T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Tingkat Kemampuan Perawatan Diri dengan Tingat Depresi pada Pasien Depresi di Bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

HUBUNGAN TINGKAT KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI DENGAN
TINGAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI BANGSAL RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH SURAKARTA

1

Sanfia Tesabela Messakh 1, H. Sukardi2, Freyti Mariyani Emanuela Tumanduk3
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
2
Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta Jawa Tengah
3
Program Studi S1Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana
Email : tesabela.messakh@staff.uksw.edu

Abstrak
Latar belakang. Gangguan jiwa merupakan pola perilaku yang secara klinis berkaitan dengan gejala
penderitaan atau disability di dalam satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Depresi merupakan
salah satu gangguan jiwa yang memiliki prevalensi tertinggi hampir 17% dibandingkan gangguan
jiwa yang lain. Gangguan yang timbul membuat kemampuan dalam melakukan aktivitas menurun,

contohnya kemampuan dalam melakukan perawatan diri: mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kemampuan perawatan diri
dengan tingkat depresi pada pasien depresi di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif
Zainudin Surakarta Jawa Tengah. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
deskriptif korelasi dan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan kuisioner, wawancara dan observasi yang kemudian di analisa menggunakan
uji Pearson. Hasil. Hasil yang diperoleh nilai koefisien korelasi pearson sebesar 0,617 yang artinya
menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan kuat, kemudian nilai sig 0.000 maka yang
H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
kemampuan perawatan diri dengan tingkat depresi pada pasien depresi di bangsal Rumah Sakit Jiwa
Daerah Surakarta. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kemampuan
perawatan diri dengan tingkat depresi pada pasien depresi di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah
dimana semakin tinggi tingkat depresi yang dialami maka semakin tinggi tingkat ketergantungan
dalam melakukan perawatan diri.
Kata kunci : Depresi, perawatan diri, kemandirian
Abstract
Background. Mental disorder is a pattern of behavior clinically associated with distress or disability
which may interfere with one or more functions of human life. Mental health is one of the most serious
health issues. Depression is one of the mental disorders that have the highest prevalence of almost
17% compared to other mental disorders. Disorders that arise make the ability to perform activities

decreased, one of which is the ability to perform self-care: bathing, dressing, eating, and elimination.
Purpose. This study aims to determine the relationship level of self-care capabilities with depression
levels of depressed patients in the inpatient room of Mental Hospital Surakarta Region. Method. The
methodology used is quantitative with descriptive correlation and sampling technique is purposive
sampling. Data is collected through questioner, interview and observation which then analyzed using
pearson test. Results. Results obtained Pearson correlation coefficient value of 0.617 which show the
direction of positive correlation with strong power, then sig value. (2-tailed) 0.000 (due to sig < 0.05)
therefore H0 is rejected and H1 is accepted which means that there is a significant relationship
between the level of self-care ability with depression levels in depressed patients in the Surakarta
Area Mental Hospital. Conclusion. There is a significant relationship between the level of self-care
ability with depression levels in depressed patients in the Surakarta Area Mental Hospital which
means that the higher level of depression experienced the higher the level of dependence in self-care.
Title : Depression, self-care, independence

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24