S PJKR 1001576 Chapter 1

(1)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, seperti yang terumuskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bab II pasal 3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembagnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Lingkungan berbasis pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan siswa adalah lingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat di mana siswa dididik, dibina dan didorong agar kemampuan serta potensi yang dimilikinya berkembang, memiliki kualitas diri, sehat jasmani maupun rohani serta memiliki watak dan karakter yang mandiri. Melihat tujuan pendidikan di atas maka pembelajaran di sekolah selain mengutamakan peningkatan dalam aspek intelektual (pelajaran), sekolah juga harus memperhatikan pada pemberian penanaman sikap sehat jasmani dan rohani.

Keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani merupakan aspek yang mendasar dan tidak kalah penting, karena merupakan modal individu khususnya siswa untuk dapat melakukan kegiatan dalam berbagai persoalan belajar. siswa yang memiliki keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani dapat mengarahkan diri ke berbagai keterampilan baru dan mampu mengembangkan kapasitasnya untuk terus hidup


(2)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui kreativitas sepanjang masa dan mampu lebih optimis dalam belajar karena memiliki keadaan jasmani dan rohani yang sehat.

Salah satu penanaman keterampilan sikap sehat jasmani dan rohani di sekolah adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang berproses pada memanfaatkan aktivitas fisik yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, emosional dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, kognitif, afektif, penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial) dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Ruang lingkup pendidikan jasmani berupa permainan, olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan kesehatan.

Seiring perkembangan pendidikan jasmani, model-model dalam pembelajarannyapun semakin beragam. Joyce & Weil (dalam Juliantine, 2013, hlm. 8) berpendapat „Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas.‟ Model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani menurut Joyce & Weil (dalam Juliantine, 2013, hlm. 14) terbagi dalam empat rumpun model yaitu: (1) model pemrosesan informasi; (2) model pribadi; (3) model interaksi sosial; dan (4) model perilaku. Beberapa jenis model pembelajaran pendidikan jasmani yaitu PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan), model pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran pendidikan olahraga (sport education models), model pendekatan taktis, model pembelajaran personal (personal models), dan model pembelajaran peer teaching.


(3)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keberagaman model pembelajaran jasmani menuntut para guru untuk memiliki pengetahuan serta pemahaman yang baik mengenai model-model pembelajaran. Keterkaitan antara model pembelajaran dan proses pembelajaran ada baiknya guru menggunakan suatu jenis dari satu teori dan model sehingga dapat sesuai dengan situasi, kondisi dan karakteristik siswa yang tentunya memiliki keunikan masing-masing dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru pendidikan jasmani diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama).

Fakta di lapangan saat ini, banyak anak yang motivasi belajarnya menurun dan enggan mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani karena terkesan membosankan dan menjemukan sehingga mempengaruhi terhadap hasil belajar yang diraih di sekolah. Motivasi belajar sendiri merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Menurut Uno (2011, hlm. 23) “Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita mas depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik”. Motivasi belajar merupakan aspek penentu dalam ketercapaian hasil belajar yang optimal, karena dengan motivasi yang tinggi tentu siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara baik diperkuat oleh pengaplikasian model pembelajaran pendidikan jasmani oleh guru dengan benar mampu menghasilkan hasil belajar (prestasi) yang bagus.

Adanya anggapan peneliti bahwa pembelajaran pendidikan jasmani kurang penting karena hanya sebagai mata pelajaran pelengkap saja yang utama adalah mata pelajaran yang di ujian nasionalkan. Warga sekolah kurang memperhatikan ketersediaan alat atau fasilitas. Pengaplikasian model pembelajaran yang kurang


(4)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tepat juga ikut serta mempengaruhi dalam penurunan motivasi, kelancaran proses dan hasil belajar yang diperoleh.

Pembelajaran pendidikan jasmani seharusnya disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan dan pembiasaan yang diharapkan siswa mampu menguasai keterampilan bermain yang utuh. Pada kenyataannya, guru pendidikan jasmani hanya seperti melatih suatu cabang olahraga yang hanya menekankan pada keterampilan teknik dasar saja. Keterampilan teknik dasar yang diberikan tidaklah cukup untuk menciptakan hasil belajar yang optimal karena siswa juga memerlukan keterampilan bermain. Salah satunya adalah dalam pembelajaran olahraga sepakbola yang tidak jarang menjadi pertimbangan guru pendidikan jasmani untuk digunakan sebagai alat pembelajaran pendidikan jasmani, karena memiliki peminat yang tinggi terutama kalangan siswa.

Menurut Sucipto, dkk (2000, hlm. 7) menyatakan bahwa:

Sepakbola adalah olahraga yang menggunakan bola dan dimainkan oleh dua tim masing-masing beranggotakan 11 orang. Sepakbola bertujuan untuk memasukan bola kegawang lawan sebanyak-banyaknya dengan beberapa aturan permainan didalamnya dan beberapa teknik diantaranya passing, dribling, dan shooting.

Pembelajaran teknik memang penting dalam jenis olahraga seperti sepakbola, namun keterampilan teknik dasar saja tidak cukup untuk menciptakan suatu permainan yang cantik dan menarik. Keterampilan lain yang tidak kalah penting adalah keterampilan dalam bermain dibarengi dengan kerjasama tim yang kuat dan motivasi yang tinggi mampu menghasilkan hasil belajar yang baik. Ketercapaian tersebut sangat bergantung dari pengaplikasian model pembelajaran yang benar dan tepat sasaran.

Keberagaman model-model pembelajaran menjadikan seorang guru pendidikan jasmani untuk mampu menguasai pengetahuan serta pemahaman berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut dalam pembelajaran, namun kenyataannya masih banyak yang kurang


(5)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahaminya sehingga guru terkadang menerapkan model pembelajaran yang konvensional (guru lebih dominan dalam pembelajaran). Padahal dengan penerapan model pembelajaran yang beragam sangat mendukung terbentuknya pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan siswa agar selalu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan terlebih pada pembelajaran pendidikan jasmani sehingga tujuan pembelajaran jasmani tercapai dan berjalan dengan baik.

Upaya dalam mengatasi berbagai permasalahan tersebut intinya bergantung dari guru pendidikan jasmani sendiri. Guru pendidikan jasmani harus paham dan cermat dalam menerapkan model pembelajaran. Berbagai model pembelajaran dapat digunakan oleh guru pendidikan jasmani sebagai cara dalam memunculkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa saat terlibat aktif dalam pembelajaran seperti sepakbola. Kaitannya dengan hal tersebut, Juliantine dkk (2011, hlm. 79) menjelaskan.

Sejak tahun 1960-an telah terjadi perubahan yang besar, di mana dominasi guru sudah mulai berpindah tangan ke siswa. Maksudnya dalam proses pembelajaran sudah didasarkan pada pemecahan masalah dan juga diarahkan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa, sehingga kepercayaan diri siswa serta kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan.

Berdasarkan informasi dan fenomena yang telah dipaparkan, guru sebagai penentu keberhasilan pembelajaran tentunya perlu mengaplikasikan model pembelajaran yang di anggap tepat dalam mengatasi berbagai permasalahan di atas. Diantara beragamnya model pembelajaran dalam pendidikan jasmani, dua model pembelajaran yang di aplikasikan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajar dalam sepakbola adalah model pembelajaran langsung (direct instruction) dan model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran langsung (direct instruction), menurut Roy Killen (dalam Juliantine dkk, 2013, hlm. 41) menjelaskan.


(6)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direct instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.

Salah satu hal yang diharapkan dari pengajaran dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah bagaimana guru dapat menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Model pembelajaran langsung merujuk pada pola-pola pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep/keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan guru. Tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru dan siswa diberi pengetahuan tentang makna dari atau bagaimana melakukan sesuatu, sehingga dapat memperbaiki prestasi belajar siswa.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa disamping juga pada guru. Pada dasarnya model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya, kemampuan dalam bergerak dan mendorong siswa untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya. Sejalan dengan tujuan model pembelajaran inkuiri dalam pendidikan jasmani ialah untuk mengembangkan pemikiran siswa, memecahkan masalah dan memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi menurut Metzler (dalam Juliantine, 2013, hlm. 94). Pengaplikasian model ini sewaktu mengajar mampu membuat siswa terangsang oleh tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah yang dialami. Pembalajaran model inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya karena siswa dapat merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data serta dapat menarik kesimpulan.


(7)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rasional di atas maka penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandung dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Permainan Sepakbola di SMAN 15 Bandung.”

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan yang ditemui oleh peniliti saat di lapangan diantaranya yaitu :

1. Minimnya pengetahuan guru Penjas mengenai model pembelajaran

2. Jarang ditemukan guru penjas yang menggunakan model pembelajaran langsung dan inkuiri

3. Kurang aktifnya siswa, sehingga suasana belajar yang monoton 4. Motivasi belajar siswa terlihat kurang

5. Keterampilan bermain sepakbola yang kurang baik saat pembelajaran

Dari kelima permasalahan yang muncul di atas, selanjutnya penulis mengemukakan masalah yang teridentifikasi yaitu: Model Apakah yang digunakan guru Penjas saat proses pembelajaran Penjas berlangsung? Bagaimana pemahaman Guru Penjas tentang model-model pembelajaran Penjas? Bagaimana tingkat motivasi siswa saat pembelajaran Penjas? Model apakah yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas? Model pembelajaran apa yang digunakan oleh mayoritas guru dalam pembelajaran Penjas? Model pembelajaran apa yang dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan keterampilan bermain sepakbola? Mengacu dari pertanyaan di atas, maka dalam hal ini peneliti ingin memberikan sebuah treatment atau perlakuan model pembelajaran yang akan


(8)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pada siswa pada saat pembelajaran penjas berlangsung. Model pembelajaran penjas yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Inkuiri.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti mencoba menjabarkan kembali permasalahan yang timbul sehingga peneliti betul-betul merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dengan ini peneliti merumuskan masalah penelitian ini ke dalam pertanyaan berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

3. Apakah terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

D.Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi dan hasil belajar permainan sepakbola di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015. Adapun tujuan khusus adalah memperoleh gambaran empirik mengenai: 1. Gambaran perbedaan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola

antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

2. Gambaran perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.


(9)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Gambaran perbedaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran sepakbola antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

E.Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, hasil penelitian membantu memperkaya dan mengembangkan khazanah teori motivasi belajar siswa dan melengkapi berbagai model pembelajaran pendidikan jasmani dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam bermain sepakbola.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran dan meningkatkan kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman praktis dan dapat dipergunakan oleh guru pendidikan jasmani di sekolah sebagai rujukan serta menjadi bahan informasi dan sumbangan bahan pemikiran maupun pelatihan mengenai


(10)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pentingnya pemilihan model pembelajaran yang cocok dalam menunjang peningkatan motivasi belajar siswa dan keterampilan bermain sepakbola. c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya baik mengenai motivasi dan hasil belajar sepakbola siswa maupun mengenai metode pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri serta peneliti dapat memperluas berbagai alternatif model pemelajaran sebagai treatment/perlakuan lainnya.

G. Struktur Organisasi Penelitian.

BAB I. Latar Belakang Penelitian, dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan konsep atau teori yang relevan dengan judul penelitian serta diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III. Metode Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan mengemukakan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis yang meliputi: Definisi operasional, metode penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam Bab ini mengemukakan mengenai deskripsi dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum objek penelitian, gambaran variabel yang diamati, analisis data, dan pengujian hipotesis serta pembahasannya.

BAB V. Kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi, dalam Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan mengemukakan implikasi dan rekomendasi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan.


(11)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG


(1)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direct instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.

Salah satu hal yang diharapkan dari pengajaran dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah bagaimana guru dapat menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Model pembelajaran langsung merujuk pada pola-pola pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep/keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan guru. Tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru dan siswa diberi pengetahuan tentang makna dari atau bagaimana melakukan sesuatu, sehingga dapat memperbaiki prestasi belajar siswa.

Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa disamping juga pada guru. Pada dasarnya model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya, kemampuan dalam bergerak dan mendorong siswa untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya. Sejalan dengan tujuan model pembelajaran inkuiri dalam pendidikan jasmani ialah untuk mengembangkan pemikiran siswa, memecahkan masalah dan memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi menurut Metzler (dalam Juliantine, 2013, hlm. 94). Pengaplikasian model ini sewaktu mengajar mampu membuat siswa terangsang oleh tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah yang dialami. Pembalajaran model inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya karena siswa dapat merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data serta dapat menarik kesimpulan.


(2)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rasional di atas maka penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandung dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Permainan Sepakbola di SMAN 15 Bandung.”

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan yang ditemui oleh peniliti saat di lapangan diantaranya yaitu :

1. Minimnya pengetahuan guru Penjas mengenai model pembelajaran

2. Jarang ditemukan guru penjas yang menggunakan model pembelajaran langsung dan inkuiri

3. Kurang aktifnya siswa, sehingga suasana belajar yang monoton 4. Motivasi belajar siswa terlihat kurang

5. Keterampilan bermain sepakbola yang kurang baik saat pembelajaran

Dari kelima permasalahan yang muncul di atas, selanjutnya penulis mengemukakan masalah yang teridentifikasi yaitu: Model Apakah yang digunakan guru Penjas saat proses pembelajaran Penjas berlangsung? Bagaimana pemahaman Guru Penjas tentang model-model pembelajaran Penjas? Bagaimana tingkat motivasi siswa saat pembelajaran Penjas? Model apakah yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas? Model pembelajaran apa yang digunakan oleh mayoritas guru dalam pembelajaran Penjas? Model pembelajaran apa yang dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan keterampilan bermain sepakbola? Mengacu dari pertanyaan di atas, maka dalam hal ini peneliti ingin memberikan sebuah treatment atau perlakuan model pembelajaran yang akan


(3)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pada siswa pada saat pembelajaran penjas berlangsung. Model pembelajaran penjas yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Inkuiri.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti mencoba menjabarkan kembali permasalahan yang timbul sehingga peneliti betul-betul merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dengan ini peneliti merumuskan masalah penelitian ini ke dalam pertanyaan berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

3. Apakah terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar permainan sepakbola antara model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri?

D.Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi dan hasil belajar permainan sepakbola di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015. Adapun tujuan khusus adalah memperoleh gambaran empirik mengenai: 1. Gambaran perbedaan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola

antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

2. Gambaran perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri di SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.


(4)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Gambaran perbedaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran sepakbola antara Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Inkuiri SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

E.Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, hasil penelitian membantu memperkaya dan mengembangkan khazanah teori motivasi belajar siswa dan melengkapi berbagai model pembelajaran pendidikan jasmani dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam bermain sepakbola.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran dan meningkatkan kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman praktis dan dapat dipergunakan oleh guru pendidikan jasmani di sekolah sebagai rujukan serta menjadi bahan informasi dan sumbangan bahan pemikiran maupun pelatihan mengenai


(5)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pentingnya pemilihan model pembelajaran yang cocok dalam menunjang peningkatan motivasi belajar siswa dan keterampilan bermain sepakbola. c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya baik mengenai motivasi dan hasil belajar sepakbola siswa maupun mengenai metode pembelajaran langsung dengan model pembelajaran inkuiri serta peneliti dapat memperluas berbagai alternatif model pemelajaran sebagai treatment/perlakuan lainnya.

G. Struktur Organisasi Penelitian.

BAB I. Latar Belakang Penelitian, dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan konsep atau teori yang relevan dengan judul penelitian serta diuraikan mengenai kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III. Metode Penelitian, dalam Bab ini mengemukakan mengemukakan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis yang meliputi: Definisi operasional, metode penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam Bab ini mengemukakan mengenai deskripsi dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum objek penelitian, gambaran variabel yang diamati, analisis data, dan pengujian hipotesis serta pembahasannya.

BAB V. Kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi, dalam Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan mengemukakan implikasi dan rekomendasi yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan referensi bagi pihak yang berkepentingan.


(6)

Moch RamdhanAbdul Fatah, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMAN 15 BANDUNG