Sejarah Amerika Periode Ketidakpuasan da

SEJARAH AMERIKA SERIKAT
Periode “Ketidakpuasan dan Reformasi”
Tahun 1893-1920
Dosen pengampu:

M. Hasmi Yanuardi, S.S., M. Hum
Nur’aeni Marta, S.S., M. Hum

DISUSUN OLEH:
Kelompok 7
1. ADVENT SILABAN
2. ARY CHRISTANTO
3. APRILIA NOVITASARI

4415133834
4415133842
4415133851

PENDIDIKAN SEJARAH 2013/A
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015
ERA PROGRESIF

1

Era Progresif adalah masa dimana ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi,
inefisiensi, dan politik tradisional yang kemudian memicu gerakan Progresif sejak tahun
1890-an hingga 1920-an. Para pemimpin politik nasional termasuk Theodore Roosevelt,
Robert M. La Follette, dan Charles Evans Hughes dari Republik, dan William Jennings
Bryan, Woodrow Wilson dan Al Smith dari Demokrat yang mendukung reformasi progresif.
Empat amandemen konstitusi baru, yaitu Amandemen Keenam belas, Amandemen Ketujuh
belas, Amandemen Kedelapan belas, dan Amandemen Kesembilan belas yang berasal dari
aktivisme progresif, membawa reformasi berupa pajak penghasilan federal, pemilihan
langsung Senator, dan hak pilih perempuan serta pelarangan alkohol (yang nantinya dicabut
pada 1933).
Salah satu tujuan utama dari gerakan progresif adalah menghilangkan korupsi di
pemerintahan dengan mengekspos dan meremehkan Political Machine atau organisasi politik
dan bos-bos mereka kemudian membangun sarana lebih lanjut untuk mengadakan demokrasi
langsung. Progresif juga mencari peraturan monopoli perusahaan trust melalui undangundang antitrust.1
Awalnya gerakan dioperasikan terutama pada tingkat lokal, kemudian diperluas ke

tingkat negara bagian dan nasional. Progresif menarik dukungan dari kelas menengah,
pendukungnya termasuk dari profesi pengacara, guru, dokter, menteri dan orang-orang bisnis.
Progresif sangat mendukung metode ilmiah yang diterapkan pada ekonomi, pemerintah,
industri, keuangan, obat-obatan, pendidikan, teologi, dan bahkan keluarga. Mereka mengikuti
kemajuan yang berlangsung di Eropa Barat dan mengadopsi berbagai kebijakan, seperti
transformasi besar dari sistem perbankan dengan menciptakan Sistem Federal Reserve pada
tahun 1913. Reformis merasa bahwa cara kuno berarti menjadi limbah dan in-efisiensi, dan
para reformis penuh semangat mencari "satu sistem yang terbaik".
A. Reformasi politik

1 Undang-undang antitrust Amerika Serikat adalah kumpulan undang-undang pemerintah federal dan negara,
yang mengatur perilaku dan organisasi bisnis perusahaan, umumnya untuk mempromosikan kompetisi yang adil
untuk kepentingan konsumen dan mengendalikan kekuatan ekonomi untuk kepentingan umum.
1

Terganggunya oleh limbah, in-efisiensi, korupsi dan ketidakadilan yang berasal dari
Gilded Age,2 para kaum Progresif berkomitmen untuk mengubah dan mereformasi setiap
aspek dari negara, masyarakat dan ekonomi.
a) Amandemen XVI ke Konstitusi Amerika Serikat memungkinkan Kongres untuk
memungut pajak penghasilan tanpa apportioning atau pembagian di antara negaranegara atau berdasarkan pada Sensus Amerika Serikat. Perubahan tersebut telah

diadopsi pada 3 Februari 1913.
b) Amandemen XVII

pemilihan langsung Senator dan Juga mengubah prosedur

untuk mengisi kekosongan di Senat. Memungkinkan legislatif negara untuk
mengizinkan gubernur mereka melakukan pengangkatan sementara sampai Pemilu
khusus dapat diadakan.
c) Amandemen XVIII dari Konstitusi Amerika Serikat efektif membentuk larangan
minuman beralkohol di Amerika Serikat dengan menyatakan produksi ilegal,
transportasi dan penjualan alkohol (meskipun tidak konsumsi atau milik pribadi).
d) Amandemen XIX ke Konstitusi Amerika Serikat melarang setiap warga negara
Amerika Serikat untuk memilih atas dasar jenis kelamin. Hal ini disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1920. Sampai tahun 1910-an, sebagian besar negara kehilangan
hak perempuan. Perubahan tersebut merupakan puncak dari gerakan hak pilih
perempuan di Amerika Serikat yang berjuang di tingkat negara dan nasional untuk
mencapai suara.
B. Mengekspos korupsi
Muckraker merujuk pada reformasi wartawan yang menulis sebagian besar majalah
populer. Muckrakers sering bekerja untuk mengekspos penyakit sosial dan korupsi

korporasi dan politik.
Para muckrakers yang paling sering dikaitkan dengan periode Era Progresif sejarah
Amerika. Gerakan jurnalistik muncul di Amerika Serikat setelah tahun 1900 dan terus
2 The Gilded Age adalah era pertumbuhan ekonomi yang pesat, terutama di Utara dan Barat. Upah Amerika,
terutama untuk pekerja terampil, jauh lebih tinggi daripada di Eropa, yang menarik jutaan imigran. Peningkatan
industrialisasi berarti meskipun angkatan kerja meningkat, upah riil di AS tumbuh 60% 1860-1890, dan terus
meningkat setelah itu. Namun, Gilded Age juga merupakan era kemiskinan imigran Eropa. Kereta adalah
industri besar, tetapi sistem pabrik, pertambangan, dan keuangan menjadi semakin penting. Imigrasi dari Eropa,
Cina dan negara-negara timur menyebabkan pertumbuhan yang cepat dari Barat dari sektor pertanian,
peternakan dan pertambangan. Serikat buruh menjadi penting di daerah industri. Dua depresi- nasional yakni di
tahun 1873 dan pertumbuhan di tahun 1893 terganggu dan menyebabkan gejolak sosial dan politik. Di Selatan,
setelah Perang Saudara, ekonomi Amerika tetap hancur dimana ekonomi menjadi semakin terikat dengan
produksi kapas dan tembakau yang menderita harga rendah. Sebagian besar orang kulit hitam Amerika Serikat
di Selatan, mendapatkan perlakuan yang merugikan dimana kekuasaan dan suara hak-hak politik mereka
dilucuti, dan ekonomi yang rendah.
1

menjadi berpengaruh sampai Perang Dunia I, ketika gerakan
ini


berakhir

melalui

boikot

iklan,

trik

kotor

dan

"patriotisme."
Sebelum Perang Dunia I, istilah "wartawan yg membuka
korupsi" atau Muckrakers digunakan untuk merujuk kepada
seorang penulis yang menyelidiki dan menerbitkan laporan
dengan jujur. Dalam penggunaan kontemporer, istilah ini
menggambarkan baik wartawan atau non-jurnalis yang

mempunyai tujuan dalam publikasinya adalah untuk
mendukung reformasi dan perubahan.
C. Gerakan Hak Pilih Perempuan

Dalam buku ‘Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama
Pemikiran Feminisme’, oleh Rose Putnam Tong. Perjuangan kaum feminis di Amerika
Serikat dimulai pada paruh pertama abad ke-19. Pada awalnya gerakan-gerakan ini
(kemudian lebih terkenal dengan istilah suffragists karena perjuangan mereka untuk
memperoleh hak pilih) bersatu dengan gerakan para abolisionis, yang bertekad mengakhiri
perbudakan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Begitu eratnya hubungan kedua
gerakan ini di Amerika Serikat sehingga pada Konvensi Anti Perbudakan yang diadakan
pada tahun 1840 di London, dua tokoh suffragists turut serta, berharap akan diberi waktu
berbicara. Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott harus menghadapi kekecewaan
ketika mereka sama sekali tidak diberi kesempatan untuk berbicara dalam konvensi.
Dengan perlakuan yang Stanton dan Mott terima, jelaslah bahwa para suffragists perlu
memiliki wadah mereka sendiri. Pada tahun 1848, Konvensi Hak-hak Perempuan pertama
diadakan di Seneca Falls, New York. Konvensi ini menghasilkan sebuah Deklarasi
Tuntutan (Declaration of Sentiments), pada dasarnya berisi tuntutan untuk mengubah
hukum di bidang pernikahan, perceraian, hak milik dan pengasuhan anak. Yang menarik
adalah bahwa dalam konvensi ini tuntutan utama para suffragists di kemudian hari malah

tidak disebutkan: yakni hak untuk memilih. Susan B. Anthony mengusulkan hal ini,
namun tidak diterima karena kekhawatiran bahwa tuntutan ini akan dianggap terlalu
ekstrim dan menyebabkan semua tuntutan ini ditolak.
Konvensi di Seneca Falls dianggap hanya memfasilitasi kepentingan perempuan kulit
putih kelas menengah karena ia melupakan kebutuhan perempuan kulit putih kelas pekerja
dan perempuan kulit hitam. Pada Konvensi Hak Perempuan di Akron, Ohio tahun 1851
1

perempuan kulit hitam mulai ikut berbicara. Sojourney Truth membacakan pidatonya yang
sangat terkenal Ain’t I a Woman?, menanggapi ejekan laki-laki yang rupanya tidak bisa
diabaikan mengenai ketidakmampuan perempuan untuk bahkan naik ke atas kereta kuda
tanpa dibantu laki-laki. Pidato ini sendiri sangat worth reading secara terpisah,
mengungkapkan segala hal yang telah dialami oleh Truth sebagai seorang perempuan kulit
hitam yang mampu menjalaninya walaupun ia sepenuhnya merupakan perempuan.
Pada tahun 1866 Konvensi lain diadakan, menghasilkan Equal Right Association, para
suffragists dan para pejuang civil rights bersatu lagi, kali ini menuntut hak pilih untuk
perempuan dan orang kulit hitam. Equal Right Association kemudian bubar ketika
Amandemen ke-15 memberikan hak pilih untuk laki-laki kulit hitam tapi tidak untuk
perempuan. Pada perkembangan selanjutnya para suffragists ini malah terpecah dalam dua
kelompok yakni NWSA (National Women Suffragists Association) dan AWSA (American

Women Suffragists Association).
National Women Suffragists Association dimotori oleh Elizabeth Cady Stanton dan
Susan B. Anthony, dianggap sebagai gerakan yang revolusioner dan radikal. American
Women Suffragists Association didirikan oleh Lucy Stone, memiliki haluan yang lebih
reformis dan liberal. Pada tahun 1890, demi tujuan bersama kedua organisasi ini
menyampingkan perbedaan mereka dan mendirikan NAWSA (National American Women
Suffragists Association).
Sekitar tahun 1912 gerakan feminis, yang dulunya tumbuh dengan lambat, mulai
bangkit kembali, menekankan pada tuntutan untuk kesetaraan dan mengklaim bahwa
korupsi dalam politik Amerika harus dibersihkan oleh perempuan karena laki-laki tidak
mampu melakukannya. Para pemrotes kemudian disebut suffragette. Alice Paul memimpin
parade di ibukota dan kota-kota besar. Alice memisahkan diri dari Asosiasi Hak Suara
Perempuan Amerika Nasional (AHSPAN), yang lebih menyukai pendekatan yang lebih
moderat dan mendukung Partai Demokrat dan Woodrow Wilson, yang dipimpin oleh
Carrie Chapman Catt. Alice mendirikan Partai Perempuan Nasional yang lebih militan.
Para pejuang hak suara ditangkapi dan mendapat respon keras dari partai politik yang kala
itu mayoritas kaum pria. Ahkirnya pada tahun 1917, tepatnya bulan oktober, Alice
ditangkap, dan dijatuhi hukuman selama 7 bulan.
Selama di penjara, Alice mendapat perlakuan yang tidak berperikemanusiaan. Tidak
hanya Alice, para rekan seperjuangannya pun mendapat perlakuan yang sama kejinya.

Salah satunya adalah

pemberian makanan. Membayangkan dalam makanan yang

disajikan, tiba-tiba muncul ulat-ulat. Sungguh tidak manusiawi. Namun ada satu hal yang
1

membuat rasa kagum saya makin tinggi, adalah ketika, saat Alice melihat, seorang napi
yang terlihat sesak nafas karena berada diruangan yang cukup panas, tanpa adanya
ventilasi udara. Alice meminta ijin untuk membuka jendela, namun oleh penjaga (yang
berkelamin perempuan) tidak di perkenankan. Maka dengan sikap berani, dia nekat
memecahkan salah satu jendela di ruangan tersebut,dengan melemparkan salah satu
sepatunya. Karena kejadian tersebut, maka Alice di bawa pada suatu ruangan yang di beri
nama ruang isolasi. Selama dalam penjara Alice melakukan aksi mogok makan, karena dia
merasa, haknya telah di rampas. Dia di pisahkan dari narapidana lainnya. Kemudian tidak
boleh di damping oleh pengacaranya. Aksi mogok makan tersebut mendapat dukungan
dari rekan-rekan sesama penghuni penjara. Hal itu semakin membuat risau Penjaga
Penjara Distrik Washington. Karena hal itu bisa berpengaruh pada resolusinya. Karena
aksinya Alice kemudian di tempatkan di bangsal psikopat, yaitu bangsal bagi pidana orang
gila, yang tentunya akan di rujuk pada perawatan di rumah sakit jiwa. Di sini, Alice

sungguh mendapat siksaan mental yang luar biasa.
Salah satu siksaan mental adalah ketika dirinya mendapat paksaan untuk makan.
Mulutnya terpaksa dibuka dengan sebuah alat yang mirip leher bebek, kemudian sebuah
selang dimasukan dengan paksa menuju lambungnya, dan kemudian dengan kasar,
perawat memasukan makanan yang berupa susu dan telur mentah. Namun Alice tetap
menolak makan, hingga ketika selang tersebut dicabut, Alice memuntahkan kembali
makanan tersebut.
Ternyata, apa yang sudah Alice alami, membuat salah satu sipir penjara yang
notabene juga seorang wanita merasa iba, dan ahkirnya dengan diam-diam, dia membantu
Alice agar bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Bentuk bantuan yang di berikan adalah
selalu menyelipkan secarik kertas dan sebuah pena di tampan makannya. Dengan kedua
alat tersebut, Alice menceritakan apa yang sudah terjadi selama di penjara.
Kekejian yang sudah dilakukan, tersebar di khalayak umum, dan menimbulkan protes
serta amarah. Merebaknya berita itu karena, salah satu rekan perjuangan Alice di penjara
merupakan istri dari salah satu senator. Berita ini membuat banyak orang berbalik
mendukung gerakan Alice. Carrie Cat yang mulanya memusuhi Alice dan NWP, berbalik
mendesak Presiden untuk mengesahkan UU mengenai hak pilih wanita. Presiden
“terpaksa” menyetujui dengan syarat disukung 36 suara dari seluruh negara-negara bagian.
Pada bulan Januari, 1918, Alice di bebaskan dengan di dukung pernyataan Presiden
Woodrow Wilson yang mengatakan bahwa hak pilih perempuan itu sangat dibutuhkan

1

sebagai “Ukuran perang“. Pada tanggal 18 Agustus 1920, Negara bagian Tennessee
meratifikasi Amandemen ke-19. Enam hari kemudian, Sekretaris Negara Colby
mensahkannya. Dan perempuan Amerika mendapatkan hak pilih setelah pertempuran
tujuh puluh dua tahun. Kemudian pada tanggal 26 Agustus di tetapkan sebagai Hari
Kesetaraan Perempuan di Amerika Serikat.
Untuk menghargai jasa perjuangan Alice Paul, pada tahun 1985 didirikan Institut
Alice Paul yang didedikasikan untuk menciptakan warisan dan pusat pengembangan
kepemimpinan di Paulsdale. Lembaga ini khusus bekerja untuk mendidik dan mendorong
perempuan dan anak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam komunitas
mereka dan untuk melanjutkan perjuangan panjang untuk kesetaraan perempuan.
ALICE PAUL


Lahir di New Jersey pada 11 Januari 1885, dan




meninggal pada 9 Juli 1977 diusia 92 tahun
Putri dari pasangan William dan Tacie
Sebagai Quaker Hixsite, keluarganya sangat
percaya pada kesetaraan gender, pendidikan untuk
wanita, dan bekerja untuk kemajuan masyarakat.
Tacie sang ibunda sering membawa Alice ke



pertemuan hak pilih perempuan.
Awal mula ketertarikan Alice memperjuangan
persamaan hak, ketika dirinya mendapat beasiswa
ke Inggris, dan di sana dia mendengar pidato yang
di

sampaikan

oleh

Christabel

Pankhurst

di

Universitas Birmingham.
D. Alkoholisme Dan Pelacuran
Pelarangan di Amerika Serikat juga dikenal sebagai The Noble Experiment adalah
masa mulai 1920 hingga 1933 ketika penjualan, pembuatan dan penyebaran alkohol
dilarang secara nasional seperti yang diamanatkan dalam Amandemen Kedelapanbelas
Konstitusi Amerika Serikat.
Undang-Undang Volstead, nama populer untuk Undang-Undang Pelarangan Nasional,
disahkan melalui Kongres dengan veto Presiden Woodrow Wilson pada 28 Oktober 1919
dan menetapkan definisi hukum terhadap minuman keras memabukkan disertai hukuman
bagi siapapun yang memproduksinya

1

Larangan di Amerika Serikat adalah larangan konstitusional nasional pada penjualan,
produksi, impor dan transportasi minuman beralkohol yang tetap di tempat dari tahun
1920 sampai 1933. Hal ini dipromosikan oleh gerakan tentara salib "kering" yang
dipimpin oleh Protestan pedesaan dan progresif sosial Demokrat dan partai Republik dan
dikoordinasi oleh Liga Anti-Saloon dan Wanita Christian Temperance Union. Larangan
diberi mandat di bawah XVIII Amandemen Konstitusi AS. Mengaktifkan undang-undang,
yang dikenal sebagai Undang-Undang Volstead, ditetapkan aturan untuk menegakkan
larangan dan mendefinisikan jenis minuman beralkohol yang dilarang oleh pemerintah.
Pelarangan berhasil mengurangi jumlah minuman keras yang dikonsumsi, namun
malah mengacaukan masyarakat dengan cara lain, mendorong perkembangan aktivitas
kriminal bawah tanah yang merajalela, terorganisir dan meluas. Pelarangan semakin tidak
populer selama Depresi Besar, terutama di kota-kota besar. Sebagian besar warga Amerika
tidak senang setelah pembantaian Hari St. Valentine tahun 1929. Sampai saat itu mereka
merasa bahwa Pelarangan berjalan dengan baik meski mengalami kemunduran.
Pada abad kedua puluh awal pengenalan larangan alkohol dan penegakan selanjutnya
dalam hukum adalah masalah hangat diperdebatkan. Pendukung larangan, disebut “drys”,
disajikan sebagai kemenangan bagi moral publik dan kesehatan. Anti-prohibitionists, yang
dikenal sebagai kencing, mengkritik larangan alkohol sebagai intrusi cita-cita Protestan
terutama pedesaan pada aspek sentral dari perkotaan, imigran dan kehidupan Katolik.
Meskipun pendapat umum percaya bahwa Larangan gagal, itu berhasil memotong
konsumsi alkohol secara keseluruhan dalam setengah selama tahun 1920 dan konsumsi
tetap di bawah tingkat sebelum Larangan sampai tahun 1940-an, menunjukkan bahwa
Larangan melakukan sosialisasi proporsi yang signifikan dari populasi dalam kebiasaan
beriklim setidaknya untuk sementara. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kegagalan
politiknya disebabkan lebih ke konteks sejarah berubah dibandingkan dengan karakteristik
hukum itu sendiri. Kritik tetap bahwa Larangan menyebabkan konsekuensi yang tidak
diinginkan seperti pertumbuhan organisasi kejahatan perkotaan. Sebagai percobaan itu
kehilangan pendukung setiap tahun dan kehilangan penerimaan pajak bahwa pemerintah
diperlukan ketika Depresi Besar dimulai pada 1929.
Larangan menjadi sangat kontroversial di kalangan profesional medis , karena alkohol
secara luas diresepkan oleh dokter era untuk tujuan terapeutik . Kongres diadakan dengar
pendapat tentang nilai obat bir pada tahun 1921. Selanjutnya dokter di seluruh negeri
melobi untuk pencabutan larangan seperti itu diterapkan untuk minuman keras obat. Dari
1921 - 1930 , dokter mendapat sekitar $ 40 juta untuk resep wiski. Sementara pembuatan ,
1

impor , penjualan dan transportasi alkohol adalah ilegal di Amerika Serikat. Bagian 29 dari
Undang-Undang Volstead diperbolehkan anggur dan sari dibuat dari buah di rumah , tapi
tidak bir . Sampai dengan 200 galon anggur dan sari per tahun bisa dibuat dan beberapa
kebun-kebun anggur tumbuh anggur untuk digunakan di rumah . Undang-undang tidak
melarang konsumsi alkohol . Banyak orang menimbun anggur dan minuman keras untuk
penggunaan pribadi mereka di bagian akhir 1919 sebelum penjualan minuman beralkohol
menjadi ilegal di Januari 1920.
Tiga agen-agen federal ditugaskan tugas menegakkan UU Volstead : US Coast Guard
Kantor Penegakan Hukum, Departemen Keuangan AS IRS Biro Larangan dan US
Department Biro Hukum Larangan.
Banyak upaya untuk memaksakan hukum Larangan terhalang karena kurangnya
transparansi antara pemerintah federal dan negara bagian. Selain itu, geografi Amerika
kontribusi terhadap kesulitan dalam menegakkan Larangan. Medan bervariasi dari lembah,
pegunungan, danau, dan rawa-rawa, serta jalur laut yang luas, pelabuhan, dan berbatasan
dengan Amerika Serikat bersama dengan Kanada dan Meksiko membuat sangat sulit bagi
agen Larangan untuk menghentikan pembuat minuman keras mengingat kurangnya
sumber daya. Pada akhirnya itu dikenal dengan pencabutan nya bahwa sarana yang hukum
itu harus ditegakkan tidak pragmatis, dan dalam banyak kasus legislatif tidak sesuai
dengan pendapat masyarakat umum.
Pada tahun 1930 Komisaris Larangan memperkirakan bahwa pada tahun 1919, tahun
sebelum UU Volstead menjadi undang-undang, rata-rata minum Amerika menghabiskan $
17 per tahun pada minuman beralkohol. Pada tahun 1930, karena penegakan berkurang
pasokan, belanja meningkat menjadi $ 35 per tahun (tidak ada inflasi pada periode ini).
Hasilnya adalah industri minuman alkohol ilegal yang membuat rata-rata $ 3 miliar per
tahun pendapatan yamg tergolong ilegal.
E. Perjuangan Para Buruh
Kehidupan seorang pekerja buruh Amerika pada abad ke-19 sangat berat.Bahkan di
masa-masa terbaik pun, tingkat gajis angat rendah, jam kerja tinggi, dan kondisi bekerja
penuh bahaya. Sedikit sekali kekayaan yang diperoleh saat pertumbuhan ekonomi Negara
itu diberikan kepada para buruhnya. Lebih lagi, wanita dan anak-anak merupakan bagian
yang cukup besar dalam tenaga kerja di beberapa industry dan sering kali menerima hanya
bagian yang sedikit sekali dibanding upah para laki-laki.

1

Krisis ekonomi berkala terkadang menyapu negeri, membuat tingkat gaji di industry
semakin menurun dan menghasilkan tingkat pengangguran yang tinggi. Pada saat yang
sama, kemajuan teknologi, yang menambah begitu banyak terhadap produktivitas negeri,
secara bertahap mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja ahli. Namun kelompok tenaga
kerja tanpa keahlian bertumbuh dengan stabil, dengan jumlah imigran yang belum pernah
terjadi sebelumnya – 18 juta jiwa dari 1880 sampai 1910 – memasuki negeri itu, berhasrat
untuk mencari pekerjaan.
Sebelum tahun 1874, ketika Massachusetts memberlakukan peraturan pertama di
negeri itu yang mengatur pembatasan jumlah jam kerja pekerja pabrik wanita dan anakanak maksimum 10 jam per hari, sesungguhnya tidak pernah ada undang-undang tentang
buruh sebelumnya. Baru pada 1930-an pemerintahan federal akhirnya ikut berperan aktif
tentang ini. Sampai waktu itu, bidang ini dibiarkan diatur oleh Negara bagian dan otoritas
lokal, yang sedikit dari mereka cukup responsive terhadap hal ini, tidak seperti terhadap
para pengusaha yang kaya.
Kapitalisme yang tidak mau diatur pemerintah yang mendominasi paruh kedua abad
ke-19 dan membantu perkembangan konsentrasi kekayaan dan kekuasaan didukung oleh
para hakim pada masa itu dan sekali lagi melenyapkan secara hokum mereka yang
berusaha menentang sistem ini.
Dalam hal ini, mereka sebenarnya hanya mengikuti filosofi yang telah berlangsung
saat itu. Mengikuti gambaran teori Darwin yang disederhanakan, banyak pemikir social
percaya bahwa baik pertumbuhan bisnis besar dengan mengorbankan usaha kecil dan
kekayaan

sedikit

orang

maupun

kemiskinan

orang

banyak

adalah

masalah

‘keberlangsungan hidup mereka yang lebih kuat’, dan merupakan produk samping yang
tidak terelakkan dalam kemajuan.
Para pekerja Amerika, khususnya mereka yang memiliki keahlian, kelihatan dapat
hidup sama baiknya dengan pekerja-pekerja setara mereka di industri-industri Eropa.
Namun, biaya social sangat tinggi. Sampai tahun 1900, Amerika Serikat memiliki tingkat
kematian karena pekerjaan paling tinggi di antara negara-negara industri di dunia.
Kebanyakan pekerja industry masih bekerja 10 jam sehari (12 jam untuk industry baja),
namun masih hanya memperoleh upah dibawah minimum nilai yang diasumsikan perlu
untuk hidup secara baik. Jumlah anak-anak dalam tenaga kerja meningkat dua kali lipat
antara 1870 dan 1900.
Usaha besar pertama untuk mengorganisasi kelompok-kelompok pekerja secara
nasional di seluruh negeri adalah melalui Ordo Mulia Ksatria Buruh (Noble Order of the
1

Knights of Labor) pada 1869. Awalnya organisasi rahasia dan merupakan perkumpulan
agama yang diatur oleh pekerja-pekerja garmen di Philadelphia dan mendukung program
kooperatif, mereka terbuka kepada semua pekerja, termasuk kaumAfrika-Amerika, wanita,
dan para petani. Para Ksatria ini bertumbuh dengan perlahan sampai unit pekerja kereta
apinya memenangkan demonstrasi terhadap bos besar kereta api, Jay Gould, pada1885.
Dalam waktu setahun mereka menambahkan 500.000 anggota pekerja. Namun, tidak
menyesuaikan diri kepada unionisme perdagangan pragmatis dan tidak dapat mengulang
suksesnya, organisasi Ksatria ini mulai kehilangan anggota.
Tempat mereka dalam ke gerakan para buruh perlahan diambil alih Federasi Tenaga
Kerja Amerika (AFL). Dan tidak terbuka terhadap semua, AFL, dibawah pimpinan bekas
pejabat serikat cerutu Samuel Gompers, adalah kelompok serikat pekerja yang terfokus
pada tenaga-tenaga kerja ahli. Tujuan mereka adalah “murni dan sederhana” dan tidak
politis: meningkatkan upah, mengurangi jam kerja dan memperbaiki kondisi kerja.
Kelompok ini banyak berpengaruh untuk mengalihkan gerakan-gerakan buruh dari
pandangan sosialis seperti yang terjadi di Eropa. Walau begitu, baik sebelum berdirinya
AFL maupun sesudahnya, sejarah buruh Amerika Serikat sangat keras.
Pada Demonstrasi Buruh Rel Besar di pada 1877, para buruh rel kereta di penjuru
negeri bereaksi terhadap pemotongan upah 10 persen. Usaha untuk memadamkan
demonstrasi membawa kepada huru-hara dan perusakan di berbagai kota: Baltimore,
Maryland; Chicago, Illnois; Pittsburgh, Pennsylvania; Buffalo, New York; dan San
Fransisco, California. Tentara.
Federal harus dikirimkan ke beberapa lokasi sebelum demonstrasi berakhir. Sembilan
tahun kemudian, pada insiden di Haymarket Square di Chicago, seseorang melemparkan
bom ke arah polisi yang akan membubarkan barisan anarkis yang mendukung demonstrasi
yang sedang berlangsung di Perusahaan Harvester Mc Cormick di Chicago. Dalam
bentrok yang terjadi setelah itu, 7 polisi dan sedikitnya 4 pekerja dilaporkan terbunuh.
Sekitar 60 polisi dikabarkanluka-luka.
Pada1892, pada pabrik baja Carnegie di Homestead, Pennsylvania, sekelompok 300
detektif Pinkerton yang disewa perusahaan untuk memadamkan demonstrasi yang
dilakukan oleh Asosiasi Gabungan Pekerja Besi Baja dan Timah terlibat dalam baku
tembak melawan para buruh dan hamper kalah. Tentara nasional dipanggil untuk
melindungi para pekerja non-serikat dan demonstrasi akhirnya padam. Para pekerja serikat
tidak diijinkan masuk pabrik lagi sampai pada 1937. Pada 1894, pemotongan upah di
Perusahaan Pullman sedikit di luar Chicago membawa kepada demonstrasi yang dengan
1

dukungan Serikat Pekerja Rel Amerika, melumpuhkan banyak sekali system rel di negeri
itu. Dengan keadaan yang semakin memburuk, jaksa agung AS Richard Olney, yang
dulunya juga merupakan pengacara perusahaan kereta api, menugaskan lebih dari 3.000
orang untuk mengusahakan agar rel-rel kereta api tetap terbuka.
Ini kemudian disusul amanat pengadilan federal yang menentang intervensi serikat
pekerja terhadap kereta-kereta api. Ketika huru-hara mulai terjadi, presiden Cleveland
mengirimkan tentara federal, dan demonstrasi berhasil dipadamkan. Serikat pekerja yang
menyukai demonstrasi yang paling militant adalah Pekerja Industri Sedunia (Industrial
Workers of the World / IWW). Dibentuk dari gabungan serikat pekerja yang berjuang
untuk keadaan yang lebih baik di industry pertambangan West, para IWW, atau lebih
terkenal dengan sebutan “Wobblies”, menjadi terkenal dari bentrokan di tambang
Colorado pada 1903 dan cara-cara brutal yang mereka gunakan. Dipengaruhi anarkis
memilitan dan secara terbuka menuntut kesejahteraan, para Wobblies merebut banyak
pendukung setelah mereka memenangkan pertempuran demonstrasi yang sulit di pabrik
tekstil di Lawrence, Massachusetts, pada 1912.
Namun, hasutan mereka untuk mogok kerja di tengah Perang Dunia pertama,
memunculkan tindakan keras pemerintah pada 1917 yang akhirnya menghancurkan
mereka.

1

DAFTAR PUSTAKA
Cincotta, Howard. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika. Washington: Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat
Jordan, Winthrop D., Miriam Greenblatt, dan John S. Bowes. 1992. The American: A
History. Evanston: McDougal, Littell and company
Ritchie, Donald A. 1999. American History: The Modern Era Since 1865. Westerville, Ohio:
Glencoe/ McGraw-Hill
Tong, Rosemarie Putnam. 2006. Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada
Arus Utama Pemikiran Feminisme, terj Aquarini Priyatna Prabasmoro. Yogyakarta:
Jalasutra

Film:
Iron Jawed Angels: Lead, follow, or get out of the way. HBO and Warner Home Video, Inc.,
VCD. 2004. (durasi 123 menit)
The Union. Paramount Pictures Co., VCD. 2001. (durasi 85 menit)

1