MAKALAH KORUPSI ALAT KESEHATAN RSUD TALU

MAKALAH
KORUPSI ALAT KESEHATAN DI RSUD TALUK KUANTAN
PEKANBARU RIAU

Disusun oleh :
Ilman Khoirul Umam
180910140024

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2017

1|Page

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkankehadirat Allah SWT karena berkatrahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan karyatulis ini.Tak lupa Sholawat serta salam kami
junjungkan kepada Nab iBesar Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya karena berkat
usaha beliau kita dapat keluar dari zaman kebodohan.

Terimakasih juga kami sampaikan kepada dosen Prodi Sastra Arab

yang telah

memberikan arahan agar karya tulis yang berjudul “Korupsi Alat Kesehatan di RSUD Taluk
Kuantan Pekanbaru Riau” bisa dibuat dengan sebaik-baiknya dan diselesaikan tepat waktu.
Penulis berharap dengan karya tulis ini dapat menambah ilmu bagi pembaca dan
penulis. Penulis juga berharap karya tulis ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya demi
memajukan pendidikan di Indonesia.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
pemilihan kata atau tulisan pada karya tulis ini.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Sumedang, 8 Maret 2017

Penulis

2|Page

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1.

Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 4

1.2.

Identifikasi Masalah ................................................................................................................. 4

1.3.

Kerangka Pemikiran ................................................................................................................ 4

1.4.

Metode Penelitian...................................................................................................................... 6


1.5.

Data ............................................................................................................................................ 6

BAB II .................................................................................................................................................... 7
2.1. Teori ................................................................................................................................................ 7
2.1.1. Pengertian Korupsi ..................................................................................................................... 7
2.1.2.

Pancasila dan Hukum Perundang-undangan..................................................................... 7

2.1.3.

Indentitas Nasional ............................................................................................................... 7

2.1.4.

Hak Asasi Manusia ............................................................................................................... 8


2.1.5.

Demokrasi .............................................................................................................................. 8

2.1.6.

Mahasiswa ............................................................................................................................. 8

2.1.7.

Syariat Islam.......................................................................................................................... 9

2.2.

Hasil Analisis ....................................................................................................................... 10

2.2.1.

Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan ...................................... 10


2.2.2.

Dampak dari Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan ................................................... 13

2.2.3.

Solusi dari Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan........................................................ 13

2.2.4.

Peran Mahasiswa dalam Tindak Pidana Korupsi ........................................................... 14

BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

3|Page

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas seleksi Mahasiswa Berprestasi tingkat prodi
Sastra Arab dan kewajiban sebagai mahasiswa untuk menganalisis isu-isu nasional
khususnya korupsi yang sudah menjadi budaya di Indonesia. Di mata dunia Indonesia
menduduki peringkat ke 107 dari 175 Negara yang tindak korupsinya masih sangat tinggi.
Di Indonesia sendiri fenomena korupsi masih menjamur. Salah satu kasus yang penulis kaji
adalah kasus korupsi Alat Kesehatan yang dilakukan oleh mantan Sekretaris TU RSUD
Taluk Kuantan yang bernama Dr M Basrana divonis satu tahun penjara di Pengadilan
Tipikor Pekanbaru pada tanggal 26 Januari 2015. Penulis menganalisis serta mengkritisi
kasus korupsi ini sebagai salah satu kasus yang dianggap membahayakan masyarakat dan
merugikan negara sebesar Rp. 992.681.931. Oleh karena itu kasus ini dikategorikan sebagai
kasus yang besar, walaupun masalah ini sudah lama terjadi tetapi hal yang menariknya dari
segi hukuman yang tidak setimpal karena hal tersebut menghambat dalam proses
penyembuhan penyakit pasien. Maka dari itu semoga dengan dibuat tulisan ini dapat
memotivasi pembaca khususnya mahasiswa untuk memberantas korupsi secara keseluruhan
dan menjadi dasar agar tidak melakukan tindakan korupsi di kemudian hari setelah lulus
dari Universitas. Sehingga mahasiswa harus menjadi pribadi yang bisa menjadi teladan di
kehidupan masyarakat.

1.2.Identifikasi Masalah

Melihat tindakan korupsi yang dilakukan oleh mantan sekretaris TU RSUD Taluk
kuantan, maka penulis menarik beberapa masalah yang berdasar pada :
1)

Apa faktor-faktor penyebab tindak pidana korupsi ?

2)

Apa dampak dari tindak pidana korupsi alat kesehatan ?

3)

Bagaimana solusi untuk tindak pidana korupsi ?

1.3. Kerangka Pemikiran
1) Teori Pengertian Korupsi yang dikemukakan oleh Robert Klitgaard dalam bukunya
Controlling Corruption (1998) yang dikutip oleh Wiwit (2010).

4|Page


2) Al-Quran surat Al-Anfal ayat 27, surat An-Nisa ayat 58, Q.S. Al Baqarah:188, surat Al
Maidah ayat 33 & 38, dan Surat Al-Baqarah:229, serta Hadist HR Thabrani dan alHakim.
3) Teori Ruslan Abdul Ghani mengenai Filsafat Pancasila
4) Teori dan inti sari dari materi Identitas Nasional, HAM, dan Demokrasi yang diambil
dari buku Pendidikan Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh UPT Bidang Studi
Universitas Padjadjaran tahun 2007 dan syariat Islam di Arab Saudi.
5) Teori fungsi mahasiswa oleh Indra Kusumah (Presiden BEM Kema Unpad tahun 2005)
dalam bukunya Risalah Pergerakan Mahasiswa tahun 2007
Untuk mengetahui lebih jelas dari kerangka pemikiran diatas bisa dilihat diagram
dibawah ini.
Korupsi
Definisi Korupsi
Oleh
Robert Klitgaard

Tindak Pidana Korupsi di
Indonesia

Korupsi Alat Kesehatan di
RSUD Taluk Kuantan


Melalui Pendekatan Syariat
Islam

Al-Qur’an
Al-Anfal ayat 27,
An-Nisa ayat 58,
Al Baqarah:188 & 229
Al Maidah ayat 33 & 38,

Berhubungan dengan :
Filsafat Pancasila
Indentitas Negara
Demokrasi
HAM
Mahasiswa
Syariat Islam di Arab Saudi

Hadist
HR Thabrani dan alHakim

Analisa Masalah :
Penyebab
Dampak
Solusi

Peran Mahasiswa

5|Page

1.4. Metode Penelitian
Dalam metode dan teknik pengumpulan data, penulis menggunakan metode
simak. Dengan kata lain penulis menyadap secara tulis bahasa yang digunakan dalam
sumber data.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini, penulis
menggunkan Teknik Lanjutan II yaitu Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) karena
pada hakikatnya sumber data yang diteliti berupa tulisan dalam media massa, mushaf yang
mulia (Al-Quran), berbagai buku penunjang, dan media massa. Sehingga penulis tidak
terlibat dalam percakapan atau pembicaraan tetapi menyimak penggunaan bahasa yang ada
di dalam sumber-sumber data tersebut.
1.5. Data

Pekanbaru – Dr. M. Basrana, Mantan Sekretaris Tata Usaha Rumah Sakit
Umum (RSUD) Taluk Kuantan, yang sebelumnya dituntut jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari)
Teluk Kuantan terbukti bersalah melakukan perbuatan tindak pidana korupsi. Akhirnya
diganjar hakim tipikor Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, dengan hukuman kurungan
penjara selama 1 tahun. Amar putusan yang dibacakan majelis hakim yang diketuai Sutarto
SH MH pada sidang yang digelar Senin (9/2/15) sore itu. M Basrana juga dikenakan
hukuman denda sebesar Rp 50 juta subsider selama 2 bulan. Selain itu, M Basrana yang
didakwa melakukan tindak pidana korupsi alat kesehatan (Alkes) di RSUD Taluk Kuantan,
juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 992.681.931 atau
subsider 1 tahun kurungan penjara. M Basrana yang dinyatakan hakim bersalah melanggar
Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang Undang No 31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi, Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP.
*Sumber: http://www.riauterkini.com

6|Page

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori
2.1.1. Pengertian Korupsi
Robert Klitgaard dalam bukunya Controlling Corruption (1998) yang dikutip oleh
Wiwit (2010) mendefinisikan korupsi sebagai "tingkah laku yang menyimpang dari tugastugas resmi sebuah jabatan Negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut
pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri); atau untuk melanggar aturan-aturan
pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi". Menurut Komberly Ann Elliott dalam
Corruption and The Global Economy yang dikutip oleh Wiwit (20101) menyajikan definisi
korupsi, yaitu "menyalahgunakan jabatan pemerintahan untuk keuntungan pribadi".
2.1.2. Pancasila dan Hukum Perundang-undangan
Filsafat Pancasila menurut Ruslan Abdul Gani merupakan filsafat negara yang lahir
sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan
sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan mendalam oleh the founding father
bangsa Indonesia, kemudian dituangkan kedalam suatu sistem yang tepat. Sistem filsafat
Pancasila memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu sila-sila
Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas).
Dengan pengertian lain jika tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisahpisah, maka itu bukan Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara tidak serta merta menjadi aturan berbangsa dan bernegara.
Di Indonesia terdapat aturan hukum dan perundang-udangan yang wajib ditaati oleh semua
warga negara Indonesia. Adapun aturan tersebut adalah UUD 1945, TAP MPR, UU (No 31
Tahun 1999 Tipikor), dan seterusnya.
2.1.3. Indentitas Nasional
Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang artinya ciri-ciri, tanda, atau jati
diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakan dengan yang lain. Adapun
kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa, maupun
nonfisik seperti keinginan cita-cita dan tujuan.
7|Page

2.1.4. Hak Asasi Manusia
HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia secara permanen dan dimiliki
bersamaan dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. HAM
bersifat umum (universal), tidak bergantung pada Negara (supralegal).
Ruang lingkup HAM meliputi hak pribadi, hak milik pribadi dalam kelompok social
tempat seseorang berada, kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam
pemerintahan, serta hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan social.
2.1.5. Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat,
kratos berati pemeintahan. Jadi, demokrasi artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan
yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Istilah demokrasi pertama kali di Yunani Kuno, khususnya di kota Athena, yang
menunjukan sistem perintahan yang berlaku disana. Kota-kota didaerah Yunani pada waktu
itu kecil-kecil. Pemduduknya itu begitu banyak sehingga mudah dikumpulkan oleh
Pemerintah, dalam suatu masyatakat untuk bermusywarah. Dalam rapat tersebut diambil
keputusan bersama dengan garis-garis besar kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan
dan segala permasalahan kemasyarakatan.
2.1.6. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai pemuda terdidik merupakan warisan termahal milik bangsa ini.
Dengan segala kemudahannya, mahasiswa menjadi tumpuan berbagai pihak. Mereka sering
disebut harapan bangsa, harapan negara, harapan masyarakat, harapan keluarga bahkan
harapan dunia. Indra Kusuma, dalam bukunya Risalah Pergerakan Mahasiswa menyatakan
bahwa mahasiswa mendapatkan berbagai gelar yang menggelegar: ‘agent of change’,
‘creative minority’, director of change’, ‘calon pemimpin bangsa’ dan lain sebagainya.
Barisannya akan selalu di depan masyarakat, menjadi jembatan antara pemerintah dengan
masyarakat dengan memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi dan masa keemasan potensipotensinya yaitu: Potensi Spiritual, Potensi Intelektual, Potensi Emosional, dan Potensi
Fisikal. Dengan karakter mahasiswa yang demikian adanya, tidak heran jika gerakan yang
dibangun mahasiswa disebut sebagai pilar demokrasi yang kelima.

8|Page

2.1.7. Syariat Islam
Hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan
ALLAH SWT. Dan hukum korupsi juga termaktum dalam beberapa dalil-dalil tetapi kami
hanya mengambil dalil yang ada dibawah ini.

‫ون‬
َ ‫ي َ ٰـٰٓأَيُّہَا ٱ ذ َِّل َين َءا َمنُو ْا ََل َ َُتونُو ْا ٱ ذ ََّلل َوٱ ذلر ُسو َل َو َ َُتونُ ٰٓو ْا َٱ َم ٰـنَ ٰـ ِت ُ ُۡك َو َٱ ُ ۡنُت تَ ۡعلَ ُم‬
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS. Al-Anfal: 27).
Pada ayat lain Allah SWT memerintahkan untuk memelihara dan menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya,

ۡ‫ا ذن ٱ ذ ََّلل يَأۡ ُم ُرُ ُۡك َٱن تُ َؤ ُّدو ْا ٱ ۡ َۡل َم ٰـنَ ٰـ ِت ا َ ٰ ٰٓل َٱ ۡه ِلهَا َوا َذا َح َ َۡك ُُت ب َ ۡ َۡي ٱلنذ ِاس َٱن َ َۡت َُكُو ْا بِألۡ َعد‬
ِ
ِ
ِ
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil .” (QS. An-Nisa: 58). Kedua ayat ini mengandung pengertian
bahwa mengkhianati amanat seperti perbuatan korupsi bagi pejabat adalah terlarang lagi
haram.
Negara Arab Saudi menerapkan hukum hudud terhadap orang yang korupsi seperti
yang tertulis Alquran sebagai falsafah negaranya. Hudud ini terdapat dalam surah AlMaidah ayat 38.

‫َوٱ ذلسا ِر ُق َوٱ ذلسا ِرقَ ُة فَأ ْق َط ُع ٰٓو ۟ا َٱيْ ِدَيَ ُ َما َج َزا ٰٓ ًۢء ِب َما َك َس َبا نَ َك َٰ اًل ِم َن ٱ ذ َِّلل ۗ َوٱ ذ َُّلل َع ِز ٌيز َح ِك ٌي‬
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS: Al-Maidah Ayat: 38)

9|Page

2.2. Hasil Analisis
2.2.1. Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan
Dalam kasus ini bila diamati ternyata yang menjadi dasar penyebab melakukan tindak
pidana korupsi adalah karena kurangnya ada rasa sadar diri akan beragama. Padahal agama
sudah jelas melarang hal tersebut. Namun, tersangka tetap melanggarnya. Penyebab tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan agamanya belum terlalu baik. Bila pendidikan agamanya sudah baik, besar
kemungkinan beliau tidak akan melakukan korupsi. Maka dari itu pendidikan
keagamaan sangat penting bagi kehidupan manusia karena akan menjadi pedoman
hidup dan tertulis dalam Al-quran dan Hadist sebagai referensi melaksanakan syariat
islam seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 2, “Itulah al kitab (Alqura’an) tidak ada keraguan di dalamnya dan petunjuk bagi orang-orang yang
betaqwa”. Dan dalam hidup bernegara juga pancasila sebagai Indentitas Negara
Indonesia menempatkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada posisi pertama. Karena
dasar untuk melakukan sila-sila yang lain adalah sila yang pertama ini. Bila sila yang
pertama ini (kehidupan beragama) tidak sungguh-sungguh dilaksanakan maka akan
menyebakan krisis Ahlaq dan akan berpengaruh pada budaya, dan demokrasi rusak.
2) Kurang menerapkan syariat Islam dan belum sadar akan perbuatannya itu dilarang oleh
agama seolah-olah menggap tidak tahu akan hukumnya hal tersebut dalam agamanya
serta belum merasakan bagaimana adzab Allah terhadap orang yang berbuat korupsi
seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S. Al Baqarah:188 “Dan janganlah sebahagian
kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil
dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui”. Dan Hadist “Barang siapa yang merampok dan
merampas, atau mendorong perampasan, bukanlah dari golongan kami (yakni bukan
dari umat Muhammad saw.)” (HR Thabrani dan al- Hakim). Adanya kata-kata laisa
minna, bukan dari golongan kami, menunjukkan keharaman seluruh bentuk
perampasan termasuk korupsi. Dalam Surat Al Maidah ayat 38 dijelaskan tentang
hukumannya.

10 | P a g e

‫َوٱ ذلسا ِر ُق َوٱ ذلسا ِرقَ ُة فَأ ْق َط ُع ٰٓو ۟ا َٱيْ ِدَيَ ُ َما َج َزا ٰٓ ًۢء ِب َما َك َس َبا نَ َك َٰ اًل ِم َن ٱ ذ َِّلل ۗ َوٱ ذ َُّلل َع ِز ٌيز َح ِك ٌي‬
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS: Al-Maidah Ayat: 38)
Berhubungan dengan syariat islam, Indonesia juga memiliki aturan hukum bagi orang
yang melakukan tindak pidana korupsi. Tetapi tidak menakutkan seperti hukum islam.
Terdakwa korupsi Alkes ini melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-undang No 31
Tahun 1999 tentang Tipikor, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Bunyi pasal 3 adalah sebagai
berikut :

“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau
denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”
3) Kurangnya sikap amanah. Manusia di ciptakan oleh Allah adalah untuk menjadi
pemimpin di muka bumi ini seperti yang tercatat dalam surah Al Baqarah ayat 30.
Dalam dalil lain juga Allah berfirman pada surat Al Anfal :27 dan surat An Nisa : 58.

‫ون‬
َ ‫ي َ ٰـٰٓأَيُّہَا ٱ ذ َِّل َين َءا َمنُو ْا ََل َ َُتونُو ْا ٱ ذ ََّلل َوٱ ذلر ُسو َل َو َ َُتونُ ٰٓو ْا َٱ َم ٰـنَ ٰـ ِت ُ ُۡك َو َٱ ُ ۡنُت تَ ۡعلَ ُم‬
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”
(QS. Al-Anfal: 27).

11 | P a g e

Pada ayat lain Allah SWT memerintahkan untuk memelihara dan menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya,

ۡ‫ا ذن ٱ ذ ََّلل يَأۡ ُم ُرُ ُۡك َٱن تُ َؤ ُّدو ْا ٱ ۡ َۡل َم ٰـنَ ٰـ ِت ا َ ٰ ٰٓل َٱ ۡه ِلهَا َوا َذا َح َ َۡك ُُت ب َ ۡ َۡي ٱلنذ ِاس َٱن َ َۡت ُ َُكو ْا بِألۡ َعد‬
ِ
ِ
ِ

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil .”
(QS. An-Nisa: 58).
Kedua ayat ini mengandung pengertian bahwa mengkhianati amanat seperti
perbuatan korupsi bagi pejabat adalah terlarang lagi haram. Amanah ini berkaitan pula
dengan demokrasi. Kedaulatan tertinggi negara Indonesia adalah pada tangan rakyat
Indonesia sendiri. Namun, bila kedaulatan tersebut dikotori dengan dengan sikap tidak
amanah maka sesungguhnya demokrasi itu telah dinodai. Maka demokrasi juga dalam
fase krisis. Selain itu juga berkiatab dengan Hak Asasi Manusia, Manusia yang berhak
atas amananya harus disampaikan. Karena setiap seseorang berhak mandapatkan
kehidupan yang layak. Jika melakukan korupsi maka telah melanggar Hukum HAM
juga karena telah mengambil dan menghalangi hak orang lain.
4) Sikap tamak dan serakah atau sikap materialistis dan hedonis tertanam dalam hati para
pejabat. Mereka memandang bahwa kesenangan dan kebahagian terletak pada
melimpahruahnya harta kekayaan. Oleh karena itu maka jabatan dan kedudukan yang
dimilikinya dijadikan sarana dan tempat untuk mendapatkan uang yang sebanyakbanyaknya. Korupsi adalah cara murah dan mudah untuk cepat kaya.
5) Pengawasan yang tidak efektif.

Dalam sistem management modern selalu ada

instrument yang disebut control internal yang bersifat in build dalam setiap unit kerja,
sehingga sekecil apapun penyimpangan anggaran akan segera terdeteksi sejak dini dan
secara otomatis pula dilakukan koreksi dan perbaikan. Internal control disetiap unit
kerja ternyata umumnya tidak berjalan efektif karena pejabat di lembaga pengawasan
dan pegawai terkait ber-KKN. Serta penerapan hukumnya tidak tegas dan tidak
memberi efek jera layaknya syariat Islam, orang yang korupsi itu harus di hukum hudud
atau hukuman setimpal misalnya diptotong tangannya. Hukuman Hudud adalah
hukuman yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di dalam Quran/hadist. Hukuman
Hudud ini adalah hak Allah yang tidak boleh ditukar atau ganti hukumannya dan tidak
boleh diubah dan dipindah. Hukuman Hudud tidak boleh dimaafkan oleh siapa pun.
Mereka yang melanggar aturan-aturan hukum Allah, yang telah ditentukan dan
12 | P a g e

ditetapkan Allah/rasul-Nya yang disebutkan di dalam Al-Qur’an/Hadits adalah
termasuk dalam golongan orang-orang yang zalim. Seperti firman ALLAH SWT yang
bermaksud:
” Dan siapa yang melanggar aturan-aturan hukum Allah, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.”
(Surat Al-Baqarah:229)

2.2.2. Dampak dari Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan
Menurut pengamatan penulis dampak dari korupsi Dr. M. Basrana adalah sebagai berikut :
1)

Keuangan Negara mengalami kerugian. Sudah jelas uang negara sangat dirugikan sekitar satu
miliyar kurang lebih tepatnya Rp. 992.681.931

2)

Penanganan kesehatan di RSUD Taluk Kuantan terkendala dengan perlatan medis yang
sangat vital bagi pasien. Sehingga nyawa dan kesehatan rakyat dipertaruhkan.

3)

Kepercayaan masyarakat berkurang akan jaminan kesehatan di Indonesia dan berspekulasi
negatif pada pemerintah atau intansi terkait.

4)

Korupsi menjadi menjamur, bila korupsi sering dilakukan maka rakyat akan terbiasa
mendengar korupsi dan pelaku juga akan terbiasa korupsi bila tidak terungkap.

5)

Demokrasi dan hukum Indonesia sedang dipertaruhkan. Karena hukuman terhadap koruptor
tidak memberi efek jera dan mengultimatum orang lain untuk tidak korupsi sangat lemah.
Sehingga demokrasi akan mengalami krisis dan rakyat yang benar-benar kesal akan
melakukan tindakan yang akan mersusak sistem demokrasi.

2.2.3. Solusi dari Tindak Pidana Korupsi Alat Kesehatan

Setelah mengamati dan menganalisi kasus korupsi alat kesehatan di RSUD Taluk
Kuantan Riau oleh Dr. M. Basrana Maka penulis mencoba memberikan solusi sebagai
terapi untuk meminimalisasi bahkan membasmi virus korupsi. Terapi ini adalah
“Tazkiyatun Nafs” yaitu Pensucian Jiwa atau Hati dengan metode atau langkah-langkah
sebagai berikut:
1.

Memulai segala aktifitas kehidupan dengan niat tulus ikhlas semata-mata karena
Allah.

2.

Menyikapi dan mengarungi kehidupan dunia berdasarkan tuntunan Ilaahi.

3.

Mengendalikan nafsu syahwat terhadap kekayaan dunia.

13 | P a g e

4.

Mengimani atau percaya sepenuh hati bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan
akhirat yang kekal abadi. Surga diperuntukan bagi orang bertakwa dan neraka
disediakan untuk orang durhaka yang bergelimang dengan dosa.

5.

Mensyukuri nikmat yang telah diterima dan dirasakan.

6.

Sabar menghadapi berbagai ujian dan musibah kekurangan harta dan kekayaan.

7.

Ridha terhadap segala ketetapan atau takdir dari Allah Tuhan Yang Maha Esa

8.

Menumbuhkan rasa khauf (takut) kepada azab yang diberikan Allah kepada siapa saja
yang melakukan tindakan dosa dan kejahatan.

9.

Menumbuhkan sikap jujur dalam diri dan sikap tanggung jawab terhadap segala
pekerjaan yang dilakukan.

10. Muhasabatun Nafs (introsfeksi dan mawas diri)
11. Hahabbah dan Muqqorobatullah (mencintai dan mendekatkan diri kepada Allah)
dengan melakukan berbagai amal shaleh, baik yang bersifat ibadah ritual maupun
ibadah sosial.
12. Taubat (kembali ke jalan Allah dan menyesali segala perbuatan tercela yang
merugikan diri dan orang lain).

2.2.4. Peran Mahasiswa dalam Tindak Pidana Korupsi
Selain hal diatas kami sebagai mahasiswa harus memiliki peran aktif dalam pemberantasan
tindak pidana korupsi melaui Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan
Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat dan berwujud dalam hal sebagai
berikut:
Pertama,

Mahasiswa dapat melakukan kajian dan masukan konstruktif terhadap
kebijakan publik yang dibuat oleh lembaga eksekutif dan legislatif.

Kedua,

Mahasiswa dapat melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dana
pemerintah yang terjadi di lingkungan kampus.

Ketiga,

Mahasiswa pun dapat menginisiasikan sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan
untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih reliable.

Keempat,

Mahasiswa dapat berperan untuk mendorong pemerintah untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.

14 | P a g e

BAB III
KESIMPULAN

Tindak pidana korupsi sudah menjadi budaya, yang menjadi penyebab dasar hal
tersebut adalah lemahnya rakyat Indonesia yang bernotabene beragama Islam yang
menerapkan syariat Islam. Kesadaran agama yang lemah bapak Dr. M. Basrana selaku
Sekertaris TU RSUD Taluk Kuantan sehingga melakukan korupsi Alat Kesehatan. Bila
beliau sadar agama maka beliau besar kemungkinan tidak akan melakukan hal tersebut
karena sudah jelas Al-qur’an menjelaskan larangan mengambil hak orang lain. Dampak
dari korupsi ini menimbulkan kerugian uang negara, kepercayaan masyarakat akan
jaminan kesehatan berkurang, dan nyawa serta kesehatan rakyat dipertaruhkan. Solusi
sebagai terapi untuk meminimalisasi bahkan membasmi virus korupsi. Terapi ini
adalah “Tazkiyatun Nafs” yaitu Pensucian Jiwa atau Hati. Selain itu juga mahasiswa
sebagai agen perubahan memiliki peran aktif dalm memberantas korupsi melalui Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Kami juga berpikir bila syariat islam benar-benar
dilaksanakan di Indonesia secara menyeluruh baik dari segi hukumnya ataupun yang
lainnya dalam hal tindak pidana korupsi maka akan membuat efek jera terhadap para
koruptor, seperti halnya Negara Arab Saudi.

15 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA
Al qur’an
Hadist
Martiana, Anna, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: UPT Bidang
Studi Universitas Padjadjaran
UU No. 39 tahun 1999 TIPIKOR
www.rri.co.id
Muzadi, H : 2004 MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi , Malang : Bayumedia Publishing
KBBI (QT Media)
http://www.riauterkini.com
https://www.academia.edu/4918447/HUKUM_KORUPSI_MENURUT_ISLAM
http://yanluamohdar2010.blogspot.com/2012/03/sistem-hukum-arab-saudi.html

16 | P a g e