MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :
ELISABET ELSERIANI SINAGA
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :
ELISABET ELSERIANI SINAGA
Persembahan Karyaku ini kupersembahkan Kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Kudus Maria
Persaudaraan FCJM Para dosen pembimbingku Seluruh persaudaraan FCJM Mama dan adik-adikku
Dan kepada Almamaterku
Motto
Sirak 2:1
Yang telah berlalu di belakang kita dan yang akan datang di depan kita adalah soal kecil dibanding dengan apa yang ada dalam diri kita sekarang
Siapa yang tak pernah gagal, dia takkan pernah jadi orang hebat
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 12 Januari 2011 Penulis
(Elisabet Elseriani Sinaga)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Elisabet Elseriani Sinaga Nomor Mahasiswa : 071134078
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar IPS Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Januari 2011 Yang menyatakan
ABSTRAK
MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD
KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Elisabet Elseriani Sinaga Universitas Sanata Dharma
2010 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
Peneliti menggunakan metode pendekatan kontekstual. Subjeknya adalah siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011, yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan peneliti adalah lembar observasi terbuka untuk mengukur keterlibatan siswa dan tes tertulis dalam bentuk pilihan berganda untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam belajar IPS.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada akhir siklus kedua, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada pokok bahasan kenampakan alam dan keanekaragaman sosil budaya pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
Kata Kunci : Keterlibatan, Prestasi dan Pendekatan Kontekstual
ABSTRACT
ENHANCING STUDENTS’ INVOLVEMENT AND ACHIEVEMENT IN
LEARNING SOCIAL SCIENCE THROUGH THE CONTEXTUAL
APPROACH AMONG THE FOURTH-GRADERS OF KANISIUS
ELEMENTARY SCHOOL AT SENGKAN IN THE ACADEMIC YEAR
2010/2011
Elisabet Elseriani Sinaga Sanata Dharma University
2010 This research aimed at discovering the students’ involvement and achievement in social science instruction with the topics natural appearance and socio-cultural diversity for the fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011.
In this study, the researcher used the contextual approach method and the research subjects were 35 fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011. The instruments used by the researcher were an open observation sheet for measuring the students’ involvement and a multiple-choice written test to measure the students’ achievement in learning social science.
Based on the students’ achievement at the end of the second cycle, the researcher concluded that the use of the contextual approach could enhance the students’ involvement and achievement in social science instruction with the topics natural appearance and socio-cultural diversity for the fourth-graders of Kanisius Elementary School at Sengkan in the Academic Year 2010/2011.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini saya beri judul Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar IPS Melalui
Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.Dalam karya ilmiah ini saya ingin menyampaikan pentingnya pendekatan kontekstual dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
Dalam karya ilmiah ini tentunya saya tidak lepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan 2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing II.
3. Drs. Paulus Wahana, M. Hum selaku wakil Kaprodi PGSD
4. Bapak Drs. B. Musidi, M. Pd. selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan karya ilmiah ini.
5. Bapak/ibu guru, dan siswa/i SD Kanisius Sengkan, yang telah memberi ijin
9. Saudari-saudari sekomunitas yang dengan cinta memberi dukungan kepada penulis.
10. Kepada semua teman-teman PGSD angkatan 2007-2008 terimakasih atas semua kebaikan.
11. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepda penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi saya ini, meskipun demikian penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat.
Yogyakarta, 12 Januari 2011 Penulis
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 5 A. Tinjauan Penelitian yang Relevan ............................................... 5 B. Keterlibatan siswa ....................................................................... 6 C. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 8 D. Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................................ 11 E. Pendekatan Kontekstual .............................................................. 13 F. Kerangka Berpikir ...................................................................... 17 G. Hipotesis Tindakan .................................................................... 18 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 19 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 19 B. Model Penelitian ........................................................................ 20 C. Prosedur Penelitian .................................................................... 21 D. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 26 E. Teknik Analisis Data ................................................................ 28 F. Analisis Data .............................................................................. 31 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ..................................... 32
1. Validitas ............................................................................... 32
2. Reabilitas ............................................................................... 33
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 54 A. Kesimpulan ................................................................................ 54 B. Implikasi ...................................................................................... 55 C. Saran ........................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58 LAMPIRAN ..................................................................................................... 60 BIODATA PENULIS ...................................................................................... 151
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK ……………………. 20 Gambar 2 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian di Kelas IV ....................146
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-Kisi Soal pilihan berganda pada setiap Siklus .............. 27 Tabel 2 Indikator Keberhasilan Keterlibatan ....................................... 29 Tabel 3 Indikator Keberhasilan Prestasi .............................................. 31 Tabel 4 Persentase Keterlibatan dan Prestasi ....................................... 32 Tabel 5 Kualifikasi Koefisien Korelasi ................................................ 34 Tabel 6 Jumlah Keterlibatan .............................................................. 53 Tabel 7 Jumlah prestasi ........................................................................ 53
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 8 Silabus ................................................................................................ 60 RPP Pretes .................................................................................................... 63 RPP 1 ................................................................................................................ 64 RPP 2 .............................................................................................................. 65 RPP 3 .............................................................................................................. 67 LKS Pretes .................................................................................................... 69 LKS I .............................................................................................................. 71 LKS 2 .............................................................................................................. 73 LKS 3 .............................................................................................................. 75 Tabel 9 Keterlibatan dan Prestasi Siswa pada pretes ...................................... 77 Tabel 10 Keterlibatan dan Prestasi siswa pada Siklus I ................................... 78 Tabel 11 Keterlibatan dan Prestasi Siswa pada Siklus II ................................. 79 Tabel 12 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Pretes dan Siklus I ............ 81 Tabel 13 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Pretes dan Siklus II ........... 82 Tabel 14 Perbandingan Keterlibatan dan Prestasi Siklus I dan II ................... 84 Tabel 15 Perbandingan Keterlibatan Pretes, Siklus I dan Siklus II ................. 86 Tabel 16 Perbandingan Nilai prestasi Pretes, Siklus I dan Siklus II.. .............. 87 Tabel 17 Hasil Keterlibatan Pretes, Siklus I dan Siklus II ............................... 88 Tabel 18 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Pretes ........................................... 90 Tabel 19 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus I ........................................ 91 Tabel 20 Jumlah Ketuntasan Nilai Prestasi Siklus II ....................................... 92
Kunci Jawaban ................................................................................................. 111 Media Gambar ................................................................................................ 112 LKS Keterlibatan pretes - Siklus II ................................................................. 122
LKS Prestasi .................................................................................................... 138 Surat izin .......................................................................................................... 149 Surat Keterangan .............................................................................................. 150
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di bangku Sekolah Dasar. Selanjutnya, IPS sangat berkaitan erat dengan keadaan permukaan bumi yang sering disebut kenampakan alam. Kenampakan alam mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia. Kehidupan manusia di suatu daerah tertentu dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya, antara lain kehidupan sosial dan budaya.
Sehubungan dengan pendalaman materi IPS diharapkan adanya keterlibatan setiap siswa melalui prestasi belajar yang dicapai selama proses kegiatan belajar berlangsung melalui pendekatan kontekstual. Melalui pendekatan kontekstual siswa diharapkan mampu terlibat dalam pembelajaran IPS secara aktif untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Untuk mendalami keterlibatan siswa sebagaimana dimaksud di atas, penulis melakukan pengamatan di SD Kanisius Sengkan. Sesuai dengan pikiran dan perasaannya dalam diskusi dalam diskusi kelompok serta kurang menghargai pendapat teman dalam diskusi kelompok dan (4) guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan tugas. Penggunaan metode guru monoton dan kurang hidup menimbulkan kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.
Dengan melihat masalah di atas, penulis mencoba menawarkan sebuah pendekatan kontekstual sebagai solusi pemecahan masalah untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga tercapai hasil belajar yang optimal.
Dengan pendekatan kontekstual, guru dibantu untuk menghubungkan bahan pelajaran dan kegiatan mengajar dengan pengalaman nyata. Siswa difasilitasi untuk menghubungkan pengetahuan dan pengalaman aktualnya yang terpusat pada proses pembelajaran yang mengacu kepada kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan mampu menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan kontekstual diharapkan siswa semakin terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran IPS dan mempunyai kebebasan untuk bernalar, berdiskusi, dan bertanya jawab. Oleh karena itu penulis tertarik
C. Rumusan Masalah
Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS di kelas IV SD Kanisius Sengkan?
D. Batasan Pengertian
Istilah-istilah yang perlu diberi batasan pengertiannya adalah sebagai berikut
1. Keterlibatan Keterlibatan adalah keikutsertaan, partisipasi siswa secara langsung baik fisik, mental, emosional maupun intelektual dalam kegiatan pembelajaran.
2. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu
3. Pendekatan kontekstual Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengaan
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS di kelas
IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang penggunaan pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS
2. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam penggunaan pendekatan kontekstual dalam pelajaran IPS di kelas IV sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi pada pembelajaran.
3. Bagi guru Memberi masukan untuk meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS melalui pendekatan kontekstual.
4. Bagi siswa
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian yang Relevan Penelitian tentang keterlibatan dan prestasi belajar IPS, sepengetahuan
penulis belum pernah dilakukan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP, USD. Akan tetapi peneliti menemukan tiga penelitian partisipasi yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian satu oleh Samsul (Juli, 2010) melakukan penelitian meningkatkan keterlibatan siswa pada proses pembelajaran siswa di Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran guru mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Azizuddin (2009) pada siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah tentang partisipasi siswa dalam belajar IPS didukung oleh meningkatnya kegiatan aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran dengan strategi
Everyone is A Teacher Here. Hal ini dapat dilihat dari data observasi
terhadap kegiatan guru IPS dalam pembelajaran meningkat dari 61,54% pada siklus 1, menjadi 75% pada siklus 2, dan menjadi 88,46% pada siklus
B. Keterlibatan Siswa
“ Keterlibatan adalah peran serta dalam suatu kegiatan atau berperannya
1
sikap, mental maupun emosi individu dalam situasi tertentu.” Keterlibatan siswa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Pada dasarnya keaktifan siswa adalah keterlibatan siswa secara langsung baik fisik, mental, emosional dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan dapat diartikan dengan keikutsertaan, partisipasi, dan
2 peran serta.
Partisipasi adalah suatu gejala demokrasi di mana orang diikutsertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta juga ikut memikul tanggung jawab
3 sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keterlibatan adalah peranan sikap, mental dan emosi serta fisik peserta didik dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar dan mendukung pencapaian tujuan serta bertanggung jawab atas
4
keterlibatannya. Adapun prinsip-prinsip keterlibatan sebagai berikut:
1. Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada
6. Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.
Di samping itu partisipasi merupakan salah satu usaha memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang sedang dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai suatu isi pelajaran tertentu dan menjadikan proses pembelajaran sebagai alat meningkatkan percaya diri dan harga diri. Dengan demikian partisipasi peserta didik dalam suatu proses pembelajaran harus diukur, karena ia memiliki informasi yang kaya sekali tentang hasil belajar yang bersifat non kognitif. Kemauan untuk berpartisipasi dan keterlibatan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu indikasi tentang kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya atau penerimaan peserta didik tertentu dalam kelompok tertentu. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai bentuk seperti: perhatian, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Belajar aktif adalah sebuah proses di mana siswa terlibat dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan atau perilaku yang tidak membangun pengertian yang lebih baik melalui tanya jawab, (3) umpan balik, dalam arti memberikan penghargaan terhadap siswa, (4) tidak cepat-cepat ingin membantu siswa menyelesaikan pekerjaan atau persoalan, (5) mendorong anak
6 untuk tidak takut salah, (6) menerima siswa dengan apa adanya.
Selanjutnya pembelajaran yang aktif mengandung makna sebuah proses belajar harus dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di sekitarnya.
C.
Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap
7
seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal. Prestasi adalah bukti yang dicapai seorang siswa, bisa berupa nilai yang diberikan dalam angka dan huruf, bisa berupa pemahaman dan pengetahuan yang berkembang dalam diri siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang berupa pemahaman dan pengetahuan untuk mengembangan nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Untuk itu kegiatan belajar mengajar di kelas harus berjalan secara efektif dan efisien agar mempengaruhi hasil belajar siswa. Belajar adalah kegiatan aktif bagi si subjek belajar untuk
9
membangun sendiri pengetahuannya. Belajar bertujuan membangun pengetahuan siswa melalui pengalaman dalam belajar untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan mengembangkan ide-ide yang ada pada dirinya.
Prestasi belajar adalah siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam
10
bidang pengetahuan, pengalaman, keterampilan, nilai dan sikap. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yaitu kemampuan nyata yang dapat diukur dan dinilai meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, hasil penilaian yang diperoleh siswa dari suatu usaha yang dilakukan berdasarkan standar-standar penilaian. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, ditentukan kriteria dengan menggunakan suatu alat evaluasi.
11 Selanjutnya fungsi prestasi belajar sebagai berikut: a.
Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik
b.
Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mendapat bimbingan atau diagnosis terhadap anak didik.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal
12
dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal seperti usia, kesehatan, suasana hati, motivasi dan kebiasaan belajar. Faktor internal yaitu, keluarga, masyarakat, alam dan lingkungan fisik. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung dan tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang tersedia untuk belajar (3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan
13 pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5) kemampuan individu.
Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan keterlibatan siswa di dalam kelas. Kegiatan belajar yang disertai dengan rasa gembira akan memberi hasil yang baik. Rasa gembira muncul dari dalam diri siswa yang merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Di samping itu juga, siswa diberi apabila siswa mendapat prestasi yang baik dalam suatu pelajaran dengan sendirinya keterlibatan secara mental dan fisik sangat mempengaruhi selama proses pembelajaran.
D. Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan ilmu politik,
14
ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan sebagainya. Melalui IPS para siswa diajar mengerti kenyataan masyarakat dengan berbagai masalah yang pemecahannya tidak mungkin dilakukan dengan satu ilmu pengetahuan saja. Masalah sosial harus dilihat sebaga kesatuan dari berbagai segi sehingga
15 melibatkan berbagai ilmu pengetahuan. Adapun tujuan IPS dalam pendidikan.
1. Untuk mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.
2. Untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat , minat, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Untuk memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilan
Berikut ini disajikan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar pada materi kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya dalam pelajaran IPS
16 siswa kelas IV semester I.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami sejarah, kenampakan Mendeskripsikan kenampakan alam, keragaman suku bangsa di alam di lingkungan lingkungan kabupaten/kota dan kabupaten/kota dan propinsi serta propinsi hubungannya dengan keragaman sosial budaya.
Dijelaskan bahwa pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis tehadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Dalam
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman
E. Pendekatan Kontekstual
Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti
18
”hubungan, konteks, suasana dan keadaan. Secara etimologis kata kontekstual berasal dari kata Latin contexere dan contextus. Contexere artinya menjalin menjadi satu, membuat menjadi satu kesatuan, membangun “dalam keseluruhan lingkungan yang bernilai dan mempunyai arti tertentu”. Sedangkan contextus artinya menghubungkan, menyatukan, menjalin dalam kesatuan, berkaitan dengan kenyataan, konteks, isi. Secara umum contextual mengandung arti : yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna, dan kepentingan. Berdasarkan arti kata contextual dapat diartikan sebagai pembelajaran yang berhubungan dengan situasi dunia
19 nyata siswa.
Pendekatan adalah sudut pandang yang digunakan untuk mengamati
20 sesuatu dengan maksud memahaminya dan menentukan tindakan yang tepat.
Dengan melihat arti kontekstual dan pendekatan di atas, maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan kontektual adalah sudut pandang yang dipakai untuk menenun, menjalin menjadi satu antara apa yang dimaksudkan (pelajaran siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
21
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendapat lain,” pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan pembelajaran dengan pengalaman harian individu, pengalaman dalam masyarakat
22 dan alam peserta didik”.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan pendekatan kontekstual merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi dan kemampuan sebenarnya yang dihadapi siswa. Dengan pendekatan ini, siswa terdorong untuk menghubungkan pengetahuan yang didapat dalam pembelajaran dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan lingkungannya. kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika siswa belajar. Pembelajaran kontekstual lebih mengutamakan proses pembelajaran yang berlangsung dapat menuntun siswa agar apa yang dipelajari akan berguna bagi siswa nantinya. Di samping itu, pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual siswa perlu mengetahui makna, manfaat, dan tujuan dari belajar, sehingga anak didik akan mengambil posisi sebagai pihak yang memerlukan suatu bekal bagi kehidupannya.
Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual ialah sebagai fasilitator, motivator bagi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, membantu siswa menemukan isi dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang baru sesuai dengan kreativitasnya. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih dan mengatur strategi mengajarnya sehingga pengetahuan dapat dihubungkan dengan situasi nyata atau sesuatu yang dapat dibayangkan siswa. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide siswa sendiri dalam mengkonstruksi pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran.
6. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan kerja sama
7. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan. Komponen-komponen pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah
24
sebagai: 1. Konstruktivisme, (membangun, membentuk).
2. Bertanya
3. Menemukan
4. Komunitas belajar/kelompok belajar
5. Pemodelan
6. Refleksi 7. Penilaian berdasarkan aktivitas nyata yang dilakukan siswa.
Agar tercapai suatu proses pembelajaran sesuai harapan maka perlu suatu strategi pengajaran yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Strategi
25
pengajaran yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran kontekstual adalah (1) pembelajaran berbasis masalah, (2) memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar, (3) memberi aktivitas kelompok, (4) membuat aktivitas belajar mandiri, (5) membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat, dan (6) menerapkan penilaian autentik.
Pendekatan kontekstual dapat memberdayakan semua potensi siswa sehingga mereka mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta, konsep, kemampuan yang bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam dan belajar melalui berbuat.
F. Kerangka berpikir Keterlibatan adalah peran serta individu dalam suatu kegiatan.
Keterlibatan siswa dalam belajar merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi keterlibatan mental, emosional, dan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan. Keterlibatan ini dapat dialami melalui pengalaman langsung.
Keterlibatan dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Siswa diharapkan berpartisipasi aktif di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung dan memudahkan mereka dalam menguasai materi yang diberikan guru.
Di samping itu juga keterlibatan siswa menyangkut kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, kerjasama dan partisipasi dalam kelompok.
Keempat hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran IPS dengan mengajak siswa untuk mendalami materi IPS melalui pendekatan kontekstual. belajar, dan kecerdasan (intelligence). Sedangkan faktor eksternal meliputi guru, materi, media, tempat, alokasi waktu, dan fasilitas.
Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi yang sebenarnya dihadapi siswa. Pendekatan kontekstual membantu siswa menggali potensi yang dimiliki untuk menambah pengetahuan dan pemahamannya dalam belajar IPS. Dengan adanya keterlibatan siswa membantu guru dalam menyampaikan materi yang sangat berkaitan dengan pengalaman siswa dan prestasi yang diperoleh siswa juga meningkat. Dengan demikian diharapkan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan.
G. Hipotesis Tindakan
Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2010/2011.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas sekaligus memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya peneliti atau praktisi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan atau untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas.
2. Subjek Penelitian Yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun ajaran
2010/2011 SD Kanisius Sengkan yang jumlah siswanya 25 orang
5. Lama Tindakan Penelitian tindakan dilaksanakan selama dua minggu dengan 2 (dua) siklus.
Siklus I dua kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran (JP) .
B. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan peneliti adalah model Kemmis dan Mc.
Targgart. Adapun model penlitian tersebut dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat langkah utama pelaksanaan penelitian tindakan akan dapat digambarkan seperti di halaman berikut ini.
Siklus Penelitian tindakan kelas
Pe n g am at a n Peranc an g a
Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
C. Prosedur Penelitian
1) Persiapan
a. Menentukan SK, KD sesuai materi pelajaran (lampiran)
b. Menyusun silabus
c. Menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Menyusun lembar kerja siswa
2. Rencana tindakan
a. Persiapan setiap siklus 1) Rencana tindakan 2) Pelaksanaan tindakan 3) Observasi/pengamatan
26 4) Refleksi.
b. Kondisi Awal 1) Rencana tindakan
a) Merencanakan pelaksanaan pretes/tes awal
b) Menentukan jumlah kelompok
c) Menentukan bentuk soal
d) Menyiapkan lembar observasi 2) Pelaksanaan Tindakan
a) Menyiapkan batin siswwa untuk mengikuti pretes/tes awal
Melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan keterlibatan siswa dalam kelompok.
4) Refleksi a) Peneliti mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Peneliti menarik kesimpulan materi pembelajaran.
c) Peneliti menganalisis soal dan keterlibatan siswa d) Peneliti merencanakan pelaksanaan siklus berikutnya.
c. Siklus I pertemuan pertama 1) Rencana Tindakan
a) Kegiatan awal Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu, peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis kenampakan alam. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan: 1) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap kelompok sesuai dengan nomor urut.
4) Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
5) Peneliti memberikan soal kepada setiap individu pada akhir pembelajaran.
3) Observasi Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi gambar kenampakan alam dan peristiwa alam dan menentukan manfaat dan pengaruhnya dalam LKS. 4) Refleksi:
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
c) Menganalisis keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.
d) Merancang proses pembelajaran untuk selanjutnya.
2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Peneliti memandu siswa masuk dalam kelompok. Setiap kelompok diberi gambar dan atlas.
b) Peneliti menjelaskan materi pengaruh kenampakan alam terhadap keanekaragaman sosial budaya. Dan mengkaitkan materi dengan pengalaman siswa.
c) Peneliti membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang telah disiapkan dalam LKS. Dalam LKS siswa diberi tugas yakni menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari.
d) Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
e) Siswa mengerjakan soal ulangan. 3) Observasi b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
c) Menganalisis keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.
d) Merancang proses pembelajaran untuk selanjutnya.
d. Siklus II
1) Rencana Tindakan Pada siklus II peneliti membagi siswa setiap kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang. Materi yang akan diajarkan Kenampakan Alam dan keanekaragaman sosial budaya. Pertama, siswa mengidentifikasi keanekaragaman sosial dan budaya melalui gambar dan atlas misalnya: suku. pakaian adat, rumah adat, senjata, dan alat musik tradisional . Kedua, siswa mengidentifikasi kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada di daerah siswa, misalnya: suku, pakaian adat, rumah adat dan lain-lain. 2) Pelaksanaan Tindakan:
a) Peneliti membagi siswa 3-4 orang setiap kelompok. Setiap kelompok diberi gambar dan atlas.
b) Peneliti menjelaskan materi keanekaragaman sosial dan budaya setiap propinsi. kelompok lain untuk bertanya. Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan rasa keingintahuan siswa terhadap apa yang dipelajari.
e) Peneliti memberikan soal kepada setiap individu pada akhir pembelajaran. 3) Observasi Peneliti melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya dalam LKS.
4) Refleksi: a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b) Membandingkan jumlah siswa yang terlibat pada siklus I dan siklus II apakah meningkat atau tidak.
c) Membandingkan rata-rata keterlibatan dan prestasi siswa pada siklus pertama dan siklus II apakah meningkat atau tidak.
d) Peneliti dan siswa menarik kesimpulan atas materi yang dipelajari.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1) Peubah : Keterlibatan dan prestasi siswa belajar IPS
Lembar observasi (pengamatan) adalah alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalan situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian adalah lembar pengamatan model terbuka. Aspek yang diamati dalam lembar observasi adalah: 1) kemampuan bertanya, 2) menjawab pertanyaan dari guru dan teman, 3) Partisipasi dalam kelompok, dan 4) kerja sama dalam kelompok. Lembar observasi disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada unsur-unsur keterlibatan siswa. Lembar pengamatan diisi dengan cara check-list ( √)
b. Tes Peneliti menggunakan instrumen berupa tes tertulis bentuk soal pilihan berganda yang berkaitan dengan kenampakan alam dan keanekaragaman sosial budaya.
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pilihan berganda
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Soal Skor nilai Jumlah skor
Bobot Memahami Mendeskripsi
1. Siswa dapat No soal Tiap
10 Tinggi propinsi dengan
2. Siswa dapat No soal Tiap 10 rendah keragaman mengidentif 11,12,13,1 soal sosial dan ikasi 4,15,16,17 skor budaya keragaman ,18,19,
1 sosial 20
budaya (lihat
yang ada di lampiran) setiap propinsic. Dokumentasi Dokumentasi bukti fisik sebagai penguat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto tentang keadaan kelas dan aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
1. Kriteria dan persentase keberhasilan Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menghitung persentase berdasarkan lembar pengamatan dan menghitung skor yang dicapai setiap siklus.
Membuat persentase rata-rata dalam setiap aspek dalam persen.
Persentase Keterlibatan = Jumlah Siswa yang terlibat dalam pembelajaran X 100% Jumlah seluruh Siswa
Tabel 2. Indikator keberhasilan Keterlibatan
Indikator Situasi Siklus I Siklus Deskriptor Instrumen Keberhasilan awal
II Kemampuan 40% 65% 75% Jumlah Lembar siswa siswa yang observasi bertanya terlibat : jumlah seluruh siswa x 100 % Kemampuan 40% 65% 75% Jumlah Lembar siswa siswa yang observasi menjawab terlibat : pertanyaan jumlah dari orang seluruh lain siswa x 100 % Kemampuan 55% 70% 75% Jumlah Lembar
siswa bekerja siswa yang observasi
sama dalam aktif dan kelompok berpartisipa si : jumlah seluruh siswa x 100 % Partisipasi 55% 73% 75% Jumlah Lembarsiswa dalam nilai tugas observasi
kelompok yang diperoleh siswa : seluruh siswa x 100 %Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Prestasi Indikator Nilai rata-rata kelas
Kondisi awal Akhir
Siklus I Akihir Siklus
II Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya
Mengidentifikasi kenampakan alam dan peristiwa alam dan keanekaragaman sosial budaya yang ada di daeragh siswa
66
70
75 F. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil pengamatan keterlibatan siswa dan jumlah skor ulangan sebagai hasil prestasi siswa serta dilengkapi data-data pada waktu penelitian. Aspek-aspek yang akan dinilai dalam lembar pengamatan terdiri dari kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, kerjasama dalam kelompok dan partisipasi dalam kelompok. Tabel 4. Persentase Keterlibatan dan Prestasi Siswa Persentase Kriteria Interval Kriteria
Keterlibatan Prestasi 76 % - 100 % Tinggi 81 - 100 Sangat Baik 51 % - 75 % Cukup 75 - 80 Baik 26 % - 50 % Rendah 65 - 70 Cukup 0 % - 25 % Sangat Rendah < 64 Kurang
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
a) Pengujian Validitas
”Validitas adalah taraf di mana suatu tes mampu mengukur apa yang
27
seharusnya diukur” . Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah memperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf