LAPORAN ON THE JOB LEARNING

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (OJL)
Lembaga pendidikan tanpa adanya kepala sekolah tidaklah dapat
berjalan, akan tetapi kepala sekolah bukanlah segalanya. Kepala sekolah
bertugas mengkoordinasi, mengawasi memberikan pengarahan terhadap
bawahannya. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut memiliki pengetahuan
yang luas terhadap maslah-masalah pendidikan.
Dengan menguasai pengetahuan yang luas tentang pendidikan kepala
sekolah dapat dengan mudah mencapai visi dan misi yang telah di tetapkan.
Kepala Sekolah memiliki peran strategis sebagai manajer di sekolah, ketika
perencanaan

pendidikan

persekolahannyapun

disusun

dikerjakan
guna


dan

struktur

memfasilitasi

organisasi

perwujudan

tujuan

pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin
dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin
selamanya bahwa semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang
direncanakan, dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan
tentang manajemen. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
menetapkan 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2)

manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi
kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya
dalam

melaksanakan

program

pendidikan

nasional,

propinsi,

dan

kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang
perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus
mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan
program pendidikan.

Dalam

rangka

meningkatkan

mutu

kepala

sekolah/madrasah,

pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28
tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala sekolah/ madrasah,
proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan
Keprofesian

Berkelanjutan


(PKB),

penilaian

kinerja

kepala

sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala
sekolah/madrasah.
Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian
Pendidikan

dan

Kebudayaan

melalui


Lembaga

Pengembangan

dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan latihan
calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi
akademik. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui kegiatan In
service 1, On the Job Training (OJL), dan in service 2.
Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk
mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service
1. Dalam OJL dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan
kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi
sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah,
pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior,
menyusun perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak
kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan OJL dilaksanakan pada 2
sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan

sekolah lain.
Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Garut, penulis
melaksanakan OJL pada SDN Mandalakasih 02 (sekolah tempat penulis
bertugas) dan SDN Mandalakasih 01 (sekolah magang lain). Berdasarkan
petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SD
Negeri Mandalakasih 02 dan pada SD Negeri Mandalakasih 01.
Berdasarkan hasil pelaksanaan OJL pada SD Negeri Mandalakasih 02
dan pada SD Negeri Mandalakasih 01, penulis menyusun laporan akhir OJL.
Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta Diklat calon kepala

sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan
kompetensi calon kepala sekolah.
Alasan dilakukan OJL adalah calon Kepala Sekolah perlu mendapatkan
pembekalan pada awal masa tugasnya berupa Kompetensi Supervisi,
Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah
khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai
pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk
memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah
melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat yang berdimensi pada kompetensi

Kepribadian, Sosial, Manajerial dan Kewirausahaan.
B. Tujuan (OJL)
Pelaksanaan On The Job Learning ini bertujuan agar Calon Kepala
Sekolah, mengetahui dan dapat meningkatkan serta Menghasilkan kepala
sekolah yang mampu mengembangkan dan meningkatkan 5 kompetensi
berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, Kompetensi yang
dimaksud berupa :
1.

Kompetensi kepribadian meliputi Integritas dan Akhlak Mulia, Etos kerja
positif, pengendalian diri, rasa percaya diri, Fleksibilitas, Teliti, Disiplin,
kreatif dan Inovatif serta Bertanggung jawab.

2.

Menghasilkan

kompetensi

manajerial


melalui

pengkajian

RKS,

pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga
administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana
prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan,
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem monitoring dan
evaluasi pada SD Negeri Mandalakasih 02 dan SD Negeri Mandalakasih
01.
3.

Kompetensi sosial meliputi kerja sama dalam tim pelayanan prima,
kesadaran

berorganisasi,


hubungan kerja.

berkomunikasi

efektif

dan

membangun

4.

Kompetensi kewirausahaan yakni untuk mencari sumber dana, misalnya
dari orang tua siswa, dari alumni, dari donator, perusahaan yang
mendukung pendidikan.

5.

Kompetensi supervisi yakni bagaimana memahami konsep, perencanaan,
pelaksanaan dan tindak lanjut serta mampu melakukan supervisi

akademik kepada guru dengan teknik yang benar.

Dari kelima kompetensi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
C. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan calon kepala sekolah setelah berakhirnya On
The Job Learning (OJL), calon kepala sekolah diharapkan mampu menjadi
seorang calon kepala sekolah yang bisa melakukan tugasnya dengan baik,
terutama dalam supervisi akademik, sesuai dengan kelemahan yang calon
kepala sekolah miliki dari hasil AKPK, disamping itu calon kepala sekolah
beranggapan bahwa Kepala Sekolah merupakan tugas profesional, sehingga
pelaksanaannya terikat dengan ketentuan supervisi. Oleh karena itu tugas
kepengawasan hanya akan berfungsi sebagai alat peningkatan mutu sekolah
jika didasari penguasaan konsep, perencanaan, dan didukung oleh latihan
supervisi yang memadai. Tugas pengawasan pembelajaran oleh Kepala
Sekolah dilakukan dalam bentuk memberikan umpan balik hasil supervise
kepada para guru secara konstruktif.
Manfaat lainnya dari kegiatan On The Job Learning ini Mampu menerapkan
karakter Supervisi akademik di sekolah yang pada intinya adalah serangkaian
kegiatan membantu guru dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran.

BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
A. Kondisi SD Negeri Mandalakasih 02

Sekolah dasar Negeri mandalakasih 02 dengan NPSN 20226287 dan
NSS 101021121015, berlokasi di Jalan Tambakbaya Desa Mandalakasih
Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat yang
dibangun pada tahun 1955 diatas lahan seluas 1125 m2, dengan mempunyai
rua m2 kondisi bangunan bagus da nada sebagian ruangan kelas dengan
kondisi rusak ringan.SD Negeri Mandalaksih 02 mempunyai 1 ruang Kepala
sekolah dan ruang guru dengan ukuran 7 X 8 m2, Satu Ruang Perpustakaan
yang kodisinya Bagus yang baru beres dibangun pada tahun 2014 dengan
ukuran 7x7 m2, satu ruang UKS yang kondisinya kurang baik. Mempunyai 2
WC yaitu 1 WC untuk Guru dan 1 WC untuk siswa dengan kondisi baik dan
mempunyai ukuran 1,5 x 1,5 m2.
SD Negeri Mandalakasih 02 membingbing siswa sebanyak 137 siswa,
diantaranya siswa kelas 1 berjumlah 20 orang dengan siswa laki-laki terdiri
dari 11 orang, dan siswa perempuan berjumlah 9, kelas 2 mempunyai 23
siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, Kelas 3 terdiri
dari 20 orang siswa yang mana jumlah siswa laki-laki dan jumlah siswa
perempuan sama berjumlah 10 orang, Kelas 4 berjumlah 18 orang yang mana
jumlah siswa laki-laki dan jumlah siswa permpuan sama berjumlah 9 orang,
Kelas 5 mempunyai murid sebanyak 35 orang dengan jumlah siswa laki-laki
sebanyak 20 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 orang dan untuk Kelas
6 mempunyai jumlah siswa sebanyak 21 dengan jumlah siswa laki-laki
sebanyak 12 orang dan untuk jumlah siswa perempuan sebanyak 9 orang.
Untuk tenaga pendidikan SD Negeri mandalakasih 02 mempunyai 13 orang
tenaga kependidikan yang terdiri dari 1 kepala sekolah dan 11 orang guru
serta 1 orang tenaga pustakawan, tenaga kependidikan yang sudah PNS
Sebanyak 8 orang dan 5 orang masih honorer, untuk jenjang pendidikan
tenaga kependidikan hampir 98 % sudah menempuh S.1, yang sudah
menerima tunjangan profesi baru 7 orang, 2 orang tenaga kependidikan masih
D.2, SD Negeri mandalakasih 02 telah diakreditasi pada tahun 2008 dengan
memperoleh nilai B.

Visi SD Negeri Mandalakasih 02 adalah “Terwujudnya peserta didik
yang berakhlakul karimah, Sehat, Cerdas dan Berkarya”.
Misi SD Negeri Mandalakasih 02 adalah :
a.

Menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT dan meneladani perilaku
yang dicontoh Rasulullah SAW

b.

Menanamkan kesadaran pentingnya hidup sehat dengan menjaga
lingkungan yang sehat.

c.

Melaksanakan program akademik yang konsisten

1.

Standar Isi
SDN Mandalakasih 02 pada tahun pelajaran 2014/2015
menerapkan kurikulum 2013 selama 1 semester, menggunakan panduan
yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas
Nomor 22 tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu :
1.

Kurikulum SDN Mandalakasih 01 memuat 8 mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri.

2.

Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui
pendekatan tematik, sedangkan kelas III dan VI dilaksanakan
melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.

3.

Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

4.

Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada
kebutuhan pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra
kurikuler yang disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan,
BTQ, Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa
belum dilaksanakan.

2.

Standar Proses
RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP
kurikulum KTSP bagi guru kelas III dan VI, bagi guru kelas I, II, IV dan

V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa
mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik.
Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri
ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG
mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa,
nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk
masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masingmasing mata pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia 7,50, Matematika
6,65, Ilmu Pengetahuan Alam 7,00 Untuk setiap mata pelajaran dapat
dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik
dalam mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat
kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah
berikutnya.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang
mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di
SDN Mandalakasih 02 Jumlah guru 11 orang dan 1 orang tenaga
pustakawan, tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah
pendidik dan tenaga kependidikan sekolah.
5. Standar Sarana dan Prasarana
SDN Mandalakasih 02 memiliki luas lahan 1.125 m 2 dengan
jumlah gedung sebanyak 8 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai
tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran
masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masingmasing memiliki satu papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari,
masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasaran

lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan
sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 13 pasang meja dan
kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 3 rak buku, 4 lemari buku, , 1 set
sound system dan 1 buah jam dinding, 1 unit laptop dan jaringan internet
Wireless Network yang terkoneksi dengan jaringan internet speedy
schoolnet dari jardiknas bekerjasama dengan PT Telkom.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan
ukuran (7×7) m2, meja baca berjumlah 8 dengan tempat duduk secara
lesehan dilantai yang diberi tikar, 1 pasang meja kursi untuk petugas
perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan, judul buku
lebih dari 100 judul.
Ruang kepala sekolah berukuran (2 × 4)m 2 terdapat 1 lemari
buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari
piala, Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban
(WC) Kepala sekolah/Guru, tamu dan siswa.
6. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT)
ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada
warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah
melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang
disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam
delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan,
Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja
untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil
belajar siswa.

7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan
pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis
pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Garut.
Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya
dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung
pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan,
lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara
sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga
sekolah.
Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke pihak pemerintah
melalui Kantor UPTD Pendidikan Kabupaten Garut .
8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian

guru

sudah

menyusun

perencanaan

penilaian

berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah
ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan
tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap
ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan
prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan
berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan
3 standar nasional yang terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen
Surat penunjukan terlampir di halaman 48 ).
B. Kondisi SD Negeri mandalakasih 01
Sekola dasar Negeri mandalakasih 01 dengan NPSN 20228286 dan NSS
101021121014, berlokasi di Jalan Tambakbaya No 116 Desa Mandalakasih

Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat yang
dibangun pada tahun 1951 diatas lahan seluas 600 m2, dengan mempunyai
ruang rombel sebanyak 6 rombel yang masing-masing rombel berukuran 7m x
8 m2 kondisi bangunan bagus dan ada sebagian ruangan kelas dengan kondisi
rusak ringan.SD Negeri Mandalaksih 02 mempunyai 1 ruang Kepala sekolah
dan ruang guru dengan ukuran 7 m X 8 m2, Satu Ruang Perpustakaan dengan
ukuran 7x7 m2, satu ruang UKS yang berukuran 7 m x 8 m2. Mempunyai 4 WC
yaitu 1 WC untuk Kepala Sekolah, 1 WC untuk Guru, 1 WC untuk siswa
Perempuan dan 1 WC untuk siswa laki-laki dengan kondisi baik dan
mempunyai ukuran 1,5m x 1,5 m2.
SD Negeri Mandalakasih 01 membingbing siswa sebanyak 183 orang, Kelas 1
mempunyai umlah siswa 31 orang yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 18
orang dan siswa perempuan sebanyak 13 orang, Kelas 2 mempunyai 42 siswa
dengan jumlah siswa aki-laki sebanyak 28 orang dan jumlah siswa perempuan
sebanyak 14 orang, Kelas 3 mempunyai 17 orang siswa yang terdiri dari 5
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, kelas 4 mempunyai 35 orang siswa
yang terdiri dari 16 laki-laki siswa dan 19 perempuan, Kelas 5 mempunyai
jumlah siswa sebanyak 30 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14
orang dan siswa perempuan sebanyak 16 orang dan untuk kelas 6 mempunyai
jumlah murid sebanyak 28 yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 12 orang
perempuan. SD Negeri mandaakasih 01 mempunyai tenaga kependidikan
sebanyak 12 orang, yang terdiri dari Seorang Kepala sekolah, 9 orang guru, 1
orang Tenaga Pustakawan dan 1 orang penjaga sekolah yang mana semua guru
sudah menempuh jenjang pendidikan S.1 dan sebanyak 7 orang telah menerima
tunjangan profesi. SD Negeri Mandalakasih 01 telah diakreditasi dengan
memperoleh nilai B. Visi SD Negeri Mandalakasih 01 adalah“ Terwujudnya
peserta didik yang sehat Jasmani dan Rohani, Cerdas, Terampil, Iman dan
Taqwakepada Allah SWT.”
Misi SD Negeri Mandalakasih 01

“Meningkatkan Pelayanan Profesional, terwujudnya kinerja guru dan
tenaga kependidikan yang konsisten, sesuia dengan Ilmu Pengetahuan Dan
Tekhnologi serta Iman dan Taqwa.”
1. Standar Isi
SDN Mandalakasih 01 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan
kurikulum 2013 selama 1 semester, menggunakan panduan yang disusun
berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan
Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu :
1. Kurikulum SDN Mandalakasih 02 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri.
2. Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan kelas III dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran dengan sistem KTSP.
3. Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.
2. Standar Proses
RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum
KTSP bagi guru kelas III dan VI, bagi guru kelas I, II, IV dan V penyusunan
RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi
metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam
pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masingmasing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata
pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia 7.85, Matematika 7.41, Ilmu
Pengetahuan Alam 7.59 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa
siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target

yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan
melanjutkan tingkat sekolah berikutnya.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan
mengisyaratkan

peraturan
bahwa

pemerintah

guru

wajib

nomor
memiliki

74

tahun

kualifikasi

2008 yang
akademik,

kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SDN
Mandalakasih 01 Jumlah guru 11 orang dan 1 orang tenaga pustakawan, tenaga
kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah.
5. Standar Sarana dan Prasarana
SDN Mandalakasih 01 memiliki luas lahan 600 m 2 dengan jumlah gedung
sebanyak 8 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar
mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran masing-masing 7 x 8 m 2 per
ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu papan tulis, satu
meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu meja dan kursi untuk
setiap siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah,
jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 12 pasang meja dan kursi guru,
1 set kursi dan meja tamu, 3 rak buku, 4 lemari buku, , 1 set sound system dan
1 buah jam dinding, 1 unit laptop dan jaringan internet Wireless Network yang
terkoneksi dengan jaringan internet speedy schoolnet dari jardiknas
bekerjasama dengan PT Telkom.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran (7×8)
m2, meja baca berjumlah 8 dengan tempat duduk secara lesehan dilantai yang
diberi tikar, 1 pasang meja kursi untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk
meletakan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 100 judul.
Ruang kepala sekolah berukuran (2 × 4)m2 terdapat 1 lemari buku, 1
pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, Sarana
dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala
sekolah/Guru, tamu dan siswa.

6. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga
sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah
(RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan
pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan
rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa
Barat dan pemerintah Kabupaten Garut. Sekolah belum mampu untuk mencari
sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling
menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS
melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku
kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa
guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulanusulannya warga sekolah.
Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke pihak pemerintah melalui Kantor
UPTD Pendidikan Kabupaten Garut .
8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan
kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan
diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan
menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru
melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif,
terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui
ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3 standar
nasional yang terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen Surat penunjukan
terlampir di halaman 48 ).

BAB III
RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN
A.

Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan

Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah;
1. Menyusun perencanaan secara rinci kegiatan yang akan dilaksanakan
2. bekerja keras menyiapkan materi-materi dan panduan dalam kegiatan-kegiatan.
3. Berkordinasi secara aktif dengan kepala sekolah dan teman sejawat dalam
pelaksanaan.
4. Dengan sepenuh hati melaksanakan dengan semangat.
5. Menindaklanjuti kegiatan workshop.
6. Calon kepala sekolah melakukan monitoring dalam kegiatan mulai dari
perencanaan sampai akhir pelaksanaan untuk mengetahui apakah kegiatan
work shop/KKG, sesuai pelaksanaan atau tidak
Jadwal kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
hari tanggal :

Jumat

tanggal

08 Mei 2015

7. tempat

:

: SD Negeri Mandalakasih 02 (Jadwal selengkapnya terlampir)

2)

Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru, calon kepala sekolah di
sini sebagai narasumber sedangkan pesertanya adalah guru-guru SD Negeri
Mandalakasih 02. Di sini calon kepala sekolah memberikan penjelasan tentang
Peningkatan Kompetensi Guru dalam mempergunakan alat media. Dalam
kegiatan ini peserta/guru dibagikan lembar copy materi yang di sampaikan oleh
calon kepala sekolah, setelah penjelasan di perkirakan cukup, maka peserta/guru
di beri tugas untuk mengkaji model-model alat media / alat peraga yang di berikan
oleh calon kepala sekolah kepada peserta/guru, dengan menggunakan intrumen
yang telah di siapkan oleh calon kepala sekolah. Dari hasil kajian tersebut
selanjutnya di analisis bersama-sama oleh calon kepala sekolah dan guru.
Kemudian berikutnya peserta/guru di beri tugas untuk merancang sendiri modelmodel alat media/alat peraga.

3)

Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior dalam hal ini adalah
Ibu Yeyet Suryeti,S.Pd.
Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;

1.

Dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan,
analisis dan tindak lanjut.

2. Di sampaikan dengan menggunakan materi dan instrumen yang relevan
3. Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta
4. Hasil monev diinformasikan kepada cakep untuk memperoleh umpan balik.
4)

Refleksi
Mencermati hasil evaluasi terhadap pencapaian indicator keberhasilan
program, melaksanakan tindak lanjut untuk siklus ke 2, melakukan perubahan dan
peningkatan pola pembimbing secara lebih intensif dengan pemanfaatan tutor
sebaya

5)

Hasil

Calon Kepala Sekolah Telah berhasil

menunjukkan dan

menerapkan nilai

spiritual dengan baik. Menunjukan penilaian sosial, kewirausahaan
Kepemimpinan pembelajaran dalam setiap tindakan yang dilakukan guru untuk
mendefinisikan konsep media pembelajaran matematika bangun datar melalui
Work Shop
b.

Pelaksanaan RTK II

1)

Persiapan
Pada tahap kedua dilakukan dengan menggunakan langkah langkah yang
sama dengan tahap pertama, hanya saja lebih tujukan kepada perbaikan- perbaikan
hasil kegiatan pada tahap pertama yang sudah pernah dilakukan diantarnya;
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap kedua ini adalah;
1. Mensosialisasikan hasil kegiatan pertama terhadap guru-guru junior atau warga
sekolah yang kemudian pelaksanaanya sesuai kesepakatan yang telah
direncanakan yaitu; Menyusun perencanaan secara rinci kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. bekerja keras menyiapkan materi-materi dan panduan dalam kegiatan-kegiatan.
3. Berkordinasi secara aktif dengan kepala sekolah dan teman sejawat dalam
pelaksanaan.
4. Dengan sepenuh hati melaksanakan dengan semangat.
5. Menindaklanjuti kegiatan workshop.
6. Calon kepala sekolah melakukan monitoring dalam kegiatan mulai dari
perencanaan sampai akhir pelaksanaan untuk mengetahui apakah kegiatan
work shop/KKG, sesuai pelaksanaan atau tidak

Jadwal kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

2)

hari tanggal :

sabtu

tanggal

:

09 Mei 2015

tempat

: SD Negeri Mandalakasih 02 (Jadwal selengkapnya terlampir)

Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan proses pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang kedua, calon kepala sekolah di sini tetap sebagai narasumber hanya yang
lebih kretif adalah pesertanya. Di sini calon kepala sekolah memberikan
penjelasan ulang tentang Peningkatan Kompetensi Guru terkait denggan hasil
pelaksanaan pertama yang hasilnya masih kurang maksimal. Dalam kegiatan ini
peserta/guru lebih di tekankan pada Pengamatan yang dilakukan peneliti selama
menjadi fasilitator dalam kegiatan workshop atau diklat , bahwa pada struktur
program dalam panduan pelatihan yang disusun pada setiap kegiatan diklat atau
workshop, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi pembelajaran,
dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta
penggunaan model-model Media pembelajaran serta keterampilan menggunkan
media pembelajaran yang sesuai.. Dari hasil kajian tersebut selanjutnya di analisis
bersama-sama oleh calon kepala sekolah dan guru. Kemudian berikutnya
peserta/guru di beri tugas untuk merancang sendiri model-model alat media/alat
peraga.
3)

Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior dalam halini adalah Ibu
Yeyet,S.Pd.
Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;

1.

Dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan,
analisis dan tindak lanjut.

2.

Di sampaikan dengan menggunakan materi dan instrumen yang relevan

3.

Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

4.

Hasil monev diinformasikan kepada cakep untuk memperoleh umpan balik

a.

Refleksi
Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dilaksanakan dari tahap
perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji
secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul. Dalam Peningkatan Kompetensi Guru rencana pelaksanaan
pembelajaran masih mengalami kesulitan dalam susunan perencanaan, sedangkan

keberhasilan yang telah di capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah
melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring evaluasi dengan hasil
seperti yang calon kepala sekolah paparkan di dalam laporan ini.
b.

Hasil
Meningkatnya

kualitas

kompetensi

guru

dengan

menggunakan

media

pembelajaran; guru mampu menggunakan media pembelajaran, dan telah berhasil
melaksanakan , menunjukan dan menerapkan nilai spiritual dengan baik.
Menunjukan penilaian sosial, dan kewirausahaan. Dan mampu membingbing
guru dalam kepemimpinan pembelajaran dalam setiap tindakan yang dilakukan
guru untuk mendefinisikan konsep media pembelajaran matematika bangun datar
melalui Work Shop.

B. Supervisi Guru Junior
Kegiatan supervisi guru junior pada OJL, merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran,

melalui

implementasi

tindakan

kepemimpinan

berupa

mempengaruhi dan menggerakan rekan guru, sehingga dapat lebih meningkat
kompetensinya.
Pada kegiatan supervisi guru junior ini Calon Kepala Sekolah menerapkan
kompetensi supervisi, dalam bentuk tindakan membimbing pembuatan
perangkat,mengobservasi pembelajaran di kelas dan mengevaluasi hasil
pembelajaran serta memberikan umpan balik hasil observasi pembelajaran.
Identitas rekan guru yang disupervisi adalah :
Nama
Pelajaran yang diampu
Pengalaman mengajar
1. Perencanaan

:
:
:

Enok Srimulyati,S.Pd.
Guru Kelas IV
Sebagai Guru Kelas dari tahun 2008

1.

Penyusunan program kegiatan
supervisi tahun pelajaran 2014/2015 ini di dasarkan kepada :
a. UUD 1945 Pasal 31
b. Undang-undang No. 20

tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional
c. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.16/2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
e. Kalender Pendidikan tahun ajaran 2014/2015
Tujuan dari penyusunan program supervisi ini antara lain :
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan supervisi secara keseluruhan
dan tepat.
2. Meningkatkan Kompetensi dan kinerja guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan berkualitas.

3. Sebagai Standar ukur mercapai KKM dan SKL yang ditetapkan dalam
Kurikulum SD Negeri Mandalakasih 02
4.

Sebagai pedoman mencampai angka kredit pendidik melalui
mekanisme PKG

5. Sebagai pedoman untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
6. Meningkatkan mutu pendendidikan khususnya di SD Negeri
Mandalakasih 02.
1.

Pelaksanaan
1. Seluruh guru SD Negeri Mandalakasih 02 yang terdiri dari 9 guru:
Supervisi guru junior, dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada tiap
pertemuan, memuat 3 tahapan, sebagai berikut:
1. Pra-observasi (Pertemuan awal)
a. Menciptakan suasana akrab dengan guru
b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru (perangkat pembelajaran)
dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus
pengamatan
c. Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan
2. Observasi (Pengamatan pembelajaran)
Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati dengan
menggunakan instrumen observasi. Guru junior juga melakukan penilaian
diri, hal ini dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan semangat
intropeksi/ reflektif, selain itu juga sebagai penyeimbang.
Pasca-observasi (Pertemuan balikan)
a. Dilaksanakan segera setelah observasi, ditanyakan bagaimana
pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung
b. menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) , namun
guru diberi kesempatan untuk membandingkan dengan “penilaian
diri” yang dilakukan

c. Diskusi secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah
disepakati. Diusahakan guru menemukan sendiri kekuatan dan
kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.
d. Penguatan terhadap penampilan guru / segala sesuatu yang sudah baik,
penulis hindari kesan menyalahkan dan menggurui
e. Menentukan jadwal supervisi berikutnya.
Hasil supervisi akademik terhadap guru junior secara umum penulis
paparkan sebagai berikut:
Guru junior 1
1. Nama Guru

: Enok Srimulyati,S.Pd.

2. Sekolah

: SDN Mandalakasih 02

3. Kelas/Semester

: IV/2

4. Mata pelajaran

: Matematika

5. Kompetensi Dasar

: Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar
simetris

Tabel 2.
Uraian
1. PraObservasi

2. Observasi

3. PascaObservasi

KBM I
Jumlah skor yang dicapai =

KBM II
Jumlah skor yang dicapai =

35 (79,5%),

41 (93,8%),

Revisi KBM, evaluasi,

Edit LKS,

LKS,
Penulis

Penulis

Skor = 50 = 73,5% = C

Skor = 58 = 83,8% = B

Penilaian diri

Penilaian diri

Skor = 48 = 70,5% = C
Refleksi, diskusi hasil

Skor = 56 = 82,3% = B
Refleksi, diskusi hasil

observasi

observasi

Pra-Observasi KBM I, membahas persiapan yang dibuat oleh guru
(perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang
menjadi fokus pengamatan sebagaimana instrumen observasi kelas. Dari hasil

tukar pendapat, guru junior sepakat merevisi: RPP pada kegiatan inti, evaluasi,
LKS.
Gambaran observasi KBM I saudari Enok Srimulyati, S.Pd sebagai
berikut: pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa.
Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran.

Guru

mendemontrasikan

bagaimana cara menggunakan busur derajat. Siswa terlihat fokus ke guru.
Guru meminta 2 siswa siswa untuk tampil menunjukkan bangun datar yang
simetris dan bangun datar yang tidak simetris. Membagikan LKS untuk
dikerjakan secara berpasangan (2 siswa). Guru keliling kelas mengecek hasil
kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi yang kesulitan.
Pada refleksi KBM I, hal-hal yang didiskusikan adalah:
a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:
1) guru menguasai materi pembelajaran.
b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:
1) siswa pasif/ kurang berani,
2) guru mendominasi pembelajaran.
c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:
1) beri kesempatan/ manfaatkan siswa yang telah dapat mengetahui
bangun datar “model”. (awal pembelajaran),
2) pertanyaan pembuka untuk eksplorasi kemampuan siswa perlu
diperbanyak,
3) beri kesempatan siswa untuk menanggapi pertanyaan/ jawaban teman,
guru berperan memberi klarifikasi dan penguatan,
4) penggunaan media pembelajaran (alat peraga),
Pra-Observasi KBM II, sebagaimana pertemuan I, guru junior sepakat
untuk merevisi LKS.
Gambaran observasi KBM II saudari Enok Srimulyati, S.Pd sebagai
berikut: pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan materi tentang
bangun datar. Siswa terlihat fokus ke guru. Guru membentuk kelompok (mak.
5 siswa), kemudian membagikan LKS untuk dikerjakan. Guru keliling kelas

mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi yang
kesulitan. Semua kelompok diberi kesempatan untuk presentasi hasil kerjanya,
dan guru memberikan penguatan.
Pada refleksi KBM II, hal-hal yang didiskusikan adalah:
a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:
1) guru menguasai materi pembelajaran,
2) kelas dinamis.
b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:
1) guru mendominasi pembelajaran.
c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:
1) Kegiatan

inti pembelajaran dibuka dengan pertanyaan yang

menjajagi/ mengeksploitasi kemampuan siswa,
2) guru memberi kesempatan/ memanfaatkan siswa yang telah paham
tentang bangun datar “model”.
3) pertanyaan atau jawaban dari siswa jangan langsung ditanggapi oleh
guru, namun lempar kembali ke forum kelas, agar yang lain
terpancing dan meningkatkan teknik bertanya. Misal, dengan
bertanya: “siapa yang setuju dengan jawaban/ pendapat Rina? Apa
alasanmu? Mengapa bisa seperti itu?” atau “Siapa yang berbeda
pendapat dengan Rina? Apa alasanmu? Mengapa bisa seperti itu?”
Dari

tabel 1, nampak proses KBM saudari Enok Srimulyati, S.Pd

terjadi peningkatan dari C menjadi B, diantaranya aspek pengelolaan kelas.
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar.

3) Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
4) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
5) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman

belajar.

RPP

disusun

dengan

mengakomodasikan

pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
6) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi
Langkah-langkah Calon Kepala Sekolah dalam menyusun Rencana Perangkat
Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut; pada bagian identitas calon kepala
sekolah mengisi Satuan Pendidikan dengan

SDN Mandalakasih 02, Mata

Pelajaran dengan Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas IV Smester dengan II ( Dua ),
Tema dengan Sumber Daya Alam dan Alokasi Waktu dengan 1 pertemuan (2 x 35
menit)
Kemudian calon kepala sekolah mengisi kolom Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,
dan masyarakat
Selanjutnya calon kepala sekolah mengisi bagian Kompetensi Dasar
Menjelaskan

dampak

pengambilan

bahan

alam terhadap

pelestarian

lingkungan. Indikatornya adalah mengumpulkan informasi tentang dampak
pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap
lingkungan.

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengumpulkan informasi tentang dampak
pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan,
Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam, Siswa dapat
Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian, Siswa dapat
Memahami langkah pelestarian alam, Memahami cara menghemat energi dan
mengurangi pencemaran udara, tanah dan air.
Karakter siswa yang diharapkan yaitu Disiplin, Rasa hormat dan Perhatian,
Tekun, Tanggung jawab dan ketelitian. Media Pembelajaran menggunakan Buku
SAINS SD Relevan Kelas IV
Dalam bagian langkah-langkah pembelajaran, calon kepala sekolah membagi
kedalam tiga kegiatan, yang terdiri dari kegiatan pendahuluan yang diisi dengan
Persiapan psikis dan fisik dalam membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa bersama, Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama
pembelajaran, Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran, Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran yang meliputi : Eksplorasi Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
• Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam
• Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian
– Tanah menjadi tidak subur
– Tanah terbuka tanpa tumbuhan lebih mudah terkena erosi
• Memahami langkah pelestarian alam
• Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara,
tanah dan air
• melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
• memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

• membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
• memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
• memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
• memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
• memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
• Melakukan uji kompetensi
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
• Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
• Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan penutup pembelajaran oleh calon kepala sekolah diisi dengan
Membuat kesimpulan bahwa pengambilan bahan alam harus disertai dengan
pelestarian alam
Selanjutnya untuk Penilaian diisi dengan Sikap Toleransi yang terdiri dari
Teknik Penilaian yakni tugas individu dan Bentuk Instrumen Laporan dan Unjuk
Kerja, Uraian Objektif. Untuk kriteria penilaian terdiri dari 4 aspek yaitu aspek
konsep, aspek pengetahuan, aspek praktek dan aspek sikap.
1. Menyusun Bahan Ajar
Penyusunan bahan ajar yang dilakukan oleh calon kepala sekolah
berdasarkan tema yang berada dalam RPP, tema tersebut mengenai Teks
Ulasan, supaya pembelajaran lebih mudah maka bahan ajar dibuat sedemikian
rupa supaya menarik perhatian peserta didik seperti berikut ini

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi dan
Masyarakat
A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan
Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun
benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia, dalam
pemanfaatannya memerlukan ilmu pengetahuan alam dan teknologi antara lain
cara penggunaan teknologi yang tepat dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan dan tidak mengganggu lingkungan.
Berbagai Jenis Sumber Daya Alam
Berdasarkan manfaatnnya terbagi menjadi :

1.Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas bumi,
dan angin.
Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.
1. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan
pemandangan alam.

Menurut kesediaan di alam
1. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air
terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan
tidak habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
1. Sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk diperbaharui seperti minyak
bumi, batu bara, logam, ( alumunium, bijih besi, dan sebagainya ) dan gas
bumi merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan
tidak dapat dibuat atau dibentuk setelah habis.
2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti berbagai jenis
tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk
lagi jika rusak atau habis.

Di lihat menurut jenisnya
1. Sumber daya alam nonhayati, meliputi segala sesuatu yang bukan makhluk
hidup, seperti udara, batu bara, logam, dan lain – lain.
2. Sumber daya alam hayati, meliputi berbagai makhluk hidup, seperti
berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
3. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan untuk
kesejahteraan manusia. Semua yang ada dialam merupakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh manusia, kemajuan teknologi dangat membantu manusia dalam
mengolah sumber daya alam untuk mendatangkan manfaat yang sebanyak –
banyaknya sumber daya alam ada yang dimanfaatkan secara lansung ,ada pula
yang harus diolah terlebih dahulu.
1. Pembuatan Kertas
Bahan dasar kertas ada yang berasal dari merang padi, ada yang berasal dari kayu
yang tidak keras, seperti kayu albasia.
Proses pembuatan kertas sebagai berikut :
1. Kayu dipotong – potong dan dihaluskan.
2. Dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat an pemutih.
3. Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas,
4. Hasilnya berupa berbgai jenis kertas
5. Pembuatan Bahan Pakaian
Pakian yang kita pakai saat ini bahan asalnya dapat dari hewan maupun
tumbuhan. Contohnya kain katun berasal dari bunga kapas, wol dari bulu domba
dan kain sutera berasal dari serat yang berasal dari kepompong.
2. Pembuatan Kain Sutera
Kepompong ulat sutera dibuat dari air liur ulat. Air liur mengeras membentuk
serat benang. Dengan menggunakan teknologi di pabrik serat kepompong ulat
sutera dipintal menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain sutera.
1. Dampak Pengambilan Bahan Alam terhadap Pelestarian Lingkungan

Penagmbilan sumber daya alam yang melebihi batas sehingga terjadi penurunan
kualitas lingkungan seperti :
1. Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung
berapi, banyaknya bangunan sehngga habitat organisme hilang
2. Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik
sehingga produksi pertanian menurun oeh erosi dan zat hara kosong,
3. Penenbangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga
binatang liar kehilangan habitatnya.
B. Upaya – upaya pelestarian lingkungan antara lain:
1. Tebang pilih yaitu cara penebangan hutan dengan tujuan agar produksi
kayu – kayu yang dijual tidk terus menurun dan menyelamatkan tanah dan
air.
2. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang
3. Penangkapan musiman untuk ikan untuk menghindari kepunahgan dengan
mengatu waktu penangkapan ikan.
4. Keanekaragaman bhan pangan untuk mengurangi gangguan yang dapat
merusak persediaan semua jenis pangan.
C. Pelestarian SDA hayati dilakukan dengan cara:
1. Pelestarian dihabitat asli ( pelestarian in situ )
Pelestarian diluar habitat aslinya ( Pelestarian ex situ )
2. Instrumen Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Mengumpulkan

Teknik
Penilaian
Tugas

Bentuk
Instrumen
Laporan dan

Instrumen/ Soal
3. Sebutkanlah informasi tentang

informasi tentang

Individu

unjuk kerja

dampak pengambilan sumber daya

dampak pengambilan

alam tanpa ada usaha pelestarian

sumber daya alam

terhadap lingkungan.

tanpa ada usaha

Uraian

pelestarian terhadap

Objektif

4. Jelaskanlah menggunakan sumber
daya alam secara bijaksana.

lingkungan.
2. Membiasakan diri
untuk menggunakan
sumber daya alam
secara bijaksana.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN



PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No.
1.



Aspek
Konsep

Kriteria
* semua benar

Skor
4

* sebagian besar benar

3

* sebagian kecil benar

2

* semua salah

1

PERFORMANSI
No.
1.

2.

Aspek
Pengetahuan

Praktek

Kriteria
* Pengetahuan

Skor
4

* kadang-kadang Pengetahuan

2

* tidak Pengetahuan

1

* aktif Praktek

4

* kadang-kadang aktif

2

* tidak aktif

1

3.

Sikap

* Sikap

4

* kadang-kadang Sikap

2

* tidak Sikap

1

LEMBAR PENILAIAN


N

Nama Siswa

o

Performan
Pengetahua
Sikap
n

Produk

Jumlah
Skor

Nilai

1.
2.
3.
4.
5.
CATATAN :



Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.

B. Kajian Kegiatan Manajerial
Kajian manajerial secara rinci, kami paparkan pada tabel kajian
(lampiran). Pada sub bab ini, penulis akan paparkan secara garis besar
berkaitan dengan kajian manajerial saat kegiatan OJL, dengan lokasi SDN
Mandalakasih 02 dan SDN Mandalakasih 01
D. Pengkajian Aspek Managerial
1. Kajian RKS, RKJM
Hasil kajian RKS dari kedua sekolah relatif sama, yakni dalam
penyusunan RKJM, RKT, RKAS mengacu pada EDS, dan berusaha
memenuhi 8 SNP. Penyusunan RKS telah melibatkan warga sekolah.
2. Kajian Pengelolaan Kurikulum
Hasil kajian pengelolaan kurikulum dari kedua sekolah relatif
sama, yakni: Penyusunan KTSP telah mengikuti panduan BSNP, dengan
kriteria Dok I dan II amat baik, Silabus dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan panduan penyusunan KTSP, RPP
dalam proses pengembangan di KKG sekolah dan mandiri, RPP
diselesaikan pada awal semester, penilaian hasil belajar, khususnya UTS
dan US, ketercapaian ketuntasan rendah.
Solusi yang mungkin untuk temuan diatas adalah guru dapat
membuat catatan tambahan pada RPP sebagai rujukan pengembangan RPP
(karena RPP dibuat pada awal semester), kisi-kisi UTS dan US di
sosialisasikan minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan.
Hanya di SDN Mandalakasih 01 yang mempunyai sekolah
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) adalah: kesenian
3. Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Hasil kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK) pada kedua sekolah relatif sama.
Pengel