T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Komunikasi Pemasaran Social Media Marketing Campaign untuk UMKM di Salatiga T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan zaman saat ini,

telah memicu

pertumbuhan perekonomian dunia yang semakin kompleks dan ketat dalam
persaingannya. Persaingan dalam perekonomian dunia menuntut kita untuk
dapat mencari peluang kerja dan berkarya dengan kreatif agar mendapat
pekerjaan atau industri yang potensial untuk memenuhi pendapatan yang
maksimal sehingga memenuhi kebutuhan hidup.
ASEAN, telah melangsungkan pasar bebas ASEAN yang kita kenal
dengan sebuatan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (ASEAN
Economic Community) yang telah dimulai pada akhir tahun 2015 lalu,
menjadikan persaingan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup
menjadi semakin berat, dimana dikawasan rumpun negara ASEAN telah
menjadi kawasan ekonom yang sangat kompetitif. Indonesia sebagai negara
yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, memiliki

peluang besar untuk menguasai pasar ASEAN. Yakni dengan total jumlah
penduduk Indonesia hampir 40% dari total keseluruhan penduduk
ASEAN. 1Fakta ini bisa dijadikan acuan untuk menguasai pasar ASEAN
jika didukung dengan produktivitas yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga
memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang
potensial.
Produktivitas, SDA dan SDM yang dibutuhkan untuk mendukung
1

Peluang dan Tantangan dalam Masyarakat Eknomi ASEAN (MEA)
Sumber : https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakatekonomi-asean-mea (diakses pada 5 Maret 2017 pukul 21.20 WIB)

1

Indonesia dalam upaya menguasai pasar ASEAN itupun sebenarnya telah
dimiliki Indonesia, yakni Indonesia memiliki UMKM. Usaha Mikro Kecil
dan Menengah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan UMKM, adalah
usaha yang memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia.
Keberadaan UMKM tidak dapat diragukan karena terbukti mampu bertahan
dan menjadi penggerak ekonomi, terutama setelah krisis ekonomi.

Pada dasarnya UMKM berperan dalam mengurangi pengangguran
yang ada di Indonesia dengan menyediakan lapangan kerja bagi mereka.
UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Ekonomi yang
berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. Hal ini
berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara
Indonesia. Tentunya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini memiliki
kedudukan yang potensial dalam perekonomian Indonesia, terlebih apabila
mampu bersaing di pasar ASEAN. Di sisi lain, UMKM menghadapi banyak
masalah, yaitu keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia yang rendah,
dan kurang cakapnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Sudaryanto dan Hanim, 2002). Kendala lain yang dihadapi oleh UMKM
adalah kelemahan dalam pembentukan jaringan usaha dan kemitraan.
Salatiga, sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Tengah dengan luas
56.781 km2 dan berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Semarang,
terletak di 49 KM sebelah selatan Kota Semarang atau 52 KM sebelah utara
Kota Surakarta, menjadikan kota ini sebagai salah satu kota transit. Salatiga
terdiri dari 4 kecamatan, yakni Argomulyo, Tingkir, Sidomukti, dan
Sidorejo. Kota kecil yang tenang ini memiliki ribuan UMKM yang telah
terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
(DISPERINDAGKOP dan UMKM) Kota Salatiga. UMKM tersebar di

seluruh wilayah Kota Salatiga, menurut data DISPERINDAGKOP dan
UMKM Kota Salatiga, jumlah UMKM binaan mereka berjumlah 1008 yang
2

dicapaian tahun 2014 dan ditingkatkan menjadi 1080 UMKM binaan pada
tahun 2015, sebagaimana tertuang dalam Indikator Kinerja Utama Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Salatiga tahun 2015 (IV-17). 2
Perlu diketahui bahwa UMKM yang ada di Salatiga bersifat home
industry, setiap produsen membuat produknya sendiri-sendiri di rumah
mereka. Produk-produk 3 yang mereka hasilkan beraneka ragam produk,
mulai dari produk fashion (tas, dompet, pakaian, jilbab dll), makanan dan
minuman olahan (singkong keju, enting-enting gepuk, sirup, dll) hingga
produk kerajinan (lampion, vas bunga, miniature, dll).
Meskipun beraneka ragam produk telah dihasilkan oleh para pelaku
UMKM di Salatiga, usaha yang mereka jalankan tidak luput dari
terdapatnya masalah klasik yang ada didalamnya, masalah tersebut antara
lain produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM memiliki kualitas yang
bagus dan sudah ada di pasaran (gerai-gerai UMKM), namun kurang begitu
laku dipasaran. Hal tersebut tentu saja menimbulkan kerisauan. Keadaan
tersebut


menggambarkan bahwa industri kecil tetap saja mengalami

kesulitan, padahal target utama dari pemerintah adalah menumbuh
kembangkan industri kecil sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan,
menyerap tenaga kerja dan menurunkan angka kemiskinan. Faktor yang
menjadi masalah dari UMKM sebagai industri kecil adalah promosi
pemasaran yang kurang gencar. Hal ini mengakibatkan kurangnya

2

Sumber : http://fedep.salatigakota.go.id/2015/04/09/salatiga-targetkan-peningkatanjumlah-umkm-binaan-di-2015/ (diakses pada 14 September 2016 pukul 5.26 WIB)
3
Pengertian produk - product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.(Kotler & Armstrong. 2001: 346)


3

kesadaran merek (brand awareness) oleh konsumen, sehingga UMKM
dengan

produknya

kurang

di

ketahui

oleh

masyarakat.

Dalam

merencanakan sebuah media promosi memang bias dibilang memakan

biaya yang tidak sedikit, namun dapat digunakan jangka panjang.
(Machasin:134:2009). Biaya yang tidak sedikit dalam berpromosi
itupulalah yang membuat para pelaku UMKM kurang gencar dalam
melakukan promosi, maka dari itulah diperlukannya sebuah alternatif
promosi yang tidak telalu memerlukan biaya yang besar namun cukup
efektif untuk menjangkau konsumen.
Dalam kegiatan pemasaran dikenal pula konsep 4P yang
diperkenalkan oleh McCarthy, yaitu: Product, Price, Placement, and
Promotion. Konsep ini dapat diterapkan oleh seorang wirausaha dalam
memulai dan merencanakan perencanaan marketing suatu bisnis. Dari
konsep 4P, penulis memfokuskan pada aspek ke empat yaitu promosi. Pada
dasarnya keempat aspek tersebut penting dalam mengenalkan sebuah
produk ke masyarakat. Penulis memfokuskan pada aspek ini karena dalam
khasus ini produk-produk UMKM Salatiga memang sudah ada dipasaran,
dipusat oleh-oleh atau di retail-retail produk UMKM, kemasan dan hasil
dari produk –produk tersebut juga tidak mengecewakan, namun yang
menjadi masalah adalah masyarakat tidak mengenal atau kurang respect
(kurangnya brand awareness) terhadap produk UMKM lokal tersebut,
maka dari itu diperlukan sebuah promosi agar UMKM beserta produkproduk UMKM dapat dikenal oleh masyarakat secara luas.
Kita ketahui bahwa kemajuan zaman saat ini juga telah turut serta

memicu perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Telah
banyak teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam
berkomunikasi, mulai dari surat, telegraf, telepon, pager, handphone dan
yang terbaru adalah internet. Teknologi internet sangatlah vital bagi
4

kehidupan manusia modern saat ini, dimana pada kesehariannya manusia
modern selalu menggunakan internet melalui gadget mereka. Internet
mencakup banyak sekali teknologi didalamnya, seperti teknologi website,
email, chatting, social media dan lain-lain. Dengan internet manusia mampu
terhubung dengan banyak orang dibelahan dunia bahkan dengan mereka yag
berada diluar angkasa. Internet mampu menembus batas ruang dan waktu,
dimana seperti ketika seseorang mengirim pesan dengan menggunakan
aplikasi yang terhubung dengan internet maka secara instan pesan akan
tersampaikan kepada penerima pada saat itu juga, tentunya apabila sedang
tidak terjadi gangguan jaringan. Tentunya sudah terbukti bahwa teknologi
internet sangat membantu kehidupan manusia saat ini.
Oleh karena itu, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi
internet ini untuk keperluan usaha mereka, seperti melakukan kegiatan
promosi menggunakan internet.

Selama ini, para pelaku UMKM telah melakukan promosi dengan
mengikuti pameran, mengikuti expo, menyebar brosur dan lain sebagainya
yang bersifat tradisional. Belum banyak pelaku UMKM di Salatiga yang
melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi komunikasi
moderen yakni secara online menggunakan media sosial, tentunya hal ini
berdampak

kepada

pengetahuan

konsumen

(khususnya

generasi

millennials 4) mengenai merek dan produk UMKM yang begitu kurang atau
bahkan sama sekali tidak mengetahui tentang merek dan produk UMKM
tersebut. Maka dari itu dibutuhkan langkah promosi pemasaran yang dapat

menjadi solusi pemasaran bagi para pelaku UMKM di Salatiga.
Penulis sebagai mahasiswa bidang Periklanan di Fakultas Ilmu Sosial dan
4

Generasi Millennials- Menurut para peneliti sosial, generasi Y atau Millennials ini lahir
pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Dengan kata lain, generasi millennial ini adalah
anak-anak muda yang saat ini berusia antara 17-37 tahun (pada tahun 2017 ini). Sumber :
http://www.jurnalcowok.com/2016/04/apa-itu-generasi-millennial.html (diakses pada 5
Februari 2017 pukul 19.10 WIB).

5

Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi, merancang sebuah solusi promosi
pemasaran digital/online bagi para pelaku UMKM di Salatiga, yaitu sebuah
Social Media Martketing Campaign untuk mepromosikan UMKM di
Salatiga.
Social Media Marketing Campaign (SMCC) adalah salah satu
bagian dari aktifitas Digital Marketing. Digital Marketing sendiri adalah
sebuah konsep aktifitas promosi produk atau merek melalui satu atau lebih
bentuk media elektronik, seperti melalui internet. Digital marketing berbeda

dari pemasaran tradisional karena melibatkan penggunaan saluran dan
metode yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menganalisis
kampanye pemasaran dan memahami apa yang bekerja dan apa yang tidak
- biasanya secara real time. Sedangkan Social Media Marketing Campaign
adalah sebuah inisiatif periklanan yang dilakukan di jejaring social media
dan/atau platform seperti Facebook, Instagram, Youtube, Snapchat, Twitter,
blog atau channel media lain yang berada di ruang digital. 5 Dalam proyek
Tugas Akhir ini, penulis akan membuat sebuah langkah promosi digital
menggunakan media sosial untuk memberikan informasi kepada konsumen
mengenai merek dan produk UMKM di Salatiga. Langkah ini dipilih untuk
mengatasi kendala biaya dalam melakukan promosi bagi UMKM, karena
dengan melakukan promosi di internet biaya yang dikeluarkan rendah
(efisiensi biaya aktivitas promosi).
Menurut data survey tanggal 8 September 2016 tentang Trend Social
Media Q3 di Indonesia yang dirilis oleh JakPat APP 6 dengan jumlah 1004
responden dari seluruh Indonesia, didapatkan data bahwa media sosial yang

5

http://mediakix.com/2016/08/what-is-a-social-media-marketingSumber

:
campaign/#gs.TwHDkJs (diakses pada 5 Maret 2017 puku 22.00 WIB)
6
Jajak Pendapat APP (JAKPAT) adalah Platform Survei Terbuka yang dapat
menghubungkan pemasar untuk 128.534 responden mobile JAKPAT dan mendapatkan
wawasan dari mereka dalam hanya beberapa jam. Sumber : http://jakpat.net/about-us
(diakses pada 2 Februari 2017 pukul 11.16 WIB)

6

lebih sering dan lebih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
khususnya pada kisaran umur 17-35 tahun adalah media sosial facebook dan
instagram. Dengan perolehan data yang telah diklasifikasikan berdasarkan
umur sebagai berikut : 17-20 tahun (Facebook 75,9% dan Instagram 72,4%)
; 21-25 tahun (Facebook 82,3% dan Instagram 73,8%) ; 26-30 tahun
(Facebook 90,2% dan Instagram 59,8%) ; 31-35 tahun (Facebook 93,5%
dan Instagram 50,0%). Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa
pengguna media sosial di Indonesia lebih banyak menggunakan Facebook
& Instagram.
Berdasarkan data diatas, pada perancangan Social Media Marketing
Campaign ini, penulis akan menggunakan media sosial facebook dan
instagram sebagai media penyampai pesan, dimana target audience yang
disasar adalah generasi millennials 7 yang mana saat ini generasi ini berkisar
umur 17 – 36 tahun, akan tetapi pada perancangan ini akan menyasar target
audience yang lebih spesifik lagi yakni dengan target pada kisaran umur 1726 tahun, yang mana pada kisaran umur 17 – 26 tahun target audience masih
memiliki kemiripan dalam lifestyle dan interest yang sama, serta memiliki
habbit yang sama dalam melakukan aktifitas di social media.
Pemilihan target audience ini berdasarkan segmentasi produk yang
menargetkan anak-anak muda sebagai konsumennya. Anak-anak muda atau
generasi

millennials

dapat

menjadi

sasaran

pasar

yang

sangat

menguntungkan bagi para pelaku UMKM, yang mana mereka dapat
menjadi influencer aktif untuk meningkatkan awareness produk-produk
UMKM kepada orang-orang disekitarnya.

7

Generasi Millennials- Menurut para peneliti sosial, generasi Y atau Millennials ini lahir
pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Dengan kata lain, generasi millennial ini adalah
anak-anak muda yang saat ini berusia antara 17-37 tahun (pada tahun 2017 ini). Sumber :
http://www.jurnalcowok.com/2016/04/apa-itu-generasi-millennial.html (diakses pada 5
Februari 2017 pukul 19.10 WIB).

7

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sebuah social media marketing
campaign untuk mempromosikan produk UMKM di Salatiga?

1.3.

Tujuan Perancangan
Tujuan Perancangan ini adalah merancang Social Media
Marketing Campaign yang efektif yang dapat menjadi sebuah solusi
promosi pemasaran digital sehingga UMKM di Salatiga dikenal oleh
masyarakat umum.

1.4.

Manfaat Perancangan
1.4.1. Manfaat Teoritis
Melalui perancangan ini diharapkan para pelaku usaha
(khususnya) UMKM Salatiga dapat memberikan informasi bagi
masyarakat Indonesia dalam hal perancangan media promosi dan
pemasaran yang efektif dan komunikatif, serta memberikan
informasi mengenai UMKM dan produk-produk yang mereka
hasilkan.
1.4.2. Manfaat Praktis
Perancangan social media marketing campaign (smmc) ini
diharapkan dapat memiliki manfaat sebagi berikut :
1. Mengenalkan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat
Salatiga dan wisatawan lokal mengenai produk-produk lokal
yang dihasilkan para pelaku UMKM Salatiga.
2. Sebagai alternatif dalam berpromosi bagi UMKM di Salatiga.
8

3. Berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
(khususnya pelaku UMKM) dan pemerintah daerah Kota
Salatiga.
4. Berkontribusi dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai
penguasa pasar ASEAN.
1.5.

Konsep Perancangan
Dalam konsep perancangan social media marketing
campaign yang akan dilakukan ini penulis akan membuat akun
media sosial facebook dan instagram dengan nama UMKM Store
(@umkmstore) yang nantinya akan memuat konten promosi produk
UMKM dengan fokus untuk mengarahkan kepada pengenalan dan
memberikan informasi akan produk-produk dari UMKM Salatiga,
hal

ini

dikarenakan

masyarakat

Salatiga

kurang

begitu

mengetahui/tidak sadar tentang adanya produk-produk para pelaku
UMKM di Salatiga, selain itu juga dikarenakan UMKM Store yang
akan menjadi media promosi bagi UMKM di Salatiga belum dikenal
oleh masyarakat, tentu saja hal ini dikarenakan UMKM Store sedang
akan dibuat. Jadi, obyektif utama dari social media marketing
campaign ini adalah untuk menciptakan Brand Awareness bagi
UMKM Store dan UMKM-UMKM di Salatiga. Dalam SMMC ini
pula penulis akan melakukan giveaway untuk menarik perhatian
target audience dan memanfaatkan teknologi chatbots melalui
Facebook Messenger yang akan dimanfaatkan sebagai media
mempromosikan dan menjual produk UMKM.

9