Aspek Lingkungan dan Sosial dalam Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Belitung Timur
Bab Bab Bab Aspek Lingkungan dan Sosial dalam Aspek Lingkungan dan Sosial dalam Aspek Lingkungan dan Sosial dalam Pembangunan Bidang Cipta Karya di Pembangunan Bidang Cipta Karya di Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Belitung Timur Kabupaten Belitung Timur Kabupaten Belitung Timur
RPI2-JM bidang Cipta Ka Karya membutuhkan kajian pendukung dalam lam hal lingkungan dan
sosial untuk meminimalka lkan pengaruh negatif pembangunan infras astruktur bidang Cipta
Karya terhadap lingkungan gan permukiman baik di perkotaan maupun n di perdesaan. Kajian
aspek lingkungan dan s sosial meliputi acuan peraturan perundan ang-undangan, kondisi
eksisting lingkungan dan s n sosial, analisis dengan instrumen, serta pem emetaan antisipasi dan
rekomendasi perlindungan an lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.8.1 ASPEK LINGKUNG NGAN
Kajian lingkungan ini dibu ibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam p penyusunan RPI2-JM
bidang Cipta Karya oleh eh pemerintah Kabupaten Belitung Timur te telah mengakomodasi
prinsip perlindungan dan p n pengelolaan lingkungan hidup. Adapun ama anat perlindungan dan
pengelolaan lingkungan ad adalah sebagai berikut:1. UU No. 32/2009 ten tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lin ingkungan Hidup: “Instrumen pencegahan an pencemaran dan/atau kerusakan lingkung ngan hidup terdiri atas antara lain Kajian Ling ingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis is Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), ), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan an-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL PL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan n Pengelolaan dan Pemantauan Lingkunga gan Hidup (SPPLH)”,
2. UU No. 17/2007 tent entang Rencana Pembangunan Jangka Pa Panjang Nasional:
“Dalam rangka mening ingkatkan kualitas lingkungan hidup yang b baik perlu penerapan
prinsip-prinsip pembang ngunan yang berkelanjutan secara konsisten d n di segala bidang”,
3. Peraturan Presiden No No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan nan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2010-20 -2014:“Dalam bidang lingkung ngan hidup, sasaran yang hendak dicapai ad adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan n pengelolaan sumber daya alam di perko rkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusa sakan lingkungan dengan peningkatan day aya dukung dan daya
tampung lingkungan; pe peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigas gasi perubahan iklim”.
4. Permen LH No. 9 Ta Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajia jian Lingkungan Hidup
Strategis:Dalam penyusunan ke kebijakan, rencana dan/atau program, KLH LHS digunakan untuk
menyiapkan alternatif tif penyempurnaan kebijakan, rencana dan an/atau program agar dampak dan/atau risiko ko lingkungan yang tidak diharapkan dapat dim iminimalkan.5. Permen LH No. 16 Tah ahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Ling ingkungan.
Sebagai persyaratan u untuk mengajukan ijin lingkungan maka per perlu disusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, L, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pen engelolaan Lingkungan Hidup atau disebut deng engan dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak ak membutuhkan Amdal atau UKL dan UPL.
Tugas dan wewenang p pemerintah pusat Kabupaten Belitung Tim Timur dalam aspek
lingkungan terkait bid bidang Cipta Karya mengacu pada UU N No. 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelo lolaan Lingkungan Hidup yaitu: a. Menetapkan kebijakan n tingkat kabupaten.b. Menetapkan dan melak laksanakan KLHS tingkat kabupaten.
c. Menetapkan dan melak laksanakan kebijakan mengenai amdal dan UK UKL-UPL.
d. Mengembangkan dan m n menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e. Melaksanakan standar ar pelayanan minimal
8.1.1 Kajian Lingkungan an Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 t 9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingk ngkungan Hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strateg tegis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adala alah rangkaian analisis
yang sistematis, menye yeluruh, dan partisipatif untuk memastik stikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjut jutan telah menjadi dasar dan terintegrasi d si dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau ke kebijakan, rencana, dan/atau program.KLHS HS perlu diterapkan di
dalam RPI2-JM antara lain in karena:1. RPI2-JM membutuhka kan kajian aspek lingkungan dalam perenca ncanaan pembangunan infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebaga agai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM ad adalah karena RPI2-JM
bidang Cipta Karya be berada pada tataran Kebijakan/Rencana/Pro rogram. Dalam hal ini,KLHS menerapkan pri prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijaka kan, rencana dan/atau program menjadi gar garda depan dalam menyaring kegiatan n pembangunan yang berpotensi mengakibatk atkan dampak negative terhadap lingkungan h hidup.
KLHS disusun oleh Tim S Satgas RPI2-JM Kabupaten Belitung Timur ur dengan dibantu oleh
Badan Pengelola Lingkung ngan Hidup Daerah sebagai instansi yang mem emiliki tugas dan fungsi
terkait langsung dengan n perlindungan dan pengelolaan lingkungan an hidup di Kabupaten
Belitung Timur. Koordinasi asi penyusunan KLHS antar instansi diharapk pkan dapat mendorong
terjadinya transfer pemaha haman mengenai pentingnya penerapan prin rinsip perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hid hidup untuk mendorong terjadinya pembangun unan berkelanjutan.Bagian ini berisikan quick ck assement KLHS RPI2-JM. Diagram alir pen entahapan pelaksanaan KLHS adalah sebagai berik rikut: Sumber: Permen LH No.9/2011
1 Beberapa identifikasi/ka i/kajian yang dilakukan dalam rangka KLHS RPI2-JM M dapat mengutip dokumen KLHS yang disusun dala alam perumusan RTRW.
Gambar ar 8.1 Diagram Alir Pentahapan Pelaksanaan KL KLHS
Tahapan Pelaksanaan KL KLHSTahapan pelaksanaan KL KLHS diawali dengan penapisan usulan ren rencana/program dalam
RPI2-JM per sektor denga gan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti erti (1) perubahan iklim,
(2) kerusakan, kemerosota sotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman ha hayati, (3) peningkatan
intensitas dan cakupan wi wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, an, dan/atau kebakaran
hutan dan lahan, (4) penu nurunan mutu dan kelimpahan sumber daya a a alam, (5) peningkatan
alih fungsi kawasan hutan tan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah p penduduk miskin atau
terancamnya keberlanjutan tan penghidupan sekelompok masyarakat; dan an/atau (7) peningkatan
risiko terhadap kesehatan tan dan keselamatan manusia. Isu-isu terse rsebut menjadi kriteria
apakah rencana/program m yang disusun teridentifikasi menimbulkan n resiko atau dampak
terhadap isu-isu tersebut. t. Tahap 1 dilakukan dengan an penapisan (screening) dengan menyusun ta tabel VIII.1.Tabel VIII.1.
Kriteria Pena napisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Cipta Karya
PenilaianNo Kriteria Penapisan Kesimpulan:
Uraian Pertimbangan*
(Signifikan/Tidak)1. Perubahan Iklim Us Usulan program/kegiatan bidang Cipta Karya berpotensi menimbulkan perubahan iklim, contohnya be penurunan kualitas udara ambient. pe Usulan program/kegiatan pengelolaan persampahan Us (pembangunan TPA/Tempat Pembuangan Akhir) di (pe
Signifikan Kabupaten Belitung Timur akan berkontribusi kepada Ka tim timbulan cemaran gas berupa metana dan beberapa pa parameter kebauan yang berasal dari timbunan sa sampah yang kurang terkelola.
2. Kerusakan, Be Beberapa sungai utama di wilayah Kabupaten kemerosotan, Belitung Timur memiliki potensi keanekaragaman Be dan/atau hayati berupa phytoplankton, zooplankton dan ha kepunahan be benthos. Phytoplankton merupakan tumbuhan mikro keanekaragaman yang melakukan fotosintesis di perairan, sehingga ya hayati kehadirannya memberikan kontribusi pada ke
Signifikan produktifitas perairan. Seiring dengan berjalannya pro waktu dan pembangunan kota yang pesat wa menyebabkan banyak sungai tercemar, sehingga me us usulan program/kegiatan bidang Cipta Karya akan berpotensi menimbulkan kerusakan, kemerosotan be da dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati.
3. Peningkatan Pe Perubahan fungsi lahan akibat pertumbuhan intensitas dan pe penduduk yang signifikan di Kabupaten Belitung cakupan wilayah Timur menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Tim bencana Pe Pertumbuhan penduduk inilah yang mendorong banjir. pe perubahan pemanfaatan lahan dan berkembangnya pe permukiman di Kabupaten Belitung Timur secara signifikan. Meningkatnya jumlah lahan terbangun sig secara langsung mengurangi jumlah lahan terbuka se dan daerah resapan air hujan. Keberadaan da
Signifikan pe pemukiman di bantaran sungai dan kebiasaan buruk pe penduduk membuang sampah ke sungai me mempersempit DAS sehingga daya tampung air berkurang. Akumulasi dari keseluruhan kondisi ini be me memberikan tekanan yang besar terhadap terjadinya ba banjir ketika hujan lebat, bahkan tanpa hujan sekalipun dikarenakan peningkatan debit air di hulu se su sungai yang tidak mampu di tampung oleh badan sungai di hilir. su
4. Penurunan mutu Pe Peningkatan berbagai kegiatan atau usaha untuk dan kelimpahan memenuhi kebutuhan hidup yang me meliputi sarana sumber daya pe penunjang, MCK, sarana air bersih, dan sebagainya Signifikan alam be berpotensi menurunkan mutu dan kelimpahan su sumber daya alam.
Penilaian No Kriteria Penapisan Kesimpulan:
Uraian Pertimbangan*
(Signifikan/Tidak)5. Peningkatan alih Kebutuhan masyarakat akan lahan meningkat seiring Ke fungsi de dengan bertambahnya jumlah, laju pertumbuhan dan kawasan hutan ke kepadatan penduduk. Peningkatan tersebut dan/atau ce cenderung kepada pemenuhan kebutuhan lahan lahan, un untuk perumahan dan sarana dan prasarana pe pendukungnya. Hal ini berdampak pada timbulnya Signifikan probabilitas akan terjadinya penyimpangan tata ruang pro da dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan, se sehingga sangat nyata mempengaruhi pergeseran pe penggunaan lahan di Kabupaten Belitung Timur saat ini. ini
6. Peningkatan jumlah Us Usulan program/kegiatan bidang Cipta Karya tidak penduduk berpotensi menimbulkan peningkatan jumlah be miskin atau penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan pe terancamnya penghidupan sekelompok masyarakat. pe
Tidak Signifikan keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat
7. Peningkatan risiko Us Usulan program/kegiatan bidang Cipta Karya tidak terhadap be berpotensi menimbulkan peningkatan resiko terhadap kesehatan dan ke kesehatatan dan keselamatan manusia. Tidak Signifikan keselamatan manusia
- *) didukung data dan informasi si yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/ata atauprogram yang ditapis menimbulkan risiko/dampak t k terhadap lingkungan hidup
Tahap ke-2 setelah penapi apisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui prose roses penapisan di atas
tidak teridentifikasi bahwa wa rencana/program dalam RPI2-JM tidak b berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas m s maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidu idup No. 9/2011 tentang
Pedoman Umum KLHS, Ti Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten Belitung Timu imur dapat menyertakan
Surat Pernyataan bahwa K KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan ditan tandatangani oleh Ketua
Satgas RPI2-JM dengan pe persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran d n dalam dokumen RPI2-
JM.Namun, jika teridentifikasi si bahwa rencana/program dalam RPI2-JM b berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas m s maka Satgas RPI2-JM didukung dinas lingku kungan hidup (BPLHD)
dapat menyusun KLHS den dengan tahapan sebagai berikut:1. Pengkajian Pengaruh h KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup d di Kabupaten Belitung
Timur, dilaksanakan me elalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:
a) Identifikasi Masyarak akat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi ma masyarakat dan pemangku kepentingan adala lah: 1) Menentukan seca cara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan an dalam pelaksanaan KLHS; meliputi aspek sosial, aspek tersebut; njutan.
, petani dll)
c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan hidup d. LSM/Pemerhati Lingkungan hidup
at n lainnya n dan lingkungan si berkaitan dengan
dalam ung Timur
Tahun 2015 bangunan Berkelanjutan isu pembangunan berkelanjutan:
e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, pe
d. Organisasi masyarakat
c. Tokoh masyarakat
b. Asosiasi Pengusaha
f. kelompok yang memiliki data dan informasi SDA mpak a. Lembaga Adat
e. Perorangan/tokoh
b. Asosiasi profesi
2) Menjamin diterapk tentang Perlindung 3) Menjamin bahwa program mempero 4) Agar masyaraka menyampaikan pembangunan ber
d. BLHD iliki hlian ompok) a. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian la
c. Bappeda
b. Dinas Bina Marga Dan SDA
b. DPRD ncana Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat a. Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
a. Bupati
b) Identifikasi Isu Pemb Tujuan identifikasi isu 1) penetapan isu-isu ekonomi, dan lingku 2) pembahasan foku 3) membantu penent
pkannya azas partisipasi yang diamanatkan U
ungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;a hasil perencanaan dan evaluasi kebijaka
eroleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;
kat dan pemangku kepentingan mendap
informasi, saran, pendapat, dan pe
berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan
Tabel VIII.2.ikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat da
an KLHS Bidang Cipta Karya Kabupaten Belitun
angku LembagaSumber: Hasil Rencana, Ta
Pembuat keputusan Penyusun kebijakan, renc dan/atau program Instansi Masyarakat yang memilik informasi dan/atau keahlia (perorangan/tokoh/ kelom Masyarakat terkena Damp
Identifika Penyusunan KL Masyarakat dan Peman Kepentingan
-isu pembangunan berkelanjutan yang me
ngkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga a
kus terhadap isu signifikan; danentuan capaian tujuan pembangunan berkelanj
UU No. 32 Tahun 2009 kan, rencana dan/atau k; apatkan akses untuk pertimbangan tentang an KLHS.
Tabel VIII.3.
Identifikasi Is si Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Cipta Karya
di Kabupaten Belitung Timur
Pengelompokan Isu-is -isu Pembangunan Penjelasan Si Singkat Berkelanjutan Bidan dang Cipta Karya Lingkungan Hidup up Permukiman
Isu 1: kecukupan air baku un untuk air minum Hasil pemantauan kualit alitas air sungai di Contoh: Kekeringan, menuru urunnya kualitas Kabupaten Belitung Timur ur dapat disimpulkan air bahwa kondisi sungai i tercemar. Tekanan meningkatnya jumlah pendu duduk dan permukiman serta berkembangnya pusa sat-pusat perdagangan, hotel dan kegiatan rumah s sakit di sekitar sungai yang kemungkinan besar m r memberikan kontribusi terhadap peningkatan limba bah buangan domestik ke sungai;
Isu 2: Pencemaran lingkung ngan oleh Keberadaan rumah tangga ga kumuh dan rumah infrastruktur yang tidak berfu rfungsi maksimal tangga berada di bantaran ran sungai, dan rumah Contoh: pencemaran tanah h oleh septictank tangga yang tidak dilengk ngkapi dengan tempat yang bocor, pencemaran ba badan air oleh air buang air besar, dan tim timbulan sampah yang limbah permukiman berasal dari kegiatan ru rumah tangga dapat mengakibatkan pencemaran ran lingkungan.
Isu 3: dampak kawasan kum umuh terhadap Keberadaan kawasan n kumuh dapat kualitas lingkungan mengakibatkan pencemara aran lingkungan yaitu Contoh: kawasan kumuh me menyebabkan penurunan kualitas lingku kungan di Kabupaten penurunan kualitas lingkung ngan Belitung Timur.
Pembangunan permukiman n yang dilakukan tanpa memperhatikan faktor r lingkungan akan menimbulkan gangguan pad ada satu atau beberapa komponen lingkungan sepert erti pencemaran air dan penurunan kualitas udara.
Sumber: Hasil Rencana, Tah Tahun 2015
c) Identifikasi Kebijakan an/Rencana/Program (KRP) Tabel VIII.4.
Identifikasi KRP
Program/ No. SektorLokasi Kegiatan a.
a. Penyediaan perumahan dan Kawasan an Permukiman Kabupaten permukiman layak huni Belitung Timur b.
b. Program Pengembangan infrastruktur, Kawasan an Permukiman Kabupaten sarana dan prasaran permukiman di
Belitung Timur kawasan perdesaan
- Kegiatan Kec. Da Damar, Dendang, Gantung,
Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Klp. Kampit Lingkungan/Jalan Setapak Pembangunan/Peningkatan -
Kec. D c. Damar, Dendang, Klp. Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Bersih 1.
Kampit, it, Manggar, Sp. Renggiang Pedesaan
Permukiman c.
c. Pengembangan infrastruktur, sarana Kawasan an Permukiman Kabupaten dan prasaran permukiman di kawasan
Belitung Timur perkotaan d.
d. Penyusunan Kebijakan di Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyusunan NA dan Raperda - Perumahan dan Kawasan Kabu bupaten Belitung Timur Permukiman
- Penyusunan RP3KP Kabu bupaten Belitung Timur
- Pembangunan Perumahan bagi
Kelapa Kampit Keca
Kabu
h. Program pengembangan perumahan
Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Kec. D Kam
a. Penyusunan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan
b. Revitalisasi bangunan bersejarah:
c. Penataan Ruang Terbuka Hijau
f. Pembangunan Prasarana, Sarana dan Fasilitas Umum
d. Penataan Bangunan
e. Konservasi Bangunan Gedung
Lokasi
Kecamatan Damar Kecamatan Damar bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur c. Damar, Dendang, Klp. Kampit, Manggar dan Sp.
Renggiang bupaten Belitung Timur Kawasan Perdagangan bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bun Raya Tebat Gadong bun Raya Tebat Gadong
Kecamatan Damar Kecamatan Gantung camatan Kelapa Kampit
g. Sosialisasi Perda Perumahan dan Kawasan Permukiman
Masyarakat Ke
- Pembangunan PSU Rumah PNS dan Masyarakat Umum Ke - Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabu
- Pembangunan Sarana dan
- Penyusunan NA dan Raperda Bangunan Gedung dan Izin Mendirikan Bangunan Kabu - Penyusunan NA dan Raperda Penataan Pedagang Kaki Lima Kaw Kabu - Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabu - Penyusunan NA dan Raperda Ruang Terbuka Hijau Kabu - Penyusunan NA dan Raperda Kebun Raya Tebat Gadong Kebu - Penyusunan Masterplan Kebun Raya Tebat Gadong Kebu - Penyusunan Masterplan Hutan Kota Damar Ke
- Revitalisasi Kawasan ex Pelataran Timah Gantung Ke - Revitalisasi Kawasan Open PIT
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan a.
No. Sektor e.
f.
g.
e. Pembangunan Perumahan PNS dan Masyarakat
h.
b.
- Revitalisasi Kawasan A2 Pelataran Manggar Ke
c.
- Penataan Kebun Raya Tebat Gadong Kebu - Penataan RTH dan Taman Kabupaten Ke
d.
- Pendataan Bangunan Gedung Kabu - Pembuatan Peta Bangunan Gedung Kabu - Sosialisasi Perda Bangunan Gedung dan Izin Mendirikan Bangunan Kabu
e.
Program/ Kegiatan
Kecamatan Manggar bun Raya Tebat Gadong Kecamatan Manggar bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur camatan Kelapa Kampit Kecamatan Manggar
- Konservasi Gedung Stopen Kelapa Kampit Keca - Konservasi Gedung ex SMK Stania Manggar Ke
- SPAM Kelapa Kampit melayani daerah Kecamatan Kelapa Kampit;
- SPAM Manggar melayani daerah
- SPAM Gantung melayani daerah
- SPAM Simpang Pesak melayani daerah Kecamatan Simpang Pesak;
- SPAM Simpang Renggiang melayani daerah Kecamatan Simpang Renggiang;
- SPAM Damar melayani daerah
- SPAM Dendang melayani daerah
- SPAM Kawasan Khusus Manggar melayani daerah Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemkab Belitung Timur di Manggar..
c. pembangunan Sistem Peralihan Angkut (SPA) kecamatan; dan
Kabupaten Belitung Timur Kabu
IPA Eksisting
Kabu
Kabu
a. pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menggunakan sistem sanitary landfill;
Desa Su
b. pembangunan Tempat Pemrosesan Sementara (TPS) yang tersebar di tiap kecamatan di seluruh wilayah kabupaten;
Semua k
Gantung a kecamatan di Kabupaten Belitung Timur
Kecama
Kabu
Semua k
e. Penyediaan Sarana dan Prasarana TPA:
Lokasi
camatan Kelapa Kampit Kecamatan Manggar
Kecamatan Gantung camatan Simpang Pesak matan Simpang Renggiang
Kecamatan Damar Kecamatan Dendang Kecamatan Manggar bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur bupaten Belitung Timur a Sukamandi Kecamatan
Damar a kecamatan di Kabupaten Belitung Timur matan Kelapa Kampit dan
d. pola penanganan persampahan 3R (reduce - reuse - recycle).
Ke
(digitalisasi) data asset sarana dan prasarana PDAM Kabupaten Belitung Timur
e.
No. Sektor 3.
Pengembangan Air minum a.
b.
4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
b.
c.
d.
Program/ Kegiatan
b. Program untuk masalah penanganan SPAM di Kabupaten Belitung Timur
a. Sistem Penyediaan Air Minum
Keca
Kecamatan Manggar; Ke
Kecamatan Gantung; Ke
Kecam
Kecama
Kecamatan Damar; Ke
Kecamatan Dendang; dan Ke
- Studi potensi air baku Kabupaten Belitung Timur Kabu - Inventarisasi dan pemutakhiran
- Program penyehatan PDAM
- Perbaikan infrastruktur
- Pengajuan Anggaran Pemeliharaan IPA yang belum diserahterimakan oleh provinsi
- pengembangan sistem pengelolaan sampah a.
- Pembuatan Sumur Pantau TPA
- Pembuatan papan informasi TPA
- Penanaman tanaman peneduh dan penetralisir bau
- Pendataan lahan cadangan TPA
Program/ No. Sektor Lokasi Kegiatan f.
f. Penyediaan sarana dan prasarana angkutan persampahan (Gerobak motor) a.
a. pengembangan septic tank dengan Semua k a kecamatan di Kabupaten sistem individual untuk pengelolaan air
Belitung Timur limbah rumah tangga; b.
b. peningkatan akses pelayanan air Semua k a kecamatan di Kabupaten limbah baik sistem on site maupun off
Belitung Timur site perkotaan dan perdesaan; c.
c. peningkatan peran serta masyarakat dalam penyediaan septic tank maupun Semua k a kecamatan di Kabupaten pengembangan sistem pengelolaan air Belitung Timur limbah;
- Pengembangan d.
d. penerapan pengelolaan air limbah Semua k a kecamatan di Kabupaten sistem secara fisik, kimiawi, dan biologis; Belitung Timur pengelolaan e.
e. peningkatan pembiayaan limbah: pembangunan Prasarana Air Limbah Semua k a kecamatan di Kabupaten Permukiman dengan mendorong Belitung Timur kerjasama pemerintah - swasta; f.
f. pengembangan Instalasi Pengololahan Semua k a kecamatan di Kabupaten Lumpur Tinja (IPLT); dan Belitung Timur g.
g. pengembangan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk
Semua k a kecamatan di Kabupaten kawasan industri dibuat oleh masing- Belitung Timur masing industri dengan pengawasan pemerintah daerah.
a.
a. pengembangan jaringan drainase Semua k a kecamatan di Kabupaten primer berupa drainase pasangan yang
Belitung Timur berada di sepanjang jalan utama; b.
b. pengembangan jaringan drainase sekunder berupa drainase pasangan Semua k a kecamatan di Kabupaten yang berada di sepanjang ruas jalan Belitung Timur lainnya; dan c.
c. pemanfaatan keberadaan kolong untuk
- Semua k a kecamatan di Kabupaten Pengembangan pengembangan kolam retensi di
Belitung Timur sistem drainase: wilayah-wilayah pedalaman.
d.
d. Program Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase / Gorong – Gorong,
Kegiatan: Pembangunan Saluran Kecam - amatan Damar, Dendang, Drainase/ Gorong-gorong Gantung ung, Klp. Kampit, Manggar,
Sp. Renggiang
- Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan
Ke Kecamatan Damar Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Sumber: Hasil Rencana, Tah Tahun 2015
d) Kajian Pengaruh KRP RP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Sua uatu Wilayah Kajian perkiraan pen engaruh dari (rancangan) rencana tata ruang t g terhadap aspek kajian sesuai dengan kete tentuan muatan KLHS yang meliputi: daya ya dukung lingkungan, dampak lingkungan an hidup, sumber daya alam, keanekara ragaman hayati, jasa lingkungan dan peru rubahan iklim. Kajian pengaruh ini meliputi sk skala, periode dan/atau lokasi implementasi si rencana yang akan berpengaruh terhada dap kondisi lingkungan hidup.
Tujuan telaahan pen lingkungan hidup d kebijakan, rencana d satu wilayah. Pada dan/atau program lingkungan di suatu Telaahan pengaruh komponen dalam ke terhadap isu pemban Kebijakan/Rencana/P yang memberikan k jelasnya mengenai k lingkungan di Kabup
Telaahan Substansi P Da No Muatan Kebijak Rencana dan Prog (KRP)
a) Rencana Pengemban Jaringan Air Bersih
b) Rencana Pengelola Limbah
c) Rencana Pengelolaa Sistem Persampahan
d) Pengembangan Jarin Drainase
e) Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
pengaruh kebijakan, rencana dan/atau progr
di suatu wilayah adalah mengetahui ke
dan/atau program terhadap isu-isu pembangu
da tahap ini, dilakukan telaahan pengaruh
terhadap isu pembangunan berkelanjutatu wilayah yang sudah diidentifikasikan pada
h ini diawali dengan mengidentifikasikan dan
kebijakan, rencana dan/atau program yang p
angunan berkelanjutan.a/Program (K/R/P) yang dilakukan kajian terha
konsekwensi negatif pada pembangunan
i kajian pengaruh kebijakan, rencana dan prog
upaten Belitung Timur dapat di lihat pada Tabe
Tabel VIII.5. si Pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program y
Dalam RPI2JM Kabupaten Belitung Timur
akan,Program Potensi Pengaruh pada Pembangun (Dampak Kumulati
bangan Akan berdampak positif terhadap lingkungan diperlukan prasyarat bahwa rencana pengem bersih secara sosial tetap memberikan akse semua lapisan masyarakat olaan Air
a. Akan berdampak positif terhadap lingk diperlukan prasyarat bahwa rencana pengolahan air limbah secara sosial yang cukup bagi semua lapisan masyara b. Berpotensi menimbulkan konflik sosial terkena dampak rencana pengembang air limbah laan han
Akan berdampak positif terhadap lingkungan diperlukan prasyarat bahwa rencana pengem pengolahan sampah secara sosial tetap me cukup bagi semua lapisan masyarakat Berpotensi menimbulkan konflik sosial pada dimanfaatkan untuk pengolahan persampah Berpotensi menimbulkan pencemaran udara tempat pengolahan sampah aringan
a. Akan berdampak positif terhadap lingk diperlukan prasyarat bahwa rencana drainase dan pengendaliaan banjir s mengurangi kawasan-kawasan yang ter b. Berpotensi menimbulkan konflik sosia terkena dampak rencana pen prasarana/utilis perkotaan ijau Berdampak positif terhadap lingkungan. Den dan konservasi kawasan lindung, maka dala
gram terhadap kondisi kemungkinan dampak ngunan berkelanjutan di uh kebijakan, rencana jutandan atau kondisi ada tahap sebelumnya. an memahami apa saja potensial berpengaruh hadapnya adalah K/R/P n berkelanjutan. Lebih rogram terhadap kondisi bel 8.5. m yang Tertuang unan Berkelanjutan atif)
gan. Namun demikian gembangan jaringan air kses yang cukup bagi gkungan. Namun demikian a pengembangan jaringan al tetap memberikan akses yarakat ial pada lahan-lahan yang angan jaringan pengolahan gan. Namun demikian gembangan jaringan memberikan akses yang da lahan-lahan pahan ara, air dan tanah lokasi gkungan. Namun demikian a pengembangan jaringan secara sosial akan dapat terkena banjir ial pada lahan-lahan yang pengembangan jaringan engan adanya rehabilitasi alam waktu panjang dapat
Muatan Kebijak akan, Potensi Pengaruh pada Pembangun unan Berkelanjutan No Rencana dan Prog Program (Dampak Kumulati atif) (KRP)
meningkatkan jasa ekosistem serta berfungs ngsi melindungi kawasan budidaya di sekitarnya. Berdampak positif terhadap lingkungan. Den engan adanya RTH yang proporsional mencapai 30% terhadap kawas asan perkotaan terbangun, maka dapat diharapkan terwujud judnya keharminisan antara kawasan perkotaan yang kompak terbangun un dengan RTH yang berfungsi sebagai penjaga tata air dan sirku kulasi udara. Berdampak positif terhadap lingkungan. Den engan adanya RTH berupa taman kota, taman lingkungan, hutan tan kota, sabuk hijau, dan jalur hijau jalan, maka akan memberikan fun fungsi ekologis sekaligus fungsi sosial pada taman kota dan taman lin lingkungan, sebagai pelengkap kawasan perkotaan yang harmon onis.
f) Pengembangan kaw awasan Berdampak negatif terhadap lingkungan. Da Dalam waktu panjang akan perumahan berdampak :
1. Berkurangnya ruang terbuka hijau bera rakibat pada berkurangnya daerah resapan
2. Peningkatan kebutuhan air.
3. Berpotensi menimbulkan konflik sosial l
4. Peningkatan air larian (run off) mengakibatkan adanya Peningkatan potensi banjir
5. Meningkatnya bangkitan lalu lintas
6. Peningkatan Timbulan Sampah dan Lim Limbah domestik maupun limbah non domestik
7. Meningkatnya kebutuhan sarana dan pra prasarana
8. Menurunnya kuantitas air tanah dan n menurunnya kualitas air permukaan Namun demikian, dengan pengembangan k n kawasan budidaya permukiman perdagangan dan jasa, zona pe perkantoran dan zona sarana pelayanan umum yang terkendali da dan mengindahkan daya dukung lingkungan, maka dampak kumuatif tif negatif tersebut dapat diminimalkan. Oleh karena itu, aspek penga gawasan, pengendalian, dan pembinaan, dalam pengembangan kaw awasan budidaya perkotaan, menjadi sangat penting diwujudk dkan.
Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2 n 2015
2. Perumusan Alternatif P if Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alte alternatif penyempurnaan kebijakan, rencan cana dan/atau program adalah untuk mengemb mbangkan berbagai alternatif perbaikan muata atan kebijakan, rencana dan/atau program dan m n menjamin pembangunan berkelanjutan. Set etelah dilakukan kajian pengaruh kebijakan, , rencana dan/atau program terhadap isu isu-isu pembangunan berkelanjutan di suatu tu wilayah, dan disepakati bahwa kebijaka kan, rencana dan/atau program yang dikaji ji potensial memberikan dampak negatif if pada pembangunan berkelanjutan, maka a dilakukan pengembangan beberapa pa alternatif untuk menyempurnakan ranca ncangan atau merubah kebijakan, rencana da dan/atau program yang ada. Beberapa alternatif untu ntuk menyempurnakan dan atau mengubah r h rancangan kebijakan,
rencana dan/atau progra gram ini dikembangkan dengan mempertimban angkan antara lain:
1. Memberikan arahan an atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan gan kebijakan, rencana
dan/atau program ya yang diprakirakan akan menimbulkan damp mpak lingkungan hidup atau bertentangan de dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelan lanjutan.
2. Menyesuaikan ukura ran, skala dan lokasi usulan kebijakan, rencan cana, dan/atau program.
3. Menunda, memperb rbaiki urutan atau waktu, atau mengubah p prioritas pelaksanaan
kebijakan, rencana, d , dan/atau program.4. Mengubah kebijakan an, rencana, dan/atau program. Bentuk alternatif penyem empurnaan tersebut antara lain sebagai beriku ikut:
1. Kebutuhan pembang angunan: mengecek kembali atau membuat at skenario kebutuhan
pembangunan yang g baru (misalnya target-target dalam pengenta ntasan kemiskinan atau peningkatan pendapa apatan penduduk.
2. Lokasi: mengusulkan kan lokasi baru yang dianggap lebih aman an, atau mengusulkan
pengurangan luas wi wilayah kebijakan, rencana dan/atau program. m.
3. Proses, metode da dan teknologi: mengusulkan alternatif prose oses dan/atau metode
dan/atau teknologi i pembangunan yang lebih baik, seperti m misalnya peningkatan pendapatan rakyat t melalui pengembangan ekonomi kreatif, b , bukan pembangunan ekonomi konvension sional yang menguras sumber daya alam lam, seperti misalnya pembuatan jembatan tan untuk melintasi kawasan lindung.
4. Jangka waktu dan t n tahapan pembangunan: mengusulkan peru erubahan jangka waktu
pembangunan, baik ik awal kegiatan pembangunan, urutan, m maupun kemungkinan penundaan satu prog rogram pembangunan.Berbagai kemungkinan an pengembangan alternatif sebagaimana a disebutkan di atas,
secara cepat dan seder erhana dapat dilakukan melalui metode disku kusi kelompok dan atau
memanfaatkan pandang ngan para ahli.Alternatif kebijakan, ren encana dan/atau program dilakukan terhadap p RPI2JM Bidang Cipta
Karya Kabupaten Belitu litung Timur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat p t pada uraian berikut.
Kebijakan 1 : Perwujuda udan Struktur Ruang dengan rencana perwujud judan prasarana bidang
cipta karya di Kabupate aten Belitung Timur. Rencana perwujudan sist sistem sistem prasarana
bidang cipta karya yang ng menimbulkan dampak a. Peningkatan air larian rian (run off).b. Berakibat pada damp mpak lingkungan seperti timbulnya kebisingan, n, polusi udara.
c. Meningkatnya kepad adatan lalu lintas. d. Peningkatan kebutuh tuhan air.
e. Perubahan Tata Gun una Lahan.
f. Berpotensi menimbul bulkan konflik sosial Kebijakan 2: Perwujuda dan Pola Ruang dengan rencana
1. Perwujudan Kawasan san Lindung
a. Ruang Terbuka H Hijau Perkotaan
2. Perwujudan Kawasan san Budidaya
a. Zona Perumahan an
Akan menimbulkan dam ampak berdampak pada: a. Peningkatan potensi si banjir akibat pembangunan.
b. Perubahan Tata Gun una Lahan.
c. Peningkatan air larian rian (run off).
d. Peningkatan pencem cemaran air.
e. Peningkatan kebutuh tuhan air.
f. Meningkatnya timbula ulan sampah g. Berpotensi menimbul bulkan konflik sosial.
Diusulkan alternatif renc ncana sebagai berikut:
Untuk mengatasi dam ampak perubahan tutupan lahan yang sig signifikan, peningkatan
kebutuhan air, dan masa asalah banjir maka kebijakan dan program pen engembangan kegiatan
perwujudan struktur dan an pola ruang yang trekait dengan bidang cipt cipta karya di Kabupaten
Belitung Timur diantaran ranya meliputi:- Alih Fungsi Lahan
RTH, taman dan jalu jalur hijau kota memiliki fungsi selain sebaga gai paru-paru kota dan estetika lingkungan, n, juga berfungsi sebagai ciri kota serta sebag bagai reduktor terhadap polutan yang ditimbu bulkan oleh kegiatan pembangunan maupun un kegiatan masyarakat sehari-hari. Kebijaka akan perwujudan ruang terbuka hijau kota ota yaitu agar tetap mempertahankan ka kawasan hutan lindung dan Ruang Terbuka H a Hijau (RTH) minimun
mencapai 30% dari to ri total luas Kabupaten Belitung Timur dilakukan kan melalui strategi :
a. Perluas RTH mela elalui konsolidasi lahan;b. Pengembalian fun fungsi RTH yang telah berubah menjadi fungsi si lain;
c. Revitalisasi RTH; H;
d. Penyediaan taman an kota, taman lingkungan, hutan kota, sabuk uk hijau, jalur hijau jalan dan fungsi tertentu ntu; e. Peningkatan jumla mlah RTH privat melalui penetapan KDH mini inimal 10% pada setiap kavling lahan;
f. Penerapan mekan anisme insentif dan disinsentif dalam penyedia diaan RTH Privat.
- Penurunan kualitas a s air permukaan (air sungai)
Upaya pengendalian an pencemaran air perlu dilakukan oleh peme erintah daerah dengan melibatkan masya syarakat dalam rangka pengawasan, pengendalian dan penanggulangan pe pencemaran baik yang berasal dari indust ustri maupun domestik diantaranya dengan an pembersihan dan rehabilitasi sungai ai sungai yang telah mengalami pencema maran seperti pembersihan sampah/gulma d a di sungai - sungai di Kabupaten Belitung ng Timur, penyuluhan kepada masyarakat at guna meningkatkan kesadaran masyarak rakat agar tidak membuang limbah ke sung ngai, pengawasan dan pemantauan kualitas itas air sungai (badan air) secara berkala la dari sumber-sumber pencemar (effluent). t).
- Penurunan kuantitas tas air tanah
Upaya konservasi air air tanah bagi daerah yang kondisi air tanahn hnya masih aman perlu dilalukan pengawetan tan, sedangkan bagi daerah yang telah rawan, n, kritis dan rusak perlu segera dilakukan pem emulihan.
1. Upaya konservasi asi akuifer dangkal dilakukan dengan pembu buatan sumur resapan dan biopori.
2. Pengawetan dilak lakukan dengan cara menjaga kondisi daerah rah imbuhan agar tetap berfungsi meresap sapkan air hujan sehingga potensi air tanah te tetap terjaga kuantitas dan kualitasnya d dengan cara mempertahankan dan menamb mbah vegetasi penutup lahan, serta menja njaga agar tidak terjadi pencemaran di daerah h imbuhan.
3. Pemulihan air ta tanah dilakukan dengan cara membuat su sumur resapan yang langsung mengim imbuh akuifer yang mengalami penyusutan po potensinya. Untuk zona rawan, kritis dan n rusak perlu adanya perencanaan ulang pe pemanfaatan air tanah dengan membata atasi pengambilan air tanah serta pemantau tauan berkala terhadap muka air tanah sta statis di lokasi tersebut.
- Penurunan kualitas u s udara ambien
Pelaksanaan pengh ghijauan kota dan penggunaan energi a altematif yang perlu diterapkan pada ber erbagai sektor pengguna energi seperti tran ansportasi, industri dan domestik dalam rang angka efisiensi penggunaan energi dan penca ncarian sumber-sumber energi terbaharui ya yang ramah lingkungan dalam upaya me enurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK K) seperti penggantian bahan pendingin r ruangan yang ramah lingkungan.
• Potensi meningkatnya tnya luas daerah luapan, intensitas dan volume me genangan dan banjir
Upaya yang dilakuk ukan oleh pemerintah daerah Kabupaten B Belitung Timur dalam mengantisipasi masa salah banjir seperti pembangunan tanggul unt untuk antisipasi banjir di daerah yang berpot potensi banjir sudah dilakukan termasuk m k memasang pompa di sejumlah titik, memp perbaiki hirarki dan bentuk drainase di Kabu bupaten Belitung Timur serta membangun d dan merevitalisasi kolong-kolong pengenda dali banjir yang mana keberadaan kolong-k g-kolong di Kabupaten Belitung Timur yang g penanganannya jauh tertinggal dibandingka gkan dengan perubahan fungsi lahan yang se g semakin berkembang dari tahun ke tahunny nnya.
- Peningkatan Jumlah ah Limbah/Sampah
Rencana pengemba bangan pengelolaan sampah berdasarkan R Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten B n Belitung Timur meliputi :
1. Pengembangan p pengelolaan Tempat Pengolahan dan Pemro rosesan Akhir Sampah (TPPAS), meliputi uti :
a. Peningkatan ka kapasitas sarana dan prasarana di TPPAS;
b. Pengembangan gan industri pengolahan sampah modern n dan terpadu secara bertahap; c. Pelaksanaan cl clean development mechanism (CDM) yang g mekanismenya diatur lebih lanjut mel elalui Peraturan Bupati;
2. Pengelolaan samp mpah dilakukan melalui :
a. Sistem desentr ntralisasi dengan pembangunan Stasiun Pengu gumpul Antara (SPA);
b. Pelaksanaan 3R
3R;
c. Pemberdayaan an kelompok masyarakat; d. Peningkatan sa sarana dan prasarana berbasis teknologi terba rbarukan.
3. Rekomendasi Perbaik aikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS S Tabel VIII.6.
Rekomenda dasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KL sil KLHS
Komponen Rekomendasi Perbaikan K KRP dan
No. kebijakan/rencana/pro rogram Pengintegrasian Hasil K l KLHS(1) (2) (3)
Kebijakan ini sudah sangat baik karena telah m h memperhitungkan daya dukung lingkungan dan sudah mempertibngak akan isu-isu strategis lingkungan, hal ini terlihat dari adanya ketentu ntuan-ketentuan intensitas pemanfaatan ruang (KDB, KLB, kepadatan ba bangunan, ketinggian
1. Pengembangan Permuk ukiman bangunan dan ketentuan KDH minimal yang h g harus di sediakan pada setia zona pengembangan baru Namun dalam implementasi kebijakan ini, mak aka aspek pengawasan, pengendalian, dan pembinaan, menjadi sanga gat penting diwujudkan.
Penataan Bangunan da dan 2. Lingkungan
- KRP ini pada dasarnya satu prinsip, yaitu pen pengembangan RTH. Perlu Pengelolaan Ruang ng
Komponen Rekomendasi Perbaikan K KRP dan
No. kebijakan/rencana/pro rogram Pengintegrasian Hasil K l KLHS(1) (2) (3)
Terbuka Hijau adanya perbedaan pendekatan antara penge gembangan RTH di Pusat Kota Kabupaten dan pusat kecamatan, n, mengingat intensitas pemanfaatan ruang kawasan terbangun suda dah sangat tinggi di pusat Kota, Ttetapi Kebijakan ini harus tetap dii diimplementasikan karena mengembangan RTH sangat dibutuhkan dal dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
KRP ini sudah sangat baik dan perlu dii diimplementasikan secara konsisten. Prasyarat kebijakan adalah b bahwa prasarana/utilitas perkotaan yang dikembangkan harus dapa pat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
3. Pengembangan Air Minu inum KRP ini merupakan salah satu kebijakan n yang mengantisifasi isu startegis tentang kurangnya ketersediaan an jaringan sarana dan prasarana sehingga kebijakan ini harus m merupakan prioritas yang harus di laksanakan KRP ini sudah sangat baik dan perlu dii diimplementasikan secara konsisten. Prasyarat kebijakan adalah b bahwa prasarana/utilitas perkotaan yang dikembangkan harus dapa pat diakses oleh seluruh Pengembangan Penyeh ehatan lapisan masyarakat.
4. Lingkungan Permukima an KRP ini merupakan salah satu kebijakan n yang mengantisifasi isu startegis tentang kurangnya ketersediaan an jaringan sarana dan prasarana sehingga kebijakan ini harus m merupakan prioritas yang harus di laksanakan