Penetapan Kadar Cefadroxil Dalam Sediaan Kapsul Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Cefadroxil termasuk golongan antibiotik ß-laktam generasi pertama dari
sefalosporin dan digunakan untuk pengobatan radang kerongkongan atau sakit
tenggorokan, infeksi saluran kemih dan infeksi kulit (Tjay dan Rahardja, 2007).
Sediaan kapsul cefadroxil di dalam perdagangan dijumpai dengan nama
dagang dan nama generik dimana obat dengan nama dagang mempunyai harga
yang jauh lebih mahal dibandingkan obat dengan nama generik. Sementara
masyarakat cenderung menilai bahwa kualitas obat identik dengan harga yang
lebih tinggi, obat yang lebih mahal memiliki mutu yang lebih baik daripada obat
yang lebih murah. Dalam bidang farmasi, pemeriksaan mutu obat mutlak
diperlukan agar obat dapat sampai pada titik tangkapnya dan memberikan efek
terapi yang dikehendaki dengan kadar yang tepat. Salah satu parameter dari uji
mutu tersebut adalah kadar zat berkhasiat dari suatu sediaan obat harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan (Susidarti, 2008).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV tidak memuat monografi
cefadroxil baik dalam bentuk bahan baku maupun dalam bentuk sediaan
sedangkan dalam USP edisi 30 tahun 2007, penetapan kadar cefadroxil ditentukan
secara KCKT menggunakan kolom C18 dengan fase gerak campuran buffer pH

5,0 dan asetonitril (960:40). Penetapan kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul
telah dilakukan secara KCKT menggunakan kolom C18 dengan fase gerak
metanol:air (60:40), laju alir 1 ml/menit pada panjang gelombang 264 nm (Patil,
2011). Selain itu, penetapan kadar cefadroxil juga dapat ditentukan secara

Universitas Sumatera Utara

spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi etil asetoasetat dan formaldehid
(Susidarti, 2008).
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) memiliki banyak
keuntungan antara lain dapat digunakan untuk analisa suatu zat dalam jumlah
kecil, waktu analisisnya relatif singkat, cukup sensitif dan selektif serta mudah
dalam interpretasi yang diperoleh (Gandjar dan Rohman, 2007).
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik menggunakan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan perbandingan fase gerak
metanol:air (60:40), laju alir 1 ml/menit pada panjang gelombang 264 nm untuk
menetapkan kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dengan nama dagang dan
generik yang beredar di pasaran dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan
persyaratan yang tercantum dalam USP edisi 30 Tahun 2007. Untuk menguji
validitas dari metode ini dilakukan uji akurasi, presisi, batas deteksi (LOD), dan

batas kuantitasi (LOQ).

1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah metode KCKT menggunakan fase gerak metanol:air

dapat

digunakan pada penetapan kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dan
memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat?
2. Apakah kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dengan nama dagang dan
generik yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan kadar yang
ditetapkan USP edisi 30 Tahun 2007?

1.3 Hipotesis
1. Metode KCKT menggunakan fase gerak metanol:air dapat digunakan

Universitas Sumatera Utara

pada penetapan kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dan memberikan
uji validasi metode yang memenuhi syarat.

2. Kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dengan nama dagang dan generik
yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan
dalam USP edisi 30 Tahun 2007.

1.4 Tujuan Penelitian
1. Menetapkan kadar cefadroxil dalam sediaan kapsul dengan menggunakan
metode KCKT.
2. Mengetahui kesesuaian kadar kapsul cefadroxil dengan nama dagang dan
generik yang beredar di pasaran dengan persyaratan kadar yang ditetapkan
dalam USP edisi 30 Tahun 2007.

1.5 Manfaat Penelitian
Pengembangan ilmu bahwa penetapan kadar cefadroxil dalam sediaan
kapsul dapat dilakukan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
menggunakan kolom VP-ODS (250 x 4,6 mm) (Shimadzu), dengan fase gerak
campuran metanol dan air.

Universitas Sumatera Utara