Perbedaan Kadar Ion Kalsium Yang Terlepas Dari Permukaan Enamel Gigi Antara Perendaman Dengan Larutan Teh, Kopi, Dan Kopi Susu

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada eramodern sekarang ini, mengonsumsi berbagai jenis minuman sudah
menjadikebiasaan bagi sebagian orang, terutamaminuman dengan pH rendah seperti
minuman ringan, jus buah, dan minuman olahraga (sport drinks) yang merupakan
beberapa

contoh

minuman

kemasan

yang

semakin


sering

dikonsumsi

masyarakat.1,2,3,4Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah produksi berbagai
minuman kemasan dalam berbagai variasi. Menurut penelitian yang dilakukan AlDlaigan (2001) di Inggris melaporkan dari 418 anak sekolah yang diteliti, dijumpai
sekitar 80% anak sering mengonsumsi minuman ringan.3 Selain jenis minuman
ringan, jus buah, dan minuman olahraga, ada pula jenis minuman yang juga sering
dikonsumsi masyarakat, yaitu teh, kopi, dan kopi susu. Menurut THIRST (The
Indonesian Regional Hydration Study) tahun 2014, teh, kopi, dan susu merupakan
jenis minuman dengan persentasi konsumen tertinggi di kalangan masyarakat
Indonesia. Sering ditemui masyarakat yang memiliki kebiasaan meminum teh, kopi,
dan kopi susu, baik sebagai pelengkap sarapan pagi, maupun sebagai minuman
kesukaan yang dikonsumsi ketika haus (cit: Marcella).5
Minuman kopi dan teh merupakan minuman yang sangat sering dikonsumsi
seseorang sekarang ini, mulai dari meracik sendiri, hingga mengonsumsi dalam
bentuk minuman kemasan.5,6 Namun ternyata, kopi dan teh memiliki efek negatif
yang dapat berpengaruh pada gigi. Pada penelitian Marcella dkk. (2014) dikatakan
bahwa kopi dan teh secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses
demineralisasi yang mengakibatkan berkurangnya kekerasan permukaan enamel

gigi.5
Meningkatnya kebiasaan mengonsumsi berbagai minuman ini ternyata
memiliki dampak yang cukup besar pada gigi, khususnya permukaan enamel

Universitas Sumatera Utara

2

gigi.Diet minuman yang bersifat asam merupakan salah satu faktor ekstrinsik
terjadinya erosi gigi. Zat asam yang terdapat pada berbagai minuman ini dapat
menyebabkan terurainya ion-ion dari permukaan enamel yang lebih cepat pada gigi,
dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH), konsentrasi asam, lamanya berkontak
dengan asam, dan kehadiran ion sejenis kalsium dan fosfat. Proses pelepasan ion
kalsium dari enamel gigi disebut dengan proses demineralisasi.7
Enamel merupakan jaringan terkuat yang dimiliki tubuh manusia dan
merupakan lapisan terluar dari gigi. Pada saat fase awal pembentukannya, enamel
sudahmengandung

bahan


organik

dan

anorganik,

dan

terjadinyaprosespematangan terdapat penambahan mineral-mineral lain

seiring
yang

didominasi oleh ion kalsium dan ion fosfat dalam bentuk kristal Hydroxyapatite
(HA), [(Ca10(PO4)6(OH)2], ke dalam matriks enamel.Enamel yang sudah matang
nantinya akan mengandung 96% matriks yang sudah termineralisasi ini, dengan
sekitar 3% air dan kurang dari 1% bahan organik.8,9Elemen anorganik dapat larut
ketika berkontak dengan asam. Meskipun enamel merupakan struktur yang sangat
keras, namun enamel bersifat permeabel terhadap ion-ion dan molekul yang berasal
dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, sehingga elemen anorganik pada

enamel akan larut secara perlahan-lahan atau kronis.9,10 Hidroksiapatit yang
merupakan elemen matriks enamel akan mengalami pelarutan pada pH kritisnya,
yaitu dibawah 5,5. Menurut Dawes (2003), larutnya hidroksiapatit akan meningkat
sepuluh kali lipat dengan setiap satuan penurunan pH. Pada pH 5,0 larutnya
hidroksiapatit sekitar 30 mg/L, sedangkan pada pH 4,0 sekitar 30 g/L.11
Menurut penelitian yang dilakukan oleh A. R. Fathilah (2008) menunjukkan
bahwa enamel gigi larut oleh minuman yang kadar asamnya dari pH 2,43-5,79
apabila gigi direndam selama 10 menit.2Dalam penelitian Syahrial dilaporkan bahwa
minuman seperti jus jeruk dan jus apel mampu mengakibatkan demineralisasi enamel
apabila direndam selama 4 hingga 40 menit. Syahrial (2016)juga melaporkan proses
demineralisasi mampu terjadi dalam 5 menit setelah kontak enamel gigi dengan
minuman asam.12

Universitas Sumatera Utara

3

Brunton dan Hussain (2001) menyatakan bahwa teh herbal, baik teh hitam
maupun teh hijau, memiliki efek erosive yang tinggi pada enamel gigi.6Penelitian
yang dilakukan Marcella, dkk (2014) tentang pengaruh konsumsi kopi terhadap

kekerasan enamel gigi menunjukkan bahwa kopi dapat menurunkan kekerasan
permukaan enamel karena sifat asam dari kopi dapat menyebabkan pelarutan mineralmineral dari permukaan enamel gigi.5Salah satu elemen mineral yang paling banyak
terlarut adalah ion kalsium.2,5
Pada

penelitiannya,

Lachowski,

dkk.

(2014)

mengungkapkan

bahwa

penambahan susu pada minuman kopi dapat menghasilkan efek proteksi pada
permukaan enamel yang dapat mencegah terjadinya demineralisasi. Hal ini dapat
disebabkan oleh pH susu yang cukup tinggi (6,7-6,9) dapat menaikkan pH kopi yang

rendah (2,4-3,3) ketika dilakukan pencampuran (pH kopi susu 6,6). Hal lain yang
juga berpengaruh adalah terdapatnya ion kalsium dalam larutan susu, sehingga ion
kalsium dari susu diikat oleh permukaan enamel gigi yang mengakibatkan terjadinya
proses remineralisasi.13
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan kadar
ion kalsium yang terlepas dari permukaan enamel gigi antara perendaman
denganlarutan teh, kopi, dan kopi susu.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Berapa banyak ion kalsium yang terlepas dari permukaan enamel gigi
setelah perendaman selama 5 menit dengan larutan teh, kopi, dan kopi susu.
2. Apakah terdapat perbedaan ion kalsium yang terlepas dari permukaan
enamel gigi pada perendaman selama 5 menit antara larutan teh, kopi, dan kopi susu.

Universitas Sumatera Utara

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berapa banyak ion kalsium yang terlepas dari permukaan
enamel gigi setelah perendaman selama 5 menit dengan larutan teh, kopi, dan kopi
susu.
2. Untuk mengetahui perbedaan ion kalsium yang terlepas dari permukaan
enamel gigi pada perendaman selama 5 menit antara larutan teh, kopi, dan kopi susu.

1.4 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini adalah:
Terdapat perbedaan ion kalsium yang terlepas dari permukaan enamel gigi pada
perendaman selama 5 menit antara larutan teh, kopi, dan kopi susu.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
Biologi Oral secara khusus terhadap pelepasan ion kalsium dari permukaan enamel.
2. Sumber pengetahuan bagi masyarakat bahwa minuman yang terlalu asam
dapat melarutkan ion kalsium dari permukaan enamel gigi sehingga dapat merusak
enamel gigi tersebut.
3. Sebagai sumber informasi untuk mengetahui alternatif yang dapat dilakukan

untuk mengurangi penyebab erosi yang terjadi pada gigi akibat terlalu sering
mengonsumsi minuman teh, kopi, dan kopi susu.
4. Dapat digunakan sebagai sumber data dan informasi untuk melakukan
penelitian yang lebih lanjut pada masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara