Peran Dan Posisi Serta Perjuangan Perempuan Pada Novel Liang Shanbo Yu Zhu Yingtai Karya Zhang Henshui Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dibahas dalam novel Liang Shanbo yu Zhu

Yingtaikarya Zhang Henshui maka penelitian ini menggunakan metode deskrptif
kualitatif. Menurut Sukmadinata (2006: 72) penelitian yang bersifat deskriptif
adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena yang alamiah maupun buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Menurut Moleong (2006: 4), metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang perilaku yang dapat diamati. Penulis menggunakan metode ini karena
penulis mencoba mendeskripsikan atau menganalisa peran dan posisi serta
perjuangan perempuan dalam masyarakat patriarkhal pada novel Liang Shanbo yu
Zhu Yingtai karya Zhang Henshui.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah kepustakaan atau library
research. Penulis mengumpulkan beberapa referensi dari beberapa sumber baik
dari sumber elektronik, internet maupun sumber dari beberapa buku untuk

mendukung penelitian. Menurut Semi (1993: 8), library research yaitu penelitian

Universitas Sumatera Utara

yang dilakukan dikamar kerja peneliti atau diruang perpustakaan di mana peneliti
memperoleh data atau informasi tentang objek penelitiannya lewat buku-buku
atau alat-alat visual lainnya. Setelah data-data dan referensi itu terkumpul,
selanjutnya penulis memilih dan menyeleksi beberapa referensi tersebut untuk
diterapkan dalam penelitian. Pemilihan dan penyeleksian tersebut sangat penting
untuk dilakukan agar sesuai dengan objek kajian penelitian dan mendapatkan hasil
penelitian yang diharapkan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menempati peran yang
sangat penting. Kualitas hasil temuan dalam penelitian kualitatif sangat ditentukan
oleh cara pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif kemampuan peneliti
dalam mengumpulkan data sangat menentukan kualitas data yang ditentukan
(Setiyadi, 2006: 237).

Adapun proses pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membaca teks sastra novel Liang Shanbo yu Zhu Yingtai karya Zhang

Henshui.
2. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku-buku, jurnal ilmiah dan bahan tertulis lainnya yang
berhubungan dengan topik penelitian.
3.3

Teknik Analisis Data

Universitas Sumatera Utara

Teknik yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah teknik
kualitatif dengan metode deskriptif

yang penerapannya bersifat menuturkan,

menganalisis, dan menafsirkan. Langkah yang dilakukan dalam menganalisis data,
menurut Miles dan A. Michael Huberman (1992: 16) adalah terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Langkah tersebut digunakan penulis untuk menganalisis
data dalam penelitian novel Liang Shanbo yu Zhu Yingtai karya Zhang Henshui

adalah:
1. Mencari kutipan dan perkataan yang menggambarkan peran dan posisi
serta perjuangan perempuan.
2. Menyeleksi data kemudian di analisis untuk menjawab semua masalah
yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
3. Data yang telah di analisis kemudian di simpulkan sehingga penelitian ini
memperoleh hasil yang diinginkan.
3.4

Data dan Sumber Data

3.4.1 Data
Data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang
lebih sederhana untuk melakukan suatu proses (Wahyudi, 2008:2).
Data dalam penelitian ini berupa teks, kata, frase, kalimat, wacana, dalam
novel Liang Shanbo yu Zhu Yingtai karya Zhang Henshui yang mengandung
peran dan posisi serta perjuangan perempuan.

Universitas Sumatera Utara


3.4.2 Sumber Data
Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya
(Yakub, 2012:6).

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel berbahasa mandarin:


Judul novel

: 梁山伯与祝英台(Liang Shanbo yu Zhu Yingtai)



Karya

: ฀恨水(Zhang Henshui)



Penerbit


:吉林文史出版社(Jilin Publishing Group)



Tahun

: 2002



Tebal buku

: 288 halaman



Sampul

: Soft cover (abu-abu dan hitam)


BAB IV

Universitas Sumatera Utara

PEMBAHASAN
4.1

Peran dan Posisi Perempuan
Ada beberapa peran dan posisi yang tergambar dalam novel Liang Shanbo

yu Zhu Yingtai karya Zhang Henshui yaitu, peran istri, ibu, anak dan pembantu.
4.1.1 Sebagai Istri
Perempuan setelah menikah secara otomatis akan mendapatkan status
sebagai istri. Seorang istri dibebani berbagai fungsi yaitu sebagai pendamping
suami, melayani suami dan penasihat bagi suami. Tetapi di dalam novel Liang
Shanbo yu Zhu Yingtai karya Zhang Henshui, penulis menemukan peran istri
hanya sebagai penasihat terhadap suami dan menurut perintah suami.
1. Penasihat terhadap suami
Tengshi seorang istri yang dapat menjadi teman untuk diajak berdiskusi

tentang masalah yang dihadapi suami. Tengshi memahami perannya sebagai istri
yang bisa di jadikan tempat curhat atau pendorong semangat dan penasihat bijak
bagi suami. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道::“฀两句大฀,不要฀啦。฀里也没有第四人听฀。孩子
,你฀房去吧。”(梁山伯与祝英台,2002: 10)

“Tak apa kau bicara keras-keras, suamiku, di sini tidak ada orang
luar,” kata sang istri menenangkan suaminya. “Zhu Yingtai, mari
ikut mama masuk! (SPET, 1990: 12)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan peran Tengshi mencoba menenangkan hati
suami dan member nasihat dengan mengatakan tidak masalah jika berbicara
keras-keraskarena tidak ada orang luar. Tengshi sebagai seorang istri yang selalu
menenangkan hati suami dan sebagai penasihat suami.
Tengshi terhadap suami menceritakan tingkah laku anaknya, suami juga
harus mengetahui sikap sang anak lewat sang istri. Kutipan tersebut terdapat
berikut:
滕氏道:“小脾气是没有฀,但是两三天水米不沾牙,฀究竟不能

拖延下去啊。”滕氏道:“你叫菊儿฀来฀上一฀吧!”

滕氏道

:“你听,熬得฀฀稀฀的฀子羹,都吃不下去,฀能叫她吃什么
฀西哩!”(梁山伯与祝英台,2002:20)

Tengshi sang ibu terhadap suami melaporkan tingkah sang anak.
“Sikapnya belum berubah,” sahut sang istri, “dia tidak mau makan
apa pun, air juga tidak barang setetes.Bagaimana sekarang?” “Coba
kau tanya saja Xiao Ju!” sahut Tengshi singkat. Dia bagaikan
enggan bicara.“Nah, kau dengar!” kata Tengshi kemudian.
“Bahkan bubur biji teratai tak sudi dia makan! Lalu, dia harusdiberi
makan apa?” (SPET, 1990: 22)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai seorang istri terhadap
suaminya menceritakan tentang tingkah anaknya. Sebagai istri Tengshi perlu
membicarakan tingkah anaknya kepada suami. Suami juga perlu mengetahui sikap
anaknya lewat istri.
Tengshi sebagai istri mecurahkan isi hatinya tentang tingkah laku anaknya

terhadap suami. Kutipan tersebut terdapat berikut:

Universitas Sumatera Utara

滕氏道:“฀孩子,我是没法子฀了,非฀死不可。”于是自己就
把฀先生的฀฀了。接着又将英台฀的三点不可的฀฀了。 手 扶 了
桌面,挨了一把椅子坐下。฀口气道:“我也不忍逼她,฀฀久不
吃฀西,瘦的不成人฀了。”(梁山伯与祝英台,2002:27)

“Anak itu, aku tak bisa mengurusnya,” sahut Tengshi.
“Pendiriannya tak dapat diubah, kecuali kalau dia mati kelaparan!”
“Bagaimanakah sebenarnya?” tegas Gong Yuan. “Apa katanya?”
Tengshi menceritakan segalanya. “Aku tidak berdaya,” katanya
akhirnya. Ia menjatuhkan diri di atas kursi. “Dia terus tidak mau
makan….” “Bagaimana kalau kita panggil tukang tenung untuk
menanyakan keterangannya?” tanya Tengshi kemudian. Dia
teringat akan juru tenung. (SPET, 1990: 29-30)

Kutipan di atas menunjukkan sikap kesal Tengshi yang melihat tingkah
laku anaknya. Sebagai istri, Tengshi mencoba memberi saran kepada suami untuk

memanggilkan penujum untuk anaknya.
Setelah Tengshi memanggil penujum dan mengetahui hasil ramalannya,
segera Tengshi berkata kepada suami. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏฀฀地拍着桌子道:“฀极了。
฀外,卦上既要฀避一฀,那就฀她去吧。”
(梁山伯与祝英台,2002:32)

“Ya, cocok ramalanmu itu!” katanya. Kemudian ia berpaling pada
suaminya dan berkata: “Suamiku, bagaimana? Itulah bunyi
ramalannya, maka kita perlu bertindak cepat guna menghindari
ancaman bahaya walau untuk sementara waktu. Menurutku,
sebaiknya kita izinkan putri kita pergi….” (SPET, 1990: 34)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi yang menyetujui ramalan dari
penujum. Tengshi memberi nasihat kepada suami untuk menyetujui kepergian

Universitas Sumatera Utara

anaknya Zhu Yingtai demi menghindar dari ancaman bahaya. Walaupun sebagai
istri Tengshi menyetujui ramalan tetapi belum tentu dengan suaminya, karena di

dalam keluarga suami yang berhak mengambil keputusan untuk hidup anaknya.
Tengshi mendapatkan keheranan pada suaminya. Segera Tengshi bertanya
kepada suami untuk memastikannya rasa herannya. Kutipan tersebut terdapat
berikut:
฀氏道:“什么喜฀?看你฀成฀个฀子。”
祝公฀道:“二位不辞฀道,特地到我家来,你猜,是干什么来的?
”滕氏道:“不知道呀!祝公฀道:“是฀英台作媒来的。
滕氏道:“哦!作媒来的,哪一家呢?”
祝公฀道:“是฀子明太守家。他家有一个大儿子,名叫文才,今
天二十二฀,特意฀二公前来作伐。只看二位作฀฀大的官,฀个
媒人非同等฀啦。滕氏道:“฀฀太守家,฀是有名。不฀男孩子
我二人都没有฀฀,似乎฀当看看。再฀,他家既很有฀,฀今฀
在念฀,฀当฀两篇文章来看看才是呀。”(梁山伯与祝英台,
2002:155)

“Ada apa? Apakah maksud kegiranganmu ini?” “Coba kau terka,
mau apa kedua tamu itu datang jauh-jauh?” “Mana kutahu….”
“Mereka datang untuk melamar Zhu Yingtai, putri kita!” “Oh,
begitu!” kata sang istri. “Untuk keluarga siapa?” “Ma Tai Shou itu
memang ternama,” kata Nyonya Zhu, “akan tetapi putranya itu,
kita berdua belum pernah melihatnya. Maka dari itu, ku pikir, kita
perlu bersabar dulu. Lagi pula, walau keluarga itu kaya, putranya
masih sekolah. Bukankah kita perlu melihat dulu kepandaiannya?”
(SPET, 1990: 156-157)

Kutipan di atas menunjukkan sikap heran Tengshi sebagai istri yang
melihat kegirangan pada suaminya. Segera Tengshi menanyakan langsung
terhadap suami dan Tengshi mendengar langsung dari suami, bahwa anak mereka

Universitas Sumatera Utara

telah dilamar oleh keluarga Ma. Tetapi sebagai istri Tengshi mencoba memberi
nasihat kepada suami, untuk melihat terlebih dahulu kepandaian dari anak
keluarga Ma. Tengshi sebagi istri mencoba memberi pengertian terhadap suami
untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan pada anak mereka Zhu Yingtai. Ia
tidak ingin nantinya suami menyesal dengan keputusannya sendiri.
Tengshi mencoba memberi pengertian kepada suami tentang perihal putra
keluarga Ma. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏฀丈夫฀得振振有辞,家里有客呢,也不宜฀于争฀。 好 在 也
不是一天就能฀妥的。便道:“฀家是有名声的,我知道。 但 是 他
的大孩子,฀以฀要像个人฀,不能三分不像人,七分倒像鬼,那
就把฀堆成山,฀英台嫁฀去,英台也是不会฀意的吧?฀有那文稿
,我是无所฀,可是英台就成了自己的性命,那也非拿来看不可。
”(梁山伯与祝英台,2002:155)

Tengshi heran mendapatkan suaminya mendadak saja bicara
sedemikian rupa. Ia mengawasi. Karena tahu sifat suaminya, ia
bersabar. “Aku juga tahu keluarga Ma terkenal,” katanya, sabar.
“Akan tetapi putranya, bagaimana? Selain tentang kepandaiannya,
juga perihal paras wajahnya! Bagaimana kalau dia macam ‘tiga
bagian manusia dan tujuh bagian hantu’? Apakah Zhu Yingtai
pantas dijodohkan dengan dia? Zhu Yingtai pasti tidak setuju. Lagi
pula, bagi Zhu Yingtai ilmu budaya adalah bagaikan jiwanya.”
(SPET, 1990: 157)

Kutipan di atas menunjukkan Tengshi sebagai seorang istri heran
mendengar ucapan dari suaminya. Sebagai istri yang mengenal sifat suaminya itu,
Tengshi mencoba berbicara dan memberi nasihat dengan sabar terhadap suami
tentang putra keluarga Ma. Tengshi mencoba memberi pengertian kepada
suaminya

untuk

perihal

jodoh

anaknya

jangan

hanya

dilihat

dari

Universitas Sumatera Utara

kepandaiannya,tetapi perlu di lihat parasnya untuk memastikan jodoh yang pantas
terhadap anaknya.
Tokoh Tengshi membicarakan tingkah Zhu Yingtai kepada suaminya.
Kutipan tetsebut terdapat berikut:
滕氏道:“大概是฀了฀个฀故吧?”祝公฀道:“你我฀฀的衣服
,英台฀相当฀意吧?”

滕氏฀才把手上拿的฀฀一฀,走到

祝公฀面前道:“英台儿的脾气,我฀越฀越坏,฀些衣服式฀,
฀然都极฀฀髦,英台却一件未曾看฀。”祝公฀道:“฀฀什么?
滕氏道:“她฀฀家的婚事,十分不฀意。我曾฀此,着฀฀฀她
,她฀毫不฀我฀的฀所฀。”祝公฀道:“那她打算怎฀?”滕氏
道:“฀知道呢?她฀的฀真฀฀害,她฀就是皇帝下的圣旨,她也
不嫁。”(梁山伯与祝英台,2002:270)

“Ya, mungkin itu sebabnya,” jawab Tengshi, si istri. Ia memang
sedang kurang memperhatikan putrinya itu karena sekian lama
tidak ada laporan apa pun dari para abdi yang diperintahkan untuk
mengamat-amati putrinya. “Bagaimana dengan pakaian pilihan
kita?” tanya Gong Yuan. “Apakah Zhu Yingtai setuju?” Sang istri
melepaskan jarumnya, ia menghadapi suaminya. “Belakangan ini,
adat Zhu Yingtai semakin keras,” katanya. “Semua bahan pakaian
pilihan kita adalah istimewa, tetapi anak itu, melihat pun tidak
sudi!” “Eh, kenapa begitu?” “Dia sangat tidak puas berkenaan
pernikahannya dengan putra keluarga Ma. Mengenai ini, aku
pernah bicara padanya, memberinya nasihat, tetapi dia, dia tak sudi
memperhatikan!” “Habis, apa maunya?” “Mana aku tahu? Dia
bahkan bicara semakin kasar! Katanya, meskipun ada perintah raja,
dia tak sudi menikah!” (SPET, 1990: 271-272)

Kutipan di atas menunjukkan tokoh Tengshi telah banyak melihat tingkah
anaknya yang semakin keras kepala, sebagai perannya seorang istri tokoh Tengshi
perlu menceritakan tingkah sang anak terhadap suami. Tokoh Tengshi telah

Universitas Sumatera Utara

banyak melihat sikap anaknya yang banyak berubah semakin kasar dalam
berbicara dan sangat menentang perjodohannya walaupun itu perintah raja.
Tokoh Tengshi sangat memahami sikap keras kepala anaknya, karena itu
suami perlu menegur Zhu Yingtai. Tetapi sebagai istri Tengshi mengingatkan
kembali kepada suami untuk sabar saat berbicara terhadap anak. Terlihat dalam
kutipan berikut:
滕氏道:“你฀฀做法,只有越做越糟。叫得她来,和฀悦色和她
฀,她฀然嘴硬,฀不能以死来拚。”
(梁山伯与祝英台,2002:271)

“Sikapmu ini tidak akan menyelesaikan persoalan,” kata Tengshi.
“Bila kau panggil dia, kau harus bicara dengan sabar. Anak itu
tabiatnya keras, tetapi dia tak akan tidak acuh.” (SPET, 1990: 272)
Kutipan di atas menunjukkan sebagai istri Tengshi mengingatkan kembali
sifat anaknya yang keras kepala terhadap suami dan memberi nasihat kepada
suami untuk bersabar ketika berbicara terhadap anak mereka Zhu Yingtai.
Walaupun sebagai seorang istri harus tunduk terhadap suami tetapi istri
juga sebagai penasihat bagi suami. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏฀฀道:“撒฀可不好,你那姑娘脾气大得很。”
(梁山伯与祝英台,2002:280)

Tengshi menggoyangkan tangan. “Kita tak boleh mendustai dia!”
katanya. “Kau tahu adat Yingtai!” (SPET, 1990: 282)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan sebagai istri sikap Tengshi yang terus
memberikan nasihat terhadap suaminya dalam membuat keputusan terhadap anak,
jangan sampai mendustakan perasaan Zhu Yingtai.
Tengshi mencoba memberikan keputusan terhadap anaknya Zhu Yingtai.
Kutipan tersebut terdapat berikut :
滕氏在旁看到,知道฀外฀฀,便道:“就答฀฀她去吧。 梁 家 吊
孝,也฀她去฀,฀不是好好的回来了฀?”
(梁山伯与祝英台,2002:282)

Tengshi yang berada di sisi mereka tahu kebimbangan suaminya.
Dalam keadaan seperti itu, ia memberanikan diri berkata. “Sudah,
izinkan saja!” demikian katanya. “Menghormati pihak Liang pun
ada baiknya.” (SPET, 1990: 284)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai istri, memberanikan
diri untuk memberi keputusannya dan memberi nasihat terhadap suaminya untuk
mengabulkan keinginan Zhu Yingtai yang ingin berkunjung ke keburan Liang
Shanbo. Walaupun Tengshi telah memberikan keputusannya terhadap anak, tetapi
dalam masyarakat patriarkhal pada saat itu, istri tidak berhak dalam pengambilan
keputusan, karena selalu di pandang sebagai second class. Peran suami yang
mempunyai hak dalam mengambil keputusan terhadap anaknya.
2. Menurut perintah suami
Sebagai istri, Tengshi mencoba sebagai penengah di antara suami dan
anaknya. Kutipan tersebut terdapat berikut:

Universitas Sumatera Utara

滕氏道:“决定并不是到杭州去。因฀英台฀孩子,฀是要念฀,
决定฀一位老先生在家里฀฀教฀。你฀可以฀于答฀了吧?”
(梁山伯与祝英台,2002:23)

“Papa mu telah memutuskan, tetapi hal itu bukan keputusan bahwa
kau boleh belajar di Hang Zhou. Papa mu telah menetapkan untuk
mengundang seorang guru datang ke rumah kita ini guna memberi
mu pelajaran di rumah.Kau dapat tenang-tenang saja berdiam di
rumah. Bukankah itu baik sekali?” (SPET, 1990: 25)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai seorang istri yang
selalu menyetujui apapun keputusan suami. Sebagai istri hanya menurut perintah
suami dan Tengshi memberitahukan keputusan suami kepada anaknya Zhu
Yingtai.
Tengshi mengkhawatirkan tiga syarat yang diberikan suami kepada
anaknya. Tengshi tidak berani untuk ikut bicara. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏坐在一฀,听得第三件大事,想着一定฀฀,只是฀眉,又不
便插嘴。฀在฀女儿毫不฀฀,件件依从,便一把拖住英台,望฀
里一拉,口里道:“฀才是乖儿。我儿哪天起程。”
(梁山伯与祝英台,2002:36)

“Tengshi lega hatinya. Semula dia sangat khawatir karena belum
mengetahui apa ketiga syarat suaminya itu. Sekian lama ia
mengerutkan dahi, namun tak berani dia turut bicara. Sekarang
semuanya beres! “Nah, kau baru putri yanng baik!” katanya pada
putrinya itu seraya memegang tangan Yingtai. “Sekarang nak,
kapan kau hendak berangkat.(SPET, 1990: 38)
Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi setelah mengetahui ketiga
syarat yang diberikan suaminya kepada anaknya. Akhirnya perasaan Tengshi

Universitas Sumatera Utara

sebagai istri lega setelah mendengar syaratnya.Sebagai istri Tengshi sangat
memahami sifat suaminya yang tegas terhadap keluarga sehingga ia tidak berani
untuk ikut bicara.

4.1.2 Sebagai Ibu
Sebagai ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Penulis menemukan peran ibu yang tergambar dalam novel Liang Shanbo
yu Zhu Yingtai karya Zhang Henshui yaitu peran ibu sebagai pelindung anak dan
mendidik anak.
1. Pelindung anak
Tengshi menunjukkan sikap lembutnya sebagai ibu terhadap anaknya.
Kutipan tersebut terdapat berikut:
笑道:“英台,你坐下。฀薇开得很好,你没有摘一两฀戴呵!”祝
英台随母฀的指示坐着。(梁山伯与祝英台,2002:4)

“Nak duduklah,” kata Tengshi kemudian. “Kau tidak memetik dan
memakai bunga mawar...” (SPET, 1990: 6)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan

diatas

menunjukkan

sikap

Tengshi

seorang

ibu

yang

sebagaipelindung. Tengshi menanyakan kebiasaan anaknya yaitu memetik dan
memakai bunga mawar.
Keinginan Zhu Yingtai untuk pergi bersekolah ke Hang Zhou. Tengshi
menyuruh anaknya untuk memastikan murid-murid guru Zhou. Kutipan tersebut
terdapat berikut:
便道:“孩子,你฀的都有理,可是周先生不收女生,也没法可想呀
。”(梁山伯与祝英台,2002:7 )

“Tetapi Nak,” Tengshi ikut bicara,“Walaupun kau benar, namun
kau harus tahu apakah guru Zhou menerima murid perempuan?”
(SPET, 1990:9)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai seorang ibu yang
memberi perlindungan terhadap anaknya dengan memberikan nasihat, untuk
memastikan guru Zhou menerima atau tidak murid perempuan.
Tegshi melihat Zhu Yingtai dan menanyakan keadaannya. Kutipan
tersebut terdapat berikut:
滕氏把两手扶着她的肩膀道:“你是怎么啦?”祝英台被母฀一฀,却
฀啦一声大哭,望着娘฀里一扑,฀身฀฀起来。(梁山伯与祝英
台,2002:10)

“Eh, Nak kau kenapa?” tanya sang ibu sambil menepuk pundak
putrinya. Sekonyong-konyong saja Zhu Yingtai menjerit dalam
tangisnya dan tubuhnya bergerak sambil kedua tangannya
terbentang. Dia menubruk dan memeluk ibunya. Ibu yang berhati
lemah itu balas memeluk putrinya. (SPET, 1990: 12)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan sikap lemah seorang ibu yang melihat putrinya
bersedih, seakan Tengshi juga merasakan yang di rasakan putrinya. Sebagai
seorang ibu Tengshi mencoba memberi perlindungan dengan memberi balasan
pelukan dari anaknya.
Dengan penuh kecemasan Tengshi menyuruh Yin Xin untuk melayani
putrinya. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏฀呆一฀,随后฀口气道:“唉!฀个฀候฀也不是容易฀的,
随她去吧。小菊儿同我一路到前面去,฀屋里交฀฀心了。฀心,
你฀着,小姐要吃什么฀西,你到前面去฀我要。滕氏又看了一遍
,然后又฀了一口气,自฀菊儿向前面去了。
(梁山伯祝英台,2002:15)

“Biarlah dia tidur,” katanya perlahan, lalu ia memesan Yin Xin
agar merawat nona majikannya, kemudian ia mengajak Xiao Ju
pergi. ...Tengshi masihberdiam sebentar dan mengamati putrinya,
setelah itu barulah ia berlalu bersama abdi perempuannya. Ia
menarik napas panjang perlahan. (SPET, 1990: 17)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi yang kesal melihat Zhu
Yingtai. Tetapi sebagai ibu, ia tetap memperhatikan anaknya dan menyuruh Yin
Xin melayani Zhu Yingtai.
Tengshi terus mengamati anaknya Zhu Yingtai di dalam kamar. Kutipan
tersebut terdapat berikut:

Universitas Sumatera Utara

滕氏走฀来,฀了身子坐在床沿上,伸手摸摸她的฀角,又伸手到
被服里摸摸她的手,似乎有一点฀,而又不是怎么十分฀。 滕 氏 也
不知道฀是什么毛病。因道:“你是什么地方不舒服呢?”(梁山伯
与祝英台,2002:17)

Sang Ibu terus mengamati, lantas duduk di atas pembaringan di sisi
tubuh anak.gadisnya itu. Diulurkannya tangannya, meraba dahi
putrinya. Ia merasakan hawa yang agak hangat. Ia bimbang.
“Apakah kau merasa kurang enak badan, Nak?”(SPET, 1990: 19)

Kutipan diatas menunjukkan sikap bimbang Tengshi sebagai seorang ibu
yang merasakan hawa yang agak hangat di dalam kamar Zhu Yingtai. Segera
Tengshi mengulurkan tangannya untuk memeriksa keadaan Zhu Yingtai dan
menanyakan keadaan yang dirasakan Zhu Yingtai.
Ibu mendapatkan kabar dari pembantunya bahwa Zhu Yingtai sedang pilu
hati. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道:“若是心病,叫฀娘也无可奈何。“英台,你想一想,周
老先生并不收女生呀!”滕氏฀฀的站起,向祝英台看了一看,便道
:“฀฀本来不是坏事。晚上等฀外回来,和他商量商量,看有什
么฀法没有。”(梁山伯与祝英台,2002:18)

“Tengshi menatap putrinya, ia berpaling pada abdinya. “Kalau
benar pilu hati, aku tidak berdaya,” katanya. “Zhu Yingtai, kau
tahu, pak guru Zhou tua itu tidak menerima murid wanita….”
Tengshi bangkit berdiri, ia menoleh dan mengamati
putrinya.“Sebenarnya sekolah bukan hal yang tidak baik,” katanya
perlahan. “Sebentar, kalau pulang mama akan bicara dengannya.
Mama ingin tahu, bagaimana pikirannya.” (SPET, 1990: 19)
Kutipan diatas menunjukkan sikap tak berdaya Tengshi sebagai seorang
ibu yang mendapat kabar dari pembantu anaknya bahwa Zhu Yingtai sedang pilu

Universitas Sumatera Utara

hati. Tengshi mengambil keputusan untuk membicarakan masalah anaknya
kepada ayahnya Yingtai.
Tengshi mencoba memberi penjelasan maksud dari ayah kepada Zhu
Yingtai. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏就坐在床沿上,握住祝英台一只手,฀฀的道:“你三四天没
有吃一点฀西,身体可受不了。你爹也฀,฀฀฀是好事,฀在想
开了,决定……”(梁山伯与祝英台,2002:23)

Nyonya Zhu duduk di sisi pembaringan, tangannya meraba sebelah
tangan putrinya. “Telah tiga-empat hari kau tidak makan apa pun,
bagaimana kau rasakan tubuhmu?” tanya ibunya, lembut. “Papa
mu pun mengatakan, menuntut ilmu adalah baik sekali.
Sekarang…” (SPET, 1990: 25)

Kutipan dia atas menunjukkan sikap Tengshi yang mengkhawatirkan Zhu
Yingtai yang telah tiga sampai empat hari tidak makan juga. Sebagai seorang ibu
dengan sikap lembut Tengshi memberi pengertian terhadap Zhu Yingtai tentang
maksud dari ayahnya.
Tengshi cemas setelah mengetahui keterangan hasil sang anak. Seakan
Tengshi tidak berdaya melihat anaknya. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏也扶了桌子,站将起来,฀道:“可有解救?”(梁山伯与祝英
台,2002:31)

“Tengshi pun cemas sekali, dia bangkit berdiri. “Apakah ada daya
untuk menghindarinya?” tanyanya bingung. (SPET, 1990: 33)
Kutipan di atas menunjukkan kecemasan Tengshi sebagai ibu yang
mengetahui penyebab sakitnya Zhu Yingtai. Sebagai ibu Tengshi tidak berdaya

Universitas Sumatera Utara

untuk menghindari bahaya yang akan dialami sang anak. Tengshi memikirkan
cara untuk melindungi anaknya dari bahaya tersebut.
Tengshi sangat lega hati mengetahui sang anak sudah sembuh. Kutipan
tersebut terdapat berikut:
滕氏近前两步道:“女儿好了฀?”(梁山伯与祝英台,2002:33)

“Tengshi ini segera bangkit dari kursinya dan berjalan
menghampiri putri gadisnya itu. “Kau sudah sembuh, Nak?”
tanyanya. (SPET, 1990: 35)

Kutipan di atas menunjukkan sang ibu lega hati mengetahui sang anak
telah sembuh. Segera Tengshi menghampiri untuk memastikan kesembuhan sang
anak. Tengshi sebagai ibu begitu menyayangi sang anak, ibu tidak berdaya jika
melihat anaknya jatuh sakit, ia berusaha berbagai cara untuk kesembuhan sang
anak.
Tengshi kaget melihat Zhu Yingtai yang ingin mencelakakan dirinya
sendiri. Tenghsi mencoba untuk menghentikannya. Kutipan tersebut terdapat
berikut:
滕氏฀祝英台站着,就一反拖住她的手,向฀里一拉,因道:“你
฀孩子,有฀好好的฀啦。”“你既要去,料着是没法฀阻。但฀
父฀里,也有三件大事,儿若能依允,便฀你去。若不能依允,父
也฀฀女儿成行。”(梁山伯与祝英台,2002:34)

“Tengshi, si ibu, juga terkejut”. Ia mendekati anak gadisnya itu dan
merangkulnya. “Nak, bicaralah baik-baik,” katanya membujuk.
“Apabila kau sudah mantap hendak pergi, pergilah, Mama tidak
menghalangimu,” katanya kemudian. “Tetapi sebaliknya, Papa

Universitas Sumatera Utara

mempunyai tiga syarat berat. Asal kau setuju kau boleh pergi,
kalau tidak, sukar sekali. (SPET, 1990: 36)

Kutipan di atas menunjukkan Tengshi kaget yang melihat anaknya ingin
mencelakan dirinya sendiri. Ibu segera memberikan perlindungan dengan
memeluk Zhu Yingtai untuk menghentikannya. Demi keinginan sang anak, ibu
mengikuti keinginan Zhu Yingtai. Tetapi dalam tradisi patriarchal seorang ayah
yang berhak dalam mengambil keputusan terhadap anaknya. Ayah memberikan
tiga syarat terhadap Yingtai jika ingin pergi bersekolah di Hang Zhou.
Tengshi melihat ayah dan anak sedang beradu pendapat. Kutipan tersebut
terdapat berikut:
滕氏฀父女฀฀了฀,便道:“฀又不是什么急事,女儿฀฀了,
我฀฀在心上就是了。”฀忙฀些地方上的฀俗,地方上的土฀,
把฀฀฀扯฀去。(梁山伯与祝英台,2002:149)

“Tengshi melihat, sang ayah dan putrinya agak likat, ia menyelak:
“Sudahlah, kenapa mesti terburu-buru sekali. Putri kita sudah
bicara, ya, sudah saja. Cukup asal kita tahu.” (SPET, 1990: 151)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai seorang ibu yang
melihat perdebatan antara ayah dan anak. Tengshi sebagai ibu mencoba
melindungi Zhu Yingtai dengan memberi pemahaman terhadap suami untuk bisa
mengerti maksud dari anaknya. Walaupun sebagai ibu, tidak berhak dalam
pengambilan keputusan untuk anaknya.

Universitas Sumatera Utara

Tengshi memberi penjelasan kepada sang suami tentang Zhu Yingtai sang
anak. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道:“还有呀!我家英台现在肚子里真装满了书。差不多的人
,她不会放在眼里的。似乎应当问她一问。还有,讨回文章来,也
应当让她过目。”(梁山伯与祝英台,2002:155)

“Masih ada,” sahut istrinya. “Ya, tentang Zhu Yingtai, putri kita. Ia
sangat terpelajar, orang biasa saja tak nanti ada di matanya. Maka
dari itu, perlu kita tanyakan dulu pendapatnya. Bukankah baik
sekali kalau dia diperlihatkan karya tulis pihak sana?” (SPET,
1990: 157)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai ibu yang memahami
kepribadian sang anak. Tengshi sebagai ibu juga istri memberi saran terhadap
suami untuk menanyakan langsung pendapat sang anak mengenai lamaran
keluarga Ma. Ibu tidak ingin sang anak mendapatkan lelaki yang biasa karena
sang anak Zhu Yingtai terpelajar.
Tengshi memperlihatkan sikap yang baik pada tamu saat membicarakan
anaknya Zhu Yingtai. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道:“是小女的事,有累贤伉俪挂心。刘氏笑道:“这话说不
得了,一边是马太守,一边是祝员外。但愿两家结为亲戚,我们跑
几次路,那不算什么。滕氏听她口风,还完全在接洽期中,倒不失
为媒人的身份,比祝公远转告李、田的话,总是一说就成,那是好
听的多。 便笑道 :“马公 子为人 ,听说 很好, 我们想见 一见。
(梁山伯与祝英台,2002:162)

Universitas Sumatera Utara

“Pasti urusan putriku,” sahut Tengshi. “Kami merasa berterima
kasih sekali” “Ya, inilah urusan keluarga Zhu dengan keluarga
Ma,” kata Liushi. “Semoga kedua keluarga nanti berjalin menjadi
satu!” Tengshi mendapat kesan baik mengenai sang tamu, yang
apik bicaranya.“Terima kasih,” katanya tertawa. “Kabarnya Tuan
Muda Ma itu baik sekali, maka kami ingin sekali melihatnya.”
(SPET, 1990: 163-164)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai ibu mencoba bersikap
baik kepada Liushi utusan dari keluarga Ma. Tengshi ingin melihat langsung putra
dari keluarga Ma yang akan dijodohkan kepada anaknya Zhu Yingtai.
Tengshi menjelaskan maksudnya menjodohkan Zhu Yingtai dengan putra
keluarga Ma. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏看她言฀之฀,฀着父母฀是生气的,因฀口气道:“我就常
฀你父฀฀,英台฀个女孩子,฀有点男孩子气度,฀她的婚姻大
事,要慎重฀行呀。自从你由杭州回来,越฀฀了几分฀衫฀气,
我更留意฀婚姻事情。后来฀家提฀,我以฀他是簪฀世家,฀฀
฀弟,又是富豪首席,฀฀的人家,当然配得฀你。不患你在杭州
฀฀,又฀฀了梁山伯,而且又自฀的฀配了九妹。哎!真฀฀死人
。”(梁山伯与祝英台,2002:184)

Akhirnya Tengshi berkata: “Baiklah! Kau tahu, Mama pernah
memberitahukan bahwa kau, Anakku, bersifat seperti lelaki, dan
menasehatkan agar dalam urusan pernikahanmu nanti, agar berhatihati. Sejak kau kembali dari Hang Zhou, gerak-gerikmu berubah
mirip laki-laki. Karenanya, dalam urusan jodohmu, Mama menjadi
lebih prihatin. Sekarang muncul lamaran keluarga Ma. Mama
melihat keluarga itu keluarga berpangkat, lagi pula kayaraya, maka
Mama pikir, keluarga semacam itu pantas menjalin hubungan
keluarga dengan kita. Tuan Muda Ma juga tidak bercela. Siapa
sangka selama kau di Hang Zhou, kau telah berkenalan dengan
Liang Shanbo, bahkan dengan caramu sendiri kau telah jodohkan
dia dengan Jiu Mey. Ah, sungguh sulit….” ( SPET, 1990: 186)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang prihatin terhadap Zhu
Yingtai. Ibu berusaha menjelaskan tujuannya menjodohkan Zhu Yingtai untuk
melindunginya. Sebagai ibu Tengshi melihat anaknya yang setelah pulang dari
sekolah, ia melihat gerak-gerik sang anak seperti laki-laki. Ketakutan ibu akan
anaknya tidak mendapatkan jodoh membuat ibu menerima lamaran dari keluarga
Ma.
Tengshi melihat Liang Shanbo datang ke rumah. Dengan hati terpaksa
Tengshi mempertemukan Zhu Yingtai dengan Liang Shanbo. Kutipan tersebut
terdapat berikut:
滕氏离客฀已฀,便道:“我原想฀你已฀出去฀游了。我฀没฀
出口,฀心匆匆的出来了。因是我猜想你已฀知道梁山伯来了,฀
也฀不了,只好฀你相฀。฀是适逢其会,你爹出去了,若要在家
里,你他今天小฀重逢,也฀是一件喜事,也฀不是一件喜事。好
,他已出去了,我去吩咐厨房,酒席款待,款待之后,即฀回去฀
是。”(梁山伯与祝英台,2002:194)

Terpisah agak jauh dari ruang tamu itu, Tengshi lantas berkata
pada putrinya. Sebenarnya mama hendak beritahukan bahwa kau
sedang tak ada di rumah, tak di sangka Yin Xin tiba-tiba muncul.
Karenanya mama duga, kau tentu sudah mengetahui tentang
kedatangan Shanbo ini, hingga mama tak dapat membohonginya.
Terpaksa Mama mempertemukan dia denganmu. Sayang ayahmu
tidak ada di rumah. Jika beliau berada di rumah, beliau girang
sekali karena kalian berdua telah bertemu setelah berpisah sekian
lama. Sekarang layani dia baik-baik, Mama akan menyuruh agar
disediakan hidangan untuk kalian berdua.” (SPET, 1990: 196)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang terpaksa menemukan Zhu
Yingtai dengan Shanbo demi melihat kebahagiaan sang anak. Walaupun Tengshi

Universitas Sumatera Utara

sebagai ibu tidak menyukai Shanbo tetapi ia berusaha baik dengan Shanbo demi
anaknya Zhu Yingtai.
Tenghsi memahami perasaan Zhu Yingtai setelah Liang Shanbo
meninggal, tetapi Tengshi mengingatkan Zhu Yingtai untuk tidak mengingatnya.
Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道:“我知道你的心事,฀是฀念三年同฀的梁山伯。 可是两
个月以来,梁山伯作古了,你要去祭奠他,也฀你去祭奠了,你฀
฀฀了他才是。”(梁山伯与祝英台,2002:265)

“Aku mengerti pikiranmu, Nak,” kata ibu ini kemudian. “Pastilah
kau selalu terkenang akan Liang Shanbo, teman sekolahmu selama
tiga tahun. Akan tetapi, sudah berselang dua bulan Liang Shanbo
meninggal dunia. Kau hendak menemui dia, kau telah diizinkan
pergi. Tetapi sekarang, kau tidak boleh lagi mengingat dia….”
(SPET, 1990: 265)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang memberi nasihat terhadap
Zhu Yingtai bahwa Shanbo telah meninggal dunia tidak boleh mengingatnya.
Sebagai ibu, Tengshi paham akan perasaan yang sedang di alami anaknya.
Tengshi berusaha memberi pengertian terhadap anak untuk tidak berlarut dalam
kesedihannya karena itu tidak baik.
Sebagai ibu Tengshi segera menasihati anaknya dan Tengshi meredamkan
ketegangan di antara mereka untuk melanjutkan pembicaraannya besok. Tengshi
mencoba menjelaskan perkataan anaknya kepada sang suami. Kutipan tersebut
terdapat berikut:

Universitas Sumatera Utara

滕氏฀忙把฀฀住,因道:“女儿฀฀,฀一句是一句,既然答฀
了去,自然不能反悔。”(梁山伯与祝英台,2002:282)

Sampai di situ, Tengshi menyelak lagi. “Putri kita sudah bicara,
perkataannya sepatah ya sepatah!” (SPET, 1990: 284)

Kutipan dia atas menunjukkan peran ibu dalam tokoh Tengshi memberi
pemahaman terhadap suami tentang maksud ucapan sang anak. Seorang ibu akan
tetap membela sang anak walaupun dengan suami sendiri.
Tengshi mencoba kuat dan berharap orang keluarga Ma akan memberi
kesaksian. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏掏出手฀,擦擦眼泪,好久没有作声。 最后才道:“好吧!我
฀回去。希望฀家的人回去,都要฀฀฀。(梁山伯与祝英台,
2002:296)

Tengshi mengusap airmatanya. Beberapa lama ia berdiam saja.
Sesaat kemudian, barulah ia berkata. “Ayo kita pulang….”
suaranya berat. “Harap saja kalau nanti orang-orang keluarga Ma
ini pulang, mereka bisa memberikan kesaksian dan hal itu diterima
baik oleh keluarga Ma….” (SPET, 1990: 298)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang terdiam ketika Zhu Yingtai
tiada. Tetapi sebagai ibu, Tengshi mencoba kuat menerima semuanya dan
berharap orang keluarga Ma bisa memberi kesaksian terhadap keluarga Ma.

2. Mendidik anak

Universitas Sumatera Utara

Tengshi menghampiri anaknya Zhu Yingtai ketika sedang berdebat dengan
ayahnya. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏便站起来,拍着英台的肩膀道:“孩于,你爹爹都是好฀,你就
不必฀了。随฀到房里去休息。”(梁山伯与祝英台,2002:9 )

Tengshi sang ibu menjadi bingung juga. Ia bangkit, berdiri terus
menghampiri anak gadisnya. “Zhu Yingtai!” tegurnya seraya
menyentuh pundak putrinya. “Papamu benar, kau tak perlu bicara
lebih jauh. Mari kau ikut mama istrahat.” (SPET, 1990: 11)

Kutipan di atas menunjukkan sikap tegas Tengshi sebagai ibu yang
menegur Zhu Yingtai untuk tidak berbicara lebih jauh kepada ayah. Tengshi
memahami peran dan posisinya di bawah suami dan tidak berhak dalam
mengambil keputusan untuk kehidupan anaknya.
Tengshi menghampiri Zhu Yingtai untuk memberi nasihat kepadanya.
Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏฀忙走到床面前,将手扶着她身体道:“哎฀!你就฀฀歪在床
上啊!就是要睡,也当好好儿的躺着,盖上฀被啊!

฀就฀母฀道

:“฀在是睡฀的฀子了,你老人家可以走了。”滕氏看她฀上,฀
有泪痕,便道:“你爹爹฀然管你,可是仔฀想来全是好฀啊!”(梁
山伯与祝英台,2002:14)

Tengshi menghampiri putrinya itu. “Zhu Yingtai duduklah, ”
katanya lembut. “Kalau kau mau tidur, tidurlah yang benar”.
“Tetapi Nak, “walaupun papamu bersikap keras, ia sebenarnya
menyayangimu...” (SPET: 1990: 16)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai ibu mendidik anaknya
untuk bersikap yang lebih baik terhadap ayah. Tengshi memberi penjelasan
kepada Zhu Yingtai, sebenarnya sang ayah menyayangi Yingtai.
Tengshi menghadapi sikap anaknya Zhu Yingtai yang keras kepala.
Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏没有想到自己又碰了一鼻子灰。默然฀久,才道:“฀฀฀,
你非上杭州不可。”祝英台低了฀没有作声。

滕氏道

:“那回฀再฀吧,但是你฀当吃一点฀西啊。”(梁山伯与祝英
台,2002:24)

“Jadi, tidak bisa lain kecuali kau berangkat ke Hang Zhou?”
tanyanya kemudian. Gadis itu diam. “Kalau demikian, lain kali saja
kita bicara lagi,” kata sang ibu, akhirnya. “Tetapi, Nak, kau harus
makan apa saja, walau hanya sedikit….” (SPET, 1990: 26)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu lelah dengan sikap Zhu Yingtai
yang keras kepala. Akhirnya, sebagai seorang ibu Tengshi memutuskan untuk
tidak membicarakan masalah itu. Sebagai ibu Tengshi mendidik Zhu Yingtai
untuk bersikap dewasa dan tetap makan, walaupun hanya sedikit.
Tengshi merasa gundah mengetahui Zhu Yingtai tetap tidak makan.
Tengshi memberikan nasihat terhadap Zhu Yingtai. Kutipan tersebut terdapat
berikut:
“฀席฀,得฀么一个收尾,฀是滕氏所料不到的。在床沿上坐了
很久,才道:“你尽管฀,฀不是฀法,我去跟你爹商量吧”(梁
山伯与祝英台,2002:27)

Universitas Sumatera Utara

“Tengshi tak dapat berdiam lama-lama di kamar putrinya itu. Ia tak
tahu harus bicara apa, akhirnya ia bangkit dan berkata: “Jangan
terus-terusan kau tidak makan, itu tak baik. Mama akan bicara
dengan Papamu.(SPET, 1990: 29)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi yang tegas dengan menasihati
Zhu Yingtai untuk tetap makan, apapun yang terjadi. Tengshi yang
memperlihatkan sikap tegasnya sebagai seorang ibu terhadap anaknya. Tengshi
akan membicarakan masalah yang dihadapi Zhu Yingtai kepada sang ayah. Sikap
dan perilaku seorang ibulah yang akan di contoh oleh anak-anaknya.
Tengshi juga membuat permintaan terhadap Zhu Yingtai saat di tinggal
pergi jauh sang anak. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏自己坐在一฀,听了฀฀,便插嘴道:“是呀!我若睡在床上,
苦念我儿,我儿要回来才好啊!”(梁山伯与祝英台,2002:35)

“Ya, itu benar,” ujar Tengshi ikut bicara. “Kau tahu, kepergianmu
membuat Mama selalu memikirkan kau. Mama memang ingin kau
lekas pulang!” (SPET, 1990: 37)

Kutipan di atas menunjukkan sikap Tengshi sebagai seorang ibu yang
memberi penjelasan kepada Zhu Yingtai untuk segera pulang, jika mendapat
perintah dari rumah.
Tengshi berbicara kepada Zhu Yingtai tentang sepulang Tengshi dari
rumah keluarga Ma untuk melihat putranya. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏望着英台那种生气的样子,就道:“我本来要告诉女儿的,尤
其我和你爹爹自李家回来以后,但是刘氏拜见了你,她说姑娘很好

Universitas Sumatera Utara

,马家公子虽然现在还在念书,怕还比不上姑娘。所以事先说了,
也许姑娘有个不愿意,不如到放定的日子,才告诉姑琅,那就无可
反悔了。我本打算不这样做,但是放过了这个马家,还有第二个马
家求上门来吗?好在只有几天工夫,瞒着就瞒着吧。这个马家富有,
附近几县里堪称首席,何况你公公现任太守,比你爹爹官高。我想
,你也该愿意的吧?”(梁山伯与祝英台,2002:176)

Tengshi tercengang mengawasi putrinya. Akan tetapi ia masih bisa
membatasi diri. Katanya sabar: “Sebenarnya Mama mau
memberitahukan kau, Nak, juga di saat sepulangnya Mama dan
papa dari rumah keluarga Li. Namun ketika Liushi datang dan
bicara denganmu, dia memujimu sebagai seorang anak yang baik.
Katanya pula, meskipun Tuan Muda Ma masih sekolah sekarang,
dalam hal kepandaian dia mungkin tidak sama denganmu. Malah
dia menerangkan juga tentang kau, Anakku, mungkin kau tidak
sudi atau tidak suka. Ia mengatakan agar lamaran diterima dulu,
barulah kau diberitahu. Dengan demikian, tidak akan terjadi
penolakan. Mama setuju walau mulanya ragu-ragu. Lagi pula,
kalau keluarga Ma ini kita tolak, di mana ada keluarga Ma yang
kedua seperti ini. Karena hanya soal beberapa hari, terpaksalah
kami membohongimu. Keluarga Ma itu kaya-raya, hartawan
pertama di kota ini. Kau tahu, calon mertuamu itu berpangkat Tai
Shou, pangkatnya jauh lebih tinggi dari pangkat dulu. Maka itu
Mama pikir, kau tentu setuju….” (SPET, 1990: 178)

Kutipan di atas menunjukkan Tengshi sebagai ibu tercengang melihat sang
anak. Tengshi dengan sabar mendidik Zhu Yingtai dengan memberikan
pemahaman terhadap anaknya tentang putra keluarga Ma yang pantas untuk Zhu
Yingtai. Bagi seorang ibu tidak ada yang penting selain kebahagiaan sang anak.
Sebagai ibu menjodohkan anak ialah hal yang umum, karena ibu ingin memilih
sendiri pasangan yang tepat untuk sang anak yang bisa membuat anak bahagia.
Tengshi terdiam saat mendengar perkataan sang anak yang menanyakan
kasih sayangnya. Kutipan tersebut terdapat berikut:

Universitas Sumatera Utara

滕氏将฀一点道:“฀何฀฀得!你父母面前没有第二个儿女,父母
一฀子都฀着是你呀。”(梁山伯与祝英台,2002:177)

“Tengshi, yang sedari tadi diam saja, mengangguk. Untuk apa kau
tanyakan lagi?” katanya. “Papa dan mama ini tidak punya anak lain
lagi! Papa dan Mama, seumur hidup hanya punya kau seorang, dan
untukmu….” (SPET, 1990: 179)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang terdiam ketika anaknya
menanyakan kasih sayangnya. Sebagai ibu Tengshi memberikan penjelasan
kepada Zhu Yingtai, bahwa sebagai orangtua tentu sangat menyangi anaknya.
Tengshi berusaha mendidik Zhu Yingati untuk jangan pernah meragukan kasih
sayang kedua orang tuanya.
Tengshi melihat sikap anaknya kurang baik terhadap ayahnya. Kutipan
tersebut terdapat berikut:
她母฀滕氏怕事情太决裂了,赶快上前,一把将祝英台拉开。฀英
台道:“你฀孩子,可没有礼貌了。和你爹฀฀,哪能฀฀฀暴躁
。”滕氏道:“不฀฀多฀฀了,我฀你,฀家聘礼,大概฀有几
多抬。฀几多抬฀西,望祖先堂上一฀,你若不依,฀฀家里人怎
฀฀付?฀฀聘的抬子,大概快到฀了,我儿不要฀吧。”(梁山伯
与祝英台,2002:179)

Tengshi melihat gelagat tidak baik, sambil memegangi tangan
putrinya, ia berkata: “Nak, kau tahu aturan atau tidak? Kau sedang
bicara dengan papamu! Mengapa sikapmu begini keras?” “Bukan
itu masalahnya,” kata ibunya. “Mama mau tanya kau. Sekarang
tentang lamaran keluarga Ma! Bagaimana kita harus
menjawabnya? Emas kawin akan segera tiba, bagaimana kita
menyambutnya? Nak, kau jangan bersikeras tidak karuan….”
(SPET, 1990: 181)

Universitas Sumatera Utara

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu memberi didikan terhadap sang
anak untuk berbicara dengan sopan terhadap orang tua. Sebagai seorang ibu
perannya untuk mendidik sang anak lebih baik. Ibu memberi pengertian terhadap
Zhu Yingtai untuk tidak berkeras hati karena emas kawin akan segera tiba.
Tengshi mengingatkan Zhu Yingtai untuk menjaga sikap di hadapan
Shanbo. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏道:“我是好意,你฀知你是฀家人了,฀฀旁人฀฀。฀尽
于此,你自己斟酌吧。我去了你去款待。” ฀ 着 , 匆 匆 回 到 上 房
。(梁山伯与祝英台,2002:195)

“Boleh-boleh saja, tetapi kau harus ingat bahwa sekarang ini kau
adalah anggota keluarga Ma,” kata ibunya, mengingatkan. “Kau
harus jaga agar urusan kau ini jangan sampai terdengar orang luar.
Nah, kalau sudah mengerti, pergilah kau temani dia!” Sehabis
berkata demikian ibunya berlalu dengan cepat. (SPET, 1990: 196)

Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu yang tegas terhadap Zhu Yingtai
untuk menjaga sikapnya. Ibu mengingatkan kepada Zhu Yingtai, bahwa ia adalah
keluarga Ma jangan sampai di dengar orang luar masalahnya dengan Shanbo.
Tengshi mendengar perkataan sang anak yang membuat hatinya panas.
Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏听了,不฀气往上升,两只眼睛฀得฀฀的,看了祝英台。但
是她究竟฀下฀口气。笑道:“是的,自然会找主人的。但是主人
฀一家之主,他也会使出主人的威฀的,口里฀下命令,要你前去
。”(梁山伯与祝英台,2002:264)

Universitas Sumatera Utara

Panas hati sang ibu mendengar perkataan putrinya itu, kedua
matanya terbelalak. Ditatapnya gadis itu tetapi akhirnya ia bisa
juga menguasai dirinya. Malahan ia tertawa.“Benar, memang
mereka dapat mencari majikannya sendiri,” katanya. “Tetapi
majikannya itu adalah kepala sebuah keluarga, dan si kepala
keluarga itu dapat memperlihatkan pengaruhnya. Mulutnya itu
dapat mengeluarkan perintah-perintah untuk memaksamu pergi!”
(SPET, 1990: 266)
Kutipan di atas menunjukkan sikap ibu tetap sabar walupun mendengar
perkataan sang anak yang membuat hatinya panas. Seorang ibu pandai menutupi
kemarahannya terhadap anak. Itulah cara ibu mendidik anaknya untuk mengerti.
Tengshi kaget dengan perkataan sang anak yang tidak sopan terhadap sang
ayah. Kutipan tersebut terdapat berikut:
滕氏一把扯住祝英台的衣服道:“你不฀฀฀你父฀借฀家฀฀的
฀,我夫妻两个,仔฀点฀,฀฀有得花,何至于拿女儿出฀฀帛
。好了,฀在฀都在气฀上,฀฀到฀里฀止,明后日我฀再฀฀
一下。”(梁山伯与祝英台,2002:275)

Tengshi kaget, ia menarik baju putrinya. “Nak, kau tidak
selayaknya berkata bahwa meminjam pengaruh keluarga Ma,” kata
si ibu. “Kau tahu, Papa dan Mama ini cukup kaya, mana mungkin
kami menjual anak? Sudah, sekarang semua harus tenang saja. Kita
bicara sampai di sini saja, besok kita sambung lagi….” (SPET,
1990: 275-276)

Kutipan di atas menunjukkan sikap sang ibu yang kaget mendengar
perkataan Zhu Yingtai yang tidak sopan kepada mereka sebagai kedua orang
tuanya. Tengshi memberi pemahaman kepada Zhu Yingtai bahwa orang tuanya
tidak seperti yang di pikirkannya.
4.1.3 Sebagai Anak

Universitas Sumatera Utara

Ada beberapa peran anak yang tergambar pada novel Liang Shanbo yu Zhu
Yingtai karya Zhang Henshui, yaitu patuh terhadap orang tua dan memberi kasih
sayang terhadap orang tua. Selain peran yang tergambar pada tokoh Zhu Yingtai
juga tergambar perjuangan-perjuangan anak dalam mendobrak tradisi patriarkhal.
1. Patuh terhadap orang tua
Tradisi patriarki atau pemerintahan ayah semua urusan yang ingin
dilakukan harus sesuai dengan persetujuan ayah. Ayah memegang peranan
penting dalam keluarga. Sehingga mengharuskan perempuan di dalam keluarga
harus selalu patuh kepada kaum laki-laki di dalam rumah, sehingga perempuan
tidak memiliki banyak kebebasan umtuk mengambil