Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kota Bandar Lampung

BAB 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kota Bandar Lampung

3.1 Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya

3.1.1 Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Sesuai dengan UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, RPJMN merupakan acuan bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) masing-masing. Sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2004 tersebut, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antar pusat dan daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

  Upaya mewujudkan tujuan negara dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana, terpadudan berkesinambungan. Undang- undang No.

  17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menetapkan bahwa visi pembangunan nasiona ladalah untuk mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR, dengan penjelasan sebagai berikut: Mandiri : Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju : Berarti tingkat kemakmuran yang tinggi disertai dengan sistem dan kelembagaan politik dan hukum yang mantap.

  Adil : Berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar individu,gender, maupun wilayah.

  Makmur : Berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain. Visi tersebut diwujudkan melalui 8 (delapan) misi yaitu:

  1 Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

  beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

  Dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembang-kan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.

  2 Mewujudkan bangsa yang berdaya saing Dengan membangun sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang maju; mereformasi bidang hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap wilayah, menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri.

  3 Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum Dengan memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat; dan membenahi struktur hukum, meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

  4 Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Dengan membangun kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melampui kekuatan esensial minimum dan disegani di kawasan regional dan internasional; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan kontra intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional, serta meningkatkan kesiapan komponen cadangan dan komponen pendukung pertahanan dan kontribusi industri pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.

  5 Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Dengan meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh dengan meningkatkan keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi, serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.

  6 Mewujudkan Indonesia Asri dan Lestari Dengan memperbaiki pengelolaan pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan. Melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi, meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan, serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal pembangunan

  7 Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang

  mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

  Dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan; mengelolawilayahl aut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.

  8 Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan

  dunia internasional

  Dengan memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia dalam pembentukan identitas dan pemantapani ntegrasi internasional dan regional; dan mendorong kerja sama internasional, regional dan bilateral antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga di berbagai bidang.

  RPJPN 2005-2025 dilaksanakan dalam empat tahapan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dengan rumusan arahan prioritas kebijakan, yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Arahan prioritas kebijakan Gambar 3.1 Arahan prioritas kebijakan Gambar 3.1 Arahan prioritas kebijakan

  Sesuai dengan tahapan tersebut, pembangunan dalam RPJMN ke-3 Sesuai dengan tahapan tersebut, pembangunan dalam RPJMN ke-3 Sesuai dengan tahapan tersebut, pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara (2015-2019) diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian daya daya daya saing saing saing kompetitif kompetitif kompetitif perekonomian perekonomian perekonomian berlandaskan berlandaskan berlandaskan keunggulan keunggulan keunggulan sumberdaya sumberdaya sumberdaya alam alam alam dan dan dan sumberdaya sumberdaya sumberdaya manusia manusia manusia berkualitas berkualitas berkualitas serta serta serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. kemampuan IPTEK yang terus meningkat. kemampuan IPTEK yang terus meningkat.

3.1.2 Arahan Penataan Ruang Arahan Penataan Ruang Arahan Penataan Ruang

  3.1.2

  3.1.2

  Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan kegiatan kegiatan sosial sosial sosial ekonomi ekonomi ekonomi masyarakat masyarakat masyarakat yang yang yang secara secara secara hirarkis hirarkis hirarkis memiliki memiliki memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

  Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah No.26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:

  a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,

  b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,

  c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional, d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor, e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,

  f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

  Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kota Bandar Lampung termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional dan termasuk dalam kategori strategis nasional yang merupakan salah satu kawasan perhatian investasi MP3EI.

3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis

  Berdasarkan amanat Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kabupaten/Kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ditetapkan melalui Peraturan Daerah dengan Nomor 10 Tahun 2011. Kawasan yang berpotensi strategis dalam skala Provinsi dan Kota Bandar Lampung yang perlu dikembangkan adalah:

a. Kawasan Strategis Berdasarkan RTRW Provinsi Lampung 2009 – 2029

  1. Aspek Ekonomi Kawasan Pelabuhan Terpadu Panjang di Kota Bandar Lampung.

  • Kawasan pelabuhan terpadu terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran, kegiatan penunjang pelabuhan, dan antar moda transportasi. Untuk Meningkatkan peran dari pelabuhan tersebut, maka dikembangkan pula fungsi industri. Terkait dengan penetapan kawasan strategis ini, maka kewenangan dari Pemerintah Provinsi adalah dimulai dari penyusunan Rencana Rinci Kawasan Strategis, penyusunan DED prasarana kawasan, pembiayaan pembangunan dan pengawasan.

  2. Aspek Sosial Budaya Pengembangan kawasan olahraga terpadu di Kemiling (Kota

  • Bandar Lampung) yang dilengkapi dengan sarana prasarana berstandar nasional. Pengembangan Kawasan Olah Raga Terpadu di Kemiling saat ini didasarkan pada upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk menciptakan atlet-atlet handal pada berbagai bidang di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu perlu didukung dengan pengembangan sarana dan prasarana penunjang yang berskala nasional dan internasional, baik untuk latihan maupun menciptakan event-event olahraga sebagai upaya peningkatan kemampuan atlet di kancah nasional maupun internasional. Saat ini telah terdapat GOR Saburai di Enggal, mengingat letaknya yang berada di pusat
kota maka akan dialihkan ke Kecamatan Kemiling, yang dapat dijadikan cikal bakal Kawasan Olah Raga Terpadudengan tujuan mendistribusikan beban spasial pusat kota ke wilayah pinggiran yang masih terbuka peluang untuk pengembangannya. Pembangunan ini juga dimaksudkan untuk membudayakan hidup sehat bagi masyarakat.

b. Rencana Kawasan Strategis Kota Bandar Lampung

  1. Aspek Ekonomi

  a) Kawasan Perdagangan Jasa Pusat Kota

  b) Kawasan penataan pesisir di Kecamatan Panjang dan Bumi Waras.

  c) Kawasan Minapolitan di Lempasing dan Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Timur

  2. Aspek SDA dan Teknologi

  Kawasan Pendidikan Tinggidi sepanjang Jl. ZA Pagar Alam (Kecamatan Kedaton, Kecamatan Rajabasa, Labuhan Ratu, Sukarame, Tanjung Senang) dan sekitarnya (fungsi sosial budaya) dan Kecamatan Sukarame, dan tersebar pada masing-masing subpusat pelayanan kota.

  3. Aspek Lingkungan Hidup

  Kawasan TAHURA WAR (Reg 19), Kawasan Batu Putu, dan Sukadanaham

  4. Aspek Sosial Budaya

  Kawasan bersejarah Situs budaya di Kelurahan Kedamaian dan Kelurahan Negeri Olok Gading merupakan kawasan cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaanya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kekayaan budaya berupa peninggalan-peninggalan sejarah dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia.

3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-undang tersebut, RPJMD dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasidan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

  Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan efektif dan efisien. Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung, strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah Kota Bandar Lampung Tahun 2016-2021.

  Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan di capai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan arah kebijakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Kota Bandar Lampung Tahun 2016- 2021 disajikan pada Tabel

  3.1

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016-2021

  3.1.1 .5 Meningkatkan utilitas penerangan di kawasan jalan umum

  3.1.2 .1 Meningkatkan kualitas permukiman yang bermartabat melalui pembangunan RTLH dengan pelibatan masyarakat dan swasta, pembagian proporsi dengan pemerintah Pusat dan provinsi, serta pemberdayaan masyarakat

  3.1.2 Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan utilitas dasar

permukiman yang

  3.1.1 .9 Memperkuat dan Memperluas jangkauan infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika

  3.1.1 .8 Mengembangkan sarana dan prasarana transportrasi yang terintegrasi dengan Jalan Tol, Tol Laut, Pelabuhan Panjang, dan Kereta Api Double Track

  3.1.1 .7 Meningkatkan kualitas pelayanan perhubungan terutama pada kualitas pelayanan angkutan umum dan angkutan perkotaan lainnya

  3.1.1 .6 Membangun sarana prasarana umum dan gedung pemerintahan

  65 TABEL 3.2

  VISI: BANDAR LAMPUNG SEHAT, CERDAS, BERIMAN, BERBUDAYA, UNGGUL, DAN BERDAYA SAING BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

  3.1.1 .3 Mengurangi luas genangan dan mengendalikan banjir melalui pembangunan, peningkatan dan pengelolaan sistem drainase dan embung

  3.1.1 .2 Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan melalui pemantauan kondisi jalan dan jembatan secara berkala, serta penanganan pemeliharaan secara responsif

  3.1.1 .1 Meningkatkan sistem jaringan transportasi jalan dan jembatan terutama untuk mengurai kemacetan dengan membangun dan meningkatkan jalan kota, jalan lingkungan, dan jalan-jalan alternatif serta membangun fly over dan underpass

  Meningkatkan

layanan infrastruktur

transportasi yang

dapat mejamin keamanan, keselamatan,

kenyamanan, tepat

waktu, terpelihara,

mencukupi

kebutuhan, ramah

lingkungan, dan secara terpadu mampu mengkoneksikan

seluruh wilayah kota

  3.1.1 Meningkatnya mobilitas barang dan jasa antar wilayah

  3.1 Meningkatnya kualitas infrastruktur Kota Bandar Lampung dalam kondisi mantap

  3 Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala mantap untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial

  3.1.1 .4 Meningkatkan penanganan daerah/kawasan rawan longsor

  66

  3.1.4 .2 Meningkatkan Koordinasi Penanggulangan Bencana

  3.1.5 .3 Meningkatkan layanan persampahan termasuk pemeliharaan dan pembaharuan infrastruktur persampahan

  3.1.5 .2 Meningkatkan/mempertahankan luas ruang terbuka hijau

  3.1.5 .1 Memperkuat sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup dan Sumber Daya Alam yang menyeluruh

  Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta menciptakan lingkungan ramah anak

  3.1.5 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan layak anak

  3.1.4 .3 Meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi dan menanggulangi

risiko bencana

  3.1.4 .1 Membangun sarana dan prasarana peringatan dini yang terintegrasi satu sama lain, serta pembangunan infrastruktur tanggap darurat penanggulangan bencana

  berkualitas, layak, sehat, dan terjangkau

  3.1.4 Menurunnya resiko akibat bencana Menyediakan rencana aksi pencegahan dan mitigasi bencana daerah serta peningkatan kepedulian masyarakat dalam menghadapi bencana

  3.1.3 .4 Meningkatkan layanan sertifikasi aset tanah Pemkot dan warga tidak mampu, serta penyelesaikan konflik-konflik pertanahan

  3.1.3 .3 Meningkatkan layanan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

  3.1.3 .2 Meningkatkan pengawasan izin mendirikan bangunan sesuai peruntukannya

  3.1.3 .1 Menyediakan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital terbaru (mutakhir)

  3.1.3 Meningkatnya tata ruang sesuai pemanfaatannya Meningkatkan pengawasan secara berkelanjutan untuk menjamin kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata ruang serta menjamin sinkronisasi rencana tata ruang dengan rencana pembangunan, baik antarsektor maupun antarwilayah

  3.1.2 .2 Mengurangi kawasan kumuh melalui pembangunan sarana infrastruktur dasar permukiman dan lingkungan sehat permukiman

  3.1.5.4 Mendorong terwujudnya lingkungan yang ramah anak melalui Kota Layak Anak Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran selama periode RPJMD (lima tahun). Arah kebijakan memandu dan menjelaskan pelaksanaan strategi selama periode perencanaan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah/walikota dan wakil walikota yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandar Lampung dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

  Adapun Visi Kota Bandar Lampung 2016-2021 adalah :

  

“Terwujudnya Masyarakat Kota Bandar Lampung yang Sehat, Cerdas,

Beriman Berbudaya, Unggul dan Berdaya Saing Berbasis Ekonomi

Kerakyatan”

  Visi tersebut dapat dijabarkan dalam tafsir visi sebagai berikut: BANDAR LAMPUNG : Meliputi wilayah dan seluruh isinya.

  Artinya Kota Bandar Lampung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1682 hingga sekarang.

  SEHAT : Kota Bandar Lampung sebagai

  kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah.

  

CERDAS : Adalah sikap dan kondisi

  masyarakat kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada didalamnya dengan mengelola sumberdaya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.

  

BERIMAN : Adalah sikap dan kondisi masyarakat

  yang bertaqwa, dan beramal shaleh serta mewujudkan masyarakat yang taat hukum, bermoral, dan berakhlak mulia.

  

BERBUDAYA : Kondisi kota yang mengutamakan

  kearifan/budaya lokal dalam berbagai sektor.

  

UNGGUL : Menjadi yang terbaik dan

  terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bandar Lampung

  

BERDAYA SAING : Kondisi Kota yang memiliki

  kemampuan untuk menciptakan nilai tambah pertumbuhan ekonomi untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat Kota Bandar Lampung.

  EKONOMI KERAKYATAN : Ekonomi atau usaha yang dilakukan

  oleh rakyat kebanyakan yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya.

  Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagitu juan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Secara teknokratis, misi dapat dirumuskan menjadi alasan mengapa organisasi ada. Suatu alasan menjelaskan jati diri yang sesungguhnya dari Pemerintah Daerah. Disini, misi juga dapat didefinisikan sebagai komitmen terbaik terhadap stakeholder. Ada banyak stakeholder pembangunan daerah, utamanya adalah masyarakat sebagai objek (tujuan) sekaligus subjek (pelaku) pembangunan. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu, pernyataan misi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

  Adapun Misi Kota Bandar Lampung dapat diformulasikan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat.

  3. Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala mantap untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.

  4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah dengan berlandaskan pada ekonomi Kerakyatan.

  5. Mengembangkan Masyarakat Agamis, Berbudaya dan Mengembangkan Budaya Daerah.

  6. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, serta berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha. Misi tersebut diatas dijabarkan sebagai berikut:

  MISI PERTAMA : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga Kota Bandar Lampung melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungannya.

  MISI KEDUA : Meningkatkan Kualitas dan Pelayanan Pendidikan Masyarakat. Dimaksudkan untuk membangun sumber daya masyarakat Kota Bandar Lampung yang Cerdas sehingga pada akhirnya akan menjadi manusia yang produktif dan kompetitif. MISI KETIGA : Meningkatkan Daya Dukung infrastruktur

  Dalam Skala Mantap Untuk Mendukung Pelayanan

  Pengembangan Ekonomi dan Sosial. Dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga kota Bandar

  Lampung melalui infrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dalam rangka melayani kebutuhan distribusi perekonomian serta kebutuhan sosial masyarakat

  MISI KEEMPAT : Mengembangkan dan Memperkuat Ekonomi Daerah dengan berlandaskan pada ekonomi kerakyatan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM yang berazaskan ekonomi kerakyatan yang kreatif dan berdaya saing untuk kesejahteraan masyarakat.

  MISI KELIMA : Mengembangkan Masyarakat Agamis, Berbudaya, dan Mengembangkan Budaya Daerah. Dimaksudkan untuk membangun masyarakat yang religius, yang berketahanan keluarga dengan berasaskan kearifan lokal serta mengembangkan budaya daerah dalam taraf nasional dan internasional. MISI KEENAM : Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, serta berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha. Dimaksudkan untuk mewujudkan pembangunan yang mandiri serta berkelanjutan dengan mengembangkan keswadayaan masyarakat dan kemitraan dengan dunia usaha untuk mengembangkan produk-produk lokal hingga berdaya saing serta memberikan pelayanan birokrasi Pemerintah Kota Bandar Lampung yang prima, dalam rangka menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung oleh kompetensi aparat yang professional dan sistem berbasis

  IPTEK menuju tata kelola Good Governance dan pemerintahan yang bersih.

  Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan strategi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran selama periode RPJMD (lima tahun). Arah kebijakan memandu dan menjelaskan pelaksanaan strategi selama periode perencanaan. Arahan kebijakan kota Bandar Lampung 2016-2021 terkait Bidang Cipta Karya yang tertuang dalam Misi 3 ditampilkan dalam matrik berikut:

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Sebagai upaya untuk menyusun keterpaduan seluruh program pembangunan bidang Cipta Karya, maka Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengelompokkan usulan program-program pembangunan bidang Cipta Karya sesuai dengan desain program keterpaduan. Strategi danarah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) dengan efektif dan efisien. Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung, strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah Kota Bandar Lampung Tahun 2016- 2021. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

3.2.1. Rencana Kawasan Pemukiman (RKP) i. Visi dan Misi Pengembangan Kawasan Permukiman

  Visi dan misi pengembangan kawasan pemukiman yang diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu ““Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur bidang keciptakaryaan yang terpadu dan inklusif melalui pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.” Adapun Visi dan Misi PENGEMBANGAN

  PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KOTA BANDAR LAMPUNG

  yaitu:

  Visi Permukiman kota Bandar Lampung

  • Permukiman kota Bandar Lampung adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung yang berupa kawasan berupa kawasan kota Bandar Lampung yang berfungsi sebagai tempat tinggal/lingkung hunian dan tempat berkegiatan yang mendukung peri-kehidupan dan penghidupan.
  • Layak adalah kondisi permukiman yang memenuhi kebutuhan dasar Individu dan Masyarakat akan rumah dan lingkungannya.
  • Berkelanjutan adalah kondisi permukiman yang memenuhi kriteria:

  (1) Aman, yaitu keamanan dari bahaya bencana alam, (2) Sehat, yaitu memiliki dapat minimal terhadap proses ekologi, (3) Harmonis, yaitu mendukung integrasi dan kesetaraan sosial, serta (4) Mandiri, yaitu mampu dikembangnkan melalui peningkatan kemitraan pihak swasta dan pelibatan aktif masyarakat. Tertib adalah kondisi permukiman yang direncanakan dan dibangun sesuai dengan strategi pengembangan kota dan tata ruang yang menyelaraskan antara distribusi persebaran penduduk dan kegiatan dengan ketersediaan lahan dan infrastruktur perkotaan. Berdasarkan visi tersebut, maka Misi pengembangan

  

permukiman dan infrastruktur di Kota Bandar Lampung

  adalah:

  • Mewujudkan Pembangunan Permukiman secara transparan dan partisipati
  • Mewujudkan Permukiman yang memenuhi kebutuhan dasar individu dan masyarakat
  • Mewujudkan Permukiman yang mendukung kesetaraan dan integrasi masyarakat
  • Mewujudkan Permukiman yang Mendukung ekonomi masyarakat dan kota yang dinamis, kuat dan beragam
  • Mewujudkan Permukiman dengan Rumah yang terjangkau daya beli masyarakat
  • Mewujudkan Permukiman yang memiliki dampak minimal terhadap proses ekologi

  • Mewujudkan Permukiman yang memiliki daya tahan baik terhadap bencana

  

ii. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman Kabupaten/Kota

  Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kota Bandar Lampung harus memenuhi persyaratan Konsep Pengembangan Permukiman sebagai berikut:

  • Tidak terganggu oleh polusi (air, udara, suara).
  • Dapat disediakan air bersih (air minum).
  • Memberikan kemungkinan untuk perkembangan pembangunannya.
  • Mempunyai eksesibilitas yang baik.
  • Mudah dan aman mencapai tempat kerja.
  • Tidak berada di bawah permukaan air laut.

  Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk menanggulangi masalah yaitu program penataan permukiman yang bertujuan untuk:

  • Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka pemerataan dan kesejahteraan rakyat.
  • Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
  • Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional.

  Lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur adalah lingkungan yang memenuhi persyaratan penataan ruang, persyaratan penggunaan lahan, pemilikan hak atas tanah, dan kelayakan prasarana serta sarana lingkungannya. Sementara itu definisi dari lingkungan permukiman kumuh adalah lingkungan permukiman yng tidak sesuai dengan tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi, kualitas bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan tidak memenuhi syarat dan rawan, yang dapat membahayakan kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuninya. Permasalahan dalam pengembangan permukiman Kota Bandar Lampung adalah permasalahan rumah dan lahan, serta Masalah Prasarana dan Sarana Dasar/infrastruktur. Oleh sebab itu konsep yang dapat dikembangkan antara lain :

  • Penataan dan Peremajaan Kawasan Program peremajaan kota ini diberlakukan pada lokasi - lokasi yang berada di daerah pusat - pusat pertumbuhan wilayah yang memiliki ketersediaan prasarana sarana lingkungan kurang memadai.
  • Pengembangan Rusunawa Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian - bagian yang strukturnya secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk
tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

  • Peningkatan Kualitas Permukiman Program ini dilakukan pada daerah perumahan permukiman yang telah sesuai dengan arahan peruntukannya namun masih belum memiliki prasarana sarana dasar lingkungan perumahan yang memadai.
  • Relokasi Kawasan Perumahan Kota Relokasi ini dilakukan bila daerah perumahan permukiman yang bersangkutan tidak layal huni, merupakan daerah rawan bencana ataupun lahan yang digunakan bukan peruntukan bagi kawasan perumahan permukiman.

  Selain itu untuk konsep pengembangan permukiman dan infrastruktur di Kota Bandar Lampung juga memperhatikan permukiman yang mengalami penurunan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman/kawasan kumuh, dimana Karakteristik Permukiman Kumuh terdiri atas 8 (Delapan) indikator yaitu sebagai berikut :

  Bangunan Gedung -

  • Jalan Lingkungan Penyediaan Air Minum -

  Drainase Lingkungan

  • Pengelolaan Air Limbah -

  Pengelolaan Persampahan

  • Proteksi Kebakaran -

  Ruang Terbuka Hijau

Adapun tipologi permukaan kumuh dan permukiman kumuh yaitu: Ditepi air, diatas air, di daratan, dan di perbukitan.

  Permukiman di Kota Bandar Lampung yang termasuk dalam kriteria kumuh, antara lain Permukiman Bantaran Sungai, Permukiman lereng bukit, Permukiman Rel Kereta Api, Permukiman disekitar Saluran Udara Tekanan Listrik Ektra Tinggi (SUTET ), dan Permukiman Pesisir Pantai. Untuk lebih jelasnya mengenai konsep pengembangan kawasan permukiman kumuh dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut ini:

  79 Gambar 3.2 Peta Rencana Kawasan Strategis Kota Bandar Lampung

Tabel 3.3 Konsep Penanganan Kawasan Permukiman

  Strategi penanganan jangka pendek dan jangka menengah melalui langkah perbaikan, yaitu :

  • Membatasi perkembangan permukiman berkaitan dengan batas ambang kapasitas ideal daya tampung
  • Melakukan penataan pada kawasan kumuh
  • Mengarahkan pembangunan perumahan pada hunian vertikal.
  • Mengarahkan perkembangan kawasan ke luar pusat primer kota Bandar Lampung.

  Strategi penanganan jangka panjang dilakukan melalui langkah pengendalian :

  • Melakukan penataan kawasan kumuh dan mengendalikan pertumbuhan permukiman.
  • Mengarahkan perkembangan kawasan peruntukan permukiman pada area pengembangan kota dengan
mengendalikan petumbuhan dan kebutuhan infrastrukturnya.

iii. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

  Kawasan permukiman prioritas adalah kawasan permukiman yang disepakati oleh pihak kota sebagai kawasan yang memiliki nllai strategis dalam konteks pembangunan kota, dan merupakan prioritas dalam pembangunan dan pengembangannya. Kawasan permukiman prioritas merupakan satu kesatuan fungsional tertentu yang tidak terpisah /memiliki kesamaan permasalahan serta tema penanganan tanpa merujuk pada batas administrasi. Dalam penanganannya didasarkan pada beberapa pertimbangan berikut :

  • Memiliki urgenitas penanganan
  • Memiliki kontribusi dalam penanganan permasalahan kota
  • Memiliki kontribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan kota.
  • Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota
  • Memiliki dominasi penanganan melalui bidang permukiman. Besaran kawasan permukiman perkotaan yang diprioritaskan mempunyai batasan luasan lebih besar dari 60 Ha sampai dengan 500 Ha berdasarkan kebutuhan keutuhan penanganan dan didasari oleh hasil kesepakatan pada proses penetapan kawasan prioritas.
Penentuan kawasan permukiman prioritas yang ada, selanjutnya ditentukan berdasarkan hasil skoring yang ditampilkan pada tabel 3.3. Berdasarkan hasil skoring tersebut, kawasan prioritas 1 adalah Kawasan Permukiman Lereng Bukit, Kaliawi. Prioritas 2 adalah Kawasan Permukiman Bantaran Sungai, Negeri Olok Gading, dan prioritas 3 adalah Kawasan Permukiman perbatasan, Sumber Rejo. Disebabkan kawasan prioritas 3 tidak termasuk dalam kawasan prioritas SPPIP, maka yang menjadi kawasan permukiman prioritas 3 adalah Kawasan Permukiman Sekitar Pusat Pemerintahan Talang. Lebih jelasnya lihat tabel 3.4 dan gambar 3.3

  83 Tabel 3.4 Penilaian (Skoring) Kawasan Prioritas

  84 Gambar 3.3 Peta Wilayah Perencanaan RPKPP Kota Bandar Lampung Selain fokus pada permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan, program dan kegiatan yangdisusun dapat juga mencakup infrastruktur bidang lainnya yang dbutuhkan di dalam pembangunan kawasan permukiman seperti penerangan jalan lingkungan sesuai dengan kebutuhan di Kota Bandar Lampung. Dalam penerapannya, RPKPP dapat berupa penataan kawasan ataupun revitalisasi kawasan.

3.2.2. Rencana Induk Penyediaan Air Minum (RISPAM) i. Rencana Sistem Pelayanan

  Kota Bandar Lampung memerlukan peningkatan pelayanan dan penyediaan air minum. Sebagai kebutuhan dasar yang sangat diperlukan bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan, air minum diperlukan baik oleh sektor rumah tangga, perkotaan, industri, niaga, dan sektor lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, diperlukan SPAM yang berkualitas, sehat, efisien, dan efektif. PDAM Way Rilau baru melayani 42.490 pelanggan atau 212.450 penduduk, yaitus ekitar 21% dari total penduduk kota Bandar Lampung. Sedangkan berdasarkan survey RDS di 8 kecamatan rencana area pelayanan pada tahun 2016 minat penduduk untuk mendapatkan pelayanan PDAM Way Rilau cukup tinggi, yaitu mencapai 62%. Namun, hal ini terkendala oleh produksi air PDAM Way Rilau yang tidak dapat ditingkatkan lagi, karena terbatasnya air baku dalam kota, yaitu sumber air pada daerah layanan lama berasal dari sungai di selatan Lampung dengan cakupan layanan sebesar 33.000 SR (160.000 penduduk) saja. Rendahnya tingkat pelayanan PDAM Way Rilau ini, tidak hanya dikarenakan terbatasnya air baku di dalam Kota Bandar Lampung, namun juga terkendala kontur Kota Bandar Lampung yang berbukit-bukit, sehingga pendistribusian air minum tersebut belum merata. Daerah-daerah yang berbukit- bukit susah dilayani, atau meskipun daerah perbukitan mendapatkan layanan, tetapi kuantitas dan tekanan air tidak memadai untuk dapat digunakan. Sehingga berdasarkan hal tersebut di atas, guna meningkatkan pelayanan dan penyediaan air minum di Kota Bandar Lampung, perlu dilakukan pengembangan SPAM yang bertujuan untuk memenuhi hak atas air yang dimiliki masyarakat untuk penghidupan yang layak. Berangkat dari hal ini, maka Pemerintah Kota Bandar Lampung memutuskan untuk melaksanakan pembangunan SPAM dengan skema KPBU.

ii. Rencana Pengembangan SPAM

  Strategi rencana pengembangan SPAM PDAM KotaBandar Lampung secara komprehensif yang dimaksud dalam rencana bisnis ini akan dilakukan melalui 2 progam yaitu:

  1. Pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung melalui Program Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

  Adalah program pengembangan SPAM di wilayah yang selama ini belum mendapatkan pelayanan PDAM dansebagian kecil wilayah pelayanan eksisting namundengan kualitas pelayanan yang belum baik. Tujuan program KPBU ini adalah untuk menambah jumlah pelanggan baru secara signifikan di wilayah pelayanan baru dan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan eksiting. Rencana wilayah pengembangan SPAM melalui program KPBU ini meliputi 8 kecamatan yaitu

  Rajabasa, Tanjung Seneng, Labuhan Ratu, Kedaton, Way Halim, Kedamaian, Sukarame, dan Sukabumi.

  2. Pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung melalui Program Reguler Adalah program pengembangan SPAM di wilayah di luar program KPBU yaitu di wilayah pelayanan eksisiting yang meliputi 12 kecamatan. Dua belas kecamatan yang dimaksud adalah Kemiling, Langkapura, Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Timur, Enggal, Teluk Betung Barat, Teluk Betung Timur, Teluk Betung Utara, Teluk Betung Selatan, Bumi Waras, dan Panjang.

  Pengembangan daerah pelayanan di luar Program SPAM KPBU ditujukan untuk menambah jumlah pelanggan baru sekaligus meningkatkan kualitas pelayanandi daerah pelayanan eksisting. Pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung melalui program Reguler ini direncanakan berdasarkan hasil studi-studi terdahulu, hasil Survei Kebutuhan Nyata PDAM Kota Bandar Lampung Tahun 2016, dan hasil diskusi dengan PDAM Kota Bandar Lampung.

  Beberapa hal yang menjadi kriteria dan pertimbangan dalam perencanaan pengembangan SPAM antara lain:

  1. Hasil Survei Kebutuhan Nyata (Real Demand Survey/RDS), terutama untuk mendapatkan gambaran umum tentang minat masyarakat untuk menjadi pelanggan PDAM sehingga diketahui jumlah kebutuhan air dan wilayah mana saja yang segera membutuhkan pelayanan. Selain itu dengan RDS juga akan diketahui kemauan dan kemampuan calon pelanggan dalam hal membayar biaya sambungan baru dan rekening air bulanan. Selanjutnya berdasarkan RTRW dan hasil RDS maka barulah direncanakan SPAM yang dibutuhkan.

  3. Kelayakan teknis dan kemampuan keuangan sesuai proporsi dan alokasi pendanaan yang direncanakan.

  2. Ketersediaan dan kehandalan sumber air baku yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan SPAM.

  4. Potensi dan tingkat kerawanan pelayanan air minum yang mampu meningkatkan kemampuan finansial PDAM dalam menjalankan prinsip FCR. Faktor lain yang dipertimbangkan sebagai bahan perumusan dalam rencana pengembangan SPAM ini adalah:

  • Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dalam jangka panjang.
  • Karakteristik kependudukan dalam kaitannya dengan kondisi pelayanan air minum eksisting yaitu jumlah penduduk di wilayah administrasi dan daerah pelayanan, tingkat pertumbuhan per tahun, cakupan pelayanan, konsumsi rata-rata, kehilangan air, kapasitas produksi, dan jumlah pelanggan.

  Jangka waktu Rencana Bisnis ini adalah dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2024 sebagaimana dituangkan dalam RPIJM.

  (a)Lingkup Pengembangan

  Dari hasil studi yang ada yaitu Rencana Induk SPAM Kota Bandar Lampung, Rencana Pengembangan SPAM KPBU Kota Bandar Lampung, hasil RDS, analisa konsultan, dan hasil diskusi dengan PDAM Kota Bandar Lampung maka rencana pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung tahun 2017-2024 akan dilakukan pada 20 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada.

  (b)Rencana Pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung

  Rencana pengembangan SPAM Kota Bandar Lampung dengan lingkup pengembangan seperti tersebut dalam sub bab sebelumnya akan dilakukan melalui 2 program, yaitu Program KPBU meliputi 8 kecamatan dan Program Reguler meliputi 12 kecamatan. Jumlah pelanggan baru yang akan dilayani dalam rencana pengembangan adalah 73.983 SL yang terdiri dari Program KPBU sebanyak 52.733 SL dan Program Reguler sebanyak 21.250 SL. Untuk program KPBU selain menambah 52.733 SL pelanggan baru juga akan melayani 8.148 SL pelanggan eksiting. Dari 52.733 SL pelanggan baru tersebut 11.068 SL akan dilayani dengan sistem pengaliran pemompaan dan 41.665 SL akan dilayani dengan sistem pengaliran gravitasi. Sementara dari 8.148 SL pelanggan eksisting 2.783 SL akan dilayani dengan sistem pengaliran pemompaan dan 5.365 SL akan dilayani dengan sistem pengaliran gravitasi. Rencana penambahan pelanggan baru PDAM Kota Bandar Lampung dalam rangka pengembangan SPAM

  Kota Bandar Lampung tahun 2017-2024 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5 Rencana Penambahan Pelanggan Baru PDAM Kota Bandar Lampung

  Sumber: Analisa Konsultan, 2017