Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) merupakan suatu

perusahaan swasta yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan bubur kertas
(pulp) dan kertas (paper ). Perusahaan ini didirikan oleh bapak Sukanto Tanoto
yang bermula dari bisnis keluarga hingga menjadi bisnis internasional. PT. RAPP
merupakan anak perusahaan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan
pemegang saham utama pada APRIL Group (Asia Pacific Resource Internasional
Holding Ltd.) yang telah dikenal dalam dunia bisnis internasional. PT. RAPP pada

awalnya berkedudukan di Jakarta pada tahun 1989 sebagai kantor pusat.
Pada tahun 1995 perusahaan ini mulai dibangun di provinsi Riau tepatnya
di desa Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan. Dari segi peralatan dan teknologi
PT.RAPP didatangkan dari Eropa terutama Finlandia dan Swedia. Proses
pembangunan pabrik berlangsung sekitar tiga tahun.
Pada tahun 1998 bulan April produksi pulp dan kertas untuk pertama

kalinya diproduksi dengan kapasitas hasil produksi pulp (bubur kertas) pada masa
itu mencapai 750.000 ton/tahun. PT. RAPP merupakan perusahaan yang
menggunakan teknologi produksi super batch administrator digester system yaitu
sistem pemasakan pulp di dalam digester secara otomatis. PT. RAPP dibangun
dan dirancang untuk pemproduksi pulsp (bubur kertas) dan paper (kertas) yang
berkualitas tinggi. Pulp(bubur kertas) diproduksi secara kimia dengan proses

Universitas Sumatera Utara

sulfat (kraft). Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik diantaranya adalah
ClO2, Cl2, NaCl. Pulp (bubur kertas) yang dihasilkan adalah jenis fully bleached
kraft pulp yaitu pulp dari kayu serat pendek (hard wood). Hasil akhir pulp 63 %

digunakan untuk kertas printer , 21 % untuk kertas kemasan (coated paper), 11 %
untuk kertas tissue dan 5 % untuk kertas buku. Kertas yang dihasilkan oleh
perusahaan PT. RAPP bermerek Dunia Mas dan Paper One. Produk kertas yang
dipasarkan adalah dalam ukuran A4, A3, F4, NA4 dengan berat 70 dan 80 gr/m2,
lembaran-lembaran kertas yang berbentuk folio sesuai ukuran standar dan
memiliki variasi berat 60, 70, 80, 90, 100, dan 120 gr/m 2, sedangkan produk
kertas yang berupa gulungan (roll) memiliki ukuran lebar 480 – 2.200 mm dengan

variasi berat 60, 70, 75, 80, 90, 100 dan 120 gr/m2.
PT. RAPP melakukan distribusi pemasaran pulp (bubur kertas) keluar
negeri dan di dalam negeri. Distribusi pulp (bubur kertas) 69% ditujukan ke Asia,
22% ke kawasan Eropa dan 9% untuk Indonesia. Sedangkan distribusi paper
(kertas) 47% ditujukan ke Asia, 23% ke kawasan Eropa, 15% untuk Timur
Tengah dan sisanya ke Indonesia.Hasil produksi pulp (bubur kertas) di ekspor ke
berbagai negara seperti Amerika, China, Korea, India, Taiwan, Jepang, Australia
dan Negara-negara di Eropa dan Asia Tenggara. Selain itu PT. RAPP merupakan
perusahan swasta yang berkembang pesat dan sistem kontrol diperusaahan ini
telah masuk kedalam sistem ISO yang digunakan sebagai tanda untuk menentukan
kualitas suatu produk yaitu sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001.

Universitas Sumatera Utara

2.1.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan

manufaktur di Indonesia yang memproduksi pulp (bubur kertas) dan paper

(kertas). PT. RAPP terdiri dari atas 4 departemen, yaitu:
1. RPE (Riau Power Energy), unit bisnis yang berfungsi untuk memproduksi
listrik, steam (uap), air dan udara bertekanan.
2. Riau Fiber, unit bisnis yang berfungsi yang menyediakan bahan baku kayu.
3. Riau Pulp, unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan bubur kertas ( pulp)
4. RAK (Riau Andalan Kertas), unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan
kertas (paper ).

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper berada di Jalan

Lintas Timur desa Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau,
± 80 Km sebelah timur dari Kota Pekanbaru dan ± 5 Km dari Sungai Kampar.

2.4.

Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran produk ditujukan untuk pemasaran domestik dan


ekspor, prioritas masing-masing pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Domestik
Pulp yang dihasilkan didistribusikan ke RAK (Riau Andalan Kertas) yang

merupakan anak perusahaan RGM (Raja Garuda Mas) Group. Selain itu juga
didistribusikan ke pabrik-pabrik kertas yang ada di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

2. Ekspor
Prioritas ekspor ditujukan ke India, Timur Tengah, Eropa, Australia, Taiwan,
Jepang, Thailand, Korea dan Malaysia.

2.5.

Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah bagan yang memberikan gambaran secara

skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan
antara unsur-unsur organisasi secara jelas dan terperinci.
Struktur organisasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah
campuran yaitu berbentuk hubungan garis (lini) dan fungsional. Struktur
organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan
pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya
menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah struktur
organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan
tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja. Dalam menjalankan struktur
organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan dan pelaksana dan
koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan masingmasing tugas dan tanggung jawab yang diuraikan dalam lampiran 1. Struktur
organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Mill Management


Mill General Management

F inance Official

Procurrement Office

F inance Manager

P rocurrement
Manager

F inancing Mill
Accounting

Material and spare
part, storages,
logistics, weigh,
bridges

Personel & ADM

Office

Research Process and
Product Development
Operation and PPC

P ersonel Manager

Technical Manager

P ersonel ADM
Training
P ublic Relations
Loss P revention

Research, P rocess and
P roduct Development
Custumer Sercives

Security Loss

P revention

Transport P oll

Research Manager

Production

P roduction Manager

Woodroom
Supritendent

Maintenance

Maintenance Manager

Mechanical Maintenance
Mechanical Supritendent


Electrical Maintenance
F iberline Supritendent
Electrical Supritendent

P ulp Machine
Supritendent

Instrumentation
Maintenance
Instrument Supritendent

Transportation
Departement

Chemical P lant
Supritendent

Civil and Construction
Maintenance
Civil and Construction

Supritendent

Keterangan :
Struktur Garis (lini)
Struktur Fungsional

Health Care

Chemical Recovery
Supritendent

General Services

Shift Operation
Coordinator

Sumber : PT. Riau Andalan Pulp and Paper

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik Riau Pulp Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper


Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja PT. RAPP berjumlah 3.800 orang dan 23.000 orang
kontraktor, terdiri dari 80% dari dalam negeri dan 20% dari luar negeri yaitu
India, Finland, Kanada, Amerika dan Filipina.
Karyawan terdiri dari karyawan general dan keryawan shift. Jam kerja
untuk karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karyawan general
Senin – Jumat

07.00 – 16.00 WIB

Sabtu

07.00 – 11.30 WIB

Istirahat

12.00 – 13.00 WIB

2. Karyawan Shift
Karyawan Shift terdiri dari 3 shift dengan waktu kerja 8 jam per hari
Shift I

07.00 – 15.00 WIB

Istirahat

12.00-13.00 WIB

Shift II

15.01 – 23.00 WIB

Istirahat

20.00-21.00 WIB

Shift III

23.01 – 06.59 WIB

Istirahat

04.00-05.00 WIB

2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
2.5.3.1.Sistem Pengupahan
Perusahaan akan membayar upah berdasarkan ranking, status jabatan,
prestasi dan kepemimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji
pokok, tunjangan, dan lembur. Kenaikan gaji berdasarkan penyesuaian ekonomi
tahunan dan nilai. Nilai kenaikan upah berdasarkan prestasi karyawan dan upah
karyawan akan ditinjau setiap bulan April. Tenaga kerja Indonesia akan menerima
THR sebagaimana peraturan ketenagakerjaan Indonesia, setelah 12 bulan masa

Universitas Sumatera Utara

kerja. Karyawan yang telah bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR
sebagaimana peraturan perusahaaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2
minggu sebelum hari raya/ tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing.
Bonus ditentukan berdasarkan prestasi karyawan dan perusahaan.

2.5.3.2 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas kesehatan, keamanan dan tunjangan kecelakaan
2. Perumahan (Komplek PT.RAPP)
3. Fasilitas pelatihan (training) dan pendidikan
4. Kantin (Food court)
5. Sekolah
6. Hotel
7. Minimarket
8. Sarana olahraga (sport center dan entertainment)
9. Mess karyawan dan guest house

2.6.

Proses Produksi Pulp (Bubur Kertas)

2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1.Bahan Baku
Bahan baku proses produksi pulp(bubur kertas) di PT.RAPP adalah kayu
yang berasal dari pohon akasia yang bernama acasia mangium dan acasia
crasicarpa. Kayu yang digunakan perusahaan pada umumnya adalah kayu keras

Universitas Sumatera Utara

(hard wood), sedangkan kayu lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit.

Bahan baku untuk proses pembuatan kertas adalah pulp(bubur kertas), yaitu pulp
serat pendek (hardwood) dan pulp serat panjang (softwood).

2.6.1.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
ditambah ke dalam proses pembuatan (bahan yang ditambahkan ke dalam proses
pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk).
Bahan tambahan yang digunakan pada pengolahan pulp (bubur kertas) adalah :
1. Cairan pemasak (liquor )
Cairan pemasak untuk proses produksi pulp (bubur kertas) terdiri dari :
a. Lindi putih (white liquor)
b. Lindi hitam (black liquor)
2. Uap panas (Steam)
Uap panas (Steam) digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan.
3. Bahan kimia pemutih
Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp
(bubur kertas) adalah clorin dioxide (ClO2).

2.6.1.3.Bahan Penolong
Bahan

penolong

adalah

bahan-bahan

yang

dibutuhkan

untuk

menyelesaikan suatu produk atau yang dikaitkan pada produk dimana
keberadaannya tidak mengurangi nilai dari produk tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Bahan penolong yang dipakai pabrik adalah :
a. Plastik pembungkus yang dikemas menggunakan alat yang disebut forlder.
b. Label untuk memberikan tanda produksi (logo) pada produk yang telah
dikemas

2.6.2. Chemical Recovery
Bagian

chemical

recovery

bertanggung

jawab

untuk

pengadaan

bahan baku kimia yang diperlukan untuk proses produksi pulp dan kertas antara
lain clorin dioxide (CLO2) untuk pemutih pulp.
Fungsi chemical recovery adalah :
a. Memisahkan black liquor dari pulp.
b. Memekatkan black liquor sebagai persiapan untuk dibakar.
c. Pembakaran black liquor pekat dalam ruang bakar untuk membakar zat-zat
organik garam-garam natrium untuk mereduksi kandungan Na 2SO4 dari black
liquor , menjadi NO2.

d. Pengembalian garam-garam natrium dari ruang bakar dalam bentuk lelehan
yang dapat disusun kembali sebagai cairan pemasak.
e. Reaksi hasil natrium carbonat (Na2CO3) dalam bentuk leburan menjadi NAOH
dengan menggunakan calcium hidorxida Ca(OH)2.
f. Pengembalian larutan hasil yang sudah jernih ( white liquor ) untuk digunakan
sebagai cairan pemasak pada siklus berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

2.6.3. Uraian Proses Produksi
2.6.3.1.Fiberline Area
Fiberline area merupakan tempat proses produksi pulp (bubur kertas)

yang terdiri dari 3 tahapan produksi, yaitu pemasakan di dalam digester ,
pencucian dan penyaringan (washing dan screening) dan pemutihan (bleaching).
1. Pemasakan (cooking)
Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakan

adalah untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan
kimia. Jenis yang digunakan adalah Super Bacth Digester yang memiliki
kapasitas produksi sebanyak 90 ton pulp (bubur kertas) sekali pemasakan pulp
(cook) dengan total waktu pemasakan adalah 4 jam.Proses pemasakan terdiri

atas beberapa tahap, yaitu:
a. Pengisian Chip (Chip Filling)
Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu (chip) yang dikirim chip
storaging atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip
shilo. Dari chip silo serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan
screw conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada didalam
degester dihilangkan melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan
blower . Tahap ini memakan waktu sekitar 30 menit.

b. Impregnation atau Pengisian cairan kimia (liquor )
Impregnation merupakan tahapan pengisian cairan kimia ( liquor ) yang

dipompakan ke dalam digister dengan menggunakan MP Steam . Pengisian
cairan kimia ini terdiri dari pengisian warm black liquor (WBL) dan

Universitas Sumatera Utara

pengisian Hot Black Liquor (HBL). Pengisian warm black liquor (WBL) ke
dalam digester bertujuan sebagai pemanasan tahap awal. Mekanismenya
adalah dengan cara memasukkan warm black liquor (WBL) ke dalam
digester melalui bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh (overflow)

dengan tekanan 3 bar. Tekanan ini bertujuan untuk menyempurnakan
penghilangan udara di dalam rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam
digester . Adapun suhu cairan WBL yang dimasukkan adalah 95º C-100º C.

Pengisian WBL berlangsung sekitar 28 menit. Pengisian Hot Black Liquor
(HBL) merupakan proses penambahan cairan kimia ( liquor) yang
dipompakan ke dalam digester untuk menaikkan panas dari WBL yang
berada di bawah 100º C menjadi 140-145ºC dalam mempecepat proses
pemasakan (cooking).
c. Heating and cooking
Setelah pengisian HBL selesai, cairan dalam digester disirkulasikan
sehingga temperatur dalam digester merata sambil di panaskan (heating)
sehingga temperatur mencapai 160ºC - 170º C dengan menggunakan MP
steam. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pemasakan ( cooking) dengan

mengaduk campuran cairan kimia (liquor ) dengan chip kayu menggunakan
electric motor sampai campuran chip berubah menjadi pulp (bubur kertas)

yang siap diproses ke tahap selanjutnya. Proses ini berlangsung sekitar 60
menit.

Universitas Sumatera Utara

d. Discharging
Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian black
liquor dipompakan ke tangki discharge . Black liquor yang digunakan

adalah filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ±
85º C, black liquor tersebut dimasukkan untuk menggantikan black liquor
yang ada di dalam digester , sehingga suhu di dalam digester turun mencapai
± 100º C. Discharging merupakan proses pemompaan pulp (bubur kertas)
yang sudah dimasak dari digester ke dalam tangki discharge. Fase ini
merupakan tahap akhir dari proses pemasakan yang terjadi di digester dan
siap untuk diproses selanjutnya.
2. Pencucian dan Penyaringan (Washing and Screnning)
Pencucian (washing) dan penyaringan (screening) dilakukan dengan tujuan
untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di
dalam pulp (bubur kertas) yang sudah dimasak dan dapat menghilangkan sisasisa bahan kimia yang terjadi akibat proses pemasakan dengan menggunakan
air panas (hot water ). Adapun proses pencucian ini di lakukan sistem
berlawanan arah (countercurrent).
Tahap pecucian pulp antara lain :
a.Deknoting
Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan untuk

memisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter . Knott
adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam
digester . Pulp dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp

Universitas Sumatera Utara

(knotter ) dengan konsistensi 5% kemudian diencerkan sampai konsistensi
2,5%. Pengenceran ini bertujuan memudahkan proses pemisahan hasil
(accept) dan sisa (reject). Knotter terdiri dari primary knotter dan secondary
knotter . Dari primary knotter yang accept akan dikirimkan ke washer

sedangkan yang reject akan dikirimkan ke secondary knotter . Accept dari
secondary knotter akan dikirim ke intlet washer , sedangkan yang reject akan

dikirim ke reject tank yang selanjutnya ke digester untuk dimasak kembali.
b.Pencucian (Washing)
Pencucan dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang
dapat larut dalam air, yang terdiri dari senyawa organic ( lignin) dan juga
senyawa inorganic yang merupakan sisa dari bahan kimia pemasak.
Pencucian campuran pulp dan black liquor dilakukan didalam 4 tahap dengan
arah aliran pencucian berlawanan dengan arah aliran pulp. Sebagai cairan
pencuci digunakan air panas dengan suhu ± 70º C agar di dapat pencucian
yang efisien. Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali ke
pressure screen , sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakan

sebagai larutan pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan
selebihnya dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemical
black liquor recovery.

c.Penyaringan (Screnning)
Penyaringan (Screnning) adalah proses pemisahan serat (fiber ) berdasarkan
ukuran, dengan menggunakan saringan. Penyaringan dilakukan terhadap pulp
yang masih berwarna coklat untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang

Universitas Sumatera Utara

dapat mengurangi kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan
kimia pada proses-proses pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan
baik akan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan pulp yang lolos
ditampung ke tangki penampungan pulp. Screnning yang dilakukan biasanya
mempunyai beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk menyaring kembali
sisa (reject) dari screen sebelumnya. Tahapan pada screening adalah primary
screening, secondary, tertiary, dan quartenary screnning.

d. Delignifikasi Oksigen (Oxygen Delignification)
Sebelum tahap delignifikasi oksigen terlebih dahulu ada tahap pre oksigen
dimana pada tahap ini bertujuan untuk menaikkan nilai brightness dari pulp
yang akan dihasilkan. Hasil dari pre oksigen ini dimasukkan kedalam MC
tank, Setelah pre oksigen barulah masuk tahap delignifikasi oksigen. Pada
proses ini kadar ilgin di turunkan sebelum memasuki tahap bleaching. Kadar
lignin pulp setelah pemasakan di digester mempunyai harga bilangan kappa

sebesar ± 16 dan setelah melalui proses delignifikasi oksigen bilangan
kappanya menjadi ± 10. Kappa number adalah parameter kadar lgnin dalam
pulp. Bahan kimia yang aktif dalam reaksi delignifikasi oksigen adalah gas

oksigen dan lindi putih oksidasi (NaOH). Dalam proses ini digunakan reactor
oksidasi. Pada saat reaksi oksigen PH pulp ± 11 dengan waktu reaksi 60
menit. Suhu pada saat proses ini adalah 95 - 100º C dengan konsistensi
10- 20 %. Hasil dari proses delignifikasi oksigen ini dimasukkan ke dalam 02
blow tank. Setelah melewati proses delignifikasi oksigen, tahap selanjutnya

adalah tahap post oksigen yang berfungsi juga untuk menaikan derajat

Universitas Sumatera Utara

brightness dari pulp. Hasil dari post oksigen ini kemudian dimasukkan ke
unbleach tank (brown stock).

3. Pemutihan (Bleaching)
Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan pulp

serta mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Tahap Dioksida Awal
Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 % dengan temperatur 60º C
dan waktu yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang
dinginkan adalah CIO2. Tujuan penambahan zat ini adalah untuk
menghilangkan lignin.
b. Tahap Ektrasi Oksidari (E/O)
Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12% dengan temperatur 70º C dan
waktu yang diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang
digunakan adalah NaOH dan O2. Tujuan dari penambahan zat ini adalah
untuk melarutkan lignin setelah chlorinasi dan menghilangkan lignin dengan
O2 dan larutan NaOH panas.
c. Tahap Cholorin Dioksida 1
Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 % dengan temperatur 70ºC dan waktu
yang di butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan
adalah ClO2 . Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp.
d. Tahap Cholorin Dioksida 2

Universitas Sumatera Utara

Konsistensi pulp 12% dengan temperatur 70%, sedangkan waktu yang
dibutuhkan sekitar 60 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan
adalah ClO2. Proses ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan pulp.

2.6.3.2.Pulp Machine
Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari
pulp (bubur kertas) serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadar

air 10% secara efisien tanpa merusak serat pulp. Sebelum memasuki proses di
dalam pulp machine terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya
pulp diproses lebih lanjut di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah
brightness, dirty count, pH, fareness (derajat giling) dan konsistensi. Kemudian

dilakukan pembentukan, pengeringan, pemotongan, pengebalan, pengunitan dan
packing pulp untuk mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.

2.6.4. Utilitas
Pemakaian utilitas sangat penting untuk mendukung operasi/ kegiatan
produksi. Adapun utilitas yang digunakan pada PT.RAPP adalah sebagai berikut:
1. Boiler
Boiler digunakan untuk merebus air sehingga dapat menghasilkan steam yang

berfungsi sebagai medium pemanas dalam setiap proses dan sebagai sumber
tenaga gerak turbin untuk menghasilkan energi listrik. PT.RAPP memiliki 2
unit boiler yang dirancang untuk bahan bakar yang bervariasi, yaitu batu bara,
minyak, sserbuk kayu (fines) dan sisa-sisa kayu dari wood handling. Bolier I

Universitas Sumatera Utara

memiliki tekanan uap 84 bar dan uap yang dihasilkan sebanyak 56 kg/detik
sedangkan boiler II memiliki tekanan uap 140 bar dan sebanyak 130 kg/detik.
2. Turbin Generator
Tenaga Listrik PT. RAPP dihasilkan dari turbin generator listrik milik sendiri
untuk mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Turbin generator listrik
berjumlah 5 unit dengan daya yang dihasilkan masing-masing adalah 53,8
MW, 53,8 MW, 27,5 MV, 100 MW dan 100 MW. Tenaga listrik
didistribusikan ke semua proses produksi dan keperluan domestik di PT. RAPP
Complex. Turbin generator I, II, III didatangkan dari Mitshubishi Jepang dan
turbin generator IV dan V dari Jerman.
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. RAPP adalah berasal dari air sungai kampar yang
sudah disanitasi (pengolahan dengan penjernihan dan pemurnian air). Air yang
diperlukan oleh Mill untuk menghasilkan produk adalah 1600 liter/detik.

2.6.5. Safety and Fire Protection
PT. RAPP merupakan suatu perusahaan yang menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk mengatur dan
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh karyawannya. Safety and
Fire Protection pada PT RAPP telah didukung dengan kegiatan keselamatan

kerja yang dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) seperti kacamata, sarung
tangan, sepatu boot, ear phone dan masker dan untuk mengatasi bahaya

Universitas Sumatera Utara

kebakaran perusahaan juga dilengkapi dengan menggunakan alat pemadam api
(fire estinghuiser ).

2.6.6. Waste and Water Treatment
Waste and Water Treatment dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Pengolahan air limbah diluar proses (external control water treatment )
Pengolahan air limbah diluar proses bertujuan untuk menghilangkan kotorankotoran dan zat-zat yang pencemar tertentu. Tahapan-tahapan pengolahan air
limbah diluar proses adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan Tahap Pertama (Primery Treatment)
Pengolahan

ini

terdiri

dari

proses

penggumpalan(floakulasi)

dan

sedimentasi. Tujuannya untuk menghilangkan kandungan zat padat
tersuspensi. Penggumpulan (floakulasi) dilakukan untuk membentuk ukuran
partikel menjadi lebih besar sehingga sifatnya menjadi lebih mudah
mengendap dan mudah dipisahkan secara fisika. Floakulasi dilakukan
dengan cara pengadukan lambat dengan kecepatan tidak lebih dari 0,15 m/s.
Alat penggumpalan dan pengadukan ini disebut primery clariffier yang
fungsi utamanya memisahkan zat padat tersuspensi yang terpisahkan
50-70% dari menurunkan BOD 20-40%.
b. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua menggunakan proses biologis, tujuan untuk
mengurangi senyawa organik yang terlarut dengan memanfaatkan populasi
mikro organisme yang dapat menguraikan zat organik menjadi bahan seluler

Universitas Sumatera Utara

baru dari energi. Pengolahan tahap kedua dilakukan dengan cara deacrasi
secara mekanik dan dengan menggunakan bakteri (nutrisi).
c. Lumpur-lumpur yang telah dipisahkan dari proses sedimentasi airnya
dipisahkan (dewatering) di screw press padatannya sebagai bahan bakar
boiler. Air limbah yang telah diolah secara kombinasi antara tahap pertama
dan kedua dikirim ke tertiery clarifier yang merupakan perlakuan terakhir
pengolahan air limbah dan apabila standar kualitas air limbah mencapai
batas aman maka akan dibuang ke sungai kampar.
2. Pengolahan air limbah didalam proses (internal control water treatment )
Pengolahan air limbah cara ini dilakukan dengan jalan sistem tertutup. Sistem
ini dimaksudkan agar bahan-bahan yang keluar dikembalikan lagi kedalam
sistem untuk mengingkatkan effisiensi dan mengurangi jumlah pencemar. Cara
ini dilakukan pada tahap-tahap proses pembuatan pulp dan kertas dengan
mempertimbangkan pengaruh terhadap kualitas dan resiko yang mungkin
timbul pada peralatan.
Limbah dihasilkan tidak hanya limbah cair. Limbah padat juga dihasilkan oleh
PT.RAPP. Limbah padat yang dihasilkan merupakan limbah dari hasil
pemotongan dan pengerjaan kayu yang berupa sisa potongan balok kayu ( scrap)
dan serbuk kayu (dust). Keseluruhan limbah padat ini merupakan sisa potongan
kayu yang dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar boiler (ketel uap).

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Perencanaan Perawatan Mesin-Mesin Produksi Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) DI PT Tjita Rimba Djaja

55 194 281

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

38 124 188

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

4 9 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

1 1 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

3 7 9

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 29