Zona Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Candida Albicans Diisolasi Dari Denture Stomatitis

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Daun sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu obat tradisional yang
memiliki aktivitas antibakteri, antiseptik dan antijamur. Kapasitas antibakteri daun
sirih merah telah terbukti efektif terhadap Staphylococcus aureus. Telah dilaporkan
bahwa daun sirih merah juga

efektif terhadap berbagai strain bakteri seperti

Escherichia coli, Bacillus cereus, Enterococcus faecalis, Micrococcus luteus,
Streptococcus

mutans,

Streptococcus

pyogenes,


Streptococcus

sanguis,

Fusobacterium nucleatum.1,2
Secara luas daun sirih merah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati
hidung berdarah, mata gatal, luka, bau mulut, gusi berdarah dan ulkus oral.3 Di sisi
lain, digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, hepatitis, gagal
ginjal, stroke, hipertensi dan juga digunakan untuk mengobati kecanduan alkohol,
bronkitis, asma, kusta serta dyspepsia.4
Daun sirih merah (Piper crocatum) mengandung senyawa organik seperti
polifenol yang menghambat aktifitas enzim dan menonaktifkan protein pada sel
bakteri, flavonoid mengganggu integritas membran sel bakteri, tanin menghambat
pertumbuhan dan mematikan Candida, alkaloid menghambat aktifitas enzim bakteri
dan merusak membran sel jamur serta minyak atsiri berpotensi sebagai antibakteri
yang berguna, murah dan aman untuk pengobatan infeksi mikroba.2,4-8
Penelitian Juliantina F, dkk (2010) yang melaporkan bahwa ekstrak etanol
daun sirih merah memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus
ATCC 25923 dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) 25% dan Kadar Bunuh

Minimum (KBM) 25%.5 Penelitian Candrasari (2012) melaporkan bahwa ekstrak
etanol daun sirih merah memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Candida albicans ATCC 10231

pada

konsentrasi 10%, 20%, 40%, 80% dan 100%.6 Penelitian junairiah, dkk (2015) di

Universitas Sumatera Utara

2

Surabaya menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat sirih merah dapat menghambat
pertumbuhan Streptococcus mutans dan ekstrak methanol sirih merah dapat
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, E. coli serta Candida albicans.9
Candida albicans adalah spesies yang paling sering diisolasi dari mukosa
mulut (60-80%) dan secara khusus terkait dengan denture Stomatitis.10 Candida
albicans dan Staphylococcus aureus adalah mikroorganisme dengan kapasitas
perlekatan yang tinggi pada mukosa mulut.11
Denture stomatitis merupakan proses inflamasi yang terutama melibatkan

mukosa palatal di rongga mulut yang ditutupi oleh gigitiruan penuh atau sebagian.1012

Dapat menyebabkan rasa nyeri, rasa tidak nyaman pada mulut , gangguan

pengecapan dan sulitnya menelan makanan.13 Penelitian Bhat V (2013) di India
mengemukakan dari 55 orang pemakai gigitiruan penuh, 27 orang (50%) diantaranya
menderita DS. Dari 27 orang penderita tersebut, 13 orang (48%) diantaranya positif
Candida albicans.14 Penelitian Monroy (2004) di Meksiko mengemukakan dari 50
orang pasien Atropic Denture stomatitis dengan pH rata-rata 5,2 ditemukan pada
membran mukosa yaitu Candida albicans 51,4%, Staphylococcus aureus 52,4% dan
Streptococcus mutans 67,6%, sedangkan pada gigitiruan penderita ditemukan
Candida albicans 66,7% dan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans
adalah 49,5%.11
Denture stomatitis dapat diobati dengan menggunakan obat-obat antifungal
seperti Nystatin ataupun obat-obatan golongan azole seperti Fluconazole,
Clotrimazole, Ketoconazole, dll. Akan tetapi, obat-obatan tersebut mempunyai efek
samping yaitu timbulnya gangguan pada system gastrointestinal seperti mual, muntah
dan diare, serta efek samping terberat adalah hepatotoksik dan resisten obat.15 Oleh
karena itu, para peneliti lebih banyak beralih untuk meneliti tanaman herbal karena
dianggap lebih aman untuk dikonsumsi daripada obat modern dengan tujuan untuk

mengurangi efek samping pada tubuh.16
Kebersihan gigitiruan merupakan faktor penting dalam pencegahan dan
pengobatan DS. Banyak modalitas dari perawatan mulut dan teknik pembersihan
gigitiruan seperti yang telah disarankan menggunakan sikat gigi mekanik dan

Universitas Sumatera Utara

3

sterilisasi microwave menggunakan pembersihan kimia seperti sabun, tablet
effervescent dan obat kumur.12
Reveny J (2011) mengatakan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah
konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
dengan rata-rata zona hambat 27,9 mm, 23,6 mm dan 21,3, Staphylococcus aureus
dengan rata-rata zona hambat 20,7 mm, 18,6 mm dan 15,5 mm, serta pada jamur
Candida albicans dengan rata-rata zona hambat 16,5 mm, 15,2 mm dan 11,7 mm..18
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Zona
hambat ekstrak daun sirih merah terhadap Staphylococcus aureus dan Candida
albicans diisolasi dari denture Stomatitis”.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapakah zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam
konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus diisolasi dari denture stomatitis?
2. Berapakah zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam
konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Candida albicans
diisolasi dari denture stomatitis?
3. Apakah terdapat perbedaan zona hambat larutan ekstrak daun sirih merah
yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat
dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%

terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus diisolasi dari denture stomatitis.


Universitas Sumatera Utara

4

2. Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat
dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%

terhadap pertumbuhan Candida

albicans diisolasi dari denture stomatitis.
3. Untuk mengetahui perbedaan zona hambat ekstrak daun sirih merah yang
dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%

terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis.

1.4 Hipotesis Penelitian
Hα : terdapat perbedaan zona hambat larutan ekstrak daun sirih terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture
stomatitis.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Sebagai data dan informasi bagi perkembangan ilmu kedokteran gigi
mengenai zona hambat ekstrak daun sirih merah terhadap Staphylococcus aureus dan
Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis.
2. Sebagai data awal untuk melakukan penelitian lanjutan.

1.5.2 Manfaat Praktis
Sebagai data untuk dokter gigi bahwa ekstrak daun sirih merah mempunyai
sifat antibakteri dan antijamur.

Universitas Sumatera Utara