PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL
MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN A ANGKATAN 2017
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Tazkia Chandra Pelita Sukma (1700168)
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh media sosial terhadap
interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017
Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan mengetahui pengaruh yang diberikan media
sosial terhadap interaksi sosial, penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
memperbaiki pengaruh negatif yang muncul dari penggunaan media sosial. Adapun
latar belakang penulisan ini karena perkembangan zaman yang sangat pesat
menimbulkan teknologi yang makin beragam, contohnya media sosial. Media sosial
memberikan segala hal positif bahkan memberikan akses mudah untuk komunikasi
jarak jauh. Namun pada kenyataannya masyarakat terlena akan kemudahan media sosial
sehingga tanpa sadar media sosial telah mempengaruhi interaksi sosial pada masyarakat.
Metode penelitian menggunakan cara pengumpulan data yang diambil dari tanggapan
kuesioner. Dari hasil penelitian, pengaruh yang diberikan terbagi menjadi pengaruh
positif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu dapat mempermudah interaksi dengan

rekan atau keluarga yang jauh lokasinya. Pengaruh negatif yang diberikan adalah
membuat penggunanya lupa waktu.
Kata kunci: Pengaruh, Media Sosial, Interaksi Sosial.
PENDAHULUAN
Globalisasi telah mempengaruhi kehidupan yang ada saat ini. Zaman yang
teknologinya serba canggih dan perkembangannya cepat merupakan karakteristik zaman
yang sering di sebut zaman modern. Perkembangan zaman sangat cepat meluas
khususnya dalam bidang teknologi. Kerja manusia dimudahkan dengan adanya
komputer, robot, bahkan gadget yang pasti dimiliki setiap masyarakat zaman modern.
Adanya komputer dan robot menurut Choin, Kim, Yeon, Kim, dan Hong (2016) dapat
membantu anak yang mengalami gangguan autisme dalam memahami simbol kata.
Dengan ini, hasil perkembangan teknologi mempunyai pengaruh yang baik terhadap
kemajuan komunikasi.
Dengan teknologi yang semakin canggih, kerja manusia dimudahkan oleh
kehadiran gadget salah satunya. Gadget dapat berguna dalam berbagai sektor, salah
satunya sektor kesehatan. Menurut Senya, Ibrahim, Lindong, dan Lartey (2017)
teknologi dalam ponsel pintar ini berguna dalam meningkatkan layanan di sektor
kesehatan. Selain sektor kesehatan, menurut Yasundari (2016) selain berguna dalam
informasi, media sosial ini berguna juga untuk bertransaksi para pengusaha. Menurut
Adentuji, Rashid, dan Ishak (2018) media sosial juga memberikan manfaat dalam


1

pemasaran, dimana media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap ekuitas
merek berbasis konsumen.
Kegunaan gadget ini sangat beragam, khususnya dapat meringankan mahasiswa
dalam perkuliahan. Namun, tidak hanya sekedar meringankan pekerjaan, kehadiran
teknologi yang disebut gadget ini juga mempermudah interaksi sosial terhadap sesama
dengan munculnya media sosial sebagai wadah berinteraksi dalam dunia maya. Seperti
yang kita ketahui, bahwa manusia merupakan makhluk sosial, maka dari itu manusia
pasti melakukan interaksi kepada manusia lainnya walaupun frekuensi interaksi antar
individu pasti berbeda. Salah satu hasil interaksi sosial adalah hubungan persahabatan.
Fungsi persahabatan sebagai interaksi sosial adalah “…friendships have been seen as
resources for the self, sources of emotional, sosial and material support, as central to
elective families and affective communities and as pure relationships…” (Heaphy dan
Davies, 2012).
Penggunaan media sosial yang semakin meluas tentunya menghadirkan
keuntungan bagi penggunanya seperti “…pihak-pihak yang berhasil memanfaatkan
digitalisasi dapat menghasilkan komunikasi yang lebih efektif…” (Sanjaya, Irwansyah,
dan Alunaza, 2017). Hadirnya media sosial memudahkan masyarakat dalam berinteraksi

kepada pengguna media sosial lainnya dengan cepat dan efisien. Masyarakat khususnya
para remaja akan lebih senang berinteraksi di dunia maya seperti menurut Flynn,
Felmlee, dan Conger (2014) jika remaja menemukan wadah sosial yang membuat
dirinya merasa di dukung dan merasa nyaman di jaringan sosial mereka, maka mereka
cenderung berada dalam hubungan sosial tingkat tinggi. Para remaja akan cenderung
memilih media sosial daripada hubungan interaksi di kehidupan sehari-hari apabila
mereka mendapat timbal balik yang menguntungkan dari media sosial.
Fenomena media sosial ini seakan-akan memiliki dunia permasalahannya
sendiri. Faktanya, penulis melihat bahwa media sosial ini mempengaruhi interaksi sosial
pada sebagian individu. Para masyarakat khususnya mahasiswa sebagai kaum muda
lebih sering menghabiskan waktunya dengan media sosial dan mengabaikan kejadian
sosial yang ada di sekitarnya.
Seakan tidak bisa lepas dari fenomena media sosial, masyarakat selalu
menggenggam gadget yang berisi media sosial semata-mata untuk mengirim pesan atau
memperbarui status. Fenomena media sosial ini dapat dipengaruhi oleh faktor
psikologis seperti yang diungkapkan oleh Lou dkk. (dalam Krisnawati dan
Soetjiningsih, 2017) bahwa “…kesepian berhubungan kuat dengan intensitas kegiatan
jejaring sosial, terutama dalam hal mengirim dan berbagi informasi”. Memang media
sosial memberikan segala hal positif bahkan memberikan akses mudah untuk
komunikasi jarak jauh. Namun pada kenyataannya masyarakat terlalu terlena akan

kemudahan media sosial sehingga tanpa sadar media sosial sudah mempengaruhi
interaksi sosial pada masyarakat lainnya. Penggunaan media sosial juga mempengaruhi
privasi dalam interaksi sosial, seperti menurut Ishak dan Ghani (2015) bahwa tingkat
intensitas penggunaan media sosial berpengaruh yang signifikan dalam privasi antar
individu yang berinteraksi di media sosial.
Tidak hanya sekedar mempengaruhi intensitas interaksi di dunia nyata, media
sosial juga memberikan efek psikologis atau yang berhubungan dengan konteks
perasaan lawan bicara. Menurut Recuero (2015) penggunaan media sosial ini dapat
memberikan pengaruh negatif seperti menyinggung perasaan orang lain. Ini dikarenakan
pengguna media sosial berinteraksi tidak bertatap muka dengan lawan bicaranya,
sehingga banyak pengguna yang sulit untuk menyesuaikan nada berbicara kepada

2

sekelompok orang yang berbeda. Kesalahan nada berbicara dapat menimbulkan rasa
tersinggung pada lawan bicara. Maka dari itu, media sosial ini seperti pedang bermata
dua yang mempunyai dampak negatif jika tidak dapat digunakan dengan baik
Pengaruh yang ada bukan hanya pengaruh negatif seperti yang dipaparkan
sebelumnya, mungkin saja masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017 berpendapat bahwa ada pengaruh positif yang diberikan

oleh media sosial terhadap interaksi sosialnya. Maka dari itu, penulis melakukan
penelitian kepada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017
Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengidentifikasi apa saja pengaruh media
sosial terhadap interaksi sosial.
Dengan mengemukakan fakta dan latar belakang yang sudah dijelaskan, penulis
merumuskan masalah yaitu (1) bagaimana tingkat ketergantungan media sosial pada
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan
Indonesia? (2) Apa saja media sosial yang sering di akses? (3) Bagaimana interaksi
sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas
Pendidikan Indonesia? (4) Apa pengaruh yang didapatkan dari media sosial terhadap
interaksi sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017
Universitas Pendidikan Indonesia? (5) Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengakses media sosial dalam sehari?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui
tingkat ketergantungan media sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
angkatan 2017 Universitas Pendidikan Indonesia; (2) untuk mengetahui media sosial
yang sering di akses oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017
Universitas Pendidikan Indonesia; (3) untuk mengidentifikasi interaksi sosial yang
terjadi pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas
Pendidikan Indonesia; (4) untuk menemukan pengaruh media sosial terhadap interaksi

sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas
Pendidikan Indonesia; (5) untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 Universitas Pendidikan
Indonesia untuk mengakses media sosial dalam sehari.
Manfaat yang di dapat dari penelitian ini untuk penulis adalah menambah
wawasan, pengetahuan, dan memperbaiki pengaruh negatif yang muncul dari
penggunaan media sosial. Manfaat penelitian untuk pembaca adalah untuk pedoman dan
pengetahuan tentang fenomena sosial yang telah terjadi di masyarakat.
METODE PENELITIAN
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode survei untuk
memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi. Penulis memperoleh data
melalui pengisian kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian atau responden.
Waktu penelitian yang penulis lakukan adalah pada bulan Mei 2017. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan A angkatan 2017. Survei mencakup Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017 dengan jumlah responden sebanyak 23 mahasiswa yang
merupakan sampel penelitian.
Prosedur atau tahapan penelitian yang penulis lakukan yaitu (1) pembagian
kuesioner yang ditujukan untuk Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Universitas


3

Pendidikan Indonesia angkatan 2017; (2) menganalisis data hasil kuesioner; (3)
menyimpulkan data hasil kuesioner; (4) menyusun laporan penelitian.
HASIL PENELITIAN
Pada tabel 1 kita dapat mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin. Responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada responden
laki-laki. Responden perempuan berjumlah tiga belas orang, sedangkan responden lakilaki berjumlah sepuluh orang.
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017
Jenis Kelamin
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Laki-Laki
10
43,5
Perempuan
13
56,5

Total
23
100
Tabel 2 menunjukkan responden yang memiliki gadget dan hasilnya menyatakan
bahwa semua responden baik responden yang berjenis kelamin laki-laki maupun
perempuan memiliki gadget. Responden yang memiliki gadget menyatakan hasil
persentase dengan total seratus persen. Dengan demikian, dapat penulis simpulkan
bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 di zaman globalisasi
semuanya memiliki gadget. Hasil penelitian ini serupa dengan yang dikemukakan oleh
Telecommunication Union (dalam Huang dan Tsao, 2015) bahwa pada tahun 2013
diperkirakan ada 6,8 miliar langganan telepon seluler yang dicakup secara global. Hal
ini dapat disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin pesat dan menuntut
masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017
untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Tabel 2. Kepemilikan Gadget pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
Angkatan 2107
Jenis Kelamin
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Laki-Laki

10
43,5
Perempuan
13
56,5
Total
23
100
Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian media sosial yang sering diakses
mahasiswa dalam sehari. Untuk pertanyaan ini, penulis memberikan kebebasan
kepada responden untuk memilih jawaban lebih dari satu jawaban. Sehingga
total jawaban responden berjumlah 58 jawaban. Dari hasil data pada tabel 3,
penulis dapat menyimpulkan bahwa media sosial yang sering diakses adalah
line dengan jumlah delapan belas jawaban (31,03%), sedangkan media sosial
yang jarang diakses oleh sampel penelitian adalah facebook dengan jumlah dua
jawaban (3,45%) dan dua sampel menjawab lainnya yaitu media sosial bigo
(3,44%). Ini menunjukkan bahwa media sosial merupakan wadah yang banyak
digunakan untuk berinteraksi sosial seperti yang dikemukakan oleh Filo dkk.
(dalam Scelles, Helleu, Durand, Bonnal, dan Morrow, 2017) bahwa “…social
media is increasingly popular among internet users.”

4

Tabel 3. Jenis Media Sosial yang Sering di Akses Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A Angkatan 2017
Jenis Media Sosial
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Facebook
2
3,45
Instagram
14
24,14
Line
18
31,03
Twitter
5
8,62
Whatsapp

17
29,32
Lainnya
2
3,44
Total
58
100
Tabel 4 menunjukkan waktu yang digunakan responden untuk mengakses media
sosial. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lima responden menghabiskan waktu
kurang dari satu jam untuk mengakses media sosial dalam satu harinya. Enam
responden lainnya menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses media
soal dalam satu harinya. Sisa dua belas responden lainnya menggunakan waktu lebih
dari tiga jam untuk mengakses media sosial dalam sehari.
Dari hasil yang didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa responden banyak
yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam untuk mengakses media sosial saja dalam
sehari. Ini membuktikan bahwa Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan
2017 lebih banyak yang terikat dengan media sosial.
Tabel 4. Waktu Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A Angkatan 2017
Waktu
Frekuensi (n)
Persentase (%)
< 1 jam
5
21,74
1-3 jam
6
26,09
> 3 jam
12
52,17
Total
23
100
Tabel 5 menjabarkan hasil penelitian tentang waktu normal untuk mengakses
media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Hasil
kuesioner menyatakan bahwa yang menjawab waktu normal untuk mengakses media
sosial adalah kurang dari satu jam sebanyak tujuh orang responden (30,43%). Untuk
yang menjawab satu sampai tiga jam sebanyak lima belas responden (65,22%), dan
untuk waktu lebih dari tiga jam dijawab oleh satu orang responden (4,35%).
Dengan data yang telah dijelaskan, penulis menyimpulkan bahwa waktu normal
untuk mengakses media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
angkatan 2017 adalah selama satu sampai tiga jam. Hal ini dikarenakan banyaknya
responden yang memilih opsi tersebut, yaitu lima belas responden (65,22%).
Tabel 5. Waktu Normal untuk Mengakses Media Sosial Menurut Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017
Waktu Normal
Frekuensi (n)
Persentase (%)
< 1 jam
7
30,43
1-3 jam
15
65,22
5

> 3 jam
Total

1
23

4,35
100

Tabel 6 menunjukkan tingkat ketergantungan sampel terhadap media sosial.
Pertanyaan ini di jawab oleh responden berdasarkan tentang pengakuan dirinya yang
ketergantungan media sosial atau tidak. Data memperlihatkan bahwa 56,52% atau tiga
belas orang responden mengakui bahwa dirinya mengalami ketergantungan yang tinggi
terhadap media sosial. Dan 43,48% atau sepuluh orang responden lainnya mengakui
bahwa dirinya memiliki ketergantungan yang rendah terhadap media sosial. Dengan
hasil data yang di dapatkan, penulis menyimpulkan bahwa Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan A angkatan 2017 mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap
media sosial.
Tabel 6. Tingkat Ketergantungan Media Sosial Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A Angkatan 2017
Tingkat Ketergantungan
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Tinggi
13
56,52
Rendah
10
43,48
Total
23
100
Tabel 7 menjelaskan hasil data interaksi sosial Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017. Interaksi sosial banyak memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap kehidupan seseorang. Menurut Nazhifah (2017) interaksi atau
komunikasi yang tidak baik dapat mempengaruhi perkembangan baik fisik maupun
psikis. Sebanyak Sembilan belas responden mengalami interaksi sosial yang baik
(82,61%). Empat responden lainnya menjawab bahwa mereka mengalami interaksi
sosial yang cukup baik dengan sesama dan tidak ada responden yang mengalami
interaksi sosial tidak baik. Dengan ini, penulis menyimpulkan bahwa Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 mengalami interaksi sosial yang baik.
Tabel 7. Interaksi Sosial pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan
2017
Interaksi Sosial
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Baik
19
82,61
Cukup Baik
4
17,39
Tidak Baik
Total
23
100
Tabel 8 menjelaskan wadah interaksi sosial mana yang lebih disukai oleh
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017. Hasil yang di dapatkan
penulis menyatakan bahwa 23 responden lebih menyukai kehidupan sehari-hari sebagai
wadah interaksi sosial. Tidak ada responden yang memilih media sosial sebagai wadah
yang menyenangkan untuk interaksi sosial. Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa
semua Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 memilih kehidupan
sehari-hari sebagai wadah yang menyenangkan untuk interaksi sosial.
Tabel 8. Wadah Interaksi Sosial yang Menyenangkan Menurut Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan A Angkatan 2017
6

Wadah Interaksi Sosial
Media Sosial
Kehidupan Sehari-hari
Total

Frekuensi (n)
23
23

Persentase (%)
86, 96
13, 04
100

Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui apakah media sosial memberikan pengaruh
terhadap interaksi sosial. Sebanyak 23 responden (100%) menyatakan bahwa media
sosial memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial dan tidak ada responden lain yang
berpendapat media sosial tidak memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial.
Tabel 9. Pengaruh Media Sosial Menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
Angkatan 2017
Pengaruh
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Memberikan Pengaruh
23
100
Tidak Memberikan Pengaruh
Total
23
100
Hasil data selanjutnya adalah tentang pendapat Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A Angkatan 2017 tentang dampak atau pengaruh yang di berikan media
sosial. Dari tabel 10, delapan orang Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
Angkatan 2017 menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh negatif bagi
penggunanya. Sedangkan lima belas responden lainnya menyatakan bahwa media sosial
memberikan dampak positif bagi penggunanya. Dengan ini, penulis menyimpulkan
bahwa media sosial lebih banyak memberikan dampak positif terhadap Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017.
Tabel 10. Pengaruh Positif dan Negatif dari Media Sosial Menurut Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A Angkatan 2017
Kategori Pengaruh Media Sosial
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Pengaruh Negatif
8
34,78
Pengaruh Positif
15
65,22
Total
23
100
Jumlah responden yang menyatakan bahwa media sosial memberikan pengaruh
positif berjumlah lima belas orang (65,22%). Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
A angkatan 2017 menyatakan dampak positif yang diberikan media sosial seperti yang
tertulis pada tabel 10.
Pada tabel 11, delapan responden menyatakan bahwa media sosial dapat
mempermudah interaksi sosial dengan rekan yang jauh lokasinya. Jawaban ini
merupakan jawaban dengan responden terbanyak dari jawaban lainnya. Lalu tiga orang
responden menyatakan bahwa media sosial dapat memperluas interaksi sosial, serta dua
lainnya menjawab dapat menambah teman baru, dan dua responden memilih lainnya
dengan jawaban media sosial dapat menambah informasi dan wawasan. Pengaruh
internet khususnya media sosial menurut Joorabchi, Hassan, & Osman (2013) adalah
dapat menambah informasi dan wawasan khususnya untuk pengguna yang berstatus
pelajar. Dengan data yang telah didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa dampak
positif menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah dapat
mempermudah interaksi sosial dengan rekan yang jauh lokasinya seperti yang di
7

kemukakan oleh Soliha (2015) bahwa manfaat yang di dapat dari penggunaan media
sosial adalah bisa dengan bebas berkomunikasi dan berbagi informasi tanpa ada
hambatan biaya, jarak, dan waktu.
Tabel 11. Dampak Positif yang Diberikan Media Sosial kepada Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan A Angkatan 2017
Dampak Positif
Frekuensi Persentase
(n)
(%)
Menambah Teman Baru
2
13,33
Memperluas Interaksi Sosial
3
20
Mempermudah Interaksi Sosial dengan Rekan yang Jauh
8
53,33
Lokasinya
Lainnya
2
13,34
Total
15
100
Pada tabel 10, jumlah responden yang menyatakan bahwa media sosial
memberikan dampak negatif berjumlah delapan orang. Delapan orang responden
tersebut menyatakan contoh dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tertulis
pada tabel 12.
Pada tabel 12, jawaban terbanyak yang dipilih oleh tujuh responden yaitu yang
menyatakan bahwa media sosial membuat penggunanya lupa waktu, dan seorang
responden lainnya menyatakan bahwa dampak negatif yang diberikan yaitu dapat
membuat penggunanya bersifat acuh atau tidak peduli terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan data yang didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa dampak negatif
penggunaan media sosial menurut Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan
2017 adalah membuat penggunanya lupa waktu akibat terus-menerus mengakses media
sosial.
Tabel 12. Dampak Negatif yang Diberikan Media Sosial kepada Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan A Angkatan 2017
Dampak negatif
Frekuensi Persentase
(n)
(%)
Membuat lupa waktu
7
87, 5
Interaksi sosial di kehidupan sehari-hari menjadi kurang baik
Timbul sifat acuh atau tidak peduli
1
12, 5
Lainnya
Total
8
100
Dari hasil data yang sebelumnya dipaparkan, penulis menyimpulkan seluruh
hasil data penelitian dan membuat beberapa pembahasan. Sampel yang penulis gunakan
untuk penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017.
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 23 orang, yaitu sepuluh orang responden
yang berjenis kelamin laki-laki, dan tiga belas responden yang berjenis kelamin
perempuan. Semua responden yang berjumlah 23 orang memiliki gadget sebagai alat
untuk mengakses media sosial.
Tingkat ketergantungan Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan
2017 pada media sosial menunjukkan jumlah yang besar, karena tiga belas responden
(56,52%) menyatakan bahwa dirinya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap
8

media sosial. Dengan ini, media sosial terbukti mempunyai eksistensi tersendiri dalam
bersosialisasi, seperti yang di ungkapkan oleh Mir (2017) bahwa situs jejaring sosial
sudah berkembang pesat secara global.
Jenis media sosial yang sering diakses oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017 adalah aplikasi line dengan jumlah responden delapan belas
orang (31,03%). Aplikasi lainnya yang dipilih oleh tujuh belas responden adalah
aplikasi pesan singkat whatsapp (29,32%). Aplikasi yang jarang digunakan oleh
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah facebook dengan
jumlah dua jawaban (3,45%) dan dua sampel menjawab lainnya yaitu media sosial bigo
( 3,44%).
Interaksi sosial pada oleh Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan
2017 sudah baik. Hasil data yang diperoleh menyatakan bahwa sebanyak Sembilan
belas responden mengalami interaksi sosial yang baik (82,61%). Empat responden
lainnya menjawab bahwa mereka mengalami interaksi sosial yang cukup baik dengan
sesama. Dengan ini, pengguna media sosial khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017 memiliki interaksi sosial yang baik dengan sesama.
Dengan interaksi yang baik, maka akan menimbulkan pengaruh yang baik bagi
lingkungan sosial.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa lima responden menghabiskan waktu
kurang dari satu jam untuk mengakses media sosial dalam satu harinya. Enam
responden lainnya menghabiskan waktu satu sampai tiga jam untuk mengakses media
soal dalam satu harinya. Sisa dua belas responden lainnya menggunakan waktu lebih
dari tiga jam untuk mengakses media sosial dalam sehari. Jadi, waktu yang digunakan
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 dalam sehari adalah lebih
dari tiga jam.
Pengaruh yang didapatkan akibat penggunaan media sosial terhadap Mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 terbagi menjadi dua, yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dari penggunaan media sosial yaitu dapat
mempermudah interaksi sosial dengan rekan yang jauh. Sedangkan dampak negatif
yang diberikan media sosial bagi Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan
2017 adalah membuat lupa waktu akibat penggunaannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa di
zaman yang teknologinya sangat berkembang cepat, masyarakat khususnya mahasiswa
diharapkan dapat mengontrol penggunaan teknologi itu sendiri. Dengan jumlah
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 yang mempunyai gadget, ini
membuktikan bahwa semua masyarakat mengikuti perkembangan teknologi, khususnya
teknologi media sosial.
Waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial dalam sehari pada
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 adalah lebih dari tiga jam
per harinya. Tingkat ketergantungan Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A
angkatan 2017 terhadap media sosial cukup tinggi. Namun, interaksi sosial pada
Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan A angkatan 2017 sudah baik.
Dampak yang diberikan oleh media sosial terbagi menjadi dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positifnya yaitu dapat mempermudah interaksi dengan rekanrekan atau keluarga yang jauh lokasinya. Dampak negatif yang diberikan oleh media

9

sosial adalah membuat penggunanya lupa waktu. Dengan mengetahui dampak-dampak
yang diberikan, diharapkan masyarakat khususnya Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan A angkatan 2017 lebih bijak dalam menggunakan media sosial sebagai hasil
dari perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Adentuji, R. R., Rashid, S. M., & Ishak, M. S. (2018). Social Media Marketing
Communication and Consumer-Based Brand Equity an Account of Automotive
Brands in Malaysia. Malaysian Journal of Communication, 34(1), 1-19.
Choin, E. J., Kim, Y. T., Yeon, S. J., Kim, J., & Hong, K. H. (2016). Effects of Robot
and Computer-based Intervention on Learning Action Word Symbols of AAC
for Children with Autism Spectrum Disorder. Communication Sciences and
Disorders, 21(4), 744-759. doi: https://doi.org/10.12963/csd.16344
Flynn, H. K., Felmlee, D. H., & Conger, R. D. (2014). The Social Context of
Adolescent Friendships: Parents, Peers, and Romantic Partners. Youth and
Society, 49(5), 679-705. doi: https://doi.org/10.1177/0044118X14559900
Heaphy, B., & Davies, K. (2012). Critical Friendships. Families, Relationships, and
Societies, 1(3), 311-326. doi: https://doi.org/10.1332/204674312X656257
Huang, A. H.-M., & Tsao, C.-R. (2015). Mobile Phones: The Times/Space and Society/
Individual in The Liquid Modernity. Mass Communication Research, 39-81.
Joorabchi, T. N., Hassan, M. S., & Osman, M. N. (2013). Relationship between Internet
Usage and Positive Youth Development in Malaysia. SEARCH: The Journal of
The South East Asia Research Centre for Communication and Humanities, 5,
37-64.
Krisnawati, E., & Soetjiningsih, C. H. (2017). Hubungan Antara Kesepian dengan
Selfie Liking pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 6(12), 122-127. doi:
http://dx.doi.org/10.14710/jp.16.2.122-127
Mir, I. A. (2017). Users on Social Network Sites-FLight from Reality and Its Effect on
Acceptance of Social Network Advertising: A Gratification Perspective. Journal
of Creative Communications, 12, 98-121.
Nazhifah. (2017). Pengaruh Verbal Abuse, Kualitas Komunikasi Orang Tua dan
Konformitas Teman Sebaya Terhadap Perilaku Agresif Remaja. JIK: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 262-274.
Recuero, R. (2015). Social Media and Symbolic Violence. Social Media + Society, 1(1),
1-3. doi: https://doi.org/10.1177/2056305115580332
Sanjaya, A., Irwansyah, & Alunaza, H. (2017). Pemeliharaan Hubungan dan
Komunikasi Organisasi via Media Siber. Jurnal Ilmu Komunikasi, 239-258.
Scelles, N., Helleu, B., Durand, C., Bonnal, L., & Morrow, S. (2017). Explaining the
Number of Social Media Fans for North American and European Professional
Sports Clubs with Determinants of Their Financial Value. International Journal
of Financial Studies, 5(4), 25-44. doi: https://doi.org./10.3390/ijfs5040025
Senya, K. Y., Ibrahim, A., Lindong, I., & Lartey, A. A. (2017). Use of Smartphone
Applications for Clinical Decision Making in a Poor Country: an Exploratory
Study of Smartphone Use Among Medical Practitioners in Ghana. Global Social
Welfare, 1-10.
Soliha, S. F. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan Kecemasan
Sosial. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1-10.

10

Yasundari. (2016). Hubungan Penggunaan Instagram dengan Motivasi Wirausaha
Pebisnis Daring dalam Meningkatkan Produktivitas. Jurnal Kajian Komunikasi,
4, 207-218. doi: https://doi.org/10.24198/jkk.v4i2.7737
Zubair, A. (2010). Fenomena Facebook: Keterlibatan Teknologi Komunikasi dalam
Perkembangan Komunikasi Manusia. Jurnal Aspikom, 1, 60-70. doi:
http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v1i1.8

11

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26