Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

DINAMIKA USAHA KERAJINAN BORDIR MOTIF ACEH DI GAMPONG DAYAH DABOH KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR (1991-2016)

  1

  2

  3 Puji April Yanti , Anwar Yoesoef , Nurasiah

  Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

  Email : Pujiaprilyanti94@gmail.com ,

  anwar@unsyiah.ac.id , nurasiah.sjr@gmail.com ABSTRAK

  Embroidery is one of the many handicrafts available in Aceh. One of the embroidery business in Aceh is located in Gampong Dayah Daboh, Montasik District, Aceh Besar District. This business has been in existence since the holding of training in Montasik Sub-district in 1991. Since then the craft of embroidery began to flourish in Montasik Subdistrict and started to build home business of embroidery industry in several Gampong in Montasik Sub-district. However, if viewed at this time, home business of embroidery production only live in Gampong Dayah Daboh, while in other gampong in District Montasik already closed and already no more home business of embroidery production. Yet when viewed today the souvenir shops in Banda Aceh and Aceh Besar are growing rapidly and the market demand is large, even many enthusiasts from home and abroad. This research is to describe (1) the development of handicraft embroidery motive business in Aceh Gampong Dayah Daboh District Montasik District of Aceh Besar and (2) factors that influence the development of handicraft embroidery motifs Aceh in Gampong Dayah Daboh District Montasik District of Aceh Besar. The approach used in this research is qualitative approach with historical method. The data of this research are sourced from primary and secondary sources. The data collection is done in four ways, literature study, observation, interview and documentation. While the data analysis technique is done by using external and internal criticism (verification), then proceed with interpretation and writing (historiography) Based on data analysis, Acehnese motif embroidery craft business in Gampong Dayah Daboh, Montasik District, Aceh Besar Regency has increased in terms of number of production houses, employees (workers), craft production and diversity motifnyapun continue to experience significant growth. In addition, there are several factors that affect the business of handicraft embroidery in Gampong Dayah Daboh is high market demand and the business of this embroidery craft can improve the economy of the community. In addition, the lid of embroidery business in some other gampong caused by several factors that are sick, age and take care of the household. 1 Keywords: business, craft embroidery, dynamics 2 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. 3 Dosen Pembimbing Pertama.

  Dosen Pembimbing Kedua.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  ABSTRAK

  Kerajinan bordir merupakan satu diantara berbagai jenis kerajinan yang terdapat di Aceh. Salah satu usaha kerajinan bordir yang ada di Aceh terdapat di Gampong Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Usaha ini telah ada sejak diadakannya pelatihan di Kecamatan Montasik pada tahun 1991. Sejak saat itulah kerajinan bordir mulai berkembang di Kecamatan Montasik dan mulai dibangun usaha rumah industri kerajinan bordir di beberapa Gampong di Kecamatan Montasik. Namun jika dilihat saat ini, usaha rumah produksi kerajinan bordir hanya tinggal di Gampong Dayah Daboh, sedangkan di gampong lainnya di Kecamatan Montasik sudah tutup dan sudah tidak ada lagi usaha rumah produksi kerajinan bordir. Padahal jika dilihat saat ini toko-toko souvenir yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar semakin berkembang pesat serta permintaan pasar yang besar, bahkan banyak peminat dari dalam dan luar luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dan (2) faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode sejarah. Data penelitian ini bersumber dari sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan empat cara yaitu, studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara menggunakan kritik eksternal dan internal (verifikasi), kemudian dilanjutkan dengan penafsiran dan penulisan (historiografi) Berdasarkan hasil analisis data, usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar mengalami peningkatan dari segi jumlah rumah produksi, karyawan (pekerja), produksi kerajinan serta keragaman motifnyapun terus mengalami perkembangan secara signifikan. Disamping itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh yaitu permintaan pasar yang tinggi dan usaha kerajinan bordir ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, tutupnya usaha kerajinan bordir di beberapa gampong lainnya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sakit, usia dan mengurus rumah tangga.

  Kata kunci: dinamika, kerajinan bordir, usaha PENDAHULUAN produk kerajinan seni yang dihasilkan ditiap

  Indonesia merupakan negara kepulauan daerah berbeda pula. yang luas dan terdiri dari keanekaragaman Salah satu kerajinan yang terdapat di suku bangsa serta memiliki adat serta budaya Aceh adalah kerajinan bordir. Kerajinan yang beragam. Keanekaragaman ini terlihat bordir adalah karya seni yang pada dasar pada perbedaan adat serta budaya yang bordir atau sulamannya menggunakan suatu tersebar dari Aceh hingga Papua, sehingga teknik dengan media benang yang dijalinkan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  pada bidang berupa kain atau kulit dengan menggunakan jarum. Awalnya bordir hanya diperuntukkan untuk menghias kain saja, namun saat ini bordir bisa digunakan pada pakaian (baju), tas, jilbab, alas meja, seprai, dan mukena dengan tujuan membentuk suatu motif untuk mempercantik.

  Usaha kerajinan bordir yang berkembang di Aceh salah satunya yaitu usaha kerajinan bordir yang ada di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar. Usaha ini telah ada sejak diadakannya pelatihan di Kecamatan Montasik, Aceh Besar pada tahun 1991. Sejak saat itulah kerajinan bordir mulai berkembang di Kecamatan Montasik dan mulai dibangun usaha rumah industri kerajinan bordir di beberapa Gampong di Kecamatan Montasik seperti di Gampong Lamnga, Gampong Lampaseh Lhok, Gampong Lampaseh Krueng, Gampong Dayah Daboh serta gampong lainnya yang ada di Kecamatan Montasik. Sebelum diadakan pelatihan kerajinan bordir di Montasik, masyarakat Montasik khususnya Gampong Dayah Daboh memang sudah memiliki keahlian dalam membuat bordir, hal ini dilihat dari sebelum diadakan pelatihan bordir mereka sudah mahir membuat bordir- bordir pada baju, mukena dan pada kain lainnya. Sehingga, setelah diadakan pelatihan tersebut masyarakat semakin mahir dalam pembuatan bordir, hal ini dikarenakan masyarakat sudah paham bagaimana teknik dasar bordir bahkan telah menghasilkan berbagai jenis kerajinan bordir seperti tas, sajadah, dompet, koper dan lainnya.

  Perkembangan usaha bordir dewasa ini hanya terdapat di Gampong Dayah Daboh, sedangkan di gampong lainnya di Kecamatan Montasik sudah tutup dan sudah tidak ada lagi usaha rumah produksi kerajinan bordir yang disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak memungkinkan para pemilik usaha kerajinan bordir untuk melanjutkan usahanya. Padahal jika dilihat saat ini toko-toko souvenir yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar semakin berkembang pesat serta permintaan pasar yang besar, bahkan banyak peminat dari dalam dan luar luar negeri, seperti Padang, Jakarta, Malaysia, Singapore, California dan lainnya. Hal inilah yang membuat penulis menjadi tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kerajinan bordir motif Aceh, terlebih lagi kajian mengenai kerajinan bordir motif Aceh juga belum banyak yang menulis sebelumnya. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar (1991- 2016)? dan (2) pa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajianan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar (1991- 2016)?

  KAJIAN TEORI Dinamika

  Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika

  Gampong Dayah Daboh adalah salah satu gampong di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayah Gampong Dayah Daboh adalah 64,31 Ha dengan penggunaan lahan terbesar dimanfaatkan sebagai Area Pertanian khususnya sawah dengan luas 27 Ha dan Area Pemukiman warga dengan luas 24 Ha. Selebihnya penggunaan lahan dimanfaatkan sebagai Area Perkebunan dengan luas 12 Ha, Area Olahraga 1 Ha, Kuburan 0,3 Ha dan Area Pusat Gampong 0,01 Ha.

  27’ 56” LU - 5

  Gampong Weu Lhok

  Gampong Lamnga

  Gampong Warabo dan Gampong Bak Cirih

  25’ 7” BT dan secara geografis Gampong Dayah Daboh terletak di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dengan batas wilayahnya sebagai berikut:

  o

  24’ 40” BT - 95

  o

  28’ 23” LU dan 95

  o

  o

  Gampong Dayah Daboh merupakan 1 dari 39 gampong yang berada di Kecamatan Montasik. Berdasarkan Data Rencana Pelaksanaan Jangka Menengah (RPJMG) Gampong Dayah Daboh (2014-2019:8), secara astronomis Letak Gampong Dayah Daboh adalah antara 5

  PEMBAHASAN Letak Geografis Lokasi

  • sebelah Barat berbatasan dengan

  Usaha kecil atau Industri kecil adalah industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya, industri genteng, industri batu bata, dan industri pengolahan rotan dan tikar pandan (Fatahillah, 2016:7-8).

  Usaha kecil

  Karomah dalam Suhersono (2011 :12) mengatakan bahwa “Kata Bordir berasal dari bahasa Belanda yaitu Borduur yang artinya seni untuk membuat suatu benda menjadi indah. Selain itu, Bardausel yang berarti sulaman yaitu pekerjaan menghias kain atau kulit dengan menggunakan jarum dan benang”.

  Bordir

  Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai (Zuraida, 2016:5).

  Kerajinan

  juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok keseluruhan (Zuraida, 2016:4).

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  • sebelah Timur berbatasan dengan
  • sebelah Utara berbatasan dengan
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Lamsiteh Cot.
  • Luas Wilayah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  Keadaan Sosial Budaya

  Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar merupakan suatu Gampong yang berjarak 0,2 km dari Kecamatan dan 47 km dari Ibukota Kabupaten. (RPJMG, 2014-2019:9). Mata pencaharian penduduk masih cenderung homogen dan sebagian besar terkonsentrasi pada bidang pertanian.

  Masyarakat Gampong Dayah Daboh sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbentuk sosial kemasyarakatan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan sehari-hari masyarakat Gampong Dayah Daboh, yakni baik pada saat pelaksanaan kenduri adat maupun pada saat terjadi musibah.

  Keadaan Ekonomi

  Keadaan ekonomi di Gampong Dayah Daboh adalah sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani (153 orang), PNS (19 orang), wiraswasta (33 orang), supir (9 orang), pedagang (4 orang), buruh (9 orang), tukang (8 orang), peternak (10 orang), pensiunan (9 orang), pengrajin/industri rumah tangga (95 orang) secara umum penduduk Gampong Dayah Daboh bermata pencaharian sebagai petani, hal ini dikarenakan umumnya penduduk Gampong Dayah Daboh yang tidak melanjutkan pendidikan.

  Sejarah Gampong Dayah Daboh

  Gampong Dayah Daboh adalah salah satu dari 39 Gampong yang berada di Kecamatan Montasik tepatnya berada di mukim Montasik. Gampong Dayah Daboh berada tak jauh dari kantor camat Kecamatan Montasik. Dayah dapat diartikan sebagai tempat atau balai sedangkan daboh adalah salah satu kesenian tradisional rakyat Aceh. Asal mula Dayah Daboh dipimpin oleh seorang Syeh bernama Muhammad Yusuf yang didirikan pada tahun 1953, seiring berkembangnya seni tradisional tersebut maka dikenallah tempat itu dengan sebutan Gampong Dayah Daboh. Namun, sangat disayangkan kesenian tradisional ini telah hilang begitu saja (Wawancara: Masyhuri, 2 Maret 2017).

  Analisis Perkembangan Usaha Kerajinan Bordir Motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (1991-2016)

  Usaha kerajinan Bordir di Gampong Dayah Daboh berawal dari diadakannya pelatihan kerajinan bordir di Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional) Provinsi pada tahun 1991. Pada saat itu istri sekda (Sekretaris Daerah Aceh Besar) atau akrab disapa Bu Elis yang mengirim 5 orang perwakilan dari Kecamatan Montasik yaitu, Suwardah, Dahniar, Ruqiyah, Sulastri dan Sumarni untuk mengikuti pelatihan yang diadakan di Dekranas Provinsi. Pada saat itu Sulastri dan Sumarni merupakan perwakilan dari Gampong Dayah Daboh. Setelah diadakannya pelatihan di Dekranas Provinsi,

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  5 orang perwakilan tersebut mengadakan pelatihan di kantor PKK kecamatan dengan tujuan mengajarkan seluruh masyarakat Montasik tentang kerajinan bordir. Kerajinan bordir ini berkembang pesat di Kecamatan Montasik khususnya di Gampong Lamnga, Lamme dan Dayah Daboh, yang mana dari ke 5 orang di atas berasal dari ketiga gampong tersebut. Mereka inilah kemudian membuka usaha home industri di rumahnya masing- masing. Pada tahun yang sama juga Elis membentuk sebuah CV. Citra Cinta Mon sebagai tempat penyaluran hasil-hasil produksi kerajinan bordir masyarakat montasik, Elis juga melakukan promosi- promosi ke berbagai daerah. Hal inilah yang menyebabkan kerajinan bordir di Kecamatan Montasik semakin dikenal.

  Pada tahun 1991 kerajinan bordir di Kecamatan Montasik cukup berkembang. Namun, pada tahun 1998 terjadi krisis moneter dan konflik berkerpanjangan di Aceh, hal ini juga berdampak pada usaha kerajinan bordir di Kecamatan Montasik, dimana harga bahan baku menjadi mahal serta penurunan permintaan pasar, sehingga ada beberapa home industri yang tutup. Ini adalah satu fase dimana kerajinan bordir di Kecamatan Montasik mengalami keterpurukan. Meskipun demikian, ada juga beberapa home industri yang masih bertahan hingga saat ini. Pada akhir tahun 2004, tepatnya 26 Desember 2004 terjadi sebuah bencana besar di wilayah Aceh bagian barat yaitu Gempa dan Tsunami, yang mana peristiwa ini juga menghancurkan sebagian wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Pada saat peristiwa tersebut banyak dari berbagai negara di seluruh dunia datang ke Aceh untuk memberi bantuan dalam bentuk materi maupun moril kepada para korban Bencana Gempa dan Tsunami. Namun, dibalik sebuah peristiwa duka yang besar membawa keberkahan tersendiri bagi para pengrajin dan home industri yang ada di Kecamatan Montasik. Ini menjadi ajang promosi tersendiri, yang mana banyak para touris asing yang suka dengan kerajinan bordir terutama pada tas bordir ransel dan koper- koper bordir yang besar. Sejak saat itulah banyak para warga asing yang berkunjung ke Kecamatan Montasik, bahkan salah seorang warga asing asal California telah membuka sebuah toko souvenir di negara asalnya yang merupakan distribusi dari salah satu hasil produksi kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh.

  Dalam perkembangannya, usaha kerajinan bordir ini hanya tersisa di gampong Dayah Daboh saja, sedangkan di gampong lain tidak ada lagi, namun ada beberapa rumah yang hanya berperan sebagai pengrajin yang membantu hasil produksi dari home industri. Ada juga yang menjadi pengrajin yang langsung berkerja sama dengan toko- toko souvenir yang mereka hanya memproduksi hasil kerajinannya saja, sedangkan bahannya disiapkan oleh pihak toko tersebut. Gampong Dayah Daboh hingga saat ini menjadi satu-satunya gampong di Kecamatan Montasik yang menjadi pusat usaha kerajinan bordir. Bahkan Gampong Dayah Daboh ini sudah dijadikan sebagai Gampong Bordir . Hal ini dikarenakan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  mayoritas perempuan Gampong Dayah Daboh berkerja sebagai pengrajin bordir. Hingga tahun 2016 terdapat 12 rumah home industri.

  Beberapa hal yang menyebabkan usaha kerajinan bordif motif aceh (home industri) di Gampong Dayah Daboh masih bertahan hingga saat ini, padahal jika dilihat sejak tahun 1991 Gampong Lamnga yang merupakan tetangga Gampong Dayah Daboh mayoritas masyarakatnya juga merupakan pengrajin dan banyak home industri di gampong tersebut, namun saat ini di Gampong Lamnga tidak terdapat lagi home industrinya, hanya saja ada beberapa pengrajin yang membuat hasil produksi dengan berkerja sama dengan toko-toko souvenir dengan bahan diberikan oleh pihak toko tersebut.

  Dari segi jenis kerajinan bordir, kerajinan bordir yang pertama kali dihasilkan adalah tas. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas yang dimiliki oleh pengrajin maka berkembang juga berbagai jenis kerajinan bordir seperti, tali pinggang, gantungan kunci, sajadah, dompet yasin, dompet lipstik, dompet pinsil dan berbagai jenis tas lainnya (tas ransel, tas dompet, tas koper, tas jinjing). Selain dari pada itu, kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh terus mengalami perkembangan dari segi kualitas dan keragaman seni bordir yang dihasilkan. Hal ini tercipta karena kreativitas para pengrajin yang semakin meningkat.

  Sejak tahun 2005 kerajinan bordir jenis tas lebih diminati oleh para konsumen. Hal ini disebabkan karena para pengrajin dapat menyesuaikan model tas kerajinan bordirnya dengan model tas-tas bermerk dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga tas kerajinan bordir tidak ketinggalan bentuk dan model tas masa kini serta terus digemari oleh berbagai kalangan baik pekerja kantor, mahasiswa, guru, siswa, ibu-ibu dan masyarakat umum lainnya. Dalam perkembangan jenis kerajinan bordir, pada tahun 2007 usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh juga menerima berbagai jenis souvenir-souvenir untuk pernikahan dan acara-acara lainnya, serta konsumen dapat menyesuaikan jenis kerajinan apa yang diinginkan.

  Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Kerajinan Bordir di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (1991- 2016)

  Usaha kerajinan bordif motif Aceh (home industri) di Gampong Dayah Daboh masih bertahan hingga saat ini, padahal jika dilihat sejak tahun 1991 Gampong Lamnga yang merupakan tetangga Gampong Dayah Daboh mayoritas masyarakatnya juga merupakan pengrajin dan banyak home industri di gampong tersebut, namun saat ini di Gampong Lamnga tidak terdapat lagi home industrinya, hanya saja ada beberapa pengrajin yang membuat hasil produksi dengan berkerja sama dengan toko-toko souvenir dengan bahan diberikan oleh pihak toko tersebut. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sakit, usia lanjut dan sudah berkeluarga. Hal ini membuat pemilik usaha

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  kesusahan dalam menjalankan usaha kerajinan bordir, sehingga usahanya tutup dan para pekerja/pengrajin mereka yang terdahulu membuka usaha tersebut di daerah masing-masing.

  Ada beberapa faktor yang menyebabkan usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh masih bertahan hingga saat ini yaitu permintaan pasar yang tinggi dan usaha kerajinan bordir ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Permintaan pasar yang tinggi ini secara signifikan terjadi pada tahun 2005 peningkatan ini didukung oleh berkembangan pariwisata di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sehingga banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri. Dari sekian banyak wisatawan yang datang, kerajinan bordir merupakan salah satu oleh-oleh khas Aceh yang sangat digemari. Selain itu, permintaan pasar yang tinggi juga dipengaruhi oleh berkembang pesatnya toko- toko souvenir baik di Banda Aceh maupun Aceh Besar yang menjadi tempat distribusi hasil produksi kerajinan bordir. Selain daripada itu, usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh juga dapat meningkatkan perekonomian pengrajin. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengrajin yang menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan hidup mereka lebih meningkat ketika dibandingkan dengan pekerjaan mereka sebelumnya sebagai petani bahkan pengangguran. Hal ini juga dapat dilihat dari segi fasilitas yang mereka miliki seperti kendaraan roda dua, peralatan rumah tangga, perbaikan rumah serta menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi, semua fasilitas tersebut dihasilkan dari usaha kerajinan bordir.

  PENUTUP Kesimpulan

  1. Usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Hal ini terlihat dari tahun 1997-2004 mengalami penurunan permintaan/pemesanan sehingga proses produksi ikut terhenti, ada beberapa pemilik home industri tutup karena mengalami kerugian dan ada pula yang masih tetap bertahan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2005 atau pasca tsunami usaha kerajinan bordir motif Aceh ini mengalami peningkatan kembali. Pada saat itu banyak warga asing datang ke Aceh untuk memberi bantuan secara materil dan moril untuk para korban bencana gempa dan tsunami, saat itulah banyak para warga asing yang tertarik dengan salah satu kerajinan bordir Aceh yaitu berbagai macam tas bordir seperti koper dan ransel.

  Hal ini menjadi ajang promosi tersendiri. Bahkan tidak sedikit wisatawan asing dan lokal yang datang langsung ke Gampong Dayah Daboh untuk membeli hasil kerajinan bordir motif Aceh ini. Usaha kerajinan bordir motif Aceh terus mengalami perkembangan dari segi pekerja/pengrajin bahkan dari segi home

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .

  industrinya dan hingga saat ini tercatat kepada pengrajin tas bordir agar para ada 12 home industri kerajinan bordir pengrajin tas bordir dapat meningkatkan motif Aceh yang memiliki satu susunan hasil produksinya. organisasi yang dipimpin oleh Ermawati.

  4. Penelitian mengenai dinamika usaha

  2. Usaha kerajinan bordif motif Aceh di kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Gampong Dayah yang masih bertahan Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, hingga saat ini dipengaruhi oleh beberapa Kabupaten Aceh Besar ini hendaknya faktor yaitu permintaan pasar yang tinggi dapat dilanjutkan kembali oleh peneliti- dan usaha kerajinan bordir ini dapat peneliti berikutnya. meningkatkan perekonomian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

  Disamping itu, ada juga beberapa usaha kerajinan bordir di beberapa gampong Fatahillah, Nur (2016). Prospek Usaha Tas lainnya di kecamatan montasik mengalami

  Bordir Terhadap Perekonomian penutupan usahan yang dipengaruhi oleh Masyarakat Di Desa Dayah Daboh faktor sakit, usia dan mengurus rumah Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh tangga. Sehingga tidak memungkinkan Besar. Karya tulis ilmiah (tidak lagi untuk menjalankan suatu usaha.

  dipublikasikan). Darussalam: Fakultas

  Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

  Saran Universitas Syiah Kuala.

  1. Diharapkan kepada masyarakat Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik

  Suhersono, Hery (2011). Mengenal Lebih Kabupaten Aceh Besar yang berkerja

  dalam Bordir Lukis, transformasi seni

  sebaga pengrajin bordir, agar dapat selalu

  kriya ke seni lukis. Jakarta: Dian

  menjaga kualitas dan kuantitas produk, Rakyat. agar produk yang dihasilkan dapat

  Zuraida, Dinda (2016). Dinamika Usaha memuaskan konsumen sehingga dapat Pengrajin Jeuèe (Tampi) Di Gampong mempengaruhi perekonomian pengrajin. Barieh Kecamatan Mutiara Timur

  2. Diharapkan kepada pemerintah agar tetap Kabupaten Pidie Tahun 1942-2016. melanjutkan pemberian bantuan kepada

  (skripsi) Darussalam: Fakultas pengrajin tas bordir agar para pengrajin Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dapat mengembangkan usahanya. Universitas Syiah Kuala.

  3. Diharapkan pula kepada pemerintah agar terus memberikan pelatihan-pelatihan

  

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Un

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 86 - 94 .