Mekanisme Pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Chapter III V

BAB III
GAMBARAN DATA
A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Yaitu “nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan”.
Wajib Pajak Terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar
dalam tat usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak.
Sedangkan yang dimaksud Wajib Pajak adalah orang pribadi atau
badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan
pajak atau pemotongan pajak tertentu.
Dengan identitas ini Wajib Pajak dengan mudah menyelesaikan
segala urusan yang berkaitan dengan pemungutan kewajiban perpajakan
baik mengenai pembayaran pajak, kepindahan lokasi usaha, perubahan
badan usaha atau kegiatan lain yang diisyaratkan untuk memiliki identitas

Universitas Sumatera Utara


perpajakan. Setiap wajib pajak hanya memiliki satu Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) untuk semua jenis pajak yang menjadi kewajibannya.

B. Dasar Hukum Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
1. Undang-undang dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang
selanjutnya disebut undang-undang KUP adalah undang-undang nomor 6
tahun1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang nomor 16 tahun
2009.
2. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK03/2012 tentang jangka waktu pendaftaran, tata cara pendaftaran dan
pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak

C. Fungsi dan Manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak
1) Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE41/PJ/2003 adapun fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai
berikut :
1. Sarana dalam administrasi perpajakan.
2. Identitas Wajib Pajak.


Universitas Sumatera Utara

3. Menjaga ketertiban pembayaran pajak.
4. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

Terdapat fungsi lain dari Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai
berikut :
1. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah suatu sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak, oleh karena itu kepada setiap Wajib Pajak
hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga
ketertiban

dalam

pembayaran

pajak


dan

dalam

pengawasan

administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan dengan dokumen
perpajakan, Wajib Pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok
Wajib Pajak yang dimilikinya.
Wajib pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib
Pajak

yang dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak

yang tidak

mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Nomor
Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan

sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.

Universitas Sumatera Utara

2) Manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak
Adapun manfaat Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu :
a. Untuk memperoleh pinjaman modal dari Bank.
b. Untuk memudahkan berhubungan dengan instansi yang mewajibkan
mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak, seperti kantor imigrasi,
Kantor Bea dan Cukai, kantor PLN, kantor Telkom, dan sebagainya.

D. Arti dari Kode Nomor Pokok Wajib Pajak
Kode Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit, dengan
perincian sebagai berikut :
1. Dua digit pertama merupakan identitas Wajib Pajak, yaitu:
a. 01 s.d 03 = Wajib Pajak Badan
b. 04 s.d 06 = Wajib Pajak Pengusaha
c. 05 = Wajib Pajak Karyawan
d. 07, 08 dan 09 = Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Enam digit kedua merupakan nomor registrasi atau nomor urut yang

diberikan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak kepada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP). Contoh : 810.616.

Universitas Sumatera Utara

3. Satu digit ketiga diberikan untuk Kontor Pelayanan Pajak sebagai alat
pengaman agar tidak terjadi pemalsuan dan kesalahan Nomor Pokok
Wajib Pajak. Contoh : 4
4. Tiga digit keempat adalah kode Kantor Pelayanan Pajak. Contoh : 125
5. Tiga digit terakhir adalah status Wajib Pajak (tunggal, pusat atau
cabang), yaitu :
a. 000 = tunggal atau pusat
b. 00, dan seterusnya = cabang ke-, dan seterusnya.
Contoh NPWP PT.ADC : 08.810.616.4-125.000. dengan penjelasan
sebagai berikut :
a. 08 artinya Wajib Pajak Orang Pribadi.
b. 810.616 artinya nomor registrasi/ nomor urut terdaftar.
c. 4 artinya kode cek digit.
d. 125 artinya kode Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
e. 000 artinya status Wajib Pajak adalah Wajib Pajak Tunggal.


E. Pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak harus dituliskan dalam setiap dokumen
perpajakan, anatara lain :
1. Formulir-formulir perpajakan yang dipergunakan Wajib Pajak.
2. Surat-menyurat dalam hubungan perpajakan.

Universitas Sumatera Utara

3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi
Nomor Pokok Wajib Pajak.

F. Perubahan Data Wajib Pajak
Yang dimaksud dengan perubahan data Wajib Pajak meliputi
perubahan identitas Wajib Pajak, pemindahan Wajib Pajak atau Pengusaha
Kena Pajak, serta penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau
pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Perubadahan identitas Wajib Pajak meliputi :
1. Perbaikan data karena kesalahan dalam keluarana (data dalam dokumen
masukan tidak sama denga data keluaran).

2. Perubahan Nomor Pokok Wajib Pajak karena adanya kesalahan
misalnya kode Wajib Pajak cabang tidak sama dengan pusat.
3. Perubahan nama Wajib Pajak karena penggantian nama.
4. Perubahan bentuk badan hukum.
5. Perubahan alamat Wajib Pajak karena perpindahan tempat tinggal atau
tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha dalam wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak yang sama.
6. Perubahan status usaha Wajib Pajak.
7. Perubahan jenis pajak karena suatu hal yang mengakibatkan kewajiban
jenis pajaknya berubah.

Universitas Sumatera Utara

G. Tempat Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
Tempat pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai
berikut :
1.

Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak.

2.

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di
beberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan usaha
Wajib Pajak.

3.

Wajib Pajak yang juga dikenakan pajak berdasarkan undang-undang
PPN dan PPnBM melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.

4.

Dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada
dalam dua atau lebih wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan Kantor Pelayanan Pajak tempat

Wajib Pajak terdaftar.

Universitas Sumatera Utara

H. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi
yang Berstatus Karyawan
Wajib pajak orang pribadi yang berstatus sebagai karyawan dapat
mengajukan permohonan untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
di Kantor Pelayanan Pajak Domisili dan akan dilayani sesuai dengan tata
cara pendaftaran yang berlaku atau melalui Kantor Pelayanan Pajakk
Lokasi dan dapat dilayani melalui pemberi kerja atau Bendaharawan
Pemerintah dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak.
Tata cara pendaftaran dan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak
Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan melalui Kantor Pelayanan
Pajak Lokasi Menggunakan sarana sebagai berikut :
1. Surat permintaan bantuan pendaftaran Wajib Pajak Orang Pribadi
yang berstatus sebagai karyawan.
2. Daftar karyawan yang memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak Orang
Pribadi.
3. Surat permintaan keterangan data Wajib Pajak Orang Pribadi yang

berstatus sebagai karyawan.
4. Surat himbauan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak.
5. Surat tugas pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus
sebagai karyawan.

Universitas Sumatera Utara

6. Surat pemberitahuan tentang pencarian data Wajib Pajak Orang
Pribadi yang berstatus sebagai karyawan.
7. Laporan hasil pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang
berstatus sebagai karyawan.
8. Surat pemberitahuan pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak yang
berstatus sebagai karyawan.
Kantor Pelayanan Pajak dapat memberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai karyawan
secara jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan didahului
kegiatan pencarian data Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus
sebagai karyawan sebagaimana diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak.
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dilakukan dengan
cara mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran yang dapat

diminta di Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak
terdekat. Dengan melampirkan dokumen berupa fotokopi berikut ini :
1. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi non-usahawan
a. Fotokopi KTP/ Kartu Keluarga/ SIM/ Paspor.
2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi usahawan
a. Fotokopi KTP/ Kartu Keluarga/ SIM/ Paspor.
b. Fotokopi Surat Izin atau Surat Keterangan Tempat Usah dari
instansi yang berwenang.

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk Wajib Pajak Badan
a. Fotokopi akta pendirian.
b. Fotkopi KTP salah seorang pengurus.
c. Fotokopi Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Tempat
Usaha dan instansi yang berwenang.
4. Untuk Bendaharawan sebagai pemungut/pemotong
a. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan.
b. Fotokopi tanda bukti diri KTP/Kartu Keluarga/SIM/ Paspor.
5. Apabila Wajib Pajak pemohon berstatus cabang, maka harus
melampirkan fotokopi kartu NPWP atau Bukti Pendaftaran WP
kantor pusatnya. Apabila permohonan ditanda tangani oleh orang
lain, perlu dilengkapi surat kuasa. Fotokopi sebagai kelengkapan
formulir pendaftaran Wajib Pajak tersebut di atas harus disahkan
oleh

petugaspendaftaran

Wajib

Pajak

kecuali

dalam

hal

pendaftaran dilakukan melalui pos, maka fotokopi harus disahkan
oleh pejabat/instansi yang berwenang.
Dalam hal ini Wajib Pajak dapat mendaftarkan diri dengan
cara datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan SE65/PJ/2008 Nomor 44/PJ/2008 tentang tata cara pendaftaran
Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Wajib Pajak harus mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran
Wajib Pajak secara lengkap dan jelas. Dalam hal ini Wajib
Pajak membutuhkan bantuan dalam mengisi formulir tersebut
dapat menanyakan kepada petugas Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Wajib Pajak menyerahkan formulir permohonan pendaftaran
Wajib Pajak yang telah diisi secara lengkap dan jelas serta
ditandatangani Wajib Pajak atau kuasanya kepada petugas
pendaftaran Wajib Pajak.
Petugas pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas
yaitu :
1. Menerima formulir permohonan pendaftaran Wajib Pajak
yang telah ditanda tangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya
yang sah.
2. Memeriksa kelengkapan pengisian formulir permohonan
pendaftaran Wajib Pajak dalam hal formulir belum
sepenuhnya diisi oleh pemohon, petugas mengembalikan
formulir kepada pemohon untuk dilengkapi pengisiannya.
3. Merekam

dan

mencetak

Lembar

Pengawasan

Arus

Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan
Surat (BPS) kepada pemohon setelah ditanda tangani
petugas pendaftaran Wajib Pajak.

Universitas Sumatera Utara

4. Mengisi kolom-kolom pada formulir permohonan perubahan
data dan Wajib Pajak pindahdan atau permohonan formulir
pendaftaran Wajib Pajakyang diberi keterangan “Diisi oleh
petugas”.
5. Melakukan penelitian administrasi untuk mengetahui apakah
pemohontelah terdaftar sebagai Wajib Pajak pada tata usaha
Kantor Pelayanan Pajak atau belum.
6. Apabila berdasarkan hasil penelitian administrasi ternyata:
a. Pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya
telah diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak, atau
b. Pemohon

pernah

terdaftar

sebagai

Wajib

Pajak,

kepadanya telah diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
yang sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang
pernah diberikan.
c. Pemohon terdaftar sebagai Wajib Pajak kepadanya
diberikan

NPWP

dengan

catatan

khusus

untuk

permohonan berstatus cabang atau orang pribadi,
pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta
atau penghasilan diberikan NPWP.

Universitas Sumatera Utara

7. Merekam data permohohan sesuai isian pada formulir
permohonan pendaftaran Wajib Pajak sesuai dengan tata cara
yang telah ditentukan.
8. Merekam kewajiban perpajakan Wajib Pajak pada menu
aplikasi Wajib Pajak.
9. Dalam hal ini pemohon mendaftrakan diri untuk memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak.

I. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib

Pajak Melalui Elektronik

(Elektronik Registration)
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak selain dengan datang
langsung ke Kantor Pelayanan Pajak dapat juga dilakukan secara
elektronik yaitu melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan
alamat www.pajak.go.id
Wajib Pajak dapat memasukkan data-data pribadi seperti Kartu
Tanda Penduduk, SIM, Paspor untuk dapat memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak.
Pendaftaran melalui internet ini dapat memberi kemudahan bagi
Wajib Pajak yang tidak mempunyai banyak waktu untuk pergi ke Kantor
Pelayanan Pajak. Dan yang paling penting Wajib Pajak dapat menghemat

Universitas Sumatera Utara

waktu dan tenaga karena Wajib Pajak dapat melakukan registrasi dimana
saja dan kapan saja ada koneksi internet.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISI DAN EVALUASI
A. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi
Manual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Wajib Pajak diwajibkan mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan
Pajak setempat sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-20/PJ/2013

yang diubah terakhir menjadi PER-

38/PJ/2013 tentang tata cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok
Wajib Pajak dengan melampirkan :
1. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang tidak menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas berupa :
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara
Indonesia; atau
b. Fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga
Negara Asing.
2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang menjalankan usaha atau
pekerjaa bebas berupa :

Universitas Sumatera Utara

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia,
atau fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), bagi Warga
Negara Asing; dan
b. Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurangkurangnya Lurah atau Kepala Desa.
3. Dalam hal Wajib Pajak orang pribadi adalah wanita kawin yang
dikenai pajak secara terpisah karena menghendaki secara tertulis
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta, dan
wanita kawin yang memilih melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya secara terpisah, permohonan juga harus dilampiri
dengan :
a. Fotokopi kartu NPWP suami;
b. Fotokopi Kartu Keluarga; dan
c. Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta,
atau surat pernyataan menghendaki melaksanakan hak dan
memenuhi kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan
kewajiban perpajakan dari suami.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu, perlu sekiranya persiapkan dahulu syaratsyarat pendaftaran agar lebih cepat dan mudan. Dokumen-dokumen
yang dipersyaratkan tersebut, kemudian dikirim ke KPP tempat Wajib
Pajak mendaftar. Dokumen-dokumen tersebut paling lambat 14
(empat belas) hari kerja sudah dietrimah oleh KPP. Penyampaian
permohonan secara tertulis dapat dilakukan :
a. Secara langsung;
b. Melalui pos; atau
c. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
d. Gambar 4.2

Universitas Sumatera Utara

Kegiatan pelayanan ini dimulai pada saat Wajib Pajak
menyampaikan berkas permohonan pendaftaran NPWP dan
berakhir pada saat petugas KPP menyerahkan Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak kepada
Wajib Pajak.

B. Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Melalui
Elektronik (Elektronic Registration)
E-Registrationatau Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara
online adalah sistem aplikasi bagian dari Sistem Informasi Perpajakan
di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berbasis perangkat keras
dan perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi
data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak.
Sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem yang
dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana
pendaftaran Wajib Pajak secara online dan sistem yang dipergunakan
oleh Petugas Pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran
Wajib Pajak.
Untuk melakukan pendaftaran orang pribadi lewat aplikasi
e-Registration berikut beberapa hal yang perlu disiapkan :
1. Koneksi internet yang stabil;

Universitas Sumatera Utara

2. E-mail yang valid;
3. Persyaratan

pendaftaran;

aplikasi

ini

telah

mengakomodir

pengiriman syarat dan lampiran secara online. Siapkan persyaratan
yang telah discan sebelum melakukan pendaftaran dan simpan
dalam folder yang mudah diakses ketika anda melakukan
pendaftaran. Jika anda ingin mengirimkan pendataran. Jika anda
ingin mengirimkan pendaftaran secara manual (via pos) atau ingin
mengantarkan sendiri, siapkan printer untuk melakukan pencetakan
Surat Pengiriman Dokumen (SPD).
4. NPWP suami; khusus untuk pendaftaran wanita yang telah
menikah, diwajibkan untuk menginput NPWP suami.
Untuk melakukan pendaftaran Wajib Pajak orang pribadi,
berikut langkah-langkah yang harus dilakukan :
1) Registrasi akun (dilakukan untuk memperoleh akun
yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi eRegistration) .
2) Input formulir (mengisi data formulir sesuai dengan
peraturan Direktorat Jenderal Pajak nomor : PER20/PJ/2013 sebagaimana telah diubah terakhir PER38/PJ/2013) .

Universitas Sumatera Utara

3) Kirim permohonan (mengirim data formulir elektronik
yang telah terisi dengan lengkap dan benar) .
a) Registrasi akun
Wajib pajak harus mendapatkan akun (Registrasi)
terlebih dahulu unutk dapat mengakses aplikasi eRegistration.Langkah-langkah untuk mendapatkan akun
adalah sebagai berikut :
- Buka aplikasi e-Registration yang terdapat pada halaman https://
pajak.go.id atau klik e-RegRegistrasi Online, anda akan diarahkan
ke halaman https://ereg.pajak.go.id.
- Klik link daftar baru ;
Gambar 4.3

Universitas Sumatera Utara

-

Isilah setiap kolom, hanya e-mail valid yang dapat digunakan untuk
keperluan aktivasi atas permohonan akun ini.
Gambar 4.4

-

Lakukan aktivasi via e-mail yang anda isikan dalam pendaftaran,
klik link yang ada pada email anda, anda akan diarahkan untuk
login.

b) Input formulir
Menu ini digunakan mengisi formulir pendaftaran secara elektronik.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.5

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengisian
formulir ini adalah sebagai berikut :
-

Login menggunakan akun yang telah anda buat.

-

Isi semua data dalam kolom pendaftaran untuk memperkaya data
yang nantinya kepentingan pemenuhan hak dan kewajiban
perpajakan anda.

-

Isikan semua data dalam kolom pendaftaran dengan lengkap dan
benar.

-

Pastikan untuk membaca kembali isian formulir permohonan
dengan mengklik next atau klik back bila anda telah berada di
halaman berikutnya.

c) Kirim Permohonan
Menu ini digunakan untuk mengirim formulir yang telah diisi.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.6

Berikut langkah-langkahnya :
-

Setelah menyelesaikan pengisian formulir pendaftaran, anda akan
langsung diarahkan ke halaman dashboard history pendaftaran.
Klik salah satu simbol loop disebelah kanan untuk meminta token.
Token akan dikirimkan viae-mail;
Gambar 4.7

Universitas Sumatera Utara

-

Cek inbox emailyang sebelumnya anda isikan di formulir
pendaftaran. Buka kembali dashboard history pendaftaran dan klik
satu simbol loop disebalah kanan untuk mengirimkan pendaftaran.
Gambar 4.8

-

Centang pernyataan sebagai tanda anda telah memahami hak dan
kewajiban anda sebagai Wajib Pajak.
Gambar 4.9

-

Salinlah nomor token dalam kolom yang telah disediakan lalu klik
tombol kirim.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.10

-

Cek e-mail dan dashboard history pendaftaran dan pastikan status
pendaftaran anda adalah “kirim” untuk memastikan permohonan
anda telah terkirim.
Gambar 4.11

Untuk memonitoring status pendaftaran, anda dapat login kembali
ke aplikasi e-Registration atau cek inbox e-mail.
Berikut status di dashboard history e-Registration pendaftaran.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.12

1. Lengkap, status ini menunjukan bahwa anda sedang melakukan
pengisian formulir namun belum selesai atau belum dilakukan
pengiriman;
2. Kirim, status ini menunjukan bahwa anda telah berhasil
melakukan pengiriman formulir;
3. Disetujui, status ini menunjukan bahwa permohonan anda
untuk mendapatkan NPWP telah dikabulkan. Anda tinggal
menunggu kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
yang akan dikirim via pos;
4. Ditolak, status ini menunjukan bahwa permohonan anda
ditolak. Cek e-mail anda untuk mengetahui alasan penolakan

Universitas Sumatera Utara

atau hubungi Kantor Pelayanan Pajak sesuai alamat tempat
tinggal yang anda isi dalam formulir pendaftaran.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kring Pajak di
500200.

C. Gambaran Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi
dari Tahun 2014-2015 Di Kantor Pealayanan Pajak Lubuk Pakam
Berikut ini akan disajikan jumlah Wajib Pajak orang pribadi
non-karyawan dan Wajib Pajak orang pribadi berstatus karyawan yang
terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk
dua tahun dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 4.2
Jumlah Wajib Pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam

Wajib Pajak
Terdaftar

Tahun

2014
2015
Orang Pribadi Non
Karyawan
35,238
35,238
Orang Pribadi
Karyawan
120,191
132,869
Sumber: seksi Pengelolahan Data dan Informasi Lubuk Pakam 2016

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah Wajib Pajak terdaftar
selama dua tahun terakhir. Dari data di atas menunjukan bahwa
jumlah Wajib Pajak berstatus non-karyawan dari tahun 2014 sampai
2015 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan melainkan
tetap, sedangkan jumlah Wajib Pajak orang pribadi terdaftar berstatus
karyawan dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami peningkatan
pendaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
Dalam pengurusan permohonan Nomor Pokok Wajib
Pajak, tidak selalu berjalan lancar. Terkadang serimg timbul kendalakendala atau hambatan-hambatan baik yang datangnya dari dalam
Kantor Pelayanan Pajak Pratama itu sendiri maupun dari luar yang
disebabkan Wajib Pajak itu sendiri.

D. Upaya Untuk Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak Dalam
Memenuhi Kewajibannya
Tinggi rendahnya Wajib Pajak dalam mematuhi kewajiban
perpajakannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
kesadaran Wajib Pajak. Pemahaman tentang pajak serta kesungguhan
Wajib Pajak untuk melaporkan dan membayarkan kewajiban
perpajakannya dapat mencerminkan tingkat kesadaran Wajib Pajak.

Universitas Sumatera Utara

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perpajakan melalui
pendidikan akan membawa dampak positif terhadap kesadaran Wajib
Pajak untuk membayar kewajiban perpajakannya.
Kepatuhan perpajakan diartikan sebagai suatu keadaan
yang mana Wajib Pajak patuh dan mempunyai kesadaran dalam
memenuhi kewajiban perpajakan. Devano, 2006 dalam Ni Luh, 2006
mengemukakan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan tercermin
dalam situasi sebagai berikut :
1. Wajib Pajak memahami dan berusaha untuk memahami semua
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap;
3. Menghitung jumlah pajak dengan benar;
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Pemerintah

juga

telah

melakukan

upaya

untuk

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak antara lain :
1. Menerbitkan surat teguran, imbauan, surat tagihan pajak;
2. Memberikan sosialisasi perpajakan yang menyangkut pelaksanaan
hak dan kewajiban perpajakan;
3. Menyampaikan ucapan terimakasi kepada Wajib Pajak; dan
4. Menjadikan masyarakat yang sadar akan pajak.

Universitas Sumatera Utara

Pemerintah

juga

melakukan

beberapa

upaya

untuk

mewujudkan kesadaran akan memenuhi kewajiban perpajakannya
yaitu dengan :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kantor pajak;
2. Memudahkan Wajib Pajak memenuhi kewajiban administrasi
perpajakannya;
3. Mengadakan sosialisasi perpajakan yang akan memberikan
pemahaman kepada Wajib Pajak terkait hak dan kewajiban
mereka; dan
4. Menyederhanakan sistem perpajakan yang diterapkan serta
melakukan pemeriksaan untuk menentukan pajak terutang.
Menurut Peraturan

Direktorat Jenderal Pajak PER-

03/PJ/2013 pasal 2 tentang pedoman penyuluhan perpajakan
menyatakan penyuluhan perpajakan bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan keterampilan perpajakan, serta mengubah perilaku
masyarakat Wajib Pajak agar semakin paham, sadar dan peduli dalam
melaksanakan

hak

dan

memenuhi

kewajiban

perpajakannya.

Kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban perpajakannya
harus terus dilakukan, dan untuk mencapai tujuan tersebut maka
dilakukan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan yang terbagi dalam
tiga fokus yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Kegiatan sosialisasi bagi calon Wajib Pajak;
2. Kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak baru; dan
3. Sosialisasi perpajakan bagi Wajib Pajak terdaftar.
Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tersebut dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :
1. Penyuluhan

dan

sosialisasi

langsung,

merupakan

kegiatan

penyuluhan dan sosialisasi perpajakan yang berinteraksi langsung
dengan Wajib Pajak atau calon Wajib Pajak;
2. Penyuluhan dan sosialisasi tidak langsung, merupakan kegiatan
penyuluhan dan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat dengan
tidak atau sedikit melakukan interaksi dengan peserta. Contohnya
melalui siaran radio, televisi dan media massa.

E. Sanksi Tidak Mendaftarkan Diri Untuk Memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak
Ketentuan mengenai kewajiban pendaftaran pajak penghasilan
ditentukan dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang diubah
terakhir kali dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dalam peraturan tersebut
ditentukan bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana adminitrasi perpajakan

Universitas Sumatera Utara

yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Dan
bagi Wajib Pajak yang sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi
20% hingga 100% dengan tarif normal atau empat kali dari pajak
terhutangnnya dan sanksi pidana berupa pidana kurungan selama
enam bulan lamanya.
Setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan Nomor
Pokok Wajib Pajak, sehinggadapat merugikan Pendapatan Negara
dipidana dengan pidana paling singkat enam bulan dan paling lama
enam tahun. Dan denda paling sedikit dua kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang bayar dan paling tinggi empat kali yang tidak
atau kurang bayar.
Pidana tersebut ditambah satu kali menjadi dua kali sanksi
pidan apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana dibidang
perpajakan sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya
menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.

Universitas Sumatera Utara

F. Penyebab Wajib Pajak Tidak Mau Mendaftarkan diri Untuk
Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
Setiap Wajib Pajak yang sudah memenuhi persyaratan subjektif
dan objektif sesuan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan diwajibkan untuk mendaftarkan diri memperoleh Nomor
Pokok Wajib Pajak. Tetapi ada faktor yang menyebabkan subjek pajak
tersebut enggan ataupun tidak mau mendaftarkan dirinya, diantaranya:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak.
Banyak

yang

beranggapan

bahwa

membayar

pajak

merupakan beban bagi dirinya bukan kewajiban. Semua
fasilitas yang dibangu merupakan kewajiban pemerintah
sendiri. Masyarakat terlibat sebagai orang yang mempunyai
hutang

yang

harus

menyisihkan

uangnya

atau

penghasilannya untuk pemerintah.
2. Adanya anggapan bahwa prosedur pendaftaran Nomor
Pokok

Wajib

Pajak

berbelit-belit

dan

lama

proses

administrasinya.
3. Adanya anggapan bahwa permohonan pengurusan Nomor
Pokok Wajib Pajak dipungut biaya, padahal dalam mengurus
Nomor Pokok Wajib Pajak tidak dikenakan biaya sedikit
pun.

Universitas Sumatera Utara

G. Solusi Yang Diberikan oleh Pihak Direktorat Jenderal Pajak
Mengenai Sulitnya Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
Demi kemudahan bagi Wajib Pajak adapun solusi-solusi yang
diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Fiskus) kepada Wajib Pajak
dalam hal memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebagai
berikut :
1. Kantor Pelayanan Pajak melakukan penyuluhan dan pelayanan
konsultasi perpajakan kepada masyarakat;
2. Kantor Pajak memberikan pelayanan terhadap masyarakat
dibidang perpajakan dalam rangka membantu pelaksanaan
administrasi perpajakan;
3. Kantor Pajak melakukan pengamatan potensi perpajakan dan
membuat spanduk-spanduk yang berkenaan dengan pajak.

H. Solusi Yang Dilakukan Oleh Fiskus Kepada Yang Sudah
Memperoleh

Nomor

Pokok

Wajib

Pajak

Tetapi

Tidak

Melaksanakan Kewajibannya
Adapun solusi yang dilakukan oleh Fiskus kepada yang sudah
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak tetapi tidak mengguanakan
hak yang dimikinya sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Seksi pelayanan melakukan bimbingan dan konsultasi perpajakan
masayarakat atau Wajib Pajak;
2. Seksi pelayanan melakukan pengamatan potensial perpajakan dan
membuat sepanduk-sepanduk yang berkenaan dengan pajak;
3. Seksi pelayanan meyakinkan masyarakat atau Wajib Pajak bahwa
pajak yang dibayar bukan kepentingan pribadi melainkan
kepentingan bersama;
4. Seksi pelayanan langsung kelapangan untuk memeriksa Wajib
Pajak yang tidak menggunakan hak yang dimilikinya.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut :
1. Wajib Pajak wajib mendaftarkan dirinya ke Kantor Pelayanan
Pajak di wilayah kerjanya yang meliputi tempat tinggal Wajib
Pajak atau tempat kedudukan Wajib Pajak. Pemerintah juga
memberi kemudahan bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki waktu
untuk mendaftar diri secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak
dapat mendaftarkan dan melengakapi dukumen yang sudah di scan
melalui pendaftaran elektronik ( Elektronic Registration).
2. Perkembangan jumlah Wajib Pajak orang pribadi pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam terjadi peningkatan hanya
pada Wajib Pajak orang pribadi berstatus karyawan sedangkan
pada Wajib Pajak orang pribadi berstatus non-karyawan dari tahun
2014 ke 2015 tidak mengalami peningkatan.
3. Upaya yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajibannya yaitu melakukan sosialisasi perpajakan
dengan memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak terkait hak

Universitas Sumatera Utara

4. dan kewajibannya. Selain itu juga, dilakukan kegiatan penyuluhan
perpajakan guna untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan
dalam perpajakan, serta mengubah perilaku masyarakat Wajib
Pajak agar semakin paham, sadar dan peduli dalam melaksanakan
hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

B. SARAN
1. Petugas perpajakan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi Wajib Pajak serta memberikan pengarahan atas masalah
yang

dihadapi

oleh

Wajib

Pajak

sehingga

menimbulkan

ketertarikan bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri dan
memperoleh NPWP dan melaksanakan kewajiban perpajakannya.
2. Sekiranya pemerintah mampu meningkatkan jumlah Wajib Pajak
setiap tahunnya. Baik yang berstatus non-karyawan maupun yang
berstatus karyawan. Dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi
untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran akan pentingnya
peran pajak dalam pembangunan Negara.
3. Bagi Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP agar melaksanakan
kewajiban perpajakannya dengan baik dan tepat waktu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk

Universitas Sumatera Utara

menghindari adanya sanksi dan menggunakan segala sesuatu yang
menjadi hak dan kewajibannya.

Universitas Sumatera Utara