Gunung Kidul

Tahun
2005

Laboratorium
Jurdik Biologi
FMIPA UNY

2006

Laboratorium
Jurdik Biologi
FMIPA UNY
Laboratorium
Jurdik Biologi
FMIPA UNY

2006

Laboratorium
Jurdik Biologi
FMIPA UNY

2008

2006

2007

16

D. Bidang Penelitian

17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Kuantitas
Pemakaian
Rak
Sebagai wadah
3 unit
vertikultur
tanam vertikultur
Tray-semai
Sebagai pot
2 lembar
200 lubang
penyemaian benih
sayuran
Sekop mini
Untuk 30 ABK dan
35 buah
5 tim pelatihan
Sarung
Untuk 30 ABK dan
35
tangan
5 tim pelatihan
pasang
berkebun
Masker
APD bagi ABK dan
10 box
tim pelatihan
Alat siram 3
Alat untuk
10 buah
liter
menyiram tanaman
Gunting
tanaman
Keranjang
sayur

Alat untuk
memotong bagian
tanaman yang rusak
Keranjang hasil
panen

Harga
Satuan (Rp)
250.000/
buah
25.000/
lembar

Jumlah
(Rp)
750.000

15.000/
buah
15.000/
pasang

525.000

25.000/ box

250.000

30.000/
buah

300.000

30.000/
buah

150.000

50.000/
buah
SUB TOTAL (Rp)

250.000

5buah

5

50.000

525.000

2.800.000

2. Bahan Habis Pakai
Material
Benih
kangkung
Benih sawi
Benih selada

Justifikasi
Pemakaian
Variasi jenis
sayuran
Variasi jenis
sayuran
Variasi jenis
sayuran

3
bungkus
3
bungkus
3
bungkus

Harga
Satuan (Rp)
40.000/
bungkus
30.000/
bungkus
30.000/
bungkus

Jumlah
(Rp)
120.000

Kuantitas

90.000
90.000

Benih tomat

Variasi jenis
sayuran

3
bungkus

30.000/
bungkus

90.000

Benih cabai

Variasi jenis
sayuran

3
bungkus

30.000/
bungkus

90.000

Benih terong

Variasi jenis
sayuran

3
bungkus

30.000/
bungkus

90.000

Pupuk kompos

Media tanam

10
karung

100.000/
karung

1.000.000

Tanah

Media tanam

10
karung

100.000/
karung

1.000.000

18

Sekam halus
Air

Media tanam

2 karung

Menyiram tanaman

3000
liter
3 botol

Pestisida
nabati

Pengendalian hama
dan penyakit
tanaman
Buku panduan
Buku pegangan
Berkebun
bagi para pengasuh
Sayuran
panti untuk
dengan
mengembangkan
Metode
kegiatan berkebun
Vertikultur

3. Perjalanan
Material
Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

100.000/
karung
500/ liter

200.000
1.500.000

60.000/
botol

180.000

50.000/
buku

500.000

SUB TOTAL (Rp)

4.950.000

10 buku

Justifikasi
Pemakaian
Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
untuk perjalanan ke
Panti Asuhan
dengan tujuan
perkenalan tim dan
pendekatan dengan
anak panti
Sewa motor:
@Rp30000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan
membeli benih
sayuran, pupuk
kompos, dan
insektisida nabati
Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan
membeli peralatan
penunjang pelatihan

Kuantitas
3 Unit

Harga Satuan
(Rp)
50. 000/ unit

Jumlah
(Rp)
150.000

3 Unit

50.000/ unit

150.000

3 Unit

50.000/ unit

150.000

Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan ke
bengkel pembuatan
rak bertingkat

3 Unit

50.000/ unit

150.000

19

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa
motor +
bensin

Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan ke
panti tujuan
pengolahan media
tanam dan
penyemaian benih
Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
untuk perjalanan ke
panti tujuan
penanaman bibit
tanaman semaian

3 Unit

50.000/ unit

150.000

3 Unit

50.000/ unit

150.000

Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan ke
panti untuk
memantau
pemeliharaan
tanaman #1
Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
untuk perjalanan ke
panti untuk
memantau
pemeliharaan
tanaman #2
Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan ke
panti untuk
memanen tanaman

3 Unit

50.000/ unit

150.000

3 Unit

50.000/ unit

150.000

3 Unit

50.000/ unit

150.000

20

Sewa
motor +
bensin

Sewa motor:
@Rp30.000
Bensin: @Rp20.000
Untuk perjalanan ke
panti tujuan
evaluasi kegiatan
dan feedback

3 Unit

50.000/ unit

150.000

SUB TOTAL (Rp)

1.500.000

Harga
Satuan (Rp)
15.000/
hari

Jumlah
(Rp)
225.000

5 Paket

75.000/
paket

375.000

10 Paket

40.000/
paket

400.000

SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (Keseluruhan)

1.000.000
10.250.000

4. Lain-lain
Material
Sewa kamera

Amisnistrasi dan
penyusunan
laporan

Snack pelatihan

Justifikasi
Pemakaian
Dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan
Sewa laptop,
print, fotokopi,
dan ATK

Jajanan pasar
dan minum bagi
ABK saat
pelatihan

Kuantitas
15 Hari

21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program
Bidang
No
Nama/NIM
Uraian Tugas
Waktu
Studi
Ilmu
(jam/minggu)
1
Siti Nur Hasanah
S-1
IPA
10
Mengkoor/12312241011
dinasikan
peran dan
fungsi
anggota
2
Renita/
S-1
Pendidikan
8
Bertanggung13103241079
Luar Biasa
jawab dalam
hal
pendekatan
dengan ABK
di panti
Asuhan
3
Titik Wulandari
S-1
IPA
8
Bertanggung/13312241017
jawab dalam
hal
pemantauan
pemeliharaan
tanaman
4
Rifa Hidayatun /
S-1
Biologi
8
Bertanggung12308141007
jawab dalam
pelaksanaan
pelatihan
5
Siti
S-1
Fisika
8
BertanggungKhoirunnisa’/
jawab dalam
12306141014
manajemen
keuangan
program
pelatihan

2222

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

23

24

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja