Inkompatibilitas Antara Injeksi Dexamethasone dengan Larutan Parenteral yang Mengandung Kalsium

INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI DEXAMETHASONE DENGAN
LARUTAN PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM
ABSTRAK
Latar Belakang: Injeksi dexamethasone merupakan obat golongan kortikosteroid
yang ditujukan untuk alergi, gejala inflamasi akut, tetapi memiliki efek samping
osteoporosis, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit. Oleh karena itu,
dalam pemberiannya perlu diberikan larutan parenteral mengandung kalsium.
Namun demikian, kalsium dapat bereaksi dengan fosfat yang terdapat pada injeksi
dexamethasone membentuk endapan kalsium fosfat. Dalam pemberian larutan
intravena ukuran partikel tidak boleh lebih dari 1 µm.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi injeksi
dexamethasone, injeksi kalsium glukonat serta konsentrasi Ca2+ dalam larutan
Ringer terhadap inkompatibilitas melalui pencampuran dalam satu wadah dan
three-way stopcock.
Metode: Larutan injeksi dexamethasone dibuat dengan variasi konsentrasi
0,008%; 0,02% dan 0,07%, sedangkan injeksi kalsium glukonat dibuat dengan
variasi konsentrasi 0,74%; 1,67% dan 4,44%, serta larutan Ringer dengan variasi
konsentrasi Ca2+ 1,125 mEq; 0,45 mEq dan 0,1125 mEq. Pencampuran injeksi
dexamethasone dengan injeksi kalsium glukonat maupun larutan Ringer dilakukan
dalam jumlah volume yang sama. Pencampuran larutan parenteral dilakukan
dengan dua metode yang berbeda yaitu dalam satu wadah dan melalui three-way

stopcock. Parameter inkompatibilitas campuran larutan yang diamati adalah
kekeruhan, ukuran partikel, pH dan morfologi partikel.
Hasil: Semakin meningkat konsentrasi injeksi dexamethasone dan injeksi kalsium
glukonat, serta konsentrasi Ca2+ dalam larutan Ringer maka semakin meningkat
nilai kekeruhan dan diameter ukuran partikel yang lebih dari 1 µm, tetapi nilai pH
yang diperoleh semakin menurun. Penambahan kalsium ke dalam injeksi
dexamethasone yang mengandung dexamethasone natrium fosfat membentuk
kompleks CaHPO4 yang mengendap. Hasil pengamatan morfologi partikel
menunjukkan bahwa kalsium fosfat yang terbentuk berada pada fase pertama
yaitu brushite atau dikalsium fosfat dihidrat.
Kesimpulan: Adanya inkompatibilitas antara injeksi dexamethasone yang
mengandung dexamethasone natrium fosfat dengan injeksi kalsium glukonat dan
larutan Ringer melalui pencampuran dalam satu wadah dan three-way stopcock.
Peningkatan konsentrasi injeksi dexamethasone, injeksi kalsium glukonat serta
konsentrasi Ca2+ dalam larutan Ringer mempengaruhi peningkatan nilai
kekeruhan serta diameter ukuran partikel yang lebih dari 1 µm, tetapi nilai pH
yang diperoleh semakin menurun.
Kata kunci: dexamethasone, kalsium glukonat, larutan ringer, inkompatibilitas

vii

Universitas Sumatera Utara

INCOMPATIBILITY OF DEXAMETHASONE INJECTION WITH
PARENTERAL SOLUTIONS CONTAINING CALCIUM
ABSTRACT
Background: Dexamethasone injection is a corticosteroid which is intended for
allergies, acute inflammatory symptoms, but the side effects are osteoporosis,
impaired body fluid balance and electrolyte. Therefore, the administration should
be given parenteral solution containing calcium. However, calcium can react with
the phosphate contained in the injection of dexamethasone form a precipitate
calcium phosphate. Particle size ˃ 1 μm cannot be administered intravenously.
Purpose: the aim of this study was to know the effect of dexamethasone injection
concentration, calcium gluconate injection and concentration of Ca2+ in Ringer's
solution to the incompatibility volume through mixing in a container and a threeway stopcock.
Methods: Dexamethasone injection solution made with various concentrations of
0.008%; 0.02% and 0.07%, whereas calcium gluconate injection was made with
various concentrations of 0.74%; 1.67% and 4.44%, as well as Ringer's solution
with various concentrations of Ca2+ 1.125 mEq; 0.45 mEq and 0.1125 mEq.
Dexamethasone injection mixing with calcium gluconate injection and Ringer
solution was performed in the same amount of volume. Parenteral solution mixing

was done by two different methods, namely in one container and through the
three-way stopcock. Parameter incompatibility solution mixture was observed
turbidity, particle size, pH and particle morphology.
Results: The higher the concentration of dexamethasone and calcium gluconate
mixture, also the higher concentration of Ca2+ in Ringer's solution caused higher
turbidity value also formed particle diameter was more than 1 µm. However, the
obtained pH value decreased. The addition of calcium into dexamethasone
injection containing sodium phosphate to form a complex of precipitated
CaHPO4. The formation of calcium phosphate was in the first phase of the
formation of calcium phosphate which was brushite or dicalcium phosphate
dihydrate.
Conclusion: Incompatibilities between dexamethasone injection containing
dexamethasone sodium phosphate with calcium gluconate injection and Ringer's
solution by mixing in a container and a three-way stopcock. Increasing
concentrations of dexamethasone injection, injection of calcium gluconate and
concentration of Ca2+ in Ringer's solution affect the increase in turbidity and
particle size diameter of 1 μm, but the pH value decreases.
Keywords: dexamethasone, calcium gluconate, ringer’s solution, incompatibility

viii

Universitas Sumatera Utara