T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi dalam Transaksi Jual Beli Tanah Merah: Studi Kasus di Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan T1 BAB IV

BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1

Asal Usul Desa Kaligawe
Kaligawe berasal dari kata Kali yang dalam bahasa jawa berarti sungai dan

Gawe yang berarti dibuat. Secara harafiah diartikan sebagai sungai buatan
manusia. Adapun kisah Desa Kaligawe adalah sebagai berikut : pada tahun
±1906, ada seorang tokoh penyebar agama islam yang bernama Kyai Tunggul
Wulung. Beliau adalah seorang pengembara yang menyebarkan agama islam di
wilayah Kabupaten Pekalongan. Beliau ditemani oleh dua orang abdi yang setia
bernama Ki Selang Kartodipuro dan Ki Cempaluk Saketi. Kyai Tunggul Wulung
memiliki kesaktian yang tinggi dan memiliki jiwa yang suka menolong. Saat
pertama kali menginjakkan kaki di tanah Kaligawe, tempat ini masih berupa hutan
belantara yang memiliki aliran sungai yang kecil dan sedikit airnya. Sehingga
penduduk yang ada di dekat wilayah tersebut sulit mendapatkan air untuk
bercocok tanam terutama untuk tanaman padi. Melihat kondisi yang kurang
menguntungkan bagi kehidupan orang-orang di sekitar tempat itu, timbullah niat
baik Kyai Tunggul Wulung untuk menolong warga, agar ada aliran sungai yang

besar. Dengan dibantu oleh dua orang abdinya itu, Kyai Tunggul Wulung
melakukan semedi atau bertapa di sebuah kedung (kubangan air besar dalam
aliran sungai) yang diberi batu besar ditengahnya, yang digunakan untuk bertapa.
Kedung tersebut diberi nama Kedung Cipta Wening. Dari tempat inilah mulanya
pembuatan aliran sungai baru (memindah aliran dari sungai yang lama), sehingga
tempat tersebut dinamakan Gumingsir yang berasal dari kata gingsir yang artinya
bergeser dari tempat semula.
Dalam proses pemindahannya, Kyai Tunggul Wulung menggunakan
sebilah tongkat yang terbuat dari sepotong ranting pohon kayu jaran yang diambil
dari tepi aliran sungai kecil tadi, dan tempat itu diberi nama Kedung Jaran. Konon

40

tongkat yang terbuat dari ranting kayu jaran itu hanya ditarik dan bekasnya
membentuk aliran sungai. Namun, dalam perjalanannya Kyai Tunggul Wulung
mengalami banyak hambatan dari para lelembut atau makhluk halus yang tinggal
di dalam sebuah batu yang berada di jalur yang digarisnya. Dalam memindahkan
batu tersebut, Kyai Tunggul Wulung mengalami kesulitan sehingga beliau
meminta bantuan Ki Selang Kartodipuro dan Ki Cempaluk Saketi. Setelah batu
tersebut berhasil dipindahkan, bekas batu tersebut membentuk sebuah kubangan

yang dalam dan oleh beliau, tempat itu diberi nama Kedung Bedut yang artinya
sulit diarahkan. Karena kelelahan, Kyai Tunggul Wulung dan kedua abdinya itu
beristirahat di bawah pohon asem yang rindang dan teduh hingga beliau tertidur.
Tempat inilah yang kemudian diberi nama Ngaseman dan sekarang menjadi
pedukuhan Ngasem. Setelah bangun dari tidurnya, beliau dan kedua abdinya
melanjutkan pembuatan sungai hingga sepanjang kurang lebih 2,5 km. Setelah
selesai membuat sungai, Kyai Tunggul Wulung mendirikan sebuah gubuk di
sekitar aliran sungai kurang lebih 1 km dari Kedung Cipta Wening, dan tempat itu
diberi nama Kaligawe yang berasal dari kata kali yang berarti sungai, dan gawe
yang berarti dibuat. Setelah itu Kyai Tunggul Wulung memerintahkan Ki Selang
Kartodipuro untuk menjaga dan mengelola wilayah dukuh gumingsir dan ngasem,
sedangkan Ki Cempaluk Saketi bersama dengan Kyai Tunggul Wulung tinggal di
desa Kaligawe hingga mereka meninggal.15
4.2

Gambaran Umum Desa Kaligawe
Desa Kaligawe merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten

Pekalongan dan berbatasan langsung dengan beberapa desa yang merupakan
bagian dari Kabupaten Batang. Desa Kaligawe terletak di bagian pinggiran kota

Kabupaten Pekalongan dengan batas-batas wilayah seperti yang tertulis dibawah
ini :

15
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Saiful selaku sesepuh Desa Kaligawe pada hari Senin tanggal 19 September 2016 jam
11.11 WIB

41

a.

Batas Wilayah
Tabel 1
Batas wilayah Desa Kaligawe
Batas

Desa/Kelurahan

Kecamatan


Sebelah
Utara

Pandansari

Warungasem

Sebelah
Selatan

Kalirejo

Doro

Sebelah
Timur
Sebelah Barat

Brokoh


Wates

Kedungkebo

Karangdadap

Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa secara administratif Desa Kaligawe
terbagi dalam empat dusun yaitu Dusun Ngasem, Dusun Kaligawe, Dusun Depok,
Dan Dusun Kalikajar.
b. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Kaligawe sekitar 279 Ha+ 569 m2. Sebagian besar lahan
di Desa Kaligawe digunakan sebagai tempat tinggal, lahan pertanian dan
perkebunan, tempat ibadah, kantor pemerintahan desa, konveksi, dan lain-lain.

c.

Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa
Mengenai wilayah Administrasi pemerintahan Desa Kaligawe dapat dilihat


pada tabel berikut:

42

Tabel 2
Data Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Kaligawe
Nama Lingkungan

Jumlah Rukun Tetangga

Kalikajar

1

Gumingsir
Ngasem
Kaligawe
Depok


1
1
4
2

Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Desa Kaligawe terdiri dari empat lingkungan, yaitu lingkungan Ngasem,
Kaligawe, Depok, dan lingkungan Kalikajar dengan jumlah Rukun Tetangga (RT)
sebanyak 9 RT. Lingkungan Kaligawe terdiri dari 4 RT, Depok 2 RT, Ngasem,
Gumingsir, dan Kalikajar masing-masing 1 RT.

4.3

Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Kaligawe

Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan16 :
4.3.1. Pemerintah Desa Kaligawe
Kepala Desa


: Patikin

Kaur Pemerintahan

: Ahmad Nur Ali

Kaur Kesra

: Khoirudin

Kaur Pembangunan

: Mohammad Ubro

Kaur Umum

: Murni

4.3.2. Struktur BPD
Ketua


: Danuri

Wakil Ketua

: Ahmad Saikhu

Sekretaris

: Ahmad Khaeron

Bid. Pemerintahan

: Andi Hermawan

16
Arsip Desa Kaligawe

43


Bid. Pembangunan

: Zaenal Abidin

Bid. Kesra

: Burhanudin

4.3.3. Struktur LPMD
Ketua

: Abdul Kholik

Wakil Ketua

: Abdul Rozak

Sekretaris

: Solikhin


Bendahara

: 1. Siti Masruroh
2. Murniati
3. Musarofah

4.3.4. Struktur Karang Taruna
Ketua

: Takhari

Sekretaris

: Ahmad Hufron

Bendahara

: Nur Sofiati

Seksi Humas

: Siswanto

Seksi Kesenian

: Lukman Hakim

Seksi Keagamaan

: Salim Khairudin

Seksi Orkes

: Miftah

Pembantu Umum

: 1. Khundori
2. Fathoni
3. Sri Damayanti

4.4

Kondisi Demografis
Keadaan demografis menjelaskan keadaan suatu daerah atau wilayah yang

dapat di lihat dari segi kependudukan, komposisi penduduk, dan distribusi
penduduk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) demografi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan, jumlah, dan perkembangan
penduduk yang memberikan uraian atau gambaran statistik mengenai suatu
bangsa dilihat dari sudut sosial politik ; ilmu kependudukan (Hazin, 2005).

44

Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Desa Kaligawe Tahun 2015/2016
No

Jenis Kelamin

Jumlah

1

Laki-laki

707

2

Perempuan

706
1413

Jumlah
Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Jumlah penduduk di Desa Kaligawe pada bulan Februari tahun 2016 yaitu
1.413 jiwa yang diklasifikasikan dalam dua kelompok jenis kelamin. Jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 707 jiwa, dan untuk jumlah penduduk perempuan
sebanyak 706 jiwa, dan terdiri dari 404 Kepala Keluarga (KK).
4.5

Bentuk Aktifitas Ekonomi Penduduk
Mata Pencarian
Potensi ekonomi yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Kaligawe

sebagai penunjang mata pencarian umumnya berkaitan dengan sektor pertanian
dan konveksi. Disamping itu, juga ada sebagian penduduk yang berprofesi
sebagai pegawai negeri sipil, karyawan swasta, pedagang, tukang kayu, buruh
bangunan dan lain sebagainya.

Sumber mata pencaharian penduduk Desa

Kaligawe terpusat pada kegiatan pertanian, yang mana hampir seluruh penduduk
di desa ini menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian. Hal ini sudah terpola
dari alam dan tertanam pada masing-masing individu yang melakukan atau
berprofesi petani. Untuk menunjang kelangsungan hidup, tentunya masyarakat
mencari alternatif lain untuk menambah pendapatan mereka, seperti menjadi
buruh pabrik, peternak, pembuat emping melinjo, atau pekerjaan lainnya.
Walaupun demikian, dapat digambarkan bahwa orientasi masyarakat di Desa
Kaligawe umumnya bermata pencarian sebagai petani. Jika dilihat dari partisipasi
45

anggota keluarga yang bekerja, setiap anggota keluarga baik itu suami atau istri
bahkan anak terlibat dalam mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehariharinya.
4.6

Bentuk Aktivitas Sosial
Selain melakukan aktivitas ekonomi, masyarakat Desa Kaligawe juga

melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk seremoni seperti upacara adat,
upacara keagamaan, gotong royong, dan sebagainya. Kegiatan yang sering
dilakukan antara lain adalah acara keagamaan, adat perkawinan, kelahiran,
sedekah bumi, membangun rumah, pindah rumah, nyadran, dan lain sebagainya.
Di Desa Kaligawe, organisasi sosial tumbuh dengan baik seperti PKK,
Dasawisma, Karang Taruna, organisasi kependudukan, dan lainnya. Kegiatan
sosial lain yang biasa dilaksanakan adalah seperti perayaan pergantian tahun,
peringatan tujuh belas agustus, pertandingan olahraga antar desa, dan lain-lain.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keakraban dan rasa kekeluargaan antar
sesama.

4.7

Profil CV. Ratna Lestari Jaya
Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Ratna Lestari Jaya Pekalongan didirikan oleh seorang pengusaha

bernama Bp. H. Rozikin, warga Dusun Sentul, Gringsing, Kab. Batang. CV.
Ratna Lestari Jaya berada di Jl. Trikora GG. 6 No. 24 Yosorejo, Pekalongan. CV.
Ratna Lestari Jaya didirikan pada tanggal 12 Januari 2012. Adapun Maksud dan
tujuan perseroan iniadalah menjalankan usaha dalam bidang penyediaan tanah
merah/tanah urug. CV. Ratna Lestari Jaya memiliki beberapa karyawan
kepercayaan diantaranya adalah Bp. Aris sebagai pemasar, Bp. Fauzan sebagai
penanggung jawab area pengerukkan, dan Bp. Amin sebagai humas, dan menjalin
relasi dengan beberapa orang yang menjadi pendukung pekerjaannyaseperti Bp.
Dadang sebagai pemilik alat berat/bego, Bp. Taufik sebagai pemilik truk

46

pengangkut tanah merah, dan Bp. Baung sebagai penyuplai BBM dan Solar untuk
alat berat.
4.8

Profil Informan Penelitian
1. Profil Bp. Daniel Panut
Bapak Daniel Panut merupakan salah seorang pensiunan kepala sekolah
dasar di daerah Bandar Kabupaten Batang, dengan penghasilan per
bulannya sekitar Rp 3.500.000,00. Bapak Daniel Panut berusia 65 tahun
dan mempunyai bentuk tubuh yang tidak terlalu tinggi dan sedikit
gemuk. Bapak Daniel Panut merupakan lulusan dari Sekolah Pendidikan
Guru. Bapak Daniel Panut bertempat tinggal di Dukuh Ngasem Rt. 01/03
Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan.17

2. Profil Bp. Amat Waliri
Bapak Amat Waliri merupakan salah satu warga desa Kaligawe Rt. 02/03
Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai penjahit.
Laki-laki berusia 31 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang

sedikit

gemuk dan tidak terlalu tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya
sampai tingkat SMP dan selanjutnya mengembangkan bakatnya sebagai
penjahit hingga saat ini.18

3. Profil Bp. Suwarno
Bapak Suwarno merupakan seorang buruh serabutan berusia 68 tahun.
Pria dengan postur yang tidak terlalu tinggi ini bertempat tinggal di

17
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Daniel Panut selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20
September 2016 jam 12.30 WIB
18
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Amat Waliri selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20
September 2016 jam 13.00 WIB

47

Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab.
Pekalongan.19

4. Profil Ibu Mundriyah
Ibu Mundriyah adalah salah satu warga Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kec.
Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai pedagang.
Wanita berusia 53 tahun ini memiliki postur tubuh yang tidak terlalu
gemuk dan tidak terlalu tinggi. Kegiatan sehari-hari ibu Sunarti adalah
berdagang sembako di rumahnya.20

5. Profil Ibu Wasniah
Ibu Wasniah merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 37 tahun yang
beralamat di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap
Kab. Pekalongan. Wanita dengan postur tubuh yang cukup tinggi ini
hanya mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SMP, dan
selanjutnya bekerja sebagai pegawai pabrik tekstil di kota Batang.21

6. Profil Bp. Carman
Bapak Carman merupakan seorang Petani padi berusia 74 tahun. Pria
dengan postur yang cukup tinggi dan tidak terlalu gemuk ini bertempat
tinggal di Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap
Kab. Pekalongan.22

19
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Suwarno selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20 September
2016 jam 13.30 WIB
20
Hasil wawancara Peneliti dengan Ibu Mundriyah selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20 September
2016 jam 14.30 WIB
21
Hasil wawancara Peneliti dengan Ibu Wasniah selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September
2016 jam 13.00 WIB
22
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Carman selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September
2016 jam 14.00 WIB

48

7. Profil Bp. Nahrowi
Bapak Nahrowi adalah seorang buruh serabutan berusia 46 tahun yang
bertempat tinggal di Dukuh Ngasem Ds. Kaligawe

RT. 02/03 Kec.

Karangdadap Kab. Pekalongan. Kegiatan sehari-hari beliau tidak
menentu. Kadang beliau bekerja sebagai buruh bangunan, kadang
mengurus lahan sengon miliknya, serta terkadang beliau diberi tanggung
jawab untuk mengurus ternak milik beberapa warga.23

8. Profil Bp. Imron
Bapak Imron merupakan salah satu warga desa Kaligawe Rt. 01/01 Kec.
Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai petani. Laki-laki
berusia 52 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang tidak terlalu gemuk dan
cukup tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD.24

9. Profil Bp. Taryadi
Bapak Taryadi merupakan salah satu warga dukuh Ngasem Rt. 02/03
Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai petani.
Laki-laki berusia 47 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang sedikit gemuk
dan tidak terlalu tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya sampai
tingkat SD dan saat ini kegiatan sehari-hari beliau adalah bertani di
sawah.25

10. Profil Bp. Sukendar
Bapak Sukendar adalah seorang pegawai swasta berusia 69 tahun. Beliau
bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 01/02 Kec. Karangdadap Kab.
Pekalongan. Bapak Sukendar mempunyai bentuk tubuh sedang-sedang

23
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Nahrowi selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September
2016 jam 18.00 WIB
24
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Imron selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016
jam 10.00 WIB
25
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Taryadi selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Kamis tanggal 22 September
2016 jam 10.30 WIB

49

saja dan tidak terlalu tinggi. Kegiatan Bapak Sukendar sehari-hari lebih
banyak dihabiskan di Pabrik tekstil di kota Pekalongan.26

11. Profil Bp. Kholik
Bapak Kholik merupakan salah seorang penjual tanah merah yang
berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Pekalongan,
dan berpenghasilan sekitar kurang lebih Rp 2.000.000,00 setiap
bulannya. Laki-laki berusia 50 tahun ini bertempat tinggal di Desa
Kaligawe Rt. 01/02 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. Bapak Kholik
mempunyai bentuk tubuh yang cukup tinggi dengan berat badan ideal.
Kegiatan Bapak Kholik diluar mengajar adalah berkebun.27

12. Profil Bp. Karmin
Bapak Karmin adalah seorang penebang pohon di desa Kaligawe
kecamatan Karangdadap. Laki-laki berusia57 tahun ini bertempat tinggal
Desa Kaligawe utara Rt. 02/02 Kecamatan Karangdadap Kabupaten
Pekalongan. Beliau hanya menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar, dan
selanjutnya lebih banyak menghabiskan waktu di kebunnya.28

13. Profil Bp. Mohammad Khaeron
Bapak Mohammad Khaeron adalah laki-laki berusia 48 tahun yang
bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kecamatan Karangdadap
Kabupaten Pekalongan. Laki-laki lulusan SMP Talun Pekalongan ini

26
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Sukendar selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 12.00
WIB
27
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Kholik selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 13.00
WIB
28
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Karmin selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 13.30
WIB

50

meneruskan usaha ayahnya di bidang perbengkelan dan selanjutnya
mempunyai cita-cita untuk memperbesar bengkelnya.29

14. Profil Bp. Musapak
Bapak Musapak adalah seorang pengrajin kayu berusia 38 tahun yang
bertempat tinggal di Desa Depok Rt. 01/03 Kecamatan Karangdadap
Kabupaten Pekalongan. Kegiatan sehari-hari beliau adalah membuat
mebel di rumahnya.30

15. Profil Bp. Patikin (Kepala Desa Kaligawe)
Bapak Patikin merupakan warga desa Kaligawe yang menjabat sebagai
Kepala Desa. Beliau bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03
Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pria berusia 39 tahun
ini merupakan lulusan dari SMA N 1 Doro Kabupaten Pekalongan.
Beliau menjabat sebagai Kepala Desa Kaligawe periode 2014 2019.Kegiatan sehari-hari beliau lebih banyak dihabiskan di kantor
kelurahan dan saat ini beliau sedang melanjutkan pendidikannya di
Universitas Negeri Pekalongan (UNIKAL).Beliaumerupakan salah satu
orang yang ikut bertanggung jawab dalam kasus pengerukkan tanah di
Desa Kaligawe selain dari pihak Kecamatan dan Kabupaten.31

29
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Mohammad Khaeron selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September
2016 jam 14.00 WIB
30
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Musapak selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 14.30
WIB
31
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Patikin selaku Kepala Desa Kaligawe, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam
16.00 WIB

51

16. Profil AKP. Kompol Abu Umar
AKP. Kompol Abu Umar adalah warga Dukuh Kalirejo Rt. 01/03
Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan. Laki-laki berusia 67 tahun ini
merupakan Polisi Kanit Serse di wilayah Talun Kabupaten Pekalongan.32

17. Profil Bp. Aris (Orang Kepercayaan CV. Ratna Lestari Jaya)
Bapak Aris merupakan seorang pegawai swasta yang dipercaya oleh Bp.
H. Rozikin sebagai penanggung jawab di lokasi pengerukkan. Kegiatan
sehari-hari beliau adalah bekerja di kantor Koperasi Simpan Pinjam pada
pagi hingga siang hari, dan selanjutnya beliau melanjutkan pekerjaannya
di lokasi pengerukkan sebagai pengawas. Pria berusia 44 tahun ini
bertempat tinggal di Desa Pandansari Rt.02/03 Kecamatan Warungasem
Kabupaten Batang. Pekerjaan beliau selama di lokasi pengerukkan,
beliau tangani dan beliau percayakan pada beberapa orang pilihan juga.33

18. Profil Bp. Fauzan
Bapak Fauzan merupakan warga desa Kaligawe Rt. 02/Rw. 03
Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pria berusia 42 tahun
ini bekerja di bidang konveksi batik di wilayah Kedungwuni. Kegiatan
sehari-hari beliau lebih banyak dihabiskan di pabrik dan bila ada orang
yang mencari tanah di wilayah desa Kaligawe, beliau salah satu orang
yang paling sering ikut terlibat dalam mencari penjual.34

19. Profil Bp. Busyaeri
Bapak Busyaeri adalah seorang pekerja serabutan di Desa Kaligawe
Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pekerjaan sehari-hari
32
Hasil wawancara Peneliti dengan AKP. Kompol Abu Umar selaku Polisi Kanit Serse wilayah Talun, pada hari Kamis
tanggal 22 September 2016 jam 19.00 WIB
33
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Aris selaku orang kepercayaan CV. Ratna Lestari Jaya, pada hari Sabtu tanggal 24
September 2016 jam 10.00 WIB
34
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Fauzan selaku perantara, pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016 jam 13.00 WIB

52

beliau tidak menentu. Terkadang beliau menggarap sawah milik warga
desa, kadang bekerja di pemotongan kayu jika pabrik memerlukan
tambahan orang, kadang menjadi petugas keamanan di desa jika ada
acara hiburan rakyat atau saat sedang berlangsung pemilu, dan
sebagainya. Di CV. Ratna Lestari Jaya, beliau diberi tugas untuk
membujuk dan meyakinkan orang-orang yang mempunyai tanah, agar
mau menjual tanahnya kepada CV. Ratna Lestari Jaya. Laki-laki berusia
40 tahun ini bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kecamatan
Karangdadap Kabupaten Pekalongan.35

20. Profil Bp. Amin
Bapak Amin adalah salah satu perantara dan penjaga malam di lokasi
pengerukkan. Pria berusia 53 tahun ini bertempat tinggal persis di depan
lokasi pengerukkan di Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe
Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pekerjaan sehari-hari
beliau adalah buruh serabutan, dan saat ini beliau sedang dipercaya oleh
pihak CV. Ratna Lestari Jaya sebagai penjaga malam di lokasi
pengerukkan, dan jika ada orang yang mencari tanah di Desa Kaligawe,
beliau pun ikut membantu pembeli mencarikan tanah yang ingin di jual.36

35
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Busyaeri selaku perantara, pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016 jam 14.00 WIB
36
Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Amin selaku perantara dan penjaga malam di lokasi pengerukkan tanah, pada hari
Sabtu tanggal 24 September 2016 jam 19.00 WIB

53