04 Deskripsi Instrumen 1 Siswa Mandarin (Layout)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN (UNTUK SISWA)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I. KELAYAKAN ISI
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN KI DAN KD
Butir 1

Kelengkapan materi

Deskripsi

Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),
seperti: menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang ada di Indonesia, menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, bertanggung jawab, peduli, santun, responsif dan pro-aktif dalam kehidupan sosial.

Butir 2

Keluasan materi

Deskripsi


Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua kompetensi (mendengar, bicara,
membaca, menulis) yang mencakup 6 (enam) elemen dalam pengajaran bahasa Mandarin, yaitu: fonetik, ejaan (Hanyu
Pinyin dan EYD), kosakata, struktur, karakter Han, dan budaya Tiongkok baik di Tiongkok maupun di Indonesia dengan
keluasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan umum peserta didik. Keluasan materi pada Program Peminatan
tercakup dalam tema Identitas Diri & Kehidupan Sekolah (kls X), Kehidupan Keluarga & Kegiatan Sehari-hari (kls XI),
Kegiatan Di Waktu Senggang/Kegemaran & Wisata (kls XII).

Butir 3

Kedalaman materi

Deskripsi

Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian kompetensi seperti yang tertuang dalam KI dan KD yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik, seperti kegiatan memahami, menerapkan, menganalisis.

B. KEAKURATAN MATERI
Butir 4

Keakuratan tema


Deskripsi

Tema pelajaran harus sesuai dengan kenyataan hidup sehari-hari agar dapat dipraktekkan dalam komunikasi, misalnya
memahami cara-cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih, minta maaf, minta izin, memberi instruksi,
memperkenalkan diri .
1

Butir 5

Keakuratan penulisan huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin

Deskripsi

Memahami cara menulis dalam ejaan Hanyu Pinyin sesuai dengan kaidahnya dan dapat menerapkan kaidah tersebut,
misalnya huruf “b” dibaca [p], huruf “p” dibaca [p‟], huruf “z” dibaca [ts], huruf “c” dibaca [ts‟].

Butir 6

Keakuratan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin


Deskripsi

Memahami cara penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin, bilamana menggunakan tanda pisah (-) atau spasi, dan dapat
menerapkannya ketika menulis kalimat, misalnya bukan ”xǐ-huan” atau ”xǐ huan” melainkan “xǐhuan”; “jiaoshili” (教室里) tidak
boleh ditulis “jiao shi li” atau “jiaoshi li”, dan seterusnya.

Butir 7

Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han

Deskripsi

● Memahami pemakaian tanda baca dalam menulis ejaan Hanyu Pinyin dan dapat menggunakannya ketika menulis kalimat
dan teks pendek. Contoh: shū bǐ zhǐ (buku, pen, dan kertas).
● Memahami pemakaian tanda baca saat menulis dengan karakter Han dan dapat menerapkannya ketika menulis kalimat
atau teks dalam karakter Han. Contoh: 这 是 画 报 Zhè shì huàbào ‟Ini majalah bergambar‟, 约 翰 • 史 密 斯 Yuēhàn
Shǐmìsī ‟John Smith‟.

Butir 8


Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin

Deskripsi

Memahami letak diakritik ton pada kata sesuai kaidahnya dan dapat menerapkannya saat menulis kata. Contoh: duì, qián
gěi, guó, shuāng, xióng.

Butir 9

Keakuratan penulisan karakter Han

Deskripsi

Memahami dan mampu menganalisis komposisi karakter Han, sehingga dapat menerapkannya sesuai kaidah urutan
penulisan. Contoh: kiri mendahului kanan (人 rén), tengah mendahului kiri dan kanan (小 xiǎo), atap mendahului isi (安 ān),
isi mendahului tutup (回 huí), dan seterusnya.

Butir 10


Keakuratan penulisan nama orang Tiongkok dan nama tempat di Tiongkok

Deskripsi

Memahami cara penulisan nama orang Tiongkok, nama tempat sesuai kaidah ejaan Hanyu Pinyin, dan dapat
menerapkannya saat menuliskan nama orang Tiongkok dan nama tempat di Tiongkok. Nama orang Tiongkok dan nama
tempat di Tiongkok harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dalam ejaan Hanyu Pinyin, misalnya ”Deng
Xiaoping” dan ”Wangfujing”, tidak boleh ditulis ”Deng Xiao Ping” dan ”Wang Fu Jing”.
2

Butir 11

Keakuratan istilah
● Memahami aturan penulisan istilah dari Bahasa Mandarin ke dalam Bahasa Indonesia sesuai EYD, dan dapat
menerapkannyanya. Misalnya: Hànzì 汉字 ‟karakter Han‟, bùshǒu 部首 „radikal‟, bùjiàn 部件 „komponen‟, bǐshùn 笔顺 „urutan
guratan‟, bǐhuà 笔画 „guratan‟.
● Memahami bahwa pengguna buku ajar ini adalah siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang istilah Linguistik
Sinika, sehingga tidak memunculkan istilah-istilah dalam Linguistik Sinika. Contoh istilah yang digunakan dalam Bahasa
Indonesia:
Fonetik: shēngmǔ 声母 ‟inisial‟, yùnmǔ 韵母 ‟final‟, érhuà 儿化 ‟retrofleks‟, shēngdiào 声调 „ton‟, yīnpíng 平 ‟ton satu‟,

yángpíng 平 ‟ton 2‟, shàngshēng 上声 ‟ton tiga‟, qùshēng 去声 ‟ton empat‟, biàndiào 变调 „ton sandi‟, qīngsheng 轻声 ‟ton
netral‟.

Deskripsi

Kelas kata: 词 míngcí ‟kata benda/nomina‟, dòngcí 词 ‟kata kerja/verba‟, fǔzhù/néngyuàn dòngcí 辅 /能愿 词 ‟kata
kerja keinginan/verba bantu‟, xíngróngcí 形容词 ‟kata sifat/ajektiva‟, dàicí 代词 ‟kata ganti‟: rénchēng dàicí 人称代词 ‟kata
ganti orang/pronomina‟, zhǐcí dàicí 指示代词 ‟kata ganti tunjuk/demonstrativa‟, fùcí 副词 ‟kata tambahan/adverbia‟, jiècí 介
词 ‟kata depan/preposisi‟, yíwèncí 疑问词 ‟kata tanya/interogativa‟, liáncí 连词 ‟kata penghubung/konjungsi‟, zhùcí
词 ‟partikel‟, shùcí 数词 ‟kata bilangan/numeralia‟, liàngcí 量词 ‟kata bantu bilangan/kata penggolong‟, cítou/qiánzhuì 词头/前
缀 ‟awalan/prefiks‟, cíwěi/hòuzhuì 词尾/ 缀 ‟akhiran/sufiks‟, tàncí 叹词 ‟kata seru/ interjeksi‟.
Gramatika: zhǔyǔ 语 ‟subyek‟, shùyǔ/wèiyǔ 述语/谓语 ‟predikat‟, bīnyǔ 宾语 ‟obyek‟, dìngyǔ 定语 ‟pewatas‟, zhōngxīnyǔ 中
心语 ‟inti‟, zhuàngyǔ 状语 ‟keterangan‟: biǎoshì shíjiān de zhuàngyǔ 表示时间的状语 ‟keterangan waktu‟, biǎoshì fāngshì
de zhuàngyǔ 表示方式的状语 ‟keterangan cara‟, bǔyǔ 补语 ‟komplemen/pelengkap‟: jiéguǒ bǔyǔ 结果补语 ‟pelengkap
akibat/hasil‟, chéngdù bǔyǔ 程度补语 ‟pelengkap derajat/kualitas‟, qūxiàng bǔyǔ 趋向补语 ‟pelengkap arah‟, shíliàng/
shíjiān bǔyǔ 时量/时间补语 ‟pelengkap waktu‟, kěnéng bǔyǔ 可能补语 ‟pelengkap kemungkinan‟.

Butir 12

Deskripsi


Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
 Menerapkan terjemahan kata/istilah ke dalam Bahasa Indonesia yang baik. misalnya cāntīng 餐 厅 ‟kantin‟ bukan
*„restoran‟, rénxíngdào 人行道 ‟tempat pejalan kaki/trotoar‟ bukan *„pejalan melintas‟.
 Menerapkan padanan yang lazim dalam Bahasa Indonesia. Contoh: “Nǐ hǎo 你好!” tidak diterjemahkan *“Kamu baik!”,
melainkan “Hai”, ”Halo!”.

3

Butir 13

Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi dan struktur

Deskripsi

Memahami penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga dapat menerapkan penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar untuk memberi penjelasan di bidang fonetik dan tata bahasa.

Butir 14


Keakuratan runtutan penyampaian materi

Deskripsi

Memahami keruntutan isi materi dan menerapkannya dalam bentuk yang berurutan.

Butir 15

Ketepatan struktur

Deskripsi

Memahami bentuk kalimat dan ekspresi yang tepat struktur, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Mandarin
yang mengikuti kaidah Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin baku atau Putonghua (普通话) yang merupakan bahasa
resmi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Butir 16

Keotentikan terminologi Indonesia


Deskripsi

Memahami bahwa nama orang, makanan, obyek wisata dan tempat bersejarah di Indonesia tidak ditransliterasikan ke
dalam ejaan Hanyu Pinyin atau karakter Han, misalnya: ”Hasan” tidak dialihkan menjadi ”Hāshān” atau ”哈山”, ”sate” tidak
dialihkan menjadi ”shadie” atau ”沙 ”.

C. KEMUTAKHIRAN MATERI
Butir 17

Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik

Deskripsi

Tema pelajaran sesuai dengan perkembangan jiwa remaja seusia siswa SMA/MA, bukan untuk kanak-kanak atau orang
dewasa.

Butir 18

Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman


Deskripsi

Tema pelajaran sesuai dengan hal-hal yang sedang populer dan digemari oleh remaja seusia SMA/MA, tetapi tetap
menunjukkan nilai-nilai kepribadian sebagai bangsa Indonesia, seperti kejujuran, kesantunan, kepedulian dan kedisplinan.

4

Butir 19

Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin

Deskripsi

Memahami bahwa bahasa yang diajarkan adalah Bahasa Mandarin yang modern yang mengacu kepada Putonghua (普通
话).

D. GRADASI
Butir 20

Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han


Deskripsi

Memahami bahwa ejaan Hanyu Pinyun yang menggunakan huruf Latin diajarkan lebih dahulu daripada karakter Han yang
merupakan simbol dari makna.

Butir 21

Kosakata

Deskripsi

Memahami bahwa jumlah dan tingkat kesulitan kosakata harus sesuai dengan keluasan materi (Butir 2) dan kedalaman
materi (Butir 3).

Butir 22

Struktur

Deskripsi

Memahami bahwa pola kalimat dan unsur gramatikal (misalnya 的, 地, 得, 吗, 呢, 了, 一点儿, 有(一)点儿) harus sesuai
dengan keluasan materi (Butir 2) dan kedalaman materi (Butir 3).

Butir 23

Guratan sedikit ke guratan banyak

Deskripsi

Memahami bahwa pengajaran karakter Han dimulai dari karakter yang jumlah guratannya sedikit lalu meningkat ke karakter
yang jumlah guratannya lebih banyak yang terdapat dalam bab terkait.

5

II. KELAYAKAN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 24

Konsistensi sistematika penyajian

Deskripsi

Memahami bahwa buku teks disajikan secara logis, mencakup bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian awal
terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi harus memenuhi prinsip pendekatan ilmiah (scientific
approach) yang mencakup aktifitas (1) mengamati, (2) menanya, (3) mencari tahu, (4) mengeksplorasi, (5) mengsosialisasi.
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (daftar kosakata, glosarium tentang kelas kata, tabel ejaan Hanyu
Pinyin, tabel guratan dasar).

Butir 25

Keruntutan penyajian materi dalam bab

Deskripsi

● Memahami bahwa materi disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema-tema umum,
seperti ”kehidupan keluarga, kehidupan sekolah”, diajarkan lebih dahulu daripada tema-tema khusus seperti ”arah, belanja”.
● Memahami bahwa pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat kepada yang
kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang
tidak terwakili, seperti zh[tş] , r[ȥ] , z [ts]. Caranya, mengkontraskan bunyi beraspirasi dan tak beraspirasi seperti bunyi b [p]
dan p [p‟], d [t] dan t [t‟], g [k] dan k [k‟].

Butir 26

Keseimbangan dan kesinambungan penyajian antarbab

Deskripsi

● Menerapkan keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional dalam hal jumlah
halaman, jumlah kosakata, tingkat kesulitan tata bahasa.
● Menerapkan kesinambungan dalam tema-tema pelajaran sehingga materi dari pelajaran awal dapat digunakan dalam
pelajaran-pelajaran selanjutnya.

Butir 27

Deskripsi

Sistematika penyajian dalam bab
Memahami dan menerapkan cara belajar yang aktif dan komunikatif. Setiap bab secara berurutan menyajikan langkah
pembelajaran sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang
merupakan pembangkit motivasi peserta didik; 2. Siswa melakukan pengamatan terhadap gambar yang terdapat dalam
teks; 3. Kosakata dan Kalimat kunci; 4. Teks (dialog, narasi); 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan
dan Tugas.

6

Butir 28

Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Untuk XI kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan Hanyu Pinyin-nya. Contoh:

Deskripsi

我 去 买 东西
Wǒ qù mǎi dōngxi.

Butir 29

Penyajian ragam latihan

Deskripsi

Memahami bahwa bentuk latihan harus mencakup unsur fonetik, ejaan Hanyu Pinyin, kosakata, struktur, karakter Han,
budaya (kelaziman berbahasa), dan 4 keterampilan berbahasa yang ditampilkan secara variatif. Contoh: melengkapi
kalimat/dialog/narasi dengan kata-kata yang ditampilkan melalui gambar, menghubungkan kata dengan gambar, teka-teki
silang, menggambar denah berdasarkan cerita, mengubah dialog menjadi monolog atau sebaliknya, parafrase, soal
rumpang (cloze procedure), teks tambahan untuk mengenal karakter Han, mencari kata-kata di internet, dan sebagainya.

Butir 30

Tata letak

Deskripsi

Menerapkan pemahaman bahwa tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata disajikan secara variatif dan menarik.
Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan
secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh:
(a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) diǎn(zhōng) 点 钟 ‟jam‟, (2) guò
过 ‟lebih/lewat‟, (3) chà 差 ‟kurang‟, (4) bàn 半 ‟setengah‟, (5) (yī) kè 一 刻 ‟(se)perempat‟; (b) Pada tema tentang
kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐ chuáng (bangun tidur), (2) xǐ zǎo 洗
澡 ‟mandi‟, (3) chī fàn 吃饭 ‟makan‟, (4) shàng xué 上学 ‟ke sekolah‟, (5) huíjiā 回家 ‟pulang ke rumah‟, (6) shuì jiào 睡
觉 ‟tidur‟.

Butir 31

Keatraktifan gambar

Deskripsi

Menerapkan pemahaman bahwa foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang
menunjukkan kekhasan negara Tiongkok, gambar-gambar seperti dalam cerita komik Jepang, dan sebagainya.

7

B. PENDUKUNG PENYAJIAN
Butir 32

Deskripsi

Butir 33
Deskripsi

Pemakaian istilah
● Memahami bahwa “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han (汉语)/Putonghua (普通话)/Huayu (华
语)/Guoyu (国语); “aksara Han” dipakai untuk menamakan Hanwenzi (汉文字: Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk
menamakan Hanzi (汉字); “ejaan Hanyu Pinyin” dipakai untuk menamakan Hanyu Pinyin (汉语拼音).
● Memahami bahwa “orang Tiongkok” dipakai untuk menyebut warganegara RRT, sedangkan anggota komunitas
Tionghoa di Indonesia disebut orang Indonesia.
● Memahami bahwa “RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (中华人民
共和国).
Ejaan dan aksara
Memahami bahwa ortografi yang diajarkan adalah ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana dari RRT.

Butir 34

Keutuhan tema

Deskripsi

Memahami bahwa materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan keutuhan makna dan ketertautan
antarsubbab.

Butir 35

Ketersediaan materi audio

Deskripsi

Menerapkan pemakaian audio dalam pembelajaran bahasa dengan menggunakan CD.

Butir 36

Daftar pustaka

Deskripsi

Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku,
misalnya:
● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak
miring. Contoh:
Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn 汉语作 第二语言教学简论. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua
Daxue Chubanshe.
Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

8

● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal
harus dicetak miring. Contoh:
Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì 最, Gèng 更, Bǐjiào 比较, Yóuqí 尤其, Xiāngdāng 相当”
dalam Jurnal Kongres Linguistik Tahunan Atmajaya VI (KOLITA VI), 96-101.
● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal
pengambilan. Alamat website harus dicetak miring. Contoh:
Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009].
Butir 37

Deskripsi

Lampiran
Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru yang memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran.
● Tabel ejaan Hanyu Pinyin yang memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin.
● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: 好 (2 komponen sama besar: kiri kanan),
(2 komponen sama besar: atas
bawah), 语 (3 komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatikal, nama
negara, nama tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ 语 Subyek.
● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).

C. STRATEGI PENYAJIAN
Butir 38

Memotivasi keingintahuan peserta didik

Deskripsi

Menyajikan tema-tema mutakhir yang disajikan membuat peserta didik termotivasi untuk mengetahui lebih lanjut hal lain
yang berkaitan dengan tema terkait. Misalnya dari tema ”makan di restoran” akan terbangkitkan keingintahuan tentang
menu, nama masakan, minuman, jenis daging yang dimasak, cara memasak, dan sebagainya.

Butir 39

Melibatkan peserta didik

Deskripsi

Menerapkan penyajian materi yang bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak peserta didik untuk
berpartisipasi), misalnya mengajak peserta didik berlatih dengan data baru. Contoh: mencari informasi yang terkait dengan
tema tertentu dalam sumber lain (internet, majalah).

9

Butir 40

Menghindari SARA, pornografi dan bias jender

Deskripsi

Memahami dan menerapkan bahwa materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak
menampilkan hal-hal yang berbau SARA, pornografi dan bias jender.

10