31 BAB IV HASIL ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Responden
BAB IV HASIL ANALISIS
6
8
6
6
11. KAP Ngurah Arya & Rekan
5
5
5
12. KAP Drs. Soekamto 0 (ditolak)
13. KAP Sugeng Pamudji
9
6
9. KAP I. Soetikno 6 (tidak kembali)
14. KAP Dra. Suhartati dan Rekan 4 (tidak kembali)
15. KAP Drs. Tahrir Hidayat 0 (ditolak)
16. KAP Yulianti SE, BAP
9
9
9
17. KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan
8
5
5 TOTAL 87 kuesioner 65 kuesioner 65 kuesioner
10. KAP Drs. Hananta Budianto & Rekan
4.1 Gambaran Umum Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor Eksternal di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pengambilannya diambil secara acak oleh peneliti dengan jumlah seluruh populasi sebanyak 107 auditor. Sedangkan kuesioner yang berhasil
didapatkan oleh peneliti sebanyak 65 kuesioner. Berikut tabel penyebaran kuesioner:
Tabel 3 Tabel penyebaran kuesioner Sumber: Data responden, 2018
3. KAP Bayudi Watu & Rekan
NO NAMA KAP Kuesioner yang disebar Kuesioner kembali
Kuesioner Diolah
1. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
7
7
7
2. KAP Benny, Tony, Frans, & Daniel
9
9
9
4
6
2
2
4. KAP Arie Rachim 0 (ditolak)
5. KAP Darsono & Budi Cahyo Santoso 0 (ditolak)
6. KAP Tarmizi Achmad
10
10
10
7. KAP Leoanard, Mulia & Richard 0 (ditolak)
8. KAP Heliantono & Rekan
8
6 Dapat dilihat pada tabel 3, peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 80 dan kembali 65 kuesioner. Hal ini disebabkan karena beberapa Kantor Akuntan Pubik di Semarang menolak untuk menerima kuesioner dan ada beberapa KAP yang tidak mengembalikan kuesioner yang telah diberikan dengan alasan sibuk. Sehingga, peneliti hanya berhasil mendapatkan 65 kuesioner untuk diolah.
4.2 Hasil Pengujian SPSS
4.2.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data hasil survei telah diuji validitas dan reabilitasnya dari setiap variabel untuk menguji apakah data layak untuk diolah. Dalam pengujiannya menggunakan Cronbach Alpha. Pengujan yang pertama dapat dilihat dari tabel 4 bahwa variabel Work-life balance memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,757 yang berarti berada pada range 0,7 – 0,9 dan termasuk reliabilitas tinggi.
Pengujian yang selanjutnya dapat dilihat dari tabel 5 bahwa ada instrument yang tidak valid, hal ini dilihat dari nilai Cronbach Alpha if item deleted berada di atas nilai Cronbach Alpha. Instrumen tersebut yaitu WLB9 yang memiliki nilai 0,764 > 0,757.
Sehingga peneliti akan menghapus WLB9 agar variabel yang didapatkan valid sehingga pengujian dapat dilanjutkan.
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha I Variabel Work-life Balance
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items
.757 .776
11 Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 5 Hasil Uji Validias dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha I Variabel Work-life Balance
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted WLB1 38.2769 13.797 .369 .764 .744 WLB2 38.2154 14.640 .265 .722 .756 WLB3 38.3538 15.076 .344 .196 .749 WLB4 38.4308 14.624 .407 .485 .742 WLB5 39.0769 12.478 .412 .379 .745 WLB6 38.1538 13.726 .571 .693 .724 WLB7 38.1385 13.184 .627 .729 .714 WLB8 38.5692 12.718 .651 .623 .707 WLB9 38.3231 14.535 .222 .392 .764 WLB10 38.4000 13.962 .423 .445 .738 WLB11 38.8308 13.299 .373 .463 .746
Sumber: Data primer diolah, 2018 Setelah menghilangkan instrumen WLB9 , dapat dilihat dari tabel nomor 6 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha 0,764 yang berada pada range 0,7
- – 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas tinggi. Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 7. Nilai
Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan menghilangkan instrument WLB9.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel Work-life Balance Sumber: Data primer diolah, 2018
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items .764 .779
10
Tabel 7
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel WLB
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation Cronbach's
Alpha if Item Deleted
WLB1 34.3231 11.878 .423 .745 .745 WLB2 34.2615 12.759 .303 .719 .760 WLB3 34.4000 13.306 .358 .191 .755 WLB4 34.4769 13.035 .371 .413 .753 WLB5 35.1231 10.672 .448 .359 .749 WLB6 34.2000 12.100 .564 .691 .731 WLB7 34.1846 11.684 .595 .718 .724 WLB8 34.6154 11.209 .631 .623 .716 WLB10 34.4462 12.532 .364 .331 .753 WLB11 34.8769 11.641 .376 .462 .756
Sumber: Data primer diolah, 2018 Selanjutnya variabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel kepuasan kerja. Dalam pengujiannya menggunakan Cronbach Alpha. Hasil pengujian yang pertama dapat dilihat dari tabel nomor 8 bahwa nilai Cronbach Alpha 0,855 yang berada pada range 0,7 – 0,9 yang berarti variabel ini termasuk reliabilitas tinggi.
Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 9. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted pada instrument KK2 (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach Alpha sehingga dinyatakan tidak valid. Sehingga peneliti akan menghapus instrument KK2 dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas yang kedua kali.
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas pertama Variabel Kepuasan Kerja Sumber: Data primer diolah, 2018Deleted KK1 72.5846 31.497 .442 . .848 KK2 72.6308 33.612 .158 . .857 KK3 72.7385 31.384 .487 . .846 KK4
72.6308 31.362 .421 . .849 KK18 72.8000 30.850 .452 . .848 KK19
72.6000 32.213 .386 . .850 KK15 72.5538 29.876 .548 . .843 KK16 72.4615 30.659 .530 . .844 KK17
72.5692 30.124 .628 . .840 KK14
72.6462 31.357 .524 . .845 KK11 72.7077 31.273 .401 . .850 KK12 72.6923 31.216 .442 . .848 KK13
72.3846 31.115 .452 . .848 KK9 72.6923 30.779 .540 . .844 KK10
72.4000 30.650 .481 . .846 KK6 72.8462 30.195 .483 . .846 KK7 72.7231 32.016 .339 . .852 KK8
72.7077 31.898 .310 . .854 KK5
Cronbach's Alpha if Item
Tabel 9
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha Variabel KK
Sumber: Data primer diolah, 2018Squared Multiple Correlation
Corrected Item- Total Correlation
Scale Variance if Item Deleted
19 Scale Mean if Item Deleted
Items N of Items .855 .854
Based on Standardized
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
72.8154 31.590 .484 . .847 Setelah menghilangkan instrumen KK2 , dapat dilihat dari tabel nomor 10 yaitu
hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha 0,857 yang
berada pada range 0,7 – 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas tinggi.Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 11. Nilai
Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach
Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan
menghilangkan instrument KK2.Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel Kepuasan Kerja
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items .857 .859
18 Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha II Variabel KK Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
KK1 68.5385 30.690 .429 .392 .851
KK3 68.6923 30.529 .482 .463 .849
KK4 68.6615 30.946 .319 .443 .856
KK5 68.3538 29.795 .479 .574 .849
KK6 68.8000 29.319 .484 .571 .849
KK7 68.6769 31.097 .344 .482 .855
KK8 68.3385 30.259 .449 .682 .850
KK9 68.6462 29.920 .537 .642 .847
KK10 68.6000 30.588 .503 .552 .849
KK11 68.6615 30.446 .393 .544 .853
KK12 68.6462 30.263 .453 .370 .850
KK13 68.5231 29.191 .639 .571 .842
KK14 68.5538 31.313 .387 .429 .853
KK15 68.5077 29.004 .550 .652 .846
KK16 68.4154 29.715 .541 .631 .846
KK17 68.5846 30.528 .413 .592 .852
KK18 68.7538 29.876 .467 .578 .850
KK19 68.7692 30.712 .483 .575 .849
Sumber: Data primer diolah, 2018 Pengujian validitas dan reabilitas yang terakhir selanjutnya adalah variabelpengambilan keputusan etis. Dalam pengujiannya juga menggunakan Cronbach Alpha.
Hasil pengujian yang pertama dapat dilihat dari tabel nomor 12 bahwa nilai Cronbach
Alpha 0,903 yang berada pada range > 0,9 yang berarti variabel ini termasuk reliabilitas
sempurna.Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 13. Nilai
Cronbach’s Alpha if Item Deleted intrumen PKE1 dan PKE8 (<lebih kecil) dari pada nilai
Cronbach Alpha yang berarti instrument tersebut tidak valid. Sehingga peneliti akan melakukan pengujian ulang dengan menghilangkan intrumen PKE1 dan PKE8 agar dapat melanjutkan penelitian.
Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Pertama Variabel Pengambilan Keputusan Etis Sumber: Data primer diolah, 2018 Tabel 13 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pertama Variabel PKE
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PKE1 44.5231 26.378 .399 . .905 PKE2 44.5385 24.846 .486 . .903 PKE3 44.1692 23.955 .691 . .892 PKE4 44.5846 23.309 .777 . .887 PKE5 44.5692 23.562 .779 . .888 PKE6 44.1692 24.580 .645 . .894 PKE7 44.5231 25.253 .473 . .903 PKE8 44.5385 26.096 .368 . .907 PKE9 44.1692 23.955 .691 . .892 PKE10 44.5538 23.095 .776 . .887 PKE11 44.5692 23.499 .790 . .887 PKE12 44.1692 24.580 .645 . .894
Sumber: Data primer diolah, 2018 Setelah menghilangkan instrumen PKE1 dan PKE8 dapat dilihat dari tabel nomor 14 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha
0,911 yang berada pada range > 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas sempurna.
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items N of Items
.903 .902
12 Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 15. Bahwa nilai
Cronbach’s Alpha if Item Deleted masih terdapat beberapa instrument yang nilainya lebih
besar dari pada nilai Cronbach Alpha berarti peneliti harus menghilangkan instrument
PKE2 dan PKE7 untuk dapat melanjutkan penelitian.Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas kedua Variabel Pengambilan Keputusan Etis Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 15 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kedua Variabel PKE
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation Cronbach's
Alpha if Item Deleted
PKE2 36.6769 20.378 .458 . .916 PKE3 36.3077 19.279 .718 . .899 PKE4 36.7231 18.797 .786 . .895 PKE5 36.7077 18.991 .795 . .895 PKE6 36.3077 19.841 .673 . .902 PKE7 36.6615 21.071 .386 . .919 PKE9 36.3077 19.279 .718 . .899 PKE10 36.6923 18.591 .787 . .895 PKE11 36.7077 18.929 .807 . .894 PKE12 36.3077 19.841 .673 . .902
Sumber: Data primer diolah, 2018 Setelah menghilangkan instrumen PKE2 dan PKE7 dapat dilihat dari tabel nomor
16 yaitu hasil uji reliabilitas variabel Work-life balance, bahwa nilai Cronbach Alpha
0,930 yang berada pada range > 0,9 yang berarti tetap termasuk reliabilitas sempurna.Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items N of Items
.911 .912
10 Setelah itu, pengujian yang kedua dapat dilihat pada tabel nomor 17. Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted semua sudah (<lebih kecil) dari pada nilai Cronbach Alpha berarti seluruh variabel dalam pengujian Work-life balance sudah valid dengan menghilangkan instrument PKE1, PKE2, PKE7 dan PKE8.
Tabel 16
Hasil Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha III Variabel Pengambilan Keputusan Etis
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items N of Items
.930 .930
8 Sumber: Data primer diolah, 2018
Tabel 17
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Cronbach Alpha III Variabel PKE
Sumber: Data primer diolah, 2018Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation Cronbach's
Alpha if Item Deleted
PKE3 28.4462 13.907 .746 . .921 PKE4 28.8615 13.621 .785 . .918 PKE5 28.8462 13.882 .772 . .919 PKE6 28.4462 14.345 .712 . .924 PKE9 28.4462 13.907 .746 . .921 PKE10 28.8308 13.424 .791 . .918 PKE11 28.8462 13.788 .795 . .917 PKE12 28.4462 14.345 .712 . .924
4.2.2 Distribusi Responden Tabel 18 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin x Umur
Umur Total
22.00
23.00
24.00
25.00
26.00
27.00
28.00
29.00 Jenis_kelamin laki-laki
2
8
9
7
5
1
1
33 perempuan
2
3
9
6
5
3
4
32 Total
2
5
17
15
12
8
5
1
65 Berdasarkan tabel nomor 18, menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin dengan umur. Hasilnya bahwa responden yang paling banyak didapatkan berumur 24 tahun dengan jumlah 8 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan yang paling sedikit yaitu responden yang berumur 29 tahun dengan jumlah 1 laki-laki.
Tabel 19 Distribusi Reponden berdasarkan Jenis Kelamin x Lama Bekerja
Lama_kerja Total
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
5.00 Jenis_kelamin laki-laki
6
14
6
1
4
2
33 perempuan
6
1
8
1
10
3
3
32 Total
12
1
22
1
16
4
7
2
65 Berdasarkan tabel nomor 19, menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin dengan lama bekerja. Responden telah bekerja selama 2 tahun dengan jumlah 14 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Sedangkan yang paling sedikit yaitu responden yang bekerja selama 1,5 tahun dengan jumlah 1 orang perempuan.
4.2.3 Skala Prioritas Responden
Tabel 20
Ranking Fasilitas Work-life Balance Responden dalam Memilih Fasilitas Work-life Balance
Ranking Keterangan Presentase Ranking1. Liburan 93,9%
2. Cuti melahirkan 93,9%
3. Fasilitas Olah Raga 92,4%
4. Paternity Leaves 92,4%
5. Jasa konseling 90,7%
6. Program keluarga 89,3%
7. Program kesehatan 87,6%
8. Flexible working hours 81,5%
9. Job sharing 66,2%
10. Cuti 63% Sumber: Lampiran 4, 2018 Dalam penyebaran kuesioner responden diberi 10 pilihan fasilitas dalam mendukung terwujudnya work-life balance. Pengujiannya menggunakan frekuensi untuk melihat seberapa minat responden terhadap fasilitas-fasilitas yang ditawarkan. Berdasarkan tabel nomor 20 menunjukkan ranking yang telah dibuat oleh peneliti, manakah 10 fasilitas work-life balance tersebut yang paling diminati dari ranking tertinggi hingga terendah.
4.2.4 Pengujian Asumsi Klasik
Hipotesis 1: Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang
dimiliki oleh Akuntan, maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dimilikinya.
Tabel 21 Hasil Uji Normalitas Hipotesis 1 dengan Kolmogorov Smirnov
Standardized Residual N
65
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .99215674 Most Extreme Absolute
.103 Differences
Positive .103
Negative -.097 Test Statistic
.103
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .082
SSUmbeSumber: Data primer diolah, 2018 Pengujian normalitas untuk hipotesis satu menggunakan pengujian
Kolmogorov Smirnov atas Standardized Residual. Berdasarkan tabel nomor 21
dapat dilihat bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel
dependen (Kepuasan Kerja) terbukti normal dengan nilai sig 0,082 > (lebih besar)
dari pada 0,05 serta nilai test statistics sebesar 0,103. Hal ini berarti hipotesis satu
dalam penyebaran datanya merata dan mewakili karakteristik dan populasi serta
penelitian ini dapat dilanjutkan ke model selanjutnya.Tabel 22 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 1 dengan Kolmogorov Smirnov
64 Standardized Residual N
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Test Statistic .092
Most Extreme Differences Absolute .092 Positive .061 Negative -.092
Mean .0000000 Std. Deviation .99215674
a,b
65 Normal Parameters
Total 804.148
Sumber: Data primer diolah, 2018 Pengujian Heteroskedastisitas diperlukan dalam sebuah pengujian. Apabila dalam sebuah pengujian terdapat heteroskedastisitas akan menyebabkan model regresi sederhana akan tidak akurat dan efisien. Hal ini terjadi karena terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk model regresi.
Residual 764.713 63 12.138
b
1 Regression 39.436 1 39.436 3.249 .076
Sumber: Data primer diolah, 2018 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Tabel 23 Hasil Uji Normalitas Hipotesis 2 dengan Kolmogorov Smirnov
Hipotesis 2 : Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki oleh Akuntan, maka semakin etis pengambilan keputusan yang dibuatnya.
Berdasarkan tabel nomor 22 dapat dilihat bahwa nilai Sig sebesar 0,076 > (lebih besar) dari pada 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel dependen (kepuasan kerja) tidak terdapat heteroskedastisitas.
c,d Pengujian normalitas untuk hipotesis dua juga menggunakan pengujian
Kolmogorov Smirnov atas Standardized Residual. Berdasarkan tabel nomor 23
dapat dilihat bahwa variabel independen (Work-life Balance) terhadap variabel
dependen (Pengambilan Keputusan Etis) terbukti normal dengan nilai sig 0,200 >
(lebih besar) dari pada 0,05 serta nilai test statistics sebesar 0,092. Hal ini berarti
dalam penyebaran datanya merata dan mewakili karakteristik dan populasi serta
penelitian ini dapat dilanjutkan ke model selanjutnya.
Tabel 24
Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 2 dengan Kolmogorov Smirnov
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 25.016 1 25.016 3.862 .054 Residual 408.034 63 6.477 Total 433.050
64 Sumber: Data primer diolah, 2018
Pengujian Heteroskedastisitas diperlukan dalam sebuah pengujian. Apabila
dalam sebuah pengujian terdapat heteroskedastisitas akan menyebabkan model
regresi sederhana akan tidak akurat dan efisien. Hal ini terjadi karena terjadi
ketidaksamaan varian dari residual untuk model regresi.Berdasarkan tabel nomor 24 dapat dilihat bahwa nilai Sig sebesar 0,054 >
(lebih besar) dari pada 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen
(Work-life Balance) terhadap variabel dependen (pengambilan keputusan etis) tidak
terdapat heteroskedastisitas.4.2.5 Pengujian Regresi Sederhana
Hipotesis 1: Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki
oleh Akuntan, maka semakin tinggi kepuasan kerja yang dimilikinya.
Tabel 25 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1
Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate
1
a
.408 .167 .154 5.33378
Sumber: Lampiran 2, 2018 Berdasarkan tabel nomor 25 dapat dilihat bahwa output SPSS memperlihatkan nilai R sebesar 0,408 atau 40,8% yang artinya bahwa variabel Work-life Balance menjelaskan 40,8% variasi Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya 59,2% (100% - 40,8%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Tabel 26 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. b
1 Regression 358.841 1 358.841 12.613 .001
Residual 1792.297 63 28.449
Total 2151.138
64 Sumber: Lampiran 2, 2018
Hasil pengujian pada tabel nomor 26 mendapatkan nilai F sebesar 12,613 dengan probabilitas 0,001 < (lebih kecil) dari pada 0,05 yang artinya bahwa Work-life Balance mempengaruhi kepuasan kerja.
Tabel 27 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 1
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 48.828 6.735 7.250 .000 WLB .621 .175 .408 3.552 .001
Sumber: Lampiran 2, 2018 Berdasarkan tabel nomor 27 menunjukkan bahwa nilai Sig menunjukkan
0,001 (<0,05) yang berarti bahwa variabel Work-life Balance berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.Nilai t hitung dalam uji regresi sederhana ini 3,552 yang lebih besar dari
nilai t tabel sebesar 1,645. Nilai t tabel sendiri diliat di tabel t dengan cara (65-3-
1) dengan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga apabila nilai t hitung lebih besar dari
t tabel dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Kepuasan Kerja).
Hipotesis 2 : Semakin baik keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki oleh
Akuntan, maka semakin etis pengambilan keputusan yang dibuatnya.Tabel 28 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate
a
1 .391 .153 .139 3.93330
Sumber: Lampiran 3, 2018 Berdasarkan tabel nomor 28 dapat dilihat output SPSS memperlihatkan nilai R sebesar 0,391 atau 39,1% yang artinya bahwa variabel Work-life Balance menjelaskan 39,1% variasi Kepuasan Kerja. Sedangkan sisanya 60,9% (100% - 39,1%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Tabel 29 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. b
1 Regression 175.888 1 175.888 11.369 .001
Residual 974.666 63 15.471
Total 1150.554
64 Sumber: Lampiran 3, 2018
Hasil pengujian mendapatkan nilai F sebesar 11,369 dengan probabilitas 0,001 < (lebih kecil) dari pada 0,05 yang artinya bahwa Work-life Balance berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis.
Tabel 30 Hasil Uji Regresi Sederhana Hipotesis 2
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.074 4.966 3.237 .002 WLB .435 .129 .391 3.372 .001
Sumber: Lampiran 3, 2018 Berdasarkan tabel nomor 30 menunjukkan bahwa nilai Sig menunjukkan 0,001 (<0,05) yang berarti bahwa variabel Work-life Balance berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis.
Nilai t hitung dalam uji regresi sederhana pada hipotesis dua ini sebesar 3,372 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,645. Nilai t tabel sendiri dilihat pada tabel t dengan cara (65-3-1) dengan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dapat dikatakan bahwa variabel independen (Work-life Balance) berpengaruh terhadap variabel dependen (Pengambilan Keputusan Etis).
4.3 Pembahasan Hipotesis 1:
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis satu yang telah dilakukan dari data primer
yang didapatkan oleh peneliti. Seluruh data telah diuji validitas, reliabilitas, normalitas
serta terdapat heteroskedastisitas atau tidak. Hasilnya seluruh variabel telah lolos uji
tersebut sehingga data layak untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya dengan
melakukan uji regresi sederhana.Variabel work-life balance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
kepuasan kerja atau dengan kata lain bahwa hipotesis satu ini telah diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja sendiri dapat dilihat
dengan beberapa instrument yaitu lama bekerja dalam sehari dan dalam seminggu, rasa
khawatir dengan pekerjaannya, dapat memiliki waktu yang cukup untuk keluarga dan
teman, ada tidaknya perasaan depresi atau stress terhadap pekerjaanya, serta waktu untuk
berolahraga.Hipotesis 2: Variabel work-life balance juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pengambilan keputusan etis atau dengan kata lain hipotesis dua telah diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap berani untuk melawan tindakan etis, berani mengambil tindakan
tegas, berani bertanggung jawab atas tindakan yang diperbuat, serta mampu memahami
apa yang harus dilakukan saat menghadapi dilemma etis sangat berpengaruh dalam
menentukan seberapa etis seseorang dalam mengambil keputusan. Sehingga semakin baik
keseimbangan kehidupan dan kerja yang dimiliki oleh seorang pekerja, maka semakin etis
pula pengambilan keputusanya.