Stereotip Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil dalam Interaksi Komunikasi Antarbudaya

PEDOMAN WAWANCARA
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

TTL/Usia

:

Agama

:

Etnis/Suku

:

Alamat


:

Pekerjaan

:

1. Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
2. Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
3. Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
4. Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan Etnis Pribumi/Etnis India Tamil?
5. Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan Etnis Pribumi/Etnis India
Tamil dalam kehidupan sehari-hari?
6. Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan orang-orang
dari Etnis Pribumi/Etnis India Tamil?
7. Dimanakah interaksi komunikasi Anda dengan Etnis Pribumi/Etnis India
Tamil biasanya terjadi?
8. Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan Etnis
Pribumi/Etnis India Tamil?

9. Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
Pribumi/Etnis India Tamil? Seperti teman dekat atau pasangan mungkin?
10. Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan masyarakat
dari Etnis Pribumi/Etnis India Tamil, apakah ada stereotip tentang mereka
yang berkembang dalam kelompok Anda?
11. Darimana Anda mengetahui stereotip tersebut?
12. Apakah pada awalnya Anda langsung percaya dengan stereotip tentang
Etnis Pribumi/Etnis India Tamil tesebut?

Universitas Sumatera Utara

13. Pernah punya pengalaman bersama dengan Etnis Pribumi/Etnis India
Tamil yang berhubungan sama stereotip itu nggak?
14. Setelah berinteraksi, bagaimana pandangan Anda terhadap Etnis
Pribumi/Etnis India Tamil?
15. Apakah stereotip tersebut mempengaruhi interaksi komunikasi Anda
dengan Etnis Pribumi/Etnis India Tamil?
16. Lantas bagaimana sikap Anda dalam menyesuaikan diri dengan kondisi
hubungan antarbudaya dengan Etnis Pribumi/Etnis India Tamil karena
stereotip tersebut?

17. Menurut Anda masyarakat Etnis Pribumi/Etnis India Tamil saat ini seperti
apa?
18. Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara etnis
Anda dengan Etnis Pribumi/Etnis India Tamil bagaimana?
19. Pernah ada konflik pribadi dengan Etnis Pribumi/Etnis India Tamil?
20. Bagaimana penyelesaiannya?
21. Disini Pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis India
Tamil?
22. Apa penyebab terjadinya konflik tersebut?
23. Bagaimana penyelesaian dari konflik tersebut?
24. Apakah seluruh masyarakat Etnis Pribumi/Etnis India Tamil disini
menerima solusi penyelesaian konflik tersebut?
25. Secara pribadi, bagaimana pandangan Anda terhadap Etnis Pribumi/Etnis
India Tamil setelah konflik itu terjadi?
26. Setelah konflik tersebut terjadi, menurut Anda bagaimana kondisi
hubungan antarbudaya antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil sampai
saat ini?
27. Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak langsung
melibatkan Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil?
28. Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan

masyarakat Etnis Pribumi/Etnis India Tamil?
29. Apa harapan Anda kedepannya terhadap keberlangsungan hubungan
antaretnis yang tinggal disini?

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Mila

Jenis Kelamin :

Prempuan


TTL/Usia

:

Medan, 09 September 1993 / 23 Tahun

Agama

:

Islam

Etnis/Suku

:

India Tamil

Alamat


:

Jl. T. Cik Di Tiro Belakang

Pekerjaan

:

Pedagang Makanan

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Dari lahir saya udah tinggal disini bang.

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah ini?
I : Ya campurlah, ada orang pribumi. Orang pribumi itu ada padang, jawa, lainlain. Ada juga orang tionghoa disni.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Semua sama bang, bergaul sama semua gak pilih-pilih mau dari suku apa juga
kita bekawan.


P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Ya kalo itu komunikasi seperti biasa sih dirumah sama tetangga kalo ada waktu
senggang ngobrol sama pelanggan.

P : Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan masyarakat Etnis Pribumi
dalam kehidupan sehari-hari?
I : Ya kalo sering ya hampir setiap hari soalnya jualan kan banyak juga yang beli
itu orang pribumi. Ngobrolnya ya disini ditempat jualan, di rumah. Kalo di
tempat-tempat lain jarang lah.

Universitas Sumatera Utara

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan masyarakat
dari Etnis Pribumi?
I : Kalo dengan tetangga ya biasa la gimana orang bertetangga, paling cerita
tentang masak, tentang anak, tentang jualan ya kayak biasalah pokoknya.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan Etnis
Pribumi?

I : Nggak ada sih bang, sama aja. Cuma kan karena dari lahirnya disini makanya
ya gak ada ngebeda-bedain jadi nggak ada kendala komunikasi sama orang
pribumi bang.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
Pribumi?
I : Banyak lah bang, teman-temanku ada juga, sodara juga ada ya camurlah bang.
Yang kayak sahabat juga ada.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan masyarakat
dari Etnis Pribumi, apakah ada stereotip tentang mereka yang berkembang
dalam kelompok Anda?
I : Gak ada juga bang biasa aja kayaknya bang. Sama kaya yang lain.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis Pribumi saat ini seperti apa?
I : Biasa aja bang mereka saling menghargai saling hormat gak saling
menyudutkan dan gak saling melecehkan lah. Tergantung orangnya juga. Kalo
yang kukenal ya biasa aja sama kayak yang lain. Kayak mana ya bang susah
bilangnya. Disini itu kalo ada satu orang bermasalah yang lain mau ikut bantu,
dari etnis apa aja juga mau bantu. Misalnya kalo ada yang lagi berduka tetangga

kan, ya udah semua ikut gabung ikut bantu. Kemarin ada yang meninggal orang
padang. Cuma gak ada yang bilang dia orang padang. Soalnya semua udah
berbaur disini.

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Ya baguslah bang hubungannya. Masuklah antara etnis tamil sama etnis
pribumi semuanya saling menghargai, saling menghormati. Kalo orang itu
sembahyang kita tenang gak bikin ribut. Gitu juga pas giliran kita sembahyang
orang itu juga menghargai. Pokoknya gak mengganggu saat beribadah, tenang.

Universitas Sumatera Utara

P : Pernah ada konflik pribadi dengan orang dari Etnis Pribumi?
I : Nggak ada bang. Nggak pernah. Bagus-bagus aja kok bang.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Nggak pernah bang. Selama tinggal disni belum pernah ada konflik kayak gitu.


P : Apakah ada kegiatan khusus secara langsung maupun tidak langsung
yang melibatkan masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil?
I : Kalau kegiatan khusus disini jarang bang. Karena kan disini kami udah sedikit.
Jadi jarang ada kegiatan khusus kayak gitu disini. Paling ya kegiatan gotong
royonglah. Acara keagamaan adalah Cuma jarang. Kayak kami kan keluarga
islam ya paling pas ada kegiatan isra’ mi’raj. Terus ada kemalangan ya yang
kayak gitu-gitulah bang.

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
masyarakat Etnis Pribumi?
I : Ya dengan cara menghargai mereka sebagaimana mereka menghargai kita.
Gak inilah, istilahnya bisa jaga bicara, sikap, perilaku, sopan santun. Jadi nggak
saling mengganggu gitu bang.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Ya semakin lebih baik dan nggak ada yang membeda-bedakan kasta gitu atau
apapun itu.

Universitas Sumatera Utara


TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Fahmirawati

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Medan, 22 April 1966 / 50 Tahun

Agama

:

Islam

Etnis/Suku

:

Padang/Minang

Alamat

:

Jl. Taruma Belakang No. 5A

Pekerjaan

:

Pedagang Makanan

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Semenjak lahir udah tinggal disini. Jadi kurang lebih udah 50 tahun lah tinggal
disini

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I : Ada india, minang, jawa, batak. Kebanyakan orang india, minang, sama jawa
itu dari dulu. Batak itu baru masuk. Sama itu chinese..chinese satu lagi.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Ya kalau bergaul ya sama siapa aja nggak pernah milih-milih. Cuma lihat-lihat
juga lah orangnya.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Ya biasa ajalah kalo kita datangi orang itu atau kita yang datangi orang itu gitu
aja. Kalo untuk ngumpul-ngumpul gitu soalnya kan ibu jualan jadi sibuk dengan
dagangan sendiri lah. Dulu pun gitu juga waktu masih sekolah jarang ngumpulngumpul gitu. Soalnya kan orangtua ibu juga ketat. Mana ada kumpul sana, main
sana. Palingan pas lagi hari raya. Kalo orang itu hari raya kita datang. Ada yang
menikah kita datang. Kunjung mengunjunglah, ada yang meninggal kita juga
datang. Tapi kalau untuk gabung-gabung gitu nggak ada.

Universitas Sumatera Utara

P : Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil dalam kehidupan sehari-hari?
I : Komunikasi ya biasa-biasa aja pas jualan gini. Seloroh-seloroh aja nggak ada
yang formal kali. Seringnya ya sering hampir setiap hari soalnya kan kita
bertetangga.

P : Dimanakah interaksi komunikasi Anda dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil biasanya terjadi?
I : Dekat rumah. Orangkan kita sebelah-sebelah. Dari pintu ke pintu ajalah
rumahnya kan rapat. Jadi kalo ada tetangga ngomong ya kedengaran kadangkadang karena dindingnya kan cuma papan.

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Ngobrol masalah tentang jualannya, tentang anak-anak, banyaklah. Apa lagi ya
masalah duit ya namanya curhat itu kalo sebelah-sebelahan ya pasti ada.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Kayaknya tengok orangnya juga lah. Tapi kalo sama sebelah rumah ibu gak
adalah. Tapi kadang-kadang kan manusia ini lain-lain. Kadang-kadang ada bangsa
yang ketat peraturanlah, ada yang inilah nggak cocok, kan biasalah di kampung
kan gitu. Kadang-kadang juga karena ada anaknya yang begado. Makanya kita
juga kan jangan rapat kali lah sama orang itu. Bergaul itu juga pakai jarak.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
India Tamil?
I : Ada, sebelah rumah ibu. Ya itu udah seperti saudara orang india tamil dia. Sam
chinese pun gitu juga udah macam saudara. Sampai sekarang juga masih kayak
saudara.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil, apakah ada stereotip tentang mereka
yang berkembang dalam kelompok Anda?
I : Kalau itu semua manusia sama lah dek kayaknya. Cuma mereka ini kalo dulu
ya, kalau dulu orang India ini nggak kayak India sekarang. Kalo dulu orang india
ini kalo dia ada duit kerjanya mabuk-mabuk. Tapi nggak kayak india sekarang.

Universitas Sumatera Utara

India dulu ya suka mabuk, ngumpul-ngumpul yang laki-laki ya. Kalo
perempuannya banyak dirumah.

P : Jika ada, darimana Anda mengetahui stereotip tersebut?
I : Ya dari lingkungan ibu. Makanya kita bisa cakap.

P : Apakah pada awalnya Anda langsung percaya dengan stereotip tentang
Etnis India Tamil tesebut?
I : Iya dek, karena kejadiannya di lingkungan itulah ibu percaya.

P : Pernah punya pengalaman bersama dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil yang berhubungan sama stereotip itu nggak?
I : Ya pernah lah kan tadi ibu udah cerita. Karena orang yang dulu banyak
Indianya pemabuk. Di lingkungan ibu ya. Tapi nggak taulah di lingkungan lain.
Itu dulu sekarang nggak lagi. Orangnya udah pada pindah-pindah.

P : Apakah stereotip tersebut mempengaruhi interaksi komunikasi Anda
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Nggak pengaruh kali karena udah biasa menghadapinya.

P : Lantas bagaimana sikap Anda dalam menyesuaikan diri dengan
masyarakat dari Etnis India Tamil karena stereotip tersebut?
I : Biasa aja kita harus pandai bawa dirilah. Dia kan minum nggak mengganggu
kita. Dia kan minum untuk dirinya sendiri. Ada juga kok kawan ibu yang dulu
kayak gitu, tapi ya kita tetap bekawan, becanda ya becanda seloroh ya seloroh
sampe sekarang pun. Eceknya nggak ada inilah.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis India Tamil yang ada di lingkungan
Anda saat ini seperti apa?
I : Kalo sekarang indianya modern. Istilahnya banyaklah yang udah diatas. Dulu
dari semua suku india itu ada dibawah. Kalo sekarang udah banyak yang
keataslah sikit. Sudah pandai berdagang. Dalam hal ekonomilah pokoknya.
Sekarang bukan orang padang aja yang pandai berdagang, orang india juga
banyak.

Universitas Sumatera Utara

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Sosial? Kayaknya ada yang mau bersosial ada yang enggak. Ada yang terbuka
ada juga yang tertutup. Misalnya kalo ada orang yang pesta atau meninggal dia
mau bantu, tapi ada juga yang nggak mau tau. Nggak semuanya sama. Modelnya
siapa lu siapa gua. Dia dia kita kita selama nggak saling mengganggu ya nggak
apa-apa.

P : Pernah ada konflik pribadi dengan anggota masyarakat dari Etnis Etnis
India Tamil?
I : Kalo dulu nggak ada. Tapi kalo sekarang adalah itupun kan karena anak-anak.
Ya biasalah anak sama anak begado.

P : Bagaimana penyelesaiannya?
I : Ya kita pisah la, kita ngomong orangtua sama orangtua.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Adalah sekarang kan zaman ada yang pro dan ada yang kontra begado-gado itu
adalah. Disini kan juga lingkungan narkoba biasalah kawan sama kawan. Soalnya
kan narkoba ini bikin emosi orang naik jadi marah lah.

P : Bagaimana penyelesaian dari konflik tersebut?
I : Paling orang-orang tua lah. Tapi pun orangtua juga udah malas ngeladeni anak
sekarang. Udah narkoba semua disini. Jadi panggil polisilah.

P : Apakah seluruh masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil disini
menerima solusi penyelesaian konflik tersebut?
I : Kalo masyarakat aman-aman aja tapi ya lingkungan narkoba itulah paling yang
nggak terima karena ada polisi itu tadi.

Universitas Sumatera Utara

P : Secara pribadi, bagaimana pandangan Anda terhadap Etnis India Tamil
setelah konflik itu terjadi?
I : Ya mengganggulah agak jantungan juga. Kita kan jualan disini kan bisa pula
nanti kena sasaran.

P : Setelah konflik tersebut terjadi, menurut Anda bagaimana kondisi
hubungan antarbudaya antara Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil sampai
saat ini?
I : Kalo hubungan antar etnis ya masih baik-baik aja. Cuma ya itu tadi kita
jantungan lihat orangnya juga. Jaga jarak ajalah pokoknya.

P : Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak
langsung yang melibatkan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis
India Tamil?
I :Nggak ada. Karena orang ini kan orang ini ada acara khusus gitu. Tapi adalah
India yang muslim. Kan dia buat acara misalnya 1 Muharram orang itu kan bikin
acara, terus bagi-bagi beras atau bagi apa dia manggil yang nggak muslimnya juga
gitu.
P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
anggota dari masyarakat Etnis India Tamil?
I : Menghormati, ya tergantung kita juga. Kita menghargai orang itu orang itu
juga menghargai kita. Ya misalnya kalo orang itu lagi sembahyang,
sembahyangnya di kuil kan. Ya kita hargailah jangan bikin ribut. Begitu juga
dengan mereka, pas kita lagi ada adzan orang itu juga harus tenang. Ya saling
mengerti lah.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Ya maunya aman, rukun, kalau bisa dihilangkanlah narkoba ini. Karena
keributan itu dari narkoba ini. Karena narkoba emosi orang jadi tinggi.
Mengganggu kita lah, soalnya kan asap-asapnya bisa merusak kalo kita hirup.
Rokok aja bahaya apalagi asap ganja itu. Pemerintahlah yang harus tanggung
jawab, terkadang malah pemerintah itu sendiri yang jualan. Dia juga yang jual dia
juga yang nangkap.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Inis Cintia

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Medan, 16 Desember 1971 / 45 Tahun

Agama

:

Islam

Etnis/Suku

:

Padang/Minang

Alamat Kios :

Jl. KH. Zainul Arifin

Pekerjaan

Pedagang Makanan Dan Minuman Ringan

:

P : Sudah berapa lama Anda berdagang di daerah Kampung Madras?
I : Kalo jualan ini dari turunan dari bapaknya ibu lajang lah. Sekarang kan dia
udah meningal jadi ibu lah sekarang yang jualan. Tapi kalo dari jaman gadis dulu
ibu udah sering bantu bapak jualan disini. Jadi udah lumayan lama lah. Lama kali
lah udah disini

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I : Cina ada, India, Jawa, Padang, campurlah pokoknya. Padang tapi yang banyak.
Mandailing ada juga.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Semua gaul. Kalo cocok india ibu bergaul sama india. Tergantung orangnya.
Orang padang pun kalo nggak cocok ya ibu nggak mau bergaul. Dulu pas gadis
kawan akrab ibu india sama juga ada cina.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Kalo ibu nggak juga, kadang-kadang sambil jualan, Kalo nggak penting kali
pun ibu nggak ada untuk-untuk eceknya bergaul kali sama orang. Kecuali ibu
nggak ada tanggungan macam masih gadis dulu barulah ada.

Universitas Sumatera Utara

P : Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil dalam kehidupan sehari-hari?
I : Ya kalo jualan ajalah di dekat sini hampir setiap hari kecuali hari minggu ibu
nggak jualan.

P : Dimanakah interaksi komunikasi Anda dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil biasanya terjadi?
I : Di sekitar sinilah tempat jualan ini, kadang di tempat jualan si Mila itu yang
martabak itu. Kadang juga ditempat jualan yang lain.

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Paling ya tentang jualan kadang jualan sepi. Masalah-masalah dagang ajalah.
Kalo memburuk-burukkan nyeritain orang ya enggaklah. Masalah dagang aja
seloroh-seloroh. Tapi kalo serius-serius kali nggak adalah.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Ya enggak lah, cuma kadang-kadang mau juga macam naik-naik syekh (emosi
sedikit) gitu. Karena ada yang sering hutang lama bayar. Dibawa seloroh aja gitu
ujung-ujungnya.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
India Tamil?
I : Teman-teman dekat ada juga India-India macam laki-laki kawan-kawan
seloroh gitu juga ada.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil, apakah ada stereotip tentang mereka
yang berkembang dalam kelompok Anda?
I : kayaknya ibu, macamnya, namanya tetangga kebanyakan india ya nggak ada
macam biasa aja gitu. Semenjak ibu kecil kan udah ada orang Tamil jadi nggak
terkejut lagi biasa aja. Jadi nggak terlalu terkejut gitu. Soalnya kan kadang India
ini menyebalkan karena mabuknya, kadang-kadang ularnya ya seperti itulah.
Cakap-cakap di mulut lain dengan perbuatannya. Ya namanya kita bergaul sama
laki-laki. Laki-laki ya perempuan nggak juga.

Universitas Sumatera Utara

P : Jika ada, darimana Anda mengetahui stereotip tersebut?
I : Udah pasaran udah banyak juga yang bilang India itu kan memang gitu.
Kadang pun kan kita kick juga, “ngular kau” sambil bercanda-canda kayak gitu.
Orang itu pun biasa aja dibilang gitu, orang dia pun tau dibilang dia suka ngular.
Orang udah tau udah pasaran.

P : Apakah pada awalnya Anda langsung percaya dengan stereotip tentang
Etnis India Tamil tesebut?
I : Percayalah soalnya kan ibu juga ngalami langsung hahaaha. Lagian udah
banyak juga yang bilang kayak gitu.

P : Pernah punya pengalaman bersama dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil yang berhubungan sama stereotip itu nggak?
I : “Ngular” ini kan eceknya nipu gitu. Kejadian-kejadian gitu ya pernah lah kayak
ingkar janji. Macam masalah orang India ini ngutang gitu, katanya mau dibayar
nyatanya nggak...kan dasar ular. Padahal ecek-ecek ajanya seloroh gitu bukan
serius. Sebenarnya kan udah dari dulu sering orang ngucapin kata-kata gitu jadi
udah terbiasalah orang bilang ngular gitu.

P : Apakah stereotip tersebut mempengaruhi interaksi komunikasi Anda
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Ya biasa aja sih. Kalo perkara ngular orang kita pun suka ngular juga. Orang
kita pun banyak gitu ya kan. Tetap bekawan aja biasa aja tetap terbukalah.

P : Lantas bagaimana sikap Anda dalam menyesuaikan diri dengan
masyarakat dari Etnis India Tamil karena stereotip tersebut?
I : Gimana ya, pandai-pandai bergaul ajalah bawa diri sama orang. Nggak Cuma
sama India sama suku-suku lain pun gitu. Yang penting kita tau lah kita siapa
posisi kita dimana. Yang penting ibu nggak ganggu dia ya dia juga kan nggak
ganggu ibu macam itulah.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis India Tamil saat ini seperti apa?
I : Ya biasalah kaya orang lain sama ajalah. Tapi sekarang lain sama dulu. Kalo
sekarang Indianya banyak yang berdagang. Kalo orang-orang India yang senang
ya dagangnya yang keren-kerenlah buka ruko jualan toko sari gitu. Kalo yang

Universitas Sumatera Utara

biasa-biasa ya jualannya mie rebus, martabak, kayak gitu rata-rata India juga India
muslim. Namanya muslim ya muslim. India ya india. Sama aja sih sebenarnya
kayak yang lain-lain.
P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Hubungan bagus nggak pernah ada rusuh-rusuh disini. Mudah-mudahan aman
disini.

P : Pernah ada konflik pribadi dengan anggota masyarakat dari Etnis Etnis
India Tamil?
I : Kalo slek-slek besar nggak ada. Paling ya seloroh-seloroh tegang-tegang urat
ada tapi nanti baikan juga. Biasalah namanya orang jualan. Kadang emosi sama
yang tukang parkir ini. Sama dia lah yang sering. Karena kan dia suka ngakalin.
Kadang nanti ngambil nanti sampai berhari-hari baru dibayarnya. Bapaknya ibu
kan pernah gini, dia kan dikasih utang kadang dia suka ngakalin kalo nggak
diminta nggak dibayar-bayarnya.

P : Bagaimana penyelesaiannya?
I : Jadi ibu bilang sama bapak dia jangan lagi dikasih utang. Tapi sekarang udah
nggak lagi karena ibu marah sama dia. Kan jualan ini untungnya berapalah. Nanti
mau dia berhari-hari dibawa lupa. Sama dia aja yang lain nggak ada. Tapi dia ini
bangsa nggak dendam. Kayak mana kita marah sama dia, dia tetap mau negur
kita. Kadang-kadang kan emosi kita naik gitu. Tapi bagusnya dia nggak dendam
pulak.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Kalau konflik gitu masalah-masalah gitu ibu nggak tau nggak pernah openopen sebenarnya. Jadi ya menurut ibu nggak adalah selama ibu jualan disini.
P : Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak
langsung melibatkan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis
India Tamil?
I : Disini kan India ada juga yang muslim paling kadang ya pas Isra’ Mi’raj
buatnya ya di jalan besar ini. Biasanya itu orang India muslim yang buat.
Walaupun India muslim yang buat tapi kan yang datang ya orang kita juga banyak
dari macam-macam tapi yang muslim ya.

Universitas Sumatera Utara

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
anggota dari masyarakat Etnis India Tamil?
I : Kayak manalah ibu kan hanya sebatas jualan ya kalo orang India kan sering
selorohin. Caranya kalo orang itu seloroh ya kita bawa bercanda ajalah sama dia.
Ya biasa ajalah.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Harapannya ya kalau bisa aman-aman ajalah. Namanya Ibu jualan disini kalo
bisa jangan digusurlah jualan ibu. Bagus-bagus ajalah kedepannya saling
menghargailah semua yang tinggal sama yang jualan disini.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Wijes Sri

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Medan 11 Juli 1979 / 37 Tahun

Agama

:

Hindu

Etnis/Suku

:

India Tamil

Alamat

:

Jl. Cik Di Tiro Belakang No. 22B

Pekerjaan

:

Wiraswasta

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Dari lahir udah disini. Dari tahun 1979 dsini sampai umur 24 tahun lah disini.
Setelah nikah terus pindah lah ke alamat Jl. S. Parman. Tapi kan ibu masih tinggal
disini. Jadi sehari-hari waktunya dihabiskan disini.

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I : Kalo dulu pas kakak masih dirumah sini ya di depan ada chinese, samping kiri
pribumi ada jawa, di belakang rumah ada padang. Disni mayoritas pribumi
padang sama jawa sih.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Pukul rata semua, mau chinese, mau india, mau orang kita pribumi, mau Jawa
sama semua campur. Keluarga kita aja ya, abangnya kakak istrinya Jawa “Wong
Jowo Muslim”. Adek kakak juga istrinya Jawa muslim juga. Keluarga kita
orangnya nasional. Abang kandung mamak kakak aja agamanya Kristen.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Ya kalo khusus nggak ada. Paling kalo ada waktu kita nongkrong gabunggabung hilangin suntuk. Nggak ada waktu ya nggak nongkrong

Universitas Sumatera Utara

P : Seberapa sering dan dimana biasanya Anda berkomunikasi dengan
masyarakat Etnis Pribumi dalam kehidupan sehari-hari?
I : Kadang-kadang kakak suka duduk disini ngilangin suntuk nengok-nengok
motor mobil lewat sambil ngobrol. Ya paling disinilah tempat jualan si Mila
makan martabak kesana kesini supaya nggak jenuh sambil negok-negnok motor
lewat.

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan orang-orang
dari Etnis Pribumi?
I : Hal yang umum aja biasa. Yang khusus itu nggak ada sih. Topiknya itu selalu
berbeda-beda jadi susah kita bilang. Kalo kayak kita yang orang dewasa ya hal
bisnis lah gimana hari esok, prosopek ke depan yang bagus.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan Etnis
Pribumi?
I : Nggak ada, kita kan bahasa sehari-hari ngomong pakai juga bahasa Indonesia
kan. Fasih kan kakak ngomong bahasa Indonesia hehehe. Malah bahasa kakak
yang nggak bisa kakak.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
Pribumi?
I : Banyaklah, adek ipar kakak, kakak ipar kakak, itulah yang keluarga dekat kita.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan masyarakat
dari Etnis Pribumi, apakah ada stereotip tentang mereka yang berkembang
dalam kelompok Anda?
I : Kalo kakak gini ya selalu berpikiran positif. Gimana ya bagi kakak semuanya
itu sama. Jadi nggak adalah.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis Pribumi saat ini seperti apa?
I : Rasa kakak biasa aja mau etnis pribumi, chinese, india ya semua orang sama
aja seperti itu. Mana ada pengaruhnya sama kakak. Mau itu sifatnya, pekerjaannya
apapun latar belakangnya kakak rasa sama aja ya. Udah kayak keluarga
semuanya.

Universitas Sumatera Utara

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara etnis
Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Kami kebersamaannya kuat.misalnya kayak lebaran ya sama. Kami nanti kalo
lebaran kami ngantar makanan ke mereka. Mereka juga sama seperti itu. Udah
kayak keluarga semuanya.

P : Pernah ada konflik pribadi dengan orang dari Etnis Pribumi?
I : Kalo kakak nggak pernah sih ngalami yang kayak gitu.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Konflik besar gitu enggak ada sih. Enggak pernah ada setahu kakak. Amanaman aja disini.

P : Apakah ada kegiatan khusus secara langsung maupun tidak langsung
yang melibatkan masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil?
I : Kalo disini ya kadang acara-acara tertentulah. Kayak ini kemarin ada
kemalangan ya gabunglah etnis pribumi sama tamil gabung. Kalo ada orang pesta
juga gitu. Depan rumah kami kan lebar halamannya jadi siapa aja yang pesta
disitu numpang belanjaanya, masak-masaknya disitu. Kami nasional buat kami
semua sama kok.

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
masyarakat Etnis Pribumi?
I : Caranya ya dengan kebersamaan lah, jadi dalam kebersamaan itu kita bisa
saling menghargai satu sama lain. Menghormati agama masing-masing. Soalnya
disini udah kayak keluarga semua sama kakak. Jadi kalau ngobrol apa aja jadinya
nyaman, enak, terbuka. Ya kayak gitu-gitulah.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Harapan kita ya semoga semua etnis selalu hidup rukun damai kedepannya
lebih bagus damai lah.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

WW (Inisial)

Jenis Kelamin :

Laki-Laki

TTL/Usia

:

Medan, 28 Juni 1996 / 20 tahun

Agama

:

Hindu

Etnis/Suku

:

India Tamil

Alamat

:

(tidak dicantumkan)

Pekerjaan

:

Wiraswasta

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : 20 tahun lah bang, sejak lahir udah tinggal disini.

P : Etnis apa saja yang ada dan tinggal di lingkungan Anda?
I : Kalo di gang aku Jawa sama Hindulah bang. Jawa sama Tamil maksudnya
bang. Ada juga suku lain tapi cuma satu dua lah. Adalah 30% Tamil, 60% Jawa
sisanya suku lain lah bang.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Bebas bang mana aja masuk.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Enggak juga bang, kadang tidur aja tu, pulang kerja tidur. Paling pas jumpa
ajalah gitu.
P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Nggak ada lah biasa aja, tentang tentang ini...jual-jual itu aja...(sambil meniru
gerakan menggunakan narkoba). Tentang ceweklah paling, tentang kerja, taruhan
bola judi, udah itu aja.

Universitas Sumatera Utara

P : Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan anggota masyarakat dari
Etnis Pribumi dalam kehidupan sehari-hari?
I : Ya seringlah bang tiap malam pulang jualan ini jumpalah itu di depan gang
bang jam segini udah rame itu biasanya. Ada pos jaga piket.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Nggak ada bang sama sekali nggak ada. Kalo aku sehari-hari pake bahasa
Indonesia bang karena bahasa Tamil nggak ngerti. Tapi mereka kadang sering
pake bahasa jawa juga kalau ngomong sama kawan-kawan yang lain. Aku nggak
ngerti entah apa yang dibilangnya. Aku biasa aja apa yang diomongin orang itu
biar ajalah.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
Pribumi?
I : Nggak ada semua kawan biasa aja nggak terlalu dekat.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan anggota
masyarakat dari Etnis Pribumi, apakah ada stereotip tentang mereka yang
berkembang dalam kelompok Anda?
I : Dirumahku bagus-bagus aja orangnya bang, nggak kayak di luar-luar sana
gayanya aja yang tengik-tengik semua. Di tempat jualan inilah kadang, jumpa
lewat keling-keling katanya. Tapi anak-anak luar sini banyak kali nggak kenalkenal ya kan. Awak beli rokok keling katanya, entah mana orangnya nggak tau
awak udah enggak nampak. Jadi awak pun mikirnya orang ini (pribumi) tukang
ngejek pikiran kotor semua bang.

P : Apakah stereotip tersebut mempengaruhi interaksi komunikasi Anda
dengan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Ya enggaklah bang soalnya didaerah rumahku nggak ada lagi yang manggil
kayak gitu. Orang itu manggilnya ane semua.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis Pribumi di lingkungan Anda saat ini
seperti apa?
I : Bagus-bagus bang. Baguslah pokoknya nggak ada yang nyuri, nggak ada yang
punya pikiran kotorlah, paling bandelnya cuma narkoba ajalah. Jawa di gang aku
ya inilah bang jual ini lah bang (sambil menggunakan bahasa tubuh yang sedang

Universitas Sumatera Utara

menggunakan narkoba) selain itu nggak ada, rata-rata jual itu semua. Orang itu
yang masukin (barang) pun aku dari sini rap kasi orang itu jual.

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Bagus bagus aja bang. Baguslah nggak pernah ribut.

P : Pernah ada konflik pribadi dengan anggota masyarakat dari Etnis
Pribumi?
I : Pernah bang, masalah br (narkoba) lah kena tipu, udah dikasi br-nya duitnya
nggak dikasi.

P : Bagaimana penyelesaiannya?
I : Nggak ada sampe sekarang mana ada penyelesaian bawa diam ajalah, orangnya
udah lari nggak pernah nampak lagi. Ikhlas ajalah bang, mau melapor awak pun
kena juga ya kan.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Nggak ada bang. Yang kayak gitu nggak ada.

P : Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak
langsung melibatkan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis
India Tamil?
I : Kalo yang khusus nggak ada, kalo nggak yang khususnya banyak. Duduk
didepan gang itu. Duduk datang masuk ke belakang (tempat penjualan narkoba).
Paling pas ada kemalangan ramelah. Rame bukan untuk kemalangan tapi
kesempatan untuk gini...(menirukan cara menggunakan narkoba). Sama inilah
bang ngorek paret gotong royong tiap minggu. Yang ngumpulin inilah pak ketua,
ketua PP (organisasi massa) disitu. Orang kita Jawa juga dia.

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
anggota dari masyarakat Etnis Pribumi?
I : Cara baiknya ya biasalah bang nggak banyak-banyak cakap tegur-tegur biasa
aja. Kalo kerukunan beragama yaa cemana lah jarang juga nya sholat orang itu.

Universitas Sumatera Utara

Awakpun juga jarang ke kuil. Paling satu dua adalah yang tua-tua sholat paling
sholat. Muda-mudanya nggak pernah bang. Lebaran lah setahun sekali aja orang
itu sholat.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Harapannya apa ya bang untuk supaya kencang aja jalan duit. Awak kasihkasih obat ke orang itu ya kan. Yang penting habisin barang (narkoba). Supaya
ekonomi disitu bisa lancar, jadi biar nggak ada rusuh-rusuh bisa lebih baguslah
hubungannya ya kan.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Christafora

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Medan, 17 Desember 1951 / 64 tahun

Agama

:

Kristen Katolik

Etnis/Suku

:

India Tamil

Alamat

:

Jl. Cik Di Tiro Belakang No. 18.A

Pekerjaan

:

Penjahit

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Kawasan kampung Madras, saya ya dari nikah sampai sekarang sudah 45 tahun
tinggal disini kurang lebihlah

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I:
Orang Cina ada, orang Indonesia ada, orang kita Batak nggak ada.
Pribuminya Padang, Jawa, India juga banyak.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Asal lewat saya semua saya ngomongin, semua saya mau gitu pergaulan di
kampung ini.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Saya senang, kalo begitu saya lewat ke pajak, saya jumpa, saya ngomong gitu,
enggak pilih.

P : Seberapa sering dan dimana biasanya Anda berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dalam kehidupan sehari-hari?
I : Setiap hari ke pajak sering saya ngobrol.

Universitas Sumatera Utara

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Ya tentang jahit, tentang sakit-sakit kita gini, ya curhat gitu. Tetangga ada juga
orang sini biasa ngomong tentang rumah sakit, tentang sakit, obatnya apa,
makanannya apa, jangan makan ini, obatnya ini. Sehari-harinya gitu aja.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis Pribumi?
I : Enggak ada, enggak ada. Semua baik-baik gitu. Semua baik, nggak ada
eceknya cemburu, iri gitu nggak ada.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
Pribumi?
I : Dekat, hubungannya senang gitu, “lagi ngapain?” gitu. Kayak teman gitu, suka.
Nggak mau diam-diam pergi gitu nggak mau, pasti ada becakap, umapamanya
“masak apa gini hari?” gitu suka.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan masyarakat
dari Etnis Pribumi, apakah ada stereotip tentang mereka yang berkembang
dalam kelompok Anda?
I : Yang kayak gitu-gitu nggak ada disini dek. Sama aja semua.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis Pribumi di lingkungan Anda saat ini
seperti apa?
I : Yang sekarang ya masing-masing dirumah lah. Kalo nggak penting kali ya
tertutup juga, kalo yang nggak penting kali kita pun nggak mau dekat sama yang
tertutup gitu. Kita yang bergaul tiap hari ajalah yang kita deket, eceknya gitu.
Cuma kalo ada pertengkaran dirumah kita orang itu mau juga dipanggil gitu.
Sering ada rusuh dirumah kita masalah anak-anaklah. Orang itu perhatikan, Ibu
kan sering kerja gitu orang itu perhatikan sama anak-anak kita. Cuma udah pada
nggak ada orang-orang dulu. Pindah, orangtuanya meninggal anak-anaknya yang
udah berhasil pindah nyari rumah yang lebih cantik gitu. Beda, orang dulu yang
tinggal disini baik-baik, macam Kak Em, anaknya suaminya, semua baik-baik.
Mau tau sama anak-anak, kalau anak-anak lagi main terus nangis mau dia
perhatian gitu, nggak pilih bangsa lah gitu. Mereka itu baik-baik, ada yang jualan,
ada yang jualan nasi kita sering beli. Baiklah, kalo ada apa-apa gitu dirumah kita
entah ada kerusuhan gitu tentang anak orang itu dipanggil terus langsung datang
gitu. Macam suami dia (menunjuk pada tetangganya) gitu, kalau dipanggil terus
datang, udah kayak saudara gitu, terus nolong gitu.

Universitas Sumatera Utara

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Bagus, nggak ada yang saling : kamu nggak bagus, dia nggak bagus, nggak
ada. Saling tidak pernah nyaci-nyaci gitu.

P : Pernah ada konflik pribadi dengan anggota masyarakat dari Etnis
Pribumi?
I : Masalah apa itu ya masalah-masalah anak, ada kan anakku ulang tahun dia kita
undang, terus dibilangnya nggak usahlah pergi kesana makanannya nanti nggak
halal gitu. Padahal dari kecil sering mamaknya bikin kayak gitu. Saya dengar
melalui dari orang. Terus saya ngomong ginilah ke dia, mana mungkin kita masak
nggak halal, masa kita kasih nggak halal. Kamu memang makan tapi kan kita
dosanya itu ada di kita. Terus dia bilang “oh nggak adalah Kak, aku nggak ada
ngomong gitu”. Oh udahlah, terus aku nggak berdebat lagi.

P : Bagaimana penyelesaiannya?
I : Saya selesaikan dengan pelan-pelan udah. Saya sendiri mulai cakap sama dia,
saya nggak bisa musuh sama orang dek. Padahal dia lebih muda, kita udah tua
saya sendiri ngomong sama dia. Saya nggak bisa nggak ngomong sama orang
gitu.

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Nggak ada kita nggak pernah dengar gitu membeda-bedakan nggak ada itu.
Ada keributan pun orang nggak pernah bilang “Kamu itu keling, nggak ada itu”
kita nggak dengerlah. Orang kita juga nggaak mau bilang kayak gitu ya kan.

P : Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak
langsung melibatkan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis
India Tamil?
I : Berkumpul gitu ada, kalo diundang gitu semuanya ngumpul rame-rame seneng
senenglah disni. Ibu kan sering bikin pesta, anakku banyak. Semua datang gitu
kalo diundang. Sama paling 17 Agustus lah acara anak anak perlombaan ada, taritarian juga ada, juga nyanyi nyanyian, dimana-mana disini adalah keramain 17
Agustus, pasang panggunglah mereka.

Universitas Sumatera Utara

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
anggota dari masyarakat Etnis Pribumi?
I : Saya nggak pernah sombong sama mereka gitu. Nggak pernah saya itu tinggi
diri, lagak gitu kalo lewat nggak mau ngomong. Lewat pun kalo kadang ada orang
yang nggak seneng sama saya, saya panggil juga, saya senang gitu. Biar mereka
nggak senang itu urusan dia, yang penting saya panggil. Ada juga kita punya suku
yang nggak senang sama kita, kita lewat kita panggil “oop” ya udah. Terserah
respon kamu kayak mana yang penting saya lewat kalo udah manusia itu nampak
saya panggil, nggak pernah saya diem aja. Ya mereka nggak senang nggak suka
sama saya, saya nggak perduli sama sekali. Yang penting saya lewat saya panggil.
Nah diapun bilang “kemana kak?” , “ke gereja” saya bilang gitu.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Maunya tiap hari aku berdoa maunya semua rukun, kalau saya berdoa saya
tetap meminta begitu. Karena tetangga ini yang famili buat kita. Tetangga itu
adalah segala-galanya sama kita. Karena kita juga ada apa-apa kan, saudara dari
jauh belum tentu bisa cepat datang, ya tetanggalah.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Maysarah

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Galang, 04 Mei 1967 / 49 tahun

Agama

:

Islam

Etnis/Suku

:

Jawa

Alamat

:

Jl. Cik Di Tiro Belakang No. 29

Pekerjaan

:

Ibu Rumah Tangga

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Kalau ibu sudah sekitar 27 tahun, dari tahun berapa tuh ya sekitar 87/88 lah.
Ibu sebelumnya di Galang sekolahnya, tamat ke Jakarta habis itu balik ke Medan
kerja, berumah tangga. Bapaklah orang lama disini

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I : Cina, India, Pribumi. Pribuminya ada Jawa, Padang, Mandailing ada juga.

P : Kalau bergaul biasanya dengan etnis tertentu atau bagaimana?
I : Ibu sih kalau misalkan bergaul itu nggak pernah bergaul dekat, ya sekedar
kalau kita lewat tegur aja gitu. Ya kalo misalkan teguran semua etnis kalau kita
lewat teguran. Yang sering ngobrol orang-orangnya tertentu. Kalaupun dia etns
india tertentu orangnya, kalaupun dia etnis india tertentu aja kita mau ngobrol.

P : Apakah Anda menyempatkan atau memiliki waktu untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Iya komunikasi gitu aja lah sekedarnya.

Universitas Sumatera Utara

P : Seberapa sering dan dimana biasanya Anda berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis India Tamil dalam kehidupan sehari-hari?
I : Kalau pas ketemu aja di pajak. Tapi pas ke pajak dekat sini itu yang sering
ketemu. Kalau pajak petisah kan jarang ketemu. Kalau pajak yang disini ibu
sekali-sekali.

P : Dalam konteks apa biasanya Anda berkomunikasi dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : paling kalau ketemu dipajak ya nanya belanja apa hari ini, masak apa hari ini,
yang gitu-gitu aja.

P : Apakah ada kesulitan atau kendala dalam berkomunikasi dengan
anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Kalau sekedar berkomunikasi nggak ada, kadang kesulitannya kalau kita lagi
ngomong gitu kan ada etnis India, mereka ngobrolnya bukan bahasa Indonesia,
dia terus ngobrolnya bahasa India. Kalau dia udah ngomong bahasa India ya ibu
tinggalin. Karena kan nggak pakai bahasa Indonesia, karena kan kita nggak tahu
apa yang dibicarakannya, entah dia membicarakan kita kan kita nggak tau. Jadi ya
ibu tinggalin aja.

P : Apakah Anda punya hubungan dekat dengan anggota masyarakat Etnis
India Tamil?
I : Kalo dekat ya tetangga, sekedar kita ngobrol gitu aja tetanggalah, tapi kalo
sedekat kita istilahnya makan-makanannya dia, ibu enggak. Ya karena kan ibu
nggak mau, selain muslim ibu nggak makan. India muslim ada tapi nggak banyak,
lebih banyak yang non muslim.

P : Sebelum Anda mulai berinteraksi atau berhubungan dengan anggota
masyarakat dari Etnis India Tamil, apakah ada stereotip tentang mereka
yang berkembang dalam kelompok Anda?
I : Ya kalau ibu sih dimanapun bertempat ibu orangnya kurang perduli sama orang
cuek. Walaupun dia mau suku apa yang penting kita kan nggak tibut-ribut, Ibu ya
nggak gitu open dengan suku-suku yang lain gitu.

P : Menurut Anda masyarakat Etnis India Tamil saat ini seperti apa?
I : Kalo dulu Ibu nggak pernah dengar karena kan ibu baru disini. Paling setelah
ada disini, kalau ibu sih kurang cocok. Mereka kadang-kadang terlalu kasar, udah

Universitas Sumatera Utara

gitu mereka kurang sopan. Ya orang India ini sering berantem-berantem gitu sama
tetangga. Nanti mereka kasar maki-maki gitu kan, nah ibu kurang cocok. Udah
gitu mereka kurang apa namanya, suka-suka hati aja gitu merasa berkuasa disini.
Udah gitu ada istilah nya orang india ini kalau punya duit tidurnya di paret kalau
nggak punya duit tidurnya baru di rumah, itu istilah untuk orang India. Kalau
misalnya mereka punya duit kan orang itu sering mabuk-mabukan, jadi kalau
orang mabuk-mabukan itu kan sering jatuhnya ke paret gitu kan. Jadi kalau nggak
punya duit gimana mau mabuk-mabukan tidurnya di rumah lah. Udah gitu ya
orang India ini kalau ngomong gitu banyak bohongnya. Ya dibilang ngularnya
gitulah, jadi kita pun nggak mau terlalu dekat, nggak mau terlalu berurusan.

P : Pernah punya pengalaman bersama dengan anggota masyarakat dari
Etnis India Tamil yang berhubungan sama stereotip itu nggak?
I : Ngeliatnya gitu? Sering sering kali. Tiap hari Ibu lihatnya mabuk malah sampe
ada yang udah mati lagi. Tapi mereka biasa kalau mabuk gitu yang diganggu
keluarganya. Tapi kan kita terganggu sebagai tetangga, Cuma kalau ganggu kita
sih enggak. Kalau yang suka bohong gitu nggak pernah kejadian sama Ibu.
Karena kita nggak mau berurusan jadi nggak pernah kejadian langsung, cuma
kalau orang sini gitu sering kejadian, misalkan dia ikut jula-jula dia bohong, dia
bilang udah bayar padahal belum, ngularnya banyaklah nggak tepat janji, banyak
cakap. Makanya ibu nggak mau terlalu berurusan dengan orang India.

P : Apakah stereotip tersebut mempengaruhi interaksi komunikasi Anda
dengan anggota masyarakat dari Etnis India Tamil?
I : Kalau masalah tadi dia tetangga itu mabuk itu mengganggu tapi kalau yang
lain-lain ya ibu nggak open, cuma dulu waktu anak-anak ibu kecil ibu nggak mau
anak ibu bergaul sama India, Ibu nggak ngasih gitu.

P : Lantas bagaimana sikap Anda dalam menyesuaikan diri dengan
masyarakat dari Etnis India Tamil karena stereotip tersebut?
I : Kalau sekedar berkomunikasi ya Ibu nggak apa-apa, misalnya ke pasar gitu kan
ya ibu tegur lah seadanya sekedar aja gitu. tapi kalau berurusan yang lain ibu
nggak mau gitu. Ada batasannya.

P : Selama tinggal disini menurut Anda kondisi hubungan sosial antara Etnis
Pribumi dan Etnis India Tamil itu bagaimana?
I : Kalau menurut ibu sih biasa-biasa aja bagus sih, kadang kalau di kuil itu ada
acara ya pribumi juga mau ikut makan disana. Ya baguslah bebas mereka
toleransinya tinggi. Kalau di kuil itu ada acara kita nggak ada masalah. Kalau kita

Universitas Sumatera Utara

ada acara juga mereka nggak apa-apa, kalau misalnya ada orang India yang
meninggal yang pribumi jenguk. Kalau ada orang pribumi meninggal ya orang
Indianya juga jenguk.
P : Pernah ada konflik pribadi dengan anggota masyarakat dari Etnis Etnis
India Tamil?
I : Ibu sih pernah gitu gara-garanya anak, Cuma kan tadinya ibu nggak peduli
karena anak sama anak tapi karena tiap hari anak ibu terus disakitin ya ibu juga
emosi,
P : Bagaimana penyelesaian dari konflik tersebut?
I : Semenjak ibu ngomong sama dia itu kasar, dia nggak berani lagi. Hubungan
ibu biasa-biasa aja sekarang. Karena kan ibu nggak mau terlalu dekat itu tadi, ya
paling sama dia cuma tegur-teguran

P : Apakah disini pernah terjadi konflik antara Etnis Pribumi dengan Etnis
India Tamil?
I : Kalau konflik kayak gitu setahu Ibu disini nggak pernah ya, aman-aman aja.

P : Apakah ada kegiatan khusus yang secara langsung maupun tidak
langsung melibatkan anggota masyarakat dari Etnis Pribumi dan Etnis
India Tamil?
I : 17 agustus itu sering ada perlombaan, disitu gabung aja india sama pribumi
yang jarang itu orang cina. Disini ada namanya LKM yang PNPM itu perkotaan,
ya itu kalau yang formal. Karena anggotanya ada yang India ada yang pribumi.

P : Bagaimana cara Anda menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan
anggota dari masyarakat Etnis India Tamil?
I : Ya saling tegur-menegur gitu, jadi kalau kita nggak terlalu dekat jadi kan
nggak ada masalah gitu ya sekedar aja, menghindarilah gitu.

P : Apa harapan Anda terhadap keberlangsungan hubungan antara
masyarakat Etnis Pribumi dan Etnis India Tamil yang tinggal disini?
I : Kalau ibu sih ya jangan ada ribut-ribut, kalau ada ribut ya kita sih maunya
pindah dari sini nggak mau dekat dnegan orang india, ya karena itu tadi sifatsifatnya itu tadi.

Universitas Sumatera Utara

TRANSKRIP WAWANCARA PENGERJAAN SKRIPSI
STEREOTIP ETNIS PRIBUMI DAN ETNIS INDIA TAMIL DALAM
INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Data diri informan :
Nama

:

Suci Al Falah

Jenis Kelamin :

Perempuan

TTL/Usia

:

Medan, 05 September 1990 / 25 tahun

Agama

:

Islam

Etnis/Suku

:

Minang

Alamat

:

Jl. Cik Di Tiro Belakang No. 26

Pekerjaan

:

Freelancer Survei Publik

P : Sudah berapa lama Anda tinggal di daerah Kampung Madras?
I : Udah .... dari lahir udah 25 tahun lah.

P : Etnis apa saja yang tinggal di daerah sini?
I : Etnisnya.....India, India itu ada dua Tamil sama Punjabi, Punjabi itu Bengali.
Terus kalau pribumi ada Minang ada Jawa tapi mayoritasnya Minang. Kalau Cina
ada juga, Cina pun banyak.