Mengelola Dalam Lingkungan Bisnis Dinami

TUGAS 1
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
Mengelola Dalam Lingkungan Bisnis Dinamis;
Mengambil Risiko dan Menghasilkan Laba

KELOMPOK 2
Nikmatusholikah ( C 301 13 047 )
Ayudya Arumsari ( C 301 13 048 )
Isti E. Humairah ( C 301 13 049 )
Wayan Artanayasa ( C 301 13 050 )
Rusni ( C 301 13 051 )
Rama Yudha ( C 301 13 053 )

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi

2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1.

Latar Belakang

3

1.2.

Rumusan Masalah

4

1.3.

Tujuan Penelitian

4

BAB II ISI


5

2.1.

Pengertian Bisnis

2.2.

Pengertian Kewirausahaan

2.3.

Point Penting dalam Bisnis dan Kewirausahaan

BAB III PENUTUPAN
3.1.

Kesimpulan

3.2.


Saran 17

5
6
7

17
17

DAFTAR PUSTAKA 19

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.


Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh

kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia
khususnya para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis
tersebut. Padahal, kalau kita memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan
keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia,
merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak
pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan
dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin.
Pasti sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita
cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di
Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa
mengatasi problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat
berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri yang impikan, tetapi pekerjaan
kita tidak hanya pegawai negeri saja masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan
misalnya pewirausaha atau pengusaha.

3


Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Mengelola Dalam
Lingkungan Bisnis Dinamis; Mengambil Risiko dan Menghasilkan Laba’’ yang
menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk menyusun
makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khusunya mahasiswa dan
pelajar lainnya dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal
dan mengerti serta dapat menambah wawasan dalam berbisnis tentunya.
1.2.

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian bisnis?
2. Apa pengertian kewirausahaan?
3. Apa saja point-point penting dalam bisnis dan kewirausahaan?

1.3.

Tujuan
Adapun tujuan makalah ini yaitu:


1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill
2. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai materi pengantar
bisnis

4

BAB II

ISI

4.1.

Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau

jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk"
dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis"
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung cakupannya — penggunaan singular
kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis,
dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Berikut beberapa pengertian bisnis menurut beberapa tokoh diantaranya :
a. Menurut Brown dan Petrello: “Business is an institution which produces goods
and services demanded by people”, yang berarti bisnis adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sambil
memperoleh laba. (1976)

5

b. Menurut Steinford: “Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people”, yang berarti bisnis sebagai
aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh
konsumen. (1979)
4.2.

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha, dan diberi imbuhan ke-an.

Wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan, pejuang atau gagah berani.
Sedangkan usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu. Jadi, pengertian
kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah perilaku dinamis yang berani mengambil
risiko serta kreatif dan berkembang. Sedangkan, pengertian wirausaha (entrepreneur)
adalah seseorang yang tangguh melakukan sesuatu.
Berikut beberapa pengertian bisnis menurut beberapa tokoh diantaranya :
a. Menurut Gede Prama: “wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk
menjadi pelayan bagi orang lain.”
b. Menurut Robin (1996), kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna
mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi
tanpa memerhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
c. Menurut Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK), kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan

6

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

keuntungan yang lebih besar.
4.3. Point Penting dalam Bisnis dan Kewirausahaan
a. Kaitan antara risiko, laba, dan kerugian
Laba, ingatlah adalah jumlah uang yang diperoleh sebuah bisnis selain dari
jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya. Contohnya, jika
anda akan memulai sebuah bisnis menjual hotdog dalam musim panas. Anda
akan harus membayar sewa kereta, hotdog, dan bahan-bahan lainnya, dan
seseorang yang menjalankan kereta saat anda tidak berada ditempat. Setelah
anda membayar pegawai dan diri anda sendiri, membayar makanan, makanan
dan bahan-bahan yang anda gunakan, membayar, membayar sewa kereta, dan
membayar pajak-pajak anda, jumlah uang yang tersisa adalah laba.
Pendapatan (revenue) adalah jumlah total uang yang didapat sebuah bisnis
dalam satu periode tertentu dengan menjual barang dan jasa. Suatu kerugian
terjadi saat biaya-biaya sebuah bisnis melebihi pendapatannya. Jika sebuah
bisnis mengalami kerugian dengan berjalannya waktu, maka bisnis tersebut
akan harus ditutup yang menyebabkan karyawan-karyawannya kehilangan
pekerjaan.
Memulai sebuah bisnis melibatkan risiko. Risiko (risk) adalah peluang
seorang pengusaha kehilangan waktu dan uang dalam sebuah bisnis yang
mungkin nantinya terbukti tidak menguntung. Bahkan, diantara perusahaanperusahaan yang memperoleh laba, tidak seluruhnya menghasilkan jumlah


7

yang sama. Perusahaan-perusahaan yang mengambil risiko terbesar mugkin
menghasilkan laba terbanyak.
b. Bisnis meningkatkan standart kehidupan dan kualitas hidup
Pengusaha seperti San Walton (Wal-Mart) dan Bill Gates (Microsoft) tidak
hanya menjadikan diri mereka kaya raya dengan memulai bisnis yang sukses;
mereka juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Wal-Mart saat
ini merupakan pemberi kerja swasta terbesar di Amerika Serikat. Karyawankaryawan membayar pajak yang digunakan pemerintah Negara bagian dan
masyarakat local untuk membangun rumah sakit-rumah sakit, sekolahsekolah, taman-taman

bermain dan fasilitas-fasilitas lainnya. Pajak juga

digunakan untuk membantu menjaga kebersihan lingunan dan membantu
orang-orang yang memerlukan. Perusahaan-perusahaan membayar pajak
kepada pemerintah Negara bagian dan masyarakat lokal. Uang tersebut dapat
digunakan untuk sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas
lain yang sejenis. Dengan demikian, kekayaan yang dihasilkan bisnis dan
pajak yang mereka bayarkan dapat membantu semua orang dalam

komunitasnya. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki suatu bangsa merupakan
bagian dari satu sistem perekonomian yang member sumbangan pada standar
kehidupan dan kualitas hidup bagi setiap orang di Negara tersebut.
Istilah standar kehidupan (standar of living) merujuk pada jumlah barang dan
jasa yang dapat dibeli orang dengan uang yang mereka miliki. Contohnya,
Amerika Serikat memiliki salah satu standar kehidupan yang paling tinggi di

8

dunia, walaupun beberapa pekerja di Negara-negara lainnya, seperti Jerman
dan Jepang mungkin memperoleh upah yang lebih tinggi setiap jam.
Bagaimana ini dapat terjadi? Harga-harga untuk barang dan jasa di Jerman
dan Jepang lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika Serikat, sehingga
apa yang dapat dibeli seseorang di negara-negara tersebut lebih sedikit dari
apa yang dapat dibeli seseorang di Amerika Serikat dengan jumlah uang yang
sama.
c. Menanggapi berbagai pemangku kepentingan dalam bisnis
Istilah ‘Stakeholders’ atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau
individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup
organisasi. Pemangku kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok
dengan kepentingan terhadap suatu sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001).
Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait dalam pengelolaan
terhadap sumberdaya. Menurut Witold Henisz guru besar pada Sekolah Bisnis
Wharton, termasuk semua orang dari politisi lokal dan nasional dan tokoh atau
pemimpin masyarakat, penguasa, kelompok paramiliter, LSM dan badan-badan
internasional. Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994)
memberikan definisi pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu
kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka
telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut
(‘Stakeholders sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat kegiatan
perusahaan tersebut (‘Stakeholders non-sukarela’). Berdasarkan pandangan tersebut

9

pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh
keputusan dan strategi perusahaan.
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau
organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah
organisasi karena dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi,
tujuan, dan kebijakan. Meskipun para pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai
stakeholder, tetapi semua pemangku kepentingan tidak sama dan memiliki
kedudukan yang berbeda. Misalnya, pelanggan perusahaan berhak untuk praktek
perdagangan yang adil tetapi mereka tidak berhak untuk mendapat pertimbangan
yang sama sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kepentingan kunci lain dalam
organisasi bisnis diantaranya kreditor, pelanggan, direksi, karyawan, pemerintah (dan
badan-badannya), pemilik (pemegang saham), pemasok, serikat pekerja, dan
masyarakat dari mana bisnis menarik sumber daya yang dimiliki.

Tantangan abad ke-21 adalah bagaimana organisasi dapat menyeimbangkan,
sebisa mungkin, kebutuhan dari setiap pemangku kepentingan. Contohnya,
kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan laba harus diseimbangkan dengan
kebutuhan karyawan akan pendapatan yang mencukupi. Kebutuhan untuk
dapat bersaing mungkin mengharuskan outsourcing pekerjaan ke Negaranegara lain, tetapi hal ini mungkin mendatangkan kerugian besar bagi
masyarakat karena banyak pekerjaan yang hilang.
Pengontrakan keluar (outsourcing) berarti mengontrak perusahaan lain
(seringkali di negara lain) untuk melakukan beberapa atau seluruh fungsi dari
satu perusahaan (contohnya produksi atau akuntansi). Pengontrakan keluar
telah mendatangkan konsekuensi-konsekuensi serius di Negara-negara bagian

10

dimana banyak pekerjaan hilang diambil pesaing-pesaing Negara lain.
Perusahaan telah beralih dari pengontrakan keluar pekerjaan-pekerjaan
produksi ke pengontrakan keluar penelitian dan pengembangan dan fungsifungsi perancangan. Pengontrakan keluar seperti ini mungkin dapat terbukti
merusak bagi perusahaan-perusahaan yang melakukannya karena perusahaan
asing yang menerima pekerjaan pengontrakan keluar ini nantinya dapat
menggunakan informasi yang ada untuk menghasilkan produknya sendiri
yang akan menjadi pesaing.
d. Memakai prinsip-prinsip bisnis dalam organisasi nirlaba
Walaupun telah berusaha untuk memuaskan seluruh

pemangku

kepentingannya, perusahaan tidak dapat melakukan segala hal yang
dibutuhkan untuk membuat suatu komunitas mencapai yang seharusnya.
Organisasi-organisasi nirlaba –seperti sekolah-sekolah umum, asosiasi sipil
(civic association), lembaga amal, dan kelompok yang mengurus masalah
kemasyarakatan- juga memberi kontribusi besar terhadap kesejahteraan
masyarakat. Suatu organisasi nirlaba (nonprofit organization) adalah suatu
organisasi yang tujuan-tujuannya tidak mencakup penciptakan laba pribadi
bagi pemilik atau pengelolanya. Organisasi nirlaba seringkali berusaha
mencapai keuntungan financial, tetapi keuntungan-keuntungan tersebut
digunakan untuk mencapai tujuan social atau pendidikan dari organisasi dan
bukannya untuk keuntangan pribadi. Pengusaha social (social entrepreneurs)
adalah orang-orang yang menggunakan prinsip-prinsip bisnis untuk memulai

11

dan mengelola organisasi-organisasi nirlaba dan membantu negara mengatasi
masalah-masalah sosialnya.
e. Kewirausahaan versus bekerja untuk orang lain
Ada dua cara untuk sukses dalam bisnis. Salah satu cara adalah dengan
mendaki jenjang karier di perusahaan-perusahaan besar. Keuntungan bekerja
untuk orang lain adalah adanya orang lain yang mengambil risiko
kewirausahaan dan memberikan anda manfaat-manfaat, seperti waktu liburan
berbayar dan asuransi kesehatan. Kebanyakan orang memilih opsi tersebut.
Hal ini merupakan opsi yang sangat baik dan dapat membawa anda pada
kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
Cara yang lain lebih berisiko adalah dengan memulai bisnis anda sendiri
(menjadi seorang pengusaha yang independent). Sebagian dari menjadi orang
independent (bebas) adalah dapat mendirikan perusahaan anda sendiri dan
meraih laba dari bisnis tersebut. Akan tetapi, kebebasan untuk mencapai
sukses juga berarti kebebasan untuk gagal, dan banyak usaha kecil yang gagal
setiap tahunnya. Dengan demikian, diperlukan seseorang yang yang berani
untuk memulai sebuah usaha kecil.
f. Pentingnya pengusaha bagi penciptaan kekayaan
Para ahli ekonomi telah mempelajari masalah penciptaan kekayaan selama
bertahun-tahun. Mereka memulai proses ini dengan mempelajari sumbersumber potensial kekayaan untuk menentukan mana yang paling penting.
Mereka menyebutnya faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi ialah

12

Sumber-sumber daya yang digunakan untuk menciptakan kekayaan. Faktorfaktor produksi tersebut adalah:
 Tanah
 Tenaga Kerja
 Modal
 Kewirausahaan
 Pengetahuan
g. Lingkungan-lingkungan bisnis
Lingkungan bisnis terdiri atas faktor-faktor sekitar yang dapat membantu atau
menghambat perkembangan bisnis. Bisnis tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan yang sehat. Hasilnya adalah pertumbuhan lapangan kerja dan
kekayaan yang menjadikan mungkin untuk memiliki standar dan kualitas
yang tinggi. Kondisi lingkungan yang salah, sebaliknya, membawa pada
kegagalan bisnis, kehilangan pekerjaan, dan standar dan kualitas hidup yang
rendah.
 Lingkungan Ekonomi dan Hukum
Lingkungan ekonomi dan hukum berkaitan erat dengan:
a. Kebebasan kepemilikan
b. Undang-undang kontrak
c. Penghapusan korupsi
d. Mata uang yang dapat diperdagangkan
e. Pajak dan registrasi minimum
 Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi dalam bisnis berkaitan dengan:
a. Produktivitas
Produktivitas jumlah keluaran yang di hasilkan

dengan

menggunakan jumlah masukan tertentu ( misalnya, jumlah jam
kerja). Semakin banyak ang dapat anda hasilkan dalam satu
periode dalam waktu tertentu, semakin tinggi nilai anda bagi
perusahaan
b. E-Commerce
13

E-commerce adalah pembelian dan penjualan barang-barang
melalui internet.
c. Respon dari pelanggan
Suatu keadaan dimana konsumen membeli suatu produk dengan
harapan tertentu mengenai apa yang di peroleh dari barang atau jasa
bersangkutan.

Respon dari konsumen banyak di gemari oleh

karakteristik setiap konsumen yang memiliki karaktristik berpendapatan
tinggi.
d. Basis Data
Basis data adalah satu arsip penyimpanan elektronik tempat informasi
disimpan. Salah satu penggunaan basis data adalah untuk menyimpan


sejumlah besar informasi tentang pelanggan.
Lingkungan Persaingan
Persaingan di antar bisnis belum pernah seketat saat ini. Beberapa
perusahaan telah menemukan senjata untuk bersaing dengan memfokuskan
diri pada kualitas. Tujuan dari banyak perusahaan adalah nihil cacat (zero
defects) –tidak ada kesalahan dalam membuat produk. Walaupun demikian,
sekedar membuat produk berkualitas tinggi tidaklah cukup untuk menjadikan
perusahaan mampu bersaing dalam pasar dunia. Perusahaan kini harus
menawarkan produk berkualitas tinggi dan layanan prima pada harga





bersaing (nilai). Adapun cara untuk bersaing yang dapat diterapkan yaitu:
a. Bersaing dengan cara melebihi harapan pelanggan
b. Bersaing Dengan Cara Restrukturisasi dan Pemberdayaan
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial dalam bisnis mencakup tentang:
a. Demografi
b. Keragaman
c. Keluarga dengan dua pendapatan
d. Orang tua tunggal
Lingkungan Global
Lingkungan global dalam bisnis mencakup tentang:
a. Perang dan Terorisme
14

b. Persaingan Internasional dan Perdagangan Bebas
c. Perbaikan Transportasi dan Komunikasi
d. Perubahan Global

BAB III

PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Bisnis merupakan aktivitas apapun yang berusaha untuk menyediakan
barang dan jasa kepada pihak-pihak lain saat mengoperasikannya untuk mencapai
laba. Sementara kewirausahaan perilaku dinamis yang berani mengambil risiko
serta kreatif dan berkembang.
Point Penting dalam Bisnis dan Kewirausahaan mencakup:
a. Pendapatan,Laba dan Kerugian
b. Menyesuaikan Resiko dengan laba
c. Bisnis meningkatkan standart kehidupan dan kualitas hidup
d. Menanggapi berbagai pemangku kepentingan dalam bisnis
e. Memakai prinsip-prinsip bisnis dalam organisasi nirlaba

15

f. Pentingnya pengusaha bagi penciptaan kekayaan
g. Lingkungan Bisnis
3.2.
Saran
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya :
 Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya



belajar bisnis
Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari



hati dan secara tekun
Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat
bertanya kepada pembisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam
dunia bisnisnya.

16

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mysusis.com/2013/06/makalah-pengantarbisnis.html#sthash.0gbHuByw.dpuf
http://noormutia.blogspot.com/2012/11/makalah-pengantar-bisnis_98.html
http://www.gaptek.info/pengertian-kewirausahaan.html
Nickels G. William, dkk. Pengantar Bisnis, Understanding Business. Jakarta; PT
Salemba Empat

17