Makalah Demokrasi dan Penerapannya di In

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
ridho dan rahmat Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pemahaman dan
penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan sistem demokrasi dan penerapan demokrasi di
Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai sekarang.
Sebagai warga Negara Indonesia,seharusnya kita tahu dan mengerti system pemerintahan
yang diterapkan di Negara kita ini.Untuk itu, Kami harap makalah ini dapat memberikan
wawasan kepada kita semua mengenai kelebihan dan kekurangan sistem demokrasi dan
penerapan demokrasi di Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai sekarang.
Akan tetapi ketebatasan yang kami miliki baik pengetahuan ataupun referensi yang kami
peroleh dalam penyusunan makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari Dosen ataupun teman teman kami. Dan kami juga memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila ada kesalahan
penjelasan ataupun penulisan dalam makalah ini.

Surabaya,21 Mei 2012

PENULIS


DARTAR ISI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

1

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.4.1
1.4.2

Latar Belakang
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Manfaat dan Tujuan

Manfaat
Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
2.1.2 Elemen Dalam Sistem
2.1.3 Elemen Yang Membentuk Sistem
2.1.4 Jenis Sistem
2.2 Pengertian Sistem Demokrasi
2.2.1 Sejarahh Demokrasi
2.2.2 Pilar-Pilar yang Menopang Berdirinya Demokrasi
2.2.3 Prinsip-prinsip Demokrasi
2.3 Macam-macam Demokrasi
2.4 Demokrasi yang Pernah Diterapkan Di Indonesia
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

2

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat sekarang ini, kebanyakan negara di dunia menggunakan sistem demokrasi
untuk pemerintahannya. Tentu hal ini menjadi pertanyaan: Apa itu demokrasi? Dan bagaimana
system demokrasi yang deterapkan di Indonesia.
Demokrasi merupakan alternative terbaik bagi para penganut paham Negara modern
karena bentuk Negara modern adalah Negara hukum. Dalam setiap Negara Hukum, dianut dan
dipraktekkan adanya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin peranserta
masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan kenegaraan. Dengan adanya peranserta
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tersebut, setiap peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan dan ditegakkan dapat diharapkan benar-benar mencerminkan perasaan keadilan
yang hidup di tengah masyarakat. Hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan atau hanya untuk kepentingan

penguasa yang bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Karena hukum memang tidak
dimaksudkan untuk hanya menjamin kepentingan segelintir orang yang berkuasa, melainkan
menjamin kepentingan akan rasa adil bagi semua orang tanpa kecuali. Artinya, negara hukum
yang dikembangkan bukanlah ‘absolute rechtsstaat’, melainkan ‘democratische rechtsstaat’ atau
negara hukum yang demokratis. Dengan perkataan lain, dalam setiap Negara Hukum yang
bersifat nomokratis harus dijamin adanya demokrasi, sebagaimana di dalam setiap Negara
Demokrasi harus dijamin penyelenggaraannya berdasar atas hukum.
Sejak Indonesia merdeka,Idonesia sudah menganut system demokrasi, system demokrasi
yang diterapkan di Indonesia berubah-ubah. Beberapa system demokrasi yang pernah diterapkan
di Indonesia yaitu:
1.
2.
3.
4.

Tahun 1945-1959; Demokrasi Liberal.
Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin.
Tahun 1965-1998; Demokrasi Pancasila.
Tahun 1998- sekarang, orde reformasi.
Dari beberapa uraian yang sudah dikemukakan diatas, maka kami memberikan suatu


pemikiran yang kami uraikan dalam makalah ini yang berjudul “Demokrasi Dan Penerapannya
Di Indonesia”

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

3

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1.2. BATASAN MASALAH
Makalah ini membahas mengenai macam-macam system demokrasi beserta kelebihan
dan kekurangan system demokrasi. Selain itu juga membahas system demokrasi yang pernah
diterapkan di Indonesia beserta kelebihan dan kekurangannya.

1.3 RUMUSAN MASALAH
* Apa pengertian system demokrasi.
Apa saja macam macam system demokrasi.
* Apa kelebihan dan kekurangan system demokrasi.
* Bagaimana system demokrasi yang diterapkan di Idonesia sejak Indonesia merdeka sampai

sekarang.

1.4 MANFAAT DAN TUJUAN
1.4.1 MANFAAT
* Dapat belajar mengenai arti sytem, demokrasi, dan system demokrasi.
* Dapat mengetahui sejarah demokrasi dan macam-macam system demokrasi.
* Dapat belajar mengenai kelebihan dan kekurangan system demokrasi.
* Dapat mengetahui sytem demokrasi yang diterapkan di Indonesia sejak merdeka sampai
sekarang.

1.4.2 TUJUAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

4

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan.
2. Untuk menambah wawasan kita tentang arti system, demokrasi dan system

demokrasi.
3. Untuk mengetahui mengenai sejarah demokrasi dan macam-macam system
demokrasi
4. Untuk menambah wawasan kita mengenai kelebihan dan kekurangan system
demokrasi.
5. Untuk mengetahui system dempkrasi yang diterapkan di Indonesia sejak Indonesia
merdeka sampai sekarang.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM
2.1.1 PENGERTIAN SISTEM
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

5

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
2.1.2

ELEMEN DALAM SISTEM

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:


Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak,
ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.



Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.



Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.




Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

2.1.3

ELEMEN YANG MEMBENTUK SISTEM
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses,

keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut
penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah


UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

6

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk,
tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses
dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5.


Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas
sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku
sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat
mengurangi keterbasatan dana.

6.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

7

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

7.

Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.4 JENIS SISTEM
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:


Atas dasar keterbukaan:
o sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
o sistem tertutup.


Atas dasar komponen:

o Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
o Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.

2.2 PENGETIAN SISTEM DEMOKRASI
Ada berbagai macam definisi mengenai demokrasi. Demokrasi berasal dari kata demos
yang memiliki arti rakyat dan kratos yang memiliki arti kekuasaan. Demokrasi adalah

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

8

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sistem politik demokrasi ditandai
oleh:
a) legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili
kehendak rakyatnya.
b) legitimasi kekuasaan diperoleh melalui pemilihan umum yang kompetitif.
c) sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam pemilu, baik sebagai pemilih maupun
sebagai calon untuk menduduki jabatan penting.
d) penduduk memilih secara rahasia dan tanpa paksaan.
e) masyarakat dan pemimpin memiliki hak-hak dasar, seperti kebebasan berbicara, beropini,
berorganisasi, dan sebagainya.
ada lima hal yang menandakan sebuah sistem politik merupakan demokrasi:
1. partisipasi yang efektif
2. persamaan dalam memberikan suara
3. pemahaman yang jernih dari warga negara atau anggota kelompok asosiasi
4. pengawasan agenda, dan pencakupan dewasa.
2.2.1 Sejarah Demokrasi
Demokrasi telah berkembang dari masa ke masa, sesuai perubahan masyarakat.
Dalam buku Demokrasi dan Proses Politik (1986), demokrasi dimulai di Yunani Kuno,
tepatnya di Athena, kurang lebih 25 abad yang lalu. Demokrasi yang ada di Athena dianggap
sebagai demokrasi paling nyata, karena rakyatnya terlibat aktif dalam menentukan hukum dan
pemerintahan. Hal ini dapat dilakukan karena beberapa faktor, yaitu
a) wilayah negara kota tidak terlalu luas.
b) jumlah penduduk tidak terlalu banyak.
c) pemilih terbatas pada pria (bukan budak, orang asing, dan wanita).

Setelah praktek demokrasi di Athena, dunia hampir kehilangan demokrasi. Pada abad
13, dominasi sejarah dilakukan oleh monarki, kesultanan, dan negara-negara teokratis. Pada
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

9

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

zaman pertengahan, demokrasi hanya merupakan selingan kecil. Memang di beberapa wilayah
di dunia, dilakukan percobaan-percobaan demokrasi, namun tidak berpengaruh terhadap
perkembangan demokrasi modern.
Pada akhir abad 15 dan 16, sebagai awal zaman Renaissance, mulai dipertanyakan
tentang hubungan penguasa dan rakyat serta kedudukan agama dalam masalah-masalah
publik. Humanisme, filsafat yang cukup dominan pada masa itu cenderung bersikap skeptis
terhadap ilmu pengetahuan dan tidak peduli pada agama, tapi sangat memuja manusia dan
nilai manusiawi sebagai yang paling agung di alam semesta. Pada masa ini, pembahasan
intelektual mulai menyinggung unsur-unsur demokrasi.
Barulah pada Masa Penerangan (Enlightenment), di abad 17 dan 18, muncul pemikirpemikir demokratik. John Locke, J. J. Rosseau, Charles Montesquieu, dan lain-lain menolak
absolutisme monarki dan kekuasaan suci para penguasa. Sementara itu di Amerika, Thomas
Jefferson sangat menekankan kekuasaan rakyat. Pencerahan berkisar pada masalah-masalah
kebebasan, pembatasan kekuasaan pemerintah, hak untuk memberontak terhadap
kesewenangan-kesewenangan penguasa, dan lain sebagainya. Masa ini dapat dikatakan
sebagai masa peletakan pondasi demokrasi modern seperti sekarang.
Pada abad ini, pemikiran-pemikiran sosial, ekonomi, politik, dan filsafat secara langsung
ataupun tidak telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan besar di Inggris, Prancis, dan
Amerika. Di Inggris misalnya, absolutisme monarki diserang dengan gencar sampai
munculnya parlemen, House of Commons. Lembaga ini memperlancar proses demokratisasi
di Inggris. Berbagai konsep di zaman tersebut telah menjadi pilar-pilar demokrasi saat ini.
2.2.2 Pilar-Pilar Yang Menopang Berdirinya Demokrasi
Pertumbuhan demokrasi sangat ditentukan oleh pilar-pilarnya;
a. partai politik yang sehat,
b. tegaknya hukum
c. adanya penghormatan terhadap keragaman dan kemajemukan masyarakat,

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

10

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

d. adanya sistem pembagian kekuasaan yang saling mengontrol antara legislatif, eksekutif,
dan yudikatif
.e. Kebebasan pers yang bertanggung jawab.
2.2.3 Prinsip – Prinsip Demokrasi
Beberapa prinsip demokrasi terlihat dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Keterlibatan warga Negara dalam politik.
b. Kebebasan atau kemerdekaan tertentu tiap warga Negara.
c. Persamaan tertentu tiap warga Negara.
d. Sitem perwakilan melalui lembaga perwakilan rakyat.
e. Pemilihan yang didasarkan pada kemenangan mayoritas

Banyak negara yang memang sudah menganut sistem demokrasi, namun keberhasilan
sistem demokrasi juga ditentukan oleh para pelaku dari sistem tersebut. Demokrasi di negara
yang satu belum tentu cocok pula diterapkan di negara yang lainnya. Demokrasi sendiri,
harus mampu berbaur dengan kearifan lokal maupun kearifan sosial serta budaya yang ada di
negara penganut sistem tersebut.
2.3

MACAM-MACAM SISTEM DEMOKRASI

2.2.1 Demokrasi Langsung
yaitu suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam
membicarakan atau menentukan suatu urusan negara.
Kelebihan:
a. Seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi dan pandangannya secara langsung.

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

11

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

b. Pemerintah akan mengetahui secara langsung aspirasi dan persoalan yang sebenarnya
dihadapi masyarakat.

Kelemahan:
a. Kesulitan mencari tempat yang dapat menampung seluruh rakyat dalam membicarakan
suatu urusan.
b. Tidak setiap rakyat memahami persoalan negara yang dewasa ini semakin rumit dan
kompleks.
c. Musyawarah tidak akan efektif, sehingga sulit menghasilkan keputusan yang baik.
2.3.2 Demokrasi tak langsung
Atas dasar kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem demokrasi langsung,
negara-negara

modern tidak menggunakan lagi sistem

demokrasi

langsung, dan

menggantikannya dengan demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi
perwakilan yaitu suatu sistem demokrasi yang untuk menyalurkan kehendaknya, rakyat
memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parlemen. Dalam demokrasi tidak langsung,
tidak semua rakyat turut serta dalam membicarakan dan menentukan kebijakan tentang
persoalan pemerintahan. Aspirasi rakyat akan disampaikan melalui wakil-wakilnya yang
duduk di parlemen.
Kelebihan:
a
b

Lebih mudah diterapkan dalam amsyarakat yang lebih kompleks
Jarak yang jauh dari proses pembuatan kebijakan yang sesungguhnya bisa membuat
masyarakat bisa menolaknya ketika hendak diterapkan

c

Mengurangi beban masyarakat dari tugas-tugas membuat, merumuskan dan melaksankan
kebijakan bersama

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

12

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

d

Memungkinkan fungsi-fungsi pemerintahan berada di tangan-tangan yang lebih terlatih
untuk itu.

Kelemahan:
a

Mudah terjebak dalam kepentingan para wakil rakyat yang bertentangan dengan
kepentingan masyarakat

b

Demokrasi perwakilan menghadapi persoalan waktu dan jumlah seperti yang dihadapi
demokrasi langsung

c

Cenderung menciptakan politik yang stabil karena menjauhkan masyarakat dari (konflik)
politik; dan karenanya mendorong kompormi.

2.3.3 Demokrasi Liberal
.Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi
secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam demokrasi liberal,
keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada
sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasanpembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu
seperti tercantum dalam konstitusi.
2.3.4 Demokrasi Parlemen
Dalam system ini terjadi hubungan antara Badan Eksekutif danLegislatif. Dimana
kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatubadan yang disebut cabinet( dewan Menteri ).
Sedangkan menteri-menteri bertanggung jawab kepada parlemen (badan legislatif). Suatu
aturan akan mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penyelenggaraannya.
Kelebihan :
a. Rakyat dapat menjalankan fungsi pengawasan dan peranannyadalam penyelenggaraan
pemerintah Negara.
Kekurangan :

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

13

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

a. Kedudukan badan eksekutif tidak stabil,dimungkinkan karenapenghentian di tengah jalan
oleh lembaga legislatif setiap saatsehingga dapat menimbulkan krisi cabinet dan
pemerintah tidakdapat menyelesaikan program-programnya

2.3.5 Demokrasi dengan Sistem Referendum

Dalam pelaksanaan sistem ini, badan legislatif berada dalam pengawasan rakyat. Dalam
melaksanakan pengawasannya sistem ini dilakukan dengan referendum. Sistem ini dibagi
menjadi berikut.
1) Referendum obligatoire (referendum yang wajib)
Referendum obligatoire adalah referendum yang menentukan berlakunya suatu undangundang atau suatu peraturan. Artinya suatu undang-undang dapat berlaku jika rakyat
menyetujuinya lewat referendum.
2) Referendum fakultatif (referendum yang tidak wajib)
Referendum fakultatif adalah referendum yang menentukan berlaku tidaknya dan perlu
tidaknya suatu undang-undang diadakan perubahan. Pada sistem ini terdapat kelebihan dan
kelemahan.

Kelebihan :
Rakyat berperan serta dalam pembuatan undang-undang.
Kelemahan :
Tidak semua rakyat memiliki pengetahuan tentang undang-undang yang baik danbenar serta
pembuatan undang-undang sehingga prosesnya akan berjalan lambat.

2.3.6 Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Presidensiil)
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

14

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

Pada sistem ini, hubungan antara badan eksekutif dengan badan legislatif dapat dikatakan
tidak ada. Pemisahan yang tegas antara kekuasaan eksekutif (pemerintah) dan legislatif (badan
perwakilan rakyat) ini mengingatkan kita pada ajaran dari Montesquieu, yang dikenal dengan
ajaran Trias Politika.Menurut ajaran ini masing-masing kekuasaan tersebut terpisah satu sama
lain, baik fungsi maupun organ-organ yang menyelenggarakannya.
Ketiga kekuasaan tersebut sebagai berikut:
1) Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang.
2) Kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang atau peraturan.
3) Kekuasaan yudikatif yaitu kekuasaan pengadilan untuk mengawasi pelaksanaan UU oleh
lembaga-lembaga peradilan.
Dalam sistem ini terdapat pemisahan kekuasaan lembaga eksekutif yang terdiri dari
prosedur sebagai kepala pemerintahan dan dibantu oleh para menteri. Menteri tersebut
memimpin sebuah lembaga departemen pemerintahan yang bertanggung jawab kepada
presiden. Para menteri tersebut diangkat oleh presiden. Sistem ini juga dapat disebut sebagai
sistem presidensiil. Pada sistem ini terdapat kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan:
Adanya kestabilan pemerintahan, karena mereka tidak dapat dibubarkan oleh parlemen,
sehingga pemerintah dapat bekerja dan rnelaksanakan program-programnya dengan baik.
Kelemahan:
Dapat menimbulkan pemusatan kekuasaan di tangan presiden dan lemahnya pengawasan dari
rakyat.
2.3.7 Sistem demokrasi Pancasila
Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45 serta
Ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut
prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi
pokok, yaitu sebagai berikut:
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

15

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1

Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum

2.

Indonesia menganut sistem konstitusional

3.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang
tertinggi.
 Tugas MPR
a. Menetapkan UUD;
b. Menetapkan GBHN; dan
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Wewenang MPR, yaitu:
a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain, seperti
penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden;
b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN;
c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden;
d.Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
e. Mengubah undang-undang.

4.

Presiden

adalah

penyelenggaraan

pemerintah

yang

tertinggi

di

bawah

Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR). Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara
pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan
bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib
menjalankan putusan-putusan MPR.
5 . Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

16

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang,
presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative ialah hak
inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:
a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah;
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah;
c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah;
d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal;
e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara.
Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal
tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan
pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya
berada di bawah koordinasi presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.
Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR
merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.
Fungsi Demokrasi Pancasila
Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

17

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara
Contohnya:
a. Ikut menyukseskan Pemilu;
b. Ikut menyukseskan Pembangunan;
c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI,
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional,
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila,
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara,
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
Contohnya:
a. Presiden adalah Mandataris MPR,
b. Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

Kelebihan
1.

Selalu menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia
Demokrasi ini selalu menghendaki adanya persamaan hak dan kewajiban sehingga dalam
setiap melakukan proses politik yang berlaku di Negara Indonesia melibatkan seluruh
pelaku Negara termasuk setiap warga Negara, seperti dalam pemilihan umum.

2.

Selalu menjunjung tinggi hukum

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

18

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

Sistem ini selalu menghendaki suatu pemerintahan yang benar-benar menjunjung tinggi
hukum (rechtstaate) dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka (machstaate). Dengan
demikian, segala tindakan atau kebijaksanaan harus berdasarkan pada hokum yang berlaku.
Hal ini menghapus kewenangan politik secara semena-mena sehingga membuat masyarakat
lebih lancar melibatkan diri dalam proses politik di dalam berbangsa bernegara.
3.

Menghendaki proses politik secara musyawarah dalam pengambilan keputusan
Hal ini memang sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan di Indonesia, sehingga
politik di dalam suatu negara tidak menimbulkan perselisihan apalagi dalam perebutan
kekuasaan pemerintahan. Musyawarah ini harus diliputi oleh semangat kekeluargaan.

4.

Bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai konsensus bersama
Hal ini menjadi penyaluran pemikiran politik dari masyarakat sehingga tidak tertutup
kemungkinan jika politik pemerintahan dikritik masyarakat itu sendiri.

5.

Mengungkapkan seperangkat norma
Menghambat politik tak bertanggungjawab sebagai substansi dari norma-norma dan kaidahkaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan kenegaraan.

Kelemahan
1.

Terjadinya kebebasan tak bertanggung jawab dari segenap oknum masyarakat dalam

berpolitik baik dalam cakupan masyarakat ataupun pemerintah.
2.

Belum ada batasan dalam berpolitik secara organisasi seperti maraknya partai politik di

Indonesia sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat dalam pemilihan umum. Di
samping itu kerap terjadi perselisihan antar kelompok politik dan perebutan kekuasaan.

2.3.8

Demokrasi Permusyawaratan

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

19

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

Bentuk demokrasi paling kontemporer; dipraktikan pada masyarakat yang kompleks dan
berukuran besar, bentuk demokrasi yang menggabungkan aspek partisipasi langsung dan
bentuk demokrasi perwakilan.
Kelebihan:
a

Memberikan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses
pembuatan kebijakan; tanpa mendekatkan mereka dengan (konflik) politik

b

Mendorong warganegara untuk selalu memiliki kesadaran politik yang tinggi dan selalu
memperkaya diri dengan pengetahuan tentang perkembangan masyaraktnya

c

Mendorong warganegara untuk selalu memikirkan kepentingan bersama

d

Memerlukan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan sarana komunikasi
yang modern

Kekurangan:
a

Dalam praktiknya permusyawaratan sulit menghindari kecenderungan elitisme

b

Sulit mengharapkan setiap warganegara memiliki kepedulian politik yang sama dan
setara.

2.3.9 Sistem Demokrasi Terpimpin
Dalam Demokrasi Terpimpin ini menggunakan sistem presidensiil. Dalam
sistem presidensiil ini mempunyai dua hal yang.perlu diingat yaitu:
1.

kedudukan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,

dan
2.

para menteri bertanggung jawab kepada presiden.

 Demokrasi terpimpin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:



Terbatasnya peran partai politik.
Berkembangnya pengaruh komunis.

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

20

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA



Munculnya ideologi Nasional, Agama, Komunis (NASAKOM)



Meluasnya peranan militer sebagai unsur sosial politik



Demokrasi terpimpin berakhir dengan pemberontakan PKI September

1965.


Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu
mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno.



Terpimpin pada saat pemerintahan Sukarno adalah kepemimpinan
pada satu tangan saja yaitu presiden.

 Tugas Demokrasi terpimpin :


Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara
yang tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer/Liberal
menjadi lebih mantap/stabil.



Demokrasi Terpimpin merupakan reaksi terhadap Demokrasi
Parlementer/Liberal. Hal ini disebabkan karena pada masa Demokrasi
parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas sebagai kepala negara.
Sedangkan kekuasaan Pemerintah dilaksanakan oleh partai. Dampaknya
Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu
demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi
sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan presiden).

2.4 DEMOKRASI YANG PERNAH DITERAPKAN DI INDONESIA
Sejak merdeka, Indonesia telah mempraktekkan beberapa sistem politik pemerintahan
atas nama demokrasi, dari, oleh dan untuk rakyat. Sistem pemerintahan negara Indonesia
telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

21

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

(karakter) bangsanya. Apabila dianalisis, setiap sistem mempunyai “kelebihan dan
kekurangan” masing-masing.
2.4.1 Tahun 1945-1959, Sistem Demokrasi Liberal/ Parlemen
Demokrasi Liberal lebih sering disebut sebagai Demokrasi Parlementer, demokrasi ini
dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945. Pada
sistem ini menteri-menteri bertanggung jawab kepada parl emen
.Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Dalam
demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung)
diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada
pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hakhak individu seperti tercantum dalam konstitusi
Masa demokrasi liberal adalah masa lanjutan dari sebuah masa. Revolusi.fisik ketika
Indonesia mempertahankan kemerdekaan 17 Agustus. Sedangkan masa revolusi fisik adalah
sebuah lanjutan dari sebuahmasa. pergerakan nasional dan masa pendudukan Jepang. Masa
pergerakan nasional adalah masa pembukaan pola pemikiran modern baik pemikiran yang
asli Indonesia maupu pemikiran-pemikiran luar. Indonesia yang berkembang pada waktu itu
yang kemudian dicerna oleh para elit baru /intelektual Indonesia untuk di jadikan
ideologi,rujukan atau sebuah perbandingan untuk meraba memperjuangkan ke depan nasib
bangsanya. Dua pengaruh yang sangat signifikan mempengaruhi awal pemikiran para
intelektual ini adalah pemikiran pembaharuan Isla Komunisme yang di dalamnya
menawarkan ide-ide sosialis untuk mengentalkan nasionalisme Indonesia kelak. Hal ini
terlihat denganberdirinya dua organisasi nasional massa yang besar yakni Sarekat Islam (SI)
dan PKI (pecahan dari SI).
Pada sistem ini bentuk negara berubah menjadi RIS dan UUD 1945 berubah menjadi
Konstitusi RIS, hal ini berlangsung tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 saat
berlakunya UUDS. Penerapan UUDS 1950 tidak bertahan lama, hal ini ditandai dengan
keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kita kembali ke UUD 1945. Dengan kita
melaksanakan UUD 1945 tersebut, maka berakhirlah Demokrasi Liberal.
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

22

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

2.4.2

Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin
Pada sistem ini berlaku sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juni 1959 yang berbunyi

sebagai berikut.
1) Pembubaran Konstituante,
2) Berlakunya kembali UUD 1945.
3) Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Pelaksanaan masa Demokrasi Terpimpin :
 Kebebasan partai dibatasi
 Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
 Pemerintah berusaha menata kehidupan politik sesuai dengan UUD 1945.
 Dibentuk lembaga-lembaga negara antara lain MPRS,DPAS, DPRGR dan Front Nasional.
Penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan Demokrasi terpimpin dari UUD 1945 adalah
sebagai berikut.
1. Kedudukan Presiden
Berdasarkan UUD 1945, kedudukan Presiden berada di bawah MPR. Akan tetapi,
kenyataannya bertentangan dengan UUD 1945, sebab MPRS tunduk kepada Presiden.
Presiden menentukan apa yang harus diputuskan oleh MPRS. Hal tersebut tampak dengan
adanya tindakan presiden untuk mengangkat Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana
Menteri III serta pengagkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partaipartai besar serta wakil ABRI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang
tidak memimpin departemen.
2. Pembentukan MPRS
Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959.
Tindakan tersebut bertentangan dengan UUD 1945 karena Berdasarkan UUD 1945
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

23

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara harus melalui pemilihan
umum sehingga partai-partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang
duduk di MPR.
3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan
pembubaran DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong Royong (DPR-GR). Dimana semua anggotanya ditunjuk oleh presiden. Peraturan
DPRGR juga ditentukan oleh presiden. Sehingga DPRGR harus mengikuti kehendak serta
kebijakan pemerintah. Tindakan presiden tersebut bertentangan dengan UUD 1945 sebab
berdasarkan UUD 1945 presiden tidak dapat membubarkan DPR.
4. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara
Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden
No.3 tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri
atas satu orang wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24
orang wakil golongan. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan
mengajukan usul kepada pemerintah. Pelaksanaannya kedudukan DPAS juga berada
dibawah pemerintah/presiden sebab presiden adalah ketuanya.

2.4.3Tahun 1965-1998; Demokrasi Pancasila;
Demokrasi Pancasila berlaku semenjak lahirnya Orde Baru. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dijiwai, disemangati, dan didasari oleh Pancasila. Dengan kata lain Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi yang dijiwai kelima sila yang ada dalam Pancasila sebagai
berikut.
1) Dilaksanakan dengan rahmatTuhan Yang Maha Esa.
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

24

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

3) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan.
5) Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penyimpangan Pada Demokrasi Pancasila
• Mengabaikan eksistensi dan peran Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di
mana tidak merasa dikontrol oleh Tuhan. Para pemimpin, terutama presiden tabu untuk
dikritik, apalagi dipersalahkan. Ini bermakna menempatkan dirinya dalam posisi Tuhan yang
selalu harus dimuliakan dan dilaksanakan segala titahnya serta memegang kekuasaan yang
absolut
• Tidak manusiawi, tidak adil dan tidak beradab, dengan fakta eksistensi nyawa, darah, harkat
dan martabat manusia lebih rendah dari nilai-nilai kebendaan.
• Tidak ada keadilan hukum, ekonomi, politik dan penegakan HAM
• Pemilu rutin lima tahuna, tetapi sekedar ritual demokrasi. Dimana dalam prakteknya
diberlakukan sistem Kepartaian Hegemonik, yakni pemilu diikuti oleh beberapa partai
politik, tetapi yang harus dimenagkan, dengan menempuh berbagai cara,intimidasi, teror,
ancaman danuanga, hanya satu partai politik.
2.4.3

Tahun 1998- Sekarang, Demokrasi Pancasila Era Reformasi
Indonesia bisa belajar dari pengalaman sejarah, setiap demokrasi dapat berkembang

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam orde ini sering kita sebut juga sebagai orde
transisi demokrasi. Reformasi merupakan reaksi terhadap orde baru yang dianggap telah
menyimpang dari tujuan dan cita-cita Demokrasi Pancasila. Kita sebagai warga negara
berharap bangsa
Sukses atau tidaknya sebuah transisi demokrasi sejati terletak pada faktor berikut.
1) Komposisi elite politik.

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

25

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

2) Desain institusi politik.
3) Budaya politik.
4) Peran masyarakat madani.
Adapun ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan demokrasi lain adalah bahwa
Demokrasi Pancasila mengandung aspek-aspek formal, materiil, kaidah atau normatif, tujuan
atau optimatif, organisasi, dan aspek sernangat atau kejiwaan.:
1) Aspek formal, yakni menunjukkan segi proses dan cara partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan negara, yang kesemuanya itu telah diatur oleh undang-undang maupun
peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
2) Aspek materiil, yaitu segi gambaran manusia yang menegaskan pengakuan atas harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan dan memanusiakan warga negara dalam
masyarakat negara dan masyarakat bangsa-bangsa.
3) Aspek kaidah atau normatif yang berarti bahwa Demokrasi Pancasila mengandung
seperangkat ( norma (kaidah) yang menjadi pembimbing dan aturan dalam bertingkah
laku yang mengikat negara dan warga negara dalam bertindak dan menyelenggarakan hak
dan kewajiban serta wewenangnya.
4) Aspek tujuan atau optatif yaitu menunjukkan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dalam negara hukum, negara kesejahteraan, negara bangsa,
dan negara berkebudayaan.
5) Aspek organisasi yang menggambarkan perwujudan Demokrasi Pancasila dalam bentuk
organisasi pemerintahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6) Aspek semangat atau kejiwaan yaitu bahwa Demokrasi Pancasila memerlukan warga
negara Indonesia yang berkepribadian peka terhadap hak dan kewajibannya, berbudi
pekerti luhur, dan tekun serta berjiwa pengabdian.

Dengan melaksanakan demokrasi tersebut kita berharap dan berusaha untuk :
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

26

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

1) diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa,
2) sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab,
3) menjaga persatuan dan kesatuan,
4) mengutamakan musyawarah untuk mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan
5) mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Contoh-Contoh Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Pada Era Reformasi
 Pemilu 2004 adalah pemilu pertama sejak Indonesia merdeka yang dilaksanakan secara
langsung, dalam arti masyarakat Indonesia dapat memilih Capres (Calon Presiden) dan
Cawapres (Calon Wakil Presiden) dan memilih anggota legislatif secara langsung. Peserta
pemilu legislatif tahun 2004 sebanyak 24 partai dan dimenangkan oleh Partai Golongan
Karya, sedangkan peserta Pilpres (Pemilihan Presiden) sebanyak 5 pasangan dan
dimenangkan oleh pasangan SBY-JK (Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla). Pemilu
2004 adalah salah satu contoh pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada era reformasi
karena dilaksanakan secara bersih dan demokratis.
 Melaksanakan kampanye terbuka pada tahun 2009, KPU memutuskan untuk mengadakan
Kampanye Terbuka, yang dimana para kompetitor mempunyai jadwal yang ketat dalam
berkampanye dalam waktu yang singkat… Hal ini merupakan salah satu contoh pelaksanaan
demokrasi. Namur hal ini juga tidak lepas dari banyak kekurangan, seperti panitia dengan
kinerja buruk, cuaca tidak mendukung, para perusuh dari partai lain. Mestinya di dalam
Kampanye Terbuka, hal ini harus di HILANGKAN secara hermanen agar menciptakan
demokrasi.
 Semua golongan bisa menjadi caleg hanya dengan modal NEKAT dan BERANI, para
pengangguran yang biasa kerja free lance jadi tukang becak, satpam, tiba-tiba di panggil
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

27

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

oleh para anggota parpol agar menjadi CALEG, memang hal ini benar sesuai dengan
demokrasi, Namur apakah kita tidak kasihan dengan orang-orang yang sudah bersekolah
mal ingá ke junjung S2, Namur slotnya di ambil orang-orang semacam itu.
 Demonstrasi atau unjuk rasa diperbolehkan asal secara tertib, damai, dan tidak mengganggu
ketertiban umum. Perwakilan dari pendemo wajib melaporkan tentang jumlah anggota
pendemo, lokasi demonstrasi, atribut yang dipakai kepada pihak kepolisian sebelum unjuk
rasa dilaksanakan. Hal ini adalah salah satu contoh pelaksanaan demokrasi di era reformasi
karena kita tahu unjuk rasa adalah hal yang dilarang pada masa pemerintahan Orde Baru.
 Pemilihan kepala daerah secara langsung mulai dilakukan pada masa pemerintahan sekarang
yaitu pemerintahan SBY, sebelumnya kepala daerah dipilih atau ditunjuk oleh Menteri
Dalam Negeri. Sekarang, masyarakat dapat memilih kepala daerahnya masing-masing
seperti pemilihan presiden secara langsung. Hal ini adalah salah satu contoh pelaksanaan
demokrasi di era reformasi karena dengan Pilkada secara langsung, kepala daerah yang
terpilih adalah pilihan rakyat bukan pemerintah.
 Kebebasan pers media cetak maupun elektronik mulai timbul sejak lengsernya dinasti orde
baru, dalam hal ini pers dapat bebas berpendapat dan mengkritik kinerja pemerintah jika
kinerjanya buruk. Hal ini adalah salah satu contoh pelaksanaan demokrasi di era reformasi
karena pada masa Orde Baru, pers tidak mendapat kebebasan berpendapat dan dilarang
mengkritik kinerja pemerintah. Sebagai contoh, beberapa media cetak pada masa Orde Baru
ditutup secara paksa karena dinilai mengkritik dinasti Soeharto.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

28

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA
Demokrasi berasal dari kata demos yang memiliki arti rakyat dan kratos yang

memiliki arti kekuasaan. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Macam-macan system demokrasi











Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi
Demokrasi

Langsung
tak Langsung
Liberal
Parlemen
dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Presidensiil)
Pancasila
Permusyawaratan
Terpimpin
Referendum

 Tiap-tiap system demokrasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendirisendiri
Sistem demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia yaitu:






3.2

Sistem
Sistem
Sistem
Sistem

demokrasi
demokrasi
demokrasi
demokrasi

liberal/parlemen (1945-1959)
Terpimpin (1959-1965)
Pancasila (1965-1998)
Pancasila Era Reformasi (1998-sekarang)

SARAN

Sebagai bagian dari sebuah makalah yang kami buat maka disinilah bagian yang tidak terlepas
dari padaNya. Ucapan terimakasih kepada Tuhan YME karena atas petunjukNyalah makalah
ini dapat terselesaikan. Dan kami juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada
bapak dosen yang telah membimbing dan membantu kami dalam penyelesaian makalah ini,
serta teman-teman yang telah membantu kami.
Tidak lupa kami juga memohon saran dan kritik dari dosen ataupun dari teman-teman, Jikalau
ada hal-hal yang tidak sesuai dan menyimpang dari pemahaman. Dan kami juga mohon maaf
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

29

DEMOKRASI DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

yang sebesar-besarnya apabila ada salah kata atau ada beberapa sudut pandang yang idak
sesuai dengan yang seharusnya ada.
Semoga setelah ini kita bisa lebih paham mengenai kelebihan dan kekurangan system
demokrasi dan bagaimana penerapan demokrasi yang ada di Indonesia.

Daftar Pustaka









J:/index.php.htm
J:/demokrasi 3.html
http/edukasi-pelajar.blogspot.com
http://www.jimly.com/pemikiran/view/11
http://hidayatulhaq.wordpress.com/2008/06/07/12/
/J:/b-Demokrasi-Pancasila-pada-masa-Orde-Baru-1966-–-1998.htm
(http://www.tcw.utwente.nl/theorieenoverzicht/Theory%20clusters/
//J:/INDONESIA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1966)



magistra.htmWikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan).htm

«

historia

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

30

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24