Implementasi Metode Decision Tree Untuk

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

Implementasi Metode Decision Tree Untuk Menentukan Klasifikasi
Bangunan Rumah Tinggal Di Bandar Lampung
Muhammad Iqbal Arfi Tuala
Fakultas Ilmu Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya
Jl. 2.A. Pagar Alam No. 93, Bandar Lampung – Indonesia 35142
Telp. (0721) 787214 Fax. (0721) 700261
email : iqbalarla11@gmail.com

ABSTRACT
Property is one of the very profitable business objects due to the possibility of the addition
of the huge selling value from time to time. The population growth in Indonesia every year
has increased every year so that the number of the demand on the dwelling house also
increases. However, the consumers usually do not know the classification and the
valuation of the house construction in selecting a house so that the process of selecting the
house is hindered.
The method of Decision Tree in the classification of the dwelling house with C4.5
algorithm was used to determine the classification and the value of the dwelling house.
The method of Decision Tree changed the large fact into a decision tree that represented
the rule. The case of the classification of the dwelling house started with the processing of

the training data using C4.5 algorithm to become the decision tree which was represented
in determining the classification rof the value of the dwelling house.
The process of this classification of the dwelling house used the method of Decision Tree.
Moreover, the C4.5 algorithm functioned to determine the classification and the valuation
of the dwelling house and to subtract the subjective assessment.
Keywords: Decision Tree, C4.5 Algoritm, Classification of Dwelling House
ABSTRAK
Properti merupakan salah satu objek bisnis yang sangat menguntungkan karena
kemungkinan penambahan nilai jual yang sangat besar dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
penduduk di Indonesia setiap tahunnya selalu bertambah sehingga jumlah permintaan
kebutuhan akan tempat tinggal juga meningkat. Namun untuk memilih sebuah rumah
biasanya konsumen tidak mengetahui klasifikasi dan penilaian bangunan rumah, sehingga
menghambat dalam proses pemilihan sebuah rumah.
Pada penggunaan metode Decision Tree dalam kasus klasifikasi bangunan rumah tinggal,
dengan algoritma C4.5 dapat menentukan klasifikasi dan nilai bangunan rumah tinggal.
Metode Decision Tree mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang
merepresentasikan aturan. Kasus klasifikasi bangunan rumah tinggal dimulai dengan
memproses data training menggunakan algoritma C4.5 untuk menjadi pohon keputusan
Informatics and Business Institute Darmajaya


Page 1

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

yang merepresentasikan aturan dalam menentukan klasifikasi dan nilai bangunan rumah
tinggal.
Dalam proses klasifikasi bangunan rumah tinggal menggunakan metode Decision Tree dan
algoritma C4.5 ini dapat menentukan klasifikasi dan penilaian bangunan rumah tinggal
serta mengurangi penilaian yang bersifat subjektif.
Kata Kunci : Decision Tree, Algoritma C4.5, Klasifikasi Bangunan Rumah
I.

PENDAHULUAN

Namun untuk memilih sebuah rumah
biasanya bangunan rumah yang dijual

1.1 Latar Belakang

tidak sesuai dengan penilaian (misalnya:


Properti merupakan salah satu objek

ada orang yang ingin membeli rumah

bisnis

menguntungkan.

tetapi rumah yang dijual bangunannya

Properti seperti misalnya rumah, tanah

tidak sesuai kriteria). Hal ini disebabkan,

maupun ruko juga merupakan salah satu

karena

investasi yang banyak diminati oleh para


klasifikasi

pebisnis

rumah, sehingga menghambat dalam

yang

sangat

karena

kemungkinan

penambahan nilai jual yang sangat besar

konsumen
dan


tidak

mengetahui

penilaian

bangunan

proses pemilihan sebuah rumah.

dari waktu ke waktu. Salah satu bagian
dari properti adalah bangunan, baik

Padahal,

jika

masyarakat

bangunan berupa rumah, gedung, toko


mengetahui klasifikasi bangunan rumah

dsb. Bangunan rumah ialah salah satu

yang dijual tersebut akan mempermudah

penilaian yang digunakan konsumen

dalam proses pemilihan bangunan rumah

untuk

sesuai yang diinginkan. Situasi tersebut

menentukan

proses

pemilihan


sebuah rumah.

dapat dihindari jika masyarakat memiliki

Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan
penduduk di Indonesia setiap tahunnya
selalu

bertambah

permintaan

sehingga

kebutuhan

akan

jumlah

tempat

tinggal juga meningkat. Ini terbukti
dengan

semakin

perumahan

baru

banyak

dibangun

untuk

memenuhi

kebutuhan tempat tinggal masyarakat.


pengetahuan

tentang

klasifikasi

dan

penilaian bangunan rumah. Pengetahuan
tersebut dapat diperoleh dari buku atau
situs-situs

yang

membahas

tentang

klasifikasi bangunan rumah. Akan tetapi

untuk mempelajari hal tersebut tidaklah
mudah, karena selain memerlukan waktu
untuk

memahaminya,

sumber-sumber

tersebut juga belum tentu benar.

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 2

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

dengan kriteria - kriteria yang
Berdasarkan

permasalahan


telah ditentukan sebelumnya.

tersebut, maka diperlukan sebuah sistem

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

untuk menentukan klasifikasi bangunan

Ruang lingkup permasalahan atau yang

rumah yaitu : “Implementasi Metode

menjadi batasan dalam penelitian ini

Decision

adalah:

Tree

untuk

Menentukan

Klasifikasi Bangunan Rumah Tinggal di

1) Sistem

ini

digunakan
klasifikasi

untuk

Bandar Lampung”. Diharapkan dengan

menentukan

bangunan

sistem ini, pengguna dapat terbantu

rumah tinggal. Adapun atribut yang

dalam menentukan klasifikasi bangunan

digunakan adalah pondasi, struktur

rumah sesuai dengan kriteria-kriteria

bangunan, rangka atap, penutup atap,

yang telah ditetapkan.

plafond, lantai, dinding, pintu dan
jendela. Dan class yang digunakan

1.2 Tujuan Penelitian
1. Membuat

yaitu
untuk

mewah.

menentukan klasifikasi bangunan

2) Metode

rumah

sistem
tinggal

di

Bandar

sederhana
yang

menentukan

Lampung.

dan

menengah

digunakan

klasifkasi

dalam

bangunan

rumah tinggal adalah decision tree.

2. Membantu

masyarakat

dalam

3) Tempat

menentukan klasifikasi bangunan

Sudiono

rumah

dengan waktu penelitian selama satu

tinggal

di

Bandar

Lampung.

penelitian

ini

Awaludin

di KJPP

dan

Rekan

bulan satu minggu.

1.3 Manfaat Penelitian

II.

METODE PENELITIAN

1. Dengan adanya aplikasi ini dapat
menentukan klasifikasi bangunan

II.1 Sistem Pendukung Keputusan

rumah tinggal sehingga dapat

Menurut

membantu

”Pendukung

dalam

proses

pemilihan bangunan rumah sesuai

merupakan

yang diinginkan.

interaktif

2. Mengurangi

penilaian

yang

informasi,

(Kusrini

2007)
keputusan

sistem
yang

informasi

menyediakan

pemodelan,

dan

bersifat subjektif, sehingga pada

pemanipulasian data. Sistem itu

tahap

digunakan

penilaian

dapat

sesuai

Informatics and Business Institute Darmajaya

untuk

membantu
Page 3

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

pengambilan keputusan dalam

menggunakan

situasi yang semiterstruktur dan

memberikan sejumlah aturan. Salah satu

situasi yang tidak terstruktur,

contoh yang mudah dan popular adalah

dimana tak seorang pun tahu

dengan decision tree yaitu salah satu

secara

metode klasifikasi yang paling populer

pasti

bagaimana

keputusan seharusnya dibuat.

mining

adalah

proses

yang

mempekerjakan satu atau lebih teknik
pembelajaran yang menggunakan teknik
statistik, matematika, kecerdasan buatan,
dan komputer (machine learning) untuk
menganalisis

untuk

karena mudah untuk diinterpretasi.
II.4 Decision Tree (Pohon Keputusan)

II.2 Data Mining
Data

hasilnya

dan

mengekstraksi

pengetahuan (knowledge) secara otomatis
(Hermawati 2013).

Pohon keputusan merupakan metode
klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat
dan terkenal. Metode pohon keputusan
mengubah

fakta

menjadi

pohon

yang

sangat

keputusan

besar
yang

merepresentasikan aturan. Aturan dapat
dengan mudah dipahami dengan bahasa
alami.

Dan

mereka

juga

dapat

diekspresikan dalam bentuk bahasa basis
data seperti Structured Query Language
untuk mencari record pada kategori
tertentu (Kusrini 2009).
II.5 Algoritma C4.5
Secara umum Algoritma C4.5 digunakan
untuk

Gambar 2.1 Bidang Ilmu Data Mining

Klasifikasi adalah menentukan sebuah

keputusan

adapun langkah-langkah nya sebagai
a. Pilih atribut sebagai akar

record data baru ke salah satu dari
kategori(class)

pohon

berikut:

II.3 Klasifikasi

beberapa

membangun

yang

telah

didefinisikan sebelumnya. Teknik ini
dapat memberikan klasifikasi pada data
baru dengan memanipulasi data yang ada
yang telah diklasifikasi dan dengan
Informatics and Business Institute Darmajaya

b.

Buat

cabang

untuk

masing-masing nilai
c.

Bagi kasus dalam cabang

Ulangi proses untuk masing-masing
cabang sampai semua kasus pada
cabang memiliki kelas yang sama.

Page 4

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

Untuk memilih atribut sebagai akar,

Planning

didasarkan pada nilai Gain tertinggi dari
atribut-atribut
menghitung

yang
Gain

ada.

Analysis

Untuk

digunakan

Design

rumus

Implementation

seperti tertera dalam rumus 1 berikut.
Gain(S,

A)

=
Entropy
(S)
n
¿ ¿ ¿ * Entropy(Si)
¿ Si ∨ ¿ S∨¿

i=1
Dengan:
S
: Himpunan kasus
A : Atribut
n
: Jumlah partisi atribut A
|Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i
|S| : Jumlah kasus dalam S

Maintenance

Gambar 2.2 Metode Pengembangan Model
-

Waterfall

2.7 Metode Pengumpulan Data
Metode

pengumpulan

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara

Sedangkan penhitungan nilai Entropy

Tahap awal dalam pengumpulan data

dapat dilihat pada rumus 2 berikut:

adalah

dengan

melakukan

wawancara kepada Bpk. Rinaldi

n

Entropy(S) = ∑ −¿ ¿ pi * log 2 pi

sebagai surveyor di KJPP Sudiono

Dengan :
S
: Himpunan Kasus
A : Fitur
n
: Jumlah partisi S
pi
: Proporsi dari Si terhadap S

Awalaudin

i=1

2. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara
meminta data yang sudah tersedia di
KJPP Sudiono Awaludin dan Rekan

Metode waterfall merupakan salah satu

mengenai

metode dalam SDLC yang mempunyai

rumah

ciri khas pengerjaan setiap fase dalam
diselesaikan

terlebih

dahulu sebelum melanjutkan ke fase
selanjutnya.

Artinya

masing-masing

fase

fokus
dapat

untuk

klasifikasi bangunan rumah tinggal.

Lunak

harus

Rekan

menganalisis lebih dalam tentang

II.6 Metode Pengembangan Perangkat

waterfall

dan

klasifikasi
tinggal

bangunan

sederhana

dan

menengah mewah.
3. Studi Literatur

terhadap
dilakukan

maksimal karena tidak adanya pengerjaan
yang sifatnya paralel.

Informatics and Business Institute Darmajaya

Mencari literatur yang berkaitan
dengan penelitian, baik buku,
penelitian sebelumnya dan informasi
yang terdapat di internet yang bisa
menunjang penelitian.
Page 5

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

2.8 Tahapan Pengembangan Sistem

tahap penggalian informasi dalam

2.8.1 Planning

Knowledge Discovery in Database.

Planning merupakan tahap awal dari

2) Pre-processing / Cleaning

pengembangan sistem. Dalam hal ini

Sebelum proses data mining dapat

menentukan

pengambilan

dilaksanakan, perlu dilakukan proses

keputusan yang akan dibuat dengan

cleaning pada data selection yang

cara

sistem,

terdiri dari pondasi, struktur, rangka,

sehingga pengguna dapat mengetahui

penutup, plafond, dinding, pintu &

tentang klasifikasi bangunan rumah

jendela dan lantai yang menjadi fokus

yang ditempati.

KDD. Proses cleaning mencakup

proses

menggambarkan

antara lain membuang duplikasi data,

2.8.2 Analysis
Analisis

dilakukan

berdasarkan

tahapan Data Knowledge Discovery
in

Database

(KDD).

Digunakan

untuk menjelaskan proses penggalian
informasi tersembunyi dalam suatu
basis data yang besar. Dan berikut
adalah tahapan dalam keseluruhan

memeriksa data yang inkonsisten, dan
memperbaiki kesalahan pada data,
seperti kesalahan cetak (tipografi).
3) Transformation
Mentransforamsikan data ke dalam
bentuk yang lebih sesuai untuk data
mining dalam bentuk coding dari
data selection yaitu pondasi, struktur,

proses KDD yaitu :

rangka, penutup, plafond, dinding,
2.8.2.1 Knowladge Discovery in
Database

pintu & jendela dan lantai yang akan
menghasilkan klasifikasi bangunan

1) Data Selection
Tahap ini adalah langkah awal

rumah tinggal dan data yang telah
dilakukan

cleaning

klasifikasi bangunan rumah.

processing

untuk

Pengambilan

yang

data yang akan di masukan ke dalam

mempengaruhi klasifikasi bangunan

database yang akan menjadi data

rumah

training dan di olah untuk klasifikasi

untuk

menentukan

yaitu

data
pondasi,

data

struktur

atau

mempersiapkan

bangunan, rangka atap, penutup atap,

bangunan

plafond, dinding, pintu & jendela

dengan metode Decision Tree.

rumah

pre-

tinggal

sesuai

serta lantai yang dilakukan dalam

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 6

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

dan

kasus

berdasarkan

yang
atribut

dibagi
Pondasi,

Struktur, Rangka atap, Penutup
atap, Plafond, Dinding, Pintu &
Jendela dan Lantai. Setelah itu
lakukan perhitungan Gain untuk
masing-masing atribut.
Perhitungan

Entropy

menggunakan rumus 2 :
Entropy (Total)

=

(

−7
7
∗log 2 ( ))+¿
15
15

(

−8
8
∗log 2 ( ))
15
15

= 0.996791632
Entropy (Pondasi-Tapak) =
(

−6
6
−2
2
∗log 2 ( ))+( ∗log 2 ( ))
8
8
8
8

= 0.811278124
Entropy (Pondasi-Struktur) =
(

= 0.747784151

Gambar 2.3 Transformation

Entropy (Struktur-Beton) =

4) Data mining
Berikut

ini

adalah

pembentukan
dengan

−5
5
−1
1
∗log 2( ))+( ∗log 2 ( ))
7
7
7
7

perhitungan

(

−2
2
−5
5
∗log 2 ( ))+( ∗log 2 ( ))
7
7
7
7

pohon

keputusan

= 0.863120569

menggunakan

Algoritma

Entropy (Struktur-Rangka) =

C4.5 pada Gambar 2.3.
a. Menghitung

jumlah

kasus,

(

−5
5
−1
1
∗log 2( ))+( ∗log 2 ( ))
6
6
6
6

jumlah kasus untuk keputusan

= 0.650022422

Sederhana, jumlah kasus untuk

Entropy (Rangka-Beton) =

keputusan Menengah Mewah,
dan Entropy dari semua kasus
Informatics and Business Institute Darmajaya

(

−1
1
−3
3
∗log 2 ( ))+( ∗log 2( ))
4
4
4
4

= 0.811278124
Page 7

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

Entropy (Rangka-Kayu) =
(

−6
6
−2
2
∗log 2 ( ))+( ∗log 2 ( ))
8
8
8
8

Perhitungan

Gain

menggunakan rumus 1 :
Gain(Total,Pondasi)

=

= 0.811278124

0.996791632

=

Entropy (Penutup-Kodok) =

0.215144028

(

−3
3
−1
1
∗log 2( ))+( ∗log 2( ))
4
4
4
4

= 0.811278124
Entropy (Plafond-Kayu) =
(

−1
1
−3
3
∗log 2 ( ))+( ∗log 2( ))
4
4
4
4

-¿

Gain(Total,Struktur)

=

0.996791632

-

7
2
6
( 15 ∗0.863120569 +( 15 ∗0)+( 15 ∗0.650022

(

)

= 0.333993065

= 0.811278124

Gain(Total,Rangka)

=

Entropy (Dinding-B.Bata) =

0.996791632

-

(

−3
3
−2
2
∗log 2( ))+( ∗log 2 ( ))
5
5
5
5

4
3
8
( 15 ∗0.811278124 +( 15 ∗0)+( 15 ∗0.811278

(

)

= 0.970950594

= 0.347769132

Entropy (Dinding-Batako) =

Gain(Total,Penutup)

=

0.996791632

-

(

−2
2
−1
1
∗log 2 ( ))+( ∗log 2( ))
3
3
3
3

= 0.918295834

4
4
3
4
( 15 ∗0 +( 15 ∗0)+( 15 ∗0)+( 15 ∗0.81127812

Entropy (Dinding-Spndex) =

= 0.780450799

(

−2
2
−1
1
∗log 2 ( ))+( ∗log 2( ))
3
3
3
3

= 0.918295834
Entropy (Pintu-Kusen III) =
(

−4
4
−1
1
∗log 2 ( ))+( ∗log 2 ( ))
5
5
5
5

= 0.721928095
Entropy (Pintu-K.Bening) =
−3
3
−1
1
( ∗log 2( ))+( ∗log 2( ))
4
4
4
4
= 0.811278124
Entropy (Lantai-Marmer) =
−2
2
−1
1
( ∗log 2 ( ))+( ∗log 2( ))
3
3
3
3

(

)

Gain(Total,Plafond)=0.99679
1632
((

-

6
5
4
∗0)+( ∗0)+( ∗0.811278124 ))
15
15
15

= 0.780450799

Gain(Total,Dinding)

=

0.996791632

-

5
2
3
( 15 ∗0.970950594 +( 15 ∗0)+( 15 ∗0.918295

(

)

= 0.3058231

Gain(Total,Pijen)

=

0.996791632

-

= 0.811278124
Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 8

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

1
5
4
3 Perhtungan
2 Node 1
Gambar 2.4
( 15 ∗0 +( 15 ∗0.721928095)+( 15 ∗0.811278124 )+( 15 ∗0)+( 15 ∗0))
Dari hasil pada Gambar 2.4 dapat
= 0.5398081
diketahui bahwa atribut dengan Gain
Gain(Total,Lantai)
=
tertinggi adalah Lantai yaitu sebesar
0.996791632
0.813132465. Dengan demikian Lantai

(

)

2
3
4
3
3
menjadi node akar. Dari kelima
( 15 ∗0 +( 15 ∗0)+( 15 ∗0)+( 15 ∗0)+( 15dapat
∗0.918295834))
nilai atribut tersebut, nilai atribut
= 0.813132465
Semen Ekspose, Keramik 30 X 30
Hasil perhitungan ditunjukkan
sudah
mengklasifikasikan
kasus
oleh Gambar 2.4.
menjadi Sederhana dan Keramik 40 X

(

)

40,

Keramik

60

mengklasifikasikan

X

60

kasus

sudah
menjadi

Menengah Mewah, sehingga tidak
perlu dilakukan perhitungan lebih
lanjut,

tetapi

Marmer

untuk

masih

nilai

perlu

atribut

dilakukan

perhitungan lagi. Dari hasil tersebut
dapat digambarkan pohon keputusan
seperti Gambar 2.5.
1
LANTAI

SEMEN EKSPOSE

SEDERHANA

MARMER

KERAMIK 30 X 30

KERAMIK 60 X 60

1.1
?

SEDERHANA

KERAMIK 40 X 40

MENENGAH
MEWAH

MENENGAH
MEWAH

Gambar 2.5 Pohon Keputusan Node 1

b. Setelah

melakukan

proses

perhitungan node 1, terdapat nilai
atribut yang tidak menuju ke
hasil.

Atribut

dilakukan
untuk
Informatics and Business Institute Darmajaya

tersebut

proses

menentukan

perlu

perhitungan
node

akar
Page 9

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

selanjutnya.

Perhitungan

selanjutnya

yaitu

node
dengan

menghitung jumlah kasus yang
diawali

lantai-marmer

yang

menuju keputusan Sederhana dan
Menengah Mewah. Dan Entropy
dari semua kasus yang dibagi
berdasarkan

atribut

Struktur, Rangka atap, Penutup
atap, Plafond, Dinding, Pintu &
Jendela.

Setelah

itu

lakukan

perhitungan Gain dan Entropy
seperti perhitungan node 1 untuk
masing-masing
perhitungan
Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Perhtungan Node 1.1.

Pondasi,

atribut.

ditunjukkan

Hasil
pada

Dari hasil pada Gambar 2.6 dapat
diketahui bahwa atribut dengan Gain
tertinggi adalah Penutup atap, Plafond,
Dinding, Pintu & Jendela yaitu sebesar
0.918295834.

Karena

nilai

Gain

tertinggi lebih dari satu, dengan
demikian dapat memilih atribut secara
acak. Plafond dapat menjadi node akar
selanjutnya. Ada 3 nilai atribut dari
Plafond yaitu Triplek, Gypsumboard,
Kayu(lambressering).

1
LANTAI

SEMEN EKSPOSE

SEDERHANA

KERAMIK 30 X 30

SEDERHANA

TRIPLEK

SEDERHANA

MARMER

1.1
PLAFOND

GYPSUMBOARD

MENENGAH
MEWAH

KERAMIK 60 X 60

KERAMIK 40 X 40

MENENGAH
MEWAH

MENENGAH
MEWAH

KAYU
(lambressering)

SEDERHANA

Gambar 2.7 Pohon Keputusan Node 1.1

5) Interpretation / Evaluation
Pola informasi yang dihasilkan dari
proses data mining perlu ditampilkan
Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 10

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

dalam bentuk yang mudah dimengerti

untuk konteks dapat dilihat pada

oleh

gambar 2.9 berikut ini :

pihak

yang

berkepentingan.

Tahap ini merupakan bagian dari
proses

KDD

yang

Informasi Bangunan

disebut
USER

interpretation.

Proses Klasifikasi

Material Bangunan

KLASIFIKASI
BANGUNAN
RUMAH TINGGAL

Hasil Klasifikasi

ADMIN

Data Testing

Data Training

Gambar 2.9 Diagram Context (DFD) Level 0

b. Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram Level satu di
gambarkan admin melakukan proses
penginputan

data training,

data

testing dan data material, kemudian
Gambar 2.8 Interpretation Data Mining

2.8.3 Design (Perancangan)
Proses desain sistem yang membagi
kebutuhan-kebutuhan sistem yang mana
hasil penelitian ini dikhususkan sebagai
penunjang klasifikasi bangunan rumah
tinggal. Perancangan dan pembuatan
sistem ini menghasilkan arsitektur sistem

data disimpam kedalam database
masing-masing. Database tersebut
digunakan untuk keperluan proses
klasifikasi bangunan rumah. Sistem
akan memberikan informasi tentang
klasifikasi

bangunan

berdasarkan

material yang dipilih oleh user.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 3.8.

secara keseluruhan. Pada tahapan ini
proses desain sistem dibagi berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan berdasarkan analisis
ke dalam bentuk yang mudah dimengerti
pengguna.
2.8.3.1 Data Flow Diagram
a. Data Flow Diagram Level 0
Diagram konteks merupakan DFD
level

0

yang

menggambarkan

seluruh input ke sistem atau output
dari sistem. Data Flow Diagram
Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 11

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

Data Training
Login Admin

Login
Admin

Proses Data
Training

Akses Program

Data Training

Data Training

LOGIN
DATABASE

Informasi
Data Training

ADMIN

Data Testing

Informasi Data Testing

Proses Data
Testing

Data Testing

PROSES
KLASIFIKASI

Data Testing

Klasifkasibangunan.
freeoda.com

Data Material

Informasi Data Material

Proses Data
Material

Material

Proses
Analisis

Analisis

Material

Data Analisis
Informasi Analisis

Data Algoritma C4.5

Proses
Algoritma
C4.5

Analisis

USER/KONSUMEN

ADMIN

Gambar 2.11 Arsitektur Sistem Klasifikasi
Algoritma C4.5

Algoritma C4.5

Bangunan Rumah

Informasi Bangunan
Proses Klasifikasi

Klasifikasi
Bangunan
Rumah Tinggal

USER

III.

Hasil Klasifikasi

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Gambar 2.10 Data Flow Diagram Level 1

2.8.3.2 Arsitektur Sistem

3.1 Hasil Penelitian

Arsitektur sistem adalah istilah untuk

Pada pembahasan ini menjelaskan hasil

menyatakan bagaimana mendefinisikan

perancangan klasifikasi bangunan rumah

komponen-komponen yang lebih spesifik

tinggal

secara terstruktur. Pada arsitektur sistem

dirancang untuk memudahkan dalam

ini menggambarkan user dan admin dalam

proses pemilihan rumah. Adapun aplikasi

menggunakan aplikasi. Arsitektur sistem

tersebut meliputi :

di

Bandar

Lampung

yang

klasifikasi bangunan rumah tinggal dapat
dilihat pada gambar 2.11.

3.1.1 Tampilan Halaman Utama
Pada halaman utama terdapat empat
submenu utama yaitu menu home, menu
proses

bangunan,

menu

informasi

bangunan dan menu login. Berikut
tampilan halaman utama dapat dilihat
pada gambar 3.1

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 12

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

rangka atap, menu penutup atap, menu
plafond, menu dinding, menu pintu &
jendela dan menu lantai. Berikut tampilan
menu informasi bangunan dapat dilihat
pada gambar 3.3 dan gambar 3.4.

Gambar 3.1 Halaman Utama.
3.1.2 Tampilan Halaman Proses
Bangunan
User

dapat

menentukan

klasifikasi

bangunan rumah tinggal sesuai material
yang ada. Berikut tampilan halaman

Gambar 3.3 Halaman Informasi

proses bangunan dapat dilihat pada

Bangunan Pondasi, Struktur, Rangka
Atap dan Penutup Atap.

gambar 3.2.

Gambar 3.2 Halaman Proses

Gambar 3.4 Halaman Informasi

Bangunan.

Bangunan Plafond, Dinding, Pintu &

3.1.3 Tampilan Halaman Informasi
Bangunan
Halaman informasi bangunan digunakan
untuk user melihat gambar material
bangunan rumah. Halaman informasi
bangunan terdiri dari 8 sub menu, yaitu
menu pondasi, menu struktur, menu

Jendela dan Lantai
3.1.4 Tampilan Halaman Login
Halaman login digunakan untuk admin
yang

memiliki

hak

akses.

Berikut

tampilan menu login dapat dilihat pada
gambar 3.5.

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 13

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

lihat dan tambah data dapat dilihat pada
gambar 3.7, 3.8 dan gambar 3.9.

Gambar 3.5 Halaman Login.
3.1.5 Tampilan Halaman Admin
Gambar 3.7 Halaman Data Training
Halaman

admin

digunakan

untuk

(Lihat Data)

menambahkan, mengedit dan menghapus
data. Pada halaman admin terdapat empat
submenu, yaitu menu data training, menu
material, menu data testing dan menu
analisis. Berikut tampilan halaman admin
dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.8 Halaman Data Training
(Tambah Data).

Gambar 3.6 Halaman Admin.
Gambar 3.9 Halaman Data Training

3.1.6 Tampilan Halaman Data

(Cetak Data).

Training
Halaman data training digunakan untuk

3.1.7 Tampilan Halaman Material
Bangunan

melihat, menambahkan dan mencetak
data training. Pada halaman data training
terdapat dua sub menu, yaitu lihat data
dan tambah data. Berikut tampilan menu

Halaman material bangunan digunakan
untuk

menambahkan,

mengedit

dan

menghapus data material. Pada halaman

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 14

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

material bangunan terdapat 9 submenu,

lihat dan tambah data dapat dilihat pada

yaitu pondasi, struktur, rangka atap,

gambar 3.12, 3.13 dan gambar 3.14.

penutup atap, plafond, dinding, pintu &
jendela, lantai dan jenis. Berikut tampilan
menu tambah dan lihat pondasi dapat
dilihat pada gambar 3.10 dan gambar
3.11.

Gambar 3.12 Halaman Data Testing
(Lihat Data).

Gambar 3.10 Halaman Material
Bangunan (Lihat Data Pondasi).

Gambar 3.13 Halaman Data Testing
(Tambah Data).

Gambar 3.11 Halaman Material
Bangunan (Tambah Data Pondasi).
Gambar 3.14 Halaman Data Testing

3.1.8 Tampilan Halaman Data Testing

(Cetak Data).
Halaman data testing digunakan untuk
melihat, menambahkan dan mencetak

3.1.9 Tampilan Halaman Analisis

data testing. Pada halaman data testing

Halaman analisis menampilkan hasil

terdapat dua sub menu, yaitu lihat data

persamaan antara data training dan data

dan tambah data. Berikut tampilan menu

testing. Berikut tampilan menu analisis
dapat dilihat pada gambar 3.15.

Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 15

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

3.2 Pembahasan
Implementasi metode decision tree untuk
menentukan klasifikasi bangunan rumah
tinggal

di

Bandar

menjelaskan,

Lampung

masyarakat

ini
dapat

menetukan klasifikasi bangunan rumah
Gambar 3.15 Halaman Analisis.

tinggal

dengan

memilih

material

bangunan rumah. Setelah selesai memilih
3.1.10 Tampilan Halaman Algoritma
C4.5

material bangunan, maka sistem akan
memunculkan hasil klasifikasi bangunan

Halaman Algoritma C4.5 menampilkan

rumah apakah jenis bangunan rumah

hasil perhitungan node awal hingga akhir

tersebut

dari data training. Berikut tampilan menu

Mewah serta material yang dipilih oleh

Algoritma

user. Sistem klasifikasi bangunan rumah

C4.5

dapat

dilihat

pada

gambar 3.16 dan 3.17.

tinggal

Sederhana

ini

atau

memiliki

Menengah

kelebihan

dan

kekurangan.
Kelebihan sistem yang berjalan :
1) Sistem
rumah

klasifikasi
tinggal

menentukan

jenis

bangunan
ini

dapat
bangunan

rumah tinggal Sederhana dan
Menengah Mewah.

Gambar 3.16 Halaman Algoritma
C4.5 (Node 1).

2) Sistem ini dapat membantu dalam
pemilihan bangunan rumah sesuai
kriteria.
3) Sistem

ini

dapat

melakukan

perbandingan hasil data training
dan data testing.
Kekurangan sistem yang berjalan :
Gambar 3.17 Halaman Algoritma

1) Jumlah data training yang hanya

C4.5 (Node 1.1).
Informatics and Business Institute Darmajaya

15 sample.
Page 16

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

2) Sulitnya

mengetahui

material

2. Pada aplikasi klasifikasi bangunan

bangunan rumah seperti pondasi

rumah tinggal ini tidak memberikan

dan

hasil

struktur

pada

bangunan

rumah yang sudah jadi.

yang

aplikasi

3) User harus mengetahui tentang

yang

menentukan

material bangunan rumah.

rumah

optimal,

dikarenakan

dibuat

klasifikasi

tinggal

hanya
bangunan

sederhana

dan

menengah mewah.
3.3 Pengujan Sistem

DAFTAR PUSTAKA

Setelah tahap pembuatan dilakukan,
maka program perlu diuji.

Andriani, A. 2013. Sistem Pendukung

1) Pengujian dilakukan dengan

Keputusan Berbasis Decision Tree

menjalankan sistem dengan

Dalam Pemberian Beasiswa Studi

menggunakan laptop dengan alamat

Kasus : AMIK “ BSI Yogyakarta ”,

local http:/localhost/klasifikasi.

Jurnal Seminar Nasional Teknologi

Proses berjalan dengan baik, semua

Informasi dan Komunikasi, ISSN:

tampilan dan menu dapat di akses.

2089-9815 : 163-167.

2) Pengujian dilakukan dengan

https://fti.uajy.ac.id/sentika/publikas

membandingkan hasil data training

i/makalah/2013/2013_23. (Diakses

dengan hasil data testing dengan

21 Juni 2016 10:52 wib)

tingkat akurasi 100 %.

Augusto, J, dan Mudjihartono. P. 2012.
IV.

SIMPULAN

Analisis Efektivitas Algoritma C4 .5
dalam Menentukan Peserta

4.1 Simpulan
Berdasarkan

Pemenang Tender Projek, Jurnal
latar

belakang

pembahasan-pembahasan

pada

serta
bab

Seminar Nasional Teknologi
Informasi dan Komunikasi, ISBN:

sebelumnya, maka dapat disimpulkan

978-602-19837-0-6, 7-11.

bahwa :

http://demo.pohonkeputusan.com/fil
es/Analisis_Efektivitas_Algoritma_

1. Aplikasi
digunakan

yang
untuk

dibuat

dapat

menentukan

C4.5
dalam_Menentukan_Peserta_Pemen

klasifikasi bangunan rumah tinggal.
Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 17

Muhammad Iqbal Arfi Tuala

ang_Tender_Projek. (Diakses 21
Juni 2016 10:41 wib)

Kusrini, 2009. Algoritma Data Mining,
Yogyakarta: Andi.

Azmi, Z. et al. 1978. Decision Tree
Berbasis Algoritma Untuk

Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi

Pengambilan Keputusan, Jurnal

Sistem Pendukung Keputusan,

Ilmiah Saintikom, 12(3): 157–164.

Yogyakarta: Andi.

http://lppm.trigunadharma.ac.id/publ
ic/fileJurnal/hp7mJurnal%2012-32013_1%20zulfian. (Diakses 21 Juni
2016 10:52 wib)
Dipaloka, A. 2016. Penerapan Decision
Tree untuk Penentuan Pola Data
Penerimaan Mahasiswa Baru.
Jurnal Penelitian Sitrotika, 7(1),
ISSN: 1693-9670.
https://www.researchgate.net/profile
/Aradea_Dipaloka/publication/2677
57302_Penerapan_Decision_Tree_u
ntuk_Penentuan_Pola_Data_Peneri
maan_Mahasiswa_Baru/links/
5459dd200cf2bccc4912d6a8.pdf?
origin=publication_detail. (Diakses
21 Juni 2016 10:47 wib)
Hermawati, F.A., 2013. DATA MINING,
Surabaya: Andi.
Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain
Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik
Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi.
Informatics and Business Institute Darmajaya

Page 18