LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN

OLEH :

LA ODE PARISA

: 21206004

BUDIYONO

: 21206014

SAHRUL ASMI

: 21306010

AHMAD JAYADI

: 21306005


ANDI MUSTAKARRAH HAMSI

: 21406011

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena
atas nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penghargaan dan terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen pengasuh
mata kuliah yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang tidak luput dari khilaf

dan salah maka lewat kesempatan ini, jika ada penulisan yang kurang tepat atau
tidak sesuai dalam penulisannya, sebagai manusia biasa kami mohon maaf dan
kami juga membuka diri jika ada kritik serta saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga Laporan Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Amin.

Kendari, Juni 2015

Tim Penulis

HALAMAN PENGESAHAN
Judul

: Laporan Manajemen Pelabuhan Perikanan

Laporan Lengkap

: Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah
Manajemen Pelabuhan Perikanan


Kelompok

:I

Program Studi

: PSP

Laporan lengkap ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui
Koordinator Dosen Praktikum

RITA.L.BUBUN S.Pi., M.Si

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFRTAR ISI.............................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................

i
ii
iii
iv
vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat.............................................................................

1
2
2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pelabuhan Perikanan ............................................................

2.2. Fungsi Pelabuhan Perikanan...............................................................
2.3. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan.........................................................
2.4. Pelabuhan Perikanan Samudera..........................................................

3
4
5
6

BAB III. METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat...............................................................................
3.2. Alat dan Bahan....................................................................................
3.3. Metode Praktikum...............................................................................

8
8
8

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi....................................................................

4.2. Hasil Pengamatan................................................................................
4.2.1. Klasfikasi PPS Kendari..............................................................
4.2.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari......................................................
4.2.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari..............................................
4.2.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari...............................................
4.3. Pembahasan.........................................................................................
4.3.1. Klasifikasi PPS Kendari.............................................................
4.3.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari......................................................
4.3.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari..............................................
4.3.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari...............................................
4.3.5. Peranan PPS Kendari..................................................................

9
10
10
10
11
11
12
12

12
13
14
14

BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan....................................................................................
5.2. Saran...............................................................................................

16
16

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan....................................................

5

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktek..................................................................


8

Tabel 3. Fasilitas pokok pada PPS Kendari..................................................

10

Tabel 4. Fasilitas fungsional pada PPS Kendari...........................................

11

Tabel 5. Fasilitas penunjang pada PPS Kendari...........................................

11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Pelabuhan perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri

perikanan dan merupakan dasar-dasar dari semua kegiatan perikanan serta
merupakan tempat berlabuh bagi kapal-kapal yang pergi dan datang dari operasi
penangkapan tempat memperbaiki kapal-kapal dan melindungi dari badai dan
topan.
Dalam Kepmen Kelautan dan Perikanan No: KEP.10/MEN/2004
disebutkan bahwa pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan
dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan perikanan.
Pelabuhan perikanan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting
bagi kehidupan sosial, ekonomi masyarakat nelayan dan pemerintahan.
Dalam pengelolaan pelabuhan perikanan diperlukan suatu pelaksanaan
aspek-aspek manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
pengawasan serta manajemen fungsional, baik manajemen produksi, sumberdaya
manusia, keuangan dan pemasaran di Pelabuhan Perikanan.


Dengan latar belakang di atas maka mata kuliah manajemen pelabuhan
perikanan melaksanakan kegiatan praktikum di Pelabuhan Perikanan Samudera
kota Kendari.
1.2.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum Manamejen Pelabuhan

Perikanan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa klasifikasi pelabuhan perikanan yang dikunjungi?
2. Apa saja fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas fungsional yang ada
di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari?
3. Bagaimana peranan pelabuhan perikanan yang dikunjungi baik terhadap
system agribisnis perikanan, perekonomian pedesaan, usaha perikanan dan
terwujudnya sentra produksi perikanan?
1.3.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pelaksanaan praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan ini


adalah diharap praktikan mengetahui klasifikasi pelabuhan perikanan yang
dikunjungi, mengetahui fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas
penunjang serta mengetahui peranan pelabuhan perikanan yang dikunjungi.
Adapun manfaat yang di dapat dari praktikum Manajemen Pelabuhan
Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kota Kendari adalah sebagai salah
satu persyaratan praktikan pada mata kuliah Pelabuhan Perikanan. Secara obyektif
praktikum ini dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan
khususnya bagi penyusun dan mahasiswa pada umumnya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Definisi Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung dari gelombang yang

dilengkapi dengan fasilitas terminal laut yang meliputi dermaga tempat kapal
dapat bertambat untuk melakukan bongkar muat barang dan sebagai tempat
penyimpanan untuk menunggu keberangkatan berikutnya (Bambang Triatmodjo,
2002).
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan (1994) pelabuhan perikanan
merupakan prasarana yang mendukung peningkatan pendapatan petani nelayan
sekaligus mendorong investasi dalam bidang perikanan. Fungsi pelabuhan
perikanan dalam arti luas adalah sebagai pusat pengembangan ekonomi perikanan
dalam bidang produksi, pengolahan dan pemasaran.
Pelabuhan Perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara daratan dan
lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan untuk kegiatan penangkapan ikan
dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai dengan ikan
didistribusikan (Dephub, 1983).
Pelabuhan Perikanan menurut UU No.31 tahun 2004 adalah tempat yang
terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan atau

bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang perikanan.
Pelabuhan Perikanan digolongkan sebagai pelabuhan khusus. Pelabuhan
khusus yaitu pelabuhan yang penggunaannya khusus untuk melayani kapal
perikanan yang melakukan kegiatan penangkapan di perairan pedalaman dan
perairan kepulauan
2.2.

Fungsi Pelabuhan Perikanan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2004 tentang

Perikanan Pasal 41, fungsi dan peran Pelabuhan Perikanan adalah sebagai pusat
penanganan dan pemasaran ikan hasil tangkapan. Setelah ikan hasil tangkapan
tersebut ditangani dengan baik, maka ikan hasil tangkapan tersebutdapat
dipasarkan atau didistribusikan. Salah satu upaya pengoperasionalan Pelabuhan
Perikanan

adalah

mengembangkan

Pelabuhan

Perikanan

sebagai

pusat

penanganan dan pemasaran ikan (Central maket), di tempat inilah terjadi
pertemuan dan transaksi antara produsen/nelayan dengan konsumen/pedagang.
Oleh karena itu, dalam suatu kompleks Pelabuhan Perikanan, fasilitas utama
selain bangunan laut juga dilengkapi dengan bangunan Tempat Pelelangan
Ikan(TPI).
Menurut Lubis (2000), fungsi pelabuhan perikanan dapat dikelompokkan
berdasarkan pendekatan kepentingan, sebagai berikut:
Fungsi maritim (tempat kontak nelayan dengan pemilik kapal).
Fungsi komersial (menjadi tempat awal untuk mempersiapkan distribusi produksi
perikanan melalui transaksi pelelangan ikan).

1. Fungsi jasa (jasa pendaratan ikan, jasa kapal penangkap ikan, jasa
penanganan mutu ikan).
Pelabuhan Perikanan berperan sebagai terminal yang menghubungkan
kegiatan usaha di luat dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan berdaya guna
tinggi (Murdiyanto, 2004). Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi pemerintahan
dan pengusahaan guna mendukung kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra
produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran.
2.3.

Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
Klasifikasi pelabuhan perikanan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
No.
1.

2.
3.

4.

Kriteria Pelabuhan
Perikanan
Daerah
operasional
kapal ikan yang
dilayani

Fasilitas tambat/
Labuh kapal
Panjang dermaga
dan kedalaman
kolam
Kapasitas
menampung kapal

PPS

PPN

Wilayah laut
teritorial, Zona
Ekonomi
Eksklusif
(ZEEI) dan
teritorial
perairan
internasional

Perairan
ZEEI dan laut
teritorial

>60GT

30-60 GT

PPP

PPI

Perairan
pedalaman,
perairan
kepulauan,
laut
teritorial,
wilayah
ZEEI

Perairan
pedalaman
dan
perairan
kepulauan

10-30 GT

3-10 GT

>300 m dan
>3m

150-300 m
dan >3m

100-150 m
dan > 2m

50-100 m
dan >2m

>6000 GT
(ekivalen
dengan 100
buah kapal
berukuran 60
GT)

> 2250 GT
(ekivalen
dengan 75
buah kapal
berukuran 30
GT)

> 300 GT
(ekivalen
dengan 30
buah kapal
berukuran
10 GT)

> 60 GT
(ekivalen
dengan 20
buah kapal
berukuran
3 GT)

5.
6.
7.
8.

9.

Volume ikan yang
Didaratkan
Ekspor ikan
Luas lahan
perairan dan darat
Fasilitas
pembinaan
mutu hasil
perikanan
Tata ruang
(zonasi)
pengolahan/pengembangan industri
perikanan

Rata-rata
60 ton/hari
Ya

Rata-rata
30 ton/hari
Ya

>30 Ha

-

-

Tidak

Tidak

15-30 Ha

5-15 Ha

2-5 Ha

Ada

Ada/Tidak

Tidak

Tidak

Ada

Ada

Ada

Tidak

2.5.

Pelabuhan Perikanan Samudera

2.5.1.

Definisi Pelabuhan Perikanan Samudera
Menurut keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2004 tentang

Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan Samudera, untuk selanjutnya disebut
PPS, adalah

Pelabuhan Perikanan Klas A, yang skala layanannya sekurang-

kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan di wilayah laut territorial, Zona
Ekonomi Eksklusif dan wilayah perairan Internasional.
Adapun kriteria Pelabuhan Perikanan Samudera adalah sebagai berikut :
1.

Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di laut
territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan Laut lepas

2.

Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurangkurangnya 60 GT.

3.

Panjang dermaga sekurang-kurangya 300 meter, dengan kedalaman kolam
sekurang-kurangnya minus 3 meter.

4.

Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal perikanan atau jumlah
keseluruhan sekurang-kurangnya 6.000 GT kapal perikanan sekaligus.

5.

Ikan yang didaratkan sebagian untuk tujuan ekspor

6.

Terdapat industry perikanan.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.

Waktu dan tempat
Praktikum mata kuliah Manajemen Pelabuhan Perikanan ini dilakukan di

Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari pada hari Rabu tanggal 03 Juny 2015,
pada pukul 10:00 sampai selesai.
3.2.

Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat

pada tabel berikut.
Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum
No
1.
2.
3.
3.3.

Alat dan bahan
Alat tulis
Kuisioner
Kamera

Kegunaan
Untuk mencatat data – data praktikum
Sebagai alat wawancara
Sebagai dokumentasi praktek

Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada Praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan

ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi langsung ke lapangan untuk
mengetahui gambaran secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Gambaran Umum Lokasi

Pelabuhan Perikanan Samudera dibangun pada tahun 1984, sedangkan
operasional PPS Kendari dimulai pada tahun 1990 setelah diresmikan oleh
presiden RI Bapak H.M Soeharto pada tanggal 10 September 1990. Sebelumnya
pembangunan PPS Kendari diawali dengan pembebasan tanah rakyat oleh tim
Asia Development Bank bekerja sama dengan direktorat Jenderal Perikanan.
Sebelum ditetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera, status kelembagaan
adalah Project Manajemen Unit (PMU). Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari
terletak di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan posisi koordinat 03058’48”LS dan 122043’17”BT.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari sebagai basis utama perikanan laut
di Sulawesi Tenggara khususnya dari kawasan Timur Indonesia pada umumnya
karena daerah tangkapnya (fishing ground) adalah Laut Flores dan Selat
Makassar, Laut Banda, Laut Arafura dan Laut Maluku yang sangat potensial
dengan beragam jenis ikan baik pelagis maupun demersal. Disamping itu juga
sangat potensial dengan Mollusca seperti gurita (octopus) dan sotong yang telah
menjadi salah satu komoditas ekspor hasil perikanan andalan Sulawesi Tenggara.

4.2.

Hasil Pengamatan

4.2.1. Klasifikasi PPS Kendari
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang dikunjungi merupakan
Pelabuhan Perikanan type A sesuai dengan keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan tahun 2004 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan Perikanan
Samudera, untuk selanjutnya disebut PPS, adalah Pelabuhan Perikanan Klas A,
yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha perikanan
di wilayah laut territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan wilayah perairan
Internasional.
4.2.2. Fasilitas Pokok PPS Kendari
Fasilitas pokok yang dimiliki PPS Kendari dapat dilihat pada tabel 2
berikut :
Tabel 3. Fasilitas pokok pada PPS Kendari
No
1
2
3
4
5
6

Jenis Fasilitas
Dermaga
Kolam Pelabuhan
Breakwater
Fender
Bolard
Alat Bantu Navigasi
 Suar Penuntun
 Mercusuar
 Lampu Navigasi

Ada

Status

Volume /luas/jumlah
2x(130 x10 m)

Ada
Tidak ada

41,92 ha
-

Ada
Ada

60
36

Tidak ada
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi

1
2

4.2.3. Fasilitas Fungsional PPS Kendari
Fasilitas fungsional PPS Kendari dapat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Fasilitas fungsional PPS Kendari
No

Jenis fasilitas

1

Penanganan Hasil Tangkapan
 Tempat pelelangan ikan
 Pabrik es
 Cold Storage
 Gudang es
 Gedung pemasaran
 Cool room

2

3

4

Komunikasi
 Telepon
 Intercom
 Internet
Perbekalan
 Instalasi air bersih
 BBM
Pemeliharaan
 Bengkel
 Galangan kapal
 Perbaikan alat tangkap
 Penjemuran alat tangkap

Status

Volume/jumlah/
luas

Ada dan tidak berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi

1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit

Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi

1 line
12 line
1 unit

Ada
Ada

700 kl
2 x 500 kl

Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Tidak ada
Tidak ada

375 m
1 unit
-

4.2.4. Fasilitas Penunjang PPS Kendari
Adapun fasilitas penunjang PPS Kendari dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 5. Fasilitas penunjang PPS Kendari
No
1

2

Jenis fasilitas
Kesejahteraan
 MCK
 Poliklinik
 Tempat tinggal/penginapan
 Warung/kantin
 Mushola
Administrasi
 Kantor pengelolah
pelabuhan
 Kantor beacukai
 Kantor syahbandar
 Kantor informasi

Status

Volume/jumlah /luas

Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi

126 m2
90 m2
672 m
90 m
162 m

Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi
Ada dan berfungsi

1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit

 Kantor operator

4.3.

Pembahasan

4.3.1. Klasifikasi PPS Kendari
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang terletak di terletak di
Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
merupakan Pelabuhan Perikanan type A sesuai dengan keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan tahun 2004 tentang Pelabuhan Perikanan, Pelabuhan
Perikanan Samudera, untuk selanjutnya disebut PPS, adalah Pelabuhan Perikanan
Klas A, yang skala layanannya sekurang-kurangnya mencakup kegiatan usaha
perikanan di wilayah laut territorial, Zona Ekonomi Eksklusif dan wilayah
perairan Internasional.
4.3.2. Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar yang diperlukan dalam kegiatan di
suatu pelabuhan. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari memiliki fasilitas
pokok yaitu dermaga yang dibangun pada tahun 1990 – 2006 memiliki luas 2 x
(130m x 10m), memiliki kolam pelabuhan dengan total luas 41,92 ha, fender 60
buah meskipun ada beberapa yang telah rusak dan tidak layak pakai, bolard
sejunlah 36 buah, serta alat bantu navigasi seperti mercusuar sebanyak 1 unit dan
lampu navigasi sebanyak 2 unit.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari bila didasarkan pada Kriteria
Pelabuhan Perikanan Type A tentang fasilitas pokok yang harus dimiliki oleh

sebuah Pelabuhan Perikanan Type A maka ada beberapa fasilitas yang belum
dimiliki oleh PPS Kendari seperti Breakwater. PPS Kendari tidak memiliki
Breakwater di karenakan perairan PPS Kendari berada di dalam teluk Kota
Kendari dimana daerah teluk merupakan daerah semi tertutup, sehingga
Breakwater atau pemecah gelombang tidak diperlukan untuk PPS Kendari. Selain
itu fasilitas lainya yang belum dimiliki oleh PPS Kendari adalah alat bantu
navigasi dalam hal ini suar penuntun.
4.3.3. Fasilitas Fungsional
Fasilitas fungsional yang dikatakan juga suprastruktur adalah fasilitas
yang berfungsi untuk meninggikan nilai guna dari fasilitas pokok sehingga dapat
menunjang aktivitas pelabuhan perikanan.
PPS Kendari memiliki fasilitas penunjang yaitu :
1. Penanganan hasil tangkapan; fasilitas yang disediakan oleh PPS Kendari
untuk penenganan hasil tangkapan yaitu tempat pelelangan ikan sebanyak 1
unit namun tidak berfungsi sebagai mana mestinya, Pabrik Es sebanyak 1 unit
dan merupakan industri milik swasta yang bekerja sama dengan pihak PPS
Kendari, cold storage sebanyak 1 unit dan masih difungsikan, Gudang es
sebanyak 1 unit, gedung Pemasaran yang digunakan untuk memasarkan hasil
tangkapan nelayan sebanyak 1 unit dan cool room sebanyak 1 unit pula.
2. Fasilitas Komunikasi; fasilitas komunikasi terdiri dari 1 line telepon, 12 line
intercom dan 1 unit internet yang masih berfungsi dan digunakan untuk
keperluan dalam PPS Kendari

3. Fasilitas perbekalan; fasilitas ini diperuntukkan bagi nelayan yang hendak
melaut ataupun kapal perikanan lain yang hendak berlayar. Fasilitas ini terdiri
dari fasilitas air bersih sebanyak 700 kl dan fasilitas pengisian bahan bakar
dengan jumlah 2 x 500 kl.
4. Fasilitas pemeliharaan; fasilitas ini seperti bengkel yang disediakan untuk
perbaikan mesin dengan luas 375 m2 dan galangan kapal sejumlah 1 unit.
Adapun fasilitas perbaikan alat tangkap dan penjemuran alat tangkap tidak
terdapat atau tidak disediakan oleh pihak PPS Kendari.
4.3.4.

Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung akan

meningkatkan peranan pelabuhan sehingga para pengguna mendapatkan
kenyamanan melakukan aktivitas di pelabuhan tersebut.
Fasilitas penunjang Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terdiri dari :
1. Kesejahteraan; adapun fasilitas kesejahteraan yang dimiliki oleh PPS Kendari
adalah MCK, Poliklinik, Tempat tinggal/penginapan, dan Warung/kantin yang
semuanya berfungsi dan masih digunakan.
2. Administrasi; fasilitas ini terdiri dari Kantor pengelolaan pelabuhan, kantor
beacukai, kantor syahbandar, kantor informasi dan kantor operator yang
semuanya terdapat dalam PPS Kendari.
4.3.5. Peranan PPS Kendari
Adapun peranan pelabuhan perikanan samudera Kendari dapat dijabarkan
sebagai berikut :

1. Keterkaitan antarsubsistem dalam system agribisnis perikanan secara
fungsional di PPS Kendari sudah sangat baik, ini dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan aktivitas-aktivitas mulai dari pendaratan hasil tangkapan
sampai dengan pemasaran hasil tangkapan baik diwilayah regional sampai
dengan skala ekspor.
2. Peningkatan aktivitas ekonomi pedesaan khususnya desa pantai yang sangat
baik. Ini dapat dilihat dari tersedianya lapangan-lapangan pekerjaan dalam
PPS Kendari seperti perekrutan buruh atau karyawan yang dibutuhkan oleh
perusahaan/industry perikanan yang terdapat dalam PPS Kendari. Bagi
masyarakat nelayan yang bersentuhan langsung dengan peran PPS Kendari
dapat merasakan langsung fungsi dari pelabuhan perikanan sebagai tempat
atau wadah untuk menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan, baik
bagi nelayan maupun bagi pedagang.
3. Tumbuhnya usaha perikanan baik skala kecil maupun skala besar yang cukup
baik ini bisa dilihat dari padatnya armada penangkapan perikanan yang
bertambat/berlabuh baik skala kecil maupun skala besar di dermaga PPS
Kendari serta adanya beberapa industry olahan hasil perikanan yang terdapat
di PPS Kendari.
4. Terwujudnya sentra produksi perikanan diwilayah Sulawesi Tenggara yang
cukup baik ini bisa dilihat dari padatnya pedagang ataupun agen perusaahan
perikanan yang berasal dari beberapa kabupaten yang ada di propinsi Sulawesi
tenggara yang datang di PPS Kendari untuk wilayah regional dan terdapatnya
industry ekspor hasil perikanan di PPS Kendari.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Instansi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan instansi
pemerintah yang menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur bagi bisnis
kegiatan perikanan tangkap. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan
Pelabuhan Perikanan Type A dibawah naungan Dirktorat Jenderal Perikanan
Tangkap, Kementrian Perikanan Dan Kelautan.
Di dalam pelaksanaan fungsi dan perananya, Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Adapun fasilitas-fasilitas
tersebut terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari telah memberikan kontribusi
besar terhadap peningkatan ekonomi baik pada masyarakat khususnya masyarakat
nelayan maupun kepada pemerintahan.
5.2.

Saran
Adapun saran pada laporan praktikum Manajemen Pelabuhan Perikanan

ini adalah agar praktek berikutnya diharapkan agar praktikan lebih aktif dalam
mengikuti proses identifikasi masalah di lapangan, selain itu harapan kami agar
praktik berikutnya lebih maksimal lagi dengan adanya panduan praktikum dan
kuisioner-kuisioner wawancara yang nantinya akan diisi pada wawancara dengan
pihak Pengelola Pelabuhan Perikanan.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DAN FAIL OVER UNTUK MENDUKUNG PRAKTIKUM JARKOM 2

6 80 14

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82