Karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik flakes dari bekatul beras, tepung kacang hijau, dan tepung ubi jalar kuning dan penambahan kuning telur

DAFTAR PUSTAKA

Agustyanto,
P.
2012.
Pengolahan
ubi
jalar
http://agriculturesnetwork.org [24 Maret 2016].

menjadi

tepung

Andarwulan, N., F. Kusnandar dan D. Herawati. 2011. Analisa Pangan. Dian
Rakyat, Jakarta.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official
Analitycal Chemist. Association of Official Analitycal Chemist,
Washington D. C.
Apriliyanti, T. 2010. Kajian sifat fisikokimia dan sensori tepung ubi jalar ungu
(Ipomomea batatas blackie) dengan variasi proses pengeringan.

Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. UNS, Surakarta.
Aptindo.
2013.
Konsumsi
[05 November 2016].

tepung

terigu

http://www.aptindo.or.id

Aristawati, R., Atmaka, W., dan Muhammad, D. R. A. 2013. Substitusi tepung
tapioka (Manihot esculenta) dalam pembuatan takoyaki. Jurnal
Teknosains. 2 (1) : 56-65.
Astawan, M. 2008. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Astawan, M. dan Febrinda, A. E. 2010. Potensi dedak dan bekatul beras sebagai
ingredient pangan dan produk pangan fungsional.Jurnal Pangan.
19
(1) :14-21.

Auliana, R. 2011. Manfaat Bekatul dan Kandungan Gizinya. Kegiatan Dharma
Wanita, FT UNY. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi padi, jagung, dan kedelai (Angka sementara
tahun 2012) http://www.bpd.go.id[24 Maret 2016].
Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data
BagianBiometri. USU-Press, Medan.
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
Budianta, T. D. W., Harijono, dan Murtini. 2000. Pengaruh penambahan kuning
telur dan maltodekstrin terhadap kemampuan pelarutan kembali dan sifat
organoleptik santan bubuk kelapa (Cocosnucifera L.). Jurnal Teknologi
Pangan dan Gizi. 1 (2) : 65.

69
Universitas Sumatera Utara

70

Budiman, I. 2016. Ubi jalar http://www.wordpress.com [21 maret2016].
CNNIndonesia, 2015. Baking soda http://www.cnnindonesia.com [09 Juli 2016].

Damayanthi, E. dan Listyorini, D.I. 2006. Pemanfaatan tepung bekatul rendah
lemak pada pembuatan keripik simulasi. Jurnal Gizi dan Pangan.1(2): 3444.
Darmawan, E. 2001. Senyawa Antitripsin, Antioksidan, dan Fitat pada Biji Koro
Putih (Phaseolus lunatus), Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L), dan
Kacang Panjang (Vigna sinensi). Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian
UGM. Yogyakarta.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Bathara, Jakarta.
Dull, B. J. 2002. Brand New Function . Food Industry . Nutritive Value of Rice
Bran Narasinga Rao.
Febry, A. B. dan Zulfito, M. 2007. Buku Pintar Menu Bayi. Wahyu Media,
Jakarta.
Gardjito, M., Anton, D., dan Eni, H. 2013. Pangan Nusantara Karakteristik dan
Prospek untuk Percepatan Diversifikasi Pangan. Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Hastuti, A. Y. 2012. Aneka CookiesPaling Favorit, Populer, Istimewa. Cetakan
Pertama. Dunia Kreasi, Jakarta.
Imandari, P. A. N. 2012. Pengaruh Substitusi Daging Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) dan TepungUbi Jalar Kuning (Ipomeas batatas L.) terhadap
Kandungan Zat Gizi dan Penerimaan Biskuit Balita Tinggi Protein dan βkaroten. Artikel Penelitian. Universitas Diponegoro, Semarang.

Iriani, E. dan Meinarti, N. 1996. Ubi Jalar. Ungaran : BPTP, Depertemen
Pertanian.
Iriyani, D. 2011. Sereal dengan Substitusi Bekatul Tinggi Antioksidan. Semarang:
Artikel Penelitian Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Juliana,
P.
2012.
Natrium
[07 September 2016].

bikarbonat

http://www.wordpress.com

Komah, R. I. 2013. Pengaruh substitusi tepung kacang hijau terhadap tingkat
kesukaan kue jongkong. Jurnal Pkk-Unesa. 2 (3) : 19-24.

Universitas Sumatera Utara


71

Kurniawati dan F. Ayustaningwarno. 2012. Pengaruh substitusi tepung terigu
dengan tepung tempe dan tepung ubi jalar kuning terhadap kadar protein,
kadar beta karoten, dan mutu organoleptik roti manis. Journal of Nutrition
College. 1 (1) : 344–351.
Kusharyanto dan Budiyanto, A. 1995. Upaya Pengembangan Produk Tempe
Dalam Industri Pangan. Yogyakarta. Simposium Nasional Pengembangan
Tempe Dalam Industri Pangan Modern. Puslitbang gizi.
Lestari, E. 2005. Pengaruh Penambahan Bekatul Sebagai Bahan Pengisi Tempe
terhadap Kadar Protein Tempe Kedelai. Skripsi: UMS.
Lingga, P. 2001. Pertanaman Ubi-ubian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lingga, L. 2012. Sehat dan Sembuh Dengan Lemak. Grafika Mardi Yuana,
Bogor.
Luh, S. 1991. Rice Production and Utilization. The AVI Publishing Company,
New York.
Luph, Z. 2012. Buku Panduan Ubi Jalar. UNPAR-Press, Bandung.
Marzuki, A. R. 1977. Pengenalan Varietas Kacang Hijau. LP3, Bogor.
Muchtadi, T. R, Hariyadi, P., dan Basuki, A. 1987. Teknologi Pemasakan
Ekstrusi. PAU-IPB, Bogor.

Muchtadi, Tien, R., dan Sugiyono. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Alfabeta, Bogor.
Murtiningsih dan Suyanti. 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Noorlina, R. 2014. Data produksi tanaman kacang hijau seluruh provinsi di
Indonesia tahun 2003 http://www.academia.edu [07 Maret 2016].
Nursalim, Y., dan Zalni, Y. R. 2007. Bekatul Makanan yang Menyehatkan.
Agromedia, Jakarta.
Onvsoff. 2015. Bekatul pakan ternak yang sangat baik bagi kesehatan
http://www.onvsoff.com [07 Maret 2016].
Papunas, M. E., Djarkasi, G. S. S., danMoningka, J. S. C. 2013. Karakteristik
Fisikokimia dan Sensoris FlakesBerbahan Baku Tepung Jagung (Zea mays
L.), Tepung Pisang Goroho (Musa acuminaface, sp) dan Tepung Kacang
Hijau (Phaseolus radiates). Artikel Penelitian. Universitas Sam Ratulangi,
Sulawesi Utara.

Universitas Sumatera Utara

72


Potter, N. N, dan Hutchkiss, J. 2005. Food Science, Fifth Edition. Springer.
Pradipta, I. B. Y. V. dan Widya, D. R. P. 2015. Pengaruh proporsi tepung terigu
dan tepung kacang hijau serta substitusi dengan tepung bekatul dalam
biskuit. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (3) : 793-802.
Rahayu, E. A. 1993. Pengembangan Produk Modifikasi Kacang Hijau. Skripsi
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Salmon, R. 2003. Nutrifikasi. http://deptan.go.id [22 Februari 2016].
Setiawan, E. B. 2011. Penambahan NaHCO3 Pada Pembuatan Tortilla Substitusi
Ampas Tahu. Skripsi Universitas Pembangunan Nasional veteran Jawa
Timur, Surabaya. http://eprints.upnjatim.ac.id [19 Maret 2016].
Sidabutar, W. D. R., Nainggolan, R. J., dan Ridwansyah. 2013. Kajian
penambahan tepung talas dan tepung kacang hijau terhadap mutu cookies.
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 1 (4) : 70.
Sitorus, A. 2001. Aplikasi Enzim Bromelin Dari Larutan Ekstrak Nanas Pada
Proses Pengempukan Daging Kambing Betina Tua. Skripsi. Jurusan Ilmu
Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Slamet, D. S. dan Tarwotjo. 1980. Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Di
dalam Penelitian Gizi dan Makanan. Jilid 4. Badan Penelitian dan
Pengembangan Depkes RI.

Soekarto, E.1985. Penilaian Organoleptik untukPangan dan Hasil Pertanian.
Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Soeprapto, A. S. dan Sutarman. 1990. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 1995. SNI 01-3728-1995 tentang Tepung
kacang hijau.Dewan Standarisasi Nasional (DSN), Jakarta.
Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 1996. SNI 01-4270-1996 tentang Susu
sereal.Dewan Standarisasi Nasional (DSN), Jakarta.
Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 1998.SNI 01-4439-1998 tentang
Bekatul.Dewan Standarisasi Nasional (DSN), Jakarta.
Suarni. 2009. Produk Makanan ringan (Flakes) berbasis jagung dan kacang hijau
sebagai sumber protein untuk perbaikan gizi anak usia tumbuh. Prosiding
Seminar Nasional Serealia 2009. 304.
Subagjo, A. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Graha Ilmu,
Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

73


Sudarmadji, S.,Haryono, B. dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian.UGM-Press, Yogyakarta.
Suismono.2008. Ubi jalar http://probiotikteam.wordpress.com [29 Maret 2016].
Susanto, F. dan Saneto, B. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina
Ilmu, Surabaya.
Suyanti. 2009. Membuat Bihun, Kwetiau, dan Sohun Sehat. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Tamtarini dan Yuwanti, S. 2005. Pengaruh penambahan koro-koroan terhadap
sifat fisik dan sensorik flake ubi jalar. Jurnal Teknologi Pertanian. 6 (2) :
143-211.
Tarwotjo, C. S. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Tim Dapur. 2010. Kudapan Enak dari Singkong, Ubi, Kentang, dan Talas.
Demedia, Jakarta.
Wariyah, C. 2012. Potensi kimpul (Xanthosoma sagiittifolium) siap tanak sebagai
pangan alternative berkalsium. Jurnal agrisains. 5(4) : 17-23.
Widiyowati, I. I. 2007. Pengaruh lama perendaman dan kadar natrium metabisulfit
dalam larutan perendaman pada potongan ubi jalar kuning (Ipomoea
batatas (L.) Lamb) terhadap kualitas tepung yang dihasilkan.
Jurnal Teknologi Pertanian. 2(2) : 55-59.

Wikipedia. 2015. Baking sodahttp://www.wikipedia.com [08 November 2016].
Wikipedia. 2016. Kacang hijau http://www.wikipedia.com [24 Maret 2016].
Winarno, F. G., S. Fardiaz, dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
PT Gramedia, Jakarta.
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yulistiani, R., U. Sarofa, dan T. Angastuti. 2013. Sistem emulsi sosis dari gluten
dan rumput laut (Euchema cottoni). Jurnal Rekapangan. 2 (7) : 151-166.

Universitas Sumatera Utara