Pelaksanaan Hibah Kepada Anak Dibawah Umur Dan Akibat Hukumnya Setelah Anak Menjadi Dewasa Ditinjau Dari Hukum Perdata
PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR
DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI
DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
TESIS
IRA EWITA
127011145/MKn
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR
DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI
DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Kenotariatan dalam Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
IRA EWITA
127011145/MKn
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal
: 11 Februari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
ANGGOTA
: Dr. Syahril Syofyan, SH, MKn
: Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum
: Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum
: Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, Mhum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Ira Ewita
Nomor Pokok
: 127011145
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH
UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK
MENJADI DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
dan bukan merupakan hasil Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya
Tersebut Plagiat karena salah saya sendiri maka saya bersedia diberi sanksi apapun
oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU, dan saya tidak akan menuntut
pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani.
Medan, 16 Februari 2015
Yang Membuat Pernyataan
IRA EWITA
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Hibah diatur dalam Hukum Perdata dalam Pasal 1666 KUHPerdata,
penghibahan adalah suatu persetujuan, dengan mana seorang penghibah menyerahkan
suatu barang secara cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali, untuk kepentingan
seseorang yang menyerahkannya. Dalam hukum perdata subyek hibah bisa siapa saja,
namun ada beberapa pengecualian tertentu, misalnya anak-anak dibawah umur. Anak
dibawah umur dianggap tidak kuasa menerima maupun memberi hibah.
Hibah kepada anak-anak di bawah umur yang masih di bawah kekuasaan orang tua,
harus diterima oleh orang yang menjalankan kekuasaan orang tua itu, sedangkan
hibah kepada anak-anak di bawah umur yang masih di bawah perwalian atau kepada
orang yang ada di bawah pengampuan, harus diterima oleh wali atau pengampunya
yang telah diberi kuasa oleh pengadilan negeri. Jika pengadilan itu memberi kuasa
termaksud, maka hibah itu tetap sah, meskipun penghibah telah meninggal dunia
sebelum terjadi pemberian kuasa itu.
Hibah kepada anak dibawah umur yang masih dibawah perwalian atau kepada
orang yang ada dibawah pengampuan, harus diterima oleh wali atau pengampunya
yang telah diberi kuasa oleh pengadilan negeri. KUH Perdata tidak menyebutkan
secara tegas mengenai syarat-syarat hibah. Akan tetapi, dengan melihat Pasal 1666
KUH Perdata maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa syarat-syarat hibah dalam
KUH Perdata, diantaranya adalah: Adanya Perjanjian, Penghibah, Penerima Hibah,
dan Barang Hibah. Pemberian Hibah tidak boleh mengakibatkan ahli waris menjadi
tidak berhak atas harta peninggalan/warisan si penghibah. Pemberian hibah tidak
boleh mengurangi atau meniadakan pembagian waris bahkan legitimatie portie
masing-masing ahli waris.
Apabila pembagian ataupun pemberian hibah dirasakan merugikan
kepentingan ahli waris yang sah, maka ahli waris tersebut dapat menuntut untuk
dibatalkannya hibah tersebut. Namun dalam hal hibah jika penerima hibah melakukan
perbuatan tidak patut kepada pemberi hibah maka pemberi hibah dapat menarik
kembali hibah tersebut. Para praktisi hukum harus benar-benar mengerti dan
memberikan edukasi agar pemberian hibah yang mereka lakukan tidak melanggar
ketentuan hukum dan merugikan ahli waris dan perlu adanya ketentuan hukum yang
mengatur hibah untuk setiap golongan ras dan agama agar diperoleh suatu kepastian
tentang pelaksanaan hibah. Ketentuan yang sudah ada juga juga harus di buat secara
tertulis dan di undangkan agar setiap orang dan prakrisi hukum memiliki kepahaman
tentang hibah, dan penegasan yang di tuangkan dalam suatu klausul sehingga akan
terang dan jelas
Kata Kunci : Pemberian Hibah, Anak dibawah umur, Hukum perdata
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Hibah (gift) is regulated in Article 1666 of the Civil Code. It is an agreement
in which a donor gives an object freely to someone, without being able to withdraw it.
In the civil law, the receiver can be anyone although there are some exceptions like a
minor (under-aged child). This child is considered to have no right to give or receive
a hibah. When a hibah is intended to be given to a minor who is still taken care by his
parents, it has to be received by his parents, whereas a hibah which is intended to be
given to a minor who is still under the custody or under the amnesty, it has to be
received by his guardian or by someone who is authorized by the District Court, and
it is regarded as valid although the donor has already died before the authority is
given.
The Civil Code does not state clearly about the requirements for a hibah.
However, from Article 1666 of the Civil Code, it can be concluded that some
requirements for a hibah are as follows: it has to be an agreement, a donor, a
receiver, and the object of hibah itself. The giving of hibah must not cause the heir(s)
to be absent from the inheritance of the donor since it must not reduce or eliminate
the inheritance and the legitimate portion of the heir(s).
When the distribution or the giving of a hibah harms a legitimate heir, he can
file as complaint about canceling it. But, when the receiver has bad faith toward the
donor, the latter can withdraw it. It is recommended that legal practitioners should
fully understand the system of giving a hibah and provide education in order that
giving a hibah does not violate the law and harm the heir(s). It is necessary to have
legal provisions which regulate the system of giving a hibah to ethnic and religious
groups so that there will be legal certainty in implementing a hibah. Besides that, the
prevailing legal provisions should be in a written form and enacted so that everyone
and every legal practitioner understand what a hibah really is; moreover, affirmation
in a clause should be transparent and clear.
Keywords: Giving a Hibah, Minor, Civil Law
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Dan junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, atas rahmat dan hidahnya yang telah diberi sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya dengan Judul :
PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR DAN AKIBAT
HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI DEWASA DITINJAU DARI
HUKUM PERDATA.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar Magister di bidang ilmu kenotariatan pada Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari banyak pihak. Karenanya, penulis mengucapkan
banyak terimakasih teristimewa kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,
CN, sebagai Pembimbing Utama, dan Bapak Dr. Syahril Syofyan, SH, MKn sebagai
pembimbing kedua dan Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum, sebagai
pembimbing ketiga atas kesediaannya memberikan bimbingan dan petunjuk serta
saran sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya penulisan tesis ini.
Melalui kesempatan ini pula, penulis ucapkan terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H,M. SC (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
2.
Prof. Dr. Runtung, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
3.
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN sebagai Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4.
Dr. T. Keizerina Devi A., SH, CN, M.Hum, sebagai Sekretaris Program Studi
sekaligus Dosen Penguji Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
5.
Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum, sebagai Dosen Penguji Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
6.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen dan staf pengajar pada program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7.
Kedua orangtua tercinta Ayahanda Alm. H. Ahmad Sofyan, Ibunda Tengku
Dahniar yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan
dalam dukungan moril kepada ananda, sehingga dapat menlanjutkan dan
menyelesaikan pendidikan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
8.
Kepada kedua mertuaku H. Zainal Arifin dan Nuraini, terima kasih atas
dukungan moril dan doanya selama penulis penyelesaikan pendidikan dan
penulisan tesis ini.
9.
Kepada suamiku tercinta Didi Nurfam, SH,
yang selalu memberi
motivasi/dukungan serta selalu mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan
studi secepat mungkin, terima kasih atas doa dan dukungannya.
iv
Universitas Sumatera Utara
10.
Kepada abangku Ir. Doddi Novlizar terima kasih atas dukungannya serta selalu
mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan studi secepat mungkin.
11.
Kepada Kakakku: Nela Arya Neva, SE dan suaminya Zulkifli IJ. Lubis, SH,
Abangku: Rivanda, SE serta istrinya Sabariah, dan adikku Farawinda dan
suaminya Abdul Halim, terima kasih atas dukungannya.
12.
Seluruh keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu memberikan
dukungan sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik dan lancar.
13.
Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Progra Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, terima kasih telah memberi
semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi dari tesis ini masih jauh
dari memadai. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar tesis ini dapat semakin mendekati kelayakan.
Medan,
Februari 2015
Penulis
Ira Ewita
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: IRA EWITA
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 03 Februari 1972
Alamat
: Tanjung pura No. 64, Pelawi utara
Kecamatan Babalan, Pangkalan Berandan
Agama
: Islam
Status
: Kawin
Nama Suami
: Didi Nurfam
Nama Ayah
: Ahmad Sofyan
Nama Ibu
: Tengku Dahniar
Pendidikan:
SD Negeri 050727 Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1985
SMP Negeri 1 Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1988
SMA Sri Langkat, Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1991
S1-Dharmawangsa
Tamat
Tahun 2004
S2- Magister Kenotariatan FH USU
Tamat
Tahun 2015
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR ISTILAH ASING ...............................................................................
DAFTAR SINGKATAN .....................................................................................
i
ii
iii
vi
vii
ix
xii
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Perumusan Masalah................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
E.
Keaslian penelitian .................................................................
F.
Kerangka Teori dan Konsepsi ................................................
G. Metode Penelitian ...................................................................
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .....................................
2. Sumber data .....................................................................
3. Tehnik Pengumpulan Data ..............................................
4. Analisis Data ...................................................................
1
1
12
12
13
14
15
22
24
25
26
26
BAB II
PENGATURAN HIBAH MENURUT
HUKUM DI
INDONESIA ...................................................................................
A. Hibah Menurut Hukum Perdata ...........................................
1. Pengertian dan Dasar hukum Hibah ................................
2. Subjek dan Objek Hibah .................................................
3. Proses Hibah ....................................................................
B. Hibah Menurut hukum Islam .................................................
1. Ketentuan Hibah ..............................................................
2. Perbedaan Hibah, Warisan, Wasiat .................................
28
28
28
29
31
34
34
37
PROSES PEMBERIAN HIBAH ..................................................
A. Ketentuan Hukum Perdata Tentang Hibah ............................
1. Ketentuan Umum Tentang Hibah ...................................
2. Pihak-Pihak yang Dapat Memberi dan Menerima Hibah
3. Tata/Cara Menghibahkan Sesuatu ..................................
4. Pencabutan dan Pembatalan Hibah .................................
B. Pembuatan Akta Hibah ...........................................................
C. Penarikan Hibah .....................................................................
45
45
45
48
49
51
55
60
BAB III
vii
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBERIAN
HIBAH
KEPADA
ANAK DIBAWAH
UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA BILA TELAH DEWASA..
A. Pemberian Hibah Kepada Anak ....................................................
1. Ketentuan Anak Dibawah Umur ............................................
2. Kekuasaaan Orang Tua Terhadap Anak .................................
3. Kekuasaan Orang Tua Terhadap Harta Kekayaan anak .........
B. Kekuasaan Orang tua Menurut Undang-Undang Pokok
Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 .................................................
C. Pengurus Harta Kekayaan Anak yang Belum Dewasa..................
D. Ketentuan Hibah Terhadap Anak Angkat .....................................
E. Akibat Hukum Pemberian Hibah Terhadap Anak.........................
BAB V
65
65
65
67
73
87
91
95
96
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 100
A. Kesimpulan ...................................................................................... 100
B. Saran ................................................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 103
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH ASING
A command of the lawgiver
: Perintah dari pembentuk undang-undang
atau penguasa.
Ahliyatul ada'al-kamilah
: Belum cukup umur
Bijondere curator
: Seorang pengampu istimewa
Burgerlijk Wetboek (BW)
: Kitab Undang Undang Hukum Perdata
Aanmaning
: Peringatan dalam pelaksanaan putusan
pengadilan
Alghele gemeenschap van Goederen
: Percampuran antara kekayaan suami dan
kekayaan istri
Animus Posidendi
: Sikap batin orang yang bersangkutan
untuk menguasai atau menggunakan
Beyond the powers of his authority
: Bertindak melampaui wewenangnya
Continuos recording
: Pendaftaran ulang
Corpus passessionis
: Suatu barang berada dalam kekuasaan
seseorang
Das sollen
: yang seharusnya
Das sein
: yang seadanya
Doctrinal research
: Penelitian Doktrinal
Eigendom
: Hak milik
Exececutoriale kracht
: Memperoleh kekuatan yang pasti
Filosofis
: Kepercayaan
Gerechtigheid
: Keadilan
ix
Universitas Sumatera Utara
Gijzeling
: Sandera (paksa badan)
Good faith
: itikad baik
Imperatif
: Keharusan
Invalid
: Cacat
In kracht van gewijsde
: Berkekuatan hukum tetap
Judex facti
: Hakim yang memeriksa fakta
Judex juris
: Hakim yang memeriksa hukum
Kualitatif
: Pembentukan
Kuratele
: Dibawah pengampuan
Kontraprestasi
: Pengumpulan
Kontinyu
: Terus menerus
Law is decided by the judge
thourgh the judicial process
: Hukum ditentukan oleh hakim Melalui
Yudisial
Law as a tool of social engineering
: Hukum sebagai alat rekayasa sosial
Law of evidence
: Hukum pembuktian
Law In Books
: Hukum yang tertulis dalam buku
Legaat
: Wasiat
Legitime portie
: Hak Mutlak bagi Ahli waris
Legetemaris
: Berhak
Library research
: Penelitian kepustakaan
Living law
: Hukum yang Tumbuh
Methods
: Metode
x
Universitas Sumatera Utara
Publiekrechtelijke
: Hukum Publik
Probable
: Bersifat kemungkinan
Right to use
: Penggunaan
Social Enginering
: Sarana melakukan rekayasa social
Statue Approach
: Pendekatan Perundang undangan
Tersier
: Penunjang
Top Down
: Kebawah
Privilege
: Hak yang diistimewakan
Public interest
: Kepentingan umum
Vern ietingbaar
: Diminta
Hibah)
Vruchtgenot
: mempunyai hak nikmat hasil
Pembatalannya
(dalam
Hal
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
BPHTB
: Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
BW
: Burgerlijk Wetboek
KHI
: Kompilasi Hukum Islam
KUH Perdata
: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
NPOP
: Nilai Perolehan Objek Pajak
PPAT
: Pejabat Pembuat Akta Tanah
RBg
: Rechtsreglement Buitengewesten
UU PPh
: Undang-Undang Pajak Penghasilan
UU
: Undang-Undang
xii
Universitas Sumatera Utara
DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI
DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
TESIS
IRA EWITA
127011145/MKn
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR
DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI
DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Kenotariatan dalam Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
IRA EWITA
127011145/MKn
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal
: 11 Februari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
ANGGOTA
: Dr. Syahril Syofyan, SH, MKn
: Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum
: Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum
: Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, Mhum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Ira Ewita
Nomor Pokok
: 127011145
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
: PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH
UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA SETELAH ANAK
MENJADI DEWASA DITINJAU DARI HUKUM PERDATA
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
dan bukan merupakan hasil Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya
Tersebut Plagiat karena salah saya sendiri maka saya bersedia diberi sanksi apapun
oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU, dan saya tidak akan menuntut
pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani.
Medan, 16 Februari 2015
Yang Membuat Pernyataan
IRA EWITA
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Hibah diatur dalam Hukum Perdata dalam Pasal 1666 KUHPerdata,
penghibahan adalah suatu persetujuan, dengan mana seorang penghibah menyerahkan
suatu barang secara cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali, untuk kepentingan
seseorang yang menyerahkannya. Dalam hukum perdata subyek hibah bisa siapa saja,
namun ada beberapa pengecualian tertentu, misalnya anak-anak dibawah umur. Anak
dibawah umur dianggap tidak kuasa menerima maupun memberi hibah.
Hibah kepada anak-anak di bawah umur yang masih di bawah kekuasaan orang tua,
harus diterima oleh orang yang menjalankan kekuasaan orang tua itu, sedangkan
hibah kepada anak-anak di bawah umur yang masih di bawah perwalian atau kepada
orang yang ada di bawah pengampuan, harus diterima oleh wali atau pengampunya
yang telah diberi kuasa oleh pengadilan negeri. Jika pengadilan itu memberi kuasa
termaksud, maka hibah itu tetap sah, meskipun penghibah telah meninggal dunia
sebelum terjadi pemberian kuasa itu.
Hibah kepada anak dibawah umur yang masih dibawah perwalian atau kepada
orang yang ada dibawah pengampuan, harus diterima oleh wali atau pengampunya
yang telah diberi kuasa oleh pengadilan negeri. KUH Perdata tidak menyebutkan
secara tegas mengenai syarat-syarat hibah. Akan tetapi, dengan melihat Pasal 1666
KUH Perdata maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa syarat-syarat hibah dalam
KUH Perdata, diantaranya adalah: Adanya Perjanjian, Penghibah, Penerima Hibah,
dan Barang Hibah. Pemberian Hibah tidak boleh mengakibatkan ahli waris menjadi
tidak berhak atas harta peninggalan/warisan si penghibah. Pemberian hibah tidak
boleh mengurangi atau meniadakan pembagian waris bahkan legitimatie portie
masing-masing ahli waris.
Apabila pembagian ataupun pemberian hibah dirasakan merugikan
kepentingan ahli waris yang sah, maka ahli waris tersebut dapat menuntut untuk
dibatalkannya hibah tersebut. Namun dalam hal hibah jika penerima hibah melakukan
perbuatan tidak patut kepada pemberi hibah maka pemberi hibah dapat menarik
kembali hibah tersebut. Para praktisi hukum harus benar-benar mengerti dan
memberikan edukasi agar pemberian hibah yang mereka lakukan tidak melanggar
ketentuan hukum dan merugikan ahli waris dan perlu adanya ketentuan hukum yang
mengatur hibah untuk setiap golongan ras dan agama agar diperoleh suatu kepastian
tentang pelaksanaan hibah. Ketentuan yang sudah ada juga juga harus di buat secara
tertulis dan di undangkan agar setiap orang dan prakrisi hukum memiliki kepahaman
tentang hibah, dan penegasan yang di tuangkan dalam suatu klausul sehingga akan
terang dan jelas
Kata Kunci : Pemberian Hibah, Anak dibawah umur, Hukum perdata
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Hibah (gift) is regulated in Article 1666 of the Civil Code. It is an agreement
in which a donor gives an object freely to someone, without being able to withdraw it.
In the civil law, the receiver can be anyone although there are some exceptions like a
minor (under-aged child). This child is considered to have no right to give or receive
a hibah. When a hibah is intended to be given to a minor who is still taken care by his
parents, it has to be received by his parents, whereas a hibah which is intended to be
given to a minor who is still under the custody or under the amnesty, it has to be
received by his guardian or by someone who is authorized by the District Court, and
it is regarded as valid although the donor has already died before the authority is
given.
The Civil Code does not state clearly about the requirements for a hibah.
However, from Article 1666 of the Civil Code, it can be concluded that some
requirements for a hibah are as follows: it has to be an agreement, a donor, a
receiver, and the object of hibah itself. The giving of hibah must not cause the heir(s)
to be absent from the inheritance of the donor since it must not reduce or eliminate
the inheritance and the legitimate portion of the heir(s).
When the distribution or the giving of a hibah harms a legitimate heir, he can
file as complaint about canceling it. But, when the receiver has bad faith toward the
donor, the latter can withdraw it. It is recommended that legal practitioners should
fully understand the system of giving a hibah and provide education in order that
giving a hibah does not violate the law and harm the heir(s). It is necessary to have
legal provisions which regulate the system of giving a hibah to ethnic and religious
groups so that there will be legal certainty in implementing a hibah. Besides that, the
prevailing legal provisions should be in a written form and enacted so that everyone
and every legal practitioner understand what a hibah really is; moreover, affirmation
in a clause should be transparent and clear.
Keywords: Giving a Hibah, Minor, Civil Law
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Dan junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, atas rahmat dan hidahnya yang telah diberi sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya dengan Judul :
PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK DIBAWAH UMUR DAN AKIBAT
HUKUMNYA SETELAH ANAK MENJADI DEWASA DITINJAU DARI
HUKUM PERDATA.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
untuk memperoleh gelar Magister di bidang ilmu kenotariatan pada Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari banyak pihak. Karenanya, penulis mengucapkan
banyak terimakasih teristimewa kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,
CN, sebagai Pembimbing Utama, dan Bapak Dr. Syahril Syofyan, SH, MKn sebagai
pembimbing kedua dan Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum, sebagai
pembimbing ketiga atas kesediaannya memberikan bimbingan dan petunjuk serta
saran sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya penulisan tesis ini.
Melalui kesempatan ini pula, penulis ucapkan terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H,M. SC (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
2.
Prof. Dr. Runtung, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
3.
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN sebagai Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4.
Dr. T. Keizerina Devi A., SH, CN, M.Hum, sebagai Sekretaris Program Studi
sekaligus Dosen Penguji Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
5.
Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum, sebagai Dosen Penguji Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
6.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen dan staf pengajar pada program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7.
Kedua orangtua tercinta Ayahanda Alm. H. Ahmad Sofyan, Ibunda Tengku
Dahniar yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan
dalam dukungan moril kepada ananda, sehingga dapat menlanjutkan dan
menyelesaikan pendidikan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
8.
Kepada kedua mertuaku H. Zainal Arifin dan Nuraini, terima kasih atas
dukungan moril dan doanya selama penulis penyelesaikan pendidikan dan
penulisan tesis ini.
9.
Kepada suamiku tercinta Didi Nurfam, SH,
yang selalu memberi
motivasi/dukungan serta selalu mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan
studi secepat mungkin, terima kasih atas doa dan dukungannya.
iv
Universitas Sumatera Utara
10.
Kepada abangku Ir. Doddi Novlizar terima kasih atas dukungannya serta selalu
mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan studi secepat mungkin.
11.
Kepada Kakakku: Nela Arya Neva, SE dan suaminya Zulkifli IJ. Lubis, SH,
Abangku: Rivanda, SE serta istrinya Sabariah, dan adikku Farawinda dan
suaminya Abdul Halim, terima kasih atas dukungannya.
12.
Seluruh keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu memberikan
dukungan sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik dan lancar.
13.
Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Progra Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, terima kasih telah memberi
semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi dari tesis ini masih jauh
dari memadai. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar tesis ini dapat semakin mendekati kelayakan.
Medan,
Februari 2015
Penulis
Ira Ewita
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: IRA EWITA
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 03 Februari 1972
Alamat
: Tanjung pura No. 64, Pelawi utara
Kecamatan Babalan, Pangkalan Berandan
Agama
: Islam
Status
: Kawin
Nama Suami
: Didi Nurfam
Nama Ayah
: Ahmad Sofyan
Nama Ibu
: Tengku Dahniar
Pendidikan:
SD Negeri 050727 Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1985
SMP Negeri 1 Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1988
SMA Sri Langkat, Tanjung Pura
Tamat
Tahun 1991
S1-Dharmawangsa
Tamat
Tahun 2004
S2- Magister Kenotariatan FH USU
Tamat
Tahun 2015
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...........................................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR ISTILAH ASING ...............................................................................
DAFTAR SINGKATAN .....................................................................................
i
ii
iii
vi
vii
ix
xii
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Perumusan Masalah................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
E.
Keaslian penelitian .................................................................
F.
Kerangka Teori dan Konsepsi ................................................
G. Metode Penelitian ...................................................................
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .....................................
2. Sumber data .....................................................................
3. Tehnik Pengumpulan Data ..............................................
4. Analisis Data ...................................................................
1
1
12
12
13
14
15
22
24
25
26
26
BAB II
PENGATURAN HIBAH MENURUT
HUKUM DI
INDONESIA ...................................................................................
A. Hibah Menurut Hukum Perdata ...........................................
1. Pengertian dan Dasar hukum Hibah ................................
2. Subjek dan Objek Hibah .................................................
3. Proses Hibah ....................................................................
B. Hibah Menurut hukum Islam .................................................
1. Ketentuan Hibah ..............................................................
2. Perbedaan Hibah, Warisan, Wasiat .................................
28
28
28
29
31
34
34
37
PROSES PEMBERIAN HIBAH ..................................................
A. Ketentuan Hukum Perdata Tentang Hibah ............................
1. Ketentuan Umum Tentang Hibah ...................................
2. Pihak-Pihak yang Dapat Memberi dan Menerima Hibah
3. Tata/Cara Menghibahkan Sesuatu ..................................
4. Pencabutan dan Pembatalan Hibah .................................
B. Pembuatan Akta Hibah ...........................................................
C. Penarikan Hibah .....................................................................
45
45
45
48
49
51
55
60
BAB III
vii
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBERIAN
HIBAH
KEPADA
ANAK DIBAWAH
UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA BILA TELAH DEWASA..
A. Pemberian Hibah Kepada Anak ....................................................
1. Ketentuan Anak Dibawah Umur ............................................
2. Kekuasaaan Orang Tua Terhadap Anak .................................
3. Kekuasaan Orang Tua Terhadap Harta Kekayaan anak .........
B. Kekuasaan Orang tua Menurut Undang-Undang Pokok
Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 .................................................
C. Pengurus Harta Kekayaan Anak yang Belum Dewasa..................
D. Ketentuan Hibah Terhadap Anak Angkat .....................................
E. Akibat Hukum Pemberian Hibah Terhadap Anak.........................
BAB V
65
65
65
67
73
87
91
95
96
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 100
A. Kesimpulan ...................................................................................... 100
B. Saran ................................................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 103
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH ASING
A command of the lawgiver
: Perintah dari pembentuk undang-undang
atau penguasa.
Ahliyatul ada'al-kamilah
: Belum cukup umur
Bijondere curator
: Seorang pengampu istimewa
Burgerlijk Wetboek (BW)
: Kitab Undang Undang Hukum Perdata
Aanmaning
: Peringatan dalam pelaksanaan putusan
pengadilan
Alghele gemeenschap van Goederen
: Percampuran antara kekayaan suami dan
kekayaan istri
Animus Posidendi
: Sikap batin orang yang bersangkutan
untuk menguasai atau menggunakan
Beyond the powers of his authority
: Bertindak melampaui wewenangnya
Continuos recording
: Pendaftaran ulang
Corpus passessionis
: Suatu barang berada dalam kekuasaan
seseorang
Das sollen
: yang seharusnya
Das sein
: yang seadanya
Doctrinal research
: Penelitian Doktrinal
Eigendom
: Hak milik
Exececutoriale kracht
: Memperoleh kekuatan yang pasti
Filosofis
: Kepercayaan
Gerechtigheid
: Keadilan
ix
Universitas Sumatera Utara
Gijzeling
: Sandera (paksa badan)
Good faith
: itikad baik
Imperatif
: Keharusan
Invalid
: Cacat
In kracht van gewijsde
: Berkekuatan hukum tetap
Judex facti
: Hakim yang memeriksa fakta
Judex juris
: Hakim yang memeriksa hukum
Kualitatif
: Pembentukan
Kuratele
: Dibawah pengampuan
Kontraprestasi
: Pengumpulan
Kontinyu
: Terus menerus
Law is decided by the judge
thourgh the judicial process
: Hukum ditentukan oleh hakim Melalui
Yudisial
Law as a tool of social engineering
: Hukum sebagai alat rekayasa sosial
Law of evidence
: Hukum pembuktian
Law In Books
: Hukum yang tertulis dalam buku
Legaat
: Wasiat
Legitime portie
: Hak Mutlak bagi Ahli waris
Legetemaris
: Berhak
Library research
: Penelitian kepustakaan
Living law
: Hukum yang Tumbuh
Methods
: Metode
x
Universitas Sumatera Utara
Publiekrechtelijke
: Hukum Publik
Probable
: Bersifat kemungkinan
Right to use
: Penggunaan
Social Enginering
: Sarana melakukan rekayasa social
Statue Approach
: Pendekatan Perundang undangan
Tersier
: Penunjang
Top Down
: Kebawah
Privilege
: Hak yang diistimewakan
Public interest
: Kepentingan umum
Vern ietingbaar
: Diminta
Hibah)
Vruchtgenot
: mempunyai hak nikmat hasil
Pembatalannya
(dalam
Hal
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
BPHTB
: Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
BW
: Burgerlijk Wetboek
KHI
: Kompilasi Hukum Islam
KUH Perdata
: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
NPOP
: Nilai Perolehan Objek Pajak
PPAT
: Pejabat Pembuat Akta Tanah
RBg
: Rechtsreglement Buitengewesten
UU PPh
: Undang-Undang Pajak Penghasilan
UU
: Undang-Undang
xii
Universitas Sumatera Utara