MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT Skripsi : Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

  MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT Skripsi :

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : Dwiana Shinta Devy

  NIM : 081414009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2012

HALAMA AN PERSEM MBAHAN

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis, Dwiana Shinta Devy

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

  Nama : Dwiana Shinta Devy Nomor Induk Mahasiswa : 081414009 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP

PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

MIND MAP (PETA PIKIRAN) PADA MATERI SEGIEMPAT”

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 Agustus 2012 Yang menyatakan Dwiana Shinta Devy

  

ABSTRAK

  

Dwiana Shinta Devy. 2012. Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A

Pangudi Luhur Wedi Klaten Dalam Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi

Segiempat. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) pada materi

segiempat.

  Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten

Tahun ajaran 2011-2012 pada bulan Mei 2012. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif-kuantitatif. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah angket/kuesioner motivasi dan tes hasil belajar.

Angket/kuesioner berfungsi untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran matematika khususnya pada materi segiempat dengan

menggunakan Mind Map (Peta Pikiran), sedangkan tes hasil belajar berfungsi

untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan dengan

menggunakan Mind Map (Peta Pikiran).

  Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami motivasi tinggi

dilihat dari persentase keseluruhan 52,46%, 75,56%, 75,37% yang masuk dalam

kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami penurunan ketuntasan

belajar dari 47,62% menjadi 4,88% dan dari rata-rata kelas 56,50 menjadi 21,71.

Kurangnya latihan soal membuat siswa kurang kreatif dalam menghadapi soal

yang diberikan.

  

Kata kunci : Motivasi dan Hasil Belajar, Segiempat, Mind Map (Peta Pikiran).

  

ABSTRACT

Dwiana Shinta Devy. 2012. Motivation and students’ learning progres of

Class VII A of SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten in Learning Mathematics

about quadrangle by using mind mapping learning model. Mathematics

Study Program, Mathematics and Nature Science Department, Faculty of

Teacher and Educational Science, University of Sanata Dharma.

  This research aimed to know the students’ motivation and learning progres by using mind mapping learning model on the topic about quadrangle. The subject of the research is the students of Class VII A of SMP Pangudi

Luhur Medi Klaten in the academic year 2011/2012 on Mei, 2012. The method

used in this research is the descriptive – quantative one. While the instrument

used is the questionare about motivation and learning progres test. The quitionare

functioned to know the students’ motivation in learning Mathematics especially

on the topic about quadrangle by using the maind mapping learning model.

Meanwhile the test of learning progres aimed to know how far the students

undertood the topic by using mind mapping learning model.

  The result of this research concluded that 52,46%, 75,56%, 75,37% included

in the high category. There has been a descrease of students’ learning progres

from 47,62% up to 4,88% while the class average descreased from 56,50 up to

21,71. The less test practise made the students not creative in facing the test

given.

Key words: motivation and students’ learning progres, quadrangle, mind

mapping

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan,

bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP.

  2. Drs. A. Atmadi. M.Si. selaku ketua jurusan PMIPA.

  3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika.

  4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono. selaku dosen pembimbing akademik.

  

5. Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis sehingga penulis mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan mengolah data penelitian.

  7. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Univesitas Sanata Dharma yang telah membimbing, membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

  8. Br. Yohanes Sudarman, S.Pd. FIC selaku Kepala SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian.

  9. Ibu C. Retno. P, S.Pd. selaku guru matematika kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan kesempatan, motivasi, dan bantuan selama proses penelitian.

  10. Siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi klaten tahun ajaran 2011- 2012 yang telah bersedia membantu penulis selama penulis melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur Wedi klaten .

  11. Kedua orang tuaku dan kakakku Novita atas dukungan, motivasi, dan doa, serta cinta kasih yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Lucky Octavian yang telah memberikan semangat besar selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

  13. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2008. Yang telah banyak membantu penulis dalam bertukar pikiran dan ketika penulis mengalami kebimbangan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

  Yogyakarta, 1 Agustus 2012 Penulis, Dwiana Shinta Devy

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah .............................................................

  B.

  4 Pembatasan Masalah ..................................................................

  C.

  5 Rumusan Masalah ......................................................................

  D.

  5 Tujuan Penelitian .......................................................................

  E.

  5 Manfaat Hasil Penelitian ............................................................

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................

  31 C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................

  52 C. Pembahasan ................................................................................

  46 B. Tabulasi dan Analisis Data ......................................................

  46 A. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................

  42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ............................

  36 G. Teknik Pengolahan Data ............................................................

  33 F. Instrumen Penelitian ..................................................................

  32 E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

  32 D. Rancangan Penelitian .................................................................

  31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

  8 A. Belajar .......................................................................................

  31 A. Jenis Penelitian ...........................................................................

  29 BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

  18 G. Kerangka Berpikir ......................................................................

  15 F. Materi Pembelajaran ..................................................................

  12 E. Mind Map (Peta Pikiran) ...........................................................

  11 D. Pendekatan dan Model pembelajaran ........................................

  10 C. Hasil Belajar ................................................................................

  8 B. Motivasi .....................................................................................

  58

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

  63 A.

  63 Kesimpulan ................................................................................

  B.

  64 Saran ..........................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  66 DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Pembelajaran

  45 Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Siswa

  57 Tabel 4.6 Persentase Keseluruhan Kuesioner Motivasi

  56 Tabel 4.5 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi

  54 Tabel 4.4 Persentase Individu Kuesioner Motivasi

  52 Tabel 4.3 Hasil Ulangan Keliling dan Luas 1 Pada Pertemuan 6

  46 Tabel 4.2 Hasil Ulangan Sifat 1 Pada Pertemuan 3

  45 Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian

  44 Tabel 3.9 Penilaian Motivasi

  37 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar

  44 Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Motivasi

  43 Tabel 3.7 Penilaian Acuan Patokan

  43 Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Tes Keseluruhan

  42 Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Per Skor Maksimal

  39 Tabel 3.4 Indikator Angket Motivasi Belajar

  37 Tabel 3.3 Validasi Tes Prestasi Belajar

  58 DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)

  17 Gambar 2.2 Persegi ABCD

  18 Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD

  18 Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD

  19 Gambar 2.5 Simateri Putar Persegi ABCD

  19 Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD

  20 Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD

  21 Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang ABCD

  21 Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD

  22 Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga

  23 Kongruen

Gambar 2.11 Trapesium ABCD

  24 Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga Bangun

  25 Datar

Gambar 2.13 Layang-layang ABCD

  26 Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua Segitiga

  27 Sama Kaki

Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD

  27 Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi Persegi Panjang

  29 OO’CD

  

DAFTAR LAMPIRAN

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) L1

Materi Pembelajaran

  L11 Soal Tes Fase 1 L12

Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 1 L13

  Soal Tes Fase 2 L16

Kunci Jawaban Tes dan Penskoran Fase 2 L17

  

Angket Kuesioner Motivasi Belajar L21

Validasi Soal Tes Fase 1 L23 Validasi Soal Tes Fase 2 L29 Validasi Angket L34

Perhitungan Prestasi Belajar Fase 1 L36

  

Perhitungan Prestasi Belajar Fase 2 L38

Perhitungan Motivasi Belajar Awal Pertemuan L40

Perhitungan Motivasi Belajar Fase 1 L42

Perhitungan Motivasi Belajar Fase 2 L44

Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 1 L46

Contoh Pengerjaan Soal Tes Siswa Fase 2 L50

Contoh Pengisian Angket Motivasi Belajar oleh Siswa L57

Lampiran Foto

  L61 Surat Ijin Penelitian L66

Surat Keterangan Selesai Penelitian L67

  

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dilaksanakan dalam bentuk proses belajar mengajar yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sekolah melalui kegiatan pengajaran. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai, namun masih sangat rendah kemampuan anak Indonesia di bidang matematika, mereka beranggapan bahwa pembelajaran matematika itu sulit dan mematikan.

  Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Akhir-akhir ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menjamin terlaksananya pembelajaran yang lebih terarah, didorong membangun sendiri pemahamannya, dan guru berperan sebagai fasilitator. Guru bukanlah satu- satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik. Sumber pengetahuan tersebut dapat diperoleh dalam lingkungan sekitar. Sehingga peserta didik dituntut lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Kreatifitas pembelajaran matematika di Indonesia ini perlu terus dikembangkan, karena itu matematika semestinya diajarkan secara menarik dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasa senang untuk mempelajari.

  Untuk mengembangkan kreatifitas pembelajaran diperlukannya strategi dan model-model pembelajaran. Di Indonesia begitu banyak strategi dan model-model pembelajaran, namun belum optimal dalam pelaksanaannya. Sehingga guru pun masih bingung untuk menerapkan metode pembelajaran yang baik untuk peserta didiknya. Namun, pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan hampir semua sekolah lebih ke text book oriented (berpusat pada buku), sehingga membuat siswa kurang memahami materi yang diberikan guru. Begitu pula dengan hasil dari pengamatan penulis dan hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa SMP Pangudi Luhur Wedi khususnya dalam pembelajaran Matematika pada awal observasi sebelum peneliti melakukan penelitian yang mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki semangat belajar rendah. Dilihat dari kurangnya respon kepada guru, ketika guru memberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan hanya beberapa siswa yang mulai mengacungkan tangan untuk menjawab sedangkan sebagian besar lainnya hanya diam melihat teman yang lain yang menjawab. Ada pula yang asik dengan bolpoin warnanya lalu menulis-nulis hal yang tidak sebagainya yang membuat siswa sibuk sendiri. Selain itu, hasil pengamatanpun mendiskripsikan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep awal Matematika. Siswa mengharapkan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan belajar siswa dan dapat membantu siswa dalam memahami konsep awal suatu materi. Terlihat berbeda dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara tepat dalam pemecahan masalah dalam Matematika.

  Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel (1968) adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi lebih terarah, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Pada dasarnya, pembelajaran matematika tidak terlepas dari pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan sehingga mendukung adanya partisipasi aktif siswa dalam kelas. Dalam memahami sesuatu, anak sangat terikat pada proses “mengalami sendiri”, anak akan mudah memahami dengan mengamati atau melakukan sendiri hal yang berkaitan dengan sesuatu tersebut.

  Dari sini penulis mencoba memberikan model pembelajaran baru yakni Mind Map (Peta Pikiran) untuk membantu mereka dalam memahami oleh bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasi informasi sebelum melanjutkan untuk dipelajari. Buzan (Buku Pintar Mind Map) menyatakan bahwa pembelajaran dengan Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Dan yang paling penting Buzan mengatakan bahwa Mind Map itu sangat sederhana.

  Ada pula yang beranggapan bahwa dengan menerapkan peta pikiran adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu penulis mencobakan metode ini terhadap mata pelajaran Matematika dengan melakukan penelitian dengan judul penelitian “Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Pada Materi Segiempat”.

  B.

  Pembatasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1.

  Motivasi belajar terlihat secara jelas dan dapat diukur sesuai dengan indikator yang telah disusun peneliti.

  2. Hasil belajar siswa berdasarkan tes ulangan siswa pada materi segiempat.

  3. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi C.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1.

  Bagaimana motivasi siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ? 2. Bagaimana hasil belajar siswa siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran Matematika pada materi Segiempat dengan menggunakan Mind Map ? D.

  Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map pada materi segiempat.

  E.

  Manfaat Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca dan guru dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

  a) Bagi guru, memberikan masukan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan serta wawasan dalam penerapan Mind Map.

  b) Bagi siswa, memberikan kesempatan untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran.

  c) Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah.

  d) Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran Mind Map.

  F.

  Batasan Istilah 1.

  Mind Map (Peta Pikiran) Mind Map adalah alat untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan (Wikipedia). Selain itu, Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Berdasarkan pengertian tersebut, maka Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dengan memaksimalkan kerja otak secara simultan.

  2. Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI). Maka motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri (intrinsik) siswa maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan kegairahan dalam belajar, pengaruh dan memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar.

  3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu, hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru (Dimyati & Mudjiono).

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan gejala belajar. Mengapa dikatakan demikian, karena kemampuan proses perubahan dari “belum” menuju “sudah” dan proses tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Adanya pola perubahan perilaku inilah yang disebut dengan belajar.

  Perubahan yang dikarenakan belajar tersebut bersifat permanen. Karena proses tersebut terjadi dalam individu itu sendiri, dan akan menjadi milik pribadi. Ada para ahli yang mengatakan bahwa hasil belajar secara relatif bersifat konstan dan berbekas. Mengapa dikatakan relatif, karena bisa saja hasil belajar tersebut sengaja dihilangkan atau dihapus. Namun tidak sepenuhnya hilang, karena masih ada sisa-sisa untuk memungkin kan ingatan itu kembali. Misalnya saja orang belajar matematika, apabila tidak digunakan sebagai latihan, maka semua rumus-rumus yang telah dipelajari akan terlupakan. Namun apabila kita mencoba lagi belajar dan latihan, maka hal yang telah dipelajari dapat dengan mudahnya muncul kembali.

  Berdasarkan uraian diatas, dapat diartikan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas. Perubahan-perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula penyempurnaan hasil yang telah diperoleh.

  Selain itu banyak pengertian tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah pengertian yang dikemukakan oleh Cronbach (1954) menyatakan bahwa “Learning is shown by change in behavior as result of experience”. Menurut Cronbach belajar sebaik-baiknya adalah dengan melalui mengalami. Dalam mengalami tersebut pelajar menggunakan seluruh panca indranya. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Spears (1955), yang menyatakan “ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Definisi lain tentang belajar dikemukakan oleh Morgan dan kawan-kawan (1986) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Apa yang dikemukakan oleh Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli lainnya yang menyatakan bahwa belajar sebagai proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap suatu situasi tertenetu atau karena adanya proses yang terjadinyan internal di dalam diri seseorang Perubahan tersebut tidak terjadi karena adanya warisan genetic, atau respon secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisma yang bersifat temporer, sepengaruh obatrti misalnya karena kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Serta dapat merupakan dari semuannya (Snelbecker (1974), Bower & Hilgrad (1981), Gagne (1985), dalam Soekamto & Winataputra, 1997).

  B.

  Motivasi Penggerak belajar pada siswa terdapat pada kekuatan mentalnya, dan hal tersebut berasal dari berbagai sumber. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemampuan, atau cita-cita. Dan kekuatan mental tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu tergolong rendah atau tinggi. Para ahli psikologi sering menyebut dengan motivasi belajar. Karena dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahka sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987).

  Motivasi belajar sangat penting, bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut (Dimyati & Mujiono, 2006:85):

  1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir 2.

  Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya

  3. Mengarahkan kegiatan belajar 4.

  Membesarkan semangat belajar 5. Menyadarkan adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja Siswa siswi yang memiliki motivasi belajar kuat walaupun seringkali mengalami kegagalan, justru akan tetap dapat meningkatkan motivasinya kembali. Dapat dilihat siswa yang motivasi belajarnya tinggi mempunyai ciri- ciri sebagi berikut :

  1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama.

  2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.

  3. Tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diperoleh 4.

  Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.

  5. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

  6. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

  7. Tidak mudah melepas apa yang diyakini.

  8. Senang mencari dan memecahkan masalah.

  Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan keseluruhan karena biasanya ada beberapa motivasi yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi siswa merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Maka motivasi berperan penting dalam peningkatan belajar.

  C.

  Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia bidang yaitu bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) dan bidang psikomotorik (kemampuan ketrampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil beljar siswa di sekolah. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran (Nana Sudjana, 1989:49).

  Pengukuran hasil belajar berguna untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program pendidikan untuk memberikan bukti pencapaian yang diperoleh siswa.

  D.

  Pendekatan dan Model Pembelajaran Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang didalamnya terdapat strategi pembelajaran dengan segala teorinya.

  Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan perencanaan atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.colin Marsh mengutip Duck (2000) menyatakan bahwa hanya ada dua strategi pembelajaran yaitu :

1. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher –centered teaching).

  Strategi erat hubungannya dengan teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan implementasi dari metode pembelajaran yang secara nyata berlangsung didalam kelas. Teknik pembelajaran juga merupakan upaya untuk seluruh siswa didalam kelas diberikan berbagai peluang belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dalam hal ini terlihat bahwa teknik pembelajaran identik dengan metode pembelajaran.

  Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara yang harus ditempuh untuk mewujudkan rencana yang telah disusun guru dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah- langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.

  Model pembelajaran adalah serangkaian dari pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan bungkus dari penerapan suatu pendekatan pembelajaran.

  Untuk menciptakan komunitas peserta didik yang mahir (creating communities of expert learners ), kita perlu memulai pencarian pengetahuan dan hakekat pembelajaran. Model pembelajaran membantu peserta didik mencari informasi, gagasan, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan makna

  Guru yang sukses tidak hanya menjadi seorang penyaji yang karismatik dan persuasif. Peran utama dalam pembelajaran adalah menciptakan pembelajar yang berdaya guna (powerful learneras). Model- model pembelajaran dipersiapkan oleh para tokoh pendidikan sebagai contoh dan alternatif yang lebih konkret yang diperkirakan sesuai dengan hakikat pembelajaran bidang studi tertentu dan tingkat perkembangan intelektual peserta didik.

  Menurut Dewey (Joyce, et.al, 2000: 13), inti dari proses belajar adalah pengaturan lingkungan tempat peserta didik berinteraksi dan bagaimana belajar. Sebuah model mengajar atau model pembelajaran merupakan deskripsi dari suatu lingkungan belajar. Deskripsi tersebut memiliki beberapa manfaat, beranjak dari perancangan kurikulum mata pelajaran, hingga desain pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa, dan program lainnya. Berikut skema penjenjangan pada pembelajaran di kelas.

  

Teknik Metode Pendekatan Strategi Model Dalam kegiatan pembelajaran di kelas terdapat beberapa istilah tentang cara mengajar seperti model, strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Strategi adalah merupakan siasat dalam pembelajaran contohnya seperti mengaktifkan peserta didik. Dalam strategi terdapat pendekatan. Pendekatan adalah suatu arah atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilihat dari sudut bagaimana proses pembelajaran atau materi pengajaran itu, umum atau khusus dilakukan pada semua mata pelajaran. Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru. Jadi model pembelajaran merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran mencakup strategi, pendekatan, metode dan teknik.

  E.

  Mind Map (Peta Pikiran) 1.

  Pengertian Mind Map Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat, meningkatkan pemahaman, dan membantu mengorganisasikan materi. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di

tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya.

  Motivasi merupakan kata kunci untuk mencapai sukses dari pada melihat sesuatu yang membosankan. Mind Map terbaik adalah peta pikiran yang warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan symbol, sehingga biasanya terlihat seperti karya seni. Suatu materi akan mudah diingat dalam bentuk warna-warni dan simbol yang menarik. Maka dari itu diperlukannya alat-alat untuk membuat suatu Mind Map, yakni kertas kosong tanpa garis, pulpen berwarna (bisa juga menggunakan spidol warna-warni), dan yang terakhir adalah kreatifitas. Mind Map dibuat mengingat, penggunaan gambar dan symbol dengan warna tersebut akan mengurangi tingkat kebosanan siswa (Svatensson, 2004:106).

  Menurut Tony Buzan dalam bukunya “Buku Pintar Mind Map” dituliskan bahwa Mind Map adalah alat otak yang luar biasa. Ini dikarenakan dengan Mind Map kedua sisi pada otak dapat bekerja dengan baik. Bentuk Mind Map dengan gambar, warna, dan imajinasi adalah wilayah kerja otak sisi kanan, bersamaan dengan kata, angka, logika dalah wilayah kerja otak sisi kiri.

  2. Cara membuat Mind Map Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat Mind Map pada saat kegiatan belajar mengajar (Buzan, 2008:15) a.

  Mulailah dari bagian tengah kosong yang sisi panjangnya diletakkan vertikal atau horizontal.

  b.

  Gunakanlah gambar atau foto untuk ide sentral anda.

  c.

  Gunakanlah warna, karena warna akan membuat Mind Map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif.

  d.

  Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya.

  e.

  

Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.

  f.

  Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

  g.

  Gunakan gambar.

  Ada berbagai manfaat yang dapat diambil setelah penggunaan model pembelajaran Mind Map sebagai berikut (Porter, 2004:179) :

  1. Mind Map sangat berguna untuk sesi curah gagasan, terutama saat siswa bekerja kelompok dan banyak orang mengusulkan gagasan.

  2. Informasi dapat direkam dengan cepat.

  3. Mind Map dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, sebab peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang.

  4. Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, peta pikiran membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran pikiran.

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran) Maka dari itu, dengan Mind Map dapat membantu untuk tetap fokus

  pada ide utama dan semua tambahan-tambahan lainnya. F.

  Materi Pembelajaran Dalam penelitian ini materi yang digunakan yaitu segiempat. Segiempat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sifat-sifat segiempat, keliling dan luas segiempat.

1. Persegi a.

  Pengertian C D B A

Gambar 2.2 Persegi ABCD Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi.

  Persegi adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang

sisi sejajar dan sama panjang, serta salah satu sudutnya 90

º.

  b.

  Sifat-sifat Persegi : D C A B

Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD 1)

  Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD 2) Keempat sudutnya masing-masing sebesar 90 º.

  3) Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonalnya. Sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetri.

  DAC = CAB ABD = DBC 4) Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD

  5) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD 6)

  Memiliki 4 sumbu simetri, yaitu :

Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD 7)

  Memiliki simetri putar tingkat empat, yaitu :

Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD

  A C D B A C D B A C D B A C D B A C D B D B C A B D A C C A B D A B C D A B C D A B C D c.

  Keliling dan Luas persegi Berdasarkan gambar 2.2 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA.

  Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 4 × sisi. Luas dari bangun datar persegi ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi. Maka luas bangun datar persegi adalah sisi × sisi.

2. Persegi panjang a.

  Pengertian D C A B

Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi persegi panjang.

  Persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar serta salah satu sudutnya 90 . b.

  Sifat-sifat persegi panjang :

Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD

  1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB = CD, AD = BC; 2)

  Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu 90 A = B = C = D = 90 3) Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD 4) Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, yaitu AO = OC dan BO = OD

  5) Memiliki dua sumbu simetri D

  D C C A A B

  B

Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang c.

  Keliling dan Luas persegi panjang Berdasarkan gambar 2.6 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = CD disebut

dengan panjang (p) dan BC = DA disebut dengan lebar (l).

  Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 2p + 2l = 2 × (p + l). Luas dari bangun datar persegi panjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas bangun datar persegi adalah panjang × lebar = p × l.

3. Belah Ketupat a.

  Pengertian D A C B

Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi belahketupat.

  Belah ketupat adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar sama panjang.

  b.

  Sifat-sifat belah ketupat : 1) Semua sisinya sama panjang;

3) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri.

  c.

  Keliling dan Luas belah ketupat Berdasarkan gambar 2.9 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA. Memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2). Keliling dari bangun datar belah ketupat ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling belah ketupat adalah 4 × sisi. Luas dari bangun datar belah ketupat ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.

  D D D O C A A O C B B B

Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga Kongruen

  Maka luas ABCD = luas ABD + luas BCD = + = = =

4. Trapesium a.

  Pengertian D C B A

Gambar 2.11 Trapesium ABCD Dilihat dari gambar dapat disimpulkan definisi trapesium.

  Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai tepat satu sisi sejajar.

  b.

  Sifat-sifat trapesium : 1) Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB // CD 2) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 0.

  180 0.

  ABC + BCD = 180

  0. BAD + ADC = 180 c.

  Keliling dan Luas trapesium Berdasarkan gambar 2.11 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB sejajar dengan CD disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas. sedangkan AD = BC disebut dengan sisi samping.

  Keliling dari bangun datar trapesium ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.

  Luas dari bangun datar trapesium ialah banyaknya persegi satuan yang tepat yang menutupi bangun datar tersebut.

Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi 3 Bangun Datar Maka luas ABCD = luas AED + luas EFCD + luas FBC

  = (½ AE x ED) + (EF x FC) + (½ FB x FC) = (½ AE x ED) + (½ x 2 x EF x FC) + (½FB x FC) = (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x FC) + (½FB x FC) = (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x ED) + (½FB x ED) = ½ ED (AE + EF + EF + FB) = ½ ED (AE + EF + FB + CD) = ½ ED (AB + CD) = ½ t (sisi bawah + sisi atas)

  A D C B E F D A E D C E F F C B t

5. Layang-layang a.

  Pengertian D C A B

Gambar 2.13 Layang-layang ABCD

  Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai berikut : Layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang, tetapi sisi yang saling berhadapan tidak sama b.

  Sifat-sifat layang-layang : 1) Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB = AD dan BC = CD

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII SMP 2 SRAGI

0 0 8

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BERBICARA BERMUATAN PRAGMATIK DALAM BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA BERDASARKAN PENDEKATAN KOMPETENSI UNTUK SISWA KELAS X, SEMESTER II SMA PANGUDI LUHUR I, YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

0 0 184

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA KONSEP TEKANAN DI SMP PANGUDI LUHUR KLATEN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

0 0 185

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR GANTIWARNO KLATEN PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 2 272

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KATOLIK KEMASYARAKATAN KALIBAWANG PADA MATERI BILANGAN BULAT MELALUI IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pen

0 0 219

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TRIGAMASTER DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X6 SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN TRIGONOMETRI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 18 236

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PENGUKURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW II PADA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 191

MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PADA MATERI PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

1 2 221

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SDN GIRIWARNO KALIANGKRIK MAGELANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 0 108

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII D SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ma

0 0 235