PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA KARATEKA DOJO SMP N 2 PEMALANG | saputra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4369 15841 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN
TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN
KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung
Email: sovaazmisaputra@gmail.com
Abstrak
Untuk melakukan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan yang baik maka dibutuhkan Kecepatan dan Power
Lengan yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Latihan Karet Dan Latihan Beban
Terhadap Peningkatan Power Lengan Dan Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Pada Karateka
Dojo Smp N 2 Pemalang. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif,
teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan menggunakan sampling jenuh
dengan jumlah sampel yaitu 20 atlet karateka dojo SMP Negeri 2 Pemalang. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Two hand Medicine Ball dan 4 detik untuk pukulan. Hasil analisis data
statistik diketahui nilai korelasi tes kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan beban dan karet
sebesar 0,804 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan korelasi tes power lengan sebelum dan
sesudah latihan beban dan karet sebesar 0,922 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukan

bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap kecepatan dan power lengan pukulan
secara signifikan. Ketika atlet meningkatkan latihan beban dan karet maka akan meningkatkan
kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki pada olahraga karate.
Kata Kunci : kecepatan, power lengan, latihan beban dan latihan karet

PENDAHULUAN
Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu
didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet
atau mereka yang menekuninya baik secara
individu atau kelompok. Untuk mencapai hal
tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah
adanya upaya pembinaan dan latihan untuk
setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu
program latihan yang baik menurut aturan dan
ketentuan yang berlaku dalam berlatih.
Salah satu cabang olahraga adalah Karate.
Kata 'karate' berarti 'tangan kosong. Seperti
namanya itu adalah seni pertempuran tidak
menggunakan senjata. Wahid (2007:5)
mendefenisikan bahwa: “karate merupakan

sebuah metode khusus untuk mempertahankan
diri melalui penggunaan anggota tubuh yang

terlatih secara baik dan alami yang didasari dan
bertujuan sesuai nilai filsafat timur.
Dalam pertandingan karate ada dua
kategori yang dipertandingkan yaitu nomer kata
(rangkain gerakan) dan nomer kumite
(pertarungan). Kumite adalah pertarungan body
contact dimana peraturnaya sudah ditetapkan
oleh WKF (World Karate Federation).
Pertandingan kumite dibagi tiga tingkatan
poin/score yaitu yuko (satu), wazari (dua), dan
ippon (tiga).
Pukulan merupakan salah satu teknik yang
dominan dalam olahraga beladiri karate.
Pukulan gyaku tsuki chudan yaitu teknik
pukulan dengan memotong serangan lawan /
balikan serangan lawan ke arah ulu hati. Tangan
memukul berlawanan arah dengan kaki, pinggul

diputar untuk mendapatkan pukulan yang
maksimal.

32

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

Meskipun Didalam pertandingan karate
pukulan hanya bernilai satu, akan tetapi pukulan
dapat digunakan untuk menyerang, memotong
maupun membalas serangan lawan. Hal inilah
yang kurang disadari oleh para atlet akan
pentingnya pukulan gyaku tuski.
Permasalah tersebut juga terjadi pada atlet
Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. Ada
beberapa masalah yang dihadapi oleh para atlet,
antara lain :
a. Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak

ada sentakan),
b. Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai
sasaran,
c. Pukulan gyaku tsuki tidak cepat ditarik,
d. Pukulan gyaku tsuki selalu dikepal keras
dan memukul dengan kaku (tidak rileks).
Permasalahan
tersebut
menyebabkan
kecepatan, ketepatan dan power pukulan
menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu perlu
dilakukan latihan secara maksimal. Adapun
bentuk latihan yang diterapkan adalah latihan
karet dan latihan beban.
Metode latihan power mengunakan karet
sangat mudah dilakukan dan pelatihan ini masih
banyak digemari oleh sebagian pelatih untuk
melatih atlitnya Karet elastis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah karet ban yang
dipotong membelah sehingga menjadi panjang

sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu
tahanan resisten untuk meningkatkan power
lengan. Karena karet elastis mempunyai sifat
kembali semula secara utuh sesudah gaya
dilepas, maka karet dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam latihan power. Sedangkan metode
yang digunakan peneliti untuk latihan power
dengan menggunakan beban adalah Latihan
bench press.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa latihan power lengan dengan straight arm
pullover dan arm curl berpengaruh terhadap
hasil pukulan dropshot (Muhammad Rifqi,
2012). Selain itu, latihan beban dapat
meningkatkan kekuatan otot kaki dan
kemampuan menendang pemain sepak bola
(Tommy Apriantono, 2013). Dan yang terakhir
Metode Latihan Dan Power Lengan

berpengaruh terhadap Kemampuan pukulan

Smash Bulutangkis (Yogo dan Amirullah,
2013).
Berasarkan uraian diatas penulis ingin
meningkatkan kecepatan dan power pukulan
dengan menerapkan latihan menggunakan
beban dan karet. Dari penelitian ini penulis
ingin mengetahui dan meneliti tentang
pengaruh latihan beban dan latihan karet
terhadap kecepatan dan power pukulan gyaku
tsuki pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2
Pemalang. Oleh karena itu, tujuan penelitian
yang ingin dicapai penulis adalah “Untuk
mengetahui pengaruh latihan karet dan latihan
beban terhadap peningkatan power lengan dan
kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada
atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang”.

METODE
Metode dalam penelitian ini adalah metode
Eksperimen. Adapun yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah atlet karateka dojo
SMP Negeri 2 Pemalang yang berjumlah 20
orang. Seluruh jumlah populasi dijadikan
sampel di dalam penelitian ini. Hal ini
disebabkan oleh jumlah populasi yang tidak
terlalu besar. Metode penarikan sampel yang
digunakan adalah non probability sampling
dengan menggunakan sampling jenuh. Menurut
Sugiyono (2014:154), non probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. sedangkan
sampling jenuh (Sugiyono, 2014:156) adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini ada dua yaitu tes kecepatan
memukul dengan waktu dan tes power lengan.
Tes kecepatan memukul dengan waktu, peneliti

mengunakan waktu 4 detik untuk mengetahui
banyaknya pukulan, semakin banyak pukulan
semakin cepat pukulan tersebut. Alat ukur yang
digunakan untuk power lengan adalah two hand
medicene ball putt dengan validitas 0,77 dan

33

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

realibitas 0,81. Tes tersebut digunanakan untuk
mengukur power lengan, tes dipakai untuk pria
dan wanita usia 12 tahun sampai tingkat
mahasiswa (nurhasan 2007,174).
Teknik analisis data untuk Peneliti ini
menggunakan statistic parametric Uji-t yaitu
Paired Sample t-test untuk mengetahui pengaruh
sebelum dan sesudah latihan beban dan latihan

karet terhadap power lengan dan kecepatan
pukulan gyaku tsuki. Sebelum melakukan uji
analisis terlebih dahulu dilakukan dengan
sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui
kelayakan data. Adapun uji persyaratan tersebut
meliputi uji homogenitas varian dan uji
normalitas. Pengolahan dan analisis data
merupakan rangkaian yang dilakukan sebagai
upaya untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Analisis data dengan menggunakan program
Statistical Product for Social Science (SPSS)
Seri 20.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penghitungan rata – rata dan
standar deviasi dapat dilihat pada tabel 1 dan 2
berikut ini :
Tabel 1. Hasil perhitungan Mean dan
Simpangan Baku Kecepatan Pukulan
Bentuk Tes

Mean
SB
Pre Test
8
0,667
Latihan Beban
7,40
0,843
Latihan Karet
Post Test
11,20
1,229
Latihan Beban
9,60
1,713
Latihan Karet
Tabel 1 menunjukan bahwa nilai rata-rata
skor tes awal kecepatan pukulan tanpa latihan
beban sebesar 8 dengan simpangan baku 0,667,
sedangkan rata-rata tes awal kecepatan pukulan

tanpa latihan karet sebesar 7,4 dengan
simpangan baku 0,843. Kemudian nilai rata-rata
skor tes akhir kecepatan pukulan dengan latihan
beban sebesar 11,20 dengan simpangan baku
1,229, sedangkan rata-rata skor kecepatan
pukulan dengan latihan karet sebesar 9,6 dengan
simpangan baku 1,713.

Tabel 2. Hasil perhitungan Mean dan
Simpangan Baku Power Lengan
Bentuk Tes
Mean
SB
Pre Test
2,695
0,434
Latihan Beban
2,399
0,543
Latihan Karet
Post Test
3,251
0,465
Latihan Beban
2,666
0,603
Latihan Karet
Tabel 2 menunjukan bahwa nilai rata-rata
skor tes awal power lengan tanpa latihan beban
sebesar 2,695 dengan simpangan baku 0,434,
sedangkan rata-rata tes awal power lengan tanpa
latihan karet sebesar 2,399 dengan simpangan
baku 0,543. Dan yang terakhir nilai rata-rata
skor tes akhir power lengan dengan latihan
beban sebesar 3,251 dengan simpangan baku
0,465, sedangkan rata-rata skor power lengan
dengan latihan karet sebesar 2,666 dengan
simpangan baku 0,603.
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas
dilakukan untuk menetapkan apakah teknik
pengujian menggunakan parametrik jika datra
bormal dan sebaliknya jika data berdistribusi
tidak normal, maka menggunakan pengujian
non parametrik.
Langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian dari hasil tes tersebut, karena data
tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan homogen, maka uji yang dilakukan
adalah uji Paired Sample T-test. Hasil uji paired
sample t-test dapat dilihat pada tabel 5 berikut
ini
Tabel 3. Uji Paired Sample T-test
Correlation
Sig.
kecepatan
sebelum dan
.804
.000
setelah latihan
beban dan karet
Power lengan
sebelum dan
.922
.000
setelah latihan
beban dan karet

34

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

Berdasarkan tabel 5 di peroleh korelasi tes
kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan
beban dan karet sebesar 0,804 sedangkan
korelasi tes power lengan sebelum dan sesudah
latihan beban dan karet sebesar 0,922.
Selain itu dari tabel 5 di dapatkan nilai
signifikansi untuk kecepatan pukulan sebelum
dan sesudah latihan beban dan karet adalah
0,000. Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka
H0 ditolak atau dengan kata lain H1 diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban
dan karet memberikan pengaruh terhadap
kecepatan pukulan secara signifikan.
Masih dari tabel 5 diperoleh juga nilai
signifikansi untuk power lengan sebelum dan
sesudah latihan beban dan karet adalah 0,000.
Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka H0
ditolak atau dengan kata lain H1 diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan
karet memberikan pengaruh terhadap power
lengan secara signifikan.
Hasil analisis dan pengelolaan data
menjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan anatara latihan beban dan latihan
karet terhadap kecepatan dan power lengan
pukulan gyaku tsuki. Sebagaimana terlihat
dalam grafik peningkatan tes awal dan tes akhir
kecepatan pukulan dan power lengan sebelum
dan sesudah latihan beban dan karet dalam
gambar 1 dan gambar 2.

Gambar 1
Grafik Tes Kecepatan Pukulan sebelum dan
sesudah latihan beban dan karet

Gambar 2
Grafik Tes Power Lengan sebelum dan sesudah
latihan beban dan karet
Dilihat dari grafik diatas, sebagian besar
mengalami peningkatan Kecepatan Pukulan dan
Power Lengan dari sebelum latihan beban dan
karet dan sesudah latihan beban dan karet. Ratarata dari semua atlet yang melakukan latihan
beban dan karet mengalami peningkatan yang
signifikan. Akan tetapi ada beberapa sampel
yang mengalami peningkatan relative kecil jika
dibandingkan yang lain. Contohnya tiana dan
arsel.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
serta pengolahan data, penggunaan latihan
beban dan karet memberi pengaruh yang
signifikan terhadap kecepatan dan power lengan
untuk pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga
karate. Penemuan yang di peroleh yakni ketika
melakukan program latihan beban dan karet,
seperti pada set pertama masih terasa ringan
namun setelah masuk set berikutnya terasa berat.
Karena terlihat ketika melaksanakan latihan
beban dan karet perhitungan belum selesai tetapi
atlet sudah berhenti. Selain itu dalam
pelaksanaan latihan sering terjadi kesalahan,
maka harus didukung juga dengan pengawasan
dari pelatih agar latihan dilakukan secara baik
dan konsisten yang pada akhirnya akan
meningkatkan kecepatan pukulan dan power
lengan. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa
ada beberapa atlet yang mengalami peningkatan
relative sedikit jika dibandingkan yang lainnya,
Jadi, para atlet harus bersungguh sungguh
atau serius di dalam melakukan latihan beban
dan karet serta pelatih juga harus melakukan
pengawasan yang baik agar Latihan beban dan

35

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

karet yang di berikan secara khusus pada atlet
karate efektif dapat meningkatkan kecepatan
pukulan dan power lengan saat melakukan
pukulan gyaku tsuki. Hal ini telah dibuktikan
oleh peneliti dengan melakukan tes awal pre-test
(kecepatan pukulan) dan tes akhir post-test
(kecepatan pukulan) serta tes awal pre-test
(power lengan) dan tes akhir post-test (power
lengan) yang hasilnya di kumpulkan, diolah dan
hasil maka dapat disimpulkan bahwa “latihan
beban dan kareta mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kecepatan dan power lengan
pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga
karate”.

2.

3.

4.

KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh latihan menggunakan
karet terhadap peningkatan power lengan dan
kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada
karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05
2. Terdapat pengaruh latihan menggunakan
beban terhadap peningkatan power lengan
dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan
pada karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05
3. Latihan menggunakan beban memberikan
pengaruh yang lebih besar dan signifikan
terhadap kecepatan dan power lengan
pukulan gyaku tsuki jika dibandingkan
dengan latihan menggunakan karet elastis.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
selanjutnya peneliti mengemukakan beberapa
saran. Adapun saran-saran tersebut adalah :
1. Kesalahan yang sering dilakukan pada saat
melakukan gerakan pukulan gyaku tsuki
pada cabang olahraga karate-do adalah
Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak ada
sentakan), Pukulan gyaku tsuki tidak tepat
mengenai sasaran, Pukulan gyaku tsuki tidak
cepat ditarik,dan Pukulan gyaku tsuki selalu
dikepal keras dan memukul dengan kaku
(tidak rileks) dapat hilang jika kecepatan dan

5.

power lengan maksimal pada saat melakukan
pukulan tesebut. Untuk memperoleh
kecepatan dan power lengan yang maksimal
diperlukan latihan menggunakan beban dan
karet
Pelatih harus rutin memberikan latihan beban
dan karet serta melakukan pengawasan dan
evaluasi. Sehingga hasil latihan tersebut
dapat terlihat dan dirasakan oleh para atlit
karate.
Pelatih memberikan program latihan harus
sesuai norma dan prinsip latihan yang sesuai
dengan kaidahnya. Sehingga hasilnya akan
signifikan dan juga agar tidak terjadi mall
praktek.
Bagi atlit harus melakukan latihan secara
sungguh dan semangksimal mungkin agar
peningkatanya pun signifikan.
Untuk para pelatih agar power lengan dan
kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan
meningkat secara maksimal perlu latihan
yang cocok, latihan tersebut ialah latihan
beban pelatih dapat menentukan beban yang
cocok untuk

36

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
32-37
Sova Azmi Saputra, Iman Imanudin

DAFTAR PUSTAKA.
Muhammad Rifqi (2012) Pengaruh Panjang Dan Latihan Power Lengan Terhadap Hasil
Pukulan Dropshot Pada Permainan Bulutangkis Pb. Satria Kabupaten Tegal. Skripsi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang
Nurhasan dan Hasanudin-Cholil. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung : UPI..
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta
Tommy Apriantono (2013) Pengaruh Latihan Beban Terhadap Kekuatan Otot Kaki Dan
Kemampuan Menendang Pemain Sepak Bola. Cakrawala Pendidikan, Juni 2013, Th.
XXXII, No. 2
Wahid, Abdul. (2007). SHOTOKAN (Sebuah Tinjauan Alternatif terhadap aliran KarateDo Tersebar di Dunia). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Yogo dan Amirullah (2013) Pengaruh Metode Latihan Dan Power Lengan Terhadap
Kemampuan Smash Bulutangkis. Jurnal Keolahragaan, Volume 1 – Nomor 1

37

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN KECEPATAN REAKSI PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN DALAM LATIHAN KARATE.

4 16 21

KONTRIBUSI LATIHAN BAR TWIST DAN HEAVY BAG THURST TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU–TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATE NAGA SAKTI DOJO KARANG TARUNA MEDAN TIMUR USIA 11-12, TAHUN 2016.

0 1 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH-UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET PUTRA KARATEKA WADOKAI DOJO UNIMED TAHUN 2013.

0 5 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA DOJO KEI SKAN SMP 24 MEDAN TAHUN 2012.

0 5 19

UPAYA MENINGKATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN MELALUIBENTUK LATIHAN VARIATION OF BODY DROPS PADA DOJO PUSAT SHIROITE DELI SERDANGMEDAN TEMBUNG PASAR X TAHUN 2013.

0 2 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KARET (KATROL DARAT) DENGAN LATIHAN MEMUKUL DI DALAM AIR TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN KARATEKA PUTRA SABUK KUNING SAMPAI SABUK BIRU WADOKAI DOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2013.

0 2 21

UPAYA MENINGKATAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN MELALUI LATIHAN BACK-UP DAN DECLINE PUSH-UP PADA KKNSI DOJO PUTRA SMA/SMK SWASTA TELADAN MEDAN TAHUN 2012.

0 2 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DECLINE PUSH UP DENGAN LATIHAN STALL BARS HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA KEI SHIN KAN DOJO HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN 2012.

1 8 54

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INCLINE PUSH-UP DAN LATIHAN WHELLBARROW TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN PUKULAN CHUDAN TSUKI PADA KARATEKA PUTRA SABUK BIRU DOJO WADOKAI IMMANUEL MEDAN T2012.

0 1 27

PENGARUH LATIHAN PUKULAN DENGAN MENGGUNAKAN KARET ELASTIS PADA METODE REPETISI TERHADAP PENINGKATAN POWER PUKULAN TEKNIK GYAKU TSUKI : Studi Eksperimen Di Club Karate SKDR Kabupaten Bandung.

2 8 10