T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Lady Companion dalam Melayani Pengunjung di Kawasan Karaoke: Studi pada Karaoke Mini 2 Sarirejo Kecamatan Sidorejo Salatiga T1 BAB VI
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Kegiatan Lady Companion di Mini 2 terbatas pada tiga hal yaitu:
menemani tamu minum, berbincang dan bernyanyi. jika ada aktivitas lain
antara Lady Companion di luar kegiatan tersebut merupakan kesepakatan
dan urusan pribadi Lady Companion dengan masing-masing tamunya.
Umumnya strategi komunikasi non verbal dilakukan sebagai pembuka
dalam upaya menjalin hubungan dengan tamu yang datang. Komunikasi non
verbal tersebut tampak dari penampilan Lady Companion secara kasat mata.
Untuk menghadapi tantangan dalam pekerjaannya sehari-hari strategi
komunikasi yang paling sering digunakan oleh Lady Companion adalah
teknik persuasif.
Dalam teknik persuasif, Lady Companion memiliki tujuan untuk
meyakinkan pelanggan bahwa Lady Companion yang telah mereka pilih
dapat dirasa nyaman dan terhibur selama berada di dalam ruang karaoke.
Meskipun berusia relatif muda (rata-rata 20 tahun), namun Lady Companion
di Mini 2 memiliki tantangan bahwa mereka sering bertemu dengan lakilaki yang memiliki usia jauh diatasnya. Lady Companion dapat
memposisikan dirinya memiliki perasaan yang sama akan kebutuhan
hiburan dari pelanggan yang memiliki beragam latar belakang.
Strategi komunikasi Lady Companion di karaoke tujuannya untuk
mendapatkan lebih banyak uang dengan menarik pengunjung. Pengunjung
yang memiliki cukup uang dapat meminta nomor telepon dan kontak Lady
Companion, jika menghendaki kencan tambahan di luar. Beberapa Lady
Companion memang dapat di-booking, karaoke hanya sebagai pemanasan
dari jalinan komunikasi interpersonal.
55
6.2. Saran
Dalam komunikasi antarpribadi yang dibangun antara tamu
pengunjung karaoke dengan Lady Companion dapat digunakan cara yang
sopan baik dan tidak memancing satu sama lain untuk melakukan hal-hal di
luar batas. Pengunjung dapat menikmati hiburan bernyanyi karaoke sesuai
tujuan awal dan Lady Companion tidak terbebani dengan keharusan
melayani keinginan pelanggan. Meskipun para Lady Companion di Mini 2
menggunakan komunikasi non verbal dengan menonjolkan penampilan,
para pengunjung atau tamu seperlunya tetap dapat menghargai profesi Lady
Companion dan menghargai diri mereka sebagai seorang wanita. Ketika di
dalam ruangan karaoke ditemukan Lady Companion yang secara kebetulan
menggunaan teknik komunikasi persuasif untuk menarik keinginan
pelanggan agar tergoda, pelanggan sedapatnya untuk
tetap fokus
menghabiskan waktu dalam bernyanyi. Menghargai satu sama lain
sekiranya merupakan inti dari tujuan komunikasi antar pribadi sehingga
antar subjek perorangan mendapatkan tatap kesan yang baik.
Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada
peneliti lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut
tentang srategi komunikasi Lady Companion dalam hal pelayanan
pengunjung jika terdapat pengunjung yang meminta dilayani setelah proses
perkenalan melalui berkaraoke, serta bagaimana Lady Companion melayani
pelayanan ekstra yang terjadi dengan pengunjung diluar saat jam
berkaraoke, sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih optimal dan bisa
digeneralisasikan pada amatan yang lebih luas.
56
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Kegiatan Lady Companion di Mini 2 terbatas pada tiga hal yaitu:
menemani tamu minum, berbincang dan bernyanyi. jika ada aktivitas lain
antara Lady Companion di luar kegiatan tersebut merupakan kesepakatan
dan urusan pribadi Lady Companion dengan masing-masing tamunya.
Umumnya strategi komunikasi non verbal dilakukan sebagai pembuka
dalam upaya menjalin hubungan dengan tamu yang datang. Komunikasi non
verbal tersebut tampak dari penampilan Lady Companion secara kasat mata.
Untuk menghadapi tantangan dalam pekerjaannya sehari-hari strategi
komunikasi yang paling sering digunakan oleh Lady Companion adalah
teknik persuasif.
Dalam teknik persuasif, Lady Companion memiliki tujuan untuk
meyakinkan pelanggan bahwa Lady Companion yang telah mereka pilih
dapat dirasa nyaman dan terhibur selama berada di dalam ruang karaoke.
Meskipun berusia relatif muda (rata-rata 20 tahun), namun Lady Companion
di Mini 2 memiliki tantangan bahwa mereka sering bertemu dengan lakilaki yang memiliki usia jauh diatasnya. Lady Companion dapat
memposisikan dirinya memiliki perasaan yang sama akan kebutuhan
hiburan dari pelanggan yang memiliki beragam latar belakang.
Strategi komunikasi Lady Companion di karaoke tujuannya untuk
mendapatkan lebih banyak uang dengan menarik pengunjung. Pengunjung
yang memiliki cukup uang dapat meminta nomor telepon dan kontak Lady
Companion, jika menghendaki kencan tambahan di luar. Beberapa Lady
Companion memang dapat di-booking, karaoke hanya sebagai pemanasan
dari jalinan komunikasi interpersonal.
55
6.2. Saran
Dalam komunikasi antarpribadi yang dibangun antara tamu
pengunjung karaoke dengan Lady Companion dapat digunakan cara yang
sopan baik dan tidak memancing satu sama lain untuk melakukan hal-hal di
luar batas. Pengunjung dapat menikmati hiburan bernyanyi karaoke sesuai
tujuan awal dan Lady Companion tidak terbebani dengan keharusan
melayani keinginan pelanggan. Meskipun para Lady Companion di Mini 2
menggunakan komunikasi non verbal dengan menonjolkan penampilan,
para pengunjung atau tamu seperlunya tetap dapat menghargai profesi Lady
Companion dan menghargai diri mereka sebagai seorang wanita. Ketika di
dalam ruangan karaoke ditemukan Lady Companion yang secara kebetulan
menggunaan teknik komunikasi persuasif untuk menarik keinginan
pelanggan agar tergoda, pelanggan sedapatnya untuk
tetap fokus
menghabiskan waktu dalam bernyanyi. Menghargai satu sama lain
sekiranya merupakan inti dari tujuan komunikasi antar pribadi sehingga
antar subjek perorangan mendapatkan tatap kesan yang baik.
Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada
peneliti lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut
tentang srategi komunikasi Lady Companion dalam hal pelayanan
pengunjung jika terdapat pengunjung yang meminta dilayani setelah proses
perkenalan melalui berkaraoke, serta bagaimana Lady Companion melayani
pelayanan ekstra yang terjadi dengan pengunjung diluar saat jam
berkaraoke, sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih optimal dan bisa
digeneralisasikan pada amatan yang lebih luas.
56