Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM BAB Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

  7

7.1. Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

7.1.1. Kondisi Eksisting Kawasan Permukiman Kabupaten Kolaka Utara

  Sebagai sebuah kabupaten yang berada paling ujung Provinsi Sulawesi Tenggara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Kolaka Utara memiliki ciri tersendiri terhadap model permukiman dimana permukiman yang ada saat ini berbentuk linear dengan mengikuti arah jalur trans sulawesi. Kabupaten kolaka utara yang terdiri dari 15 kecamatan dan 133 desa/kelurahan pada umumnya berada di wilayah pesisir teluk bone, 13 kecamatan posisinya berada di wilayah pesisir sementara 2 kecamatan lainnya berada di wilayah pegunungan.

  Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara saat ini melakukan pengembangan permukiman baik diperkotaan maupun dipedesaan. Sasaran kegiatan pengembangan permukiman berupa penataan- penatan kawasan seperti kawasan kumuh perkotaan, kawasan kumuh pesisir, kawasan daerah potensial agropolitan dan minapolitan sehingga nantinya kawasan-kawasan tersebut dapat menjadi sebuah permukiman yang maju di Kab. Kolaka Utara. Untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan permukiman, Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara telah merencanakan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) di beberapa lokasi. Penetapan DPP dengan memperhatikan banyak faktor, antara lain potensi ekonomi kawasan, jumlah penduduk, prasarana dan sarana dasar serta potensi-potensi lain yang belum tergali yang diperkirakan akan mampu meningkatkan kawasan menjadi lebih mandiri dan berkembang.

  Kondisi permukiman perkotaan di Kabupaten Kolaka Utara sangat erat dengan pesatnya pembangunan dan perkembangan kota yang mengarah pada kegiatan perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa meningkatkan daya tarik bagi para penduduk di Kabupaten Kolaka Utara sehingga kebutuhan perumahan juga akan semakin meningkat. Tingginya perkembangan kebutuhan perumahan dan permukiman di perkotaanmembawa dampak tumbuhnya kantong- kantong permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Demikian pula halnya kawasan di luar perkotaan khusunya yang berada di wilayah pesisir banyak terdapat kawasan kumuh sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daaerah untuk memikirkan pola atau cara yang akan digunakan untuk menekan timbulnya kawasan-kawasan perkumuhan.

  1. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Kolaka Utara diarahkan pada Kawasan Kota Lasusua yang meliputi kecamatan Lasusua dan sebagian kecamatan Katoi yang

  158

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM merupakan Ibukota Kabupaten Kolaka Utara yang menjada pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi.

  2. Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pengembangan kawasan permukiman perdesaan di Kabupaten Kolaka Utara akan diarahkan pada pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan ,penyediaan prasarana & sarana daerah kumuh khususnya pada wilayah pesisir yang telah teridentifikasi sebagai kawasan perkumuhan non perkotaan yang berada di Kab. Kolaka Utara. Untuk program pengembangan agropolitan dan Minapolitan membutuhkan analisa yang lebih lanjut agar kedua program tersebut dapat berjalan sesuai rencana pengembangan kawasan kedepan serta tetap mengacu dengan Rencana RTRW yang sementara dalam tahapan revisi Penyediaan Prasarana dan Sarana Permukiman di desa Terpencil Keberadaan desa-desa di Kabupaten Kolaka Utara memiliki potensi lebih, seperti: potensi ekonomi, sosial budaya, wisata, prasarana dan sarana. Sebagian desa telah ditetapkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) dan sebagian kawasan telah ditetapkan sebagai kawasan agropolitan. Dengan rencana pengembangan kawasan agropilitan dan minapolitan akan lebih efektif dan efisien dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar perdesaan guna peningkatan perekonomian kawasan serta kesejahteraan masyarakatnya. Kondisi lingkungan perumahan dan permukiman masih banyak yang perlu ditingkatkan, khususnya perbaikan perumahan masyarakat yang belum layak huni dan lingkungan permukiman yang masih terbatas prasarana dan sarana dasarnya. Komitmen Pemrintah Kab. Kolaka Utara dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) sangatlah besar , ini dapat dilihat melalui pembangunan yang telah dilakukan selama 5 tahun terakhir ini. Beberapa program prioritas yang dilaksanakan guna memperbaiki kehidupan masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah diantaranya kegiatan operasi desa bahtramas dan P2WKSS yang telah melakukan perbaikan perumahan bagi masyarakat yang belum layak huni dan lingkungan permukiman . Dalam mengembangkan kawasan permukiman saat ini Pemerintah Daerah telah memiliki beberapa dokumen yang akan dijadikan referensi sebagi panduan dalam mengembangkan infrastruktur permukiman antara lain dapat tersaji pada tabel berikut ini

  159

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

Tabel-7.1:

  

Jenis Dokumen terkait Pengembangan Permukiman di Kabupaten Kolaka Utara

No Jenis Dokumen Perihal Tahun Keterangan

Pembuatan Dokumen Master Plan 2009 Belum pengembangan Pengembangan diperdakan 1.

  Agropolitan Kawasan Agropolitan Dokumen Master Plan Belum

  

2. Pengembangan Minapoltan 2013 diperdakan

Minapolitan Dokumen Dokumen Rencana

  3 Pengembangan Pengengambangan Permukiman Pembangunan Dokumen Kawasan Master Plan Belum

  4 2011 Kumuh Kawasan Kumuh diperdakan

  Dokumen Rencana Belum Dokumen Kawasan Pengembangan diperdakan

  5 2015 Kumuh Penataan Kumuh

  Perkotaan (RP2KP)

1. Data Kondisi Kawasan Kumuh

  Kondisi permukiman perkotaan di Kabupaten Kolaka Utara sangat erat dengan pesatnya pembangunan dan perkembangan kota yang mengarah pada kegiatan perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa meningkatkan daya tarik bagi para penduduk di Kabupaten Kolaka Utara sehingga kebutuhan perumahan juga akan semakin meningkat. Tingginya perkembangan kebutuhan perumahan dan permukiman di perkotaan membawa dampak tumbuhnya kantong- kantong permukiman kumuh demikian juga di wilayah Kabupaten Kolaka Utara Dari data yang ada, kawasan kumuh di Kabupaten Kolaka Utara sampai dengan tahun 2012 tercatat ha, yang tersebar di seluruh Kabupaten Kolaka Utara. Lokasi. selengkapnya data kawasan kumuh di Kabupaten Kolaka Utara sebagai berikut. (Tabel 7.2)

  160

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  161

  RPIJM

Tabel-7.2:

  Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di Kabupaten Kolaka Utara dirinci berdasarkan aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek peran serta masyarakat/swasta dan aspek lingkugan permukiman. Permasalahan dan tantangan serta solusi alternatif pemecahannya dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Kolaka Utara selengkapnya tersaji pada Tabel-7.3

  18,80

  17,14

  4.94 PITULUA, LASUSUA 16,10

  6.36 LASUSUA,KECAMATAN LASUSUA 1650.00

  9.28 WATULIU, KECAMATAN LASUSUA 466.00

  255.00

  WATUNOHU

  4.25 SIPAKAINGE, KECAMATAN

  460.00

  WATUNOHU

  2.39 SAPOIHA,KECAMATAN

  650.00

  UTARA

  6.36 LAWATA, KECAMATAN PAKUE

  50.00

  

Desa/Kelurahan

(Ha)

Luas Kawasan Kumuh ( Ha) BAHARI,KECAMATAN TOLALA

  

Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Kolaka Utara

Nama Kawasan Luas Administrasi

LANIPA-NIPA, KATOI

TOJABI, LASUSUA

2. Permasalahan Dan Tantangan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM Adapun permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang ada di Kabupaten kolaka utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  

Tabel-7.3

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Kolaka Utara

  

No Aspek Permasalahan yang Dihadapi Tantangan Alternatif Solusi

Pengembangan Pengembangan Permukiman

  1 Aspek Teknis

   Lokasi Permukiman yang tidak sesuai RTRW  Masih kurangnya sarana dan prasarana lingkungan permukiman

  2 Aspek

  1)  Belum adanya Dinas / Badan/  Pembentukan Kelembagaan 2)

  Lembaga Teknis pada SOPD yang Dinas yang akan secara khusus menangani menangani pembangunan dan Pengembangan perumahan dan perumahan dan Permukiman; permukiman

   Lemahnya pelaksanaan koordinasi  Peningkatan antar instansi terkait; kapasitas SDM dan pelaku  Belum terbangunnya sistem informasi pembangunan manajemen perumahan permukiman perumahan dan yang terpadu dan terintegrasi; permukiman

   Pengembangan kualitas SDM yang masih terbatas terutama di bidang  Peningkatan kerjasama dengan Perumahan dan Permukiman; pihak lain yang terkait.

  Dana alokasi untuk sektor perumahan  Mencari solusi 2) pembiayaan masih relatif sedikit perumahan dari dunia usaha / swasta

   3 Aspek Pembiayaan 1)

  4 Aspek Peran Serta

  Kurangnya Pemahaman Rumah sehat Peningkatan Mendorong Peran

    

  Masyarakat/Swasta di Masyarakat penyebaran Kelompok jumlah Masyarakat dalam penduduk hal penyediaan menuntut perumahan dan penyediaan permukiman perluasan permukiman

  5 Aspek Lingkungan

  Terdapat kawasan permukiman warga Untuk kawasan Permukiman yang bermikim di bantaran sungai / yang telah kali terbangun di

   

   sepanjang sungai Terdapat kawasan permukiman

  / Kali harus kumuh melaksanakan perbaikan lingkungan dengan menjaga kebersihan bantaran sungai

  162

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

3. Evaluasi Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

  163

  RPIJM

  Penyediaan kawasan permukiman sebagai kebutuah pokok manusia telah mewajibkan Pemda Kabupaten Kolaka Utara untuk berkomitmen dalam terus mengalokasikan sebagian anggaran belanja daerahnya bagi penyediaan kawasan bermukim layak melalui berbagai pembangunan bidang pengembangan kawasan permukiman. Berikut ini adalah evaluasi program yang telah dan/atau akan dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Kolaka Utara guna mengembangkan dan menyediakan kawasan bermukim yang layak.

  

Tabel-7.4

Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Permukiman

  

No Program/Kegiatan Lokasi luas Status

  1 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kws. Bahari Kecamatan Tolala

  6.36 Tertangani

  2 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kws. Sapoiha dan Kws.

  Sipakainge Kab. Kolaka Utara (Optimalisasi) Kecamatan Watunohu

  13.53 Tertangani

  3

  4

  5

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

  7.1.2. Sasaran Program Kawasan Permukiman Kabupaten Kolaka Utara Tabel-7.5 Sasaran Program Kawasan Permukiman Kabupaten Kolaka Utara

  Total Luas Sasaran Program (Ha) No Uraian Sasaran Program Lokasi Kawasan KET 2015 2016 2017 2018 2019

  

(Ha)

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

  I Permukiman Perkotaan Pembangunan kawasan Permukiman Kumuh

  Peningkatan Kualitas Permukiman Kecamatan Lasusua

  20

  1 Kumuh Lasusua

  Peningkatan Kualitas Permukiman Kecamatan Lasusua

  2

  15 Kumuh Pitulua

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

  II Permukiman Perdesaan

  Pembangunana PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Patinggawa

  1 Kws. Minapolitan Patinggawa Kab. Kolaka Utara

  Pembangunana PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Patinggawa

  2 Kws. Minapolitan Patinggawa Kab. Kolaka Utara

  Pembangunana PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Tambora

  3 Kws. Agropolitan Tambora Kab. Kolaka Utara

  Pembangunana PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Tambora

  4 Kws. Minapolitan Tambora Kab. Kolaka Utara

  Pembangunana PSD Permukiman Perdesaan Kawasan Tambora

  5 Kws. Minapolitan Tambora Kab. Kolaka Utara 164

  BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

7.2. Sektor Penataan Bangunan Dan Lingkungan

7.2.1. Isu Strategis Dan Tantangan Penataan Bangunan Dan Lingkungan

  Untuk dapat merumuskan isu strategis bidang PBL, maka dapat melihat dari agenda Nasional dan Internasional yang mempengaruhi sektor PBL. Untuk agenda Nasional, salah satunya adalah Program PNPM Mandiri, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, sebagai wujud kerangka kebijakan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan program

  • – program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Agenda Nasional lainnya adalah Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, khususnya untuk sektor PBL yang mengamanatkan terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kab/Kota dan

    tersedianya pedoman harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) di Kab/Kota.

  Agenda Internasional yang terkait diantaranya adalah pencapaian MDG’s 2015, khususnya tujuan 7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup. Target MDG’s yang terkait bidang cipta karya adalah target 7C, yaitu menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada 2015, serta target

  7D, yaitu mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020.

  Agenda Internasional lainnya adalah isu pemanasan global (Global Warming). Pemanasan Global yang disebabkan bertambahnya karbondioksida CO2 sebagai akibat konsumsi energi yang berlebihan mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi hingga 6,4 C antara tahun 1990 dan 2100, serta meningkatnya tinggi muka laut di seluruh dunia hingga mencapai 10-25 cm selama abad ke-20. Kondisi ini memberikan dampak bagi kawasan- kawasan yang berada di pesisir pantai, yaitu menculnya bencana alam seperti banjir, kebakaran serta dampak sosial lainnya.

  Agenda habitat juga merupakan salah satu agenda Internasional yang juga mempengaruhi isu strategis sektor PBL. Konferensi Habitat I yang telah diselenggarakan di Vancouver, Canada pada 31 Mei

  • – 11 Juni 1976, sebagai dasar terbentuknya UN Habitat pada tahun 1978, yaitu sebagai lembaga PBB yang mengurusi permasalahan perumahan dan permukiman serta pembangunan perkotaan. Konferensi Habitat II yang dilaksanakan di Istanbul, Turki pada 3
  • – 14 Juni 1996 dengan dua tema pokok, yaitu “ Adequate Shelter for All ” dan Sustainable Human Settlements Development in an Urbanizing World”, sebagai

    kerangka dalam penyediaan perumahan dan permukiman yang layak bagi masyarakat.

  165 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

  • – agenda tersebut maka isu strategis tingkat nasional bidang PBL dapat dirumuskan sebagai berikut :

  Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dengan perda bangunan gedung di kab/kota; c.

  Isu Strategis ini terkait dengan dokumen-dokumen seperti RTR, skenario pembangunan daerah, RTBL yang disusun berdasarkan skala prioritas dan manfaat dari rencana tindak yang meliputi a) Revitalisasi, b) RTH, c) Bangunan Tradisional/

  Keberlanjutan dan sinergi program bersama pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan.

  Realisasi DDUB tidak sesuai dengan komitmen awal termasuk sharing in cash sesuai MOU PAKET; c.

  Jumlah masyarakat miskin pada tahun 2012 sebesar 29,13 juta orang atau sekitar 11,96 % dari total penduduk Indonesia; b.

  Tertib dalam penyelenggaraan dan pengelolaan aset gedung dan rumah negara; e. Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan gedung dan rumah Negara.

  Tantangan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib, andal dan mengacu pada isu lingkungan berkelanjutan; d.

  Tertib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan); b.

  166 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  2) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara a.

  Pelibatan Pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat dalam penataan bangunan dan lingkungan.

  Revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman tradisional dan bangunan bersejarah berpotensi wisata untuk menunjang tumbuh kembangnya ekonomi lokal; e. Peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal; f.

  Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL; b. PBL mengatasi tingginya frekuensi kejadian kebakaran di perkotaan; c. Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan; d.

  1) Penataan Lingkungan Permukiman a.

  RPIJM Dari agenda

3) Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan a.

  • – isu strategis sektor penataan bangunan dan lingkungan pasti ada, begitu pula di Kabupaten kolaka utara. Adapun gambaran isu strategis sektor PBL dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini : Isu strategis PBL ini terkait dengan dokumen - dokumen seperti RTR, skenario pembangunan daerah, RTBL yang disusun berdasar skala prioritas dan manfaat dari rencana tindak yang meliputi a) Revitalisasi, b) RTH, c) Bangunan Tradisional /bersejarah dan d) penanggulangan kebakaran, bagi pencapaian terwujudnya pembangunan lingkungan permukiman yang layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan. Isu strategis Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Kolaka Utara selengkapnya pada Tabel 3.28

  167 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM bersejarah dan d) Penanggulangan kebakaran, bagi pencapaian terwujudnya pembangunan lingkungan permukiman yang layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan.

  

Seperti halnya kota-kota lain di Indonesia tentunya isu

  

Tabel-7.6

Isu Strategis Penataan Bangunana dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Utara

  No Kegiatan Sektor PBL Isu Strategis Sektor PBL

  1. Penataan Lingkungan Permukiman

   masih kurangnya penerapan garis sempadan dan pengawasan aturan garis sempadan jalan dan sungai

  2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

   Masih kurang ditegakannya aturan keseamatan, keamanan dan kenyamanan banguna gedung  Masih banyak bangunan gedung yang pengembanganya belum berdasarkan RTBL  Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana dan prasarana bagi penyandang cacat

  3. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

   Rendahnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, implementasi dan pengendalian pembangunan  Rendahnya kesadaran kritis masyarakat terhadap masalah dan kebutuhan lokal

  168 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

7.2.2. Permasalahan Dan Tantangan

  Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain : a.

  Penataan Lingkungan Permukiman  Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;  Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan Pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman;  Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;  Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk

peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.

  b.

  Penyelenggaraan bangunan Gedung dan Rumah Negara  Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif dan efisien dalam pengelolaan Bangunan dan Rumah Negara;  Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota Metropolitan, besar, sedang, kecil di seluruh Indonesia;  Meningkatnya kebutuhan NSPM terutama yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan bangunan gedung (keselamatan, kenyamanan dan kemudahan);  Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan gedung termasuk daerah-daerah rawan bencana;  Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian;  Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;  Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;  Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien;  Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.

  c.

  Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau  Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau terbuka, sarana olahraga.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM d.

  Kapasitas Kelembagaan Daerah  Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;  Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan dan peningkatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi;  Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di daerah dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

  Adapun permasalahan dan tantangan sektor PBL yang ada di Kabupaten kolaka utara antara lain : Permasalahan dan tantangan penataan bangunan dan lingkungan di KabupatenKolaka Utara dirinci berdasarkan aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek peran serta masyarakat/swasta dan aspek lingkungan permukiman yang meliputi kegiatan penataan lingkungan permukiman, kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara serta kegiatan pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan. Permasalahan dan tantangan serta solusi alternatif pemecahannya dalam penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Kolaka Utara selengkapnya tersaji pada Tabel 7.7

  169 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

I. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

   Mengikutsertakan staf aparatur untuk mengikuti pelatihan tentang Penataan Lingkungan permukiman.

  Dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.

   Adanya Pengetahuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat 

  Belum optimalnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat dan swasta.

  4. Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta 

  Mengalokasikan anggaran APBN untuk kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman.

   Adanya Kebijakan dan Strategi nasional pembangunan perkim (KSNPP) yang salah satu sasaranya yaitu peningkatan kualitas

lingkungan permukiman

  3. Aspek Pembiayaan  Masih rendahnya pengalokasian anggaran dari pemerintah untuk kegiatan penataan lingkungan permukiman.

  170 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

Tabel-7.7

  Masih Rendahnya SDM aparatur yang membidangi persoalan bangunan gedung 

  2. Aspek Kelembagaan 

  Drainase depan ruko jangan seluruhnya ditutup, di beri ruang agar sewaktu-waktu dapat dibersihkan.

  Adanya Perda No. 2 Tahun 2013 tentang Peraturan Bangunan gedung di

KabupatenKolaka Utara

   Jalan lingkungan permukiman yang rusak 

  1. Aspek Teknis  Banyaknya drainase depan ruko yang tertutup

  

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Kolaka Utara

No. Aspek Penataan Bangunan dan Lingkungan Permasalahan yang dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi

  Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM No. Aspek Penataan Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi Bangunan dan yang dihadapi Pengembangan Lingkungan

5. Aspek Lingkungan   Perlu di perketat pemberian ijin untuk

  Banyaknya rumah – rumah Komitmen terhadap kesepakatan Permukiman warga yang berada di internasional MDG , bahwa pada tahun 2015, s membangun rumah, agar sesuai dengan kawasan yang bukan 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada rencana peruntukan lahan yang diatur dalam peruntukan untuk permukiman tahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas RTRW. kumuh.

II. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara 1.

  Perlu didukung oleh sarana dan prasarana Aspek Teknis   Banyaknya Bangunan Gedung Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 Negara yang belum memenuhi tentang Bangunan Gedung dan Peraturan jalan yang memadai ke lokasi Bangunan persyaratan keselamatan, Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Gedung. keamanan dan kenyamanan. Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010.

  2. Aspek   

  Masih banyaknya aset negara Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 Pelatihan Manajemen Bangunan gedung Kelembagaaan yang tidak teradministrasikan tentang Bangunan Gedung dan Peraturan dan Aset Negara untuk meningkatkan dengan baik. Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang kinerja pengelolaan administrasi negara.  Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Penyelenggaran Bangunan

  Gedung dan Rumah Negara Bangunan Gedung harus layak fungsi pada kurang tertib dan efisien. tahun 2010.

  3. Aspek Pembiayaan   Rendahnya pendapatan

  Pelayanan Pengurusan IMB bagi masyarakat sehingga sulit masyarakat berpenghasilan rendah di untuk mengurus Perijinan mudahkan. bangunan.

   171

  BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM No. Aspek Penataan Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi Bangunan dan yang dihadapi Pengembangan Lingkungan

  4. Aspek Peran Serta   Pelatihan bagi masyarakat tentang

  Belum mantapnya Masy/Swasta kelembagaan komunitas untuk bagaimana sebaiknya membangun meningkatkan peran bangunan Gedung yang memenuhi masyarakat. persyaratan keamanan dan keselamatan.

  5. Aspek Lingkungan  Ada sekitar 21.719 jiwa penduduk miskin yang  Kurang ditegakkannya aturan

  Penciptaan keseimbangan tata guna Permukiman lahan yang berorientasi pada pemakai keselamatan, keamanan dan ada di Kabupaten kolaka utara. bangunan dan ramah pejalan kaki; kenyamanan Bangunan

   setiap bangunan gedung yang didirikan Gedung termasuk pada tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan dan ketinggian yang ditetapkan daerah-daerah rawan dalam RTRW Kota/Kabupaten, RGTRKP bencana. dan RTBL.

III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

  1. Aspek Teknis

  2. Aspek    Tidak dilibatkannya komunitas Adanya Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Pembentukan organisasi bagi masyarakat Kelembagaaan dalam pengambilan keputusan percepatan Penanggulangan Kemiskinan miskin sesuai jenis usahanya. pada rapat-rapat.

   Dilibatkan komunitas masyarakat pada pertemuan-pertemuan yang membahas persoalan orang miskin.

  172 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM No. Aspek Penataan Permasalahan Tantangan Alternatif Solusi Bangunan dan yang dihadapi Pengembangan Lingkungan 3.

  Aspek Pembiayaan    Rendahnya pendapatan Adanya hak atas perlindungan dan Memberikan bantuan modal usaha atau masyarakat miskin untuk pemenuhan kesempatan berusaha dan pembiayaan dalam skala mikro. memenuhi kebutuhan hidup bekerja, dan SDA.

   Menigkatkan keterampilan dan keluarganya manajemen usaha.

  4. Aspek Peran Serta    Belum dilibatkannya Adanya hak bagi setiap warga negara untuk Dilibatkan komunitas masyarakat pada Masy/Swasta masyarakat secara aktif dalam berkumpul, mengeluarkan pendapat yang pertemuan-pertemuan yang membahas proses perencanaan dan membahas persoalan orang miskin. persoalan orang miskin. penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.

  

5. Aspek Lingkungan   Pengalokasian program fisik berbasis pada

Kurangnya partisipasi Adanya kawasan – kawasan kumuh di Permukiman masyarakat untuk turut serta Kabupaten kolaka utara yang perlu dibenahi. komunitas masyarakat bekerja membersihkan dan menjaga lingkungan permukimannya

  173 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

7.2.3. Sasaran Program Penataan Bangunan dan Lingkungan

1 Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lasusua

  8 Penataan Kawasan Wisata Danau Biru

  4 Penataan Bangunan Kawasan Kebun Raya Tottalang

  3 Penyusunan Desain dan DED Kawasan Kebub Raya Tottalang

  2 Penataan Bangunan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkantoran Lasusua

  1 Penataan Bangunan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkantoran Lasusua

  Penyelenggaraan Penataan Bangunana Kawasan Khusus

  9 Penyusuunan Desain DED Kawasan Pantai Pakue

  174 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

  6 Penyusuunan Desain DED Kawasan Pantai Pakue

  5 Penyusuunan Desain DED Kawasan Wisata Danau Biru

  4 Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lasusua

  3 Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lasusua

  2 Penataan Bangunan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Lasusua

  No Uraian Sasaran Program Sasaran Penanganan Sasaran Program KET 2015 2016 2017 2018 2019 Penyelenggaraan Penataan Bangunan

  

Tabel-7.8

Sasaran Program Penataan Bangunan dan Lingkungan

  7 Penataan Bangunan Kawasan Pasir Putih

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019 RPIJM

  7.3. Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  7.3.1. Kondisi Sistem Pelayanan Air Minum

  I. Umum PDAM Kolaka Utara sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara dalam upayanya meningkatkan pelayanan air bersih pada masyarakat saat ini sangat menggantungkan sarana air. Dalam perkembangannya jaringan penyediaan air PDAM ini mengalami perkembangan, baik jumlah pelanggan, kapasitas produksi, maupun jaringan distribusi dan transmisinya. Sistem penyediaan air bersih di Ibukota ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, karena masyarakat Ibukota juga sangat membutuhkan ketersediaan air bersih.

  II. Sistem Pelayanan Air Minum 175

  BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

  177 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

IKK PAKUE UTARA

IKK POREHU

IKK PAKUE

  IKK TIWU ● Pendudk Adm Tiwu dan Watunohu : 10.626 Jiwa ● Sambungan : 892 SL ● Kapasitas Terpasang: 10 l/det ● Sumber Air : S Lapolu ● Cakupan Pelayanan : 50,38 % WILAYAH PELAYANAN PDAM KABUPATEN KOLAKA UTARA

  ● Sambungan : 703 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : S. Mala-Mala ● Cakupan Pelayanan = 37.94 %

  ● Penduduk Adm : 11.117 Jiwa

  ● Sambungan : 1.596 SL ● Kapasitas Terpasang : 20 l/det ● Sumber Air : S. Ingdewe ● Cakupan Pelayanan = 35.6 %

  ● Penduduk Adm : 26.899 Jiwa

  IKK WAWO ● Penduduk Adm : 5.901 jiwa ● Sambungan : 442 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : Sungai Sila ● Cakupan Pelayanan : 44,94 % PDAM PUSAT KOLAKA UTARA

  ● Sambungan : 789 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : MA Puurau ● Cakupan Pelayanan = 48,48 %

  ● Penduduk Adm : 9.764 Jiwa

  ● Sambungan : 1.205 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : MA Puurau ● Cakupan Pelayanan = 34.98 %

  ● Penduduk Adm : 20.669 Jiwa

  IKK LAMBAI ● Penduduk Adm : 5.929 Jiwa ● Sambungan : 182 SL ● Kapasitas Terpasang : 5 l/det ● Sumber Air : MA Raoda ● Cakupan Pelayanan : 18,42 %

  IKK RANTE ANGIN ● Pendudk Adm : 5.665 Jiwa ●Sambungan : 575 SL ● Kapasitas Terpasang: 10 l/det ●Sumber Air : MA Turotuo ● Cakupan Pelayanan : 60,90 %

  ● Sambungan : 837 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : S. Lengkong Batu ● Cakupan Pelayanan = 63,38 %

  ● Penduduk Adm :79.924 Jiwa

  ● Sambungan : 308 SL ● Kapasitas Terpasang : 10 l/det ● Sumber Air : S. Tipa ● Cakupan Pelayanan = 24,29 %

  ● Penduduk Adm : 7.609 Jiwa

Gambar 7.1 Wilayah Pelayanan PDAM

IKK NGAPA

IKK KADEOHA

7.3.2. Cakupan Pelayanan

LAYAH PELAANAN PDAM

  7. Watunohu 6.383

  Total 136.883 45.174 33,00 Sumber : Laporan Teknik PDAM Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2015

  15. Tolala 3.434 -

  14. Pakue Tengah 6.377 -

  13. Katoi 6.600 -

  12. Batu Putih 8.409 -

  11. Porehu 7.609 308 1.848 24,29

  10. Pakue Utara 7.924 837 5.022 63,38

  8. Ngapa 20.669 1.205 7.230 34,98 9, Pakue 9.764 789 4.734 48,48

  178 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

  5. Kadeoha 11.117 703 4.218 37,94

  4. Wawo 5.901 442 2.652 44,94

  3. Rante Angin 5.665 575 3.450 60,90

  2. Lambai 5.929 182 1.092 18,42

  26.899 1.596 9.576 35,60

  1. Lasusua (PDAM Pusat)

  No Kota / Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah SR Jumlah Penduduk Terlayani (jiwa) Cakupan Pelayanan (%)

  

Tabel-7.9

Cakupan Pelayanan Air Minum PDAM

  Berdasarkan data Laporan Teknik PDAM Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2014 jumlah penduduk yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Kolaka Utara adalah sebesar 45.174 jiwa. Cakupan pelayanan administrasif PDAM Kabupaten Kolaka baru mencapai 33,00% dari jumlah penduduk IKK/Kota yang sudah mempunyai sistem penyediaan air minum (181.545 jiwa). Tabel di bawah ini menunjukan tingkat pelayanan air minum untuk masing-masing Ibukota Kecamatan (IKK) dan gambar……wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Kolaka Utara

  6. Tiwu 4.243 892 5.352 50,38

7.3.3. Aspek Teknik dan Oprasional

1. Sumber Air Baku

  10 Baik Baik

  50 Baik Baik Sumber : Laporan Teknik PDAM Kabupaten Kolaka Utara, Mei 2015

  12. Pakue Tengah Sungai Latali 100

  50 Baik Baik

  11. Katoi MA Katoi 150

  40 Baik Baik

  50

  10. Pakue Utara MA Lengkong Batu

  9. Pakue MA Purau 200 150 Baik Baik

  8. Ngapa MA Purau 200 150 Baik Baik

  7 Baik Baik MA Woise 200 150 Baik Baik

  15

  7. Lambai MA Raoda

  179 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

  6. Rante Angin MA Torotuo

  20 Baik Baik

  40

  5. Wawo Sungai Sila

  30 Baik Baik

  50

  4. Porehu Sungai Tipa

  3. Tiwu Sungai Lapolu 200 150 Baik Baik

  2. Kodeoha Sungai Mala-Mala 250 200 Baik Baik

  Sungai Ingdewe 170 120 Baik Baik

  1. Kota Kolaka Utara

  No Kota/Kecamatan Sumber Air Baku Debit (lt/det) Kontuinitas Kualitas Max Min

  

Tabel-7.10

Sumber Air Baku PDAM Kabupaten Kolaka Utara

  Hampir semua daerah diwilayah kecamatan di Kabupaten Kolaka potensial untuk pengembangan usaha air minum, karena setiap daerah kecamatan mempunyai sumber air baku yang layak dikelola. Berikut potensi sumber air baku di Kabupaten Kolaka Utara dilihat dari wilayah kecamatan

  15

2. Unit Produksi

  IKK Pakue Utara

  6. MA. Puurau

  IKK Pakue

  10 10 - Gravitasi 24 2005

  7. MA. Puurau

  IKK Ngapa

  10 10 - Gravitasi 24 2006

  8. MA. Lengkong Batu

  10 10 - Gravitasi 24 2009

  5. S. Sila

  9. MA. Raoda

  IKK Lambai

  5 5 - Gravitasi 24 2009

  10 MA. Turotuo

  IKK Rante Angin

  10 10 - Gravitasi 24 2003

  Jumlah 107,3 87,2 20,1

  Sumber : Laporan Teknik PDAM Kabupaten Kolaka Utara, 2015

  IKK Wawo 10 5,2 4,8 Gravitasi 22 2014

  180 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

  5

  Jumlah unit produksi IPA (Instalasi Pengolahan Air) PDAM Kabupaten Kolaka Utara saat ini ada 10 (sepuluh) unit, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel-7.11

  

Jumlah dan Kapasitas IPA PDAM Kabupaten Kolaka Utara

No. Sumber Air Baku Instalasi Kapasitas Terpasang (l/d) Kapasitas Produksi (l/d) Idle Capasity (l/d) Sistem Pengaliran Jam Operasi Tahun Pembuatan

  1. S. Ingdewe

  IPA Lasusua 22,3 22 1,3 Gravitasi 22 2008

  2. S. Mala-Mala

  IKK Kodeoha

  10

  5 Gravitasi 15 2010 2013

  5

  3. S. Lapolu

  IKK Tiwu

  10

  7

  3 Gravitasi 15 2011

  4. S. Tipa

  IKK Porehu

  10

  5 Gravitasi 15 2012

  

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA

TAHUN 2015- 2019

  RPIJM Kapasitas produksi terpasang tahun 2014 sebesar 107,3 ltr/dtk yang telah dibangun tidak semuanya dapat dimanfaatkan, sebanyak 20,1 ltr/dtk (18,735%) belum dapat dimanfaatkan, penyebabnya adalah belum optimalnya pemanfaatan IPA dimasing- masing IKK, masih banyaknya masyarakat yang belum menjadi pelanggan PDAM, belum adanya jaringan distribusi pada sebagian wilayah.

  Kajian FCR pada tahun 2014 unit produksi untuk IKK Wawo dan IKK Porehu belum beroperasional dan baru dilakukan pada Januari 2015 penagihan rekening pemakaian air, sehingga kapasitas terpasang untuk tahun 2014 sebesar 87,3 l/det, kapasitas produksinya sebesar 77 l/det, sehingga idle capacity unit produksi PDAM Kabupaten Kolaka Utara pada tahun 2014 sebesar 10,3 l/det

3. Reservoar

  Reservoir (bak penampung) dimaksudkan untuk memberikan pelayanan air yang merata di wilayah pelayanan. Kondisi reservoir yang dimiliki PDAM dalam keadaan baik dan beroperasi. PDAM Kabupaten Kolaka Utara memiliki 9 (sembilan) unit reservoir dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  

Tabel-7.12

Jumlah dan Kapasitas Reservoir

  No. Reservoir Kapasitas Terpasang (M3)

  1. Reservoir Lasusua

  • – PDAM Pusat 400

  3. Reservoir Tiwu 351

  4. Reservoir Porehu 128

  181 BAB – VI RPIJM KABUPATEN KOLAKA UTARA

  6. Reservoir Pakue

  36

  7. Reservoir Ngapa

  8. Reservoir Pakue Utara 240

  9 Reservoir Lambai

  36

  10. Reservoir Rante Angin

  80 TOTAL 1.889

  Sumber : Laporan Teknik PDAM Kabupaten Kolaka Utara, 2015

  2. Reservoir Kodeoha 128 240

  5. Reservoir Wawo 250

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2015- 2019

  RPIJM

7.3.4. Sasaran Program

  Tabel-7.13 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan SPAM

  Kebutuhan No. OUTPUT SATUAN Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

SPAM PERKOTAAN

  1. Pembangunan IPA IKK Lambai Kap 10L/dt Kec. Lambai - -

  • √ 2.

  Kec. Ngapa

  • Pembangunan IPA IKK Ngapa Kap 10L/dt

  √ 3.

  • Kec. Pakue - Pembangunan IPA IKK Pakue Kap 10L/dt

  √ 4.

  • Pembangunan IPA Kota Lasusua untuk penambahan Kapasitas 30 L/dt Kec. Lasusua √

SPAM BERBASIS MASYARAKAT 1.

  • Kab. Kolut Pelaksanaan Pamsimas

  √

  • 2.
  • Pelaksanaan Pamsimas

  Kab. Kolut √ 3.

  • Pelaksanaan Pamsimas

  Kab. Kolut √ 4.

  • Pelaksanaan Pamsimas

  Kab. Kolut √

SPAM KAWASAN KHUSUS

  1. Pembangunan Spam Kumuh Kws. Lasusua

  Kab. Kolut