Ciri ciri umum peradaban rumpun melayu

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Negara Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika
memiliki keragaman suku bangsa, adat, agama dan bahasa. Keragaman ini
muncul karena kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan.
Hampir setiap pulau memiliki suku bangsa, adat dan bahasanya masingmasing. Namun seiring perkembangan zaman yang telah membaurkan dan
mempersatukan keberagaman itu, setiap suku bangsa telah tersebar ke
seluruh Indonesia.
Melayu adalah salah satu suku bangsa dengan rumpun yang besar.
Di nusantara, rumpun Melayu tersebar di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera
dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya. Selain itu, rumpun Melayu
juga tersebar ke negara tetangga, yakni Malaysia. Di negara Malaysia,
rumpun Melayu adalah populasi mayoritas hingga Bahasa Melayu menjadi
bahasa nasionalnya. Menurut sejarah yang diturunkan dari generasi ke
generasi, Melayu tertua berasal dari pulau Sumatera yaitu Bukit Tinggi.
Namun, masih ada penemuan sejarah yang membuktikan bahwa Melayu asli
bukanlah dari Bukit Tinggi..
Setiap suku bangsa memiliki peradabannya masing-masing.

Adapun peradaban ini tidak luput dari pengaruh berbagai faktor seperti letak
geografis, iklim, mata pencaharian, agama dan kepercayaan yang di anut.

B.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penulis menuliskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat peradaban rumpun Melayu?
2. Apa saja ciri-ciri umum peradaban rumpun Melayu?

C.

Penyelesaian Masalah
Dari rumusan masalah, maka penyelesaian masalah yang akan
dibahas adalah :
1. Sejarah singkat peradaban rumpun Melayu.
2. Ciri-ciri umum peradaban rumpun Melayu.

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.


Hal.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Peradaban Rumpun Melayu
Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa Melayu
Asli berasal dari Bukit Tinggi, Sumatera. Pernyataan tersebut merupakan
informasi yang diperoleh secara turun-temurun. Namun demikian, teori yang
paling mendekati dan memiliki pembuktian sejarah diakui oleh para ahli
antropologi dunia, yaitu teori R.H Geldern dan J.H.C Kern yang didukung
oleh antropologis J.R Foster dan J.R Logen serta kesamaan pendapat dengan
sejarawan Slametmuljana (Indonesia) dan Asmah Haji Omar (Malaysia).
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul Melayu asli adalah daratan
Yunnan, Tiongkok. Didaerah Yunnan terdapat sebuah sungai panjang yang
bernama sungai Mekong. Sungai ini membentang dari dataran Tibet dan
melalui Yunnan, wilayah China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan
Vietnam. Pakar-pakar Antropologi mempercayai adanya migrasi masyarakat

Melayu Proto (Melayu Asli), yang merupakan pelaut, lebih kurang 100 abad
yang lalu ketika mereka belayar menggunakan perahu di sepanjang Sungai
Mekong dari Yunnan sehingga Laut China Selatan dan akhirnya mendiami
tempat-tempat berbeda.

Gambar 2.1 Bentangan Sungai Mekong

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

2

Melayu Proto (Melayu asli) yang pertama kali datang mempunyai
keahlian dalam bidang pertanian. Sementara golongan kedua, Melayu Deutro
yang tiba sekitar tahun 1500 SM dan mendiami pesisir pantai mempunyai
kemahiran menangkap ikan yang tinggi. Dalam proses migrasi itu, kedua
golongan ini berbaur dalam perkawinan dengan masyarakat-masyarakat dari
pulau-pulau selatan seperti Jawa, serta suku asli yang berasal dari keturunan
Australasia dan Negrito. Masih terdapat beberapa pihak yang tidak

menyetujui teori ini meskipun telah ada bukti-bukti yang cukup kuat. Buktibukti tersebut antara lain :
1. Peralatan batu yang dijumpai di Kepulauan Melayu sama dengan peralatan
dari Asia Tengah.
2. Persamaan adat resam Melayu dan Assam.Bahasa Melayu dan Bahasa
Kamboja adalah serumpun karena tempat asal orang-orang Kamboja
berasal dari sumber Sungai Mekong.

Gambar 2.2 Perbandingan Tulisan Yunnan dan Batu Bersurat Palembang
3. Ditemukannya kesamaan aksara/ tulisan antara Yunnan sekarang dengan
Batu Bersurat yang ditemukan di Palembang yang telah berumur 13 abad.

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

3

Diyakini bahasa yang digunakan adalah bahasa Pallava yang digunakan
juga oleh suku Dai, Yunnan, Tiongkok.
B. Ciri-ciri Umum Peradaban Rumpun Melayu

Pada setiap suku bangsa pastinya memiliki ciri khas tersendiri yang
menjadi sebuah identitasnya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya
bahwa peradaban yang berbeda dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
iklim, kondisi geografis, agama dan kepercayaan yang dianut dan sebagainya.
Maka, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum peradaban rumpun Melayu :
1. Menetap
Dalam kitab Sulalatus Salatin yang ditulis oleh Tun Sri Lanang (1612),
Melayu Lama menetap di suatu daerah dengan melakukan berbagai
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan harian seperti nelayan, bercocok
tanam dan pertukangan. Namun seiring berubahnya zaman, Melayu
modern telah berbaur dan melakukan banyak jenis aktivitas dalam
memenuhi kebutuhan hariannya.
2. Bangunan
Ada pun bentuk bangunan khususnya rumah rumpun Melayu lama
berbentuk segi empat dengan atap berbentuk limas. Rumah ini memiliki
lantai yang agak tinggi dari tanah ( kurang lebih 1,5 s/d 2 meter ).
Disebutkan bahwa bentuk rumah yang seperti ini adalah untuk
menghindari serangan hewan buas. Dibeberapa daerah, rumah Melayu
klasik merupakan rumah panjang dimana setiap kepala keluarga beserta
anggota keluarganya menempati satu kamar. Konsep yang sama dengan

rumah tinggal berbentuk apartemen. Sedangkan pada Melayu modern,
bentuk rumah sudah bervariasi mengikuti perkembangan zaman yang
umumnya sudah dipengaruhi berbagai arsiterktur dari barat.
3. Pakaian
Pakaian Melayu umumnya sopan dan tertutup karena mayoritas Melayu
memeluk agama Islam sehingga memiliki adat istiadat yang dipengaruhi
oleh ajaran Islam. Pakaian wanita Melayu berupa baju kurung panjang

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

4

sampai ke mata kaki. Baju yang berlengan panjang ini dilengkapi dengan
“kain tudung” namun banyak yang telah disempurnakan menjadi jilbab
karena ajaran Islam yang mewajibkan untuk menutup aurat. Sedangkan
pada Melayu modern, cara berpakaian telah berubah mengikuti tren dan
fashion. Hanya segelintir masyarakat Melayu yang masih teguh memegang
tradisi berpakaian yang sopan.

4. Agama dan kepercayaan
Pada awalnya, rumpun Melayu memiliki kepercayaan Animisme dan
Dinamisme. Namun demikian, secara alami adat istiadat rumpun Melayu
sopan dan halus sesuai dengan ajaran Islam (bahkan sebelum Islam datang
ke Nusantara). Salah satu contoh dari adat istiadat Melayu dapat dilihat
pada sejarah lama Melayu Sambas ketika kedatangan Laksmana Cheng Ho
ke Nusantara. Laksmana Cheng Ho merupakan seorang bahariawan
muslim yang berasal dari kerajaan Tiongkok kuno. Sesampainya Cheng
Ho di daerah Sambas, beliau menyaksikan sopan santun dan adat istiadat
Melayu Sambas yang telah sesuai ajaran Islam. Padahal masyarakat
Melayu Sambas pada saat itu belum mengenal Islam. Maka, Laksmana
Cheng Ho memperkenalkan Islam kepada masyarakat Melayu Sambas dan
menamakan daerah itu menjadi Sambas yang bermakna “Tiga Bangsa”.
Sejak itulah, Sambas dikenal sebagai Serambi Mekah dengan alasan
kebiasaan masyarakat Melayu Sambas yang Islami. Hingga sekarang
Melayu modern juga masih memegang teguh Islam sebagai agama yang
dianut.
Dalam teks Sulalatus Salatin/ Sejarah Melayu, terdapat banyak
pengaruh Hindu Buddha di dalamnya serta teks tersebut mulai dikarang
ketika Islam mulai berkembang di Nusantara yaitu sekitar abad ke-15 dan

ke-16. Pada waktu tersebut, unsur dan pengaruh Hindu Buddha masih kuat
mempengaruhi kehidupan masyarakat Melayu Lama. Antara unsur Hindu
yang bisa dilihat dalam teks Sulalatus Salatin ialah melalui watak-watak di
dalamnya seperti Raja Khida Hindi, Nila Pahlawan, Nila Utama dan Seri
Rama.

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

5

Mereka juga mempercayai bahwa asal-usul Raja-raja di Malaka
sebelum kedatangan Islam adalah dari Bukit Si Guntang. Mereka
menganggap Bukit Si Guntang merupakan tempat dewa-dewa atau Tuhan
seperti Vishnu dan Shiva tinggal dan dianggap suci. Buktinya boleh dilihat
pada halaman 19 dalam teks tersebut di mana nama Bukit Si Guntang
menjadi Bukit Si Guntang Mahamiru yang bermaksud bukit yang suci.
Setelah kedatangan Islam ke Nusantara pada abad ke-15 dan ke-16,
masyarakat Melayu Lama lebih berperadaban karena telah mempunyai

pegangan hidup yang benar. Menurut pandangan beberapa tokoh
masyarakat

yang

mempunyai

peradaban

ialah

masyarakat

yang

mengamalkan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Masyarakat
telah meninggalkan ajaran dan amalan Hindu Buddha. Dalam teks
Sulalatus Salatin halaman 57, bukti kedatangan Islam ke Nusantara dapat
dilihat ketika Merah Silu yaitu pemerintah negeri Semundra bermimpi
bertemu dengan Rasulullah S.A.W. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah

S.A.W. bersabda :
“Hei Merah Silu, ngangakan mulutmu. Maka dingangakannya oleh
Merah Silu mulutnya maka diludahi Rasulullah. Maka Merah Silu pun
jaga dari tidurnya, maka diciumnya bau tubuhnya seperti bau narwastu”
(halaman 57)
Pada keesokan harinya, Merah Silu telah disuruh membaca ayat alQuran dan baginda dapat membaca dengan lancar. Kemudian nama Merah
Silu telah diganti dengan nama Islam iaitu Sultan Malik As-Saleh. Oleh
karena itu, Semundra telah menjadi negara Islam setelah pengislaman
pemerintah dan diikuti rakyat jelata. Antara kepercayaan masyarakat
Melayu Lama terhadap ajaran Islam ialah dari aspek perkawinan.
Contonya dapat dilihat dalam teks Sulalatus Salatin pada halaman ke enam
semasa perkawinan antara Puteri Shahrul Bariyah dengan Raja Iskandar
Zulkarnain yang berbunyi:

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

6


“Adapun isi kahwinnya tiga ratus ribu dinar emas, redakah tuan
hamba?”
Dalam perkawinan tersebut, terdapat upacara akad nikah yang
mengikut hukum syarak yaitu adanya wali dan mahar. Namun, terdapat
juga amalan masyarakat Melayu Lama setelah kedatangan Islam yang
masih dipengaruhi oleh unsur-unsur Hindu seperti adat berinai dan
bersanding. Amalan tersebut telah menyatu dalam kehidupan mereka
sehingga kini.
5. Seni
Ada pun di bidang seni, peradaban Melayu sangat kaya akan
seniman-seniman besar. Seni Melayu asli adalah hikayat, sajak, gurindam,
tabuh gendang, pencak silat, tari-tarian dan musik. Dalam karya sastra,
Melayu Bukit Tinggi merupakan penghasil karya sastra klasik yang sangat
banyak dan terkenal. Sastra Melayu juga merupakan cikal bakal lahirnya
seni sastra Indonesia. Salah satu seniman Melayu yang terkenal di dunia
internasional adalah P. Ramlee.
P. Ramlee atau Tengku Zakaria adalah seorang seniman besar
Melayu asal Malaysia. Namun demikian, P. Ramlee adalah anak kandung
dari Tengku Nyak Puteh, seorang Melayu Aceh yang bermigrasi ke
Malaysia. Karya-karya beliau yang berupa film-film bernuansa Melayu
kental dengan ciri khas hitam-putih masih tetap diminati oleh banyak
generasi sekarang ini walaupun beberapa karya tersebut sudah berusia
lebih dari setengah abad.
6. Sosial
Sistem organisasi sosial masyarakat Melayu lama lebih kepada
sistem feodal yaitu terdapat golongan pemerintah dan golongan yang
diperintah. Golongan yang memerintah terdiri daripada golongan raja,
pembesar dan bangsawan manakala golongan yang diperintah adalah
golongan rakyat yang terdiri daripada saudagar, petani serta hamba abdi.
Organisasi sosial mempunyai golongan-golongan yang tertentu.
Golongan tersebut memainkan peranan yang penting seperti yang telah
Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

7

diceritakan dalam Sejarah Melayu terutama Raja dan golongan
bangsawan. Raja merupakan pangkat yang tertinggi. Raja memerintah
orang bawahannya untuk berkerja yang terdiri daripada golongan
bangsawan, rakyat biasa mahupun golongan hamba abdi. Raja dipercayai
memiliki daulat sehingga titah raja tidak bolah dibantah sama sekali.
Sedangkan golongan bangsawan yang terdiri daripada Bendahara,
Temenggung, Mangkubumi dan lain-lain adalah tahap kedua yang juga
memainkan peranan penting setelah raja. Mereka ialah pembantupembantu raja yang menolong raja dalam menguruskan hal-hal negeri.
Rakyat biasa pula terdiri dari saudagar, petani dan lain-lain. Contoh
yang dapat ambil ialah saudagar. Mereka menjalankan tugas mereka
dengan

berdagang.

Mereka

memainkan

peranan

penting

dalam

meningkatkan ekonomi negeri dan telah menjadikan negeri itu tempat
pelabuhan bagi saudagar-saudagar asing untuk berniaga di sana. Golongan
lain yaitu hamba abdi yang merupakan golongan paling bawah sekali.
Golongan ini adalah golongan mayoritas diantara golongan-golongan yang
lain. Contohnya orang yang memandikan gajah Raja, badang-badang,
tukang masak untuk Raja dan sebagainya. Mereka ialah orang suruhan
bagi golongan Raja dan bangsawan.
Oleh karena itu, kewujudan organisasi sosial atau stratifikasi sosial
dalam kehidupan masyarakat Melayu lama sekaligus telah mewujudkan
peradaban mereka karena terdapat jurang perbedaan antara golongan
atasan dan bawahan di mana golongan bawahan seperti rakyat jelata
sangat hormat kepada golongan atasan.
Berbeda dengan strata sosial Melayu lama, Melayu modern tidak
terkasta lagi. Hal ini disebabkan oleh perubahan zaman serta tidak di
aktifkannya fungsi kerajaan sebagai pusat pemerintahan. Namun demikian,
rumpun Melayu Malaysia yang masih menganut sistem pemerintahan
berbentuk kerajaan masih terdapat gelar-gelar kebangsawanan tetapi tidak
lebih dari sebatas gelar kehormatan saja.
7. Bahasa dan tulisan

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

8

Bahasa adalah satu sistem lambang bunyi suara yang digunakan
sebagai alat komunikasi dalam suatu kelompok manusia. Manusia akan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antara satu sama lain.
Masyarakat Melayu pada zaman dahulu sangat mementingkan adab dalam
berbahasa terutama kepada golongan raja dan golongan atasan. Mereka
akan menggunakan bahasa yang baik, lembut, dan bersopan santun apabila
mereka bertutur dalam kehidupan harian mereka.
Peradaban mereka dalam bertutur dapat dibuktikan melalui
kewujudan unsur pemulukan dan pendinaan. Unsur pemulukan merupakan
perbuatan menyanjung dan meletakkan raja pada satu taraf yang paling
tinggi. Contoh yang terdapat dalam buku Sulalatus Salatin sebagai
berikut :
“Titah Sultan Muzaffar Syah,’maukah Seri Nara Diraja akan Tun
Kudu?’. Maka sembah Seri Nara Diraja, ’Daulat Tuanku’
Dalam ayat di atas, unsur pemulukan dapat dilihat pada ayat ‘Daulat
Tuanku’ di mana rakyat sangat menyanjung tinggi golongan raja.
Unsur pendinaan pula ialah perbuatan merendah-rendahkan diri
apabila bertutur dengan raja. Contohnya ialah :
Maka sembah Seri Maharaja ’Tidak patik tahu, tuanku’
Ayat ini pula jelas menunjukkan unsur pendinaan melalui kata-kata
“tidak patik tahu, tuanku” yang diungkapkan oleh Seri Maharaja kepada
sultan. Dalam hal ini, Seri Maharaja yang bertindak sebagai golongan
rakyat sangat merendah-rendahkan diri apabila bertutur dengan sultan.
Keintelektualan masyarakat dahulu juga dapat dilihat melalui
pengarang buku Sulalatus Salatin ini di mana beliau telah mulai
memasukkan unsur-unsur pengaruh Arab dalam penulisannya. Hal ini
membuktikan bahawa masyarakat dahulu juga telah mempunyai
kemampuan

dan

pengetahuan

dalam

bahasa

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Arab

lalu
Hal.

9

mengekspresikannya dalam penulisan. Bukti penggunaan bahasa Arab
dapat dilihat dalam teks Sulalatus Salatin yaitu :
“wa al haqani almukarram walhaman almuhtaram malja ’ kaffata al
Umamu zillu ‘llahi fil ‘alam, kemudian takrif zihinun yang arif akan surat
yang Mubarak, daripada paduka ayahanda dibawa oleh patik itu Seri Akar
Raja dan Seri Nara Wangsa, serta tuhfat yang musyrifat itu telah wasillah,
paduka anakanda sambut dengan takzim dan takrim.”
Selain itu, masyarakat dahulu juga sudah mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan sesebuah karya. Buktinya, keintelektualan pengarang
dapat dilihat dalam Sulalatus Salatin yang ditulis dengan menggunakan
tulisan jawi. Hal ini membuktikan bahawa masyarakat dahulu sudah
mempunyai pengetahuan dalam tulisan jawi.

Gambar 2.3 Tulisan Jawi ( Arab Melayu )
Sedangkan

bahasa

yang

digunakan

Melayu

modern

sudah

mengalami pergeseran. Sudah banyak kosa kata Melayu asli yang tidak
digunakan lagi dan bahkan dilupakan. Terlebih lagi generasi muda Melayu
sekarang bisa dikatakan tidak memiliki bahasa Melayu asli lagi dalam
kesehariannya.
BAB III
PENUTUP
Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

10

A.

Kesimpulan
Rumpun Melayu asli adalah Melayu Proto yang berasal dari dataran
Yunnan, Tiongkok yang menghuni pesisir sungai Mekong. Melayu Proto ini
berimigrasi ke daerah Asia Tenggara mengikuti alur sungai Mekong.
Mereka berasimilasi dengan Melayu Deutro yang menjadi cikal bakal
rumpun Melayu Nusantara.
Peradaban Melayu asli telah punah dan digantikan dengan peradaban
Melayu baru yang didominasi oleh peradaban Islam.

B.

SARAN
Hendaknya masyarakat Melayu sekarang tidak sekedar mengetahui
sejarah peradaban masa lalu tetapi juga tetap melestarikan peradabanperadaban yang bernilai positif. Selain itu, hendaknya masyarakat Melayu
memegang teguh tradisi dan adat istiadat yang Islami dengan cara
menyaring serbuan tren dunia barat yang memiliki potensi besar untuk
menyimpangkan aqidah dan akhlak Islam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sejarahmelayu.wordpress.com

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

11

2. Tun Sri Lanang, Sulalatus Salatin. 1612. Tidak Diterbitkan.
3. www.wikipedia.co.id

4. Sumber wawancara tidak terstruktur
5. www.kompasiana.co.id

Ciri-ciri Umum yang Terdapat Dalam Peradaban Rumpun Melayu. 2015.

Hal.

12