42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum SD Negeri Dukuh 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum SD Negeri Dukuh 01 Salatiga

  Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD di Gugus Sidomukti dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas II sebanyak 37 siswa. Letak Sekolah di wilayah Arjuna Grogol, Salatiga. Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 merupakan SD Inti di Gugus Sidomukti terletak di Jl. Bima No 1 Grogol, Salatiga. Jawa Tengah. Kita dapat dengan mudah menemukan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, karena terletak kira-kira 1 km dari lapangan pancasila. Penelitian dilakukan di kelas

  II SDN Dukuh 01 Salatiga dengan jumlah siswa 37 anak. Posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman.

  Jumlah pengajar di SDN Dukuh 01 Salatiga berjumlah 6 guru kelas dan 3 guru mapel. Sedangkan jumlah siswa di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga.

Tabel 4.1 Jumlah siswa SDN Dukuh 01 Salatiga

  Kelas Jumlah siswa

  I

  32 Siswa

  II

  37 Siswa

  III

  34 Siswa

  IV

  34 Siswa

  V

  34 Siswa

  VI

  39 Siswa SDN Dukuh 01 Salatiga mempunyai beberapa sarana dan prasarana. Sarana dan

  Prasarana bisa dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Sarana Prasarana SDN Dukuh 01 Salatiga

  Sarana Prasarana Unit (Jumlah) Ruang Kelas (belajar)

  6 Unit Ruang Kepala Sekolah

  1 Unit Ruang Guru

  1 Unit Ruang UKS

  1 Unit Gedung Pusat Kegiatan Guru

  1 Unit (PKG)

  Gedung Pusat Sumber Belajar

  1 Unit (PSB) Gedung Perpustakaan

  1 Unit Koperasi Sekolah

  1 Unit Mushola dan Tempat wudhu

  Jumlah 37 100 Nilai rata-rata 48,13 %

  1. <34 6 16,21% Belum Tuntas 2. 35-44 9 24,32% Belum Tuntas 3. 45-54 8 21,62% Belum Tuntas 4. 55-64 4 10,81% Belum Tuntas 5. 65-74 2 5,41% Belum Tuntas 6. 75-84 3 8,11% Tuntas 7. 85-94 2 5,41% Tuntas 8. 95-100 3 8,11% Tuntas

  No. Rentang Nilai Banyak Siswa Persentase (%) Keterangan

Tabel 4.3 Hasil Belajar Pra Siklus

  Berdasarkan hasil observasi awal di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga, terlihat hasil belajar siswa materi pembelajaran Bahasa Indonesia masih banyak yang belum mencapai KKM yaitu 75. Berdasarkan data yang diperoleh siswa yang mendapatkan nilai ≥75 (dibawah KKM) sebanyak 8 siswa atau 21,62% dan 29 siswa atau 78,38% yang mendapatkan nilai <75. Data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Indonesia siswa jarang sekali belajar menggunakan media gambar mereka sering belajar dengan cara konvensional, Guru hanya menjelaskan konsep tanpa disertai media gambar. Oleh karena itu peneliti memilih kelas II SDN Dukuh 01 Salatiga sebagai subyek penelitian.

  3 Unit Dalam kegiatan pembelajaran di kelas II khususnya pada mata pelajaran Bahasa

  6 Unit Tempat Mencuci Tangan

  1 Unit Kamar Mandi/ WC

  1 Unit Dapur Sekolah

  1 Unit Rumah Dinas Guru

  1 Unit Rumah Penjaga Sekolah

  1 Unit Lapangan Upacara

  1 Unit Ruang Komputer

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal

  Nilai terendah = 20

  3

  10 20 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 94 95 - 100

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  2

  1 2,70 %

  

3

  2

  4

  8

  9

  6

  Mengacu pada KKM sekolah yaitu 75, maka persentase siswa yang sudah tuntas dan belum tuntas akan disajikan dalam tabel berikut ini:

  Diagram 4.1: Hasil Belajar pada Pra Siklus

  20-34 sebanyak 6 siswa (16,21%), siswa dengan nilai 35-44 sebanyak 9 siswa (24,32%), siswa dengan nilai 45-54 sebanyak 8 siswa (21,62%), siswa dengan nilai 55-64 sebanyak 4 siswa (10,81%), siswa dengan nilai 65-74 sebanyak 2 siswa (5,41%), siswa dengan nilai 75- 84 sebanyak 3 siswa (8,11%) dan siswa dengan nilai 95-100 sebanyak 3 siswa (8,11%). Nilai rata-rata kelas adalah 48,13 dengan perolehan nilai terendah yaitu 20 dan nilai tertinggi yaitu 96.

  1 2,70% Berdasarkan tabel 4.3, perbandingan siswa yang sudah mencapai KKM 21,62% dan siswa yang belum mencapai KKM 78,38% dengan rincian sebagai berikut: siswa dengan nilai

  Nilai Tertinggi = 96

  Hasil Pra Siklus Banyak Siswa

Tabel 4.4 Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus

  Jumlah Persentase No. Nilai Keterangan

  

Siswa (%)

  1. < 75 29 78,38% Belum Tuntas 2. 8 21,62% Tuntas ≥ 75

  Jumlah 37 100% Rata-Rata 48,13 Nilai Terendah = 20 1 2,70% Nilai Tertinggi = 96 2 5,41 %

  Persentase ketuntasan siswa SDN Dukuh 01 Salatiga, sebelum adanya tindakan terlihat jelas sebagian besar siswa tidak mencapai KKM. Perbandingan siswa yang mencapai KKM yaitu 8 siswa (21,62%) dan 29 siswa (78,38%). Berikut ini adalah diagram lingkaran presentase KKM sebelum tindakan .

  Pra Siklus tuntas tidak tuntas 22%

  78%

Diagram 4.2: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

  Berdasarkan rekapitulasi penelitian pra siklus ini, peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar dengan rancangan penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan 2 tatap muka, dan siklus ke II dengan 2 tatap muka.

4.2.2 Deskripsi Siklus I

  Pelaksanaan siklus 1 dengan Kompetensi Dasar

  Mendeskripsikan tumbuhan,

  dilakukan dalam 2 kali pertemuan dan dilakukan evaluasi pada pertemuan kedua dengan rincian sebagai berikut.

4.2.2.1 Pertemuan pertama a. Tahap Perencanaan

  Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan siklus I, persiapan yang dilakukan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1)

  Peneliti berdiskusi dengan guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran mengenai prosedur penelitian dengan pendekatan Kontekstual berbantuan media gambar. 2)

  Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi mendeskripsikan tumbuhan. Peneliti selanjutnya melakukan diskusi bersama dengan guru kelas agar nantinya guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran dapat melaksanakan kegiatan yang disusun dengan baik. 3)

  Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan perangkat pembelajaran yang berupa gambar tumbuhan dan hewan. Setelah persiapan sudah selesai, kemudian guru dan peneliti siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

  Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Maret 2015 jam pelajaran ke 3-4. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dalam bentuk penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer yang didampingi oleh guru yang berkompeten. Guru membimbing dan mendorong siswa agar bisa lebih terarah pada materi pembahasan kali ini. Guru mengajak siswa untuk bersama- sama menyanyikan lagu “ Lihat Kebunku“. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Guru lalu menunjukkan sebuah gambar- gambar tumbuhan. Siswa dan guru menyebutkan macam-macam tumbuhan. Kegiatan inti dalam pembelajaran menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning yaitu: a.

  Guru menyampaikan materi ciri-ciri tumbuhan kepada siswa.

  b.

  Siswa dibagi kedalam 7 kelompok sesuai dengan jumlah siswa satu kelompok 5 orang. c.

  Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi di lingkungan sekitar.

  1) Kelompok 1 dan 2 siswa melakukan observasi di Perpustakaan dengan mencari buku mengenai jenis dan ciri-ciri tumbuhan.

2) Kelompok 3 dan 4 siswa melakukan observasi di halaman sekolah.

  3) Kelompok 5,6, dan 7 siswa melakukan observasi melalui tanya jawab dengan guru yang ada di kantor.

  d.

  Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan hasil yang ditemukan waktu observasi tadi.

  e.

  Guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

  f.

  Siswa melakukan observasi dengan pembagian kelompoknya.

  g.

  Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sewaktu observasi.

  h.

  Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. i.

  Guru memberikan penghargaan berupa pujian. Di kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan. Guru menutup pertemuan pertemuan dengan memberi tugas kepada siswa untuk persiapan kegiatan pertemuan berikutnya.

c. Observasi

  Observasi pertemuan pertama siklus 1 ini mengacu pada lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Keberhasilan penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar ini akan terlihat dalam hasil lembar observasi ini, sehingga hasilnya akan digunakan untuk merefleksi pertemuan pertama agar dapat dibenahi pada pertemuan berikutnya. Rangkuman hasil observasi pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

  1) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama, hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Pengamatan Pada Siswa kelas II

  

pertemuan (1) SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak A. Siswa:

   1. Apakah siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru?

   2. Apakah siswa melaksanakan diskusi kelompok (anggota 4- 5 orang)?

   3. Apakah masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan?

   4. Apakah setiap anggota kelompok melakukan tugas yang mereka terima?

   5. Apakah setiap kelompok menyusun hasil observasinya secara tertulis

   6. Apakah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

   7. Apakah siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

   8. Apakah siswa membahas hasil pekerjaannya

   9. Apakah suasana kelas menjadi gaduh Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa siswa masih banyak yang belum menyimak petunjuk dan materi dari guru. Tidak hanya itu siswa juga masih belum melakasanakan tugas sesuai tugas anggota kelompok. Di dalam kelas siswa sudah melakukan evaluasi pembelajaran serta sudah melakukan presentasi ke depan kelas tetapi hal ini membuat suasana kelas menjadi gaduh. Jadi membuat teman-teman yang fokus menjadi tidak konsen dalan pembelajaran.

  2) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama,hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Hasil Observasi Pengamatan Pada Guru kelas II

   11. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

  Pada tahap ini setelah selesai melakukan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1 peneliti dan guru melakukan refleksi tentang semua observasi/pengamatan yang telah

   Berdasarkan hasil pengamatan, guru belum melakukan tujuan pembelajaran. Dan guru juga belum melakukan motivasi kepada siswa agar siswa lebih giat dan semangat lagi dalam pembelajaran.

   19. Guru menutup pembelajaran

   18. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang materi yang di pelajari dengan melibatkan siswa

   17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran

   16. Guru menanyakan pada siswa tentang kejelasan materi

   15. Guru membimbing siswa mengevaluasi pengamatan

   14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pengamatan

   13. Guru membimbing siswa mempresentasikan

   12. Guru membimbing siswa menganalisis pengamatan

   10. Guru membimbing siswa melakukan observasi

  

pertemuan (1) SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A.

   9. Guru membagikan lembar kerja

   8. Guru membagi kelompok

   7. Guru menyampaikan rumusan masalah

   6. Guru memberikan motivasi pada siswa

   5. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan materi

   4. Guru memberikan apersepsi

   3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

   2. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.

  1. Guru memeriksa kesiapan ruang alat dan media.

   Guru :

d. Refleksi

  dilakukan saat kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1, dilihat dari tabel pengamatan masih ada banyak kekurangan pada pertemuan 1 ini. Perlu adanya perbaikan yang harus dilakukan meskipun hasil pada pertemuan 1 ini lebih baik dibandingkan pada pra siklus. Pertemuan berikutnya yakni siklus 1 pertemuan kedua akan dilakukan perbaikan dengan melihat pada persiapan siswa, kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup supaya bisa lebih baik lagi dan hasil belajar siswa dan meningkat nantinya. Pada siklus 1 pertemuan 2 nanti akan dilakukan dengan menambah semangat belajar siswa dengan lebih memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam pembelajaran , guru menegur siswa yang rame/ ribut sendiri saat kegiatan pembelajaran berlangsung , guru juga memberikan arahan kepada siswa yang masih mengerjakan tugas kelompoknya sendiri supaya bisa mengerjakan tugas kelompok bersama teman kelompoknya, tidak hanya itu guru juga harus menegur siswa yang tidak bisa menghargai temannya ketika melakukan presentasi didepan kelas. Tidak hanya itu setelah melihat tabel observasi guru , kekurangan guru yang terjadi pada siklus I pertemuan 1 akan diperbaiki dalam pertemuan berikutnya. Pertemuan berikutnya guru akan melakukan tujuan pembelajaran dan guru juga tidak lupa akan memberikan motivasi lebih kepada siswa.

4.2.2.2 Pertemuan Kedua a.

  Tahap Perencanaan Tahap pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 1 ini merupakan sebagai perbaikan dan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan petemuan kedua, persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1) Peneliti berdiskusi dengan guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran mengenai prosedur penelitian dengan pendekatan Kontekstual berbantuan media gambar.

  2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi mendeskripsikan tumbuhan. Peneliti selanjutnya melakukan diskusi bersama dengan guru kelas agar nantinya guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran dapat melaksanakan kegiatan yang disusun dengan baik.

  3) Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan perangkat pembelajaran yang berupa gambar tumbuhan dan hewan.

  Setelah persiapan sudah selesai, kemudian guru dan peneliti siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret 2015 jam pelajaran ke 1-

  2. Pada pertemuan ini guru menyampaikan materi yang sama dengan pertemuan pertama tetapi dengan indikator berbeda. Guru membimbing dan mendorong siswa agar bisa lebih terarah pada materi pembahasan kali ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Guru melakukan tanya jawab k epada siswa “ Coba ada bunga apa saja yang ada di rumahmu ?”. Guru lalu menunjukkan sebuah gambar gambar tumbuhan (terlampir). Siswa dan guru mengidentifikasi tumbuhan apa saja yang ada digambar yang dibawa oleh guru.

  Kegiatan inti dalam pembelajaran menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning yaitu: a.

  Guru menyampaikan materi tentang mendeskripsikan tumbuhan kepada siswa.

  b.

  Siswa dibagi kedalam 7 kelompok sesuai dengan jumlah siswa satu kelompok 5 orang.

  c.

  Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi di lingkungan sekitar. 1)

  Kelompok 1 dan 2 siswa melakukan observasi di Perpustakaan dengan mencari buku mengenai jenis dan ciri-ciri tumbuhan.

2) Kelompok 3 dan 4 siswa melakukan observasi di halaman sekolah.

  3) Kelompok 5, 6, dan 7 siswa melakukan observasi melalui tanya jawab dengan guru yang ada di kantor.

  d.

  Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan hasil yang ditemukan waktu observasi tadi.

  e.

  Guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

  f.

  Siswa melakukan observasi dengan pembagian kelompoknya.

  g.

  Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sewaktu observasi.

  h.

  Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. i.

  Guru memberikan penghargaan berupa pujian. j.

  Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sesuai dengan indikator yang harus dicapai. k.

  Guru menugaskan siswa untuk membuat tugas mendeskripsikan “tumbuhan” (terlampir),

  Di kegiatan penutup ini guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan memberi penguatan materi kepada siswa. Diakhir pembelajaran, guru memberikan soal evaluasi (terlampir) kepada siswa.

c. Observasi

  Observasi /pengamatan ini dilakukan dari mulai pelajaran hingga selesai. Hasil dari pengamatan tersebut diisi pada lembar pengamatan/observasi yang telah dibuat/disediakan oleh peneliti. Hasil pengamatan/observasi dalam proses belajar mengajar pada siklus 1 pertemuan 2 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Observasi Pengamatan Pada Siswa kelas II pertemuan (2)

  

SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A.

   Siswa:

   1. Apakah siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru?

   2. Apakah siswa melaksanakan diskusi kelompok (anggota 4- 5 orang)?

   3. Apakah masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan?

   4. Apakah setiap anggota kelompok melakukan tugas yang mereka terima?

   5. Apakah setiap kelompok menyusun hasil observasinya secara tertulis

   6. Apakah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

   7. Apakah siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

   8. Apakah siswa membahas hasil pekerjaannya

   9. Apakah suasana kelas menjadi gaduh Berdasarkan hasil observasi/ pengamatan telah terjadi perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran tetapi dalam kegiatan inti masih terlihat adanya yang belum berubah yaitu dalam individual siswa untuk melakukan tugasnya dengan sendiri tidak ingin berkelompok dan suasana kelaspun masih gaduh ketika presentasi terjadi. Melihat seperti itu perlu dilakukan adanya perbaikan pada siklus 2 nanti.

  Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

   9. Guru membagikan lembar kerja

   19. Guru menutup pembelajaran

   18. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang materi yang di pelajari dengan melibatkan siswa

   17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran

   16. Guru menanyakan pada siswa tentang kejelasan materi

   15. Guru membimbing siswa mengevaluasi pengamatan

   14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pengamatan

   13. Guru membimbing siswa mempresentasikan

   12. Guru membimbing siswa menganalisis pengamatan

   11. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

   10. Guru membimbing siswa melakukan observasi

   8. Guru membagi kelompok

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama,hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

   7. Guru menyampaikan rumusan masalah

   6. Guru memberikan motivasi pada siswa

   5. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan materi

   4. Guru memberikan apersepsi

   3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

   2. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.

  1. Guru memeriksa kesiapan ruang alat dan media.

   Guru :

  

pertemuan (2) SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

B.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Pengamatan Pada Guru kelas II

   Berdasarkan hasil observasi/ pengamatan telah terjadi perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran tetapi dalam kegiatan inti masih terlihat adanya yang belum berubah yaitu guru lupa untuk menyampaikan rumusan masalah. Melihat seperti itu perlu dilakukan adanya

a) Hasil Belajar Siswa Siklus I

  • – 54 3 8,10% Belum Tuntas 2.

  75

  pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar pada siklus I dari 37 siswa, 10 siswa belum mencapai KKM sedangkan 27 siswa sudah mencapai KKM.

  Jumlah 37 100% Nilai Rata-Rata 77,62 Nilai Terendah= 48 1 2,70% 8,41 % Nilai Tertinggi = 94

  0% Tuntas

  95

  85 – 94 10 27,03% Tuntas 7.

  65

  55 – 64 2 5,41% Belum Tuntas 3.

  45

  No. Rentang Nilai Banyak Siswa Persentase (%) Keterangan 1.

  Tabel 4.9

Analisis Hasil belajar Bahasa Indonesia SIklus I

  evaluasi yang dilakukan pada saat akhir pembelajaran siklus I. hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  

Learning berbantuan media gambar ini dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat pada hasil

  Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I, nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Kontesktual

  • – 74 5 13,51% Belum Tuntas 5.
  • – 84 17 45,95% Tuntas 6.
  • – 100

3 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan

  Rata-rata nilai hasil belajar adalah 77,62. Kemudian nilai terendah adalah 48 dan nilai tertinggi yaitu 94. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 4.9 dapat dilihat pada diagram berikut ini :

  11

  18 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 94 Hasil siklus I

  16

  14

  12

  10

  8

  6

  4

  2

  17

  

Diagram 4.3: Hasil Belajar pada Siklus I

  5

  2

  3

  mencapai KKM, meskipun beberapa masih belum tercapai. Perbandingan siswa yang mencapai KKM yaitu 27 siswa (72,98%) dan yang belum mencapai KKM sebanyak 10 siswa (27,02%). Berikut diagram ketuntasan hasil belajar sesudah tindakan siklus I.

  94 Persentase ketuntasan siswa sesudah penelitian terlihat sebagian besar siswa sudah

  48 Nilai tertinggi

  Jumlah 37 100% Nilai rata-rata 77,62 Nilai terendah

  No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 1. < 75 10 27,02% Belum Tuntas 2. ≥ 75 27 72,98% Tuntas

Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia pada Siklus I

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75) data hasil perolehan nilai pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

  Banyak Siswa

  SIKLUS I TUNTAS TIDAK TUNTAS 27%

  73%

Diagram 4.4 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

  Berdasarkan diagram 4.4, menunjukkan bahwa masih terdapat 27,02% siswa yang belum mencapai KKM. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan perbaikan dan pemantapan pada siklus II.

  b) Deskripsi Hasil Belajar Siklus I

  Hasil belajar pada siklus I diperoleh peningkatan setelah dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar kelas II SDN Dukuh 01 Salatiga sebanyak 27 siswa (72,98%) yang tuntas dan 10 siswa (27,02%) yang belum tuntas. Pada kondisi awal atau hasil pra siklus diketahui 29 siswa (78,38%) yang belum tuntas dan hanya 8 siswa (21,62%) yang tuntas. Nilai rata-rata siswa juga meningkat yaitu dari awalnya 48,13 setelah siklus I menjadi 77,62. Karena pada siklus I ini persentase ketuntasan siswa hanya 77,62% belum memenuhi indikator kerja peneliti yaitu 90% siswa, untuk hasil belajar yang lebih baik pada siswa kelas

  II SD Negeri Dukuh 01 Salatiga, maka akan dilanjutkan pada siklus II.

  d. Refleksi

  Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Learning pada Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II SD N Dukuh 01 Salatiga telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa tetapi masih ada beberapa kekurangan yang ditemukan dalam kegiatan inti, masih ada 7 orang siswa yang masih suka ribut sendiri ketika ada presentasi didepan kelas , tidak hanya itu masih ada 4 orang siswa yang suka asyik sendiri dikelas jadi perhatian dalam pembelajaran masih kurang dan ketuntasan siswa masih banyak yang belum mencapai KKM , masih ada 10 siswa (78,38%) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mencapai KKM sebanyak 29 siswa (78,38%) dan yang sudah mencapai KKM hanya 8 siswa (21,62%) dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 20. Sedangkan pada siklus I, siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 sebanyak 27 siswa (72,98%) dan siswa yang belum mencapai 75 sebanyak 10 siswa (27,02%) dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 48.

  Pada siklus 2 nanti akan dilakukan tindakan perbaikan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang masih asyik sendiri dalam proses pembelajaran. Memberikan teguran kepada siswa yang masih ribut sendiri ketika teman-temannya mempresentasikan hasil diskusinya. Tidak hanya guru juga harus mendekati siswa yang masih bersifat individual yang belum bisa melakukan diskusi bersama teman-temannya. Guru juga diminta untuk menyampaikan rumusan masalah saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.2.3 Deskripsi Siklus II

4.2.3.1 Pertemuan I a. Tahap Perencanaan

  Perencanaan pada siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan yang ada pada siklus I dan persiapan peralatan yang diperlukan. Sebelum melakukan tindakan pada siklus II, persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

  Mendeskripsikan hewan dengan indikator yang berbeda dari siklus I.Peneliti selanjutnya melakukan diskusi bersama dengan guru kelas agar nantinya guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran dapat melaksanakan kegiatan yang disusun dengan baik. 2)

  Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan perangkat pembelajaran yang berupa macam-macam gambar hewan.

  Setelah persiapan sudah selesai, kemudian guru dan peneliti siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 23 Maret 2015 jam pelajaran ke 3-

  4. Pada pertemuan ini guru menyampaikan materi pelajaran Bahasa Indonesia mengenai nama-nama hewan yang ada disekitar lingkungan.Guru membimbing dan mendorong siswa agar bisa lebih terarah pada materi pembahasan kali ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Guru meminta siswa untuk menyanyi bersama- sama menyanyikan lagu “ naik-naik kepuncak gunung “. Lalu guru bertanya di sepinggir jalan adakah yag melihat hewan disekiataran gunung. Guru lalu menunjukkan sebuah gambar hewan, yang sudah dipersiapkkan oleh guru di depan kelas ( dibantu oleh siswa). Siswa dan guru mengidentifikasi gambar-gambar hewan yang ada.Kegiatan inti dalam pembelajaran menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning model yaitu: a.

  Guru menyampaikan materi tentang ciri-ciri hewankepada siswa.

  b.

  Siswa dibagi kedalam 7 kelompok sesuai dengan jumlah siswa satu kelompok 5 orang.

  c.

  Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi di lingkungan sekitar.

  1) Kelompok 1 dan 2 siswa melakukan observasi di Perpustakaan dengan mencari buku mengenai jenis dan ciri-ciri tumbuhan.

2) Kelompok 3 dan 4 siswa melakukan observasi di halaman sekolah.

  3) Kelompok 5, 6, dan 7 siswa melakukan observasi melalui tanya jawab dengan guru yang ada di kantor.

  d.

  Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan hasil yang ditemukan waktu observasi tadi.

  e.

  Guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

  f.

  Siswa melakukan observasi dengan pembagian kelompoknya.

  g.

  Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sewaktu observasi.

  h.

  Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. i.

  Guru memberikan penghargaan berupa pujian.

  Di dalam kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan hasil observasi sesuai dengan indikator yang harus dicapai. Dan guru menugaskan siswa untuk membuat tugas mendeskripsikan “hewan”.

c. Observasi atau pengamatan

  Setelah selesai pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 1 ini, guru dan observer melihat hasil observasi atau pengamatan sebagai berikut :

Tabel 4.11 Hasil Observasi Pengamatan Pada Siswa kelas II pertemuan (1)

  

SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak A. Siswa:

   1. Apakah siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru?

   2. Apakah siswa melaksanakan diskusi kelompok (anggota 4- 5 orang)?

   3. Apakah masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan?

   4. Apakah setiap anggota kelompok melakukan tugas yang mereka terima?

   5. Apakah setiap kelompok menyusun hasil observasinya secara tertulis

   6. Apakah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

   7. Apakah siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

   8. Apakah siswa membahas hasil pekerjaannya

   9. Apakah suasana kelas menjadi gaduh Dari hasil observasi/pengamatan terlihat peningkatan dari semua kegiatan proses pembelajaran. Tetapi masih ada satu atau dua orang siswa yang membuat gaduh kelas. Ini terlihat sekali bahwa semangat siswa sangatlah tinggi dalam siklus 2 pertemuan 1 ini.

  2). Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama,hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12 Hasil Observasi Pengamatan Pada Guru kelas II

  

pertemuan (1) SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

C.

   Guru :

   1. Guru memeriksa kesiapan ruang alat dan media.

   2. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.

   3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

   4. Guru memberikan apersepsi

   5. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan materi

   6. Guru memberikan motivasi pada siswa

   8. Guru membagi kelompok

   9. Guru membagikan lembar kerja

   10. Guru membimbing siswa melakukan observasi

   11. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

   12. Guru membimbing siswa menganalisis pengamatan

   13. Guru membimbing siswa mempresentasikan

   14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pengamatan

   15. Guru membimbing siswa mengevaluasi pengamatan

   16. Guru menanyakan pada siswa tentang kejelasan materi

  17. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang

   materi yang di pelajari dengan melibatkan siswa

  18. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang materi yang di ajarkan

   19. Guru menutup pembelajaran Dari hasil observasi/pengamatan terlihat peningkatan dari semua kegiatan proses pembelajaran.

d. Refleksi

  Setelah selesai proses belajar mengajar pada siklus 2 pertemuan 1, kembali dilakukan refleksi antara guru dan observer. Refleksi digunakan untuk bahan perbaikan pada siklus 2 pertemuan 1. Dari hasil refleksi yang ditemukan terlihat beberapa peningkatan kegiatan belajar siswa tetapi masih ada 1 ataupun 2 orang yang masih suka bermain sendiri.

  Tindakan perbaikan akan dilakukan pada siklus 2 pertemuan 2 mengingat masih ada siswa yang rame sendiri dan belum bisa menghargai temannya saat presentasi. Guru nantinya akan lebih tegas kepada siswa yang tidak bisa menghargai temannya presentasi didepan kelas dengan meminta siswa tersebut untuk berdiri didepan kelas. Tidak hanya itu guru nantinya akan Berdasarkan hasil refleksi pertemuan pertama siklus 2 ini, digunakan sebagai bahan acuan untuk merencanakan pelaksanaan pada pertemuan kedua.

4.2.3.2 Pertemuan kedua

a. Tahap Perencanaan

  Pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 2 ini merupakan sebagai perbaikan dan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan petemuan kedua, persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  b.

  1) Kelompok 1 dan 2 siswa melakukan observasi di Perpustakaan dengan mencari buku mengenai jenis dan ciri-ciri tumbuhan.

  Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi di lingkungan sekitar.

  c.

  Siswa dibagi kedalam 7 kelompok sesuai dengan jumlah siswa satu kelompok 5 orang.

  Guru menyampaikan materi tentang deskripsi hewankepada siswa.

  1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

  Guru melakukan tanya jawab kepada siswa “ Coba sebutkan hewan apa saja yang berkaki empat ?”. Guru lalu menunjukkan gambar bintang yang sudah dipersiapkkan oleh guru di depan kelas (dibantu oleh siswa). Siswa dan guru mengidentifikasi hewan apa saja yang ada digambar. Kegiatan inti dalam pembelajaran menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran Kontekstual yaitu: a.

  Pada pertemuan ini guru menyampaikan materi pelajaran Bahasa Indonesia mengenai Ciri- ciri hewan. Guru membimbing dan mendorong siswa agar bisa lebih terarah pada materi pembahasan kali ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  b . Tahap Pelaksanaan Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Maret 2015 jam pelajaran ke 1-2.

  Setelah persiapan sudah selesai, kemudian guru dan peneliti siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

  Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan perangkat pembelajaran yang berupa macam-macam gambar hewan.

  Mendeskripsikan hewan dengan indikator yang berbeda dari siklus I.Peneliti selanjutnya melakukan diskusi bersama dengan guru kelas agar nantinya guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran dapat melaksanakan kegiatan yang disusun dengan baik. 2)

2) Kelompok 3 dan 4 siswa melakukan observasi di halaman sekolah.

  3) Kelompok 5, 6, dan 7 siswa melakukan observasi melalui tanya jawab dengan guru yang ada di kantor.

  Guru menugaskan siswa untuk membuat tugas mendeskripsikan “hewan” (terlampir) Di kegiatan penutup guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dan memberikan penguatan materi kepada siswa. Di akhirnya guru memberikan soal evaluasi

   5. Apakah setiap kelompok menyusun hasil

   4. Apakah setiap anggota kelompok melakukan tugas yang mereka terima?

   3. Apakah masing-masing kelompok merencanakan langkah-langkah apa yang seharusnya dikerjakan?

   2. Apakah siswa melaksanakan diskusi kelompok (anggota 4- 5 orang)?

  1. Apakah siswa menyimak petunjuk dan materi yang disampaikan guru?

   Siswa:

  SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A.

Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengamatan Pada Siswa kelas II pertemuan (2)

  Observasi pertemuan kedua siklus 2 ini mengacu pada lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Keberhasilan penerapan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar ini akan terlihat dalam hasil lembar observasi ini, sehingga hasilnya akan digunakan untuk merefleksi pertemuan kedua. Rangkuman hasil observasi pertemuan kedua adalah sebagai berikut :

  (terlampir) kepada siswa.

  Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sesuai dengan indikator yang harus dicapai. k.

  d.

  Guru memberikan penghargaan berupa pujian. j.

  Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. i.

  h.

  Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan sewaktu observasi.

  g.

  Siswa melakukan observasi dengan pembagian kelompoknya.

  f.

  Guru melakukan tanya jawab tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

  e.

  Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan hasil yang ditemukan waktu observasi tadi.

c. Observasi

  observasinya secara tertulis

  6. Apakah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

   7. Apakah siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran

   8. Apakah siswa membahas hasil pekerjaannya

   9. Apakah suasana kelas menjadi gaduh

   Dari hasil observasi/pengamatan kegiatan belajar mengajar siswa didalam semua kegiatan pembelajaran tergolong sangat baik dibandingkan pada siklus dan pertemuan sebelumnya.

  Hal ini menunjukkan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning.

2) Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.14 Hasil Observasi Pengamatan Pada Guru kelas II pertemuan (2)

   7. Guru menyampaikan rumusan masalah

   13. Guru membimbing siswa mempresentasikan

   12. Guru membimbing siswa menganalisis pengamatan

   11. Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

   10. Guru membimbing siswa melakukan observasi

   9. Guru membagikan lembar kerja

   8. Guru membagi kelompok

   6. Guru memberikan motivasi pada siswa

  SD N Dukuh 01 Salatiga

No. Aspek Observasi Ya Tidak

A.

   5. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan materi

   4. Guru memberikan apersepsi

   3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama,hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

   1. Guru memeriksa kesiapan ruang alat dan media.

   Guru :

   2. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.

   14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pengamatan

   15. Guru membimbing siswa mengevaluasi pengamatan

   16. Guru menanyakan pada siswa tentang kejelasan materi

   17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran

   18. Guru melakukan kegiatan refleksi tentang materi yang di pelajari dengan melibatkan siswa

   19. Guru menutup pembelajaran Dari hasil observasi/pengamatan kegiatan belajar mengajar siswa didalam semua kegiatan pembelajaran tergolong sangat baik dibandingkan pada siklus dan pertemuan sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual.

a) Hasil Belajar Siswa Siklus II

  Setelah melakukan pembelajaran pada siklus II, nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Kontekstual

  

Learning berbantuan media gambar ini dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat pada hasil

  evaluasi yang dilakukan pada saat akhir pembelajaran siklus II hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Analisis Hasil belajar Bahasa Indonesia SIklus II No. Rentang Banyak Persentase (%) Keterangan Nilai Siswa 1.

  75 11 34,38% Tuntas

  • – 79 2.

  80 – 84 10 31,25% Tuntas 3.

  85 4 12,5% Tuntas

  • – 89 4.

  90 7 21,87% Tuntas

  • – 94 5.

  95 0% Tuntas

  • – 100

  Jumlah 32 100% Nilai Rata-Rata 85,02 Nilai Terendah =76

  6 16,20 %

  Nilai Tertinggi = 94

  2 5,41 % Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat hasil belajar Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar pada siklus II dari 37 siswa, semua siswa telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu dengan rincian sebagai berikut, siswa dengan nilai 75-79 sebanyak 11 siswa (34,38%), kemudian siswa dengan nilai 80-84 sebanyak 10 siswa (31,25%), siswa dengan nilai 85-89 sebanyak 4 siswa (12,5%) dan siswa yang mendapat nilai 90-94 sebanyak 7 siswa (21,87%). Rata-rata nilai hasil belajar adalah 85,02. Kemudian nilai terendah adalah 76 dan nilai tertinggi yaitu 94. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar pada tabel 4.15 dapat dilihat pada diagram berikut ini:

  

Banyak Siswa

  25

  20

  21

  15

  16

10 Banyak Siswa

  5 75 - 84 85 - 94 Diagram 4.5: Hasil Belajar pada Siklus II

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75) data hasil perolehan nilai pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia pada Siklus II

  No. Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 1. < 75 0% Belum Tuntas 2. 37 100% Tuntas

  ≥ 75

  Jumlah 37 100% Nilai rata-rata 85,02 Nilai terendah

  76 Nilai tertinggi

  94 Persentase ketuntasan siswa sesudah penelitian terlihat jelas bahwa seluruh siswa

  telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut adalah diagram lingkaran presentase ketuntasan hasil belajar sesudah tindakan.

  Siklus II Tuntas

  Tuntas 100%

  Belum Tuntas

4.6.Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

  Berdasarkan diagram 4.6, dapat dilihat bahwa dengan merapkan pendekatan pembelajaran Kontekstual Learning berbantuan media gambar hasil belajar siswa meningkat secara signifikan, persentase ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia kelas II siklus II sebesar 100%.

  b) Deskripsi Hasil Belajar Siklus II

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran Berbasis Lingkungan

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran Berb

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Model Mind Mapping Berbantuan Pembelajaran B

1 2 21

REKONSTRUKSI JABATAN WAKIL PRESIDEN DALAM KETATANEGARAAN DI INDONESIA (TINJAUAN PERBANDINGAN HUKUM NEGARA AMERIKA SERIKAT, CINA DAN FILIPINA)

0 0 12

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI KLERO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 Skripsi Untu

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga Seme

0 0 5

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2 SDN Dukuh 01

0 0 23

IMPLEMENTASI KETENTUAN ANCAMAN PIDANA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKHOHOL DI KOTA TASIKMALAYA

0 0 17

3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2 SDN Dukuh 01 Salatiga S

0 0 13

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI), SENGKETA AGRARIA DAN VIKTIMOLOGI : STUDI KASUS PEMBANGUNAN NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA)

0 0 13