T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Lintas Budaya Selama “Sawasdee Project 21” di Ratchaburi, Thailand T1 BAB IV

BAB IV
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
4.1. Sejarah AIESEC
AIESEC (Association Internationale des Etudiants Sciences Economiques et
Commerciales) merupakan sebuah organisasi pemuda internasional yang didirikan pada
tahun 1948 oleh beberapa mahasiswa dari 6 universitas di dunia.1 Latar belakang berdirinya
AISEC karena banyaknya generasi muda yang meninggal akibat perang dunia. Sehingga para
mahasiswa di Eropa berinisiatif untuk membentuk sebuah organisasi yang mampu
menciptakan perdamaian sekaligus mengembangkan potensi-potensi yang ada pada pemuda
pemudi untuk mendaji pemimpin masa depan.2 AIESEC juga menjadi wadah pertukaran
informasi mengenai apa yang terjadi di dunia pada saat itu. Dengan keterbatasan media yang
tidak seperti sekarang.
Pada tahun 1955, AIESEC melakukan perluasan hingga ke kawasan Timur Tengah.
AIESEC juga mampu menembus angka lebih dari 1000 international exchange. Pada tahun
1977, AIESEC telah memiliki anggota di 50 negara dari 6 benua yang tersebar di seluruh
dunia. Pada tahun 1984, terdapat 5000 rumah singgah untuk para mahasiswa international
exchange dalam periode satu tahun.3
Seiring berjalannya waktu AIESEC terus tumbuh dan semakin aktif dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat internasional. Pada tahun 2005, delegasi AIESEC di kongres
internasional ingin mengembangkan misi jangka menengah untuk mendorong organisasi agar
dapat mencapai tujuan yang lebih besar. Pada tahun 2008, muncul istilah AIESEC Way

dimana istilah ini mendeskripsikan bahwa AIESEC adalah organisasi non politik, mandiri,
dan tidak untuk organisasi nirlaba.4
Saat ini sudah banyak sekali Universitas di Indonesia yang memiliki organisasi AIESEC
di dalamnya seperti Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah
Mada, hingga di Universitas Kristen Satya Wacana.

1

c oursehero.com: https://www.coursehero.com/file/p3qpdkk/21-Sejarah-berdirinya-AIESEC-AIESECAssociation-Internationale-des-Etudiants-en/
2
ibid
3
ibid
4
ibid

18

Terdapat banyak proyek yang ada di dalam AIESEC. Salah satu proyek AIESEC yang
pernah penulis ikut ketika menjadi peserta pertukaran adalah Sawasdee Project 21 di

Thailand. Lantas apakah itu Sawasdee Project 21 dan seperti apa proyeknya? Akan dibahas di
bawah ini.
4.2 Sawasdee Project 21
Sawasdee Project merupakan sebuah proyek AIESEC Thailand yang bergerak dibidang
pendidikan, khususnya pendidikan bahasa inggris. Beberapa Universitas yang bergabung
dalam penyelenggaraan proyek ini adalah Bangkok University, Kasetsart University,
Thammasart University, Chulalongkorn University, Assumption University, University of
Thai Chamber of Commerce, Thai-Nich Institute of Technology, dan Mahidol University.5
Proyek ini di latar belakangi oleh kurangnya literasi dalam bahasa inggris bagi banyak
siswa baik sekolah dasar hingga tingkat menengah ke atas. Maka dari itu Sawasdee Project
menyediakan program pendidikan bahasa inggris dan pertukaran budaya bagi siswa dan
masyarakat yang ada di daerah rural Thailand dengan peserta pertukaran yang berasal dari
berbagai negara. Melalui proyek ini para siswa diharapkan dapat berani untuk berbicara
bahasa Inggris melalui aktifitas belajar mengajar yang kreatif dan menyenangkan.6
Dalam Sawasdee Project setiap peserta akan ditempatkan di sekolah berbeda untuk
menjadi guru dan mengajar bahasa inggris selama 6 minggu. Provinsi dan sekolah peserta
berbeda-beda tergantung dengan apa yang telah ditentukan oleh Universitas lokal AIESEC
Thailand.7
Penulis memilih Kasetsart University untuk menjadi Universitas lokal selama mengikuti
Sawasdee Project. Selain itu penulis mengikuti gelombang 21 dari Sawasdee Project yang

dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2016 hingga 3 Februari 2017.
AIESEC dari Kasetsart University memilih Provinsi Ratchaburi untuk setiap peserta
yang berada dibawah naungannya. Untuk penempatan sekolah, penulis ditempatkan di
sekolah Don Kra Bueng. Di Don Kra Bueng terdapat Playground, TK, dan SD. Selama di
Don Kra Bueng penulis mengajar kelas 1 hingga kelas 3 SD dengan durasi 1 jam setiap hari.
Jadi total jam mengajar penulis selama seminggu adalah 15 jam.
5

Fanpage facebook Sawasdee Project: https://www.facebook.com/SawasdeeThailandProject/?fref=ts
ibid
7
ibid
6

19

Setiap peserta pertukaran juga mendapatkan satu orang teman pendambing atau biasa
disebut buddy. Buddy peserta sendiri bernama Boonyaporn Taraphol atau biasa dipanggil
Praew. Praew merupakan mahasiswi fakultas ekonomi di Kasetsart University. Dia sendiri
bukan salah satu pengurus di AIESEC Kasetsart University. Sebelum berangkat ke Thailand,

penulis sering berkomunikasi dengan Praew melalui LINE.bahkan pada tanggal 22 Desember
2016 ketika penulis sampai di Thailand, Praew datang menjemput di bandara dengan adiknya
bernama Ploy.
Praew juga membantu penulis ketika penulis kebingungan dengan bahasa Thailand
maupun kebudayaannya. Selain Praew, para guru dan teman-teman juga membantu ketika
ada kesulitan selama di Thailand.
Ketika proyek selesai penulis mendapat banyak surat, hati kertas, bunga, stiker, bahkan
hadiah dari guru dan murid di Don Kra Bueng. Bahkan beberapa peserta yang lain juga
mendapat hal yang sama.
Setelah berpisah dengan para murid dan guru para peserta pertukaran kembali ke
Bangkok untuk mengikuti pesta perpisahan dan menerima sertifikat dari AIESEC Kasetsart
University. Sertifikat itu sebagai tanda bahwa kami semua sudah menyelesaikan Sawasdee
Project 21.
Pada musim panas ini akan dibuka Sawasdee Project kembali oleh AIESEC Thailand.
Setelah musim panas selesai akan diadakan lagi Sawasdee Project kembali. Sawasdee Project
dibuka selama 2 kali dalam 1 tahun. Bisa dibilang bahwa Sawasdee Project merupakan
proyek besar di Thailand.
4.3 Thailand
Thailand (Prathēt Thai), merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara dan
juga anggota ASEAN. Pada tanggal 8 Agustus 1967Bersama Indonesia, Malaysia, Filipina,

dan Singapura, pada tanggal 8 Agustus 1967Thailand menanda tangangi Deklarasi Bangkok.
Deklarasi tersebut merupakan awal terbentuknya Perserikatan Bangsa Asia Tenggara atau
kita sebut ASEAN. Setelh kelima negara tersebut bergabunglah Brunei Darusralam, Vietnam,
Myanmar, Laos, Kamboja, hingga yang terakhir adalah Timor Leste.8

8

Kemenlu.go.id: http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/asean/Pages/Sejarah-dan-Latar-PembentukanASEAN.aspx

20

Berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Thailand merupakan negara
yang tidak pernah dijajah oleh negara asing.
Selama bertahun-tahun bentuk negara dari Thailand merupakan Kerajaan. Pada awalnya
pusat Kerajaan Thailand berada di Sukhothai dengan Raja yang terkenal ialah Raja
Ramkamhaeng Agung. Akan tetapi setelah Raja Ramkamhaeng Agung Wafat, pusat kerajaan
Thailand berpindah di Ayutthaya.9
Ayutthaya memperluas kedaulatannya atas kerajaan Thailand berikut lingkunganya dan
sampai datang konflik kedalam lingkunganya. Selama abad ke-17, Siam mulai menjalin
hubungan diplomatik dan komersial dengan negara-negara Barat. Pada tahun 1767, setelah

berulang kali mencoba, Burma menyerang dan berhasil ditangkap di Ayutthaya.10
Meskipun kemenangan besar mereka, Burma tidak mempertahankan kendali Siam
untuk waktu yang lama.
Setelah periode Ayutthaya berakhir, pusat kerajaan pun berpindah ke Thonburi lalu
berpindah lagi ke Rattanakhosin yang saat ini kita sebut sebagai Bangkok. Periode
Rattanakhosin-pun bertahan hingga sekarang. Raja dalam periode ini di sebut sebagai Raja
Rama. 11
a. BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN
Bentuk negara Thailand merupakan negara kerajaan dengan Raja sebagai kepala
pemerintahan dan Perdana Menteri sebagai Pelaksana Pemerintahan.12
Saat ini Thailand diperintah oleh Raja Vajiralongkorn Rama X.
Beliau merupakan putra mahkota dari mendiang Raja Bhumibol Adulydej Rama IX.
Raja Bhumibol Adulyadej sendiri wafat pada tanggal 13 Oktober 2016 lalu. Beliau lalu
digantikan oleh Raja Vajiralongkorn.
b. KONDISI THAILAND SAAT PROYEK BERLANGSUNG
Kondisi Thailand saat projyek berlangsung yaitu masih dalam keadaan berduka
setelah wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej Rama IX pada tanggal 13 Oktober 2016.
Pemerintah Thailand bahkan menerapkan masa berkabung selama 1 tahun untuk
mengenang Raja Bhumibol Adulyadej Rama Ix tersebut.
Selama masa berduka tidak banyak orang Thailand mengadakan pesta besarbesaran. Masyarakat sangat bersedih atas wafatnya sang Raja.


9

Tourism Thailand: https://id.tourismthailand.org/About-Thailand/History-Culture
ibid
11
ibid
12
ibid
10

21

Banyak sekali orang yang mengenakan baju hitam atau putih baik saat bekerja, santai,
maupun saat ke Kuil untuk menghormati sang Raja. Bahkan penulis sempat memakai
baju serba hitam jika ke sekolah untuk mengajar. Hal tersebut dilakukan untuk
menghormati Raja Bhumibol Adulyadej Rama IX yang wafat pada bulan Oktober
lalu.13
Tabel 4.1
HAL YANG DIPERBOLEHKAN DAN TIDAK DIPERBOLEHKAN14

Boleh dilakukan
Wai (sikap hormat dengan
menyatukan tangan di depan dada)
Memberi salam “Sawasdee ka/krap”
Berdiri ketika lagu kebangsaan
Thailand diputar
Perbanyak senyum
Berbicara perlahan

Tidak boleh dilakukan
Menghina keluarga Kerajaan

Menyentuh Biksu (bagi wanita)
Menunjuk seseorang dengan jari
secara langsung
Menyentuh kepala orang yang lebih
tua
Membuang sampah kedalam toilet
Tabel 4.2


BEBERAPA BAHASA THAILAND YANG SERING DIGUNAKAN15
Bahasa Thailand
Sawasdee ka/krab
Ka (perempuan)
Krab (laki-laki)
Chan (perempuan)
Phom (laki)
Sabaidee mai?
Sabaidee ka/krab
Sabaidee mai ka/krab
Chai
Mai
Arai
Gin
Krop khun ka/krab
Kor tod ka/krab
Kru
Suay
Angkrit
Hiw

Hiw mak mak

Arti dalam Bahasa Indonesia
Hallo
Imbuhan
Imbuhan
Saya
Saya
Bagaimana kabar anda
Baik-baik saja
Tidak baik
Iya
Tidak
apa
Makan
Terima kasih
maaf
Guru
Cantik, indah, bagus
Inggris

lapar
Sangat lapar

13

BBC.com. 13 Oktober 2016: http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/10/161013_dunia_raja_thailand_meninggal

14

Catatan penulis selama IPS
ibid

15

22

Aroi
Aroi mak mak

Enak
Sangat enak

c. KEADAAN MASYARAKAT THAILAND
Bagi penulis masyarakat yang ada di negara Thailand sangat ramah, perhatian,
dan murah senyum. Hal ini dibuktikan dengan keramahan yang penulis dapatkan
selama kegiatan exchange berlangsung seperti memberi salam “Sawasdee kaa/krab”
saat bertemu tak lupa sambil tersenyum.
Meskipun mesyarakat Thailand sedang berduka akibat wafatnya Raja Bhumibol
Adulyadej Rama IX mereka tetap bisa tersenyum akan tetapi tidak sesering dan selebar
dulu. Mereka masih diliputi kesedihan atas wafatnya Raja mereka.
Yang membuat penulis salut dan bangga pada masyarakat Thailand adalah
kecintaan dan hormat mereka kepada Raja. Penulis sering mendengar hal ini ketika di
Indonesia dan penulis sangan salut akan hal itu. Jika kita lihat di jalan, di sekolah,
bahkan ditempat ibadah banyak sekali foto Raja terpasang. Pada saat penulis
melakukan kegiatan foto Raja yang masih banyak terpasang adalah foto Raja Bhumibol
Adulyadej Rama IX.
Selama kegiatan exchange, penulis selalu mendapat perhatian baik dari temanteman Thailand, Indonesia, maupun dari para guru di sekolah. Teman Thailand penulis
yaitu Praew selalu menanyakan kabar penulis, apa yang penulis lakukan, dan kesulitan
apa saja yang penulis dapat. Meskipun Praew cukup sibuk dengan kegiatan kuliahnya,
ia tetap berusaha mengontak dan menanyakan kabar penulis. Selain Praew teman-teman
dari AIESEC Kasetsart University juga sangat membantu dalam memberikan informasi
yang berguna seperti evaluation day, info tentang farewell party, dan penjemputan
sesaat sebelum farewell party.
Teman-teman dari Indonesia juga sangat baik dan asyik, penulis sering sekali
jalan-jalan akhir pekan bersama teman-teman Indonesia seperti Amel, Melinda, Delia,
Taqiya, Sintya, Ahsan, Afif, Iqbal, Farid, Clara, Sarah, dan Safira. Tidak hanya dengan
teman Indonesia penulis juga sempat berjalan-jalan akhir pekan dengan peserta dari
Nepal bermana Kunchok, dari China bernama Vikie, dari India bernama Saksham, dan
dari Sri Lanka bernama Hima dan Sammani.
Tidak hanya jalan-jalan bersama terkadang penulis dan teman-teman Indonesia
suka bertukar pikiran atau berbagi cerita tentang kegiatan mengajar dan sekolah
masing-masing.
23

Para guru di sekolah sangat perhatian kepada penulis, mereka selalu bertanya
“how are you”, menawarkan makanan atau snack kepada penulis. Perlu diakui makanan
dan snack yang ditawarkan selalu dalam jumblah besar sehingga terkadang penulis
bingung untuk menghabiskan dan segan untuk menolak. Para guru juga membantu
penulis dalam menyampaikan materi bahasa inggris kepada murid-murid dengan
bahasa Thailand. Terkadang para guru juga membantu penulis untuk menenangkan
kelas yang ramai.
Ketika penulis hendak pergi keluar kota untuk berakhir pekan, penulis biasanya
lapor kepada Kru Noei (guru bahasa inggris) dan Kru Tik (guru matematika). Setelah
melapor mereka pasti akan bertanya jam berapa akan pergi dan dengan siapa saja yang
pergi. Mereka khawatir jika penulis pergi sendirian. Karena menurut mereka akan
sangat tidak aman bagi orang asing terutama perempuan untuk pergi sendirian. Maka
dari itu mereka selalu memastikan dengan siapa saja penulis pergi.
Para murid di sekolah sangat lucu, ramah, dan baik. Ketika penulis sampai di
sekolah, mereka akan datang mengerubungi, memeluk, memberi salam “good morning
teacher” atau “sawasdee kaa/krab”, mengajak toss atau janji kelingking. Penulis pernah
diberikan permen dan coklat oleh bebreapa murid. Penulis sempat hampir diberikan es
krim oleh murid akan tetapi karena saat itu penulis sedang batuk jadi penulis tidak
menerima es krim tersebut.
Setiap penulis akan mengajar di kelas satu, ada beberapa murid yang menjemput
dan menggandeng tanggan penulis. Lalu mereka menuntun penulis untuk masuk ke
kelas mereka. Tidak hanya itu, setiap selesai mengajar di kelas satu dan dua penulis
langsung diserbu dengan pelukan hingga penulis hampir jatuh menimpa para murid.

24