PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI METODE DEMONTRASI SISWA SMA NEGERI 2 TAMBANG KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

OLEH:

RITA KENCANA 086612636

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU

PENGESAHAN SKRIPSI JUDUL PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI METODE DEMONTRASI SISWA SMA NEGERI 2 TAMBANG KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Disusun oleh:

NAMA

: RITA KENCANA

TIM PEMBIMBING

Pembimbing I Sponsor Pembimbing II co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Drs. Muspita

Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan

Drs. Turimin, M.Pd

Skripsi ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau

PEMBANTU DEKAN I

Zakir Has, S.H, M.Pd

SURAT KETERANGAN

Kami pembimbing Skripsi dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang tersebut dibawah ini:

Nama

: RITA KENCANA

Npm

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Telah selesai skripsi dengan judul:

Peningkatan Kemampuan Teknik Dasar Passing Atas Permainan Bola Voli Metode Demontrasi Siswa SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pembimbing I Sponsor Pembimbing II co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Drs. Muspita

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI JUDUL PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI METODE DEMONTRASI SISWA SMA NEGERI 2 TAMBANG KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Disusun oleh:

NAMA

: RITA KENCANA

Disetujui oleh:

Pembimbing I Sponsor Pembimbing II co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd Drs. Muspita

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau

Drs. Turimin, M.Pd

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap : Nama

: RITA KENCANA

NPM

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Pendidikan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi.

Jenjang Pendidikan

: S1 (Strata I)

Pembimbing I/Sponsor

: Drs.Zulrafli, M.Pd

Judul

: PENINGKATAN

KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN

BOLA VOLI METODE DEMONTRASI SISWA SMA NEGERI 2 TAMBANG

Paraf No

Tanggal

Berita Bimbingan

Sponsor

1 6 Mei 2011

Membuat surat riset

2 4 Mei 2011 ACC untuk dapat diseminarkan

3 20 Juli 2011

Turun lapangan

1. Latar Belakang

2. Tujuan Penelitian dan

4 5 Oktober 2011

Pembatasan Masalah

3. Metode Demontrasi atau Melalui Permainan

5 27 Oktober 2011 Lampirkan koreksi sebelumnya

1. Latar belakang

ACC untuk diujikan

Pekanbaru, 17 Oktober 2011 Pembantu Dekan I

Zakir Has, SH, M.Pd

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Telah dilaksanakan bimbingan skripsi terhadap : Nama

: RITA KENCANA

NPM

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Pendidikan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi.

Jenjang Pendidikan

: S1 (Strata I)

Pembimbing II/Co. Sponsor : Drs. Muspita Judul

: PENINGKATAN

KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS PERMAINAN

BOLA VOLI METODE DEMONTRASI SISWA SMA NEGERI 2 TAMBANG

Paraf No

Tanggal

Berita Bimbingan

Sponsor

Membuat surat riset

1 6 Mei 2011

2 4 Mei 2011 ACC untuk dapat diseminarkan

3 16 Mei 2011 Perbaikan sesuai dengan saran tim penguji seminar proposal

4 20 Juli 2011

Turun Kelapangan

1. Perbaiki latar belakang

5 09 Agustus 2011

2. Lampirkan data siklus

6 20 September 2011

Perbaikan susunan siswa Melakukan penelitian,

7 5 Oktober 2011 pengumpulan data dan pengolahan data

1. Perbaikan deskripsi data dan perbaikan lampiran (RPP)

8 18 Oktober 2011

2. Perbaikan grafik perkembangan perolehan nilai siswa-siswi

9 10 November 2011

3. ACC untuk diujikan

Pekanbaru, 17 Oktober 2011 Pembantu Dekan I

Zakir Has, SH, M.Pd

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

: RITA KENCANA

NPM

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pembimbing I

: Drs. Zulrafli, M.Pd

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau

Judul Skripsi

: Peningkatan Kemampuan Teknik Dasar Passing Atas Permainan Bola Voli Metode Demontrasi SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Saya menyatakan bahwa skripsi/karya ini merupakan hasil karya sendiri, kecuali ringkasan atau kutipan (baik langsung maupun tidak langsung), saya ambil dari berbagai sumber. Saya bertanggung jawab atas kebenaran dan fakta skripsi/karya ilmiah ini.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Pekanbaru, 23 Mei 2011 Hormat saya

RITA KENCANA

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

: RITA KENCANA

NPM

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Pembimbing II

: Drs. Muspita

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau

Judul Skripsi

: Peningkatan Kemampuan Teknik Dasar Passing Atas Permainan Bola Voli Metode Demontrasi SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Saya menyatakan bahwa skripsi/karya ini merupakan hasil karya sendiri, kecuali ringkasan atau kutipan (baik langsung maupun tidak langsung), saya ambil dari berbagai sumber. Saya bertanggung jawab atas kebenaran dan fakta skripsi/karya ilmiah ini.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Pekanbaru, 23 Mei 2011 Hormat saya

RITA KENCANA

KATA PENGANTAR

SegaIa puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan baik. Skripsi penelitian ini sapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu denga segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kepada kedua orang tua, kakak, abang, saya yang telah mendo'akan,

menberi dorongan dan, semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ketua jurusan PJKR FKIP UIR yang telah memberi dorongan, dan masukan buat saya selama masa kuliyah.

3. Kepada pemimbing I Drs. Zulrafli, M.Pd yang telah memberi bimbingan, pengarahan dan petunjuk sehingga terselesainya proposal dan skripsi saya ini.

4. Kepada pemimbing II Drs. Muspita yang telah memberi bimbingan, pengarahan dan petunjuk sehingga terselesainya proposal dan skripsi saya ini.

5. Bapak ibu dosen serta semua staf tata usaha FKIP UIR yang telah menberi bekal ilmu pengetahuan dan layanan serta informasi kepada penulis sehingga proposal dan skripsi saya dapat diselesaikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyalesaikan proposal dan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa pengetahuan yanga penulis miliki masih sangat kurang, sehingga penulis skripsi ini juga masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu 6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyalesaikan proposal dan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa pengetahuan yanga penulis miliki masih sangat kurang, sehingga penulis skripsi ini juga masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu

Akhir kata penulis berharap semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi pendidik.

Pekanbaru, 30 Mei 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dan Masalah

1.1.2 Latar Belakang

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Dalam Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional disebutkan "olahraga pendidikan dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler". Jelaslah bahwa jalur pendidikan baik formal maupun non formal dapat juga melaksanakan pendidikan jasmani dengan maksud mencapai pendidikan olahraga yang bermanfaaat baik dari segi keolahragaan maupun dalam segi pendidikan.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional- sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasamani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penelaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa olah raga yang diajarkan dalam bidang studi penjaskes harus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Untuk setiap jenjang pendidikan sebagaimana mestinya, di SMA Negeri 2 Tambang ada jenis olah raga yang perlu diajarkan yaitu permainan bola voli. Di sekolah SMA Negeri 2 Tambang permainan bola voli sesuai dengan kurikulum ditargetkan mampu melakukan passing atas. Tetapi setelah guru mengajarkan dan mempraktikkan passing atas pada umumnya siswa- siswi tidak mampu melaksanakannya dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan dari faktor penting penguasaan teknik dasar passing atas bola voli yang belum dikuasai dan kurangnya motivasi siswa-siswi: Ini dikarenakan saat melakukan passing atas dengan bola voli yang sebenarnya siswa-siswi-takut tangannya cedera atau sakit.

Dari kesenjangan yang ada tersebut, maka penulis melakukan strategi agar siswa-siswi tertarik untuk melaksanakan passing atas bola voli. Adapun strategi pembelajaran yang diterapkan dengan melakukan metode permainan dengan menggunakan simpai dan bola voli. Pada pelaksanaannya, pertama meski harus memperagakan dengan menggunakan simpai dan bola karet yang ukurannya telah disesuaikan dengan bola voli yang sebenarnya agar dapat memudahkan untuk passing atas permainan bola voli.

Permainan bola volly adalah suatu bentuk permainan yang termasuk dalam “Cabang Olahraga Permainan Voli (Voley)”, artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum bola jauh ke tanah. Permainan bola voli dimainkan oleh beregu yang masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul bola dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati di atas jaring atau net dengan mencegah pihak lawan.

Salah satu teknik dasar yang harus di kuasai siswa dalam permainan bola voli adalah teknik passing atas, dimana teknik ini dilakukan dengan jari-jari tangan dan disangga oleh kedua tangan dengan tujuan untuk mengoper atau memberikan umpan kepada kawan dalam satu tim. Dalam pembelajaran passing atas guru dapat melaksanakan dengan berbagai metode dan salah satunya adalah dengan metoda demontrasi.

Metode demontrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mem pertunjukan secara langsung objek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukan proses tertentu. Demontrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa - siswi dapat memperhatikan (mengamati) terhadap objek yang akan didemontrasikan. Sebelum proses demontrasi guru harus sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demontrasi tersebut.

Siswa-siswi SMA Negeri 2 Tambang kurang memahami dalam permainan bola voli tersebut, dan tidak menguasai materi pembelajara Olahraga Pemainan Bola Voli Passing Atas. Kemudian gerakan tangannya dalam melakukan passing atas.

Melihat kemajuan dalam belajar yang juga dilihat dari hasil observasi berupa kemajuan hasil belajar dan kelemahan dalam Permainan Bola Voli Passing Atas Di SMA Negeri 2 Tambang.

Bola voli sebagai olahraga di sekolah kiranya sudah cukup jelas, dalam segi positif dan negatif. Apabila hal-hal kurang menguntungkan itu diimbangi dengan tindakan-tindakan sepadan, posisi bola voli yang menguntungkan di prioritaskan sebagai olahraga di sekolah.

Dengan menggunakan demontrasi sarana dan prasarana dalam media, pembelajaran tidak akan mengurangi aktifitas siswa-siswi agar dapat mengikuti kegiatan mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Bagi siswa-siswi sangat membantu untuk menguasai passing atas permainan bola voli dalam bentuk kegiatan Demontrasi Permainan. Bentuk-bentuk aktifitas fisik yang lazim dilakukan oleh anak berupa gerakan dengan riang gembira, dimana sesuai dengan muatan yang tercantum dalam kurikulum pendidikan jasmani setiap cabang- cabang olahraga.

Dari hasil observasi yang penulis lakukan di SMA Negeri 2 Tambang kemampuan bermain bola voli siswa masih rendah terutama dalam melakukan teknik passing atas, dimana bola yang dipassing banyak yang tidak tepat pada sasaran, posisi jari tangan kelima begitu pas, kedua siku terlalu terbuka, dan kuda- kuda kaki/posisi kaki kurang tepat dalam mengantisipasi datangnya bola sering passing atas yang dilakukan tidak sempurna.

Disamping itu metode guru dalam membelajarkan permainan bola voli dengan member metode keseluruhan yaitu mengajarkan permainan bola voli Disamping itu metode guru dalam membelajarkan permainan bola voli dengan member metode keseluruhan yaitu mengajarkan permainan bola voli

Dari uraian diatas maka penulis mengangkat masalah ini menjadi suatu penelitian yang berjudul “Peningkatan Teknik Dasar Passing Atas Permainan

Bola Voli Melalui Metode Demontrasi di SMA Negeri 2 Tambang

Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar”.

1.1.2 Masalah

Sebagaimana dikemukakan dilatar belakang masalah terdahulu maka dapat dikemukakan masalah-masalah yang teridentifikasi seperti halnya :

1. Bagaimana kemampuan Passing Atas Permainan Bola Voli Siswa-Siswi SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

2. Bagaimana metode guru dalam melaksanakan pembelajaran permainan bola voli ?

3. Apakah metode yang dipakai guru sudah sesuai dengan materi pembelajaran?

4. Apakah dengan metode demontrasi dapat meningkatkan kemampuan Passing Atas Siswa-Siswi SMA Negeri 2 Tambang ?

5. Bagaimana pelaksanaan metode demontasi pasinga atas di SMA Negeri 2 Tambang ?

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan yang hendak dicapai pada, penelitian ini ialah : untuk mengetahui peningkatan Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan yang hendak dicapai pada, penelitian ini ialah : untuk mengetahui peningkatan

1.2.2 Kegunaan penelitian

1) Sebagai bahan informasi yang dapat membantu bagi guru olahraga dalam pelaksanaan pengajaran penjaskes

2) Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan pengajaran penjaskes dalam meningkatkan mutu pendidikan

3) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam pengajaran penjaskes di sekolah

4) Untuk melengkapi tugas dan persyaratan guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada jurusan Penjaskesrek pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

5) Bahan masukan bagi guru bidang studi pendidikan jasmani, khususnya guru olahraga di SMA Negeri 2 Tambang dan pada umumnya guru olahraga yang berada diseluruh Persada Nusantara Indonesia.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1 Pembatasan Masalah

Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan biaya yang tersedia dan juga mengingat agar tidak terlepas dari permasalahan penelitian, maka penelitian ini dibatasi: “apakah dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan kemampuan passing atas permainan bola voli siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar”.

1.3.2 Penjelasan Istilah

Agar penelitian ini lebih terarah sekaligus menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian, maka penulis memberikan penjelasan istilah sebagai berikut:

1. Passing atas bola voli adalah : mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu atau sebagai awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.

2. SMA Negeri 2 Tambang adalah : Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di bawah naungan pengawasan Departemen Pendidikan Nasional.

3. Demontrasi Permainan adalah : proses, cara atau perbuatan mendekati dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti dengan cara mengadakan sesuatu untuk bersenang- senang. Dari penjelasan diatas bahwa Demontrasi Permainan adalah suatu cara atau metode latihan dalam proses pembelajaran olahraga bola voli dalam teknik dasar passing atas dengan cara permainan.

4. Metode demontrasi adalah: dalam metode demontrasi, guru memperlihatkan suatu gejala atau proses (bukan hanya menerangkan dengan kata-kata) didepan siswa-siswi. Disini siswa-siswi tidak aktif melakukan sendiri tetapi melihat apa yang dilakukan oleh guru.

5. Peningkatan adalah : usaha untuk mencapai suatu proses atau cara perbuatan yang meningkat

1.2 Anggapan Dasar , Pertanyaan Penelitian dan Teori

1.4.1 Anggapan Dasar

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan anggapan dasar sebagai berikut: semakin tepat penerapan metode demontrasi maka semakin meningkat kemampuan teknik dasar passing atas permainan Bola Voli siswa SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

1.4.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar di atas, pertanyaan penelitian adalah apakah dengan menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar passing atas permainan bola voli siswa SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

1.5. Teori

1.5.1 Hakikat Metode Mengajar

Siswa - siswi dibawa ke lapangan dan langsung diabsen setelah itu kita harus memberikan materi pelajaran olahraga kepada sisiwa - siswi kelas 1 SMA Negeri 2 Tambang. Terutama permainan bola voli passing atas melakukan olahraga permainan passing atas. Setelah itu baru memberikan mata pelajaran olahraga permainan bola voli passing atas. Guru olahraga membawa siswa - siswi kelapangan untuk melakukan praktek passing atas secara berkelompok sehingga bisa menguasai permainan bola voli passing atas. Dalam kegiatan terakhir, siswa - siswi melakukan pendinginan dan guru melakukan tanya jawab sekaligus menutup pelajaran olahraga.

1.5.2 Hakikat Permainan Bola Voli

Bola voli sebagai olahraga di Sekolah kiranya sudah cukup jelas, dalam segi positif dan negatif. Apabila hal-hal kurang menguntungkan itu diimbangi dengan tindakan-tindakan sepadan, posisi bola voli yang menguntungkan di prioritaskan sebagai olahraga di sekolah.

Metode demontrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tententu. Demontrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa-siswi dapat memperhatikan (mengamatinya).

1.5.3 Teori

Bola voli adalah permainan diatas lapangan persegi empat yang lebarnya 9 meter dan panjangnya 18 meter, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Ditengah- tengahnya dipasang jaring/jala yang Iebarnya 9 meter, dengan ketinggian 243 cm untiik piitra dan 224 cm untuk putri. Jumlah pemain ada 6 orang, 3 dibagian belakang dari pertengahan lapangan dan 3 berada didepan. Para pemain berputar sesuai dengan arah jarum jam. Bola voli yang resmi adalah bola yang mempunyai

12 (atau lebih) tali kulit. Bola voli dipompa dangan tekanan angin 453,6 gram.

Gambar 1. Bentuk Lapangan Permainan Bola Voli Sumber: Mukholid, M.Pd, 2004:40

Gambar 2. Bentuk Bola Voli Sumber: http:/www.gambar bola voli.co.id

a. Pembelajaran Passing Atas Permainan Bola Voli

Dalam bentuk permainan bola voli terdapat unsur-unsur atau komponen serta rangkaian teknik agar tidak terjadi salah pengertian terhadap keterampilan dasar passing atas. Menurut Theo Klen Mann dan Dieter Kruber (1990 : 23) yaitu : passing (pass) ialah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu atau sebagai awal untuk menyusun pola serangan Dalam bentuk permainan bola voli terdapat unsur-unsur atau komponen serta rangkaian teknik agar tidak terjadi salah pengertian terhadap keterampilan dasar passing atas. Menurut Theo Klen Mann dan Dieter Kruber (1990 : 23) yaitu : passing (pass) ialah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu atau sebagai awal untuk menyusun pola serangan

Gambar 3. Bentuk Dasar Gerak Passing Atas Sumber: G. Durrwachter, 1990:12

1. Bentuk dasar gerak

a. Siap menunggu bola datang (gambar 3a) Lutut agak ditekuk. Sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi selebar bahu. Lengan bawah mendatar.

b. Lari-berhenti-passing atas (gambar 3b) Cepat menyongsong bola pada posisi tepat (dibawah dan agak di belakang arah gerak bola). Tangan terangkat dengan siku pada sikap yang wajar dan dengan jarak yang 'enak'. Kaki kembali pada posisi melangkah, agak melebar. Tubuh bertumpu pada kedua kaki secara merata.

c. Sebelum menyentuh bola, posisi agak berjongkok (gambar 3c)

Gerakan tangan menyongsong bola berlangsung serentak dengan tekukan lutut.

d. Tungkai diluruskan pada saat menentukan (gambar 3d) Tungkai diluruskan dengan cepat, begitu pula lengan untuk menyonsong bola.

e. Bola dipantulkan tanpa dipegang (gambar 3e) Jari-jari tangan menyentuh bola, sedikit di atas kepala.

f. Gerak longgar mengekuti bola (gambar 3f) Tungkai, tubuh dan lengan terentang mengikuti arah bola yang sudah dipantulkan. Tangan danjari tidak boleh kaku.

2. Sikap tangan dan jari

Kedua tangan terangkat seakan-akan hendak menangkap bola. Tapi apabila dalam menangkap kecepatan bola ditahan dengan jalan menarik tangan sedikit ke bawah Ialu kemudian bola dileinparkan Iagi dengan cara mendorong tangan ke atas, pada passing atas kedua proses ini berbaur dalam suatu gerakan tunggal yang sangat cepat. Tetapi bola tidak boleh ditepuk dengan keras, sehingga memantul seperti apabila mengenai dinding tembok.

1.5.4 Metode Demontrasi atau Melalui Permainan

Salah satu dari bentuk sebuah pembelajaran jasmani yang dapat diberikan disegala jenjang pendidikan harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia, perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka.

Menurut, (Lutan, 1988, dalam Syarifudin, Depdiknas, 2004;3). Demontrasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan bertujuan antara lain :

1. Siswa-Siswi memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.

2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.

3. Siswa-Siswi melakukan pola gerak secara benar. Sedangkan menurut (Ngasmain dan Popratono, 1997, dalam Syaripudin, Depdiknas, 2004;4). Demontrasi digunakan salah satu alternatif untuk memberikan pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri 2 Tambang yang dilakukan dengan berbagai pertimbangan yaitu :

1. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Kematangan fisik dan mental anak belum selengkap orang dewasa.

2. Memberikan pembelajaran dalam pendidikan jasmani selama ini kurang efektif, hanya bersifat lateral.

3. Memberi pembelajaran pendidikan jasmani yang ada sekarang hampir semuanya didesain untuk orang dewasa. Menurut (Theodore Roosvelt JR, dalam Ridwan Sahputra, 2010;14) bahwa keinginan permainan bola voli bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak, naluri atau dorongan bergerak harus dipuaskan dengan hal-hal yang 3. Memberi pembelajaran pendidikan jasmani yang ada sekarang hampir semuanya didesain untuk orang dewasa. Menurut (Theodore Roosvelt JR, dalam Ridwan Sahputra, 2010;14) bahwa keinginan permainan bola voli bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak, naluri atau dorongan bergerak harus dipuaskan dengan hal-hal yang

1. Menembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan aktifitas permainan bola voli dalam teknik dasar passing atas.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai ketrampilan gerak dasar dalam passing atas bola voli yang akan mendorong partisipasinya dalam melakasankan kegiatan olahraga.

3. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam permainan bola voli dan sebaiknya secara berkelompok maupun perorangan.

4. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktifitas bermain termasuk permainan olahraga. Karena itu disamping pengaturan sikap jari dan tangan yang baik, otot-otot sebelumnya juga sudah harus menegang, sehingga bola bisa terpantul kembali dengan elastis. Pembebanan yang terjadi pada jari pada saat menyentuh bola mengalami tambahan oleh gerak rentangan seluruh tubuh yang arahnya berlawanan dengan arah gerak bola yang datang. Gerak tubuh merentang itu, sebelum bola tersentuh sudah mendorong tangan dengan arah yang tepat serta bertenaga ke arah passing yang hendak dilakukan. Gerak rentangan itu 4. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktifitas bermain termasuk permainan olahraga. Karena itu disamping pengaturan sikap jari dan tangan yang baik, otot-otot sebelumnya juga sudah harus menegang, sehingga bola bisa terpantul kembali dengan elastis. Pembebanan yang terjadi pada jari pada saat menyentuh bola mengalami tambahan oleh gerak rentangan seluruh tubuh yang arahnya berlawanan dengan arah gerak bola yang datang. Gerak tubuh merentang itu, sebelum bola tersentuh sudah mendorong tangan dengan arah yang tepat serta bertenaga ke arah passing yang hendak dilakukan. Gerak rentangan itu

a. Tangan ditekuk ke belakang dan sedikit ke sebelah dalam (gambar 4) Punggung tangan dan lengan bawah harus membentuk sudut hampir 90 derajat. Ujung jari kedua tangan saling hadapkan, tetapi tanpa menyebabkan siku kedua lengan terpisah terlalujauh.

b. Jari-jari kedua tangan secara keseluruhan membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola. Jari-jari derenggangkan sedikit satu dengan yang lainnya dan kedua ibujari membentuk suatu sudut.

c. Pada saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola.

d. Perkenaan pada jari adalah diruas pertama dan kedua, terutama ruas pertama dari ibujari.

e. Setelah bola berhasil di passing, maka dilanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan.

Menurut Rostiyah (2001 : 83) metode demontrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru menunjukan, memperlihatkan suatu proses pembelajaran sehingga seluruh siswa - siswi dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang di tunjukan oleh guru. Degan demontrasi, proses penerimaan siswa - siswi terhdap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa - siswi juga dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pembelajaran berlangsung.

Menurut Syaiful Sagala (2003 : 25) metode demontrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan Menurut Syaiful Sagala (2003 : 25) metode demontrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan

Metode ini adalah : yang paling pertama digunakan manusia yaitu tak kalah manusia purba menebang kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak - anak memperhatikan dan menirunya. Metode demontrasi ini barang kali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan - bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan - gerakan, suatu proses maupun hal - hal yang bersifat rutin.

Teknik lain yang hampir sejenis dengan eksperimen ialah demontrasi. Tetapi siswa tidak melakukan percobaan; hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demontrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100°C, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati; mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

Dengan demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam; sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa dapat juga mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

Adapun penggunaan teknik demontrasi mempunyai tujuan agar siswa- siswi mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas; dengan demontrasi siswa-siswi dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti bahagian tubuh manusia; atau bagian dari Adapun penggunaan teknik demontrasi mempunyai tujuan agar siswa- siswi mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas; dengan demontrasi siswa-siswi dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti bahagian tubuh manusia; atau bagian dari

Bila anda melaksanakan teknik demontrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut; (1) Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar, (2) Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan, (3) Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demontrasi yang berhasil, bila tidak anda harus mengambil kebijaksanaan lain, (4) Apakah anda telah meneliti alat-alat dan bahan yang akan di-gunakan mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya. Anda perlu mengenal baik-baik, atau telah mencoba terlebih dahulu; agar demontrasi itu berhasil, (5) Harus sudah menentukan garis besar langkah- langkah yang akan dilakukan, (6) Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya, (7) Selama demontrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya, (8) Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demontrasi yang anda lakukan itu berhasil; dan bila perlu demontrasi bisa diulang.

Penggunaan teknik demontrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah: dengan demontrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demontrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini adalah:

Bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demontrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa-siswi. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demontrasi; dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa-siswi. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup; maka demontrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak dijalankan tergesa-gesa; sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demontrasi bila siswa- siswi tidak diikutsertakan, maka proses demontrasi akan kurang dipahami oleh siswa-siswi, sehingga kurang berhasil adanya demontrasi itu.

1. Segi Positif

a) Lapangan permainan relatif kecil dan memungkinkan peserta pemain dalam jumlah relatif besar.

b) Teknik permainan tidak berubah walaupun lapangan di persempit atau

2. Segi Negatif

a) Dalam permainan bola voli tingkat pemula yang masih rendah pada jasmani

b) Siswa-siswi bisa melakukan gerakan tangan,passing atas permainan bola voli di SMA Negeri 2 Tambang. Permainan bola voli sebagai olahraga sekolah pada umunya menyangkut

kesulitan dalm memperkenalkannya pada siswa-siswi. Kesulitan ini bisa ditanggulangi dengan melalui pengajaran dasar yang sederhana coraknya, dan bisa dipelajari dengan mudah serta banyak mengandung variasi gerak. Dengannya anak didik tidak perlu lama-lama melakukan latihan persiapan sebelum permainan dilangsungkan.

1.5.4 Teknik Dasar Passing Atas

a. Sikap Permulaan

Berdiri tegak, kedua kaki sedikit terbuka, atau salah satu kaki sedikit kedepan, kedua lutut sedikit ditekuk, badan sedikit condong kedepan. Kedua tangan berada diatas kepala di depan dekat ke dahi, dengan sikut dibengkokkan, jari-jari tangan direnggangkan atau dijarangakan dan dikeraskan membentuk lengkungan setengah bola.

b. Gerakannya

Gambar 5 Pass (passing) tangan atas. Sumber: Aip Syarifuddin Muhadi 1992/1993

Pada saat bola yang datang dari atas berada di atas, di depan dekat kepala, segera jari-jari tangan ditegangkan dan disentuhkan pada bola ke atas ke depan hingga kedua lengan lurus bersamaan dengan meluruskan kedua lutut dan badan ke atas.

Pada waktu perkembangan antara jari-jari tangan dengan bola, yang harus diperhatikan adalah:

a. Perkenaan bola pada ruas jari-jari tangan yang pertama dan kedua, dan yang tertama sekali pada ruas jari-jari perama dan ibu jari.

b. Pada saat menyentuh bola dengan jari-jari tangan, jari-jari tangan harus ditegangkan dan pergelangan tangan digerakan ke depan atas. Yang harus diperhatikan dalam passing atas adalah :

1. Pergerakan yang tidak ritmis yang terjadi pada permainan bola voli.

2. Stance yang salah dengan istilah stance disesuiakan dalam sikap memakai bola voli dapat memberikan keseimbangan pada tubuh dan kaki kita ataupun tangan.

3. Supaya daya kekuatannya kuala dan cukup stabil, melambung Bola voli

4. Lambung Bola Voli kita harus terkontrol untuk menghadapi passing atas

5. Kita harus memperhatikan Bola Voli Pendekatan terhadap pengajaran juga menggunakan pendekatan sistem.

Jadi kerangka diatas ditetapkan dalam bidang pengajaran, berdasarkan tujuan ditetapkan masuk, yaitu siswa – siswi sebelum proses belajar-mengajar dengan bahan pelajaran metode alat-alat pelajaran yang digunakan input menjadi proses. Akhirnya output yakni siswa – siswi memiliki karakteristik sesuai dengan tujuan untuk mengetahui kadar pencapaian tujuan dilakukan evaluasi.

Berdasarkan uaraian dia atas ternyata pengajaran merupakan suatu sistem, pengajaran mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan komponen sistem pengajaran yang meliputi bahan pelajran metode, alat dan evaluasi. Seluruh komponen itu saling berinteraksi dan berhubugnan, bersama-sama diarahkan untuk mencapai tujuan. Dalam buku Guru dalam proses belajar mengajar menganalisa sistem pengajaran kita hadapkan kepada suatu penandaan sebagai berikut:

a. Tujuan yang hendak dicapai.

b. Bahan pelajaran apa yang efektif untuk mengantarkan siswa – siswi dalam mencapai tujuan.

c. Metode apa yang efektif relevan untuk mengantarkan siswa – siswi dalam mencapai tujuan.

d. Alat pengajaran apa yang relevan untuk membantu proses pencapaian tujuan.

e. Bagaimana melakukan evaluasi untuk menilai kebehasilan siswa – siswi dalam mencapai tujuan.

Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing pelajar didalam kehidupan, yakni membimbing dan memperkembangkan diri sesuai dengan yang harus dijalankan oleh pelajar, tugas perkembangan tersebut mencakup kebutuhan baik kita yang individu maupun manusia yang sosial. Bilamana ditinjau secara luas akan jelas nampak bahwa manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah.

Pengajaran yang merupakan prinsip-prinsip psikologi akan lebih banyak membahas pendidikan sebagai proses teknik dengan sendirinya segi formatif lebih dahulu harus ditetapkan oleh setiap pendidikan sebgai pedoman-pedoman dasar. Proses pendidikan adalah perubahan dari suatu fase ke fase perkembangan yang lain. Pengajaran didalam mutu pelajaran olahraga.

1.5.4. Passing Atas

Pendekatan dasar bermain juga memberikan inspirasi yang sangat segar kepada siswa – siswi yang juga mempunyai permainan bola voli, siswa – siswi untuk dapat menyadari keterkaitan permainan bola voli juga mendapat prestasi yang baik, belajar yang sangat ia miliki.

Pendekatan ini dapat melakukan pengalaman siswa – siswi untuk bisa melihat supaya bisa dengan benar dalam permainan bola voli.

Gambar 4. Posisi setengah

Gambar I Gambar 2.

Gambar 3.

Posisi tangan, tangan dari jari jongkok

Badan mengulurkan

Badan lurus sampai

dengan meluruskan

berjingkat

tengah di depan muka. Seperti

tungkai

hendak merangkul

Sumber: Theon Klinman Bieter Kruher 1982

Menuntut para tenaga pengajaran harus memiliki kemampuan yang berimbang antara teori dan praktek, sebab didalam kegiatan pengajaran olahraga praktek yang sangat menonjol, apalagi, metode demontrasi merupakan suatu metode yang sangat efektif di dalam pencapaian tujuan yang diharapkan dan dengan adanya suatu metode demontrasi kita sebagai tanaga pengajar bisa lebih jelas dan nyata menilai, melihat, kemampuan dan kesanggupan dari siswa - siswi untuk melakukan kegiatan olahraga Sedangkan keuntungan dan kesanggupan dari pada, metode praktek atau demontrasi antara lain; (1) Perhatikan siswa - siswi dipusatkan kepada hal yang dianggap penting dapat diamati seperlunya. Perhatikan siswa - siswi lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada lain, (2) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan teorinya, karena siswa - siswi telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan, (3) Bila siswa ikut aktif dalam praktek, maka siswa - siswi akan memperoleh pengalaman-pengalaman praktek untuk menyumbangkan kecepatan, ketangkasan dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dan teman-temannya

Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa pengajaran didalam bidang studi olahraga berbeda bila kita bandingkan dengan mata pelajaran lain.

Passing Atas Permainan Bola Voli

Dalam pelaksanaan permainan bola voli dengan menggunakan simpai yang penulis maksudkan adalah beberapa bola voli dan beberapa simpai yang nantinya dipergunakan oleh siswa-siswi sebagai alat pembelajaran passing atas dengan cara bermain berkelompok.

1. Tujuan Permainan :

- Melatih keberanian dalam melakukan passing atas Melatih kecepatan passing atas - Melatih kerjasama tim Melatih sportifitas

2. Alat Yang Digunakan

- Bola voli; - Bangku, kursi - Simpai dari rotan seperti pada plastik (ulahop)

3. Perencanaan I

Latihan passing atas bagi siswa-siswi akan dibagi menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok mempunyai satu buah bola voli yang terbuat dari karet dan satu buah simpai yang terbuat dari rotan atau palstik (ulahop). Dua orang memegang simpai dengan dua tangan dan diangkat diatas kepala, lalu berdiri dengan cara berhadapan. Lingkaran simpai dengan posisi ke atas. Simpai ini Latihan passing atas bagi siswa-siswi akan dibagi menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok mempunyai satu buah bola voli yang terbuat dari karet dan satu buah simpai yang terbuat dari rotan atau palstik (ulahop). Dua orang memegang simpai dengan dua tangan dan diangkat diatas kepala, lalu berdiri dengan cara berhadapan. Lingkaran simpai dengan posisi ke atas. Simpai ini

Pembelajaran ini dilakukan secara bergantian tugasnya sampai peserta yang kelima dalam kelompok tersebut, begitu juga dengan kelompok-kelompok yang lainnya secara bersamaan melakukan gerak passing atas. Guru memperhatikan gerak-gerak yang sedang dilakukan oleh siswa-siswi sambil memperbaiki kesalahan gerakan passing atas yang sedang dilakukan oleh siswa- siswi disetiap kelompok.

Gambar 7. Perencanaan 1

4. Perencanaan II

Siswa-siswi dibagi kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang, 2 orang pemain bertugas memegangi simpai dengan cara dua tangan

Lingkaran simpai menghadap ke atas yang berfungsi sebagai sasaran. Satu orang melambungkan bola voli dari arah samping kanan atau samping kiri sasaran lingkaran simpai kea rah teman yang akan melakukan passing atas bola voli. Satu orang melakukan gerakan passing atas bola voli dengan cara berdiri menghadap sasaran lingkaran simpai dengan jarak yang disesuaikan dengan 3 kali tembakan passing atas. Pemain berusaha memasukkan bola yang dipassing ke dalam simpai yang dipegangi oleh kedua temannya. Satu orang mencatat skor yang diperoleh kelompoknya. Bola tidak boleh mengenai simpai, jika itu terjadi maka si pemain dinyatakan gugur dan akan mengurangi jumlah tembakan passing atas bagi kelompoknya. Begitu seterusnya sampai orang yang kelima mendapat giliran yang sama pula. Sedangkan waktu yang diberikan masing-masing kelompok 2 menit, baru penggantian kelompok yang lain. Pemenangnya adalah kelompok yang mempunyai jumlah skor tertinggi.

Gambar 6. Passing Atas Permainan Bola Voli dengan menggunakan simpai

5. Perencanaan III

Pada pembelajaran ini, passing atas bola voli dengan menggunakan bola voli yang sebenarnya. Cara pelaksanaannya siswa-siswi dibagi beberapa Pada pembelajaran ini, passing atas bola voli dengan menggunakan bola voli yang sebenarnya. Cara pelaksanaannya siswa-siswi dibagi beberapa

Gambar 7. Perencanaan III

Sebelum melaksanakan model pembelajaran pendekatan bermain, yang harus diperhatikan yakni:

1. Untuk dapat melakukan variasi, kombinasi dan koordinasi yang baik harus telah menguasai teknik-teknik dasar passing atas permainan bola voli terlebih dahulu.

2. Dalam melakukan variasi, kombinasi dan koordinasi diperlukan kerjasama

yang baik sesama teman agar kegiatan pembelajaran menyenangkan. Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru, dalam mengikuti

pembelajaran passing atas ini, siswa-siswi sangat antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas tanpa merasakan takut. Dengan permainan bola voli yang menggunakan simpai tanpa sadar siswa-siswi telah melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa-siswi dengan sendirinya dapat pembelajaran passing atas ini, siswa-siswi sangat antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas tanpa merasakan takut. Dengan permainan bola voli yang menggunakan simpai tanpa sadar siswa-siswi telah melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa-siswi dengan sendirinya dapat

1.6. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini ialah seluruh siswa-siswi pada siswa - siswi kelas

XI SMA Negeri 2 Tambang yang berjumlah 40 orang siswa - siswi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Populasi Penelitian Kelas X1 IPS I SMA Negeri 2 Tambang

No

Jenis Kelamin

1.7. Sampel Penelitian

Mengingat populasinya kecil maka dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh populasi dijadikan sampel yaitu beijumlah 40 orang siswa-siswi di kelas XI SMA Negeri 2 Tambang.

1.8. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di kelas XI SMA Negeri 2 Tambang. Jumlah siswa-siswi di kelas XI SMA Negeri 2 Tambang yang menjadi subjek penelitian adalah 40 siswa-siswi. Penerapan metode demontrasi dilakukan pada materi olahraga permainan bola voli passing atas.

1.9. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan-tahapan yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demontrasi, yaitu:

a. Tahap perencanaan/persiapan tindakan Persiapan untuk melakukan tindakan yang digelar adalah :

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus dan menggunakan metode demontrasi.

2. Mempersiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat pelaksanaan pengajaran penjas pada materi bola voli.

3. Menyiapkan format penagamatan atau lembar observasi terhadap pelaksanaan metode demontrasi yang dilakukan dan aktivitas yang dilakukan siswa-siswi.

b. Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan atau kegiatan pemebelajaran ini terdiri atas tiga tahap yakni :

(1)kegiatan pendahuluan (2)kegiatan inti (3)kegiatan penutup disesuaikan dengan langkah - langkah dalam penerapan

metode demontrasi.

c. Tahap observasi Pengamatan atau observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan format yang telah disediakan. Adapun aspek-aspek yang c. Tahap observasi Pengamatan atau observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan format yang telah disediakan. Adapun aspek-aspek yang

d. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran serta tercapainya hasil ketuntasan kelas.

Penelitian ini dilakukan melalui siklus yang terdiri dari 4 fase yakni, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus dirancang dengan target keberhasilan tuntas dengan pola skema dibawah ini:

Refleksi Refleksi

Observasi Siklus I

Perencanaan

Observasi

Siklus II Perencanaan

Tindakan Tindakan

a) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan penulis adalah: - Menetapkan perencanaan 1 yang akan dilakukan 2 kali pertemuan - Menyiapkan RPP Menyiapkan perlengkapan - Menyiapkan lembaran penelitian

b) Tindakan Dalam mengajar, guru menerapkan permainan bola voli passing atas.

c) Observasi Observasi diperlukan untuk melihat kemampuan siswa - siswi selama proses c) Observasi Observasi diperlukan untuk melihat kemampuan siswa - siswi selama proses

1.10. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di adakan pada SMA Negeri 2 Tambang, sedangkan waktu penelitian selama 1 bulan untuk empat kali siklus pertemuan. Yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2010/2011.

1.11. Kriteria Keberhasilan

Sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran penjaskes di SMA Negeri 2 Tambang, maka penelitian ini dikatakan berhasil jika siswa - siswi mendapat skor > 7,5.

Tabel : Interval dan Kategori Keberhasilan Siswa-siswi

NO INTERVAL

Baik sekali

Sangat Tuntas

Tidak Tuntas Sumber: KKM (Diknas 2008)

3 9 Siswa-siswi

Kurang

1.12. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini aspek yang dinilai terkait kemampuan siswwa-siswi adalah tes unjuk kerja (psikomotor) yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap gerak dan tahap akhir gerak.

Aspek yang dinilai dalam tes unjuk kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3: Penilaian Unjuk Kerja Passing Atas Permainan Bola Voli Menggunakan Simpai

Skala Nilai

Penilaian Aspek Yang dinilai Total Skor

1. Posisi Tangan

2. Posisi Kaki Tahap

3. Sikap Jari-jari tangan Persiapan

4. Pandangan mata

5. Koordinasi Gerakan

Skor Maksimal: 25

Aspek Yang dinilai

Skala Nilai

Total Skor

1. Posisi Tangan

2. Posisi Kaki Tahap

3. Sikap Jari-jari tangan Gerak

4. Perkenaan Bola pada

5. Dorongan tangan

6. Koordinasi Gerakan

Skor Maksimal: 30

Aspek Yang dinilai

Skala Nilai

Total Skor

1. Posisi Tangan Tahap

2. Posisi Kaki Akhir

3. Sikap Jari-jari tangan Gerak

4. Sikap tubuh

5. Gerakan Lanjutan

Skor Maksimal: 80 Total Skor Maksimal : 80 Nilai :

1.13. Teknik Analisis Data

Psikomotor (unjuk kerja)

Sumber: Pedoman penilaian hasil belajar di sekolah Dasar, Diknas 2007.

BAB II PENGOLAHAN DATA

A. Deskripsi Data

Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan metode demontrasi dengan menggunakan bola voli pada siswa-siswi SMA Negeri 2 Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 20 putra dan 20 putri.