PROPOSAL SKRIPSI PAK FACHRI Indonesia
PROPOSAL SKRIPSI
PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN
METODE BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM
PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU
Disusun untuk diajukan sebagai syarat melakukan skripsi
Oleh:
Muhamad In Amul Fatih
NIM. 133711019
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO
2017
A. JUDUL
PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN METODE
BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS
X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU
B. LATAR BELAKANG
Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007) Ilmu merupakan suatu metode penyelidikan
yang memungkinkan penyelidik, memerikasa gejala tertentu yang menarik perhatiannya. Jika
pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya
adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses
kependidikan.
Definisi pendidikan (Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 pasal 1, ayat 1),”Pendidikan
adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan,
dan/atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.” Usaha sadar dalam pendidikan adalah
segala daya upaya anggota masyarakat yang sekurang-kurangnya didorong oleh suatu niat baik,
dan
sempurnya
apabila
dilakukan
dalam
bentuk
kegiatan
pengabdian
diri
menyelenggarakan/melaksanakan pendidikan secara terprogram. Bentuk usaha dalan pendidikan
dapat berupa: kegiatan pendidikan, satuan pendidikan, dan gabungan satuan-satuan pendidikan.
Kegiatan pendidikan adalah sebuah daya upaya yang bertujuan mempengaruhi seseorang atau
sekelompok orang agar terjadi pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan individu
atau dengan kata lain kegiatan yang menjembatani antara kondisi-kondisi aktual dengan kondisikondisi ideal. Kegiatan pendidikan berlangsung dalam satuan waktu tertentu dan bebrbetuk
dalam berbagai proses pendidikan , yang merupakan serangkaina atau langkah-langkah yang
digunakan untuk mengubah kondisi awal peserta didik sebagai masukan, menjadi kondisikondisi ideal sebagai hasilnya (Mudyahardjo,2010).
Ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu objek kaian dalam pendidikan, dalam
era globalisasi ini terus mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya di Indonesia sendiri.
Setelah reformasi, kemajuan dibidang IPTEK tidak terelakkan lagi. Infomasi-informasi yang
bersangkutan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ataupun produk turunannya sangatlah
mudah diakses oleh masyarakat Indonesia atau bisa dikatakan transfer IPTEK antar Negara
2|Proposal Skripsi
sudah menjadi hal yang biasa. Kemajuan dalam IPTEK saat ini tidak terlepas dari kualitas
sumber daya manusia yang kompeten didalam bidangnya. Manusia yang kompeten didalam
bidangnya adalah produk dari suatu sistem pendidikan yang terprogram dan terencana. Hal
inisesuai dengan tujuan pendidikan nasional NO.20 tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional
(Undang-Undang Sisdiknas), bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa teradap Tuhan Yang Maha Esa,
beraklak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tercapainya efektifitas dalam menjalankan fungsi penyalur dan pengembang ilmu
pengetahuan, peran guru mempunyai fungsi yang sangat sentral. Kepiawaian guru dalam
menumbuhkan minat peserta didik dalam menggali ilmu secara mandiri sangat penting
disbanding transfer ilmu yang diperoleh peserta didik dari guru secara langsung. Karena itu,
bentuk-bentuk pendidikan partisipatif dengan menerapkan metode belajar individual dan belajar
bersama/kelompok sangat diperlukan. Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pendidikan
merupakan proses perubaan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatian. Dengan arti lain, pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu seingga orang memperoleh
pengetahuan pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan kimia diharap mampu memberikan pengalaman secara langsung dan harus
mampu mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk (mengkontruksi) sendiri
pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu halt yang penting bagi siswa dan
guru. Masalanya adalah, sebagian pendidik kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan
menemukan metode maupun pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang pembelajaran.
Pembelajaran yang teoritis menebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara
komprehensif oleh karena, siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara
mekanistik tanpa memahami materi dasarnya. Akibatnya skema pemikiran siswa terpotongpotong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.
Mengapa Harus Membidik Metode Pesantren?
Kaliwungu merupakan suatu daerah di Kota Kendal yang dijadikan sebagai pusat
peradaban Islam di kota tersebut, yang menjadikan Kota Kendal sebagai kota santri, salah
satunya adalah tradisi sawalan yang dirayakan setiap tanggal 1 sampai 7 syawal. Lebih tepatnya
3|Proposal Skripsi
di pasar sore Kaliwungu, setiap harinya tidak selalu sepi dengan lalu lintas anak santri, di sana
juga terdapat pusat perbelanjaan buku-buku Islam atau kitab-kitab kuning. Sementara itu, di
Kaliwungu juga terdapat banyak pondok pesantren yang menghiasi Kota Kendal sehingga benarbenar menjadikan kota tersebut sebagai kota santri. Selain itu, juga terdapat madrasah yang
menampung sebagian besar santri tersebut, salah satunya adalah MA NU 03 Sunan Katong
Kaliwungu Kendal.
MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu merupakan madrasah berbasis agama yang kuat
yang mayoritas peserta didiknya berasal dari pesantren-pesantren salaf yang berada di
Kaliwungu,
sangat cocok untuk pembelajaran kimia menggunakan metode sorogan dan
bandongan ala pesantren. Hal tersebut disebabkan minat dan rutinitas peserta didik yang lebih
condong ke arah pesantren lebih memudahkan dalam pemahaman materi sehingga memunculkan
motivasi didalam diri peserta didik itu sendiri.
Adapun materi pembelajaran kimia yang diusung adalah Sistem Periodik Unsur, hal ini
dikarenakan belum pernah ada materi ini dalam penelitian sebelumnya. Materi ini berada pada
semester satu kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Dalam materi SPU tersebut
terdapat sub BAB yang beragam sehingga kualitas data yang didapat lebih tinggi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, patut untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan metode Salafi Pondok Pesantren (metode Sorogan dan metode Bandongan) dalam
Pembelajaran Kimia Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan Katong
Kaliwungu Kendal.”
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1.Pembelajaran Guru yang masih monoton, dan peserta didik yang pasif.
2.Pembelajaran masih bersifat menerima pengetahuan bukan mengkonstruksi pengetahuan
3.Materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak ,sehingga sulit dipahami oleh peserta didik.
D. RUMUSAN MASALAH
4|Proposal Skripsi
Berdasarkan identiikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan diatas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa tinggi efektivitas dan efisiesni metode sorogan
dan bandongan dalam pembelajaran kimia?”.
E. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitiannya tidak melebar, penelitian ini dibatasi dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Pengembangan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kimia
2. Penelitian ini dilakukan pada materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan
Katong Kaliwungu.
F. KAJIAN PUSTAKA
5.1 Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (2007) Pembelajaran diartikan sebagai kegiatan guru secara terpogram dalam
desain instruksional untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar, atau bisa juga diartikan usaha peserta didik mempelajari bahan pelajaran
yang bersumber dari guru.
5.2 Kimia
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang
susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat. Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang
materi dan perubahannya (Chang, 2005). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kimia adalah ilmu yang mempelajari materi baik unsur maupun zat dan sifat yang
menyertainya meliputi susunan, reaksi, dan lainnya.
Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang diajarkan di SMA/MA/SMK/sejenisnya pada
jurusan IPA dan jurusan SMK yang membutuhkan kimia. Penelitian ini dilakukan di MA
yang memiliki basic pesantren seperti yang ada di MA NU 03 SUNAN KATONG
KALIWUNGU.
5.3 Sorogan
Metode Sorogan adalah metode pembelajaran individual dimana santri (peserta didik) harus
menyerahkan hasil (sorog) materi konsep yang telah dipahami kepada Kyai (Guru) (Tan ,
2014; Muflih 2014; Zuchairiny, 2013; Sulistyo 2014, Kuswandono, 2011). Kyai (Guru)
5|Proposal Skripsi
sebagai penerima hasil perkembangan belajar individual santrinya harus memberikan suatu
umpan balik ataupun pembenaran apabila terjadi kesalahan dari santri, dalam hal ini Kyai
(Guru) adalah sumber ilmu (Rifa’I, 2013 ; Astuti, 2014)
5.4 Bandongan
Metode Bandongan adalah suatu metode pembelajaran dimana santri (siswa) mendapat
pembelajaran secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang materi
yang diajarkan (Kuswandono, 2011; Al Hamdani, 2013).
G. KAJIAN RISET SEBELUMNYA
6.1 Fatimah. 2010.
Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Laju Reaksi (Penelitian Eksperimen pada SMA Darunnajah Ulujami JakartaSelatan).Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Pada penelitian ini, metode penelitian yang dipakai adalah kuasi eksperimen dan
pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah
25 orang siswa kelas XI IPA C sebagai kelas eksperimen dan 25 orang siswa kelas XI IPA D
sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument hasil belajar
dan hasilnya diuji dengan menggunakan uji “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
sebesar 7,83 ternyata lebih besar dari t tabel sebesar 2,021. Ini berarti Ho ditolak pada taraf
signifikansi α = 0,05. Maka dapat disimpulakn bahwa Ha yang menyatakan terdapat
pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar kimia siswa diterima. Hal ini
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa.
6.2 Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode
pembelajaran pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme
Reaksi SN1 dan SN2. Jurnal. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Hasil penelitian didapatkan bahwa setelah penerapan metode pesantren dalam perkuliahan
Kimia Organik didapatkan peningkatan hasil belajar sebesar 11,07. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa, metode pesantren efektif dalam perkuliahan Kimia Organik dengan
materi mekanisme rekasi SN1 dan SN2.
H. METODOLOGI PENELITIAN
7.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
6|Proposal Skripsi
Penelitian ini dilakukan di MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal pada semester gasal
tahun pelajaran 2016/2017 di kelas X.
7.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ada 2 yaitu :
a. Uji coba skala kecil : siswa kelas XI MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal
sebanyak 10 siswa.
b. Uji coba skala besar : siswa kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal
mengggunakan 1 kelas uji coba.
7.3 Desain Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah
7|Proposal Skripsi
Desain Instrumen Belajar
Uji Coba Metode dan Instrumen skala
Kecil
Uji Metode dalam KBM
evaluasi
Gambar 3.1 Desain Penelitian Research and Development
7.4 Teknik Pengambilan Data
7.4.1
Metode Wawancara
Metode wawancara untuk studi pendahuluan dalam rangka identifikasi potensi dan
masalah yang ada secara mendalam dari guru sebagai responden.
7.4.2
Metode Tes
pre-test untuk mengukur keadaan awal siswa.
8|Proposal Skripsi
post-test untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa setelah menggunakan metode
ala pesantren. Hasil analisis pre-test dan post-test ini akan digunakan untuk mengetahui
keefektifan metode.
7.4.3
Metode Angket
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan guru dan siswa
terhadap metode sorogan dan bandongan yang digunakan dalam pembelajaran.
7.4.4
Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui sikap peserta didik selama proses pembelajaran.
7.4.5
Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran selama kegiatan
proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa foto-foto dokumentasi selama
penelitian.
I. DAFTAR PUSTAKA
Ary, Jacobs, dan Razavieh.2007.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogjakarta: Pustaka
Pelajar.
Chang Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga
Fatimah. 2010. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Laju
Reaksi
(Penelitian
Eksperimen
pada
SMA
Darunnajah
Ulujami
Jakarta-
Selatan).Skripsi.UIN Syarif Hidayatullah:2-3
Kurniasih, Imas dan Beny Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran)
Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kota Pena.
Muldyahardjo Redja. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode pembelajaran
pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme Reaksi SN1 dan
SN2. Jurnal. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya: B.105-B.106
Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
Setiawan, Ebta. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Software Offline. Edisi III. Jakarta: Pusat
Bahasa Diknas.
9|Proposal Skripsi
UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan. Pasal 1.ayat 1.Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pasal 3. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Semarang, 20 Maret 2017
Penulis
Muhammad In Amul Fatih
NIM. 133711056
10 | P r o p o s a l S k r i p s i
PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN
METODE BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM
PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU
Disusun untuk diajukan sebagai syarat melakukan skripsi
Oleh:
Muhamad In Amul Fatih
NIM. 133711019
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO
2017
A. JUDUL
PENERAPAN METODE SALAFI PONDOK PESANTREN (METODE SOROGAN DAN METODE
BANDONGAN) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS
X MA NU 03 SUNAN KATONG KALIWUNGU
B. LATAR BELAKANG
Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh (2007) Ilmu merupakan suatu metode penyelidikan
yang memungkinkan penyelidik, memerikasa gejala tertentu yang menarik perhatiannya. Jika
pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya
adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses
kependidikan.
Definisi pendidikan (Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 pasal 1, ayat 1),”Pendidikan
adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan,
dan/atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.” Usaha sadar dalam pendidikan adalah
segala daya upaya anggota masyarakat yang sekurang-kurangnya didorong oleh suatu niat baik,
dan
sempurnya
apabila
dilakukan
dalam
bentuk
kegiatan
pengabdian
diri
menyelenggarakan/melaksanakan pendidikan secara terprogram. Bentuk usaha dalan pendidikan
dapat berupa: kegiatan pendidikan, satuan pendidikan, dan gabungan satuan-satuan pendidikan.
Kegiatan pendidikan adalah sebuah daya upaya yang bertujuan mempengaruhi seseorang atau
sekelompok orang agar terjadi pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan individu
atau dengan kata lain kegiatan yang menjembatani antara kondisi-kondisi aktual dengan kondisikondisi ideal. Kegiatan pendidikan berlangsung dalam satuan waktu tertentu dan bebrbetuk
dalam berbagai proses pendidikan , yang merupakan serangkaina atau langkah-langkah yang
digunakan untuk mengubah kondisi awal peserta didik sebagai masukan, menjadi kondisikondisi ideal sebagai hasilnya (Mudyahardjo,2010).
Ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu objek kaian dalam pendidikan, dalam
era globalisasi ini terus mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya di Indonesia sendiri.
Setelah reformasi, kemajuan dibidang IPTEK tidak terelakkan lagi. Infomasi-informasi yang
bersangkutan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ataupun produk turunannya sangatlah
mudah diakses oleh masyarakat Indonesia atau bisa dikatakan transfer IPTEK antar Negara
2|Proposal Skripsi
sudah menjadi hal yang biasa. Kemajuan dalam IPTEK saat ini tidak terlepas dari kualitas
sumber daya manusia yang kompeten didalam bidangnya. Manusia yang kompeten didalam
bidangnya adalah produk dari suatu sistem pendidikan yang terprogram dan terencana. Hal
inisesuai dengan tujuan pendidikan nasional NO.20 tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional
(Undang-Undang Sisdiknas), bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa teradap Tuhan Yang Maha Esa,
beraklak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tercapainya efektifitas dalam menjalankan fungsi penyalur dan pengembang ilmu
pengetahuan, peran guru mempunyai fungsi yang sangat sentral. Kepiawaian guru dalam
menumbuhkan minat peserta didik dalam menggali ilmu secara mandiri sangat penting
disbanding transfer ilmu yang diperoleh peserta didik dari guru secara langsung. Karena itu,
bentuk-bentuk pendidikan partisipatif dengan menerapkan metode belajar individual dan belajar
bersama/kelompok sangat diperlukan. Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pendidikan
merupakan proses perubaan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatian. Dengan arti lain, pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses dengan metode-metode tertentu seingga orang memperoleh
pengetahuan pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan kimia diharap mampu memberikan pengalaman secara langsung dan harus
mampu mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk (mengkontruksi) sendiri
pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu halt yang penting bagi siswa dan
guru. Masalanya adalah, sebagian pendidik kurang inovatif dan kreatif dalam mencari dan
menemukan metode maupun pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang pembelajaran.
Pembelajaran yang teoritis menebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara
komprehensif oleh karena, siswa cenderung menghafal dan mengerjakan tugas kimia secara
mekanistik tanpa memahami materi dasarnya. Akibatnya skema pemikiran siswa terpotongpotong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.
Mengapa Harus Membidik Metode Pesantren?
Kaliwungu merupakan suatu daerah di Kota Kendal yang dijadikan sebagai pusat
peradaban Islam di kota tersebut, yang menjadikan Kota Kendal sebagai kota santri, salah
satunya adalah tradisi sawalan yang dirayakan setiap tanggal 1 sampai 7 syawal. Lebih tepatnya
3|Proposal Skripsi
di pasar sore Kaliwungu, setiap harinya tidak selalu sepi dengan lalu lintas anak santri, di sana
juga terdapat pusat perbelanjaan buku-buku Islam atau kitab-kitab kuning. Sementara itu, di
Kaliwungu juga terdapat banyak pondok pesantren yang menghiasi Kota Kendal sehingga benarbenar menjadikan kota tersebut sebagai kota santri. Selain itu, juga terdapat madrasah yang
menampung sebagian besar santri tersebut, salah satunya adalah MA NU 03 Sunan Katong
Kaliwungu Kendal.
MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu merupakan madrasah berbasis agama yang kuat
yang mayoritas peserta didiknya berasal dari pesantren-pesantren salaf yang berada di
Kaliwungu,
sangat cocok untuk pembelajaran kimia menggunakan metode sorogan dan
bandongan ala pesantren. Hal tersebut disebabkan minat dan rutinitas peserta didik yang lebih
condong ke arah pesantren lebih memudahkan dalam pemahaman materi sehingga memunculkan
motivasi didalam diri peserta didik itu sendiri.
Adapun materi pembelajaran kimia yang diusung adalah Sistem Periodik Unsur, hal ini
dikarenakan belum pernah ada materi ini dalam penelitian sebelumnya. Materi ini berada pada
semester satu kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal. Dalam materi SPU tersebut
terdapat sub BAB yang beragam sehingga kualitas data yang didapat lebih tinggi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, patut untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan metode Salafi Pondok Pesantren (metode Sorogan dan metode Bandongan) dalam
Pembelajaran Kimia Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan Katong
Kaliwungu Kendal.”
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1.Pembelajaran Guru yang masih monoton, dan peserta didik yang pasif.
2.Pembelajaran masih bersifat menerima pengetahuan bukan mengkonstruksi pengetahuan
3.Materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak ,sehingga sulit dipahami oleh peserta didik.
D. RUMUSAN MASALAH
4|Proposal Skripsi
Berdasarkan identiikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan diatas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa tinggi efektivitas dan efisiesni metode sorogan
dan bandongan dalam pembelajaran kimia?”.
E. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitiannya tidak melebar, penelitian ini dibatasi dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Pengembangan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kimia
2. Penelitian ini dilakukan pada materi Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 03 Sunan
Katong Kaliwungu.
F. KAJIAN PUSTAKA
5.1 Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya (2007) Pembelajaran diartikan sebagai kegiatan guru secara terpogram dalam
desain instruksional untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar, atau bisa juga diartikan usaha peserta didik mempelajari bahan pelajaran
yang bersumber dari guru.
5.2 Kimia
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang
susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat. Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang
materi dan perubahannya (Chang, 2005). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kimia adalah ilmu yang mempelajari materi baik unsur maupun zat dan sifat yang
menyertainya meliputi susunan, reaksi, dan lainnya.
Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang diajarkan di SMA/MA/SMK/sejenisnya pada
jurusan IPA dan jurusan SMK yang membutuhkan kimia. Penelitian ini dilakukan di MA
yang memiliki basic pesantren seperti yang ada di MA NU 03 SUNAN KATONG
KALIWUNGU.
5.3 Sorogan
Metode Sorogan adalah metode pembelajaran individual dimana santri (peserta didik) harus
menyerahkan hasil (sorog) materi konsep yang telah dipahami kepada Kyai (Guru) (Tan ,
2014; Muflih 2014; Zuchairiny, 2013; Sulistyo 2014, Kuswandono, 2011). Kyai (Guru)
5|Proposal Skripsi
sebagai penerima hasil perkembangan belajar individual santrinya harus memberikan suatu
umpan balik ataupun pembenaran apabila terjadi kesalahan dari santri, dalam hal ini Kyai
(Guru) adalah sumber ilmu (Rifa’I, 2013 ; Astuti, 2014)
5.4 Bandongan
Metode Bandongan adalah suatu metode pembelajaran dimana santri (siswa) mendapat
pembelajaran secara kelompok dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang materi
yang diajarkan (Kuswandono, 2011; Al Hamdani, 2013).
G. KAJIAN RISET SEBELUMNYA
6.1 Fatimah. 2010.
Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Laju Reaksi (Penelitian Eksperimen pada SMA Darunnajah Ulujami JakartaSelatan).Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Pada penelitian ini, metode penelitian yang dipakai adalah kuasi eksperimen dan
pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah
25 orang siswa kelas XI IPA C sebagai kelas eksperimen dan 25 orang siswa kelas XI IPA D
sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument hasil belajar
dan hasilnya diuji dengan menggunakan uji “t”. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
sebesar 7,83 ternyata lebih besar dari t tabel sebesar 2,021. Ini berarti Ho ditolak pada taraf
signifikansi α = 0,05. Maka dapat disimpulakn bahwa Ha yang menyatakan terdapat
pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar kimia siswa diterima. Hal ini
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa.
6.2 Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode
pembelajaran pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme
Reaksi SN1 dan SN2. Jurnal. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Hasil penelitian didapatkan bahwa setelah penerapan metode pesantren dalam perkuliahan
Kimia Organik didapatkan peningkatan hasil belajar sebesar 11,07. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa, metode pesantren efektif dalam perkuliahan Kimia Organik dengan
materi mekanisme rekasi SN1 dan SN2.
H. METODOLOGI PENELITIAN
7.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
6|Proposal Skripsi
Penelitian ini dilakukan di MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal pada semester gasal
tahun pelajaran 2016/2017 di kelas X.
7.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ada 2 yaitu :
a. Uji coba skala kecil : siswa kelas XI MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal
sebanyak 10 siswa.
b. Uji coba skala besar : siswa kelas X MA NU 03 Sunan Katong Kaliwungu Kendal
mengggunakan 1 kelas uji coba.
7.3 Desain Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah
7|Proposal Skripsi
Desain Instrumen Belajar
Uji Coba Metode dan Instrumen skala
Kecil
Uji Metode dalam KBM
evaluasi
Gambar 3.1 Desain Penelitian Research and Development
7.4 Teknik Pengambilan Data
7.4.1
Metode Wawancara
Metode wawancara untuk studi pendahuluan dalam rangka identifikasi potensi dan
masalah yang ada secara mendalam dari guru sebagai responden.
7.4.2
Metode Tes
pre-test untuk mengukur keadaan awal siswa.
8|Proposal Skripsi
post-test untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa setelah menggunakan metode
ala pesantren. Hasil analisis pre-test dan post-test ini akan digunakan untuk mengetahui
keefektifan metode.
7.4.3
Metode Angket
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan guru dan siswa
terhadap metode sorogan dan bandongan yang digunakan dalam pembelajaran.
7.4.4
Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui sikap peserta didik selama proses pembelajaran.
7.4.5
Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran selama kegiatan
proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa foto-foto dokumentasi selama
penelitian.
I. DAFTAR PUSTAKA
Ary, Jacobs, dan Razavieh.2007.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogjakarta: Pustaka
Pelajar.
Chang Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jilid 1, Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga
Fatimah. 2010. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Laju
Reaksi
(Penelitian
Eksperimen
pada
SMA
Darunnajah
Ulujami
Jakarta-
Selatan).Skripsi.UIN Syarif Hidayatullah:2-3
Kurniasih, Imas dan Beny Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran)
Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kota Pena.
Muldyahardjo Redja. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Rinaningsih, Asep Kadarohman, Hary Firman, Suyatno. 2016. Penerapan metode pembelajaran
pondok pesantren dalam perkuliahan Kimia Organok Materi Mekanisme Reaksi SN1 dan
SN2. Jurnal. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya: B.105-B.106
Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia.
Setiawan, Ebta. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Software Offline. Edisi III. Jakarta: Pusat
Bahasa Diknas.
9|Proposal Skripsi
UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan. Pasal 1.ayat 1.Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pasal 3. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Semarang, 20 Maret 2017
Penulis
Muhammad In Amul Fatih
NIM. 133711056
10 | P r o p o s a l S k r i p s i