Pengaruh Massive Open Online Courses MOO

MAKALAH
PENGARUH MOOCS TERHADAP KNOWLEDGE MANAGEMENT PERUSAHAAN

Disusun Oleh :
Syahrizal Siregar
1201110154

Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Telkom
2014

DAFTAR ISI
Halaman
Judul..................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3
1.1.1 Sejarah UDACITY ............................................................................................... 5
1.1.2 Sistem Kursus UDACITY .................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 6

1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................... 6
1.3.1 Bagi Perusahaan ................................................................................................... 6
1.3.2 Bagi Penulis .......................................................................................................... 6
1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian MOOCs ....................................................................................................... 7
2.2 Manfaat MOOCs .......................................................................................................... 8
2.3 Pengaruh MOOCs terhadap Knowledge Management Perusahaan ............................. 9
2.3.1 Efisiensi dan Efektifitas Perusahaan .................................................................... 9
2.3.2 Proses Pembuatan Keputusan dalam Ekonomi Digital ........................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara historis, bermula dari tahun 1999, saat itu dalam inovasi pendidikan sedang
berkembangnya platform pendidikan jarak jauh dan terbuka, seperti "Open Course Ware"
(OCW). OCW sendiri merupakan sistem publikasi gratis berbagi materi kuliah dari
berbagai Universitas melalui internet. Prinsip OCW sendiri lebih kepada terbukanya
akses terhadap berbagi mata kuliah secara gratis, bagi siapa saja, dimana saja, dan tentu
saja melalui internet. Pada tahun 1999 kampus yang pertama kali memulai menggunakan
OCW yaitu University of Tubingen, Jerman. Selanjutnya sistem ini diikuti oleh
Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2002. Setelah itu, puluhan
Universitas lain pun turut menggunakan sistem tersebut.
MOOCs sendiri merupakan pengembangan dari konsep OCW yang ditujukan
untuk partisipasi dengan jumlah siswa yang lebih besar atau bahkan sangat besar
(massive). Inilah filosofis historis, mengapa dinamai "Massive Open Online Courses".
secara catatan sejarah, proyek awal MOOCs diluncurkan pertama kali tahun 2008,
bernama "Connectivism and Connective Knowledge/ 2008" (CCK08). Proyek ini digagas
2

oleh Stephen Downes dan George Siemens di Universitas Manitoba, Kanada. Saat tahun
2008 itu, CCK08 dibuat bukan sebagai Mata Kuliah tertentu yang mendapat kredit.
CCK08 sebagai cikal bakal MOOCs modern itu hanya berupa kelas pertama yang
dirancang


sebagai

MOOCs

dan

menggunakan

banyak platform berbeda

untuk

mengikutsertakan mahasiswa dengan topik yang dibahas. Uniknya, karena memang saat
itu belum tersedia platform khusus MOOCs, maka platform yang digunakan masih
berupa Facebook Group, halaman Wiki, Blog, Forum, dan lainnya.
Peserta MOOCs versi CCK08 ini yang tentu saja gratis dan terbuka itu, sudah
mencapai 2.300 orang pendaftar. Unsur keterbukaan (open) ini pula lah yang membuat
para peserta leluasa untuk bergabung, memodifikasi, atau menggabungkan kembali
konten yang diajarkan. Empat tahun kemudian pada 2012, dua orang Profesor dari

Stanford University yaitu Sebastian Thurn dan Peter Norvig menawarkan kelas gratis dan
tentu saja formatnya online dengan nama "Introduction to Artificial Intelligence".
Program tersebut dirancang menyerupai pengalaman belajar di ruang kelas yang
sebenarnya dan menawarkan kelas berkualitas tinggi. Bahkan, terdata lebih dari 150.000
Mahasiswa dari 190 negara yang mendaftarkan diri. Inilah untuk pertama kalinya,
sebuah kuliah terbuka secara online dan benar-benar massive.
Kelas MOOC pertama yang digagas dua Professor Stanford University pada
February 2012 tadi, merupakan cikal bakal dari tiga besar penyedia MOOCs di
dunia yaitu UDACITY. Di tahun yang sama, berturut-turut terdapat dua StartUp EdTech
dari

Amerika

Serikat

dengan

bidang

MOOCs


yang

juga

muncul,

yaitu COURSERA (April, 2012) dan EDX (kerjasama MIT University dan Harvard
University pada Mei 2012, namun non-profit). Alasan dari tingkat lembaga pendidikan
tersebutlah

yang menjadi filosofi mengapa MOOCs umumnya dibuat berdasarkan

pendekatan spesialnya untuk Perguruan Tinggi. Sejarah singkat MOOCs melalui
tampilan infografik (terlampir).
Tingginya pertumbuhan MOOCs menunjukkan bahwa potensi yang didapat dari
sistem pembelajaran online ini sangatlah besar. Dibawah ini adalah grafik pertumbuhan
MOOCs tahun 2013 dan 2014 yang telah dirangkum oleh website www.moocs.co.
Gambar 1.1
Grafik Pertumbuhan MOOCs 2013-2014


3

Sumber : www.moocs.co

Melihat fenomena di atas, penulis tertarik untuk membuat tulisan yang berjudul
“Pengaruh MOOCs terhadap Knowledge Management Perusahaan”.
1.1.1 Sejarah Udacity
Udacity adalah organisasi pendidikan nirlaba yang didirikan oleh Sebastian Thrun,
David Stevens, dan Mike Sokolsky yang menawarkan kursus online terbuka secara masif
(MOOCs). Menurut Thrun, asal nama Udacity berasal dari "audacious for you, the
student". Meskipun awalnya difokuskan pada menawarkan program gaya universitas,
sekarang lebih memfokuskan pada program kejuruan bagi para profesional. Udacity
adalah perkembangan dari kelas ilmu komputer gratis yang ditawarkan pada tahun 2011
melalui Stanford University. Thrun menyatakan bahwa dia berharap setengah juta orang
siswa akan mendaftarkan diri, setelah pendaftaran 160.000 siswa dalam kegiatan
pendahulunya di Stanford, Pengantar Artificial Intelligence, dan 90.000 siswa telah
terdaftar pada dua kelas awal per Maret 2012. Udacity diumumkan pada Digital Life
Design conference tahun 2012. Udacity didanai oleh perusahaan modal ventura, Charles
River Ventures, dan $ 200.000 dari uang pribadi Thrun. Pada bulan Oktober 2012,

4

perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz memberikan investasi sebesar $ 15 juta
untuk Udacity. Pada November 2013, Thrun mengumumkan dalam sebuah artikel Fast
Company bahwa Udacity memiliki "produk yang buruk" sehingga layanan ini berubah
untuk lebih fokus pada program kejuruan bagi para profesional. Pada 28 April 2014,
Udacity memiliki 1,6 juta pengguna di 12 program penuh dan 26 kursus gratis.
1.1.2 Sistem Kursus UDACITY
Dua program pertama yang pernah diluncurkan Udacity dimana keduanya dimulai
pada tanggal 20 Februari 2012, yang berjudul "CS 101: Building a Search Engine", yang
diajarkan oleh David Evans dari University of Virginia, dan "CS 373: Programming a
Robotic Car" yang diajarkan oleh Thrun. Kedua kursus tersebut menggunakan bahasa
programming Python. Empat mata kuliah lain dimulai pada 16 April 2012 yang meliputi
sejumlah kemampuan dan materi pelajaran, dengan pengajar termasuk Steve Huffman
dan Peter Norvig. Lima program studi baru diumumkan pada tanggal 31 Mei 2012,
sekaligus untuk pertama kalinya Udacity menawarkan kursus di luar domain ilmu
komputer. Empat dari kursus ini diluncurkan pada awal "hexamester" ketiga, pada
tanggal 25 Juni 2012. Salah satu kursus, Logic & Matematika, Landasan Komputasi,
yang sempat tertunda beberapa minggu sebelum pengumuman email yang dikirim pada
tanggal 14 Agustus yang menyatakan bahwa kursus tidak akan diluncurkan, meskipun

tidak ada penjelasan lebih lanjut diberikan.
Gambar 1.1
Logo Udacity

Sumber : http://scholarship-positions.com/blog/wp-content/uploads/2014/09/Udacity.jpg
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas masalah mengenai pengaruh MOOCs terhadap
Knowledge Management sebuah perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Bagi Perusahaan
5

Menjadi pengetahuan bagi perusahaan agar dapat memanfaatkan teknologi untuk
mengefisiensikan waktu dan biaya perusahaan.
1.3.2 Bagi Penulis
Menjadi tambahan wawasan bagi penulis tentang penggunaan teknologi terhadap
proses Knowledge Management perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MOOCs
MOOCs (Massive Open Online Courses) secara etimologi berarti "Kursus Online
Terbuka Secara Besar-besaran". MOOCs juga merujuk pada pengertian bahwa konsep
ini memudahkan pembelajaran sepenuhnya secara online dan dirancang untuk bisa
mendukung jumlah siswa yang tidak terbatas (massive). Stacey (2013) mengemukakan
bahwa “Open Educational Resources (OER) (including open text books), Open Access,
and Massive Open Online Courses (MOOCs) have all gained traction as significant
drivers of education innovation” (Sumber daya pendidikan terbuka (OER) (termasuk
buku teks gratis), Akses Terbuka, dan Kursus Online Terbuka secara Besar-besaran
(MOOCs), semuanya memiliki daya tarik tersendiri secara signifikan untuk mendorong
inovasi pendidikan).
Stacey juga menjabarkan pengertian MOOCs sebagai berikut :
Massive : Keikutsertaan berinteraksi secara besar-besaran (jumlah yang besar, dan tidak
ada batasan kehadiran)
Open
: Akses terbuka, baik dari segi konten maupun pendaftaran.
Online : Real time dan Local
Courses : Komunitas, tanggung jawab individu, dan terstruktur terhadap tujuan
pembelajaran
MOOCs mengintegrasikan jejaring sosial, sumber daya yang dapat diakses secara

online, dan difasilitasi oleh praktisi terkemuka dalam setiap bidang studi. Hal yang
paling signifikan, MOOCs membangun keterlibatan peserta kursus yang kemudian
menyesuaikan dirinya sendiri untuk memberikan partisipasi mereka sesuai dengan tujuan
pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan serta kepentingan bersama. Istilah ini

6

muncul menjadi pada tahun 2008, meskipun versi kursus online yang sangat besar dan
terbuka sudah ada sebelumnya (McAuley, 2010).
MOOCs memiliki silabus, dan konten kursus yang terdiri dari materi bacaan,
tugas, dan kuliah singkat dan diskusi. anggota kelompok lokal dapat bertemu antarmuka
& didukung oleh organisasi (Profit & Non Profit selama misinya adalah untuk
pendidikan). Organisasi - organisasi menentukan apa yang akan diajarkan dan pada
tingkat apa, dan mereka membentuk tim dosen dan staf pendukung untuk merancang
MOOC, mengembangkan konten, dan melakukan kursus.
Berdasarkan teori hubungan, sebuah pedagogik di mana pengetahuan bukanlah tujuan
tetapi suatu kegiatan yang sedang berlangsung, didorong oleh hubungan orang yang
membangun dan melakukan diskusi yang mendalam dan terjadi secara formal &
informal (Stacey, 2013).
2.2 Manfaat MOOCs

Anderson (Interaction Equivalency Theorem, 2003) mengemukakan bahwa
“Whenever there is high interaction between student to student, student to teacher or
student to content, there will high quality without impairing the learning experience”
(Setiap kali ada interaksi yang tinggi antara siswa kepada siswa, siswa dengan guru atau
siswa terhadap konten, akan tercipta kualitas yang tinggi tanpa merusak pengalaman
belajar).
Dibawah ini adalah ciri-ciri MOOCs dan manfaatnya yang dikemukakan oleh
Stacey (2013).
Tabel 2.1
Ciri-ciri dan Manfaat MOOCs

Sumber : Diolah

7

2.3 Pengaruh MOOCs terhadap Knowledge Management Perusahaan
2.3.1 Efisiensi dan Efektifitas Perusahaan.
Pendidikan berbasis kompetensi online memiliki potensi untuk memberikan
pengalaman belajar yang menurunkan biaya, mempercepat menyelesaikan gelar, dan
menghasilkan berbagai program yang mudah digunakan, disesuaikan, dan ditargetkan
untuk kebutuhan yang muncul dari pasar tenaga kerja. Manfaat ini jugalah yang
diperoleh sebuah perusahaan dengan munculnya sistem pembelajaran MOOCs. Ketika
sebuah perusahaan membutuhkan keahlian baru maupun untuk mengembangkan
keahlian seorang karyawan, perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya training yang
cukup besar, memberikan pembelajaran berbasis online adalah solusi yang paling tepat.
Efisiensi dari waktu, biaya dan juga efektifitas proses pembelajaran akan diterima oleh
setiap karyawan yang menerapkan pembelajaran berbasis MOOCs. UDACITY adalah
salah satu fasilitas MOOCs yang menyediakan materi kursus serta para ahli disetiap
bidang ilmu yang tersedia.
2.3.2 Proses Pembuatan Keputusan dalam Ekonomi Digital
MOOCs ini dapat membantu untuk menangani dampak ekonomi digital pada
proses pembuatan keputusan. Hal ini sesuai dengan zaman dimana hampir seluruh
perusahaan tidak lepas dari penggunaan teknologi dalam menjalankan perusahaan.
Membuat pengetahuan membutuhkan pemahaman yang mendalam baik dari lapangan
dimana pengetahuan yang akan dibuat dan diterapkan dan proses kritis dan kreatif
melalui penciptaan pengetahuan. Teknologi digital telah membantu proses diseminasi
yang merupakan salah satu tahapan dalam Knowledge Management. Semakin mudah
pengetahuan menyebar, akan semakin cepat seorang individu dalam membuat sebuah
keputusan.

BAB III
8

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis yang tercantum di bab
sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa:
 MOOCs merupakan sebuah langkah besar dalam revolusi sistem pembelajaran,
dimana dengan MOOCs ini diharapkan tidak ada lagi batasan-batasan setiap


individu maupun kelompok dalam memperoleh pengetahuan.
Knowledge Management dalam perusahaan sangat penting agar tidak terjadinya
“pemborosan pengetahuan” yang akan menghambat tujuan perusahaan serta



membuang-buang waktu dan biaya.
MOOCs menjadi salah satu solusi yang sangat tepat dalam menjalankan Knowledge
Management dalam sebuah perusahaan. Dengan penerapan MOOCs ini, perusahaan
dapat melakukan penghematan baik dalam segi waktu maupun biaya, serta efisiensi



dari pembelajaran itu sendiri.
MOOCs juga memberikan kesempatan bagi masing-masing pihak, baik dari
universitas maupun dengan perusahaan untuk menjalin kerjasama baik dalam bidang
pengelolaan pengetahuan perusahaan, maupun dalam bidang training karyawan.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat dijabarkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
 Masih kurangnya pengetahuan perusahaan tentang MOOCs menjadi salah satu
penghambat dalam proses Knowledge Management di perusahaan. Untuk itu,
alangkah baiknya apabila perusahaan lebih memperhatikan lagi tentang MOOCs
tersebut, baik dengan melakukan studi banding maupun dari seminar atau workshop


tentang MOOCs ini.
Pemilihan fasilitator MOOCs menjadi salah satu hal penting yang harus
diperhatikan. Pemilihan fasilitator MOOCs yang bagus akan memberikan hasil
maksimal bagi perusahaan. Ada beberapa fasilitator MOOCs yang bagus dan
ternama, seperi Coursera, Udacity, Udemy, ataupun MVA (Microsoft Virtual
Academy).

DAFTAR PUSTAKA
http://www.eduqo.com/2014/03/sejarah-singkat-massive-open-online.html
http://www.elearnspace.org/Articles/MOOC_Final.pdf

9

http://cees.mak.ac.ug/sites/default/files/MOOCs_So_What.pdf
http://agb.org/sites/agb.org/files/report_2013_MOOCs.pdf
https://github.com/hybrid-pedagogy/LearnerExperiencesInMOOCs
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A
%2F%2Fwww.parlorpress.com%2Fpdf
%2Finvasion_of_the_moocs.pdf&ei=oXWFVKvFOc2yuASV14G4Dw&usg=AFQjCNEziQ8r1gmiN
3rmCv8pOPVnYQ7IIg&sig2=WRJ9KG1y8htmEd-GxOU-TQ&bvm=bv.80642063,d.c2E

LAMPIRAN
1. Infografis Sejarah MOOCs

10