PHP File Tree Demo 4.1.1 Agenda-1
BAB IV
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2008
4.1.
AGENDA PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL DALAM BERAGAMA
4.1.1. Sub Agenda Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial Kehidupan
Beragama
A. KONDISI UMUM
Masyarakat Jawa Timur yang pluralitas suku, agama, ras, bahasa
dan adat istiadat merupakan kekayaan yang menjadi modal dasar bagi
pembangunan bangsa menuju masyarakat yang dicita-citakan, yaitu
masyarakat adil, makmur, damai dan sejahtera baik lahir maupun bathin
dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pluralitas
agama sebagai realitas yang ada di masyarakat yang semestinya patut
diterima sebagai wujud anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
demikian agama merupakan satu kondisi yang senantiasa harus tetap
dipupuk, dipelihara dan dijaga serta ditingkatkan rasa toleransi. Seiring
dengan
perkembangan
situasi
global
yang
tidak
menentu,
memungkinkan pihak-pihak tertentu memanfaatkan sentimen agama
untuk kepentingan tertentu yang dapat menimbulkan kerawanan dan
konflik sosial baik tatanan horisontal maupun vertikal yang dapat
mengancam kerukunan, ketentraman dan kedamaian masyarakat.
Mencegah timbulnya kerawanan merupakan upaya yang terbaik, karena
dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan kepada umat
beragama dalam
melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.
Untuk menciptakan kondisi yang demikian Pemerintah Propinsi Jawa
Timur
berupaya
pada
tahun
1997
telah
mulai
melaksanakan
musyawarah/ dialog intern dan antar umat beragama yang diikuti tokoh
agama, tokoh masyarakat, LSM agama, mahasiswa aktivis, guru agama,
pelajar dan LSM wanita. Dengan demikian dapat terwujud peningkatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 1
kualitas kesalehan sosial kehidupan umat beragama yaitu hidup dalam
suasana baik, tenteram dan damai, bersatu hati dan bersepakat antar
umat yang berbeda-beda agamanya atau antar umat dalam satu agama.
Kinerja Sektor Agama
Kerukunan yang telah terbina dari tahun-tahun sebelumnya
dipertahankan bahkan ditingkatkan/dikembangkan. Jika memperhatikan
perkembangan jumlah pemeluk agama, pembinaan pendidikan agama
dan peserta jamaah haji
dari tahun 2005 ke tahun 2006 semuanya
cenderung meningkat, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan
toleransi yang tinggi antar umat beragama di Jawa Timur.
Tabel Pemeluk Agama Propinsi Jawa Timur
No
Agama
Satuan
2006
1.
Islam
Orang
34.891.342
2.
Kristen
Orang
723.588
3.
Katholik
Orang
476.855
4.
Hindu
Orang
336.297
5.
Budha
Orang
210.094
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Apabila dilihat dari jumlah tempat peribadatan mengindikasikan
bahwa kesemarakan hidup beragama semakin mantap sehingga
diharapkan mampu membentengi segenap lapisan masyarakat dari
arus globalisasi yang melanda dunia. Sampai tahun 2006 jumlah
tempat peribadatan di Jawa Timur terdapat Masjid 35.930 buah,
Mushollah/langgar 163.846 buah, Gereja Kristen Protestan 1.653 buah,
Gereja Kristen Katholik 631 buah, Pure 341 buah dan Vihara 186 buah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 2
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan
No
Tempat Ibadat
Satuan
1.
Masjid
Buah
35.930
2.
Langgar/Mushola
Buah
163.846
Buah
1.653
Buah
631
Gereja
3.
Krist/Protestan
Gereja
4.
Krist/Katholik
2006
5.
Pure
Buah
341
6.
Vihara
Buah
186
Sumber : Biro Mental Setdaprop. Jatim
Pada tahun 2006 jumlah jamaah haji Jawa Timur sebanyak
34.021 orang sedangkan pada tahun 2005 sebanyak 33.756 orang
atau mengalami kenaikan sebanyak 265 orang.
Tabel Jumlah Pondok Pesantren Dan Jamaah Haji
No
1.
Uraian
Pondok
Satuan
Unit
2005
2006
3.684
5.220
1.075.646
1.139.877
Pesantren
2.
3.
Jumlah Santri
Orang
a. Pria
598.862
b. Wanita
476.784
Jamaah Haji
33.756
34.021
a. Pria
16.559
16.370
b. Wanita
17.197
17.651
Orang
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam bidang
agama, salah satu indikator yang dipergunakan adalah ketaatan aparat
dalam
penyelenggaraan
pemerintah
dan
pelayanan
kepada
masyarakat. Alat ukur yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat
ketaatan, adalah tingkat kerugian negara karena penyimpangan
anggaran (APBD) dan pemakai Narkoba. Berdasarkan pemeriksaan
reguler yang dilakukan Badan Pengawas, diperoleh data sebagai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 3
berikut :
Jumlah dan Nilai Temuan Pemeriksaan Reguler Tahun 2005 dan 2006
TEMUAN 2005
URAIAN
JML
Temuan Kerugian Daerah
Temuan
Kewajiban
Kepada Negara/Daerah
Temuan Administrasi
Total Temuan
TEMUAN 2006
NILAI
JML
NILAI
51
116.786.396,43
56
85.940.250,12
26
13.613.251.797,68
56
933.933.563,81
970
3.319.439.280,76
1.344
14.865.786.711,05
1.047
17.049.477.474,87
1.456
15.885.660.524,90
Setor
Sumber: Badan Pengawas Propinsi Jatim
Berdasarkan data diatas, secara nominal kerugian negara pada
tahun 2006 mengalami penurunan. Nilai kerugian negara pada tahun
2005
sebesar
Rp.116.786.396.430
dan
tahun
2006
sebesar
Rp.85.940.250.120 walaupun jumlah kasus yang mengakibatkan
kerugian negara relatif masih besar.
B.
SASARAN TAHUN 2008
Sasaran yang akan dicapai untuk agenda Peningkatan Kesalehan
Sosial dalam Beragama pada tahun 2008 adalah :
1. Peningkatan pendidikan agama melalui peningkatan kualitas
pendidikan agama dan keagamaan, peningkatan pendidikan budi
pekerti sedini mungkin kepada anak-anak, peningkatan kualitas
santri di pondok pesantren;
2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama melalui optimalisasi
Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB);
3. Menurunnya angka perceraian terhadap jumlah rumah tangga
sebesar 0,0025 pada tahun 2008;
4. Menurunnya prosentase jumlah pemakai Narkoba sebesar -2 %
5. Menurunnya Indeks Komposit kriminalitas yang dominan dalam
masyarakat sebesar 96 pada tahun 2008
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 4
C.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan
peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah:
1. Peningkatan Pendidikan Agama
a. Peningkatan
kualitas
pendidikan
agama
dan
pendidikan
keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
b. Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita
sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama
pembentukan moral dan etika;
c. Pengembangan pendidikan budi pekerti sedini mungkin kepada
anak-anak;
d. Peningkatan kualitas santri di pondok pesantren.
2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
a. Peningkatan
upaya
menjaga
keserasian
sosial
di
dalam
kelompok-kelompok keagamaan dengan memanfaatkan kearifan
lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial masyarakat;
b. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di
dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan
dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi secara
dini terjadinya konflik;
c. Penyelesaian konflik sosial yang berlatar belakang agama
melalui mekanisme resolusi konflik, dengan mengutamakan
keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian
hakiki;
d. Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di
bidang sosial ekonomi.
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat,
wakaf, infak, shodaqoh;
b. Peningkatan kualitas
penataan dan
pengelolaan serta
pengembangan fasilitas pada pelaksanaan ibadah, dengan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 5
memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama
dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama.
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2008 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 6
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2008
4.1.
AGENDA PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL DALAM BERAGAMA
4.1.1. Sub Agenda Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial Kehidupan
Beragama
A. KONDISI UMUM
Masyarakat Jawa Timur yang pluralitas suku, agama, ras, bahasa
dan adat istiadat merupakan kekayaan yang menjadi modal dasar bagi
pembangunan bangsa menuju masyarakat yang dicita-citakan, yaitu
masyarakat adil, makmur, damai dan sejahtera baik lahir maupun bathin
dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pluralitas
agama sebagai realitas yang ada di masyarakat yang semestinya patut
diterima sebagai wujud anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
demikian agama merupakan satu kondisi yang senantiasa harus tetap
dipupuk, dipelihara dan dijaga serta ditingkatkan rasa toleransi. Seiring
dengan
perkembangan
situasi
global
yang
tidak
menentu,
memungkinkan pihak-pihak tertentu memanfaatkan sentimen agama
untuk kepentingan tertentu yang dapat menimbulkan kerawanan dan
konflik sosial baik tatanan horisontal maupun vertikal yang dapat
mengancam kerukunan, ketentraman dan kedamaian masyarakat.
Mencegah timbulnya kerawanan merupakan upaya yang terbaik, karena
dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan kepada umat
beragama dalam
melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.
Untuk menciptakan kondisi yang demikian Pemerintah Propinsi Jawa
Timur
berupaya
pada
tahun
1997
telah
mulai
melaksanakan
musyawarah/ dialog intern dan antar umat beragama yang diikuti tokoh
agama, tokoh masyarakat, LSM agama, mahasiswa aktivis, guru agama,
pelajar dan LSM wanita. Dengan demikian dapat terwujud peningkatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 1
kualitas kesalehan sosial kehidupan umat beragama yaitu hidup dalam
suasana baik, tenteram dan damai, bersatu hati dan bersepakat antar
umat yang berbeda-beda agamanya atau antar umat dalam satu agama.
Kinerja Sektor Agama
Kerukunan yang telah terbina dari tahun-tahun sebelumnya
dipertahankan bahkan ditingkatkan/dikembangkan. Jika memperhatikan
perkembangan jumlah pemeluk agama, pembinaan pendidikan agama
dan peserta jamaah haji
dari tahun 2005 ke tahun 2006 semuanya
cenderung meningkat, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan
toleransi yang tinggi antar umat beragama di Jawa Timur.
Tabel Pemeluk Agama Propinsi Jawa Timur
No
Agama
Satuan
2006
1.
Islam
Orang
34.891.342
2.
Kristen
Orang
723.588
3.
Katholik
Orang
476.855
4.
Hindu
Orang
336.297
5.
Budha
Orang
210.094
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Apabila dilihat dari jumlah tempat peribadatan mengindikasikan
bahwa kesemarakan hidup beragama semakin mantap sehingga
diharapkan mampu membentengi segenap lapisan masyarakat dari
arus globalisasi yang melanda dunia. Sampai tahun 2006 jumlah
tempat peribadatan di Jawa Timur terdapat Masjid 35.930 buah,
Mushollah/langgar 163.846 buah, Gereja Kristen Protestan 1.653 buah,
Gereja Kristen Katholik 631 buah, Pure 341 buah dan Vihara 186 buah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 2
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan
No
Tempat Ibadat
Satuan
1.
Masjid
Buah
35.930
2.
Langgar/Mushola
Buah
163.846
Buah
1.653
Buah
631
Gereja
3.
Krist/Protestan
Gereja
4.
Krist/Katholik
2006
5.
Pure
Buah
341
6.
Vihara
Buah
186
Sumber : Biro Mental Setdaprop. Jatim
Pada tahun 2006 jumlah jamaah haji Jawa Timur sebanyak
34.021 orang sedangkan pada tahun 2005 sebanyak 33.756 orang
atau mengalami kenaikan sebanyak 265 orang.
Tabel Jumlah Pondok Pesantren Dan Jamaah Haji
No
1.
Uraian
Pondok
Satuan
Unit
2005
2006
3.684
5.220
1.075.646
1.139.877
Pesantren
2.
3.
Jumlah Santri
Orang
a. Pria
598.862
b. Wanita
476.784
Jamaah Haji
33.756
34.021
a. Pria
16.559
16.370
b. Wanita
17.197
17.651
Orang
Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam bidang
agama, salah satu indikator yang dipergunakan adalah ketaatan aparat
dalam
penyelenggaraan
pemerintah
dan
pelayanan
kepada
masyarakat. Alat ukur yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat
ketaatan, adalah tingkat kerugian negara karena penyimpangan
anggaran (APBD) dan pemakai Narkoba. Berdasarkan pemeriksaan
reguler yang dilakukan Badan Pengawas, diperoleh data sebagai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 3
berikut :
Jumlah dan Nilai Temuan Pemeriksaan Reguler Tahun 2005 dan 2006
TEMUAN 2005
URAIAN
JML
Temuan Kerugian Daerah
Temuan
Kewajiban
Kepada Negara/Daerah
Temuan Administrasi
Total Temuan
TEMUAN 2006
NILAI
JML
NILAI
51
116.786.396,43
56
85.940.250,12
26
13.613.251.797,68
56
933.933.563,81
970
3.319.439.280,76
1.344
14.865.786.711,05
1.047
17.049.477.474,87
1.456
15.885.660.524,90
Setor
Sumber: Badan Pengawas Propinsi Jatim
Berdasarkan data diatas, secara nominal kerugian negara pada
tahun 2006 mengalami penurunan. Nilai kerugian negara pada tahun
2005
sebesar
Rp.116.786.396.430
dan
tahun
2006
sebesar
Rp.85.940.250.120 walaupun jumlah kasus yang mengakibatkan
kerugian negara relatif masih besar.
B.
SASARAN TAHUN 2008
Sasaran yang akan dicapai untuk agenda Peningkatan Kesalehan
Sosial dalam Beragama pada tahun 2008 adalah :
1. Peningkatan pendidikan agama melalui peningkatan kualitas
pendidikan agama dan keagamaan, peningkatan pendidikan budi
pekerti sedini mungkin kepada anak-anak, peningkatan kualitas
santri di pondok pesantren;
2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama melalui optimalisasi
Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB);
3. Menurunnya angka perceraian terhadap jumlah rumah tangga
sebesar 0,0025 pada tahun 2008;
4. Menurunnya prosentase jumlah pemakai Narkoba sebesar -2 %
5. Menurunnya Indeks Komposit kriminalitas yang dominan dalam
masyarakat sebesar 96 pada tahun 2008
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 4
C.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan
peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah:
1. Peningkatan Pendidikan Agama
a. Peningkatan
kualitas
pendidikan
agama
dan
pendidikan
keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
b. Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita
sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama
pembentukan moral dan etika;
c. Pengembangan pendidikan budi pekerti sedini mungkin kepada
anak-anak;
d. Peningkatan kualitas santri di pondok pesantren.
2. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
a. Peningkatan
upaya
menjaga
keserasian
sosial
di
dalam
kelompok-kelompok keagamaan dengan memanfaatkan kearifan
lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial masyarakat;
b. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di
dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan
dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi secara
dini terjadinya konflik;
c. Penyelesaian konflik sosial yang berlatar belakang agama
melalui mekanisme resolusi konflik, dengan mengutamakan
keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian
hakiki;
d. Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di
bidang sosial ekonomi.
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat,
wakaf, infak, shodaqoh;
b. Peningkatan kualitas
penataan dan
pengelolaan serta
pengembangan fasilitas pada pelaksanaan ibadah, dengan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 5
memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama
dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama.
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2008 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
BAB IV - 6