Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit Perbankan Terhadap Suami atau Istri Terkait Dengan Jaminan Harta Bersama (Studi Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan)
ABSTRAK
Prof. Dr. Tan Kamello, SH., M.S.*
Dr. Utary M. Barus, S.H, M.Hum.**
Frans Sinarta Ginting***
PERLINDUNGAN HUKUM PERJANJIAN KREDIT BANK TERHADAP SUAMI
ATAU ISTRI TERKAIT DENGAN JAMINAN HARTA BERSAMA
(Studi PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan)
Peranan lembaga keuangan di semua negara khususnya Indonesia sangat
vital bagi program pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat secara keseluruhan.Demikian pula halnya dengan keberadaan bank
sebagai bagian dari lembaga keuangan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kedudukan Jaminan
Harta Bersama terkait Perjanjian Kredit Bank?ApaAkibat Hukum Perjanjian
Kredit Terkait dengan Penjaminan Harta Bersama terhadap Suami atau Istri
Debitur pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan?Bagaimana
Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit Bankterhadap suami/istri terkait dengan
Jaminan Harta Bersama pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol
Medan?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif karena
meneliti dan membahas permasalahan dari segi hukum dengan melihat peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan teori-teori yang berkaitan erat dengan
permasalahan yang dibahas.
Harta Bersama yang digunakan sebagai jaminan terkait Perjanjian Kredit
Bank yang dilakukan pihak suami/istri harus mendapatkan persetujuan berupa
tanda tangan dari pasangannya masing-masing. Dalam hal salah satu pihak
berhalangan untuk menandatangani perjanjian tersebut maka harus ada kuasa yang
diberikan kepada suami/istri dalam bentuk surat kuasa (surat kuasa yang dibuat di
hadapan notaries).Akibat Hukum Perjanjian Kredit Terkait dengan Penjaminan
Harta Bersama terhadap Suami atau Istri Debitur pada PT. Bank Mandiri, Tbk
Cabang Imam Bonjol Medanadalah sepanjang dalam ikatan perkawinan tidak ada
perjanjian mengenai pemisahan harta, suami atau istri tidak dibenarkan secara
hukum melakukan perbuatan hukum mengalihkan hak kepemilikannya dalam
bentuk apapun, termasuk memperjanjikannya sebagai jaminan kredit kepada pihak
bank tanpa sepengetahuan suami/istri. Sedangkan akibat hukum yang timbul
dengan adanya persetujuan dari pihak Kreditur dan Debitur adalah bahwa seluruh
isi dari perjanjian tersebut sah untuk dilakukan apabila memenuhi isi dari
perjanjian tersebut.Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit Bank terhadap
suami/istri dengan Jaminan Harta Bersama pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang
Imam Bonjol Medan adalah dituangkan dalam pasal-pasal yang ada pada kontrak
Persetujuan Membuka Kredit . 1
*
Pembimbing I, Dosen Fakultas HukumUniversitas Sumatera Utara
**Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*** Penulis, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vi
Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Tan Kamello, SH., M.S.*
Dr. Utary M. Barus, S.H, M.Hum.**
Frans Sinarta Ginting***
PERLINDUNGAN HUKUM PERJANJIAN KREDIT BANK TERHADAP SUAMI
ATAU ISTRI TERKAIT DENGAN JAMINAN HARTA BERSAMA
(Studi PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan)
Peranan lembaga keuangan di semua negara khususnya Indonesia sangat
vital bagi program pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat secara keseluruhan.Demikian pula halnya dengan keberadaan bank
sebagai bagian dari lembaga keuangan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kedudukan Jaminan
Harta Bersama terkait Perjanjian Kredit Bank?ApaAkibat Hukum Perjanjian
Kredit Terkait dengan Penjaminan Harta Bersama terhadap Suami atau Istri
Debitur pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan?Bagaimana
Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit Bankterhadap suami/istri terkait dengan
Jaminan Harta Bersama pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang Imam Bonjol
Medan?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif karena
meneliti dan membahas permasalahan dari segi hukum dengan melihat peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan teori-teori yang berkaitan erat dengan
permasalahan yang dibahas.
Harta Bersama yang digunakan sebagai jaminan terkait Perjanjian Kredit
Bank yang dilakukan pihak suami/istri harus mendapatkan persetujuan berupa
tanda tangan dari pasangannya masing-masing. Dalam hal salah satu pihak
berhalangan untuk menandatangani perjanjian tersebut maka harus ada kuasa yang
diberikan kepada suami/istri dalam bentuk surat kuasa (surat kuasa yang dibuat di
hadapan notaries).Akibat Hukum Perjanjian Kredit Terkait dengan Penjaminan
Harta Bersama terhadap Suami atau Istri Debitur pada PT. Bank Mandiri, Tbk
Cabang Imam Bonjol Medanadalah sepanjang dalam ikatan perkawinan tidak ada
perjanjian mengenai pemisahan harta, suami atau istri tidak dibenarkan secara
hukum melakukan perbuatan hukum mengalihkan hak kepemilikannya dalam
bentuk apapun, termasuk memperjanjikannya sebagai jaminan kredit kepada pihak
bank tanpa sepengetahuan suami/istri. Sedangkan akibat hukum yang timbul
dengan adanya persetujuan dari pihak Kreditur dan Debitur adalah bahwa seluruh
isi dari perjanjian tersebut sah untuk dilakukan apabila memenuhi isi dari
perjanjian tersebut.Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit Bank terhadap
suami/istri dengan Jaminan Harta Bersama pada PT. Bank Mandiri, Tbk Cabang
Imam Bonjol Medan adalah dituangkan dalam pasal-pasal yang ada pada kontrak
Persetujuan Membuka Kredit . 1
*
Pembimbing I, Dosen Fakultas HukumUniversitas Sumatera Utara
**Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*** Penulis, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vi
Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara