Instrumen-1 BAHASA MANDARIN
INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
KODE BUKU
I. KELAYAKAN ISI
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
1. Kelengkapan materi
A. KESESUAIAN
URAIAN
MATERI
DENGAN SK
DAN KD
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
*
)
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
Rangkuman dan saran perbaikan:
*
) Diisi oleh Tim Pengembang
1
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
B. KEAKURATAN
MATERI
4. Keakuratan tema
5. Keakuratan penulisan huruf dan Penulisan dalam
ejaan Hanyu Pinyin
6. Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan
Hanyu Pinyin dan karakter Han
7. Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan
Hanyu Pinyin
8. Keakuratan penulisan karakter Han
9. Keakuratan penulisan nama orang Cina dan
nama tempat di Cina
2
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
10. Keakuratan istilah
11. Keakuratan terjemahan kosakata baru dan
ekspresi khusus
12. Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
13. Keakuratan runtutan penyampaian materi
14. Ketepatan struktur
15. Keotentikan terminologi Indonesia
Rangkuman dan saran perbaikan:
3
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
C. KEMUTAKHIRAN
MATERI
16. Kesesuaian materi dengan perkembangan
psikologis peserta didik
17. Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
18. Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Rangkuman dan saran perbaikan:
D. GRADASI
19. Lisan mendahului tulis
4
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
20. Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
21. Guratan sedikit ke guratan banyak
Rangkuman dan saran perbaikan:
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
A. TEKNIK
PENYAJIAN
22. Konsistensi sistematika penyajian
23. Keruntutan penyajian materi dalam bab
5
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
24. Keseimbangan penyajian materi antarbab
25. Sistematika penyajian dalam bab
26. Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan
karakter Han
27. Penyajian ragam latihan
28. Tata letak
29. Keatraktivan gambar
Rangkuman dan saran perbaikan:
6
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
B. PENDUKUNG
PENYAJIAN
30. Pemakaian istilah
31. Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
32. Ejaan dan aksara
33. Keutuhan tema
34. Materi audio
35. Penulisan daftar pustaka
7
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
36. Lampiran
C. PENYAJIAN
BAHAN
PEMBELAJARAN
37. Memotivasi keingintahuan peserta didik
38. Keterlibatan peserta didik
39. Menghindari SARA dan bias jender
Rangkuman dan saran perbaikan:
8
Rangkuman Kualitatif Supervisor:
…………., ………………………………. ….
Supervisor I,
Supervisor II,
Penilai,
(……………………………)
(………………………………..)
(………………..…………………………..)
9
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I.
KELAYAKAN ISI
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN STANDAR (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Butir 1
Kelengkapan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Butir 2
Keluasan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua kompetensi (lihat SK dan KD), yang mencakup 6
(enam) elemen dalam pengajaran Bahasa Mandarin yaitu: fonetik, kosakata, struktur, ejaan (Hanyu Pinyin dan EYD), karakter Han, dan
budaya Cina dengan keluasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan umum peserta didik, seperti yang tertuang dalam SK dan KD
dari Program Pilihan dan Program Bahasa.
Butir 3
Kedalaman materi
Deskripsi
Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian kompetensi program bahasa dan/atau program pilihan seperti yang tertuang
dalam SK dan KD yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik.
B. KEAKURATAN MATERI
Butir 4
Keakuratan tema
Deskripsi
Tema pelajaran harus sesuai dengan kenyataan hidup sehari-hari agar dapat dipraktekkan dalam komunikasi.
Butir 5
Keakuratan penulisan huruf dan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin:
a. Huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin harus ditulis sesuai dengan kaidahnya, misalnya bunyi [p] ditulis “b”, bunyi [p’] ditulis “p”, bunyi [ts]
ditulis “z”, bunyi [ts’] ditulis “c”.
b. Sebuah kata harus ditulis sebagai satu kesatuan, misalnya ”xǐhuan” (喜 ) tidak boleh dipisahkan oleh tanda pisah (-) atau oleh spasi,
Deskripsi
misalnya ”xǐ-huan” atau ”xǐ huan”; “jiaoshili” (教室里) tidak boleh ditulis “jiao shi li” atau “jiaoshi li”.
Butir 6
Deskripsi
Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
● Penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya koma kecil (、) yang menjadi pemisah
satuan yang sejajar. Contoh: shū、bǐ、zhǐ (buku, pen, dan kertas).
● Penggunaan tanda baca dalam karakter Han harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya tanda titik (。) yang menyatakan kalimat
selesai berbeda dengan tanda titik (•) yang dipakai untuk menuliskan nama orang asing. Contoh: 是画 。Zhè shì huàbào ’Ini
majalah bergambar’, 翰•史密斯 Yuēhàn Shǐmìsī ’John Smith’.
10
Butir 7
Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi
Diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin harus diletakkan di atas vokal tertentu sesuai dengan aturannya. Contoh: duì, qián gěi, guó,
shuāng, xióng.
Butir 8
Keakuratan penulisan karakter Han
Deskripsi
Penulisan karakter Han harus sesuai dengan kaidah urutan penulisannya, tidak boleh asal jadi. Contoh: kiri mendahului kanan (人 rén),
tengah mendahului kiri dan kanan (小 xiǎo), atap mendahului isi (安 ān), luar mendahului isi (回 huí), dan seterusnya.
Butir 9
Keakuratan penulisan nama orang Cina dan nama tempat di Cina
Deskripsi
Nama orang Cina dan nama tempat di Cina harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dalam ejaan Hanyu Pinyin,
misalnya ”Deng Xiaoping” dan ”Wangfujing”, tidak boleh ditulis ”Deng Xiao Ping” dan ”Wang Fu Jing”.
Butir 10
Keakuratan istilah
Deskripsi
● Penjelasan istilah yang berkaitan dengan penulisan karakter Han menggunakan istilah Bahasa Indonesia sebagai berikut: Hànzì
字 ’karakter Han’, bùshǒu 部首 ‘radikal’, bùjiàn 部件 ‘komponen’, bǐshùn 笔 ‘urutan guratan’, bǐhuà 笔画 ‘jumlah guratan’.
● Penjelasan materi dan instruksi latihan tidak menggunakan istilah Linguistik Sinika, tetapi menggunakan istilah dalam Bahasa
Indonesia. Contoh:
Fonetik
: shēngmǔ 声母 ’inisial’, yùnmǔ 韵母 ’final’, érhuà 儿化 ’retrofleks’, shēngdiào 声 ‘ton’, yīnpíng 平 ’ton satu’, yángpíng
平 ’ton 2’, shàngshēng 上声 ’ton tiga’, qùshēng 去声 ’ton empat’, biàndiào
‘sandi ton’, qīngsheng 声 ’ton netral’.
Kelas kata : 名 míngcí ’kata benda/nomina’, dòngcí
’kata kerja/verba’, fǔzhù/néngyuàn dòngcí 助/能愿
’kata kerja/verba
bantu’, xíngróngcí 形容 ’kata sifat/ajektiva’, dàicí 代 ’kata ganti’: rénchēng dàicí 人称代 ’kata ganti orang/pronomina’, zhǐcì dàicí
指示代 ’kata ganti tunjuk/demonstrativa’, fùcí 副 ’kata tambahan/adverbia’, jiècí 介 ’kata depan/ preposisi’, yíwèncí 疑
’kata
tanya/interogativa’, liáncí
’kata penghubung/konjungsi’, zhùcí 助 ’partikel’, shùcí 数 ’kata bilangan/numeralia’, liàngcí 量
’kata penggolong’, cítou/qiánzhuì
/前 ’awalan/prefiks’, cíwěi/hòuzhuì 尾/后 ’akhiran/sufiks’, tàncí
’kata seru/
interjeksi’.
Gramatika : zhǔyǔ 主 ’subyek’, shùyǔ/wèiyǔ 述 /
’predikat’, bīnyǔ
’obyek’, dìngyǔ 定 ’pewatas’, zhōngxīnyǔ 中心 ’inti’,
zhuàngyǔ 状 ’keterangan’: biǎoshì shíjiān de zhuàngyǔ 表示
的状 ’keterangan waktu’, biǎoshì fāngshì de zhuàngyǔ 表示方式
的状 ’keterangan cara’, bǔyǔ
’komplemen/pelengkap’: jiéguǒ bǔyǔ
果
’pelengkap akibat/hasil’, chéngdù bǔyǔ 程度
’pelengkap derajat/kualitas’, qūxiàng bǔyǔ
向
’pelengkap arah’, shíliàng/shíjiān bǔyǔ 量/
’pelengkap waktu’,
kěnéng bǔyǔ 可能
’pelengkap kemungkinan’.
Butir 11
Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
Deskripsi
Kosakata baru harus diterjemahkan secara tepat ke dalam Bahasa Indonesia, misalnya cāntīng 餐
’kantin’ bukan *‘restoran’, rénxíngdào
人行道 ’tempat pejalan kaki’ bukan *‘pejalan melintas’.
Terjemahan ekspresi khusus atau ungkapan ke dalam Bahasa Indonesia dicarikan padanan yang lazim dalam Bahasa Indonesia. Contoh:
11
“Nǐ hǎo 你好!” tidak diterjemahkan *“Kamu baik!”, melainkan “Hai”, ”Halo!”.
Butir 12
Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
Deskripsi
Penjelasan cara melafalkan konsonan atau vokal harus sesuai dengan cara mengucapkan bunyi yang dimaksud, misalnya penjelasan
cara melafalkan konsonan bilabial beraspirasi dan bilabial non aspirasi.
Butir 13
Keakuratan runtutan penyampaian materi
Deskripsi
Penyampaian materi antarbab/antaralinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
Butir 14
Ketepatan struktur
Deskripsi
Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang hendak disampaikan dengan mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku
dalam Bahasa Mandarin Baku atau Putonghua (普通 ) yang merupakan bahasa resmi di RRC.
Butir 15
Keotentikan terminologi Indonesia
Deskripsi
Nama orang, makanan, obyek wisata dan tempat bersejarah di Indonesia tidak diperkenankan ditransliterasikan ke dalam ejaan Hanyu
Pinyin atau karakter Han, misalnya: ”Hasan” tidak dialihkan menjadi ”Hāshān” atau ”哈山”, ”sate” tidak dialihkan menjadi ”shadie” atau ”沙
”.
C. KEMUTAKHIRAN MATERI
Butir 16
Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan perkembangan jiwa remaja seusia siswa SMA/MA, bukan untuk anak-anak atau orang dewasa.
Butir 17
Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan hal-hal yang sedang populer dan digemari oleh kalangan remaja seusia SMA/MA.
Butir 18
Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Deskripsi
Bahasa yang diajarkan adalah Bahasa Mandarin yang modern yang mengacu kepada Putonghua (普通 ).
D. GRADASI
Butir 19
Lisan mendahului tulis
Deskripsi
Materi memberikan peluang agar siswa menguasai (mahir) bahasa lisan (dengar, bicara) terlebih dahulu daripada bahasa tulis (baca, tulis)
Butir 20
Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
Deskripsi
Ejaan Hanyu Pinyin diajarkan lebih dahulu daripada karakter Han.
Butir 21
Guratan sedikit ke guratan banyak
Deskripsi
Pengajaran karakter Han dimulai dari karakter yang jumlah guratannya sedikit lalu meningkat ke karakter yang jumlah guratannya lebih
banyak yang terdapat dalam bab terkait.
12
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 22
Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi
Penyajian buku teks pelajaran disajikan secara logis, mencakup bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar,
daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi mencakup semua bahan ajar yang akan disampaikan. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan Hanyu Pinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel
komposisi karakter Han).
Butir 23
Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi
● Materi dalam bab disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema umum seperti salam, identitas diri,
keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari, diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik.
● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang
terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang tidak terwakili, contoh seperti dengan cara
mengontraskan bunyi b [p] dan p [p’], d [t] dan t [t’], g [k] dan k [k’].
Butir 24
Keseimbangan penyajian materi antarbab
Deskripsi
Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional.
Butir 25
Sistematika penyajian dalam bab
Deskripsi
Dengan bertolak dari pengajaran bahasa secara komunikatif, setiap bab secara berurutan menyajikan langkah pembelajaran sebagai
berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang merupakan pembangkit motivasi
peserta didik; 2. Kalimat kunci; 3. Teks (dialog, narasi); 4. Daftar kosakata; 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan.
Butir 26
Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi
Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan Hanyu Pinyin di bagian atas karakter Han-yang bersangkutan, sedangkan
untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan Hanyu Pinyin- yang bersangkutan. Contoh:
● Kelas X
Nǐ jiào shénme míngzì?
你 叫
什么
● Kelas XI/XII
名字?
我 去
西。
Wǒ qù mǎi dōngxi.
Butir 27
Penyajian ragam latihan
Deskripsi
Bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, kosakata, struktur, ejaan Hanyu Pinyin, karakter Han, budaya (kelaziman berbahasa), dan 4
keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan
13
melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki silang, menggambar denah berdasarkan cerita, menyelesaikan kalimat,
menyempurnakan karakter Han, memasangkan karakter Han dengan pinyin-nya, mengisi bagian yang kosong (cloze procedure), bermain
peran (role play), dan sebagainya.
Butir 28
Tata letak
Deskripsi
Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi
tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang
diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1)
diǎn(zhōng) 点( )’jam’, (2) guò
’lebih/lewat’, (3) chà 差 ’kurang’, (4) bàn 半 ’setengah’, (5) (yī) kè(一)刻 ’(se)perempat’; (b) Pada
tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐ chuáng (bangun tidur), (2) xǐ zǎo 洗
澡 ’mandi’, (3) chī fàn 吃
’makan’, (4) shàng xué 上学 ’ke sekolah’, (5) huíjiā 回家 ’pulang ke rumah’, (6) shuì jiào 睡
’tidur’.
Butir 29
Keatraktivan gambar
Deskripsi
Foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang menunjukkan kekhasan Cina, gambar-gambar dalam
buku cerita komik Jepang, dan sebagainya.
B. PENDUKUNG PENYAJIAN
Butir 30
Pemakaian istilah
Deskripsi
● “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han (
dipakai untuk menamakan Hanwenzi (
)/Putonghua (普通
)/Huayu (
)/Guoyu (国
文字: Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi (
Pinyin” dipakai untuk menamakan Hanyu Pinyin (
); “aksara Han”
字); “ejaan Hanyu
拼音).
● “Orang Cina/Tionghoa/Tiongkok” dipakai untuk menyebut warga negara RRC/RRT, sedangkan orang Indonesia keturunan Cina tetap
disebut orang Indonesia.
● “RRC (Republik Rakyat China)/RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (中
人民共
和国).
Butir 31
Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
Deskripsi
Kutipan ilustrasi foto/gambar yang berasal dari pengarang lain harus disebutkan dengan jelas sumbernya.
Butir 32
Ejaan dan aksara
Deskripsi
Ortografi (ejaan dan aksara) yang diajarkan adalah yang resmi dari RRC, yaitu ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana.
Butir 33
Keutuhan tema
Deskripsi
Materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan kesinambungan antarsubbab.
Butir 34
Materi audio
14
Deskripsi
Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, headset, dan lain-lain) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di
bagian akhir buku dalam lampiran tersendiri sesuai kebutuhan.
Butir 35
Penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku, misalnya:
● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring.
Contoh:
Deskripsi
Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn
作
第二
言教学
. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua
Daxue Chubanshe.
Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak
miring. Contoh:
Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì 最, Gèng 更, Bǐjiào 比
, Yóuqí 尤其, Xiāngdāng 相当”
dalam Jurnal Kongres Linguistik Tahunan Atmajaya VI (KOLITA VI). hlm.96-101.
● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal pengunduhan.
Alamat website harus dicetak miring. Contoh:
Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009].
Butir 36
Deskripsi
Lampiran
Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran.
● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin.
● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: 好 (2 komponen sama besar: kiri kanan), 爸 (2 komponen sama besar: atas bawah),
(3
komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama
tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ 主
Subyek.
● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. STRATEGI PENYAJIAN
Butir 37
Memotivasi keingintahuan peserta didik
Deskripsi
Tema-tema mutakhir yang disajikan membuat peserta didik termotivasi untuk ingin tahu lebih lanjut hal lain yang berkaitan dengan tema
terkait. Misalnya dari tema ”makan di restoran” akan membangkitkan keingintahuan (curiosity) tentang menu, nama masakan, minuman,
jenis daging yang dimasak, cara memasak, dan sebagainya.
Butir 38
Keterlibatan peserta didik
Deskripsi
Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk berpartisipasi), misalnya mengajak
peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).
15
Butir 39
Menghindari SARA dan bias jender
Deskripsi
Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA dan bias
jender.
16
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
KODE BUKU
I. KELAYAKAN ISI
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
1. Kelengkapan materi
A. KESESUAIAN
URAIAN
MATERI
DENGAN SK
DAN KD
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
*
)
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
Rangkuman dan saran perbaikan:
*
) Diisi oleh Tim Pengembang
1
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
B. KEAKURATAN
MATERI
4. Keakuratan tema
5. Keakuratan penulisan huruf dan Penulisan dalam
ejaan Hanyu Pinyin
6. Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan
Hanyu Pinyin dan karakter Han
7. Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan
Hanyu Pinyin
8. Keakuratan penulisan karakter Han
9. Keakuratan penulisan nama orang Cina dan
nama tempat di Cina
2
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
10. Keakuratan istilah
11. Keakuratan terjemahan kosakata baru dan
ekspresi khusus
12. Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
13. Keakuratan runtutan penyampaian materi
14. Ketepatan struktur
15. Keotentikan terminologi Indonesia
Rangkuman dan saran perbaikan:
3
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
C. KEMUTAKHIRAN
MATERI
16. Kesesuaian materi dengan perkembangan
psikologis peserta didik
17. Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
18. Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Rangkuman dan saran perbaikan:
D. GRADASI
19. Lisan mendahului tulis
4
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
20. Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
21. Guratan sedikit ke guratan banyak
Rangkuman dan saran perbaikan:
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
A. TEKNIK
PENYAJIAN
22. Konsistensi sistematika penyajian
23. Keruntutan penyajian materi dalam bab
5
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
24. Keseimbangan penyajian materi antarbab
25. Sistematika penyajian dalam bab
26. Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan
karakter Han
27. Penyajian ragam latihan
28. Tata letak
29. Keatraktivan gambar
Rangkuman dan saran perbaikan:
6
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
B. PENDUKUNG
PENYAJIAN
30. Pemakaian istilah
31. Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
32. Ejaan dan aksara
33. Keutuhan tema
34. Materi audio
35. Penulisan daftar pustaka
7
SUBKOMPONEN
SKOR
BUTIR
1
2 3
ALASAN PENILAIAN
4
36. Lampiran
C. PENYAJIAN
BAHAN
PEMBELAJARAN
37. Memotivasi keingintahuan peserta didik
38. Keterlibatan peserta didik
39. Menghindari SARA dan bias jender
Rangkuman dan saran perbaikan:
8
Rangkuman Kualitatif Supervisor:
…………., ………………………………. ….
Supervisor I,
Supervisor II,
Penilai,
(……………………………)
(………………………………..)
(………………..…………………………..)
9
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I.
KELAYAKAN ISI
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN STANDAR (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Butir 1
Kelengkapan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Butir 2
Keluasan materi
Deskripsi
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua kompetensi (lihat SK dan KD), yang mencakup 6
(enam) elemen dalam pengajaran Bahasa Mandarin yaitu: fonetik, kosakata, struktur, ejaan (Hanyu Pinyin dan EYD), karakter Han, dan
budaya Cina dengan keluasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan umum peserta didik, seperti yang tertuang dalam SK dan KD
dari Program Pilihan dan Program Bahasa.
Butir 3
Kedalaman materi
Deskripsi
Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian kompetensi program bahasa dan/atau program pilihan seperti yang tertuang
dalam SK dan KD yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik.
B. KEAKURATAN MATERI
Butir 4
Keakuratan tema
Deskripsi
Tema pelajaran harus sesuai dengan kenyataan hidup sehari-hari agar dapat dipraktekkan dalam komunikasi.
Butir 5
Keakuratan penulisan huruf dan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin:
a. Huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin harus ditulis sesuai dengan kaidahnya, misalnya bunyi [p] ditulis “b”, bunyi [p’] ditulis “p”, bunyi [ts]
ditulis “z”, bunyi [ts’] ditulis “c”.
b. Sebuah kata harus ditulis sebagai satu kesatuan, misalnya ”xǐhuan” (喜 ) tidak boleh dipisahkan oleh tanda pisah (-) atau oleh spasi,
Deskripsi
misalnya ”xǐ-huan” atau ”xǐ huan”; “jiaoshili” (教室里) tidak boleh ditulis “jiao shi li” atau “jiaoshi li”.
Butir 6
Deskripsi
Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
● Penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya koma kecil (、) yang menjadi pemisah
satuan yang sejajar. Contoh: shū、bǐ、zhǐ (buku, pen, dan kertas).
● Penggunaan tanda baca dalam karakter Han harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya tanda titik (。) yang menyatakan kalimat
selesai berbeda dengan tanda titik (•) yang dipakai untuk menuliskan nama orang asing. Contoh: 是画 。Zhè shì huàbào ’Ini
majalah bergambar’, 翰•史密斯 Yuēhàn Shǐmìsī ’John Smith’.
10
Butir 7
Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi
Diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin harus diletakkan di atas vokal tertentu sesuai dengan aturannya. Contoh: duì, qián gěi, guó,
shuāng, xióng.
Butir 8
Keakuratan penulisan karakter Han
Deskripsi
Penulisan karakter Han harus sesuai dengan kaidah urutan penulisannya, tidak boleh asal jadi. Contoh: kiri mendahului kanan (人 rén),
tengah mendahului kiri dan kanan (小 xiǎo), atap mendahului isi (安 ān), luar mendahului isi (回 huí), dan seterusnya.
Butir 9
Keakuratan penulisan nama orang Cina dan nama tempat di Cina
Deskripsi
Nama orang Cina dan nama tempat di Cina harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dalam ejaan Hanyu Pinyin,
misalnya ”Deng Xiaoping” dan ”Wangfujing”, tidak boleh ditulis ”Deng Xiao Ping” dan ”Wang Fu Jing”.
Butir 10
Keakuratan istilah
Deskripsi
● Penjelasan istilah yang berkaitan dengan penulisan karakter Han menggunakan istilah Bahasa Indonesia sebagai berikut: Hànzì
字 ’karakter Han’, bùshǒu 部首 ‘radikal’, bùjiàn 部件 ‘komponen’, bǐshùn 笔 ‘urutan guratan’, bǐhuà 笔画 ‘jumlah guratan’.
● Penjelasan materi dan instruksi latihan tidak menggunakan istilah Linguistik Sinika, tetapi menggunakan istilah dalam Bahasa
Indonesia. Contoh:
Fonetik
: shēngmǔ 声母 ’inisial’, yùnmǔ 韵母 ’final’, érhuà 儿化 ’retrofleks’, shēngdiào 声 ‘ton’, yīnpíng 平 ’ton satu’, yángpíng
平 ’ton 2’, shàngshēng 上声 ’ton tiga’, qùshēng 去声 ’ton empat’, biàndiào
‘sandi ton’, qīngsheng 声 ’ton netral’.
Kelas kata : 名 míngcí ’kata benda/nomina’, dòngcí
’kata kerja/verba’, fǔzhù/néngyuàn dòngcí 助/能愿
’kata kerja/verba
bantu’, xíngróngcí 形容 ’kata sifat/ajektiva’, dàicí 代 ’kata ganti’: rénchēng dàicí 人称代 ’kata ganti orang/pronomina’, zhǐcì dàicí
指示代 ’kata ganti tunjuk/demonstrativa’, fùcí 副 ’kata tambahan/adverbia’, jiècí 介 ’kata depan/ preposisi’, yíwèncí 疑
’kata
tanya/interogativa’, liáncí
’kata penghubung/konjungsi’, zhùcí 助 ’partikel’, shùcí 数 ’kata bilangan/numeralia’, liàngcí 量
’kata penggolong’, cítou/qiánzhuì
/前 ’awalan/prefiks’, cíwěi/hòuzhuì 尾/后 ’akhiran/sufiks’, tàncí
’kata seru/
interjeksi’.
Gramatika : zhǔyǔ 主 ’subyek’, shùyǔ/wèiyǔ 述 /
’predikat’, bīnyǔ
’obyek’, dìngyǔ 定 ’pewatas’, zhōngxīnyǔ 中心 ’inti’,
zhuàngyǔ 状 ’keterangan’: biǎoshì shíjiān de zhuàngyǔ 表示
的状 ’keterangan waktu’, biǎoshì fāngshì de zhuàngyǔ 表示方式
的状 ’keterangan cara’, bǔyǔ
’komplemen/pelengkap’: jiéguǒ bǔyǔ
果
’pelengkap akibat/hasil’, chéngdù bǔyǔ 程度
’pelengkap derajat/kualitas’, qūxiàng bǔyǔ
向
’pelengkap arah’, shíliàng/shíjiān bǔyǔ 量/
’pelengkap waktu’,
kěnéng bǔyǔ 可能
’pelengkap kemungkinan’.
Butir 11
Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
Deskripsi
Kosakata baru harus diterjemahkan secara tepat ke dalam Bahasa Indonesia, misalnya cāntīng 餐
’kantin’ bukan *‘restoran’, rénxíngdào
人行道 ’tempat pejalan kaki’ bukan *‘pejalan melintas’.
Terjemahan ekspresi khusus atau ungkapan ke dalam Bahasa Indonesia dicarikan padanan yang lazim dalam Bahasa Indonesia. Contoh:
11
“Nǐ hǎo 你好!” tidak diterjemahkan *“Kamu baik!”, melainkan “Hai”, ”Halo!”.
Butir 12
Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
Deskripsi
Penjelasan cara melafalkan konsonan atau vokal harus sesuai dengan cara mengucapkan bunyi yang dimaksud, misalnya penjelasan
cara melafalkan konsonan bilabial beraspirasi dan bilabial non aspirasi.
Butir 13
Keakuratan runtutan penyampaian materi
Deskripsi
Penyampaian materi antarbab/antaralinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
Butir 14
Ketepatan struktur
Deskripsi
Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang hendak disampaikan dengan mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku
dalam Bahasa Mandarin Baku atau Putonghua (普通 ) yang merupakan bahasa resmi di RRC.
Butir 15
Keotentikan terminologi Indonesia
Deskripsi
Nama orang, makanan, obyek wisata dan tempat bersejarah di Indonesia tidak diperkenankan ditransliterasikan ke dalam ejaan Hanyu
Pinyin atau karakter Han, misalnya: ”Hasan” tidak dialihkan menjadi ”Hāshān” atau ”哈山”, ”sate” tidak dialihkan menjadi ”shadie” atau ”沙
”.
C. KEMUTAKHIRAN MATERI
Butir 16
Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan perkembangan jiwa remaja seusia siswa SMA/MA, bukan untuk anak-anak atau orang dewasa.
Butir 17
Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
Deskripsi
Tema pelajaran sesuai dengan hal-hal yang sedang populer dan digemari oleh kalangan remaja seusia SMA/MA.
Butir 18
Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Deskripsi
Bahasa yang diajarkan adalah Bahasa Mandarin yang modern yang mengacu kepada Putonghua (普通 ).
D. GRADASI
Butir 19
Lisan mendahului tulis
Deskripsi
Materi memberikan peluang agar siswa menguasai (mahir) bahasa lisan (dengar, bicara) terlebih dahulu daripada bahasa tulis (baca, tulis)
Butir 20
Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
Deskripsi
Ejaan Hanyu Pinyin diajarkan lebih dahulu daripada karakter Han.
Butir 21
Guratan sedikit ke guratan banyak
Deskripsi
Pengajaran karakter Han dimulai dari karakter yang jumlah guratannya sedikit lalu meningkat ke karakter yang jumlah guratannya lebih
banyak yang terdapat dalam bab terkait.
12
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 22
Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi
Penyajian buku teks pelajaran disajikan secara logis, mencakup bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar,
daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi mencakup semua bahan ajar yang akan disampaikan. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan Hanyu Pinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel
komposisi karakter Han).
Butir 23
Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi
● Materi dalam bab disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema umum seperti salam, identitas diri,
keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari, diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik.
● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang
terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang tidak terwakili, contoh seperti dengan cara
mengontraskan bunyi b [p] dan p [p’], d [t] dan t [t’], g [k] dan k [k’].
Butir 24
Keseimbangan penyajian materi antarbab
Deskripsi
Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional.
Butir 25
Sistematika penyajian dalam bab
Deskripsi
Dengan bertolak dari pengajaran bahasa secara komunikatif, setiap bab secara berurutan menyajikan langkah pembelajaran sebagai
berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang merupakan pembangkit motivasi
peserta didik; 2. Kalimat kunci; 3. Teks (dialog, narasi); 4. Daftar kosakata; 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan.
Butir 26
Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi
Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan Hanyu Pinyin di bagian atas karakter Han-yang bersangkutan, sedangkan
untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan Hanyu Pinyin- yang bersangkutan. Contoh:
● Kelas X
Nǐ jiào shénme míngzì?
你 叫
什么
● Kelas XI/XII
名字?
我 去
西。
Wǒ qù mǎi dōngxi.
Butir 27
Penyajian ragam latihan
Deskripsi
Bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, kosakata, struktur, ejaan Hanyu Pinyin, karakter Han, budaya (kelaziman berbahasa), dan 4
keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan
13
melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki silang, menggambar denah berdasarkan cerita, menyelesaikan kalimat,
menyempurnakan karakter Han, memasangkan karakter Han dengan pinyin-nya, mengisi bagian yang kosong (cloze procedure), bermain
peran (role play), dan sebagainya.
Butir 28
Tata letak
Deskripsi
Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi
tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang
diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1)
diǎn(zhōng) 点( )’jam’, (2) guò
’lebih/lewat’, (3) chà 差 ’kurang’, (4) bàn 半 ’setengah’, (5) (yī) kè(一)刻 ’(se)perempat’; (b) Pada
tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐ chuáng (bangun tidur), (2) xǐ zǎo 洗
澡 ’mandi’, (3) chī fàn 吃
’makan’, (4) shàng xué 上学 ’ke sekolah’, (5) huíjiā 回家 ’pulang ke rumah’, (6) shuì jiào 睡
’tidur’.
Butir 29
Keatraktivan gambar
Deskripsi
Foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang menunjukkan kekhasan Cina, gambar-gambar dalam
buku cerita komik Jepang, dan sebagainya.
B. PENDUKUNG PENYAJIAN
Butir 30
Pemakaian istilah
Deskripsi
● “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han (
dipakai untuk menamakan Hanwenzi (
)/Putonghua (普通
)/Huayu (
)/Guoyu (国
文字: Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi (
Pinyin” dipakai untuk menamakan Hanyu Pinyin (
); “aksara Han”
字); “ejaan Hanyu
拼音).
● “Orang Cina/Tionghoa/Tiongkok” dipakai untuk menyebut warga negara RRC/RRT, sedangkan orang Indonesia keturunan Cina tetap
disebut orang Indonesia.
● “RRC (Republik Rakyat China)/RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (中
人民共
和国).
Butir 31
Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
Deskripsi
Kutipan ilustrasi foto/gambar yang berasal dari pengarang lain harus disebutkan dengan jelas sumbernya.
Butir 32
Ejaan dan aksara
Deskripsi
Ortografi (ejaan dan aksara) yang diajarkan adalah yang resmi dari RRC, yaitu ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana.
Butir 33
Keutuhan tema
Deskripsi
Materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan kesinambungan antarsubbab.
Butir 34
Materi audio
14
Deskripsi
Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, headset, dan lain-lain) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di
bagian akhir buku dalam lampiran tersendiri sesuai kebutuhan.
Butir 35
Penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku, misalnya:
● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring.
Contoh:
Deskripsi
Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn
作
第二
言教学
. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua
Daxue Chubanshe.
Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak
miring. Contoh:
Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì 最, Gèng 更, Bǐjiào 比
, Yóuqí 尤其, Xiāngdāng 相当”
dalam Jurnal Kongres Linguistik Tahunan Atmajaya VI (KOLITA VI). hlm.96-101.
● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal pengunduhan.
Alamat website harus dicetak miring. Contoh:
Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009].
Butir 36
Deskripsi
Lampiran
Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran.
● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin.
● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: 好 (2 komponen sama besar: kiri kanan), 爸 (2 komponen sama besar: atas bawah),
(3
komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama
tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ 主
Subyek.
● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. STRATEGI PENYAJIAN
Butir 37
Memotivasi keingintahuan peserta didik
Deskripsi
Tema-tema mutakhir yang disajikan membuat peserta didik termotivasi untuk ingin tahu lebih lanjut hal lain yang berkaitan dengan tema
terkait. Misalnya dari tema ”makan di restoran” akan membangkitkan keingintahuan (curiosity) tentang menu, nama masakan, minuman,
jenis daging yang dimasak, cara memasak, dan sebagainya.
Butir 38
Keterlibatan peserta didik
Deskripsi
Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk berpartisipasi), misalnya mengajak
peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).
15
Butir 39
Menghindari SARA dan bias jender
Deskripsi
Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA dan bias
jender.
16