Kantor Sewa Kuala Namu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bandara Internasional Kuala Namu merupakan bandara yang memiliki
konsep aerotropolis, yaitu menggabungkan kawasan bandara, kawasan bisnis,
industri, dan permukiman warga di dalam satu area besar. Dengan konsep
tersebut, kawasan Kuala Namu direncanakan sebagai kawasan yang berkembang
pesat. Keberadaan bandara sangat berpengaruh ke Mebidangro, sehingga
membutuhkan sarana bangunan komersial seperti kantor sewa yang sangat
berpotensi di kawasan tersebut, karena merupakan jenis bangunan yang dapat
mendukung aktivitas Bandara Kuala Namu. Penerapan bangunan kantor sewa
juga sesuai dengan RTRW Deli Serdang tentang sistem perkotaan Kecamatan
Beringin yang salah satu fungsinya yaitu sebagai kawasan perdagangan dan jasa.
Bangunan Kantor Sewa Kuala Namu akan menjadi pusat aktivitas pengunjung
lokal maupun internasional seperti para expatriat yang dapat dicapai dengan jarak
6,6 km dari Bandara Internasional Kuala Namu.
Selain itu, dengan direncanakannya Sumatera Utara sebagai pusat industri
kelapa sawit (Crude Palm Oil) untuk menghadapi ASEAN Economic Community
(AEC) dan perencanaan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berlokasi 27 km dari
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan berfungsi untuk ekspor &

impor barang dari negara asing, maka semakin besar potensi Kantor Sewa Kuala
Namu sebagai kantor cabang perusahaan perindustrian.
Kantor sewa merupakan salah satu bangunan yang dibutuhkan manusia
untuk bekerja. Kantor sewa adalah suatu wadah khusus dimana urusan bisnis
dilakasanakan dan pelayanan disediakan, segala fasilitas dapat disewakan fasilitas
yang ada merupakan sarana pendukung kegiatan perkantoran yang dapat
menaikkan nilai jual kantor sewa itu ( Webster Third New International dict. 1567
: 1981 ). Dampak Kantor Sewa Kuala Namu dapat dirasakan secara lokal,
regional, maupun internasional. Secara lokal, kantor sewa dapat meningkatkan
taraf hidup/perekonomian masyarakat. Secara regional dan internasional, kantor

1
Universitas Sumatera Utara

sewa dapat menjadi fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja maupun urusan bisnis
lainnya.
Perancangan Kantor Sewa Kuala Namu menggunakan penerapan
arsitektur hijau yang merupakan bangunan atau lingkungan binaan yang dapat
melakukan efisiensi sumber daya material, air, dan energi sehingga dapat
mengurangi sampah, polusi, dan kerusakan lingkungan. Prinsip dasar arsitektur

hijau adalah menghemat energi, meminimalisir sumber daya, mempertimbangkan
kepentingan pengguna, meminimalisir kerusakan alam dengan desain bangunan,
sehingga mengurangi kerusakan alam sekitar.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari perancangan Kantor Sewa Kuala Namu yaitu sebagai
konsep pembangunan kantor sewa bagi masyarakat di daerah Kuala Namu.
Berdasarkan maksud dari perancangan, maka tujuannya adalah:
a. Menyediakan

fasilitas

kantor

sewa

sehingga

meningkatkan

perekonomian di Kecamatan Beringin.

b. Merespon dan berkontribusi sebagai fasilitas pendukung Bandara
Internasional Kuala Namu yang direncanakan menjadi kawasan Aerocity.
c. Mendukung salah satu sistem perkotaan Kecamatan Beringin sebagai
kawasan perdagangan dan jasa yang tercantum dalam RTRW Deli
Serdang.

1.3 Masalah Perancangan
Adapun masalah yang timbul dalam perencanaan dan perancangan Kantor
Sewa Kuala Namu yaitu:
a. Bagaimana merancang kantor sewa di kawasan Bandara Internasional
Kuala Namu.
b. Bagaimana penerapan konsep Arsitektur Hijau dan interpretasinya
terhadap bangunan dan lingkungan.
c. Bagaimana merancang kantor sewa yang sesuai dengan RTRW Deli
Serdang.

2
Universitas Sumatera Utara

1.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perencanaan dan
perancangan, maka dilakukan beberapa pendekatan seperti:
a. Studi literatur
Sebagai sumber pustaka yang berkaitan dengan judul dan tema untuk
digunakan sebagai bahan literatur yang memperkuat fakta secara ilmiah.
b. Studi banding
Studi terhadap proyek dan tema sejenis untuk memperoleh data-data
dengan fungsi bangunan kantor sewa, seperti program ruang, aktivitas,
sirkulasi, serta tema bangunan.
c. Survei lapangan
Survei pada lokasi yang dipilih untuk mengetahui kondisi lahan dan
mencari potensi pada lahan yang dianalisa.

1.5 Lingkup/ Batasan
Lingkup pembahasan pada perancangan Kantor Sewa Kuala Namu
mencakup perancangan kantor sewa beserta fasilitas-fasilitas pendukung. Batasan
masalah pada perencanaan dan perancangannya adalah:
a. Pemilihan sistem struktur yang mendukung aktivitas dan fungsi dalam
bangunan.
b. Besaran ruang yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan pengguna.

c. Perancangan sirkulasi baik ruang dalam maupun ruang luar bangunan.

3
Universitas Sumatera Utara

1.6 Kerangka Berpikir
LATAR BELAKANG

JUDUL

MAKSUD/TUJUAN

SURVEI

RUMUSAN MASALAH

ANALISA & SOLUSI
PERANCANGAN

PENDEKATAN PROYEK

SEJENIS

KONSEP PERANCANGAN

DESAIN

Diagram 1.1 Kerangka Berpikir
Sumber: Pengelolaan Data Primer

4
Universitas Sumatera Utara

1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Pada sistematika penulisan laporan terdiri dari bab I mengenai
pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah
perancangan, pendekatan, lingkup/batasan, kerangka berpikir, dan sistematika
penulisan laporan. Bab II mengenai tinjauan pustaka yang berisikan tentang
terminologi judul, lokasi, tinjauan fungsi, dan elaborasi tema. Bab III mengenai
metodologi yang berisikan tentang penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan
teknik


diagnosis/analisis

yang

akan

digunakan

untuk

menghasilkan

desain/perancangan bangunan. Bab IV mengenai analisa perancangan yang
berisikan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa
teknologi, analisa dan penerapan tema, dan kesimpulan. Bab V mengenai konsep
perancangan yang berisikan tentang konsep dasar, konsep perancangan tapak,
konsep perancangan bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, dan
konsep perancangan utilitas bangunan. Bab VI mengenai perancangan arsitektur
yang berisikan tentang gambar rancangan arsitektur dan maket. Daftar Pustaka

berisikan tentang daftar literatur yang digunakan selama proses perancangan
proyek. Serta lampiran yang berisikan tentang hasil survei yang dianggap penting.

5
Universitas Sumatera Utara