Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) Dalam Mengendalikan Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda dan Jamur Saprolegnia sp. Secara In Vitro
55
Lampiran 1. Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sambiloto
a
b
c
d
e
Gambar 1. a) Daun sambiloto yang telah kering, b) Simplisia daun sambiloto
yang telah di belender, c) Perendaman simplisia selama 48 jam, d)
Penyaringan setelah maserasi dan e) Pemekatan ekstrak dengan
water bath.
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 2. Data Awal Zona Hambat Ekstrak Daun Sambiloto
a. Aeromonas hydrophila
Pelarut
Konsentrasi
Metanol
Etil asetat
n-heksana
U1
Ulangan
U2
U3
DMSO
0
10
6,15 6,21 6,12
30
7,10 7,05 7,15
40
7,45 7,20 7,18
60
7,51 7,33 7,25
Chloroamphenicol
31,06
DMSO
0
10
9,06 9,15 9,12
30
10,12 9,20 9,15
40
10,21 10,15 9,25
60
11,06 11,15 10,15
Chloroamphenicol
31,06
DMSO
0
10
6,06 7,05 6,25
30
6,25 7,15 8,05
40
7,15 7,40 8,15
60
8,06 8,40 8,35
Chloroamphenicol
31,06
∑
0
18,48
21,3
21,81
22,08
31,06
0
27,33
28,47
29,61
32,34
31,06
0
19,35
21,45
22,68
24,81
31,06
Ratarata
(mm)
0
6,16
7,10
7,27
7,36
31,06
0
9,11
9,49
9,87
10,78
31,06
0
6,45
7,15
7,56
8,27
31,06
b. Edwardsiella tarda
Pelarut
Metanol
Etil asetat
n-heksana
Konsentrasi
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
U1
8,15
8,35
8,40
8,55
6,05
6,10
8,10
8,25
7,15
8,05
8,15
8,55
Ulangan
U2
U3
0
8,05
8,25
8,27
8,35
25,15
0
6,15
6,05
7,10
11,10
25,15
0
7,10
7,25
9,10
9,35
25,15
8,05
8,20
8,25
8,40
6,10
7,10
7,25
9,15
8,05
8,20
8,35
8,55
∑
0
24,24
24,78
24,90
25,29
25,15
0
18,30
19,23
22,44
28,50
25,15
0
22,29
23,49
25,59
26,43
25,15
Ratarata
(mm)
0
8,08
8,26
8,30
8,43
25,15
0
6,10
6,41
7,48
9,50
25,15
0
7,43
7,83
8,53
8,81
25,15
Universitas Sumatera Utara
57
c. Saprolegnia sp.
Pelarut
Metanol
Etil asetat
n-heksana
Konsentrasi
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
U1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ulangan
U2
U3
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
∑
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
Ratarata
(mm)
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
a
b
c
d
e
f
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 3. Lanjutan
g
h
j
i
k
l
Gambar 2. a) Bunsen, b) Larutan DMSO, c) Water bath, d) H 2 SO 4 dan
BaCl 2 , e) Hot plate, f) Spray, g) Timbangan, h) Pipet mikro, i)
Inkubator, j) Kertas saring, k) Laminar air flow, l) Reagen Vp A,
Vp B, Reagen MR dan Reagen Indol.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 4. Analisis Bakteri Edwardsiella tarda
a
b
c
Gambar 3. Analisis Bakteri Edwardsiella tarda, a) MR positif dan VP negatif,
b) Positif Citrat dan c) O/F positif Fermentatif
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 5. Analisis Bakteri Aeromonas hydrophilla
a
b
c
Gambar 4. Analisis Bakteri Aeromonas hydrophilla, a) Positif Manitol dan
Sorbitol, b) O/F positif Oksidatif dan Fermentatif dan c) Negatif
Citrat
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 6.Pengujian Antimikroba
a
b
c
Pengujian Antibakteri Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophilla Terhadap
Pelarut a) Etil asetat, b) n-Heksana dan c) Metanol Heksana (Kontrol positif
Kloroamfenikol dan kontrol negatif DMSO)
a
b
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 6. Lanjutan
c
Pengujian Antibakteri Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda Terhadap
Pelarut a) Metanol, b) Etil asetat dan c) n-Heksana (Kontrol positif
Kloroamfenikol dan kontrol negatif DMSO)
n-heksana
a
b
c
Pengujian Antijamur Terhadap Jamur Saprolegnia sp. Terhadap Pelarut a)
Metanol, b) n-Heksana dan c) Etil asetat (Kontrol positif Nistatin dan
kontrol negatif DMSO)
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 7. Data Awal Kematian A. salina Pada Berbagai Konsentrasi
Perlakuan
Kontrol Air Laut
Kontrol DMSO
10 ppm
Metanol
100 ppm
1000 ppm
10 ppm
Etil Asetat 100 ppm
1000 ppm
10 ppm
n-Heksana 100 ppm
1000 ppm
U1
1
1
2
5
8
2
4
7
3
4
7
Ulangan
U2
0
1
3
7
9
3
4
9
2
6
8
U3
0
2
3
4
9
3
5
8
2
6
6
Rata-rata
0,33
1,33
2,66
5,33
8,66
2,33
4,33
8
2,33
5,33
7
Universitas Sumatera Utara
65
Lmpiran 8. Contoh Perhitungan Penentuan LC 50
a. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut Metanol
Pelarut
Konsentrasi
(ppm)
10
Metanol
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
8
16
27
Persen
Mortalitas
26
53
86
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,36
5,08
6,08
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
Persen mortalitas =
=
X 100%
X 100%
= 53%
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak Metanol
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,86x + 3,4433 dan R2 = 0,9871. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
64.5
66
Lampiran 8. Lanjutan
y = 0,86x + 3,4533
5 = 0,86x + 3,4533
x = (5 - 3,4533) / 0,86
x = 1,798488
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 1,798488
LC 50 = 64.5 ppm.
b. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut Etil Asetat
Pelarut
Etil
Asetat
Konsentrasi
(ppm)
10
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
8
13
24
Persen
Mortalitas
26
43
80
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,36
4,80
5,84
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
X 100%
Persen mortalitas =
=
X 100%
= 43%
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak Etil Asetat
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
100
67
Lampiran 8. Lanjutan
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,74x + 3,52 dan R2 = 0,9481. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
y = 0,74x + 3,52
5 = 0,74x + 3,52
x = (5 – 3,52) / 0,74
x=2
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 2
LC 50 = 100 ppm.
c. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut n-Heksana
Pelarut
nheksana
Konsentrasi
(ppm)
10
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
7
16
21
Persen
Mortalitas
23
53
70
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,26
5,08
5,52
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
X 100%
Persen mortalitas =
=
X 100%
= 53%
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
118,6
68
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak n-heksana
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,63x + 3,6933 dan R2 = 0,9706. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
y = 0,63x + 3,6933
5 = 0,63x + 3,6933
x = (5 – 3,6933) / 0,63
x = 2,0741269
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 2,0741269
LC 50 = 118,6 ppm.
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 9. Hasil Uji Antijamur Saprolegnia sp.
a
b
c
Hasil pengujian antijamur Saprolegnia sp. terhadap a) ekstrak methanol, b)
ekstrak etil asetat dan c) ekstrak n-Heksana
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 10. Hasil pengujian antibakteri
a
b
Hasil pengujian antibakteri a) Aeromonas hydrophila (kiri), Edwardsiella
tarda (kanan) dan b) kontrol positif Chloramphenicol (Kiri) dan kontrol
negatif DMSO (Kanan)
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 11. Uji BSLT Menggunakan Artemia salina
a
b
c
Pengujian BSLT Artemia salina a) Kista A. salina (kiri), Wadah penetasan
(kanan), b) Pengukuran air 5 ml (kiri), Pemasukan A. salina (kanan) dan
c) Setelah pengamatan selama 24 jam
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 12. Tabel Probit Menurut Vilchez dkk (2001)
Persentase
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
99
0
3,72
4,16
4,48
4,75
5,00
5,25
5,52
5,84
6,28
0
7,33
1
2,67
3,77
4,19
4,50
4,77
5,03
5,28
5,55
5,88
6,34
0,1
7,37
2
2,95
3,82
4,23
4,53
4,80
5,05
5,31
5,58
5,92
6,41
0,2
7,41
3
3,12
3,87
4,26
4,56
4,82
5,08
5,33
5,61
5,95
6,48
0,3
7,46
Probit
4
5
3,25 3,36
3,92 3,96
4,29 4,33
4,59 4,61
4,85 4,87
5,10 5,13
5,36 5,39
5,64 5,67
5,99 6,04
6,55 6,64
0,4
0,5
7,51 7,58
6
3,45
4,01
4,36
4,64
4,90
5,15
5,41
5,71
6,08
6,75
0,6
7,67
7
3,52
4,05
4,39
4,67
4,92
5,18
5,44
5,74
6,13
6,88
0,7
7,75
8
3,59
4,08
4,44
4,69
4,95
5,20
5,47
5,77
6,18
7,05
0,8
7,88
9
3,66
4,12
4,45
4,72
4,97
5,23
5,50
5,81
6,23
7,33
0,9
8,09
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sambiloto
a
b
c
d
e
Gambar 1. a) Daun sambiloto yang telah kering, b) Simplisia daun sambiloto
yang telah di belender, c) Perendaman simplisia selama 48 jam, d)
Penyaringan setelah maserasi dan e) Pemekatan ekstrak dengan
water bath.
Universitas Sumatera Utara
56
Lampiran 2. Data Awal Zona Hambat Ekstrak Daun Sambiloto
a. Aeromonas hydrophila
Pelarut
Konsentrasi
Metanol
Etil asetat
n-heksana
U1
Ulangan
U2
U3
DMSO
0
10
6,15 6,21 6,12
30
7,10 7,05 7,15
40
7,45 7,20 7,18
60
7,51 7,33 7,25
Chloroamphenicol
31,06
DMSO
0
10
9,06 9,15 9,12
30
10,12 9,20 9,15
40
10,21 10,15 9,25
60
11,06 11,15 10,15
Chloroamphenicol
31,06
DMSO
0
10
6,06 7,05 6,25
30
6,25 7,15 8,05
40
7,15 7,40 8,15
60
8,06 8,40 8,35
Chloroamphenicol
31,06
∑
0
18,48
21,3
21,81
22,08
31,06
0
27,33
28,47
29,61
32,34
31,06
0
19,35
21,45
22,68
24,81
31,06
Ratarata
(mm)
0
6,16
7,10
7,27
7,36
31,06
0
9,11
9,49
9,87
10,78
31,06
0
6,45
7,15
7,56
8,27
31,06
b. Edwardsiella tarda
Pelarut
Metanol
Etil asetat
n-heksana
Konsentrasi
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
DMSO
10
30
40
60
Chloramphenicol
U1
8,15
8,35
8,40
8,55
6,05
6,10
8,10
8,25
7,15
8,05
8,15
8,55
Ulangan
U2
U3
0
8,05
8,25
8,27
8,35
25,15
0
6,15
6,05
7,10
11,10
25,15
0
7,10
7,25
9,10
9,35
25,15
8,05
8,20
8,25
8,40
6,10
7,10
7,25
9,15
8,05
8,20
8,35
8,55
∑
0
24,24
24,78
24,90
25,29
25,15
0
18,30
19,23
22,44
28,50
25,15
0
22,29
23,49
25,59
26,43
25,15
Ratarata
(mm)
0
8,08
8,26
8,30
8,43
25,15
0
6,10
6,41
7,48
9,50
25,15
0
7,43
7,83
8,53
8,81
25,15
Universitas Sumatera Utara
57
c. Saprolegnia sp.
Pelarut
Metanol
Etil asetat
n-heksana
Konsentrasi
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
DMSO
10
30
40
60
Nistatin
U1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ulangan
U2
U3
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
∑
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
Ratarata
(mm)
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
0
0
0
0
0
9,95
Universitas Sumatera Utara
58
Lampiran 3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
a
b
c
d
e
f
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 3. Lanjutan
g
h
j
i
k
l
Gambar 2. a) Bunsen, b) Larutan DMSO, c) Water bath, d) H 2 SO 4 dan
BaCl 2 , e) Hot plate, f) Spray, g) Timbangan, h) Pipet mikro, i)
Inkubator, j) Kertas saring, k) Laminar air flow, l) Reagen Vp A,
Vp B, Reagen MR dan Reagen Indol.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 4. Analisis Bakteri Edwardsiella tarda
a
b
c
Gambar 3. Analisis Bakteri Edwardsiella tarda, a) MR positif dan VP negatif,
b) Positif Citrat dan c) O/F positif Fermentatif
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 5. Analisis Bakteri Aeromonas hydrophilla
a
b
c
Gambar 4. Analisis Bakteri Aeromonas hydrophilla, a) Positif Manitol dan
Sorbitol, b) O/F positif Oksidatif dan Fermentatif dan c) Negatif
Citrat
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 6.Pengujian Antimikroba
a
b
c
Pengujian Antibakteri Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophilla Terhadap
Pelarut a) Etil asetat, b) n-Heksana dan c) Metanol Heksana (Kontrol positif
Kloroamfenikol dan kontrol negatif DMSO)
a
b
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 6. Lanjutan
c
Pengujian Antibakteri Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda Terhadap
Pelarut a) Metanol, b) Etil asetat dan c) n-Heksana (Kontrol positif
Kloroamfenikol dan kontrol negatif DMSO)
n-heksana
a
b
c
Pengujian Antijamur Terhadap Jamur Saprolegnia sp. Terhadap Pelarut a)
Metanol, b) n-Heksana dan c) Etil asetat (Kontrol positif Nistatin dan
kontrol negatif DMSO)
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 7. Data Awal Kematian A. salina Pada Berbagai Konsentrasi
Perlakuan
Kontrol Air Laut
Kontrol DMSO
10 ppm
Metanol
100 ppm
1000 ppm
10 ppm
Etil Asetat 100 ppm
1000 ppm
10 ppm
n-Heksana 100 ppm
1000 ppm
U1
1
1
2
5
8
2
4
7
3
4
7
Ulangan
U2
0
1
3
7
9
3
4
9
2
6
8
U3
0
2
3
4
9
3
5
8
2
6
6
Rata-rata
0,33
1,33
2,66
5,33
8,66
2,33
4,33
8
2,33
5,33
7
Universitas Sumatera Utara
65
Lmpiran 8. Contoh Perhitungan Penentuan LC 50
a. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut Metanol
Pelarut
Konsentrasi
(ppm)
10
Metanol
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
8
16
27
Persen
Mortalitas
26
53
86
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,36
5,08
6,08
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
Persen mortalitas =
=
X 100%
X 100%
= 53%
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak Metanol
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,86x + 3,4433 dan R2 = 0,9871. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
64.5
66
Lampiran 8. Lanjutan
y = 0,86x + 3,4533
5 = 0,86x + 3,4533
x = (5 - 3,4533) / 0,86
x = 1,798488
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 1,798488
LC 50 = 64.5 ppm.
b. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut Etil Asetat
Pelarut
Etil
Asetat
Konsentrasi
(ppm)
10
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
8
13
24
Persen
Mortalitas
26
43
80
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,36
4,80
5,84
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
X 100%
Persen mortalitas =
=
X 100%
= 43%
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak Etil Asetat
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
100
67
Lampiran 8. Lanjutan
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,74x + 3,52 dan R2 = 0,9481. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
y = 0,74x + 3,52
5 = 0,74x + 3,52
x = (5 – 3,52) / 0,74
x=2
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 2
LC 50 = 100 ppm.
c. Ekstrak Daun Sambiloto dengan Pelarut n-Heksana
Pelarut
nheksana
Konsentrasi
(ppm)
10
100
1000
Total
Populasi
30
30
30
Jumlah
Kematian
7
16
21
Persen
Mortalitas
23
53
70
Log
Konsentrasi
1
2
3
Probit
4,26
5,08
5,52
Pada ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
X 100%
Persen mortalitas =
=
X 100%
= 53%
Universitas Sumatera Utara
LC 50
(ppm)
118,6
68
Kurva hubungan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak n-heksana
Dari grafik hubungan antara log konsentrasi (sumbu x) dengan nilai probit
(sumbu y) didapatkan persamaan y = 0,63x + 3,6933 dan R2 = 0,9706. Penentuan
LC 50 (Konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian sebesar 50%), maka nilai
probit dengan y = 5 dan x = log konsentrasi adalah sebagai berikut :
y = 0,63x + 3,6933
5 = 0,63x + 3,6933
x = (5 – 3,6933) / 0,63
x = 2,0741269
maka LC 50 adalah anti log dari nilai x
anti log 2,0741269
LC 50 = 118,6 ppm.
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 9. Hasil Uji Antijamur Saprolegnia sp.
a
b
c
Hasil pengujian antijamur Saprolegnia sp. terhadap a) ekstrak methanol, b)
ekstrak etil asetat dan c) ekstrak n-Heksana
Universitas Sumatera Utara
70
Lampiran 10. Hasil pengujian antibakteri
a
b
Hasil pengujian antibakteri a) Aeromonas hydrophila (kiri), Edwardsiella
tarda (kanan) dan b) kontrol positif Chloramphenicol (Kiri) dan kontrol
negatif DMSO (Kanan)
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 11. Uji BSLT Menggunakan Artemia salina
a
b
c
Pengujian BSLT Artemia salina a) Kista A. salina (kiri), Wadah penetasan
(kanan), b) Pengukuran air 5 ml (kiri), Pemasukan A. salina (kanan) dan
c) Setelah pengamatan selama 24 jam
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 12. Tabel Probit Menurut Vilchez dkk (2001)
Persentase
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
99
0
3,72
4,16
4,48
4,75
5,00
5,25
5,52
5,84
6,28
0
7,33
1
2,67
3,77
4,19
4,50
4,77
5,03
5,28
5,55
5,88
6,34
0,1
7,37
2
2,95
3,82
4,23
4,53
4,80
5,05
5,31
5,58
5,92
6,41
0,2
7,41
3
3,12
3,87
4,26
4,56
4,82
5,08
5,33
5,61
5,95
6,48
0,3
7,46
Probit
4
5
3,25 3,36
3,92 3,96
4,29 4,33
4,59 4,61
4,85 4,87
5,10 5,13
5,36 5,39
5,64 5,67
5,99 6,04
6,55 6,64
0,4
0,5
7,51 7,58
6
3,45
4,01
4,36
4,64
4,90
5,15
5,41
5,71
6,08
6,75
0,6
7,67
7
3,52
4,05
4,39
4,67
4,92
5,18
5,44
5,74
6,13
6,88
0,7
7,75
8
3,59
4,08
4,44
4,69
4,95
5,20
5,47
5,77
6,18
7,05
0,8
7,88
9
3,66
4,12
4,45
4,72
4,97
5,23
5,50
5,81
6,23
7,33
0,9
8,09
Universitas Sumatera Utara