Desain Rumah Militer menggunakan Panel S
0
Nama: Franciskus Audri Prakoso
Sermadatar No ak 2015.151
M.09
Penentuan Judul
Proposisi
: Desain Infrastruktur untuk Bangunan Militer
Variabel 1
: Desain Infrastruktur
Bagian 1
: Desain Rumah Panel Surya
Variabel 2
: Bangunan Militer
Bagian 2
: Perumahan TNI AD di Pulau Terluar
Alternatif Judul
Judul
: Desain Rumah Panel Surya bagi Prajurit di Komplek
Perumahan Angkatan Darat Pulau Terluar Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Di era jaman globalisasi sekarang ini teknologi telah berkembang
sangat pesat, berbagai macam teknologi diciptakan untuk menunjang
kebutuhan pokok manusia, seperti elektronik, transportasi, telekomunikasi,
dan lain-lain. untuk menunjang ketiga hal tersebut listrik adalah hal yang
sangat penting, berbagai macam teknologi pembangkit tenaga listrik telah
diciptakan, contohnya seperti di negara maju Amerika, China, Jepang
yang telah menggunaka nuklir sebagai sumber tenaga mereka, selain
lebih hemat juga menimbulkan tenaga yang sangat besar untuk memasok
kebutuhan listrik mereka, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Jenis
pembangkit listrik ini menggunakan bahan solar sebagai bahan bakarnya.
PLTD tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar,
namun lebih cocok untuk mencukupi kebutuhan listrik yang kecil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kelebihan PLTA adalah
kapasitas dayanya besar dan alatnya awet hingga 50-100 tahun setelah
digunakan. Selain itu jenis pembangkit listrik ini tidak menyebabkan polusi
dan bebas emisi karbon, sangat ramah lingkungan, pembangkit listrik
tenaga batubara (PLTB) batubara adalah bahan bakar terkotor di dunia.
Material ini merupakan penyebab utama gas rumah kaca yang
menyebabkan global warming. Masalah lain yang timbul adalah masalah
kesehatan, pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) Sebagai salah satu
energi
yang
terbarukan,
pembangkit
listrik
tenaga
angin
tidak
menimbulkan emisi sehingga ramah lingkungan. Untuk membuatnya tidak
memerlukan lahan sebesar jenis pembangkit listrik lain sehingga lebih
hemat tempat. pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Hasil pemanasan
ketel uap pada PLTU menghasilkan uap yang memutar turbin sehingga
menghasilkan listrik.
2
Bahan bakar dari PLTU adalah minyak ataupun batubara,
pembangkit lisrik tenaga gas (PLTG) Bahan bakar PLTG dapat berupa
bahan bakar minyak maupun gas alam. Cara kerjanya diawali dengan
memasukkan udara ke dalam kompresor melalui filter udara. Tujuannya
agar debu dan kotoran tidak ikut masuk ke kompresor tersebut,
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB)
Cara kerja jenis
pembangkit listrik ini mirip dengan PLTU, namun uap panas yang
dihasilkan murni dari dalam perut bumi. Oleh karena itu PTLPB banyak
dibangun di dekat gunung berapi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
Sebagai salah satu energi alternatif, sinar matahari dapat dimanfaat
sebagai pembangkit listrik. Keuntungannya tentu sinar matahari ramah
lingkungan dan tidak terbatas digunakan berapa kali pun, pembangkit
listrik tenaga ombak (PLTO) Gerakan ombak laut yang bergulung-gulung
dan naik turun menghasilkan energi yang cukup besar. Ombak memililki
kepadatan daya yang tinggi, memungkinkannya menjadi sumber energi
terbarukan dengan biaya paling murah, pembangkit listrik tenaga sampah
(PLTSa) Ternyata sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik. Sampah dipilah terlebih dahulu. Sampah yang masih bisa
didaur ulang dipisahkan. Baru sisa sampah diletakkan ke tungku
insinerator untuk dibakar.
Di Indonesia tidak jauh berbeda dengan dunia, Indonesia juga
mengikuti perkembangan jaman. pembangkit listrik di indonesia antara
lain, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Jenis pembangkit listrik
pertama yang cukup populer dan berjumlah cukup banyak di Indonesia
ialah pembangkit listrik tenaga air. Untuk membuat PLTA dengan skala
besar, bisanya pemerintah membangun waduk ataupun danau yang
kemudian dibendung. Lalu dibendungan tersebut diberi celah untuk
menghasilkan aliran air dengan debit yang deras. Nah aliran air yang
deras
tersebutlah
yang
dimanfaatkan
untuk
menggerakan
generator/alternator guna menghasilkan arus listrik, PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap) PLTU juga tidak kalah populer sebagai pembangkit
tenaga listrik di Indonesia. Alasannya adalah karena PLTU merupakan
3
pembangkit tenaga termal yang memiliki efisiensi tinggi sehingga bernilai
ekonomis. Prinsip kerja dari PLTU ialah dengan memanaskan air yang
ada di dalam boiler hingga menghasilkan putaran uap. Putaran ual inilah
yang digunakan untuk memutar turbin yang telah dihubungkan dengan
porosnya generator sehingga mampu menghasilkan energi listrik, PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Pembangkit listrik tenaga diesel juga
menjadi salah satu pembangkit andalan yang digunakan di Indonesia.
Pada prinsipnya sama dengan jenis pembangkit yang lain. Yakni dengan
memutar generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun dalam
PLTD, yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik ialah tenaga dari
mesin diesel, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) PLTG menggunakan
gas berupa udara bertekanan atmosfer yang ditarik masuk ke dalam
compressor. Kemudian udara tersebut dicampur dengan bahan bakar lalu
dibakar hingga suhunya naik. Udara atau gas dengan suhu tinggi tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk menggerakan turbin-turbin yang terhubung
langsung dengan poros generator sehingga terciptalah energi listrik, PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) PLTS merupakan salah satu bentuk
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena ntuk menghasilkan
energi listrik, PLTS tidak membutuhkan bahan bakar apapun. Tetapi hanya
memerlukan cahaya matahari. Seperti yang kita ketahui bahwasanya
cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat besar jumlahnya
dan mungkin sulit untuk habis.
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) Sama seperti PLTS,
pembangkit listrik tenaga angin juga merupakan bentuk pembangkit listrik
yang ramah terhadap lingkungan. Prinsip kerjanya ialah dengan
memasang kincir atau baling-baling yang dihubungkan dengan generator.
Ketika kincir tersebut berputar karena angin, generator juga akan ikut
berputar
sehingga
energi
listrik
pun
dapat
dibangkitkan,
PLTP
(Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi atau Geothermal Power Plant merupakan bentuk pembangkit
listrik yang mengandalkan uap panas alami untuk menggerakan turbin.
Prosesnya ialah dengan mengumpulkan uap dari sumur ke dalam suatu
4
tempat untuk dibersihkan dari partikel-partikel berat seperti sodium,
calsium, flour, dan lain-lain. Setelah itu, uap dimasukan ke dalam turbin
dan menggerakan turbin yang terhubung .
Teknologi panel surya merupakan salah satu alternatif untuk dapat
menghasilkan
energi
listrik.
Dilansir Qrg.northwestern,
panel
surya
merupakan perangkat yang mengonversikan cahaya menjadi listrik.
Disebut panel surya atau solar panel karena teknologi tersebut mengambil
energi cahaya matahari yang sangat kuat, sehingga dinamakan Sol oleh
astronomer. Sebagian ilmuwan menyebut photovoltaics. Panel surya
merupakan kumpulan sel-sel surya. Banyak sel surya kecil disebar di
suatu area bisa bekerja bersama untuk menyediakan energi yang cukup
dan dapat dimanfaatkan. Semakin banyak cahaya yang mengenai sel,
semakin banyak listrik yang dihasilkannya. Dengan demikian, pesawat
luar angkasa biasanya dirancang dengan panel surya yang selalu bisa
diposisikan terkena matahari, walaupun pesawat itu tengah bergerak.
Sebuah sel surya merupakan disk kecil dari semikonduktor seperti
silikon. Mereka dilekatkan dengan kawat ke sirkuit. Saat cahaya mengenai
semikonduktor, cahaya diubah menjadi listrik yang mengalir melalui sirkuit.
Begitu cahaya menghilang, maka sel surya berhenti menghasilkan energi.
Panel surya pada pesawat luar angkasa yang umumnya terlihat memiliki
bentuk menyerupai sayap. Panel surya perlu memiliki banyak area
permukaan
yang
bisa
ditunjukkan
ke
matahari.
Website
NASA
mengungkapkan, stasiun luar angkasa memiliki susunan yang terdiri dari
262.400 sel surya dan meliputi area sekira 2.500 meter persegi atau lebih
dari setengah area lapangan sepak bola. Lebar sayap panel surya yakni
73 meter, lebih panjang ketimbang sayap Boeing 777 yang memiliki
panjang 65 meter. Secara keseluruhan, empat rangkaian sel surya bisa
menghasilkan
84
sampai
120
kilowatts
listrik.
Ini
cukup
untuk
menyediakan energi untuk lebih dari 40 rumah.
Kini, setiap rumah bisa memperoleh listrik dari sinar matahari dengan
hanya memasang panel surya berukuran kurang dari 10 meter persegi di
5
atap rumah. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi
mengungkapkan, kemajuan teknologi membuat listrik tenaga surya makin
mudah dan murah untuk diproduksi. Biaya listrik tenaga surya sudah turun
sekitar 90% dibanding 1 dekade yang lampau. Rinaldi menuturkan,
sekarang ada solar cell roof top berukuran 1 meter persegi yang dapat
menghasilkan listrik sekitar 100 Watt setiap hari. Harganya mulai dari Rp 2
juta. Selain ramah lingkungan, kini listrik tenaga surya juga tak lagi mahal.
"Pasang solar cell di atap seukuran 1 meter persegi bisa hasilkan listrik
100 Watt. Sekarang ini kalau 1 meter persegi menghasilkan 100 Watt itu
sekitar Rp 2-3 juta," kata Rinaldy, usai Diskusi Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), di Hotel Acasia, Jakarta, Sabtu (31/10/2015).
Dengan makin terjangkaunya listrik tenaga surya, negara-negara maju
pun semakin melirik tenaga surya sebagai sumber energi masa depan.
Jepang
dan
Australia
sudah
menyatakan
untuk
mengadopsi
teknologi solar cell roof top ini, untuk diperluas penggunaannya di negara
mereka. Malaysia juga mulai mendorong warganya untuk memasang
panel surya di atap-atap rumah maupun perkantoran.
"Jepang dan
Australia sudah menyatakan akan mengadopsi ini. Malaysia memberi
insentif buat penduduk yang mau memasang," paparnya. Langkah ini juga
mulai diikuti oleh Indonesia. Kata Rinaldy, saat ini pemerintah sedang
menyusun aturan feed in tariff untuk membeli listrik dari panel surya yang
dipasang di atap-atap rumah. Kelebihan pasokan listrik dari rumah-rumah
yang menggunakan panel surya akan dibeli oleh PT PLN (Persero),
dengan harga yang menguntungkan. "Pemerintah sedang bikin feed in
tariff untuk listrik dari solar cell roof top, sedang didesain," ucapnya. Agar
industri panel surya juga tumbuh di Indonesia, Rinaldy mengusulkan
adanya kewajiban bagi perkantoran, jalan raya, dan rumah dengan harga
di atas Rp 1 miliar untuk menggunakan panel surya di atapnya. Semakin
banyak pengguna panel surya di Indonesia, permintaannya makin tinggi,
produksinya pun makin massal sehingga biayanya bisa lebih efisien. "Kita
usul perkantoran, jalan raya, rumah di atas Rp 1 miliar wajib solar cell.
Supaya industrinya tumbuh dan harganya turun," cetusnya. Saat ini,
6
sebagian besar panel surya di Indonesia baru digunakan untuk melistriki
lampu-lampu jalan. "Sekarang sudah dipasang misalnya di lampu-lampu
jalan," pungkasnya.
Dari berbagai pembahasan tentang tenaga listrik dan panel surya
serta betapa pentingnya pembuatan rumah panel surya untuk komplek
perumahan angkatan darat maka pada tulisan ini diberi judul “DESAIN
RUMAH PANEL SURYA BAGI PRAJURIT DI KOMPLEK PERUMAHAN
NAGKATAN DARAT PULAU TERLUAR INDONESIA”.
2.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan di atas, maka peneliti
menemukan beberapa masalah, diantaranya:
a.
Bagaimana desain rumah panel surya untuk perumahan militer
di pulau terluar Indonesia ?
b.
Bagaimana cara kerja rumah panel surya pada desain rumah
panel surya ?
3.
Batasan masalah
Proses pendalaman masalah ini, peneliti menemukan beberapa
batasan masalah, diantaranya adalah:
a.
Proses perancangan rumah panel surya dalam hal ini
dirancang di atas atap rumah militer; dan
b.
perancangan panel surya hanya diperuntukkan untuk bangunan
militer.
4.
Tujuan penelitian
a.
Untuk mengetahui desain rumah panel surya untuk perumahan
militer di pulau terluar Indonesia;
b.
untuk mengetahui desain rumah panel surya yang tepat, aman
dan bermanfaat untuk digunakan sebagai infrastruktur militer; dan
c.
Untuk mengetahui cara kerja rumah panel surya pada desain
rumah panel surya.
5.
Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
7
a.
Bagi penulis sebagai dasar pembuatan rumah panel surya yang
sesuai dengan standar internasional;
b.
Bagi ilmu pengetahuan menjadi bahan penelitian untuk tingkat
selanjutnya; dan
c.
Bagi lembaga membantu mempermudah lembaga untuk
membuat rumah panel surya.
6.
Sistematika penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
a.
Bab I Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang penelitian
ini
dibuat, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan;
b.
Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, referensi, gambar
data, hasil penelitian. Berisi uraian-uraian dasar teori yang
mendukung analisis permasalahan yang akan dilakukan kemudian;
c.
Bab III Metode Penelitian, berisi tentang alat dan bahan yang
akan digunakan, lokasi, waktu, dan metode pengambilan data.
d.
Bab IV Jadwal Penelitian dan Organisasi Penelitian; dan
e.
Bab V Rencana Biaya Anggaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
7.
Tinjauan Pustaka
8.
Landasan Teori
8
a.
Pengertian Panel Surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang
mengubah cahaya menjadi listrik.
Mereka
disebut
surya
atas
Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya
terkuat yang
dapat dimanfaatkan. Panel surya
sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai
"cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek
photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan
arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia
sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan
dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat,
tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa
aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun
dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka
telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam
kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga
surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika
Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia
kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di
AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt
puncak pada 1976 menjadi $ 4 per watt peak di 2001.
b.
Keunggulan
a)
Ramah lingkungan;
b)
Pemasangan yang mudah;
c)
Tidak memerlukan bahan bakar minyak;
d)
Tahan lama;
9
e)
Kapasitas daya listrik dapat di tambah sesuai dengan
kebutuhan; dan
f)
c.
Harga solar panel murah atau terjangkau.
Cara Kerja Surya Panel
Panel surya berfungsi untuk melewati efek fotolistrik dimana
bahan-bahan tertentu menciptakan aliran listrik saat matahari
bersinar diatasnya. Panel surya sendiri terdiri dari kristal silikon
dimana setiap setengah didopin menjadi dopan yang berbeda
untuk menghasilkan sebuah semi konduktor. Ketika matahari
muncul di permukaan, panel surya menyediakan energi yang
dibutuhkan untuk semikonduktor yang akan menghasilkan arus
searah (DC).
DC / AC Inverter : Hal ini diperlukan untuk mengubah daya DC
yang dihasilkan oleh rangkaian solar panel, ke listrik AC sehingga
dapat digunakan untuk peralatan listrik dirumah serta digunakan
oleh jaringan listrik.
AC Circuit : Adalah sirkuit utama ke dalam rumah. Hal ini
terhubung ke kotak sekering dan kemudian energi tersebut
digunakan untuk menyalakan peralatan di rumah tangga. Sirkuit AC
ini juga menghubungkan meteran listrik untuk rumah. Hal ini
memungkinkan untuk perusahaan listrik untuk menentukan berapa
besar daya tersebut membeli dari rumah tangga tersebut serta
berapa banyak daya yang disediakan untuk rumah tangga tersebut.
d.
Material
Struktur
Sel
Surya
Sesuai
dengan
perkembangan
sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang
10
dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu,
dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun
sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di
tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan
dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada
dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang
juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya
generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan
tipis).
Gambar 2.1 Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material
silikon sebagai semikonduktor. (Sumber : HowStuffWorks)
Menurut Gambar 2.1 menunjukan ilustrasi sel surya dan juga
bagian-bagiannya.
Secara umum sel surya terdiri dari :
a)
Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh
komponen
sel
surya.
mempunyai konduktifitas
Material
substrat
juga
harus
listrik yang baik karena juga
11
berfungsi sebagai kontak terminal
positif
sel
sehinga umumnya digunakan material metal atau l
surya,
ogam
seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye
sensitized
DSSC dan sel surya organik, substrat juga
berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga
material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi
juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine
doped tin oxide (FTO).
b.
Material Semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya
sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel
surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi
menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas,
semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum
diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya
lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan
telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)
(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous
disamping material-material semikonduktor
silikon,
potensial lain yang dalam
sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS)
dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau
gabungan
dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor
tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon
tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini
menjadi
kunci
dari
prinsip
kerja
sel
surya.
Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel
surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
3. Kontak metal / contact grid
12
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian
material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau
material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan
cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu
biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material antirefleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks
refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
cahaya
dibelokkan
ke
arah
semikonduktor
sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi
modul surya dari hujan atau kotoran.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini, digunakan beberapa langkah kerja
yang digambarkan pada diagram alir kerja berikut ini:
MULAI
13
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
a.
Untuk mengetahui desain rumah panel surya
untuk perumahan militer di pulau terluar indonesia.
b.
untuk mengetahui desain rumah panel surya
yang tepat, aman dan bermanfaat untuk digunakan
sebagai infrastruktur militer; dan
c.
Untuk mengetahui cara kerja rumah panel
surya pada desain rumah panel surya.
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KESIMPULAN DAN SARAN
9.
Objek Penelitian
SELESAI
Objek penelitian dilakukan menggunakan data yang diperoleh dari
internet dan orang-orang yang ahli dalam bidang elektronik. Penelitian ini
dilakukan dengan mendesain rumah panel surya tersebut. Setelah
14
membaca dan memahami data yang diberikan orang yang ahli di bidang
elektronik tersebut maka dapat direncanakan desain rumah panel surya
10.
Studi Literatur
Studi
literatur
yang
dilakukan
adalah
mempelajari
tentang
perencanaan pembuatan desain rumah panel surya. Materi perencanaan
desain ini dapat dipelajari dari buku dan situs-situs di internet yang
berkaitan dengan perencanaan Desain rumah panel surya.
11.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini ditujukan untuk memperoleh data dengan
mencari bentuk rumah panel surya yang akan didesain dalam pembuatan
panel surya, dan didesain kembali menggunakan Autocad untuk
menentukan ukuran sebenarnya dari rumah panel surya.
12.
Sasaran Penelitian
Penelitian mendesain rumah panel surya dilakukan untuk membuat
suatu perencanaan pembuatan rumah panel surya di pulau terluar guna
untuk mendukung penghematan anggaran TNI AD, dan juga untuk
mendukung pemenuhan pasokan listrik di jajaran perumahan TNI AD.
13.
Alat Penelitian
Dalam pengambilan data tidak dilakukan penelitian laboratorium,
melainkan dengan menggunakan Aplikasi Autocad dan studi literatur. Alat
dan
bahan
yang
dibutuhkan
oleh
penulis
guna
terselesaikannya Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a.
Komputer atau laptop;
b.
Alat tulis;
c.
Kertas;
d.
Printer
14.
Analisis perencanaan
mendukung
15
15.
Teknik Presentasi
Proposal penelitian ini disusun dan dipresentasikan dengan teknik
sebagai berikut:
a.
Gambar Dokumentasi;
b.
Tabel;
c.
Gambar Desain;
d.
Paparan Slide;
e.
Buku Proposal;
BAB IV
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
14. Organisasi Penelitian
Dalam penelitian .............................. dilaksanakan secara individual
dengan organisasi peneitian sebagai berikut:
a.
Peneliti
b.
Dosen Pembimbing:
c.
:
1)
Dosbing 1
: Mayor Czi Agung Prapsetyo, S., M.Sc.
2)
Dosbing 2
:
Ka Prodi
: Kol Inf PJS. Vickson Siagian, S.H., M.A.
16
15. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Jadwal kegiatan
MG I
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
16. Rencana Anggaran Biaya
Berdasarkan
Perencanaan
dari
data
yang
diperoleh
,dan
perancangan desain rumah panel surya yang akan dibuat, anggaran yang
diajukan adalah sebagai berikut :
Anggaran
1.
Miniatur:
: Rp 3.000.000,00 x 1
2.
KertasGambar : Rp 35.000.000,00 x 22
3.
Print Gambar : Rp 60.000x 22
4.
ATK ( Alat Tulis Kantor ) Teknik Sipil
a. Pensil 2B
: Rp 8.000,00 x 3
b. Pensil HB
: Rp 8.000,00 x 3
c. Pensil H
: Rp 8.000,00 x 3
d. Pensil B
: Rp 8.000,00 x 3
= Rp 3.000.000,00
= Rp 770.000,00
= Rp 1.320.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
17
e. Ballpoint
f. Penggaris
Total Harga
: Rp 9.000,00 x 3
: Rp 11.000,00 x 3
= Rp 27.000,00
= Rp 33.000,00
= Rp 5.246.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Prapsetyo, A, 2012, Metodologi Penelitian,
Knvdkjnv/cnvcxkncx/lncx/lknckvnd;vmnx;lvmc
Akmil,
Magelang.
fkcvmfjmbvclvjbcDfbfj
A,
2012,
Metodologi
Penelitian,
MagelangKnvdkjnv/cnvcxkncx/lncx/lknckvnd;vmnx;lvmc
Akmil,
Nama: Franciskus Audri Prakoso
Sermadatar No ak 2015.151
M.09
Penentuan Judul
Proposisi
: Desain Infrastruktur untuk Bangunan Militer
Variabel 1
: Desain Infrastruktur
Bagian 1
: Desain Rumah Panel Surya
Variabel 2
: Bangunan Militer
Bagian 2
: Perumahan TNI AD di Pulau Terluar
Alternatif Judul
Judul
: Desain Rumah Panel Surya bagi Prajurit di Komplek
Perumahan Angkatan Darat Pulau Terluar Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Di era jaman globalisasi sekarang ini teknologi telah berkembang
sangat pesat, berbagai macam teknologi diciptakan untuk menunjang
kebutuhan pokok manusia, seperti elektronik, transportasi, telekomunikasi,
dan lain-lain. untuk menunjang ketiga hal tersebut listrik adalah hal yang
sangat penting, berbagai macam teknologi pembangkit tenaga listrik telah
diciptakan, contohnya seperti di negara maju Amerika, China, Jepang
yang telah menggunaka nuklir sebagai sumber tenaga mereka, selain
lebih hemat juga menimbulkan tenaga yang sangat besar untuk memasok
kebutuhan listrik mereka, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Jenis
pembangkit listrik ini menggunakan bahan solar sebagai bahan bakarnya.
PLTD tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar,
namun lebih cocok untuk mencukupi kebutuhan listrik yang kecil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kelebihan PLTA adalah
kapasitas dayanya besar dan alatnya awet hingga 50-100 tahun setelah
digunakan. Selain itu jenis pembangkit listrik ini tidak menyebabkan polusi
dan bebas emisi karbon, sangat ramah lingkungan, pembangkit listrik
tenaga batubara (PLTB) batubara adalah bahan bakar terkotor di dunia.
Material ini merupakan penyebab utama gas rumah kaca yang
menyebabkan global warming. Masalah lain yang timbul adalah masalah
kesehatan, pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) Sebagai salah satu
energi
yang
terbarukan,
pembangkit
listrik
tenaga
angin
tidak
menimbulkan emisi sehingga ramah lingkungan. Untuk membuatnya tidak
memerlukan lahan sebesar jenis pembangkit listrik lain sehingga lebih
hemat tempat. pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Hasil pemanasan
ketel uap pada PLTU menghasilkan uap yang memutar turbin sehingga
menghasilkan listrik.
2
Bahan bakar dari PLTU adalah minyak ataupun batubara,
pembangkit lisrik tenaga gas (PLTG) Bahan bakar PLTG dapat berupa
bahan bakar minyak maupun gas alam. Cara kerjanya diawali dengan
memasukkan udara ke dalam kompresor melalui filter udara. Tujuannya
agar debu dan kotoran tidak ikut masuk ke kompresor tersebut,
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB)
Cara kerja jenis
pembangkit listrik ini mirip dengan PLTU, namun uap panas yang
dihasilkan murni dari dalam perut bumi. Oleh karena itu PTLPB banyak
dibangun di dekat gunung berapi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
Sebagai salah satu energi alternatif, sinar matahari dapat dimanfaat
sebagai pembangkit listrik. Keuntungannya tentu sinar matahari ramah
lingkungan dan tidak terbatas digunakan berapa kali pun, pembangkit
listrik tenaga ombak (PLTO) Gerakan ombak laut yang bergulung-gulung
dan naik turun menghasilkan energi yang cukup besar. Ombak memililki
kepadatan daya yang tinggi, memungkinkannya menjadi sumber energi
terbarukan dengan biaya paling murah, pembangkit listrik tenaga sampah
(PLTSa) Ternyata sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik. Sampah dipilah terlebih dahulu. Sampah yang masih bisa
didaur ulang dipisahkan. Baru sisa sampah diletakkan ke tungku
insinerator untuk dibakar.
Di Indonesia tidak jauh berbeda dengan dunia, Indonesia juga
mengikuti perkembangan jaman. pembangkit listrik di indonesia antara
lain, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Jenis pembangkit listrik
pertama yang cukup populer dan berjumlah cukup banyak di Indonesia
ialah pembangkit listrik tenaga air. Untuk membuat PLTA dengan skala
besar, bisanya pemerintah membangun waduk ataupun danau yang
kemudian dibendung. Lalu dibendungan tersebut diberi celah untuk
menghasilkan aliran air dengan debit yang deras. Nah aliran air yang
deras
tersebutlah
yang
dimanfaatkan
untuk
menggerakan
generator/alternator guna menghasilkan arus listrik, PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap) PLTU juga tidak kalah populer sebagai pembangkit
tenaga listrik di Indonesia. Alasannya adalah karena PLTU merupakan
3
pembangkit tenaga termal yang memiliki efisiensi tinggi sehingga bernilai
ekonomis. Prinsip kerja dari PLTU ialah dengan memanaskan air yang
ada di dalam boiler hingga menghasilkan putaran uap. Putaran ual inilah
yang digunakan untuk memutar turbin yang telah dihubungkan dengan
porosnya generator sehingga mampu menghasilkan energi listrik, PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Pembangkit listrik tenaga diesel juga
menjadi salah satu pembangkit andalan yang digunakan di Indonesia.
Pada prinsipnya sama dengan jenis pembangkit yang lain. Yakni dengan
memutar generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun dalam
PLTD, yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik ialah tenaga dari
mesin diesel, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) PLTG menggunakan
gas berupa udara bertekanan atmosfer yang ditarik masuk ke dalam
compressor. Kemudian udara tersebut dicampur dengan bahan bakar lalu
dibakar hingga suhunya naik. Udara atau gas dengan suhu tinggi tersebut
kemudian dimanfaatkan untuk menggerakan turbin-turbin yang terhubung
langsung dengan poros generator sehingga terciptalah energi listrik, PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) PLTS merupakan salah satu bentuk
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena ntuk menghasilkan
energi listrik, PLTS tidak membutuhkan bahan bakar apapun. Tetapi hanya
memerlukan cahaya matahari. Seperti yang kita ketahui bahwasanya
cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat besar jumlahnya
dan mungkin sulit untuk habis.
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) Sama seperti PLTS,
pembangkit listrik tenaga angin juga merupakan bentuk pembangkit listrik
yang ramah terhadap lingkungan. Prinsip kerjanya ialah dengan
memasang kincir atau baling-baling yang dihubungkan dengan generator.
Ketika kincir tersebut berputar karena angin, generator juga akan ikut
berputar
sehingga
energi
listrik
pun
dapat
dibangkitkan,
PLTP
(Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi atau Geothermal Power Plant merupakan bentuk pembangkit
listrik yang mengandalkan uap panas alami untuk menggerakan turbin.
Prosesnya ialah dengan mengumpulkan uap dari sumur ke dalam suatu
4
tempat untuk dibersihkan dari partikel-partikel berat seperti sodium,
calsium, flour, dan lain-lain. Setelah itu, uap dimasukan ke dalam turbin
dan menggerakan turbin yang terhubung .
Teknologi panel surya merupakan salah satu alternatif untuk dapat
menghasilkan
energi
listrik.
Dilansir Qrg.northwestern,
panel
surya
merupakan perangkat yang mengonversikan cahaya menjadi listrik.
Disebut panel surya atau solar panel karena teknologi tersebut mengambil
energi cahaya matahari yang sangat kuat, sehingga dinamakan Sol oleh
astronomer. Sebagian ilmuwan menyebut photovoltaics. Panel surya
merupakan kumpulan sel-sel surya. Banyak sel surya kecil disebar di
suatu area bisa bekerja bersama untuk menyediakan energi yang cukup
dan dapat dimanfaatkan. Semakin banyak cahaya yang mengenai sel,
semakin banyak listrik yang dihasilkannya. Dengan demikian, pesawat
luar angkasa biasanya dirancang dengan panel surya yang selalu bisa
diposisikan terkena matahari, walaupun pesawat itu tengah bergerak.
Sebuah sel surya merupakan disk kecil dari semikonduktor seperti
silikon. Mereka dilekatkan dengan kawat ke sirkuit. Saat cahaya mengenai
semikonduktor, cahaya diubah menjadi listrik yang mengalir melalui sirkuit.
Begitu cahaya menghilang, maka sel surya berhenti menghasilkan energi.
Panel surya pada pesawat luar angkasa yang umumnya terlihat memiliki
bentuk menyerupai sayap. Panel surya perlu memiliki banyak area
permukaan
yang
bisa
ditunjukkan
ke
matahari.
Website
NASA
mengungkapkan, stasiun luar angkasa memiliki susunan yang terdiri dari
262.400 sel surya dan meliputi area sekira 2.500 meter persegi atau lebih
dari setengah area lapangan sepak bola. Lebar sayap panel surya yakni
73 meter, lebih panjang ketimbang sayap Boeing 777 yang memiliki
panjang 65 meter. Secara keseluruhan, empat rangkaian sel surya bisa
menghasilkan
84
sampai
120
kilowatts
listrik.
Ini
cukup
untuk
menyediakan energi untuk lebih dari 40 rumah.
Kini, setiap rumah bisa memperoleh listrik dari sinar matahari dengan
hanya memasang panel surya berukuran kurang dari 10 meter persegi di
5
atap rumah. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi
mengungkapkan, kemajuan teknologi membuat listrik tenaga surya makin
mudah dan murah untuk diproduksi. Biaya listrik tenaga surya sudah turun
sekitar 90% dibanding 1 dekade yang lampau. Rinaldi menuturkan,
sekarang ada solar cell roof top berukuran 1 meter persegi yang dapat
menghasilkan listrik sekitar 100 Watt setiap hari. Harganya mulai dari Rp 2
juta. Selain ramah lingkungan, kini listrik tenaga surya juga tak lagi mahal.
"Pasang solar cell di atap seukuran 1 meter persegi bisa hasilkan listrik
100 Watt. Sekarang ini kalau 1 meter persegi menghasilkan 100 Watt itu
sekitar Rp 2-3 juta," kata Rinaldy, usai Diskusi Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), di Hotel Acasia, Jakarta, Sabtu (31/10/2015).
Dengan makin terjangkaunya listrik tenaga surya, negara-negara maju
pun semakin melirik tenaga surya sebagai sumber energi masa depan.
Jepang
dan
Australia
sudah
menyatakan
untuk
mengadopsi
teknologi solar cell roof top ini, untuk diperluas penggunaannya di negara
mereka. Malaysia juga mulai mendorong warganya untuk memasang
panel surya di atap-atap rumah maupun perkantoran.
"Jepang dan
Australia sudah menyatakan akan mengadopsi ini. Malaysia memberi
insentif buat penduduk yang mau memasang," paparnya. Langkah ini juga
mulai diikuti oleh Indonesia. Kata Rinaldy, saat ini pemerintah sedang
menyusun aturan feed in tariff untuk membeli listrik dari panel surya yang
dipasang di atap-atap rumah. Kelebihan pasokan listrik dari rumah-rumah
yang menggunakan panel surya akan dibeli oleh PT PLN (Persero),
dengan harga yang menguntungkan. "Pemerintah sedang bikin feed in
tariff untuk listrik dari solar cell roof top, sedang didesain," ucapnya. Agar
industri panel surya juga tumbuh di Indonesia, Rinaldy mengusulkan
adanya kewajiban bagi perkantoran, jalan raya, dan rumah dengan harga
di atas Rp 1 miliar untuk menggunakan panel surya di atapnya. Semakin
banyak pengguna panel surya di Indonesia, permintaannya makin tinggi,
produksinya pun makin massal sehingga biayanya bisa lebih efisien. "Kita
usul perkantoran, jalan raya, rumah di atas Rp 1 miliar wajib solar cell.
Supaya industrinya tumbuh dan harganya turun," cetusnya. Saat ini,
6
sebagian besar panel surya di Indonesia baru digunakan untuk melistriki
lampu-lampu jalan. "Sekarang sudah dipasang misalnya di lampu-lampu
jalan," pungkasnya.
Dari berbagai pembahasan tentang tenaga listrik dan panel surya
serta betapa pentingnya pembuatan rumah panel surya untuk komplek
perumahan angkatan darat maka pada tulisan ini diberi judul “DESAIN
RUMAH PANEL SURYA BAGI PRAJURIT DI KOMPLEK PERUMAHAN
NAGKATAN DARAT PULAU TERLUAR INDONESIA”.
2.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan di atas, maka peneliti
menemukan beberapa masalah, diantaranya:
a.
Bagaimana desain rumah panel surya untuk perumahan militer
di pulau terluar Indonesia ?
b.
Bagaimana cara kerja rumah panel surya pada desain rumah
panel surya ?
3.
Batasan masalah
Proses pendalaman masalah ini, peneliti menemukan beberapa
batasan masalah, diantaranya adalah:
a.
Proses perancangan rumah panel surya dalam hal ini
dirancang di atas atap rumah militer; dan
b.
perancangan panel surya hanya diperuntukkan untuk bangunan
militer.
4.
Tujuan penelitian
a.
Untuk mengetahui desain rumah panel surya untuk perumahan
militer di pulau terluar Indonesia;
b.
untuk mengetahui desain rumah panel surya yang tepat, aman
dan bermanfaat untuk digunakan sebagai infrastruktur militer; dan
c.
Untuk mengetahui cara kerja rumah panel surya pada desain
rumah panel surya.
5.
Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
7
a.
Bagi penulis sebagai dasar pembuatan rumah panel surya yang
sesuai dengan standar internasional;
b.
Bagi ilmu pengetahuan menjadi bahan penelitian untuk tingkat
selanjutnya; dan
c.
Bagi lembaga membantu mempermudah lembaga untuk
membuat rumah panel surya.
6.
Sistematika penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
a.
Bab I Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang penelitian
ini
dibuat, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan;
b.
Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, referensi, gambar
data, hasil penelitian. Berisi uraian-uraian dasar teori yang
mendukung analisis permasalahan yang akan dilakukan kemudian;
c.
Bab III Metode Penelitian, berisi tentang alat dan bahan yang
akan digunakan, lokasi, waktu, dan metode pengambilan data.
d.
Bab IV Jadwal Penelitian dan Organisasi Penelitian; dan
e.
Bab V Rencana Biaya Anggaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
7.
Tinjauan Pustaka
8.
Landasan Teori
8
a.
Pengertian Panel Surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang
mengubah cahaya menjadi listrik.
Mereka
disebut
surya
atas
Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya
terkuat yang
dapat dimanfaatkan. Panel surya
sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai
"cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek
photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan
arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia
sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan
dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat,
tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa
aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun
dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka
telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam
kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga
surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika
Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia
kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di
AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt
puncak pada 1976 menjadi $ 4 per watt peak di 2001.
b.
Keunggulan
a)
Ramah lingkungan;
b)
Pemasangan yang mudah;
c)
Tidak memerlukan bahan bakar minyak;
d)
Tahan lama;
9
e)
Kapasitas daya listrik dapat di tambah sesuai dengan
kebutuhan; dan
f)
c.
Harga solar panel murah atau terjangkau.
Cara Kerja Surya Panel
Panel surya berfungsi untuk melewati efek fotolistrik dimana
bahan-bahan tertentu menciptakan aliran listrik saat matahari
bersinar diatasnya. Panel surya sendiri terdiri dari kristal silikon
dimana setiap setengah didopin menjadi dopan yang berbeda
untuk menghasilkan sebuah semi konduktor. Ketika matahari
muncul di permukaan, panel surya menyediakan energi yang
dibutuhkan untuk semikonduktor yang akan menghasilkan arus
searah (DC).
DC / AC Inverter : Hal ini diperlukan untuk mengubah daya DC
yang dihasilkan oleh rangkaian solar panel, ke listrik AC sehingga
dapat digunakan untuk peralatan listrik dirumah serta digunakan
oleh jaringan listrik.
AC Circuit : Adalah sirkuit utama ke dalam rumah. Hal ini
terhubung ke kotak sekering dan kemudian energi tersebut
digunakan untuk menyalakan peralatan di rumah tangga. Sirkuit AC
ini juga menghubungkan meteran listrik untuk rumah. Hal ini
memungkinkan untuk perusahaan listrik untuk menentukan berapa
besar daya tersebut membeli dari rumah tangga tersebut serta
berapa banyak daya yang disediakan untuk rumah tangga tersebut.
d.
Material
Struktur
Sel
Surya
Sesuai
dengan
perkembangan
sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang
10
dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu,
dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun
sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di
tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan
dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada
dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang
juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya
generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan
tipis).
Gambar 2.1 Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material
silikon sebagai semikonduktor. (Sumber : HowStuffWorks)
Menurut Gambar 2.1 menunjukan ilustrasi sel surya dan juga
bagian-bagiannya.
Secara umum sel surya terdiri dari :
a)
Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh
komponen
sel
surya.
mempunyai konduktifitas
Material
substrat
juga
harus
listrik yang baik karena juga
11
berfungsi sebagai kontak terminal
positif
sel
sehinga umumnya digunakan material metal atau l
surya,
ogam
seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye
sensitized
DSSC dan sel surya organik, substrat juga
berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga
material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi
juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine
doped tin oxide (FTO).
b.
Material Semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya
sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel
surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi
menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas,
semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum
diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya
lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan
telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)
(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous
disamping material-material semikonduktor
silikon,
potensial lain yang dalam
sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS)
dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau
gabungan
dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor
tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon
tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini
menjadi
kunci
dari
prinsip
kerja
sel
surya.
Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel
surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
3. Kontak metal / contact grid
12
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian
material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau
material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan
cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu
biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material antirefleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks
refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
cahaya
dibelokkan
ke
arah
semikonduktor
sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi
modul surya dari hujan atau kotoran.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini, digunakan beberapa langkah kerja
yang digambarkan pada diagram alir kerja berikut ini:
MULAI
13
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
a.
Untuk mengetahui desain rumah panel surya
untuk perumahan militer di pulau terluar indonesia.
b.
untuk mengetahui desain rumah panel surya
yang tepat, aman dan bermanfaat untuk digunakan
sebagai infrastruktur militer; dan
c.
Untuk mengetahui cara kerja rumah panel
surya pada desain rumah panel surya.
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KESIMPULAN DAN SARAN
9.
Objek Penelitian
SELESAI
Objek penelitian dilakukan menggunakan data yang diperoleh dari
internet dan orang-orang yang ahli dalam bidang elektronik. Penelitian ini
dilakukan dengan mendesain rumah panel surya tersebut. Setelah
14
membaca dan memahami data yang diberikan orang yang ahli di bidang
elektronik tersebut maka dapat direncanakan desain rumah panel surya
10.
Studi Literatur
Studi
literatur
yang
dilakukan
adalah
mempelajari
tentang
perencanaan pembuatan desain rumah panel surya. Materi perencanaan
desain ini dapat dipelajari dari buku dan situs-situs di internet yang
berkaitan dengan perencanaan Desain rumah panel surya.
11.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini ditujukan untuk memperoleh data dengan
mencari bentuk rumah panel surya yang akan didesain dalam pembuatan
panel surya, dan didesain kembali menggunakan Autocad untuk
menentukan ukuran sebenarnya dari rumah panel surya.
12.
Sasaran Penelitian
Penelitian mendesain rumah panel surya dilakukan untuk membuat
suatu perencanaan pembuatan rumah panel surya di pulau terluar guna
untuk mendukung penghematan anggaran TNI AD, dan juga untuk
mendukung pemenuhan pasokan listrik di jajaran perumahan TNI AD.
13.
Alat Penelitian
Dalam pengambilan data tidak dilakukan penelitian laboratorium,
melainkan dengan menggunakan Aplikasi Autocad dan studi literatur. Alat
dan
bahan
yang
dibutuhkan
oleh
penulis
guna
terselesaikannya Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a.
Komputer atau laptop;
b.
Alat tulis;
c.
Kertas;
d.
Printer
14.
Analisis perencanaan
mendukung
15
15.
Teknik Presentasi
Proposal penelitian ini disusun dan dipresentasikan dengan teknik
sebagai berikut:
a.
Gambar Dokumentasi;
b.
Tabel;
c.
Gambar Desain;
d.
Paparan Slide;
e.
Buku Proposal;
BAB IV
ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
14. Organisasi Penelitian
Dalam penelitian .............................. dilaksanakan secara individual
dengan organisasi peneitian sebagai berikut:
a.
Peneliti
b.
Dosen Pembimbing:
c.
:
1)
Dosbing 1
: Mayor Czi Agung Prapsetyo, S., M.Sc.
2)
Dosbing 2
:
Ka Prodi
: Kol Inf PJS. Vickson Siagian, S.H., M.A.
16
15. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Jadwal kegiatan
MG I
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
16. Rencana Anggaran Biaya
Berdasarkan
Perencanaan
dari
data
yang
diperoleh
,dan
perancangan desain rumah panel surya yang akan dibuat, anggaran yang
diajukan adalah sebagai berikut :
Anggaran
1.
Miniatur:
: Rp 3.000.000,00 x 1
2.
KertasGambar : Rp 35.000.000,00 x 22
3.
Print Gambar : Rp 60.000x 22
4.
ATK ( Alat Tulis Kantor ) Teknik Sipil
a. Pensil 2B
: Rp 8.000,00 x 3
b. Pensil HB
: Rp 8.000,00 x 3
c. Pensil H
: Rp 8.000,00 x 3
d. Pensil B
: Rp 8.000,00 x 3
= Rp 3.000.000,00
= Rp 770.000,00
= Rp 1.320.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
= Rp 24.000,00
17
e. Ballpoint
f. Penggaris
Total Harga
: Rp 9.000,00 x 3
: Rp 11.000,00 x 3
= Rp 27.000,00
= Rp 33.000,00
= Rp 5.246.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Prapsetyo, A, 2012, Metodologi Penelitian,
Knvdkjnv/cnvcxkncx/lncx/lknckvnd;vmnx;lvmc
Akmil,
Magelang.
fkcvmfjmbvclvjbcDfbfj
A,
2012,
Metodologi
Penelitian,
MagelangKnvdkjnv/cnvcxkncx/lncx/lknckvnd;vmnx;lvmc
Akmil,